MUHAMMAD YUNUS
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kuersetin dari Ekstrak
Daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava) dan Kinerjanya sebagai Penghambat
Proliferasi Sel Kanker adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Muhammad Yunus
NIM G44100063
ABSTRAK
MUHAMMAD YUNUS. Kuersetin dari Ekstrak Daun Jambu Biji Merah
(Psidium guajava) dan Kinerjanya sebagai Penghambat. Dibimbing oleh
SUMINAR SETIATI ACHMADI dan GUSTINI SYAHBIRIN.
ABSTRACT
MUHAMMAD YUNUS. Quercetin of Red Guava Leaf Extract (Psidium
guajava) and the Inhibition toward Cancer Cell Proliferation. Supervised by
SUMINAR SETIATI ACHMADI and GUSTINI SYAHBIRIN.
Red guava leaf (Psidium guajava) extract has been known to inhibit cancer
cell proliferation. However, further studies on the activity of flavonoids in red
guava leaves as an anticancer agent has not been done. This study aims to test the
inhibitory activity on Raji cells (ATCC CCL-86) by quercetin in guava leaves.
Methanol crude extract was fractionated using vacuum liquid chromatography and
column chromatography techniques to obtain fraction rich of quercetin.
Fractionation of the crude methanol extract gave a fraction which shows a spot at
Rf 0.675, which is similar to that of standard quercetin. Identification of quercetin
fraction with liquid chromatography-mass spectrometry showed the fragment ion
spectra of the quercetin (m/z 150, 151, 152). The quercetin fraction has been
tested for its activity toward Raji cells and Vero cells. The quercetin fraction
inhibited proliferation of Raji cells by 60%, at a concentration of 100 mg mL-1,
but only inhibits the proliferation of Vero cells by 10%. This result indicates the
quercetin fraction of guava leaf is able to inhibit the proliferation of Raji cells, but
not toward Vero cells.
MUHAMMAD YUNUS
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Kuersetin dari Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava)
dan Kinerjanya sebagai Penghambat Proliferasi Sel Kanker
Nama : Muhammad Yunus
NIM : G44100063
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2014 ini adalah
senyawaan antikanker, dengan judul Kuersetin dari Ekstrak Daun Jambu Biji
Merah (Psidium guajava) dan Kinerjanya sebagai Penghambat Proliferasi Sel
Kanker
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Prof Ir Suminar Setiati Achmadi
PhD dan Ibu Dr Dra Gustini Syahbirin selaku pembimbing yang telah banyak
memberi saran, bimbingan, serta nasihat-nasihat sehingga penelitian ini dapat
berjalan dengan lancar. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada
Pusat Studi Biofarmaka yang telah bersedia memberikan standar kuersetin bagi
penelitian ini dan Pusat Studi Satwa Primata yang telah menyediakan sarana dan
prasarana untuk uji sel, Ibu Silmi dan Mbak Iin yang membantu analisis uji MTT,
Ibu Puspa yang membantu analisis LC-MS dan Bapak Sabur yang telah
memberikan saran terkait teknis kerja di Laboratorium Kimia Organik. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga, atas
segala doa dan kasih sayangnya. Rasa terima kasih juga disampaikan untuk Mega
Udara Nusantara, Ferra Dwiangga Noviandini, Febrina Miharti, Ichsan Irwanto,
dan Muhana Nurul Hidayah yang telah memberikan semangat, nasihat, dan
bantuannya selama penelitian ini berlangsung. Penelitian ini disponsori oleh
kegiatan BOPTN Pusat Studi Bioframaka tahun 2013.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Muhammad Yunus
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
BAHAN DAN METODE 1
Alat dan Bahan 1
Determinasi Tumbuhan 2
Penentuan Kadar Air 2
Ekstraksi dan Uji Flavonoid 2
Uji Shinoda 2
Uji NaOH 3
Fraksionasi Flavonoid 3
Identifikasi Senyawa dalam Fraksi 3
Uji Aktivitas Penghambatan Proliferasi terhadap Sel Vero dan Sel Raji 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Ekstrak dan Fitokimia Senyawa Flavonoid 4
Efektivitas Ekstrak Metanol terhadap Proliferasi Sel Vero 6
Fraksi Ekstrak Metanol 7
Identitas Flavonoid 9
Aktivitas Fraksi Kaya-Kuersetin dalam Penghambatan Proliferasi Sel Vero
dan Sel Raji 12
SIMPULAN DAN SARAN 14
Simpulan 14
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 17
RIWAYAT HIDUP 24
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Determinasi Tumbuhan
Bahan yang digunakan ialah daun jambu biji tua yang didapatkan dari Pusat
Studi Biofarmaka. Sampel telah diidentifikasi oleh Herbarium Bogoriense, LIPI,
Cibinong, Bogor (Lampiran 1).
Cawan porselen terlebih dahulu dikeringkan dalam oven pada suhu 100 C
selama 30 menit. Cawan porselin kemudian didinginkan dalam eksikator dan
ditimbang. Sebanyak 2 g sampel daun jambu biji diletakkan dalam cawan tersebut.
Sampel kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 100 1 C selama 5 jam.
Selanjutnya, cawan berisi sampel beserta cawan porselin didinginkan dalam
eksikator untuk selanjutnya ditimbang. Pengeringan dan penimbangan diulangi
setiap 1 jam hingga didapatkan bobot konstan (AOAC 2005). Persentase kadar air
dihitung menggunakan rumus
Keterangan:
a = bobot sampel sebelum dikeringkan (g)
b = bobot sampel setelah dikeringkan (g)
Pada tahap awal, daun dikeringkan di bawah sinar matahari secara tidak
langsung dan diserbukkan menggunakan alat penggiling. Ekstraksi flavonoid
mengacu pada Fitrya (2011). Sebanyak 1 kg serbuk kering sampel dimaserasi
menggunakan pelarut metanol sebanyak 3 2.5 L. Filtrat hasil ekstraksi
dipekatkan menggunakan penguap putar hingga didapatkan ekstrak pekat.
Rendemen ekstrak dihitung menggunakan rumus
Keterangan:
a = bobot ekstrak (g)
b = bobot sampel kering (g)
ka = kadar air
Ekstrak metanol diuji flavonoidnya menggunakan uji Shinoda dan uji NaOH.
Selain itu, ekstrak juga digunakan untuk uji awal penghambatan proliferasi pada
sel normal (Bhatt dan Dhyan 2011).
Uji Shinoda
Uji NaOH
Fraksionasi Flavonoid
alir fraksionasi ekstrak daun jambu biji merah selengkapnya terdapat pada
Lampiran 2.
Uji Aktivitas Penghambatan Proliferasi terhadap Sel Vero dan Sel Raji
Uji aktivitas penghambatan proliferasi kanker pada sel Raji merujuk Sajuthi
(2001), Wang et al. (2009), dan Mustariani (2011). Pada tahap awal, sel Vero dan
sel Raji ditumbuhkan pada suatu media tumbuh. Sel Vero ditumbuhkan pada
media tumbuh DMEM, sedangkan sel Raji ditumbuhkan pada media tumbuh
RPMI. Pada setiap media tumbuh ditambahkan 10% FBS dan 1% penisilin-
streptomisin. Sel dengan konsentrasi 2 103 sel/sumur kemudian didistribusikan
ke dalam pelat kultur jaringan 96 sumur. Sel selanjutnya diinkubasi menggunakan
inkubator CO2 dengan konsentrasi 5% dan suhu 37 C selama 24 jam. Pada setiap
sumur ditambahkan ekstrak flavonoid yang kaya-kuersetin dengan konsentrasi
125, 100, 50, 12.5, dan 6.25 ppm. Kontrol dibuat sebagai pembanding. Kontrol
yang digunakan merupakan sel Vero dan sel Raji yang ditumbuhkan pada media
tumbuhnya masing-masing, tanpa penambahan ekstrak kaya-kuersetin. Sel yang
telah ditambahkan ekstrak kaya-kuersetin diinkubasi kembali dengan kondisi yang
sama pada proses inkubasi pertama selama 48 jam. Ke dalam setiap sel
ditambahkan sebanyak 10 L MTT/sumur selama 4 jam sampai terbentuk
formazan pada sel hidup yang tampak sebagai warna biru. Selanjutnya reaksi
MTT dihentikan dengan menambahkan reagen etanol sebanyak 100 L/sumur dan
diaduk di atas shaker selama 10 menit. Serapan dibaca menggunakan alat
pembaca ELISA pada panjang gelombang 595 nm. Persentase inhibisi
pertumbuhan sel kanker dihitung menggunakan rumus
A B C
Gambar 1 Hasil uji NaOH pada ekstrak metanol (A), setelah penambahan NaOH
(B), dan setelah penambahan HCl (C)
Uji fitokimia dengan uji Shinoda juga menunjukkan hasil uji positif
flavonoid seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2. Terbentuknya warna
magenta pada lapisan atas ekstrak metanol, yang disebabkan oleh reaksi reduksi
dari senyawaan seperti flavonol-3-glikosida atau 3-O-metileter oleh logam Mg
yang bereaksi dengan HCl. Menurut Krishnaswamy (2003), kepekatan warna
yang terbentuk pada setiap uji fitokimia dipengaruhi oleh kelimpahan senyawa
penghasil warna yang terkandung di dalam sampel. Berdasarkan uji fitokimia
tersebut, didapatkan hasil uji yang sejalan dengan penelitian Botempo et al.
(2012) yang menyimpulkan terdapatnya senyawaan flavonoid dalam daun jambu
biji seperti kuersetin dan guaijavarin.
6
Tabel 1 penghambatan proliferasi ekstrak kasar metanol daun jambu biji terhadap
proliferasi sel Vero
Konsentrasi ekstrak
Rata-rata absorbans % Penghambatan
(ppm)
10000 0.0200 94.88
5000 0.0853 78.14
1500 0.1127 71.14
1000 0.2070 46.97
500 0.2427 37.83
250 0.3207 17.85
A B
Gambar 3 Sel Vero tanpa pemberian ekstrak (A) dan sel Vero yang telah diberi
ekstrak kasar metanol sebesar 500 µg mL-1 (B) (perbesaran 40×100)
A B
Noda
Kuersetin Standar Noda
Fraksi Metanol
Noda
Kuersetin Standar
Noda
Fraksi Kuersetin
Identitas Flavonoid
150.1182 295.4
100
90
80
70
60
% I ntensi ty
50
40
30
20
151.1260
10
150.2674
152.1174
147.8736
0 0
145.0 148.2 151.4 154.6 157.8 161.0
Mass (m/z)
303.2404 537.8
100
90
80
70
60
% I ntensi ty
50
40
30
304.2464
20
10 303.4468 325.2461
305.2292
299.4518 317.3546 326.2397
0 0
291.0 301.4 311.8 322.2 332.6 343.0
Mass (m/z)
301.2678 2.8
100
90
303.2643
299.3226
80
70
60
% I ntensi ty
50
299.1517
40
30
298.6994
20
10
0 0
296.0 298.2 300.4 302.6 304.8 307.0
Mass (m/z)
70,00%
60,00%
50,00%
% penghambatan
40,00%
10,00%
0,00%
0 50 100 150
konsentrasi (ppm)
meneliti aktivitas penghambatan proliferasi kuersetin standar pada sel Lovo yang
menunjukkan nilai IC50 sebesar 13.05 µg mL-1. Berdasarkan informasi tersebut,
fraksi kaya-kuersetin daun jambu biji memiliki aktivitas yang lebih baik jika
dibandingkan dengan nilai IC50 kuersetin standar pada penelitian yang dilakukan
oleh Zhang et al. (2012). Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya efek sinergis
dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam fraksi kaya-kuersetin daun jambu
biji sehingga meningkatkan aktivitasnya terhadap penghambatan proliferasi sel
Raji (Gambar 10).
Kurva dalam Gambar 10 menunjukkan aktivitas penghambatan proliferasi
fraksi kaya-kuersetin yang bergantung pada konsentrasi fraksi yang digunakan.
Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan, semakin tinggi aktivitas yang muncul.
Nilai tersebut memiliki korelasi dengan jumlah sel yang hidup. Pada konsentrasi
tinggi, didapatkan nilai absorbans sampel yang rendah. Hal ini disebabkan oleh
rendahnya jumlah sel yang hidup, sehingga jumlah enzim mitokondria
dehidrogenase yang akan memotong cincin tetrazolium menjadi rendah.
Akibatnya, formazan MTT biru yang terbentuk sedikit, sehingga nilai absorbans
menjadi rendah (Freshney 2010). Berdasarkan kurva pada Gambar 10, fraksi
kaya-kuersetin menunjukkan aktivitas yang spesifik menghambat proliferasi sel
kanker, tetapi tidak pada sel normal. Hal ini sesuai dengan penelitian Chen et al.
(2013) yang menyatakan kuersetin memiliki sifat selektif anti-proliferasi pada sel
kanker, tetapi tidak terjadi pada sel normal.
A B C
Gambar 11 Sel Raji tanpa pemberian fraksi kaya-kuersetin (A), sel Raji yang
diberikan fraksi kaya-kuersetin pada konsentrasi 100 µg mL-1(B), sel
Vero tanpa pemberian fraksi kaya-kuersetin (C), dan sel Vero yang
diberikan fraksi kaya-kuersetin pada konsentrasi 100 µg mL-1 (D)
(perbesaran 10×100)
14
Simpulan
Berdasarkan hasil fraksionasi ekstrak metanol daun jambu biji dan analisis
menggunakan radas LC-MS, diketahui terkandung senyawa kuersetin pada fraksi
kaya-kuersetin yang digunakan dalam aktivitas penghambatan proliferasi sel Raji.
Rendemen ekstrak metanol adalah 42% dan rendemen fraksi kaya-kuersetin
adalah 6.5%. Hasil uji aktivitas menyatakan fraksi kaya-kuersetin menghambat
proliferasi sel Raji sebesar 60% pada konsentrasi 100 µg mL-1, sedangkan pada
konsentrasi yang sama fraksi kaya-kuersetin hanya menghambat proliferasi sel
Vero sebesar 10%. Dapat disimpulkan bahwa fraksi kaya-kuersetin daun jambu
biji terbukti menghambat proliferasi sel Raji, tetapi tidak menghambat proliferasi
sel Vero.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
.
dimaserasi (n-heksana); disaring
Fraksionasi kolom
Kloroform-aseton-metanol
6.5:3:0.5 (1g)
Uji flavonoid
Penumbuhan sel
+ 10 µL MTT
Bobot
Bobot serbuk Bobot serbuk Bobot serbuk Kadar air
serbuk
jam ke-10 (g) jam ke-11 (g) jam ke-12 (g) (%)
(g)
21.869 20.181 20.179 20.177 7.73
Contoh perhitungan:
Lampiran 5 Data hasil uji penghambatan ekstrak metanol terhadap sel Vero
Kontrol Sel
Rata-rata
Serapan 1 Serapan 2 Serapan 3
(a)
0.3910 0.3900 0.3900 0.3903
Lampiran 6 Data hasil uji penghambatan fraksi kaya-kuersetin terhadap sel Vero
Kontrol Sel
Rata-rata
Serapan 1 Serapan 2
(a)
0.3920 0.3910 0.3915
Lampiran 7 Data hasil uji penghambatan fraksi kaya-kuersetin terhadap sel Raji
Kontrol Sel
Rata-rata
Serapan 1 Serapan 2 Serapan 3
(a)
0.3340 0.4140 0.4460 0.3980
Lampiran 8 Nilai IC50 ekstrak metanol dan fraksi kaya-kuersetin terhadap sel
Vero dan sel Raji
RIWAYAT HIDUP