Anda di halaman 1dari 7

Tugas Prosthodonsia

Nama : Ryan Adrian Ibrahim

NIM : 201311144

Gigi tiruan jembatan (Bridge work)

Adalah restorasi (gigi tiruan) yang menggantikan kehilangan 1 atau lebih gigi geligi
asli,dilekatkan secara permanent dengan semen serta didukung sepenuhnya oleh satu atau
lebih gigiatau akar gigi atau implant yang telah dipersiapkan.Macam-macam gigi tiruan
jembatan :

Macam-Macam gigi tiruan jembatan

1.fixed-fixed bridge Bridge


2.Fixed Removable Bridge
3.Cantliver Bridge
4.Spring Cantliver Bridge
5.Compound Bridge
6

1. Fixed Fixed Bridge


Gigi tiruan jembatan yang menggantikan kehilangan 1 atau lebih gigi
yang berurutan, didukung oleh 1 atau lebih gigi penyangga pada masing-
masing ujungdiastema, dan dalam pemakaiannya tidak ada pergerakan individual dari
gigi penyangga.

Indikasi :

1.Untuk kehilangan 1-4 gigi secara berurutan


2.Pada tekanan kunyah yang normal atau besar
3.Gigi penyangga yang pendek
4.Salah satu gigi penyangga goyang derajat 1 (tanpa kelainan periodontal atau paska terapi
periodontal
.

Keuntungan :
1.Merupakan indikasi terluas
2.Memiliki efek splinting terbaik
3.desain kuat
4.Retensi Maximum
Kerugian
1.Pemasangan sulit , karena akan di buat sejajar masuk sekaligus
2.Penyemenan di buat sekaligus .

Syarat khusus :Gigi penyangga baik posisi dan inklinasinya harus sejajar atau bila vital
dapatdibuat sejajar tanpa membahayakan pulpa (misalnya salah satu gigi penyanggamiring
15-20 derajat

Komponen-Komponen Gigi Tiruan jembatan fixed-fixed


Gigi tiruan jembatan terdiri dari dari beberapa komponen, yakni sebagai berikut.1. Retainer 2.
Konektor 3. Pontik 4. Penyangga (
abutment
)

2.Fixed/semi Removable bridge


Pada jenis ini, gaya yang datang dibagi menjadi dua, menggunakan konektor rigid dan non rigid
sehingga tekanan oklusi akan lebih disalurkan ke tulang dan tidak dipusatkan ke retainer. GTC tipe ini
memungkinkan pergerakan terbatas pada konektor diantara pontik dan retainer. Konektor tersebut
dapat memberikan dukungan penuh pada pontik untuk melawan gaya oklusal vertikal, dan
memungkinkan gerakan terbatas pada respon terhadap gaya lateral. Hal ini mencegah gerakan
gerakan satu retainer yang mentransmisikan gaya torsional secara langsung ke retainer lainnya
sehingga dapat menyebabkan lepasnya retainer.

Diindikasikan pada span panjang dan jika terdapat pier/intermediate abutment pada pengganti
beberapa gigi yang hilang.

Syarat: Tekanan kunyah normal/ringan dan ukuran abutment normal.

Konstruksi: Non-rigid Connector di mesial diastema untuk mencegah tertariknya key karna gaya ACF.

Indikasi → Salah satu abutment miring >20° atau intermediate abutment; Kehilangan 1 atau 2 gigi
dengan salah satu gigi penyangga vital,Kehilangan 2 gigi dengan gigi penyangga intermediate.
Keuntungan → Adanya konektor non-rigid mencegah terjadinya gaya ungkit sebagaimana yang
terjadi pada GTJ rigid-fixed,Preparasi tidak terlalu ekstensif sehingga pasien yang ruang pulpanya
besar tidak menjadi masalah,Prosedur sementasi bertahap sehingga jika terjadi kesalahan tidak
semua unit harus diulang.

Kerugian → Pembuatan relatif sulit, terutama keakuratan kedua unit retainer; Harganya relatif lebih
mahal,Efek splinting kurang,Risiko fraktur pada kunci tinggi.

3.Cantilever bridge
Suatu gigitiruan yang didukung hanya pada satu sisi oleh satu atau lebih abutment. Pada cantilever
bridge ini, gigi penyangga dapat mengatasi beban oklusal dari gigitiruan. GTC tipe ini tidak
diindikasikan untuk daerah dengan beban oklusal besar. Apabila terkena gaya lateral, maka gigi
penyangga akan tipping, rotasi, atau drifting.

Tidak diindikasikan pula pada penggantian gigi dengan gigi penyangga nonvital sebagai terminal
abutment. GTC tipe ini diindikasikan untuk pengganti satu gigi yang hilang.

Syarat: tekanan kunyah ringan, abutment sehat, dukungan tulang baik.


Keuntungan → Desain sederhana, pembuatannya mudah namun hasil maksimal; Jaringan yang rusak
tidak banyak,Estetika paling baik karena kesederhanaan desainnya serta menggunakan full-porcelain
crown.

Indikasi → Regio anterior, khususnya gigi I2 yang beban oklusal kecil.

Kontra-Indikasi → Regio posterior, kecuali pada P2 bawah yang beban oklusalnya tidak terlalu besar.

Kerugian → Punya daya mengungkit yang dapat merusak jaringan periodonsium (baik tulang
maupun mukosa,Terjadi rotasi palato-labial, namun hal ini jarang terjadi karena adanya
keseimbangan jaringan mukosa bibir, pipi, dan lidah; Indikasi sangat terbatas.

4.Spring cantilever bridge

Suatu gigitiruan yang didukung oleh sebuah bar yang dihubungkan ke gigi atau penyangga gigi. Loop
atau bar tersebut menghubungkan retainer dan pontik dipermukaan palatal.

Lengan dari bar yang berfungsi sebagai penghubung ini dapat dari berbagai panjang, tergantung
pada posisi dari lengkung gigi penyangga dalam kaitannya dengan gigi yang hilang. Lengan dari bar
mengikuti kontur dari palatum untuk memungkinkan adaptasi pasien.

Jenis gigitiriruan ini digunakan pada pasien yang kehilangan gigi anterior dengan satu gigi yang
hilang atau terdapat diastema di sekitar anterior gigi yang hilang.

Indikasi → Dimana estetika merupakan hal utama, GTJ jenis ini menjadi pilihan terbaik karena letak
gigi penyangga tidak tepat disebelah pontics sehingga tidak terlalu terlihat jika menggunakan logam;
Gigi dalam 1 regio tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai gigi penyangga, baik karena faktor
anatomis (akar & periodontal) maupun karena faktor fisik retainernya; Jika diperlukan adanya
diastema (umumnya faktor estetik).

Kontra-Indikasi → Pasien muda yang mahkota klinisnya terlalu pendek sehingga kurang retentif
untuk dijadikan penyangga; Pada gigi di mandibula; Bentuk palatal tidak memungkinkan, entah
karena adanya torus atau bentuknya yang terlalu dangkal/dalam. Selain alasan fungsional, faktor
estetik juga menjadi masalah; Gigi penyangga tidak memiliki kontak proksimal, menyebabkan gigi
berisiko bergerak.
Keuntungan → Mendapat hasil estetika yang sangat baik; Waktu kunjungan relatif lebih singkat;
Desain umumnya disambut baik oleh pasien karena faktor estetika dan kekuatan yang tahan lama;
Tingkat kegagalan rendah selama preparasi dan pembuatannya benar.

Kerugian → Palatal bar dapat membengkok/patah suatu saat jika ada gaya yang cukup besar seperti
trauma atau sering bergerak atau bahkan secara alami; Meskipun waktu kunjungan singkat, waktu
pembuatan cukup lama dan kompleks serta butuh keahlian
5.Compound bridge ( gigi tiruan jembatan gabungan )

jembatan yang terdiri atas kombinasi berbagai tipe jembatan.

Menyederhanakan suatu kompleks GTJ menjadi 2 GTJ sederhana.

Memperkecil kemuungkinan terjadinya kegagalan.

Tidak mengorbankan gigi sehat terlalu banyak.

Memudahkan melakukan insers


6. Adhesive bridge/resin-bonded fixed partial denture/maryland
bridge
Merupakan GTC yang sangat konservatif karena preparasi yang sangat minimal. Dilakukan preparasi
gigi penyangga hanya sebatas email.

GTC tipe ini terdiri dari satu atau dua beberapa pontik yang didukung retainer tipis yang direkatkan
dengan semen dengan sistem etcing bonding ke email gigi penyangga di bagian lingual dan
proksimal.

Gigi penyangga harus memiliki mahkota klinis yang cukup lebar agar dapat memberikan retensi dan
resistensiyang maksimal. Gigi tersebut juga tidak boleh goyang dan inklinasi mesiodistalnya harus
kurang dari 15derajat. Retensinya berupa mikromekanik antara permukaan email dengan
permukaan dalam retainer yang telah dietsa.

Diindikasikan pada GTC span pendek, abutment yang tidak membutuhkan restorasi, dan
penggantian kehilangan gigi anterior pada anak-anak, karena anak-anak masih memiliki ruang pulpa
yang besar.

Kontraindikasi GTC tipe ini adalah penggantian ggi anterior dengan deep over bite.

Anda mungkin juga menyukai