Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Islam di berbagai Negara mengalami perkembangan.
Di Negara minoritas Muslim, Islam berkembang sedikit demi sedikit. Seperti
di Korea atau bahkan di Negara Adidaya sekalipun yang sekarang menjadi
tempat berjamurnya perkembangan Islam dengan subur. Juga di beberapa
negara mayoritas Muslim, Islam berkembang namun juga diikuti oleh
kemunduran moral atau sikap seorang Muslim yang disebabkan karena
pengaruh Globalisasi. Seperti di Negara kita Indonesia.
Banyak negara–negara mayoritas Muslim di dunia ini. Seperti
Indonesia, Malaysia, Maladewa, Brunei, Yaman, Saudi Arabia dan banyak
lagi yang lainya. Namun yang akan dijelaskan dalam makalah ini adalah
perkembangan Islam di Saudi Arabia.
Yang kita ketahui tentang Arab Saudi atau Saudi Arabia adalah negara
dengan mayoritas Islam dengan Islam yang baik, sebagai tempat tujuan ibadah
umat Islam di seluruh dunia, tempat bersejarah sejak zaman Rasulullah saw.,
dan tempat perkembangan awal Islam yang dibawa oleh Nabi terakhir sebagai
penutup para Nabi.
Di zaman kekholifahan dengan zaman modern sekarang tentu berbeda
keadaan politik, ekonomi, maupun yang lainya. Dalam makalah ini kita akan
mengulas sedikit tentang sejarah, dan akan mengungkap hal-hal yang terjadi
di Negara Saudi Arabia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Tuliskan profil dari negara Arab Saudi!
2. Sistem pemerintahan apa yang digunakan di Arab Saudi?
3. Siapa yang menjadi kepala negara atau kepala pemerintahan?
4. Mekanisme apa saja yang digunakan bila pergantian kekuasaan di Arab
Saudi?
5. Paparkan badan eksekutif, badan legislatif dan badan yudikatif di negara
Arab Saudi!

1
C. TUJUAN MASALAH
1. Menuliskan profil dari negara Arab Saudi.
2. Sistem pemerintahan yang digunakan di Arab Saudi.
3. Menjelaskan siapa yang menjadi kepala negara atau kepala
pemerintahan.
4. Mekanisme yang digunakan bila pergantian kekuasaan di Arab Saudi.
5. Memaparkan badan eksekutif, badan legislatif dan badan yudikatif di
negara Arab Saudi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Pemerintahan Arab Saudi adalah sebuah sistem dalam
ketatanegaraan Arab Saudi yang dilaksanakan untuk mengurusi masalah
menyangkut jalannya pemerintahan Arab Saudi. Sistem pemerintahan yang
digunakan adalah sistem negara Islam, dimana Al-qur’an dan Syari’at merupakan
dasar pemerintahan yang dijalankan. Sistem yang dianut Arab Saudi adalah sistem
Monarki atau kerajaan, dimana negara dipimpin oleh seorang raja berdasarkan
silsilah keluarga.
A. PROFIL NEGARA ARAB SAUDI
Nama resmi Arab Saudi adalah Kerajaan Arab Saudi atau Kingdom of
Saudi Arabia/Al-Mamlakah Al-Arabiyah As-Saudiyah, yang beribukota
Riyadh dan memiliki lagu kebangsaan yang berjudul Al-Salam al-Malakiy
atau dalam bahasa Indonesia berarti salam kerajaan.
Arab Saudi merupakan sebuah negara di kawasan timur tengah yang
menjadi pusat dari peradaban Islam. Setiap tahunnya, jutaan uma slam dari
seluruh dunia mendatangi negara ini untuk melaksanakan ibadah haji maupun
ibadah umrah. Negara dengan penduduk lebih kurang 27 juta jiwa ini
merupakan tanah suci bagi umat Islam serta negara yang haram didatangi
oleh mereka-mereka yang bukan beragama Islam.
Arab Saudi terletak di antara 15°LU - 32°LU dan 34°BT - 57°BT.
Luasnya mencapai 2.240.000 kilometer persegi dan merupakan negara terluas
di antara negara-negara yang terletak di kawasan Asia Tengah. Wilayahnya
memiliki gurun pasir yang terbentang luas, dan merupakan salah satu negara
penghasil minyak. Negara ini berbatasan langsung dengan Uni Emirat Arab,
Yordania, Irak, Kuwait, Teluk Persia, Oman, Yaman, dan Laut Merah.
Karena merupakan negara yang memiliki pengaruh politik dan
ekonomi di dunia, Arab Saudi selalu dipandang sebagai satu kekuatan dari
kawasan Arab yang sering sekali di mintai pendapat dan masukan terhadap
permasalahan dunia yang sedang terjadi.

3
Arab Saudi sudah cukup lama berhubungan dengan Indonesia. Dari
beberapa sektor kerja sama yang dilaksanakan oleh kedua negara, sektor
pengiriman tenaga kerja merupakan sektor paling besar dalam ikatan kerja
sama ini. Banyak para pekerja dari Indonesia yang diberangkatkan untuk
menjadi TKI atau TKW ke beberapa wilayah di Arab Saudi. Selain itu, kedua
negara juga bekerja sama di bidang haji.
Di masa depan, kedua negara juga diharapkan dapat menjadi pelopor
terlaksananya perdamaian yang menyeluruh, di kawasan Asia khususnya dan
dunia pada umumnya.
B. SISTEM PEMERINTAHAN ARAB SAUDI
Sistem pemerintahan Arab Saudi disusun berdasarkan undang-undang
kenegaraan, yang termaktub dalam peraturan-peraturan kerajaan, yang
berdasar pada ajaran Islam dengan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam
hukum Syariat Islam. Bentuk negara ini sendiri adalah monarki absolut
dimana raja merupakan kepala negara, kepala pemerintahan, dan panglima
angkatan bersenjata Arab Saudi.
Berdasarkan sistem pemerintahan yang ada, konstitusi yang berlaku di
negara ini merujuk pada kitab suci Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW. Maka dari itu, segala pelaksana hukum di wilayah ini dilaksanakan
sepenuhnya dengan mengikuti pedoman hukum Islam (Syariah). Pengaturan
sistem pemerintahan, hak dan kewajiban pemerintah dan warga negara di
tetapkan melalui Basic Law of Goverment yang disahkan pada 1992.
Arab Saudi tidak mengenal sistem kepartaian dalam pemerintahannya.
Tidak ada pemilihan umum. Kalaupun ada, hanya untuk memilih setengah
anggota dewan kota praja (Municipality Council), karena raja juga berhak
sepenuhnya menentukan pemimpin lembaga legislatif maupun lembaga
yudikatif yang semuanya bernaung di bawah perintah kerajaan.
C. KEPALA NEGARA ATAU KEPALA PEMERINTAHAN
Saat ni, Arab Saudi dipimpin oleh Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al-
Saud, yang diangkat sebagai raja pada 2005 menggantikan raja Fadh yang
meninggal dunia. Selain sebagai pemimpin negara, Raja Abdullah bin Abdul

4
Aziz Al-Saud juga merangkap jabatan sebagai perdana menteri yang
mengepalai pemerintahan.
Sistem pemerintahan Arab Saudi itu sendiri mengenal adanya wakil
perdana menteri yang bertugas membantu perdana menteri dalam setiap tugas
pemerintahan. Wakil perdana menteri dalam jajaran sistem pemerintahan
Arab Saudi juga bertindak sebagai pejabat menteri pertahanan dan dirgantara,
serta inspektur jendral.
Untuk urusan pemerintahan dalam negeri Arab Saudi, terdapat wakil
perdana menteri II yang juga merangkap jabatan sebagai menteri dalam
negeri. Selain itu, wakil perdana menteri II juga bertindak sebagi komite
tinggi haji yang menjamin pelaksanaan ibadah haji berjalan dengan baik
setiap tahunnya.
D. MEKANISME PERGANTIAN KEKUASAAN DI ARAB SAUDI
Sebagai negara monarki absolut, pewarisan kekuasaan di kerajaan
Arab Saudi diberikan kepada anak maupun cucu yang paling mampu
memimpin negara Arab Saudi yang di ambil dari keluarga pendiri Arab
Saudi, yakni Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud.
Seiring berjalannya waktu, sejak 20 Oktober 2006 secara efektif
berlaku ketentuan yang menyebutkan bahwa "Undang-undang pewaris tahta
kerajaan diamandemen oleh Raja Abdullah dengan membentuk suksesi
kerajaan atau disebut sebagai Allegiance Institution."
Lembaga suksesi ini terdiri atas anak serta cucu raja, yang bertugas
memilih pengganti raja melalui mekanisme pemungutan suara untuk
menentukan siapa yang dipilih sebagai raja, yang nominasinya ditentukan
oleh raja. Jadi setelah amandemen undang-undang tersebut, raja tidak
memiliki hak penuh dalam memilih putera mahkota untuk menggantikannya
suatu saat nanti.
E. BADAN EKSEKUTIF
Disebut sebagai dewan menteri pemerintahan Arab Saudi. Dewan
menteri ini beranggotakan raja atau perdana menteri sebagai ketua dewan,
wakil perdana menteri, menteri-menteri negara, dan penasehat raja. Dewan

5
menteri melaksanakan rapat setiap hari Senin guna membicarakan segala
urusan dan permasalahan pemerintahan. Dalam hal ini, para menteri bertugas
selama 4 tahun dan dapat diperpanjang jika terpilih kembali.
F. BADAN LEGISLATIF
Di negara Arab Saudi, badan ini disebut majelis permusyawaratan
atau Majlis Ash-Shura/Consultative Council. Majelis ini bertugas memiliki
kewenangan untuk mengusulkan rancangan undang-undang atau
mengamandemen (merubah atau memperbaiki) undang-undang serta
mempunyai fungsi sebagai lembaga yang memberikan pendapat mengenai
berbagai hal menyangkut kebijakan pemerintahan.
Majelis ini sendiri merupakan lembaga yang baru masuk dalam sistem
pemerintahan Arab Saudi, yang dibentuk tahun 1992. Anggotanya ada 150
orang, dimana ketua majelis dipilih dan diangkat oleh raja.
G. BADAN YUDIKATIF
Badan yudikatif Arab Saudi disebut Dewan Tinggi Peradilan atau
Supreme Council of Judiciary/SCJ, yang bertugas sebagai lembaga yang
mengatur administrasi peradilan dan masalah mengenai kewenangan
mengadili. Dewan tinggi peradilan ini sendiri beranggotakan 11 orang yang
dipilih dari kalangan ulama terkemuka di Arab saudi.
Lembaga peradilan berhak mengadili perkara pidana, perdata,
pengadilan tingkat banding, dan pengadilan tingkat kasasi. Selain itu,
lembaga ini juga menangani peradilan administratif, serta peradilan khusus
menyangkut tentang sengketa ketenagakerjaan.
Dalam sistem pemerintahan Arab Saudi juga dikenal adanya Dewan
Ulama Senior atau Council of Senior Ulama, yang memegang peranan
penting untuk memberikan saran dan nasehat kepada raja dan dewan kabinet
yang berada dibawah pemerintahannya demi memastikan kebijakan
pemerintah sudah sesuai dengan ketentuan hukum syariah yang berlaku di
Arab Saudi.
Selain itu, sistem pemerintahan daerah di Arab Saudi terdiri atas 13
provinsi atau disebut mintaqat, yang dipimpin oleh seorang gubernur provinsi

6
yang disebut amir. Gubernur provinsi atau Amir dalam melaksanakan tugas
kedaerahannya bertanggung jawab penuh kepada menteri dalam negeri.
Setiap provinsi dibagi lagi ke dalam beberapa wilayah distrik atau disebut
muhafaz dan dipimpin oleh seorang gubernur distrik atau disebut muhafiz.
Selanjutnya, wilayah distrik dibagi dalam beberapa wilayah sub-
distrik yang wilayah terkecil dari struktur pemerintahan Arab saudi. Sama
seperti di Indonesia, setiap provinsi di Arab Saudi juga mempunyai dewan
provinsi atau disebut provinsial council.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Negara Arab Saudi merupakan salah satu negara di Dunia Islam yang cukup
strategis, terutama karena di negara tersebut terdapat Baitullah di Makkah
yang menjadi pusat ibadah haji kaum Muslim seluruh dunia. Apalagi
perjalanan Islam tidak bisa dilepaskan dari wilayah Arab Saudi. Sebab, di
sanalah Rasulullah saw. lahir dan Islam bermula hingga menjadi peradaban
besar dunia.
Sistem Pemerintahan Arab Saudi adalah sebuah sistem dalam
ketatanegaraan Arab Saudi yang dilaksanakan untuk mengurusi masalah
menyangkut jalannya pemerintahan Arab Saudi. Sistem pemerintahan yang
digunakan adalah sistem negara Islam, dimana Al-qur’an dan Syari’at
merupakan dasar pemerintahan yang dijalankan. Sistem yang dianut Arab
Saudi adalah sistem Monarki atau kerajaan, dimana negara dipimpin oleh
seorang raja berdasarkan silsilah keluarga.
B. SARAN
Pemakalah menghimbau pada pembaca dan/atau pendengar, agar tidak
berfikir atau berpandangan negative terhadap apa yang tengah terjadi saat ini
di Saudi Arabia. Dan kita perlu menyikapinya dengan bijak.
Kritisi makalah ini dengan baik agar pemakalah dapat memperbaiki
makalah ini di kemudian hari jika memang tidak relevan dan agar bisa
menjadi bahan diskusi bersama.

8
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-arab-saudi.htm
 http://makalah-makalah-makalah.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kerajaan-
arab-saudi.html
 https://29gilankun.blogspot.co.id/2016/08/makalah-saudi-arabia_30.html

Anda mungkin juga menyukai