Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Botani adalah ilmu tumbuh-tumbuhan, termasuk juga jamur dan alga
dengan mikologi dan fikologi berada di dalam cabang ilmu botani. Dengan
demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi, seperti
genetika, pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi
dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi yang
berhubungan dengan tumbuhan. Istilah botani berasal dari Bahasa Yunani
Kuno, botane, yang berarti rerumputan atau padang penggembalaan. Saat ini
botani mempelajari sekitar 400000 spesies organisme hidup di mana 260
ribu di antaranya adalah tumbuhan berpembuluh dan 248 ribu di antaranya
adalah angiosperma. Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai
botanis atau ahli botani.

Herbarium merupakan suatu bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-


tumbuhan selain berfungsi sebagai acuan identifikasi untuk mengenal suatu
tumbuhan Dengan kata lain, suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai
seluruh bagian tumbuhan dan harus keterangan yang memberikan seluruh
informasi yang tidak nampak spesime herbarium (Aththorick dan Siregar,
2006).

Istilah Herbarium adalah pengawetan specimen tumbuhan dengan


berbagai cara.untuk kepentingan koleksi dan ilmu pengetahuan. Koleksi
specimen herbarium biasanya disimpan pada suatu tempat yang diberi
perlakuan khusus pula yang dikenal dengan laboratorium herbarium. Para
ahli-ahli botani menyimpan koleksi herbarium mereka pada pusat-pusat
herbarium di masing-masing Negara. Di Indonesia pusat herbarium terbesar
terdapat di Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Puslit Biologi-LIPI
berada di wilayah Cibinong Jawa Barat. Laboratorium ini menyimpan lebih
dari 2 juta koleksi herbarium yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh

1
Indonesia dan dari berbagai Negara di dunia. (Balai Diklat Kehutanan
Makassar, 2011).
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya,
pengawetan dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula
kelestarian objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah
satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan
terhadap objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat dengan cara
basah ataupun kering. Cara dan bahan pengawet nya bervariasi, tergantung
sifat objeknya. Untuk organ tumbuhan yang berdaging seperti buah,
biasanya dilakukan dengan awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan
akarnya, umumnya dengan awetan kering berupa herbarium (Suyitno,
2004).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang
hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan
semak disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan
berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan
untuk spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan
akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan
lembek, misalnya buah (Setyawan dkk, 2004).
Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor
(1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini
(1490-1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah
orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan
melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah
(Arber, 1938). Pada awalnya banyak spesimen herbarium disimpan di dalam
buku sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17 Ramadhanil dan
Gradstein – Herbarium Celebense 39 praktek ini telah berkembang dan
menyebar di Eropa (Ramadhanil, 2003).
Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam
praktekpembuatan herbarium. Spesimen herbarium yang baik harus

2
memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para
peneliti.
I.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana cara.Serta, mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri masing-
masing
I.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) herbarium bermanfaat sebagai pusat
refensi ilmiah dan dapat melatih mahasiswa untuk mengetahui berbagai jenis
tumbuhan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 DASAR TEORI


II.1.1 HERBARIUM
1.Pengertian
Herbarium merupakan koleksi spesimen yang telah di keringkan,atau
diawetkan biasanya di susun berdasarkan klasifikasi (widy purwanti,2012)
Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus”, artinya kebun botani
yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah
koleksi spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan
sistim klasifikasi (Onrizal, 2005).
Herbarium mempunyai dua pengertian,pertama di artikan sebagai tempat
penyimpanan spesimen tumbuhan,baik yang kering maupun basah. Selain
tempat penyimpanan juga digunakan untuk studi mengenai tumbuhan
terutama untuk tanaman dan klasifikasi (jurnal pengabdian pada masyarakat,
april-juni 2015,volume 30,no.2)
Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah
dimatikan dan diawetkan melalui metoda tertentu dan dilengkapi dengan
data-data mengenai tumbuhan tersebut. Membuat herbarium yaitu
pengumpulan tanaman kering untuk keperluan studi maupun pengertian,
tidaklah boleh diabaikan. Yaitu melalui pengumpulan, pengeringan,
pengawetan, dan dilakukan pembuatan herbarium (Steenis, 2003).
Herbarium merupakan karya referensi tiga dimensi, herbarium bukan
hanya untuk mendefinisikan suatu pohon, namun segala sesuatu dari pohon.
Mereka memegang bagian yang sebenarnya dari bagian mereka itu. Nama
latin untuk koleksi ini ataupun Herbarium adalah Siccus Hortus, yang secara
harfiah berarti taman kering, dan setiap specimen menekan yang terpasang
pada selembar kertas yang diulisi dengan apa tanaman yang dikumpulkan
itu, kapan dan dimana ditemukannya (Stacey, 2004).

4
2.Jenis-jenis Herbarium : (widy purwanti,2012)
- Herbarium basah
Sepsiesmen tumbuhan yang telah di awetkan di simpan dalam
suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan
komposisi yang berbeda-beda
Larutan umum yang di gunakan dalam koleksi basah :
Alkohol 95% sebanyak 3500 ml (70%) dan aquades 1500 ml
sehingga total larutan keseluruhan adalah 5000 ml.
Atau larutan terdiri dari alkohol 95% sebanyak 3100 ml (62 %)
,aquades 1050 ml (33%) dan gliserin 250 ml (5%)
- Herbarium kering
Awetan yang di buat dengan cara oengeringan, namun tetap terlihat
ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa di amati dan dijadikan
perbandingan pada saat determinasi selanjutnya.
Cara pembuatan herbarium kering :
1. Memilih bahan (tanaman) herbarium yang akan di awetkan
2. Bahan (tanaman) herbarium diletakkan di kertas koran agar
kandungan air cepat kering, selanjutnya di timpa dengan kertas
koran lalu di tambahi dengan beban agar tekanan lebih kuat
3. Atau lapisi lagi dengan koran, tangkup dengan tripleks pada
kedua sisinya lalu ikat dengan sekencang kencangnya sehingga
tanaman ter-press dengan kuat sehingga tanaman menjadi lebih
benar-benar kering dan terasa bila disentuh
4. Bahan(tanaman) herbarium selanjutnya di biarkan minimal dua
minggu atau hingga bahan herbarium benar-benar kering dan
terasa kering bila di sentuh.
5. Ganti koran dengan yang kering setiap kali koran pembungkus
tanaman basag. Lakukan berulang-ulang hingga tanaman benar-
benar kering

5
3.Fungsi herbarium (jurnal pengabdian pada masyarakat, april- juni
2015,volume 30,no.2)
1) Sebagai bahn dasar untuk studi flora dan vegetasi karena pada label
herbatium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan tersebut
2) Sebagai bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut pernah ada pada lokasi
atau tempat dilakukan koleksi tumbuhan di maksud
3) Sebagai sarana yang penting dalam indentifikasi tumbuhan
4) Sebagai penyimpan bahan acuan

III.3. Uraian Tanaman

III.3.1 Miana

1.Klasifikasi

Klasifikasi tanaman miana berdasarkan LIPI UPT Balai Konservasi Tumbuhan


Kebun Raya Purwodadi adalah;

Kingdom : Plantae (tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus scutellarioides (L.) Benth
Coleus scutellariorides
2.Morfologi Tanaman Miana
A.Batang

6
Batang Pohon herba tegak dan merayap dengan tinggi batang pohonnya berkisar
30 cm sampai 150 cm, mempunyai penampung batang berbentuk berbentuk segi
empat dan termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah.
B.Daun

Berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong-jorong atau
lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan
memiliki warna yang beraneka ragam.

C.Bunga
Berbentuk untaian bunga bersusun, bunganya muncul pada pucuk tangkai
batang. Syarat Tumbuh: Iler dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai
ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat disekitar sungai
atau pematang sawah dan tepi-tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar.
3. Manfaat Tanaman Miana
Di dunia pengobatan tradisional, tanaman miana biasa digunakan untuk
mengatasi cacingan (De Padua etal., 1999; Anonimous, 2005). Secara ilmiah
aktivitas anthelmintik dari daun miana telah dibuktikan melalui penelitian yang
dilakukan oleh He et al. (1991). Hasil penelitian tersebut membuktikan daun
miana memiliki anthelmintik hanya terhadap cacing pita pada hewan model
mencit. Sari daun miana efektif membasmi cacing pita Hyrnenolepis nana pada
hewan model mencit pada tingkat dosis 0,5 ml dengan konsentrasi 43,594~ v/v
(He. et al. 1991). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan
senyawa yang ada dalam berbagai ekstrak daun miana (ektrak ethanol, air,
klorofom dan n-heksan) dan mengetahui aktivitas anthelmintik ekstrak daun
miana terhadap cacing pita pada ayam

7
II.3.2 Tanaman Cabe
1.Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum annum L.

2. Morfologi Cabe

A.Daun

Daun tanaman cabe sangat lah bervariasi menurut spesies dan varitesnya ada
daun yang memiliki bentuk oval loncong , bahkan ada yang lanset. Warna
permukaan daun bagian atas hijau mudah , hijau , hijau tua , bahkan kebiruan .
sedangkan permukaan daun bagian umumnya berwrana hijau mudah , hijau pucat
dan hijau tua . Ukuran panjang pada daun sekitar 3-11 cm dengan lebar 1-5 cm .
B.Batang

Batang pada tanaman cabe akn tumbuh pada ketinggian tertentu saja,
kemudian membentuk banyak cabang . Batang untuk cabe merah bisa biasanya
ber ukuran antara 1- 2 m bahkan bisa lebih , batang ini berwarna hijau tua , hijau
muda dan batang batang yang telah berwarna kecoklatan maka batang sudah
mengalami kerusakan pada jaringan parenkim.

8
C.Akar

Akar tanamanan cabe merah memiliki akar yang sangat lah berserabut ,
Biasanya akar terdapat bintil-bintil yang hasil dari simbiosis dari beberapa
mikroorganisme , tidak memiliki akar tunggang , tetapi memiliki akar tunggang
semu .

D.Bunga

Bunga pada tanaman cabe merah sangat lah bervariasi , namun memiliki
bentuk yang sama yaitu memiliki bentuk bintang . Bunga tumbu di dekat bagian
daun , dalam keadaan tunggal atau berkelompok dalam satu tandannya . Dalam
satu tandan ( kelompok ) terdapat 2-3 bunga , sedangkan mahkota memiliki
bermacam-macam warna yaitu putih , putih kehijauan , dan keungguan. Memiliki
dia meter bunga antar 5 – 20 mm .

Bunga tanaman cabe merupakan bunga yang sangat sempurnya , karena bunga
jantan dan bunga betina pemasakan di lakukan dengan waktu yang sama .
Sedangkan penyerbukan tanaman cabe di bantu dengan angin yang memiliki
kecepatan 10 – 20 km/jam .

E.Buah dan Biji

Buah cabe merupakan bagian yang sangat lah penting , memiliki warna yang
sangat lah mencolok yaitu bewarna merah dan juga bewrna hijau mudah dan hijau
mudah . Sedangkan biji di lakukan pada saat cabe sudah tua dan di lakuka
pemetikan lalu di keringkan dan di lakukan persemaian.

9
3. Manfaat Cabe

Buah berkhasiat stimulan, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh


keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan sebagai obat gosok. cabai mengandung
antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.
kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan
harian setiap orang, namun harus di konsumsi secukupnya untuk menghindari
nyeri lambung. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang
berperan sebagai zat anti kanker.

III.3.3 Tanaman Bambu

1.Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasis : Liliopsida
Sub clasis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Bambusa
Species : Bambusa sp
Sumber : (Cronquist. 1981)
2. Morfologi Bambu
Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m. Diameter batangnya 0,25-25
cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm.
Pada bagian tanaman terdapat organ-organ daun yang menyelimuti batang yang
disebut dengan pelepah batang. Biasanya pada batang yang sudah tua pelepah
batangnya mudah gugur. Pada ujung pelepah batang terdapat perpanjangan
tambahan yang berbetuk segi tiga dan disebut subang yang biasanya gugur lebih
dulu. (Anonim, 2016).

10
3. Manfaat Bambu
a).Mencegah abrasi dan erosi.
b).Sumber oksigen.
c).Air yang terdapat pada pucuk bambu mampu menjadi obat batuk dan pilek.
d).Pengganti kayu/besi sebagai penopang bangunan.
e).Di buat menjadi tangga.
f).Bahan kerajinan (kursi, meja,alat musik, wuwu/alat penangkap ikan tradisional
dll)

III.3.4 Klasifikasi Talas


1.Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Alismatelas
Familia : Araceae
Genus : Colocasia
Species : Colocasia esculenta
Sumber : (Cronquest. 1981)

2. Morfologi Talas
Akar :Akar tanaman talas serabut, yang tersusun dari perakaran adventif, dengan
tumbuh tegak mencapai kedalam 10-20 cm bahkan lebih.

A.Batang
Batang tanaman talas berbentuk bulat memanjang, dengan panjang mencapai
50- 60 cm bahkan lebih, batang tanaman ini berwarna keungguan, kehitaman
hingga kecoklatan, dan memiliki bulu halus. Batang tanaman ini tumbuh dengan
tegak, dan juga memiliki percabangan daun tunggal.

11
B.Daun
Daun tanaman talas ini adalah daun sempurna atau lengkap, dengan bentuk
melebar mencapai 50-60 cm bahkan lebih, dengan warna daun hijau muda hingga
tua. Daun talas merupakan daun tunggal, dengan tangkai panjang berwarna
keungguan atau keccoklatan, dan pangkal daun meruncing. Selain itu, daun talas
ini juga memiliki bagian tepi rata, dengan pertulangan daun yang besar atau
menonjol yang berbentuk menjari yang berwarna keputihan kotor.

C.Bunga
Bunga tanaman talas ini berukuran 10-30 cm, dengan ukuran seludang 10 – 30
cm, berwarna hijau hingga kemerahan, dan juga bunga ini terdiri dari beberapa
tongkol yaitu tangkai dan seludang. Bunga tanaman ini terspisah dengan bunga
jantan dan betina yang terletak pada bagian bawah dan atas. Penyerbukaan bakal
buah ini akan di lakukan dengan dua cara yaitu dengan cara melakukan
penyerbukan sendiri dengan bantuan angin, dan dengan cara bantuan hewan
sekitar dengan melekatkan bunga jantan dan betina.

3. Manfaat Talas

 Sumber Energi
 Baik Untuk Pencernaan
 Sehat Untuk Jantung
 Membantu tekanan darah
 Meningkatkan sistem imun tubuh

12
III.3.5 Binahong

1.Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Subkelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Anredera
Species : Anredera cordifolia (Tenore) Steenis

2. Morfologi Binahong
A.Daun
Tanaman binahong berdaun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile),
pertulangan menyirip, tersusun berseling, berwarna hijau muda, berbentuk jantung
(cordata), memiliki panjang sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar 3-7 cm, helaian
daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berbelah, tepi rata atau bergelombang,
dan permukaan halus dan licin (Suyanto, 2009)
Rhizoma : Tanaman binahong memiliki rhizoma. Rhizoma adalah batang beserta
daun yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dari
ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan 17
suatu tumbuhan baru. Rhizoma adalah penjelmaan dari batang dan bukan akar,
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat demikian.
2) Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3) Mempunyai kuncup-kuncup.
4) Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, terkadang tumbuh ke atas, muncul
di atas tanah.

13
Rhizoma berfungsi sebagai alat perkembangbiakan dan tempat
penimbunan zat-zat cadangan makanan (Ari Setiaji, 2009)

B.Bunga
Tanaman binahong memiliki bunga majemuk berbentuk tandan atau malai
panjang, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna putih
sampai krem berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota sekitar
0,5 – 1 cm dan memiliki bau yang harum (Suyanto, 2009)

C.Akar
Tanaman binahong mempunyai akar tunggang yang berdaging lunak dan
berwarna coklat kotor.

3. Manfaat Binahong

1. Sariawan berat.
2. Mimisan
3. Gatal-Gatal
4. Penghangat Badan
5. Membantu menghilangkan flek dan bekas luka di kulit
6. Menghilangkan jerawat pada wajah

14
III.3.6 Pandan

1.Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius

2. Morfologi Pandan
A.Akar
Akar tanaman ini berserabut, akar tunjang yang menopang pada tanaman
lainnya, perakaran ini memiliki panjang mencapai 30-60 cm bahkan lebih,
berwarna kecokalatan dan juga dapat mencapai kedalaman tanah 30 cm.

B.Batang
Batang tanaman daun pandan ini menjalar, berbentuk bulat, lunak, bercabang
dan juga dapat mencapai 2 meter bahkan lebih. Batang daun pandan ini juga di
kenal sebagai batang perdu atau tanaman perdu yang dapat meneduhkan sekitar
tanaman daun pandan tersebut.

C.Daun
Daun pandan ini memanjang, yang berbentuk hampir menyerupai daun palem
atau rumput, yang memiliki bagian tepi bergerigi, pangkal ujung merucing,
dengan pertulangan yang menonjol memanjang. Daun pandan ini juga tersusun
dalam beberapa garis spiral yang mencapai 3-4 garis, pada umumnya daun pandan
ini berwarna kehijauan muda hingga tua.

15
D.Bunga
Bunga daun pandan ini merupakan bunga yang majemuk, bebentuk dalam
tandan atau tongkol yang berwarna putih. Bunga ini terletak pada ketiak daun
pelindung dan juga terletak di sekitar ujung bagian batang. Bunga ini biasanya
dapat menyerbuk dengan alami maupun dengan bantuan hewan sekitar.

E.Buah
Buah daun panda berbentuk bulat, dengan permukaan bergerigi dan memiliki
duri halus, pada umumnya buah ini memiliki ukuran yang sangat bervariasi mulai
4 – 7 cm bahkan lebih. Buah ini berwarna kehijuan dengan corak yang kemerahan
sedikit yang memiliki biji dalam setiap buahnya. Biji dalam buah ini dapat
berkisar antara 10-20 bahkan lebih, dengan bentuk bulat, pipih, dan juga
berdaging halus serta berwarna abu – abu atau kecoklatan.

3.Manfaat Pandan
Mengatasi Insomnia
Membantu mengatasi stres
Melancarkan buang air besar
Mencegah Kanker
Mencegah diabetes
Melancarkan Haid

16
III.3.7 Serai
1.Klasifikasi
Kingdom:Plantae (Tumbuhan)
Sub-Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisio : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio / Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis / Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-Classis :Commelinidae
Ordo / Bangsa : Poales
Familia / Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus / Marga : Cymbopogon
Species / Jenis: Cymbopogon citratus

III.3.20 Morfologi Serai

A.Akar :

Tanaman sereh memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar
serabut yang berimpang pendek

B.Batang

Batang tanaman sereh bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga.
Isi batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih
kekuningan. Tanaman sereh memiliki batang yang berwarna putih. Namun ada
juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu, batang tanaman
sereh juga bersifat kaku dan mudah patah. Batang tanaman ini tumbuh tegak lurus
di atas tanah.

17
C.Daun

Daun tanaman sereh berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat,
panjang, dan runcing, hampir menyerupai daun lalang. Selain itu, daun tanaman
ini memiliki bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau
citrus ketika daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam.
Tulang daun tanaman sereh tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar.
Panjang daunnya sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging
daun tipis, serta pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus.
Bunga : Tanaman sereh jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Kalaupun ada,
pada umumnya bunganya tidak memiliki mahkota dan mengandung bulir.

D.Buah

Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus jarang sekali atau bahkan tidak
memiliki buah.

F.Biji

Tanaman sereh jenis Cymbopogon citratus juga jarang sekali memiliki biji.

3. Manfaat Serai
 Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
 Mengatasi Penyakit Diabetes
 Membantu Menormalkan atau Menurunkan Berat Badan
 Membantu Mengobati Anemia

18
III.3. 8 Tapak Dara Menurut Academia(2014),
1.Klasifikasi
Klasifikasi dari tanaman tapak dara adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi :Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji)
Sub Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Spesies: Catharanthus roseus (Linn)G Don.

2. Morfologi Tapak Dara


A.Batang
Tapak dara bisa tumbuh baik mulai daratan rendah sampai ketinggian 800
meter di atas permukaan laut. Pohonnya berupa semak tegak dan tingginya bisa
mencapai 1 meter. Batangnya mengandung getah berwarna putih susu dan
berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, bercabang
, dan berambut sangat lebat (Academia, 2014).

B.Daun
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, dan diklasifikasikan berdaun
tunggal. Panjang daun sekitar 2 -6 cm, lebar 1 - 3 cm, dan tangkai daunnya sangat
pendek. Bunga tapak dara muncul dari ketiak daun.

19
C.Bunga
Bunga berwarna violet, merah rosa, putih (var. albus), putih dengan bintik
merah (var. ocellatus),ungu, kuning pucat. Kelopak bunga kecil, berbentuk paku.
Mahkota bunga berbentuk terompet, dan ujungnya melebar.
Tepi bunga datar, terdiri dari tajuk bunga berbentuk bulat telur, dan ujungnya
runcing menutup ke kiri. Buah tapak dara berbentuk silindris, ujung lancip,
berbulu, panjang sekitar 1,5 -2,5 cm, dan memiliki banyak biji(Academia, 2014).

3. Manfaat Tapak Dara


Bunga dan daunnya berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit
Hodgkin. Kandungan bahan kimianya adalah vincristine, vinblastine, reserpine,
ajmalicine, dan serpentine. Kandungan lainnya adalah catharanthine, leurosine,
norharman, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine,
vincamine, vinleurosin, dan vinrosidin. Berbagai alkaloid ini beracun. Tanda-
tanda keracunan tapak dara adalah demam, loyo, dan muntah-muntah dalam
tempo 24 jam. Tanda-tanda yang lain adalah neuropati, kehilangan refleks tendon,
berhalusinasi, koma, dan kematian.

20
III.3.9 Jambu
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Sub kingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua/dikotil )

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae ( suku jambu – jambuan )

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava L.

2. Morfologi Tumbuhan

A.Akar
Perakaran jambu biji tunggang yang bercabang berbentuk kerucup atau
meruncing panjang, tumbuh lurus kedalam tanah, bercabang banyak, dan
berwarna kecoklatan muda hingga tua. Akar tanaman jambu biji ini bermanfaat
untuk menyokong tanaman agar lebih kuat dan juga membantu menyerap unsur
air dan zat makanan didalam tanah.

B.Batang
Batang tanaman jambu biji keras, memanjang dan juga memiliki permukaan
halus dan licin. Perbatangan tanaman ini berbentuk bulat dengan diameter
mencapai 10-20 cm bahkan lebih, bukan hanya itu batang tanaman ini kuat

21
dengan panjang mencapai 10-20 meter bahkan lebih tergantung dengan jenis dan
varietesnya. batang tanaman ini juga memiliki ruas pendek dilengkapi dengan
adanya perabangan banyak yang ada di batang tanaman jambu biji.

C.Daun
Daun tanaman jambu biji ini berbentuk bulat oval dengan warna kehijauan
mudah hingga tua, dengan bagian tepi merata yang berdiameter 2-3 cm. Daun ini
dilengkapi dengan adanya pertulangan daun berkisar 5-10 dalam satu daun. Daun
tanaman ini bermanfaat untuk melakukan proses fotosintesis yang terjadi
diklorofil.

D.Bunga
Bunga jambu biji ini berwarna putih, kemerahan dan juha terdiri dari dua
mahkota yang terdiri dari 4-5 daun berkelopak dengan jumlah mahkota yang
sama. Daun mahkota saling berhadapan dilengkapi dengan tangkai sari dengan
warna yang cerah. Bunga jambu ini dapat berbunga dan menjadi bakal buah
dengan penyerbukan yang dibantu dengan angin maupun dengan hewan atau
serangga sekitar.

E.Buah jambu biji


Buah dan biji ini berbentuk bulat memanjang dan sedikit oval dengan warna
hijau hingga kekuningan, buah ini termasuk buah tunggal dalam satu bunga
menghasilkan hanya satu buah saja. Buah ini berdaging tebal dengan warna putih,
dan dilegkapi dengan biji berwarna putih bersih, dalam satu buah terdapat biji
yang sangat banyak sekitar 50 – 100 biji.

3. Manfaat Jambu
Jambu biji mengandung vitamin A, nutrisi yang penting untuk meningkatkan
kesehatan kulit. Buah ini juga bermanfaat untuk mengeluarkan antioksidan yang
bisa membuat kulit Anda terlihat segar kembali. Kandungan vitamin A dalam
jambu biji sekali lagi mampu mencegah infeksi mata dan penyakit mata.

22
III.3.10 Teki
1.Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.

2. Morfologi Teki

A.Akar

Akar Rumput teki(Cyperus rotundus L.) merupakan sistem perakaran serabut,


akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki
banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar
rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah.

B.Batang

Batang Rumput teki(Cyperus rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga,


berongga kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm.
membentuk umbi di pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat
membentuk tunas baru, daun-daun terdapat di pangkal batang.

23
C.Daun

Daun Rumput teki(Cyperus rotundus L.) berbangun daun garis, licin, tidak
berambut, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawah hijau
muda, mempunyai parit yang membujur di bagian tengah, ujungnya agak runcing,
lebih pendek dari batang yang membawa bunga, lebarnya 2-6 mm.

D.Bunga

Bunga Rumput teki(Cyperus rotundus L.) memiliki bulir longgar terbentuk di


ujung batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok, panjangnya lebih
kurangnsama atau melebihi panjang perbungaan, bercabang utama tiga sampai
Sembilan yang menyebar, satu bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh.

3. Manfaat Teki

- Memperlancar Buang Air


- Kencing Batu
- Nyeri Lambung

II.4 Uraian Bahan


1. Alkohol

Nama Resmi :AMYL ALKOHOL

Rumus Struktur : C2H6O

Berat Molekul :46.07

Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih,mudah mengua dan mudah


bergerak, bau khas rasa ppanas, mudah terbakar dan memberikan nyala biru
yang tidak berasa.

24
Kelarutan :sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter

Kegunaan :Sebagai zat tambahan dan juga dapat membunuh kuman

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rappat terhindar dari cahaya di temat


sejuk jauh dari nyala api.

25
BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1 Waktu dan tempat
Hari/Tanggal : Minggu, 1 Oktober 2017
Waktu : 08-00 s/d 15.00 WITA
Tempat : Kampus 3 Universitas Negeri Gorontalo

III.2 Alat dan Bahan


A.Alat

Nama Gambar Fungsi

Memotong
benda yang akan
digunakan pada
saat praktek
kerja lapangan
Gunting berlangsung
serta
menggunting

-- bahan herbarium
yang terlalu
besar

26
Memotong/meng
Cutter
iris benda yang
akan digunakan
pada saat
praktek kerja
lapangan
berlangsung

B.Bahan

Nama Gambar Fungsi

Digunakan
sebagai sasak
Bambu atau wadah
tempat
herbarium

Untuk
mengikat
bambu dalam
Tali pembuatan
rapiah sasak dan
untuk
mengepress
sasak bambu

27
Digunakan
untuk
merekatkan
tanaman utuh
Selotip
dan bagian-
bagian
tanaman di
atas koran
Digunakan
sebagai
wadah
pengepresan
Tripleks
dari tanaman
yang akan
dibuat sebagai
herbarium

Digunakan
untuk
merekatkan
Lakban
sasak agar
hitam
tidak
dimasuki
udara

28
Untuk
membersihka
Alkohol n tanaman
70% yang masih di
tempeli oleh
bakteri

Untuk
membungkus
bahan
Koran
herbarium
agar cepat
kering.

Digunakan
sebagai alas
Kardus
dari
herbarium

29
Digunakan
untuk
mengoleskan
alkohol pada
Kapas bagian-bagian
tanaman yang
akan
dijadikan
herbarium

III.3 Cara Kerja


Herbarium I (Tripleks)
1. Di ambil sampel yang sesuai untuk dijadikan dalam pembuatan
herbarium
2. Di lakukan pemotongan pada sampel yang terlalu besar.
3. Di lakukan sortasi basah
4. Di lakukan pencucian sampel dengan air yang mengalir
5. Di tunggu beberapa menit hingga sampel kering, setelah kering sampel
diletakkan di tempat yang kering
6. Sampel yang sudah kering di olesi alkohol 70%
7. Sampel diletakkan diatas triplek yang sudah di alas koran
8. Sampel di rapikan di atas koran, kemudian di tutup lagi dengan koran,
setelah koran di tutup lagi dengan triplek.
9. Sampel yang telah ditutup dengan tripleks kemudian di press
menggunakan lakban agar udara yang tidak masuk.
Herbarium II (Bambu)
1. Di ambil sampel yang sesuai untuk dijadikan dalam pembuatan
2. Di lakukan pemotongan pada sampel yang terlalu besar
3. Di lakukan sortasi basah
4. Di lakukan pencucian sampel dengan air yang mengalir

30
5. Di tunggu beberapa menit hingga sampel kering, setelah kering sampel
diletakkan di tempat yang kering
6. Sampel yang sudah kering di olesi alkohol 70%
7. Sampel yang sudah di olesi alkohol 70% di tempelkan di atas koran
menggunakan selotip
8. Sampel yang sudah di tempelkan di koran, di letakkan di atas kardus
yang sudah di lapisi oleh sasak
9. di letakkan herba (tanaman utuh)yang sudah di tempelkan di koran,di
atas kardus. Kemudian di letakkan lima lembar koran.
10. Di letakkan koran yang sudah di tempelkan bagian-bagian tumbuhan.
Kemudian tutup lagi dengan lima lembar koran
11. Setelah itu di tutup dengan kardus lagi. Lalu di press menggunakan
lakban
12. Setelah kedua sisi sudah tertutup oleh kardus, kedua sisi itu di tutup
dengan sasak.
13. Kemudian sasak di bambu di press dengan cara di ikat dengan tali.

31
32

Anda mungkin juga menyukai