Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

(KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH)

Nama Mahasisw :Masniati Arafah Tanggal : 17 Oktober 2016


NPM :P4200215009 Tempat : R. Perawatan Kls I

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemasangan infus


a. Inisial klien : Ny. D
b. Diagnosa Medis : Ulkus duodenum susp GERD
c. Tanggal dilakukan : 17 Oktober 2016

2. Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
yang ditandai dengan batasan karakteristik:
 Haus
 Kelemahan
 Kulit kering
 Membran mukosa kering
 Peningkatan suhu tubuh
 Penurunan berat badan tiba-tiba
 Penurunan turgor kulit (Herdman, 2015)

3. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


a. Untuk mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh
b. Untuk pemberian obat
c. Untuk transfuse darah dan produk darah
d. Untuk memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi

4. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional (sebutkan 3 yang utama) :


No Prinsip tindakan Rasional
1 Kondisi steril, alat dan bahan steril, Pemasangan infuse salah satu prosedur
tehnik cuci tangan yang baik dan benar invasive prinsip steril dapat mencegah
dan penggunaan alat proteksi diri bagi kontaminasi silang yang dapat
individu yang akan melakukan menyebabkan infeksi
pemasangan infus
2 Pemilihan lokasi penusukan yang tepat Lokasi pemasangan yang tepat
mempengaruhi kejadian flebitis, keleluasaan
klien saat beraktivitas, mempertahankan
kepatenan cairan dalam pembuluh darah
3 Ukuran IV catheter yang tepat Kesesuain ukuran IV cath dengan vena
yang akan ditusuk mencegah terjadinya
rupture lokasi penyuntikan
4. Ketepatan jenis cairan yang diberikan Kesalahan penggunaan cairan infuse dapat
menyebabkan komplikasi terjadinya
overload (kelebihan cairan), kolaps
kardiovaskuler dan peningkatan tekanan
intra kranial

5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahan (sebutkan 3 yang utama) :

No Bahaya akibat Pencegahan


tindakan
1 Flebitis Pertahankan teknik aseptic selama prosedur pemasangan infuse,
hindari dressing yang terlalu ketat, tingkatkan perawatan infuse
secara rutin
2 Hematoma Lakukan penusukan jarum secara hati-hati agar pembuluh darah
tidak rupture dan lepaskan torniket segera setelah insersi berhasil
3 Infiltasi Mengobservasi daerah pemasangan infus secara kontinyu,
penggunaan kanula yang sesuai dengan vena, minta klien untuk
melaporkan jika ada nyeri dan bengkak pada area pemasangan infus

6. Hasil yang didapat dan makna (Apakah tujuan pelaksanaan tindakan


tercapai?):
a. Hidrasi
Makna
Sangat Banyak Cukup Sedikit Tidak Tercapai/
No Hasil yang didapat Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Tidak tercapai
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Turgor kulit 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
2 Membran mukosa 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
lembab
3 Intake cairan 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
Berat Cukup Ringan Sedang Tidak ada
(1) Berat (2) (3) (4) (5)
4 Haus 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
5 Peningkatan suhu 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
tubuh
(Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013)
b. Keseimbangan cairan
Makna
Sangat Terganggu Cukup Sedikit Tidak Tercapai/
No Hasil yang didapat terganggu (2) terganggu terganggu terganggu Tidak tercapai
(1) (3) (4) (5)
1 Tekanan darah 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
2 Denyut nadi radial 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
3 Keseimbangan 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
intake dan output
24 jam
4 Berat badan stabil 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
5 Turgor kulit 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
6 Kelembaban 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
membran mukosa
7 Bola mata cekung 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
dan lembek
8 Kehausan 1 2 3 4 5 Tidak tercapai
(Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013)

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/diagnosa tersebut (hanya yang mandiri) :
a. Resusitasi cairan
1) Dapatkan dan pertahankan saluran IV yang besar
2) Monitor kelebihan volume cairan
b. Manajemen mual
1) Kendalikan faktor-faktor lingkungan yang mungkin membangkitkan
mual (misalnya, bau yang tidak menyenangkan, suara dan simulasi
visual yang tidak menyenangkan).
2) Lakukan teknik relaksasi untuk mengatasi mual
3) Lakukan kebersihan mulut sesering mungkin untuk meningkatkan
kenyamanan
c. Manajemen muntah
1) Posisikan untuk mencegah aspirasi
2) Tunggu minimal 30 menit setelah episode muntah dan memberikan
perhatian khusus untuk menghilangkan bau.
3) Timbang berat badan secara teratur
4) Beri kenyamanan selama episode muntah (misalnya., kain dingin
pada dahi, sponge wajah, atau menyediakan pakaian kering bersih)
(Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013)
8. Evaluasi diri tentang pelaksanaan tindakan tersebut (a.l. kesiapan,
keterampilan, dll)
Prosedur pemasangan infus merupakan salah satu procedural invasive.
Teknik aseptic pada pelaksanaan tindakan menjadi prinsip utama. Tahapan
pra interaksi diperlukan dalam mempersiapkan peralatan alat dan bahan
yang akan digunakan, selain itu kesiapan mental pasien dibutuhkan agar
koperatif saat dilakukan penusukan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kebehasilan dan
kenyamanan pemasangan infus diantaranya:
a. Pemilihan area vena penusukan yang lurus, hindari pergelangan
b. Pilih ukuran IV cath yang sesuai dengan besarnya vena
c. Lakukan pembendungan atau pemasangan tourniquet tepat 3 jari pada
area penusukan dan tunggu sampai vena muncul.
d. Alihkan perhatian klien dengan mengajaknya berbincang untuk
mengurangi nyeri saat ditusuk
e. Observasi kondisi klien sebelum, saat dan setelah melakukan prosedur
pemasangan infuse
f. Edukasi klien hal-hal yang dapat menimbulkan masalah selama infusnya
terpasang
g. Atur kembali posisi pasien yang nyaman.

Makassar, 17 Oktober 2016


TTD TTD

Preseptor I/Preseptor II Preseptor Lahan/Kepala Bidang


Keperawatan/Kepala ruangan

Anda mungkin juga menyukai