Disusun Oleh :
B. INVESTASI
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Dengan
melakukan investasi, artinya melakukan pengorbanan atas penempatan uang atau dana
dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang.
C. ANALISIS FUNDAMENTAL
1. Pengertian Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental
ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -
kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk
membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka
panjang.Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi,
analisis industri, dan analisis rasio keuangan.
a. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik
fundamental. Analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang
bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makro ekonomi yang biasa
dianalisis melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik bruto, inflasi,
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu
faktor yang memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi. Analisis ekonomi dianggap
penting karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada
lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal. Pasar modal mencerminkan
apa yang terjadi pada perekonomian makro.
b. Analisis Industri
Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai
industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling
baik ataupun sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan
informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari
kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio. Analisis
Industri merupakan tahapan penting pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya
tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam
lini bisnis yang berbeda. Untuk menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu
metode pengklasifikasian industri. Menurut Michael Porter (19960), fokus dari analisa
industri adalah pada pengenalan ciri pokok yang mendasari suatu industri yang bersumber
pada situasi ekonomi dan teknologi yang membentuk arena dimana strategi bersaing harus
ditata. Dapat dikatakan analisa industri adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam
suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah berjalan. Perencanaan lingkungan usaha,
kecenderungan ekonomi, teknologi dan politik akan mempunyai pengaruh kuat dalam
suatu usaha.
𝑷𝒏
𝑷𝑩𝑽 =
𝑩𝑽𝒏
Keterangan :
PBVn = Price to Book Value
Pn = Harga per lembar saham pada tahun ke-n
BVn = Nilai book value per lembar saham pada tahun ke-n
𝑬𝑩𝑰𝑻
𝑹𝑶𝑨 =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑨𝒔𝒆𝒕
𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆
𝑹𝑶𝑰 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑲𝒐𝒕𝒐𝒓
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 =
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
2014 2013
QUARTER
Last Price 1.795 1.610
Share Out 46.900.000.000 46.900.000.000
Market Cap. 84.140.800.000.000 75.468.900.000.000
BALANCE SHEET
Cash 1.894.600.000.000 1.614.200.000.000
Total Asset 12.425.000.000.000 11.315.100.000.000
S.T Borrowing 251.900.000.000 583.900.000.000
L.T Borrowing 44.200.000.000 0,0
Total Equity 9.817.500.000.000 8.500.000.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 17.368.500.000.000 16.002.100.000.000
Gross Profit 8.475.800.000.000 7.679.100.000.000
Operating Profit 2.904.200.000.000 2.684.300.000.000
Net Profit 2.064.700.000.000 1.919.500.000.000
EBITDA 3.095.800.000.000 2.836.800.000.000
Interest Expense 52.000.000.000 28.000.000.000
RATIO
EPS 42 39
PER 43,27 x 32,17 x
BVPS 197 169
PBV 9,3 x 7,40 x
ROA 16,62% 16,96%
ROE 21,03% 22,58%
DER 0,3 x 0,32 x
EV/EBITDA 26,66 26,24
Debt/Equity 0,03 0,07
Debt/TotalCap 0,03 0,06
Debt/EBITDA 0,10 0,21
EBITDA/IntExps 59,52 99,04
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
2014 2013
QUARTER
Last Price 1.125 1.225
Share Out 5.600.000.000 5.600.000.000
Market Cap. 6.248.300.000.000 6.803.700.000.000
BALANCE SHEET
Cash 573.400.000.000 394.100.000.000
Total Asset 2.968.200.000.000 2.471.900.000.000
S.T Borrowing 133.300.000.000 49.100.000.000
L.T Borrowing 203.100.000.000 1.900.000.000
Total Equity 1.811.100.000.000 1.624.400.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 4.521.000.000.000 4.348.100.000.000
Gross Profit 1.385.500.000.000 1.292.200.000.000
Operating Profit 342.500.000.000 293.800.000.000
Net Profit 234.600.000.000 214.500.000.000
EBITDA 421.100.000.000 324.000.000.000
Interest Expense 26.900.000.000 9.600.000.000
RATIO
EPS 35 29
PER 42,4 x 20,24 x
BVPS 309 279
PBV 4,75 x 2,14 x
ROA 7,90% 8,68%
ROE 12,95% 13,21%
DER 0,6 x 0,52 x
EV/EBITDA 14,27 19,94
Debt/Equity 0,19 0,03
Debt/TotalCap 0,16 0,03
Debt/EBITDA 0,80 0,16
EBITDA/IntExps 15,67 33,61
PT Indofarma (Persero) Tbk
2014 2013
QUARTER
Last Price 259 188
Share Out 3.100.000.000 3.100.000.000
Market Cap. 802.700.000.000 582.700.000.000
BALANCE SHEET
Cash 135.800.000.000 121.400.000.000
Total Asset 1.248.300.000.000 1.294.500.000.000
S.T Borrowing 223.900.000.000 318.600.000.000
L.T Borrowing 15.600.000.000 100.000.000
Total Equity 592.000.000.000 590.800.000.000
INCOME STATEMENT
Revenue 1.381.400.000.000 1.337.500.000.000
Gross Profit 312.400.000.000 337.600.000.000
Operating Profit 46.300.000.000 -32.300.000.000
Net Profit 1.200.000.000 -54.200.000.000
EBITDA 60.200.000.000 -20.600.000.000
Interest Expense 39.000.000.000 30.900.000.000
RATIO
EPS -15 -26
PER -23,13 x -5,81 x
BVPS 179 189
PBV 1,98 x 0,81 x
ROA 0,09% -4,19%
ROE 0,20% -9,18%
DER 1,37 x 1,18 x
EV/EBITDA 15,06 -37,82
Debt/Equity 0,40 0,54
Debt/TotalCap 0,29 0,35
Debt/EBITDA 3,98 -15,45
EBITDA/IntExps 1,54 -0,67
Sektor Hasil Industri Untuk Konsumsi
1. PER : Pada tahun 2014 last price dr saham KLBF sebesar 1.795, saham KAEF sebesar
1.125, dan saham INAF sebesar 259. sedangkan PER dari saham PT Kalbe farma Tbk
adalah 43.27, Kimia Farma sebesar 42.4, dan Indo farma sebesar -23.13. Maka jelas
bahwa secara fundamental saham KLBF lebih murah dibandingkan dengan saham KAEF
dan INAF. Dimana PER itu adalah perbandingan harga saham dengan laba bersih
perusahaan atau dapat diasumsikan bahwa harga saham KLBF adalah 43.27 kali laba
bersih perusahaan
2. EPS : Dilihat dari EPS masing-masing perusahaan maka EPS dari PT Kalbe Farma
menunjukan nilai terbesar dibandingkan dengan PT Kimia Farma dan PT Indo farma dan
dari tahun 2013 sampai 2014 EPS dari KLBF mengalami peningkatan. Hal ini
menandakan bahwa PT Kalbe Farma mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang
baik kepada pemegang saham.
3. DER : Dilihat dari DER masing-masing perusahaan maka DER dari PT Kalbe Farma
lebih baik dibandingkan dengan DER PT Kimia Farma dan PT Indo farma dimana DER
dari KLBF menurun dari tahun 2013 sampai 2014.
4. ROA : Berdasarkan ROA masing-masing perusahaan, PT Kalbe Farma menunjukan
persentase tertinggi dibandingkan PT Kimia Farma dan PT Indo farma. Dimana jika
ROA menunjukan nilai total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan.
5. ROE : Berdasarkan ROE masing-masing perusahaan, PT Kalbe Farma menunjukan
persetase tertinggi dibandingkan PT Kimia Farma dan PT Indo Farma. Dimana jika
ROA dari suatu perusahaan semakin tinggi maka semakin baik kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan modalnya untuk menghasilkan laba.
6. PBV : PBV berpengaruh terhadap ROE, jika ROE meningkat maka PBV akan meningkat
pula.