KAJIAN PUSTAKA
1. Konsep Keluarga
A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu
dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
(Ali, 2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya ( Bailon dan Maglaya, 1978 ).
3
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan RI, 1988 ).
Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini tergantung
pada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikannya.
Ada beberapa pengertian keluarga menurut beberapa ahli, antara lain :
4
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga.
4. Helvie (1981)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
5. Depkes RI (1988)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
6. Bailon dan Maglaya (1989)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tanggan berinterasi satu
dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
7. UU No. 10 tahun 1992
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri
dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
8. Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang
laki- laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa
anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa
keluarga itu terjadi jikalau ada :
5
B. Tipe keluarga
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelopokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu
dananak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.
1. Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam saru rumah ditetapkan
oleh saksi- saksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat
berkerja di luar rumah.
2. Reconstituted Nuclear
4. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
keduanya atau salah satu bekerja di rumah.
6
5. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat dari perceraian atau kematian pasangannya
dan anak- anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
6. Dual Carrier
Yaitu suami istri atau keduanya orang karr dan tanpa anak.
7. Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu- waktu tertentu.
8. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendirian dengan tidak adanya
keinginan untuk kawin.
9. Three Generation
10. Institusional
Yaitu anak- anak atau orang- orang dewasa tinggal dalam suatu panti-
panti.
11. Communal
Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak- anaknya dan bersama- sama dalam penyediaan fasilitias.
Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam
satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
7
Yaitu ibu dan anak di mana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya
diadopsi
Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama.
C. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
8
d. Fungsi ekonomi
Tugas kesehatan keluarga menurut Nasrul Effendy, 1998, hal 42, adalah sebagai
berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat
9
mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu mengtahui tentang
sakit yang dialami pasien.
2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Peran ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan
siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan
tindakan yang tepat ( Suprajitnno, 2004 ). Friedman, 1998 menyatakan kontak
keluarga dengan sistem akan melibatkan lembaga kesehatan professional atau
pun praktisi local (Dukun) dan sangat bergantung pada beberapa pertanyaan
yaitu :
1. Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?
2. Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dihadapi salah satu anggota keluarga ?
3. Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan
terhadap salah satu anggota keluarganya ?
4. Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas kesehatan ?
5. Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau
fasilitas kesehatan ?
3) Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit
Beberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran
atau tanggung jawabnya secara penuh. Pemberian perawatan secara fisik
merupakan beban paling berat yang dirasakan keluarga (Friedman,1998).
Suprajitno (2004) mengatakan bahwa keluarga memiliki keterbatasan dalam
mengatasi masalah perawatan keluarga. Dirumah keluarga memiliki
kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat
dikaji yaitu :
1. Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien ?
2. Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan mengerti tentang
perawatan yang diperlukan terhadap pasien ?
3. Bagaimana sikap keluarga terhadap pasien ? (aktif mencari
informasi tentang perawatan terhadap pasien)
10
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
1. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar
lingkungan rumah.
2. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya.
3. Kebersamaaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan
rumah yang menunjang kesehatan.
5) Menggunakan pelayanan kesehatan
Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota
keluarga yang sakit jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun.
Untuk mengetahui kemampuan keluarga dalam memanfaatkan sarana
kesehatan perlu dikaji tentang :
1. Pengetahuan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat
dijangkau keluarga.
2. Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan.
3. Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada
4. Apakah fasilitas kesehatan dapat terjangkau oleh keluarga.
Menurut Friedman (1998) secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
1. Fungsi afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
lain.
11
3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
Menurut UU No. Tahun 1992 PP No.21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga adalah
sebagai berikut :
2. Fungsi keagamaan
a. Membina norma ajaran- ajaran agama sebagai dasar dan
tujuan hidup seluruh anggota keluarga
b. Menerjemahkan agama ke dalam tingkah laku hidup sehari-
hari kepada seluruh anggota keluarga
c. Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari- hari dalam
pengalaman dari ajaran agama
d. Melengkapi dam menambah proses kegiatan belajar anak
tentang keagamaan yang kurang diperolehnya disekolah
atau masyarakat
e. Membina rasa, sikap dan praktik kehidupan keluarga
beragama sebagai pondasi menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.
3. Fungsi budaya
a. Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga untuk
meneruskan norma- norma dan budaya masyarakat dan
bangsa yang ingin dipertahankan.
b. Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaha untuk
menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai.
12
c. Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga yang
anggotanya mencari pemecahan masalah dari berbagai
pengaruh negatif globalisasi dunia
d. Membina tugas- tugas kelaurga sebagai lembaga yang
anggotanya dapat berperilaku yang baik sesuai dengan
norma bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan
globalisasi
e. Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras dan
seimbang dengan budaya masyarakat atau bangsa untuk
menjunjung terwujudnya norma keluarga kecil bahagia
sejahtera.
4. Fungsi cinta kasih
a. Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah
ada antar anggota kelaurga ke dalam simbol- simbol nyata
secara optimal dan terus menerus
b. Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar
anggota keluarga secara kuantitatif dalam kualitatif
c. Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi
dan ukhrowi dalam keluarga secara serasi, selaras dan
seimbang
d. Membina rasa, sikap dan praktik hidup keluarga yang
mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai
pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia sejahtera.
5. Fungsi perlindungan
a. Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari
rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar
keluarga.
b. Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari
berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari
luar
13
c. Membina dan menjadikan stabilisasi dan keamanan
keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.
6. Fungsi reproduksi
a. Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan
reproduksi sehat baik anggota keluarga maupun bagi
keluarga sekitarnya
b. Memberikan contoh pengalaman kaidah- kaidah
pembentukan keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisik
maupun mental.
c. Mengamalkan kaidah- kaidah reproduksi sehat, baik yang
berkaitan dengan waktu melahirkan, jarak antara 2 anak
dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga
d. Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai
modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.
7. Fungsi sosialisasi
a. Menyadar, merencanakan dan menciptakan lingkungan
keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak
pertama dan utama
b. Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan
keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari
pemecahan dari berbagai konflik dan permasalahan yang
dijumapainya baik di lingkungan sekolah maupun
masyarakat
c. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang
hal- hal yang diperlukan untuk meningkatkan kematangan
dan kedewasaan (fisik dan mental), yang tidak kurang
diberikan oleh lingkungan swkolah maupun masyarakat.
d. Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi
dalam keluarga sehinga tidak saja dapat bermanfaat positif
14
bagi anak, tetapi juga bagi orang tua dalam rangka
perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju
keluarga kecil bahagia sejahtera.
8. Fungsi ekonomi
a. Melakukan kegiatan ekonomi baik di luat maupun di dalam
lingkungan keluarga dalam rangka menopang
kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga
b. Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjai keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran keluarga
c. Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua di luar rumah
dan perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara
serasi, selaras dan seimbang
d. Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai
modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
9. Fungsi pelestarian lingkungan
a. Membina kesadaran, siap dan praktik pelestarian
lingkungan intern keluarga
b. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian ekstern
keluarga
c. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian
lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara
lingkungan keluarga dengan lingkungan hidup masyarakat
sekitarnya
d. Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian
lingkungan hidup keluarga menuju keluarga kecil bahagia
sejahtera.
15
Menurut Effendi ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya,
adalah sebagai berikut :
1. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai
usia dan kebutuhannya.
2. Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi anak- anak mereka
sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
3. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikah anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dan mempersiapkan masa depannya.
F. Struktur Keluarga
1. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga sedarah suami.
16
5. Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
1. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong
A. Peranan Keluarga
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperanan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
17
B. Perananan Ibu
Sebagai istri dari ibu dari anak-anaknya mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu juga berperan sebagai mencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
C. Peranan Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, social dan spiritual.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
- Meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
- Memberikan kasih saying dan rasa aman
- Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
- Membina sosialisasi pada anak
- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
- Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
18
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang
akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi Pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
- Memenuhi anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
19
Tahap – Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998) :
20
10. Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada
usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
21
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
22