Anda di halaman 1dari 20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Konsep Keluarga
A. Definisi Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu
dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Ali, 2010).

Menurut Duvall dalam (Harmoko, 2012) konsep keluarga merupakan


sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.Keluarga
merupakan aspek terpenting dalam unit terkecil dalam masyarakat, penerima asuhan,
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga saling berhubungan, dan
menempati posisi antara individu dan masyarakat (Harmoko. 2012).

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui


pertalian darah, adopsi atau perkawinan. (WHO, dalam Harmoko 2012). Keluarga
adalah sekelompok manuasia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan
yang konsisten dan hubungan yang erat (Helvie, dalam Harmoko 2012).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya ( Bailon dan Maglaya, 1978 ).

3
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan RI, 1988 ).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :

1. Unit terkecil masyarakat


2. Terdiri atas dua orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunya peran masing-masing
8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan Commented [A1]: MENURUT MENULIS KELUARGA ITU APA

2. Konsep Keperawatan Keluarga


A. Pengertian keluarga

Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung
pada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikannya.
Ada beberapa pengertian keluarga menurut beberapa ahli, antara lain :

1. Bussard dan Ball (1996)


Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya
dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal,
berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran
dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar dan
mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.
2. WHO
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
3. Duval(1972)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan

4
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga.
4. Helvie (1981)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
5. Depkes RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
6. Bailon dan Maglaya (1989)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tanggan berinterasi satu
dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
7. UU No. 10 tahun 1992
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri
dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
8. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang
laki- laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa
anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa
keluarga itu terjadi jikalau ada :

a. Ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)


b. Hubungan (darah/adopsi/kesepakatan)
c. Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
d. Ada peran masing- masing anggota keluarga
e. Ikatan emosional

5
B. Tipe keluarga

Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelopokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu
dananak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.

2. Kelaurga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota


keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman-bib)

Secara modern (berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa


individualisme) maka pengelompokkan tipe keluarga selain di atas adalah :

1. Tradisional Nuclear

Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam saru rumah ditetapkan
oleh saksi- saksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat
berkerja di luar rumah.

2. Reconstituted Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali


suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak- anaknya, baik
itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru,
satu/keduanya dapat berkerja di luar rumah.

3. Middle Age/Aging Couple

Suami sebagai pencari uang, istri di rumah kedua-duanya berkerja di


rumah, anak- anak meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan. Meniti
karir.

4. Dyadic Nuclear

Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
keduanya atau salah satu bekerja di rumah.

6
5. Single Parent

Satu orang tua sebagai akibat dari perceraian atau kematian pasangannya
dan anak- anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.

6. Dual Carrier

Yaitu suami istri atau keduanya orang karr dan tanpa anak.

7. Commuter Married

Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu- waktu tertentu.

8. Single Adult

Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendirian dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin.

9. Three Generation

Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

10. Institusional

Yaitu anak- anak atau orang- orang dewasa tinggal dalam suatu panti-
panti.

11. Communal

Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak- anaknya dan bersama- sama dalam penyediaan fasilitias.

12. Group Marriage

Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.

13. Unmarried Parent and Child

7
Yaitu ibu dan anak di mana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya
diadopsi

14. Cohibing Couple

Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.

15. Gay and Lesbian Family

Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.

Gambaran tentang bentuk keluarga di atas ini melukiskan banyaknya bentuk


struktur yang menonjol dalam keluarga saat ini, yang penting adalah keluarga harus
dipahami dalam konteknya, label dan jenisnya, hanya berfungsi hanya sebagai referensi
bagi penataan kehidupan keluarga dan sebuah kerangka kerja. Dan setiap upaya perlu
memperhatikan keunikan dari setiap keluarga. Untuk itu kalangan keluarga harus bersifat
toleren dan sensitive terhadap perbedaan gaya hidup keluarga.

C. Fungsi Keluarga

Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:

a. Fungsi Afektif

Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan


psikologis anggota keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi

Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak


sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota
keluarga.

c. Fungsi Reproduksi

Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi


dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

8
d. Fungsi ekonomi

Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.

e. Fungsi perawatan kesehatan

Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal,


perawatan kesehatan. (Marilyn M. Friedman, hal 86; 2010).

Tugas kesehatan keluarga menurut Nasrul Effendy, 1998, hal 42, adalah sebagai
berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat

D. Tugas kesehatan keluarga

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai peran dan


tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi :

1) Mengenal masalah keluarga


Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak berarti dank arena kesehatanlah
seluruh kekuatan dan sumber daya dan dana keluarga habis.Orang tua perlu
mengenal kedaan sehat dan perubahan-perubahan yang di alami anggota
keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara
tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau pengambil
keputusan pengambil keluarga ( Suprajitno, 2004 ). Mengenal menurut
notoadmojo, ( 2003 ) diaikan sebagai pengingat sesuatu yang sudah dipelajari
atau diketahui sebelumnya. Sesuatu tersebut adalah sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dalam

9
mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu mengtahui tentang
sakit yang dialami pasien.
2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Peran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan
siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan
tindakan yang tepat ( Suprajitnno, 2004 ). Friedman, 1998 menyatakan kontak
keluarga dengan sistem akan melibatkan lembaga kesehatan professional atau
pun praktisi local (Dukun) dan sangat bergantung pada beberapa pertanyaan
yaitu :
1. Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?
2. Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dihadapi salah satu anggota keluarga ?
3. Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan
terhadap salah satu anggota keluarganya ?
4. Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan ?
5. Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau
fasilitas kesehatan ?
3) Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit
Beberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran
atau tanggung jawabnya secara penuh. Pemberian perawatan secara fisik
merupakan beban paling berat yang dirasakan keluarga (Friedman,1998).
Suprajitno (2004) mengatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam
mengatasi masalah perawatan keluarga. Dirumah keluarga memiliki
kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat
dikaji yaitu :
1. Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien ?
2. Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang
perawatan yang diperlukan terhadap pasien ?
3. Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien ? (aktif mencari
informasi tentang perawatan terhadap pasien)

10
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
1. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar
lingkungan rumah.
2. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.
3. Kebersamaaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan
rumah yang menunjang kesehatan.
5) Menggunakan pelayanan kesehatan
Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota
keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun.
Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana
kesehatan perlu dikaji tentang :
1. Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat
dijangkau keluarga.
2. Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan.
3. Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
4. Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.

Tenaga kesehatan dapat menjadi hambatan dalam usaha keluarga dalam


memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Hambatan yang dapat muncul
terutama komunikasi (Bahasa) yang kurang dimengerti oleh petugas kesehatan.
Pengalaman yang kurang menyenangkan dari keluarga ketika berhadapan dengan
petugas kesehatan ketika berhadapan dengan petugas kesehatan.

E. Fungsi Pokok Keluarga

Menurut Friedman (1998) secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :

1. Fungsi afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
lain.

2. Fungsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak


untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain di luar rumah.

11
3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.

4. Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga


secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk mempertahankn


keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.

Menurut UU No. Tahun 1992 PP No.21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga adalah
sebagai berikut :

2. Fungsi keagamaan
a. Membina norma ajaran- ajaran agama sebagai dasar dan
tujuan hidup seluruh anggota keluarga
b. Menerjemahkan agama ke dalam tingkah laku hidup sehari-
hari kepada seluruh anggota keluarga
c. Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari- hari dalam
pengalaman dari ajaran agama
d. Melengkapi dam menambah proses kegiatan belajar anak
tentang keagamaan yang kurang diperolehnya disekolah
atau masyarakat
e. Membina rasa, sikap dan praktik kehidupan keluarga
beragama sebagai pondasi menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.
3. Fungsi budaya
a. Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga untuk
meneruskan norma- norma dan budaya masyarakat dan
bangsa yang ingin dipertahankan.
b. Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaha untuk
menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai.

12
c. Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga yang
anggotanya mencari pemecahan masalah dari berbagai
pengaruh negatif globalisasi dunia
d. Membina tugas- tugas kelaurga sebagai lembaga yang
anggotanya dapat berperilaku yang baik sesuai dengan
norma bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan
globalisasi
e. Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras dan
seimbang dengan budaya masyarakat atau bangsa untuk
menjunjung terwujudnya norma keluarga kecil bahagia
sejahtera.
4. Fungsi cinta kasih
a. Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah
ada antar anggota kelaurga ke dalam simbol- simbol nyata
secara optimal dan terus menerus
b. Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar
anggota keluarga secara kuantitatif dalam kualitatif
c. Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi
dan ukhrowi dalam keluarga secara serasi, selaras dan
seimbang
d. Membina rasa, sikap dan praktik hidup keluarga yang
mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai
pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.
5. Fungsi perlindungan
a. Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari
rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar
keluarga.
b. Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari
berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari
luar

13
c. Membina dan menjadikan stabilisasi dan keamanan
keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.
6. Fungsi reproduksi
a. Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan
reproduksi sehat baik anggota keluarga maupun bagi
keluarga sekitarnya
b. Memberikan contoh pengalaman kaidah- kaidah
pembentukan keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisik
maupun mental.
c. Mengamalkan kaidah- kaidah reproduksi sehat, baik yang
berkaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara 2 anak
dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga
d. Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai
modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.
7. Fungsi sosialisasi
a. Menyadar, merencanakan dan menciptakan lingkungan
keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak
pertama dan utama
b. Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan
keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari
pemecahan dari berbagai konflik dan permasalahan yang
dijumapainya baik di lingkungan sekolah maupun
masyarakat
c. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang
hal- hal yang diperlukan untuk meningkatkan kematangan
dan kedewasaan (fisik dan mental), yang tidak kurang
diberikan oleh lingkungan swkolah maupun masyarakat.
d. Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi
dalam keluarga sehinga tidak saja dapat bermanfaat positif

14
bagi anak, tetapi juga bagi orang tua dalam rangka
perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju
keluarga kecil bahagia sejahtera.
8. Fungsi ekonomi
a. Melakukan kegiatan ekonomi baik di luat maupun di dalam
lingkungan keluarga dalam rangka menopang
kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga
b. Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjai keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran keluarga
c. Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua di luar rumah
dan perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara
serasi, selaras dan seimbang
d. Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai
modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
9. Fungsi pelestarian lingkungan
a. Membina kesadaran, siap dan praktik pelestarian
lingkungan intern keluarga
b. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian ekstern
keluarga
c. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian
lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara
lingkungan keluarga dengan lingkungan hidup masyarakat
sekitarnya
d. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian
lingkungan hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.

15
Menurut Effendi ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya,
adalah sebagai berikut :

1. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai
usia dan kebutuhannya.
2. Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi anak- anak mereka
sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
3. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikah anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dan mempersiapkan masa depannya.

F. Struktur Keluarga

Sturktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi


keluarga di masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari bermacam- macam diantaranya
adalah :

1. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

2. Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

3. Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

4. Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga sedarah suami.

16
5. Keluarga Kawin

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.

G. Ciri- ciri keluarga


Menurut Robert Maclver dan Charles Horton ciri- ciri keluarga adalah sebagai
berikut :
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkewinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.
3. Kelaurga mempunyai suatu sistem tata nama (nomenclature) termasuk
perhitungan garis keturunan.
4. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota- anggota
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan
anak.
5. Keluarga merupakan temapt tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.

Ciri- ciri keluarga indonesia adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong

2. Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran

3. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemusatan dilakukan secara


musyawarah.

3. Perspektif Keperawatan Keluarga

A. Peranan Keluarga

Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperanan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.

17
B. Perananan Ibu

Sebagai istri dari ibu dari anak-anaknya mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu juga berperan sebagai mencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.

C. Peranan Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, social dan spiritual.

 Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
- Meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
- Memberikan kasih saying dan rasa aman
- Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga

18
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang
akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi Pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
- Memenuhi anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya

3 Fungsi Pokok Keluarga:


1. ASIH adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai
usia dan kebutuhannya.
2. ASUH adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan asuhan terhadap anak-anak
agar kesehatan anak selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-
anak yang sehat, baik fisik, mental, social dan spiritual.
3. ASAH adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Nasrul Effendy, 1998, hal 42, adalah sebagai
berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat

19
Tahap – Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998) :

1. Pasangan baru ( keluarga baru )


Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing-masing :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
2. Keluarga Child-Bearing ( Kelahiran Anak Pertama )
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan seksual
dan kegiatan keluarga
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3. Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, pribasi
dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

20
10. Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada
usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

11. Keluarga dengan Anak Remaja


Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7
tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan
yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja
sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari
perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

9. Keluarga dengan Anak Dewasa ( Pelepasan )


Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua

21
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

10. Keluarga Usia Pertengahan


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan

11. Keluarga Usia Lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan pension,
berlanjut saat salah satu pasangan meninggal dan sampai keduanya meninggal :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan social masyarakat
e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

22

Anda mungkin juga menyukai