Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN APOTEK

“Apotek PHARMA”

Jl. Ronggowarsito No.11, Ngawi

Diusun Oleh:

PURWANITA INDAH KUSUMA 1720343810

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2018
Apotek PHARMA
Jl. Ronggowarsito No.11, Ngawi

I. Latar Belakang Pendirian Apotek


Berdasarkan KepMenkes No. 1027/MENKES/SK/IX/2004, apotek
adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Sebagai bagian dari rantai distribusi obat, Apotek berkewajiban
memberikan pelayanan obat dengan atau tanpa resep dokter. Menurut PP 51
tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai fungsi
ekonomi dan fungsi sosial. Selain itu apotek merupakan tempat dilaksanakan
suatu pekerjaan kefarmasian dimana farmasis mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian
yang berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional. Sebagai
salah satu tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu menempatkan
profesinya diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan
pengadaan, peyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep dokter,
pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat.
Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah mengacu pada pelayanan
kefarmasian (pharmaucetical care) yaitu patient oriented yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut,
apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan seorang pasien.
Sebagai tenaga professional yang terlatih dibidangnya, seorang apoteker tidak
hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja, tetapi juga harus memiliki
keahlian menajemen sebagai unit bisnis (profit oriented) untuk memperoleh
keuntungan. Untuk itu, Apoteker Pengelola Apotek (APA) mempunyai
tanggung jawab untuk menyeimbangkan dua fungsi tersebut demi
terpeliharanya keprofesian Farmasi.

II. Visi dan Misi


1. Visi
Menjadi apotek yang dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang
berkualitas dan informatif, memberikan kepuasan konsumen dengan
mengutamakan pada patient oriented dan menerapakan pharmaceutical care.
2. Misi
Misi dari apotek adalah:
a. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat dan informatif dengan
menerapkan konsep pharmaceutical care secara profesional.
b. Menyediakan obat, alat kesehatan, dan perbekalan kefarmasian lainnya
yang lengkap, berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat.
c. Ikut menjaga dan memantau penggunaan obat di masyarakat.
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal agar
tenaga kerja di apotek merasa bersemangat untuk bekerja dan loyal.
e. Menjaga kerjasama dengan teman sejawat dan supplier apotek.
f. Mencegah terjadinya penyalahgunaan obat.

3. Strategi
a. Melayanai kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasi lainnya sesuai dengan pola kebutuhan masyarakat sehingga
mampu meningkatkan pendapatan dan mempercepat tercapainya Break
Event Point.
b. Menjamin terapi obat kepada pasien tepat, efektif, efisien, nyaman dan
aman.
c. Membuka ruang praktek khusus apoteker bagi masyarakat yang
membutuhkan komunikasi, informasi, dan edukasi obat yang digunakan
secara khusus.
d. Mengatasi adanya DRP dalam menjalankan terapi.
e. Meningkatkan kualitas kinerja karyawan dan memberlakukan sistem
reward dan punishment bagi seluruh karyawan.
f. Merancang standart operating procedure dan standar organisasi kerja.
g. Melakukan efisiensi biaya pengobatan.

III. Tujuan Pendirian Apotek


1. Sebagai sarana atau tempat pengabdian profesi apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.
2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi
lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorientasi kepada
kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompetensi profesi
farmasis.
3. Memberikan dan menyediakan pelayanan komunikasi, informasi, edukasi
serta konseling kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat dan mencegah penyalahgunaan dan
penggunasalahan mengenai kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan
yang rasional.
4. Mempertahankan dan mengembangkan pengelolaan Apotek PHARMA
berdasarkan patient oriented, drug oriented dan profit oriented.

IV. Nama dan Alamat Apotek


Nama Apotek Baru : Apotek PHARMA
Alamat Apotek : Jl. Ronggowarsito No.11, Ngawi

Apoteker Pengelola Apotek


Nama : Purwanita Indah Kusuma., S. Farm., Apt
Alamat : Jl. Patiunus No.8, Ngawi
Contact Person : 085735990588

Apoteker Pendamping
Nama : Febrian Dwiky Saputra., S. Farm., Apt
Alamat : Jl.Lawu No.14, Ngawi
Contact Person : 085790606011

V. Jam Buka Apotek


Hari buka : Senin s/d Sabtu (hari libur nasional tutup)
Jam buka : 08.00 – 22.00
Pembagian sift kerja : Shift pertama 08.00 – 15.00
Shift kedua 15.00 – 22.00

VI. Tenaga Kerja


Struktur Organisasi :

Apoteker Pengelola
Apotek (APA)

Apoteker Pendamping
(APING)

Asisten Apoteker (AA) Akuntan

Pembantu
umum/Reseptir

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 6 orang, dengan rincian sbb :
 Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
 Apoteker Pendamping : 1 orang
 Asisten Apoteker : 2 orang
 Pembantu Umum : 1 orang
 Akuntan : 1 orang
VII. Aspek Lokasi
Apotek PHARMA terletak di Jl. Ronggowarsito No.11, Ngawi, lokasi apotek
stragis dan akan menentukan keberhasilan apotek yang erat kaitannya dengan aspek
pasar.

1. Data-data pendukung :
a. Kepadatan penduduk
Apotek PHARMA berada didaerah dengan kepadatan penduduk yang
tinggi, dekat dengan kawasan pusat perbelanjaan, pusat kota, alun-alun,
pertokoan, lingkungan sekolah, perkantoran dan perumahan penduduk.
b. Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat menengah. Tingkat kesadaran akan
kesehatan masyarakat cukup tinggi mengingat letak Apotek PHARMA
yang berada di lingkungan pusat perbelanjaan, perkantoran, sekolah dan
pemukiman penduduk. Tingkat ekonomi dan konsumsi penduduk secara
umum menengah kebawah.
c. Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan disekitar apotek yang akan didirikan antara
lain :
1. Klinik Merah Putih
2. Klinik Safira
3. Praktek dokter (2)
d. Jumlah pesaing
Jumlah Apotek sebagai pesaing adalah 3 Apotek, yaitu Apotek Sejahtera,
Apotek Sehat dan Apotek Inno. Akan tetapi dengan melihat lokasi yang
sangat strategis maka diharapkan apotek dapat menyediakan pelayanan
yang maksimal.
e. Dekat pusat keramaian
Apotek PHARMA dekat dengan pusat keramaian seperti pusat
perbelanjaan (pertokoan, pasar), perkantoran, sekolah, dan alun-alun.
f. Keamanan
Lingkungan Apotek PHARMA relatif aman.
g. Mudah dijangkau
Lokasi Apotek sangat mudah dijangkau karena terletak dipinggir jalan,
bisa dijangkau dengan berbagai kendaraan umum. Halaman apotek
memiliki area parkir yang cukup luas.
2. Data Hasil Survey
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta
lokasi dan pasar terutama keberadaan apotek-apotek lain yang lebih dahulu
berdiri di sekitar lokasi, diperoleh data- data sebagai berikut:
a. Apotek lain
No. Nama Apotek Alamat
Apotek Jl. Ronggowarsito No.54 Telp. (0351) 747566
1
Sejahtera
2 Apotek Sehat Jl. Ronggowarsito No.88 Telp. (0351) 756899
3 Apotek Inno Jl. Patiunus No.7 Telp. (0351) 742340

b. Dokter
Perkiraan Jarak dari
No Nama Dokter Spesialisasi Alamat Jumlah Apotek
Pasien PHARMA
Jl.
Tulus
1 Umum Diponegoro 25 80 meter
Kustanto
No.47
Sigit Jl. Perintis
2 Umum 20 150 meter
Subagyo No.9

c. Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas


No Nama Alamat Jarak dari
Apotek
PHARMA
1 Klinik Merah Putih Jl. Ahmad Yani Telp. ± 450 meter
(0351) 767899
2 Klinik Safira Jl. Bugisan. Telp. (0351) ± 380 meter
746589
VIII. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Potensi pasar
Letak yang sangat strategis dan dekat dengan berbagai pusat pelayanan
kesehatan menjadi potensi Apotek PHARMA cukup menjanjikan.
Perkiraan konsumen :
 Diperkirakan jumlah pasien klinik Merah Putih dan klinik Safira 600
orang/hari, dengan prediksi pasien membawa resep keluar RS adalah
30% (180 pasien).
 Pasien dari 2 praktek dokter disekitar lokasi diperkirakan 60 pasien/
hari.
 Konsumen yang membeli OTC dan komuditi lain.
2. Market share
Jumlah pesaing disekitar apotek PHARMA : 3 apotek
Jumlah perkiraan pasien disekitar apotek PHARMA : 50 Pasien setiap hari
Asumsi : konsumen apotek PHARMA = 80% x 50 pasien = 40 pasien /hari.

IX. Peluang / Prospek Pemasaran


Berdasarkan data yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi
strategis daerah / peta lokasi dan keberadaan competitor, dapat diterangkan beberapa
hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman terhadap apotek yang akan didirikan (SWOT ANALISIS).
1. Kekuatan/ Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek adalah sebagai berikut :
a. Apotek dengan konsep patient oriented yang berbasis layanan
pharmaceutical care.
b. Letak / lokasi apotek berada di tengah kota yang ramai dilalui arus
kendaraan, padat penduduk, serta mudah dijangkau.
c. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang
berpengalaman, penuh semangat dan kreatif.
d. Terdapat apoteker yang siap memberikan layanan dan konsultasi.
e. Ketersediaan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi
lainnya di apotek PHARMA relatif lebih lengkap sesuai kebutuhan
masyarakat yang mampu mencapai Customer Satisfied sehingga akan
meningkatkan omset apotek.
f. Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Kelemahan/ Weakness
a. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri, bukan apotek
jaringan/waralaba
b. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat dan belum
memepunyai langganan yang loyal.
c. Diperlukan modal yang besar dalam pendirian suatu usaha apotek
d. Lokasi terletak di pinggir jalan yang padat kendaraan, sehingga akses
keluar masuk kendaraan sulit, untuk menutupi kelemahan tersebut maka
dilakukan :
- Nama apotek dibuat besar, tulisan dibuat pada papan nama dan neon
box, diberi tanda/ marka apotek ditepi jalan
- Disediakan petugas parker, sehingga akses masuk dan keluar
kendaraan mudah bagi konsumen.
3. Peluang / Opportunity
a. Potensi Daerah
- Jumlah penduduk sekitar lokasi apotek cukup padat, sehingga dapat
dijadikan sumber pelanggan apotek yang potensial
- Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat
memungkinkan untuk menjadi pelanggan, masyarakat golongan ini
memiliki daya beli yang tinggi, oleh karena itu apotek dikonsep
dengan sedemikian rupa sehingga memberikan kesan yang nyaman,
adapun hal yang dapat dilakukan yaitu dengan menyusun secara rapi,
menjaga dan memantau kebersihan apotek.
- Penduduk sekitar dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi,
golongan masyarakat ini lebih kritis, lebih dapat menerima pemikiran
yang logis sehingga lebih peduli dengan pola hidup sehat, untuk
menarik perhatian pelanggan dengan latar belakang seperti ini maka
dapat dilakukan pemberian konsultasi obat dan pelayanan obat
melalui telepon, serta pembuatan bulletin terkait obat/ pengobatan/
informasi kesehatan secara berkala.
b. Merupakan daerah pusat kota, perumahan, pusat perkantoran dan bank,
sehingga dapat dilakukan kerjasama dalam penyediaan obat bagi
karyawan dengan menerapkan system pesan antar sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan.
4. Ancaman/ Threaths
a. Ancaman terutama berasal dari competitor/ pesaing, yaitu apotek sekitar
b. Masyarakat yang mulai maju lebih cenderung memilih rumah sakit yang
memiliki perawatan dan pelayanan yang lebih lengkap.

X. Standar Operasional Prosedur dan Pelayanan Apotek

1. Pelayanan Resep
Skrining Resep
a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama
dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan
atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat
badan pasien.
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan,
dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian obat.
c. Mengkaji aspek klinis yaitu : adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya).
Membuatkan kartu pengobatan pasien (medication record).
Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan
Penyiapan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a. Menyiapkan sediaan sesuai dengan permintaan pada resep
b. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.
c. Mengambil obat dengan menggunakan sarung tangan / alat / spatula /
sendok
d. Menutup kembali wadah setelah pengambilan dan mengembalikan.
e. Meracik obat (timbang, campur, kemas)
f. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak minum
g. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk obat
luar, dan etiket lainnya seperti label kocok dahulu untuk sediaan cair)
h. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan resep.
Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
a. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan kesesuaian
antara penulisan etiket dengan resep)
b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
c. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
d. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
e. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh apoteker
f. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
2. Swamedikasi
a. Mendengarkan keluhan penyakit pasien yang ingin melakukan
swamedikasi
b. Menggali informasi dari pasien meliputi:
1) Tempat timbulnya gejala penyakit
2) Seperti apa rasanya gejala penyakit
3) Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya
4) Sudah berapa lama gejala dirasakan
5) Ada tidaknya gejala penyerta
6) Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan
c. Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi
pasien dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib
apotek
d. Memberikan informasi tentang obat yang diberikan meliputi: nama obat,
tujuan pengobatan, cara pakai, lama pengobatan, efek samping yang
mungkin timbul, serta hal-hal yang harus dilakukan maupun yang harus
dihindari oleh pasien dalam menunjang pengobatan. Bila sakit
berlanjut/lebih 3 hari hubungi dokter.
e. Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan

XI. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan


Bangunan :
 Tanah dan bangunan : milik sendiri
 Luas bangunan : 10 x 15 m2
 Bagunan apotek terdiri dari ruang pelayanan resep, ruang peracikan,
ruang kerja apoteker dan konsultasi obat, ruang administrasi, ruang
tunggu, kasir, toilet, tempat parkir.
 Bagunan dilengkapi dengan penerangan, alat pemadam kebakaran,
sumber air yang memenuhi persyaratan, ventilasi, dan tempat sampah.
 Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm dengan tulisan
hitam diatas dasar putih, tinggi huruf maksimal 7 cm dengan tebal 7
mm, papan nama terdiri dari nama apotek, nama apoteker, SIA, alamat
apotek dan nomor telepon
Perlengkapan :
 Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan
 Alat perbekalan farmasi
 Perbekalan farmasi yang diperlukan
 Wadah pembungkus dan pengemas
 Alat administrasi
 Perlengkapan lainnya

XII. Aspek Modal dan Biaya


1. Modal
Kebutuhan modal terbagi atas modal tetap, modal operasional dan
cadangan modal secara terperinci adalah sebagai berikut :
1) Modal tetap
a. Perlengkapan (Mebel, etalase, dll) Rp 22.000.000
b. Perlengkapan apotek Rp 17.000.000
c. Biaya perizinan Rp 1.000.000
2) Modal operasional (obat) Rp 75.000.000
3) Cadangan modal Rp 25.000.000
Total Rp 140.000.000

2. Rencana Anggaran dan Pendapatan tahun ke-1


1) Biaya rutin perbulan tahun ke-1
a. Tenaga kerja
Apoteker Pengelola Apotek Rp 2.050.000
Apoteker Pendamping Rp 1.750.000
Asisten Apoteker (2 org@ Rp1.000.000) Rp 2.000.000
Pembantu umum Rp 500.000
Akuntan Rp 600.000
Total Rp 6.900.000
b. Biaya lain-lain
Pemeliharaan gedung dan peralatan Rp 250.000
Listrik, air, telepon, keamanan, bensin Rp 700.000
Total Rp 950.000
Total Biaya rutin perbulan tahun ke-1 Rp 7.850.000

2) Biaya rutin tahun ke-1


Biaya rutin bulanan x 12 (Rp 7.850.000) Rp 94.200.000
THR (Tunjangan Hari Lebaran) RP 6.900.000
Total Biaya rutin pertahun Rp 101.100.000
3) Proyeksi pendapatan tahun ke-1
Pada tahun 1 diproyeksikan resep masuk 20 lembar perhari dengan harga
rata-rata tiap R/ Rp 50.000,- dengan demikian diperoleh pendapatan pada
tahun ke-1 sebagai berikut :
1. Penjualan obat resep tahun 1 (keuntungan 30%)
20 resep/hari x 26 hari x 12 bulan x Rp 50.000/resep Rp 312.000.000
2. Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)
26 hari x 12 bulan x Rp 500.000 Rp 156.000.000

3. Penjualan OWA (keuntungan 20%)


26 hari x 12 bulan x 350.000 Rp 109.200.000
4. Penjualan obat tradisional (keuntungan 10%)
26 hari x 12 bulan x 120.000 Rp 37.440.000
5. Produk kesehatan & Alkes (keuntungan 20%)
26 hari x 12 bulan x 200.000 Rp 62.400.000
Total pendapatan tahun ke-1 Rp 677.040.000

4) Pengeluaran rutin tahun ke-1


1. Pembelian obat resep
70% x Rp 312.000.000 Rp 218.400.000
2. Pembelian obat bebas
90% x Rp 156.000.000 Rp 140.400.000
3. Pembelian OWA
80% x Rp 109.200.000 Rp 87.360.000
4. Pembelian Obat tradisional
90% x Rp 37.440.00 Rp 33.696.000
5. Produk kesehatan dan alat kesehatan
80% x Rp 62.400.000 Rp 49.920.000
Total Rp 529.776.000
5) Laba tahun ke-1
1. Pemasukan tahun ke-1 Rp 677.040.000
2. Pengeluaran tahun ke-1 Rp 529.776.000 –
Rp 147.264.000
3. Biaya rutin tahun ke-1 Rp 101.100.000 –
4. Laba sebelum pajak Rp 46.164.000
5. Pajak pendapatan 1% Rp 6.770.400 –
Laba netto Rp 39.393.600

6) Perhitungan batas laba/rugi Break Eve Point tahun ke-1


1. Pay Back Periode
Total investasi
Pay Back Periode = Laba bersih
Rp 140.000.000
= Rp 39.393.600

= 3,5 tahun
2. Return On Investmant (ROI)
Laba bersih
Return On Investmant (ROI) = Total investasi 𝑥 100%
Rp 39.393.600
= 𝑥 100%
Rp 140.000.000

= 28,13%
3. Beark Enet Point (BEP)
1
Beark Enet Point (BEP) = Biaya variabel x Biaya rutin
1−
Pendapatan

1
= Rp𝟓𝟐𝟗.𝟕𝟕𝟔.𝟎𝟎𝟎 x Rp 101.100.000
1−
Rp 677.040.000

= Rp 459.545.455 per tahun


= Rp 38.295.454,5 per bulan
4. Presentase BEP
Biaya rutin
% BEP = Pendapatan−biaya variabel 𝑥 100%
Rp 101.100.000
= Rp 677.040.000 − Rp 529.776.000 𝑥 100%

= 68,24 %
5. Kapasitas BEP
% BEP x jumlah R/ per tahun = 68,24 % x (20 R/hari) x (26 hari) x
(12 bulan)
= 4.258,176 lembar resep per tahun
= 354,848 lembar resep per bulan
= 14 lembar resep per hari.
XIII. Kesimpulan
Berdasarkan banyak aspek studi kelayakan yang telah dilakukaan seperti
aspek lokasi, prospek pemasaran, aspek pasar dan pemasaran, pengelolaan sumber
daya manusia, alat dan perbekalan farmasi yang diperlukan serta aspek modal dan
biaya maka Apotek PHARMA sebagai salah satu tempat melaksanakan profesi
apoteker yang akan didirikan di Jl. Ronggowarsito No.11,Ngawi layak untuk
didirikan.
Lampiran 1. Denah Lokasi Apotek PHARMA Jl.Ronggowarsito No.11, Ngawi

Arah madiun
13
Jl. Perintis

Jl. Bugisan
11 14

2
5
7 6 3 4

Jl. Ronggowarsito Jl.Diponegoro

9 1 10
Jl. Ahmad Yani

Arah Solo
Jl.Patiunus
12
8

Keterangan :

1. Apotek PHARMA 10. Praktek dr.Tulus Kustanto


2. Alun-alun 11. Praktek dr. Sigit Subagyo
3. Klinik Safira 12. Klinik Merah Putih
4. SMKN 1 Ngawi 13. Pasar Besar Ngawi
5. SMPN 1 Ngawi 14. Kantor Kabupaten Ngawi
6. Apotek Sejahtera

7. Apotek Sehat

8. Apotek Inno

9. Bank BRI
Lampiran 2. Lay out Apotek PHARMA di Jl. Ronggowarsito No.11, Ngawi

Keterangan:

1. Pintu masuk 15. Ruang racikan


2. Ruang tunggu 16. Lemari psikotropik dan narkotik
3. Musholla 17. Rak obat paten Ruang racikan
4. Etalase obat bebas 18. Lemari psikotropik dan narkotik
5. Kasir 19. Rak obat paten
6. Tempat penerimaan & penyerahan obat
7. Etalase sediaan semi padat
8. Ruang konsultasi 3x3 m2
9. Toilet
10. Ruang apoteker 3x3 m2
11. Ruang Aping 3x3 m2
12. Etalase obat tradisional
13. Etalase Sirup
14. Rak obat generik
Lampiran 3. Etiket

Etiket Putih (Pemakaian Dalam)

Etiket Biru (Pemakaian Luar)


Lampiran 4. Salinan Resep

APOTEK PHARMA

Jl. Ronggowarsito No.11,Ngawi (0351) 747655

SIA: SIA. 513/X/Ap/2013

Apoteker: Purwanita Indah Kusuma, S. Farm,. Apt

SIPA: 121584/1123/VII/2018

COPY RESEP
Resep dari Dokter :

Ditulis tanggal :

Dibuat tanggal :

Untuk :

Usia :

R/

Ngawi,.....................

Pcc

Purwanita Indah Kusuma., S.Farm.,Apt


Lampiran 5. Kartu Stok

KARTU STOK OBAT


APOTEK PHARMA

NO NAMA OBAT NO BATCH M K S


Lampiran 6. Surat Pemesanan Narkotika
Lampiran 7. Surat Pemesanan Psikotropika
Lampiran 8. Surat Pemesanan Prekursor
Lampiran 9. Surat Pemesanan Obat

Apotek PHARMA Kepada .........................

Jl. Ronggowarsito No.11 Yth PBF ..........................

Ngawi Di .........................

Surat Pemesanan

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

Ngawi, ............................

APOTEKER

(Purwanita Indah Kusuma., S.Farm., Apt.)

Anda mungkin juga menyukai