Anda di halaman 1dari 9

SISTEM KOMUNIKASI SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSK
421.12/SPO_I/AKR/II/2016 0 1/2
LINDIMARA
WAINGAPU
Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR 29 Februari 2015
OPERASIONAL
Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa
NIP. 19790709201001 2 013
Pengertian Suatu standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna
mengkomunikasikan hal-hal mengenai pengelolaan pasien.
Tujuan Tercapainya Keselamatan Pasien terutama sasaran mengenai
Komunikasi yang Efektif.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur No 421 / A29 / SK_DIR / II/ 2016
Tentang : Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Kristen
Lindimara.Hal. 6

Prosedur Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment,


Recommendation) dan konfirmasi ulang.
1. Situation
Sebutkan:
− salam,
− identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
− identitas pasien, dan
− alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan
obyektif.

Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya .... dari ruangan


.... RSK Lindimara, hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An .... Saat ini
kondisi pasien ..... dengan tanda-tanda vital ....”

2. Background
n: Sebutkan:
− latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
− alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
− pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
− terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).

Su sudah dilakukan tindakan .... pengobatan .....”

3. Asessment
Se Lanjutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
De dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ....”
SISTEM KOMUNIKASI SBAR

RSK No. Dokumen No. Revisi Halaman


LINDIMARA
508.04/SPO_I/AKR/II/2016 2/2
WAINGAPU
STANDAR
Tanggal Terbit: DITETAPKAN OLEH
PROSEDUR
DIREKTUR
OPERASIONAL
29Februari 2016 dr. Alhairani K. L. Manu Mesa

4. Recommendation
Prosedur
Se Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila ada)
Dedengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera
datang”
Dedengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis .... perawatan hari ke ....
Konfirmasi ulang
− Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
− sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
− bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil
tersebut.
− Pembicaraan selesai.

Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:


− Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
− Bubuhkan tanda tangan dokter.
− Dalam waktu 1x24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan
tanda tangan sebagai bentuk pengesahan instruksi tersebut.

• Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk mengkomunikasikan


pasien dan pengelolaannya, terutama komunikasi verbal baik langsung
maupun melalui sambungan telepon antar tenaga kesehatan yaitu
antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antardokter
c. Antarbagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)

Unit Terkait
1. Keperawatan.
2. Dokter.
3. Laboratorium.
4. Radiologi.
5. Instalasi Gawat Darurat.
SISTEM KOMUNIKASI SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSK
508.04/SPO_I/AKR/II/2016 0 1/2
LINDIMARA
WAINGAPU
Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR 29 Februari 2016
OPERASIONAL
Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa
NIP. 19790709201001 2 013
Pengertian Suatu standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna
mengkomunikasikan hal-hal mengenai pengelolaan pasien.
Tujuan Tercapainya Keselamatan Pasien terutama sasaran mengenai
Komunikasi yang Efektif.
Kebijakan Komunikasi antar petugas kesehatan dilakukan dengan metode SBAR.
(Sesuai PMK Nomor. 1691 /MENKES / PER / VIII / 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 44 Tahun 2009 tentang
RumahSakit.
Prosedur Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation) dan konfirmasi ulang.
1. Situation
Sebutkan:
− salam,
− identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
− identitas pasien, dan
− alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan
obyektif.

Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya .... dari ruangan


.... RSK Lindimara, hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An .... Saat ini
kondisi pasien ..... dengan tanda-tanda vital ....”

2. Background
n: Sebutkan:
− latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
− alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
− pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
− terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).

Su sudah dilakukan tindakan .... pengobatan .....”

3. Asessment
Se Lanjutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
De dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ....”
SISTEM KOMUNIKASI SBAR

RSK No. Dokumen No. Revisi Halaman


LINDIMARA
508.04/SPO_I/AKR/II/2016 2/2
WAINGAPU
STANDAR
Tanggal Terbit: DITETAPKAN OLEH
PROSEDUR
DIREKTUR
OPERASIONAL
29Februari 2016 dr. Alhairani K. L. Manu Mesa

4. Recommendation
Prosedur
Se Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila ada)
Dedengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera
datang”
Dedengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis .... perawatan hari ke ....
Konfirmasi ulang
− Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
− sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
− bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil
tersebut.
− Pembicaraan selesai.

Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:


− Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
− Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
− Dalam waktu 1x24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan
tanda tangan sebagai bentuk pengesahan instruksi tersebut.

• Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk mengkomunikasikan


pasien dan pengelolaannya, terutama komunikasi verbal baik langsung
maupun melalui sambungan telepon antar tenaga kesehatan yaitu
antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antardokter
c. Antarbagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)

Unit Terkait
1. Keperawatan.
2. Dokter.
3. Laboratorium.
4. Radiologi.
5. Instalasi Gawat Darurat.
SISTEM KOMUNIKASI SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman

508.04/SPO_I/AKR/II/2016 0 1/2

RSK LINDIMARA
Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH
WAINGAPU DIREKTUR

STANDAR
PROSEDUR
29 Februari 2016
Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa
OPERASIONAL NIP. 19790709201001 2 013
Suatu standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna
PENGERTIAN
mengkomunikasikan hal-hal mengenai pengelolaan pasien.
Tercapainya Keselamatan Pasien terutama sasaran mengenai
TUJUAN
Komunikasi yang Efektif.
Dr. Alhairani
Komunikasi antar petugas kesehatan dilakukan K.L.metode
dengan Manu Mesa
SBAR.
KEBIJAKAN Sesuai
NIP. 19790709201001 2 013
1. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 44 Tahun 2009
tentang RumahSakit.
2. PMK Nomor. 1691 /MENKES / PER / VIII / 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation) dan konfirmasi ulang.
1. Situation
Sebutkan:
− salam,
PROSEDUR − identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
− identitas pasien, dan
− alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif.

Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya .... dari ruangan ....


RSK Lindimara, hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An .... Saat ini kondisi
pasien ..... dengan tanda-tanda vital ....”

2. Background
n: Sebutkan:
− latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
− alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
− pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
− terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).

Su sudah dilakukan tindakan .... pengobatan .....”

3. Asessment
Se Lanjutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
De dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ....”
SISTEM KOMUNIKASI SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
508.04/SPO_I/AKR/II/2016
0 2/2
RSK LINDIMARA
WAINGAPU
Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
29 Februari 2016
STANDAR
PROSEDUR Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa
OPERASIONAL NIP. 19790709201001 2 013

4. Recommendation
Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa
NIP. 19790709201001
Se Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut 2 013
pelapor (bila ada)
D dengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera
datang”
PROSEDUR
D dengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis .... perawatan hari ke ....
Konfirmasi ulang
− Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
− sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
− bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
− Pembicaraan selesai.

Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:


− Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
− Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
− Dalam waktu 1x24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan
tanda tangan sebagai bentuk pengesahan instruksi tersebut.

• Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk mengkomunikasikan pasien


dan pengelolaannya, terutama komunikasi verbal baik langsung maupun
melalui sambungan telepon antar tenaga kesehatan yaitu antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antardokter
c. Antarbagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)

Unit Terkait
1. Keperawatan.
2. Dokter.
3. Laboratorium.
4. Radiologi.
5. Instalasi Gawat Darurat.
SISTEM KOMUNIKASI SBAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSK
508.04/SPO_I/AKR/II/2016 0 ½
LINDIMARA
WAINGAPU
Tanggal Terbit : DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR 29 Februari 2016
OPERASIONAL
Dr. Alhairani K.L. Manu Mesa
NIP. 19790709201001 2 013
Prosedur Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation) dan konfirmasi ulang.
1. Situation
Sebutkan:
− salam,
− identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
− identitas pasien, dan
− alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan
obyektif.

Dengan kata-kata, ”Selamat pagi/siang/malam, saya .... dari ruangan


.... RSK Lindimara, hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An .... Saat ini
kondisi pasien ..... dengan tanda-tanda vital ....”

2. Background
n: Sebutkan:
− latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
− alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
− pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
− terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).

Su sudah dilakukan tindakan .... pengobatan .....”

3. Asessment
Se Lanjutkan penilaian kondisi pasien menurut pelapor (bila ada)
De dengan kata-kata, ”Menurut saya kondisi pasien mengarah ke ....”

SISTEM KOMUNIKASI SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

508.04/SPO_I/AKR/II/2016 2/2

Tanggal Terbit: DITETAPKAN OLEH


DIREKTUR

29Februari 2016 dr. Alhairani K. L. Manu Mesa


4. Recommendation

Se Sebutkan rekomendasi untuk pasien menurut pelapor (bila ada)


Dedengan kata-kata, ”Apa yang perlu dilakukan? Mohon dokter segera
datang”
Dedengan kata-kata, ”Pasien dengan diagnosis .... perawatan hari ke ....
Konfirmasi ulang
− Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
− sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
− bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil
tersebut.
− Pembicaraan selesai.

Khusus untuk konsultasi perawat dengan dokter:


− Salin hasil pembicaraan di status pasien dengan urutan SBAR.
− Bubuhkan stempel untuk tempat tanda tangan dokter.
− Dalam waktu 1x24 jam, dokter yang dikonsuli harus membubuhkan
tanda tangan sebagai bentuk pengesahan instruksi tersebut.

• Sistem komunikasi SBAR digunakan untuk mengkomunikasikan


pasien dan pengelolaannya, terutama komunikasi verbal baik langsung
maupun melalui sambungan telepon antar tenaga kesehatan yaitu
antara:
a. Perawat dengan dokter
b. Konsultasi antardokter
c. Antarbagian layanan kesehatan
d. Pergantian petugas jaga (shift)

Anda mungkin juga menyukai