PENDAHULUAN
Menurut kabo (2010) hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis di
mana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah yang disepakati normal.
Hipertensi adalah factor penyebab utama kematian karena stroke dan factor yang
gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hiper merupakan gangguan
persisten.diagnosa hipertensi pada orang dewasa dibuat saat bacaan diastolic rata-
rata dua atau lebih,paling sedikit dua kunjungan berikut adalah 90mmHg atau lebih
tinggi atau bila tekanan darah multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan
berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140mmHg (Potter & Perry, 2005).
Di Amerika atau sekitar 60 juta individu dan hampir 1 milyar penduduk dunia
menderita hipertensi, dengan mayoritas dari populasi ini mempunyai risiko yang
tekanan darah (TD) secara teratur (Joint National Committee, JNC VII). Di
cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak
mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini
1
penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah
Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992
sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab
kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai faktor risiko seperti
dan riwayat keluarga. Dari faktor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan
gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes melitus. Medical record
rumah sakit islam samarinda, 2011 menggatakan Dewasa ini, penyakit infeksi telah
Berdasarkan data diruang perawatan penyakit dalam khususnya ruang jabal rahmah
rumah sakit islam samarinda selama enam bulan terakhir tahun 2011. Hipertensi
yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer meliputi lebih
kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh
disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder
dapat di ketahui penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang
2
terhadap hipertensi primer baik menggenai pathogenesis maupun tentang
penggobatannya. Hipertensi tidak boleh di anggap penyakit yang ringan karena jika
Saat ini banyak penderita hipertensi yang tidak tahu atau tidak mengerti
penyakitnya bahkan banyak yang tidak tahu resiko dari penderita hipertensi apabila
tidak di atasi. Beberapa komplikasi penyakit yang sering terjadi akibat penyakit
populasi lain, polulasi lanjut usia dimanapun selalu menunjukkan morbiditas dan
mortalitas yang lebih tinggi dibanding populasi lain. Disamping itu oleh karena
aspek disabilitas yang tinggi pada segmen populasi ini selalu membutuhkan derajat
1.3 Tujuan
gerontik.
3
1.3.2 Tujuan Khusus
hipertensi
hipertensi
1.4 Manfaat
masyarakat lainnya.
hipertensi.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dari usia 55 tahun keatas. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) usia
Wallnce, 2007).
tahun keatas”
2) Menurut WHO:
5
c. Perubahan yang terjadi pada lanjut usia
dan keagamaan.
1) Perubahan fisik
a) Sel, saat seseorang memasuki usia lanjut keadaan sel dalam tubuh akan
juga berkurang.
6
c) Sistem gastrointestinal, pada lansia akan terjadi menurunya selara
makin rapuh, keadaan tubuh akan lebih pendek, persendian kaku dan
tendon mengerut.
jantung pada lansia akan lebih tebal dan kaku akibat dari akumulasi
meningkat.
2) Perubahan intelektual
7
Perubahan yang lain adalah perubahan ingatan, karena penurunan
3) Perubahan keagamaan
dunia.
tugas yang muncul pada periode tertentu dalam keidupan suatu individu.
8
2.2 Konsep Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hiper merupakan
diastolic rata-rata dua atau lebih,paling sedikit dua kunjungan berikut adalah
90 mmHg atau lebih tinggi atau bila tekanan darah multiple sistolik rerata pada
dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140
atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (smelz&bare, 2002).
b. Klasifikasi Hipertensi
9
Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Distolik
c. Etiologi
10
Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur,
hipertensi. Pada hipertensi essensial dapat berjalan gejala dan umumnya baru
timbul gejala setelah komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak, dan
2. Vertigo
3. Perdarahan retina
4. Gangguan penglihatan
5. Proteinuria
6. Takikardi, palpitasi
9. Palpitasi, berkeringat dingin, pusing, nyeri kepala bagian suboccipital, mati rasa
11
e. Patofisologi
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
12
peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan
keadaan hipertensi.
system pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang
elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,
yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh
sistolik dan atau diastolic yang tidak normal. Batas yang tepat dari kelainan ini tidak
pasti. Nilai yang dapat dan diterima berbeda sesuai usia dan jenis kelamin(sistolik
darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk
menggatur jumlah cairan tubuh yang melibtkan berbagai organ terutama ginjal.
13
Berbagai factor seperti factor genetik yang menimbulkan perubahan pada
ginjal dan membrane sel, aktivitas saraf simpatis dan system rennin-angiotensin
kalium dalam ginjal, serta obesitas dan factor endotel mempunyai peran dalam
f. Pemeriksaan Penunjang
hipertensi
hipertensi
(penyebab)
14
9. Urinalisa : darah, Protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal atau
adanya diabetes
10. Asam urat : hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko
terjadinya hipertensi
11. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katup,
konduksi, luas, peniggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi.
g. Penatalaksanan medis
latihan dan relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap
terapi antihipertensi. Apabila penderita hipertensi ringan berada dalam resiko tinggi
(pria, perokok) atau bila tekanan darah diastoliknya diatas 85 sampai 95 mmHg dan
sistoliknya di atas 130 sampai 139 mmHg, maka perlu dimulai terapi obat-obatan.
a) Diuretik: Hidrochlortiasid,Furosemid.
b) Betabloker: Proparnolol.
c) Alfabloker: Prazosin.
15
e) Antagonis Kalsium: Diltiasem (Farmakologi FKUI, 2005).
3. Pengaturan diet
dalam bahan makanan. Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung
2800–6000 mg per hari). Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur. Untuk
mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta
cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking
Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam
2) Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis,
16
4) Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan
tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung
kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting,
hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero
serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
4) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
6) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.
c) Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hipertensi tidak mengenal usia dan
bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan
dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga
1) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori
17
2) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
1 piring nasi (100 gram), 1 potong daging (50 gram), 1 mangkok sup (130
gram), 1 potong tempe (50 gram), 1 potong pepaya (100 gram), (Sri Rahayu,
2009).
h. Komplikasi
Pada jadi pada hipertensi berat yaitu apabila tekanan darah diastolic sama atau
lebih besar dari 130mmHg, atau kenaikan tekanan darah yang terjadi secara
kebutaan.
18
i. Pathway
19
BAB 3
A. Pengkajian
1. Pengumpulan data
20
2. Pengelompokan Data
terkumpul di kelompokkan.
1. Aktifitas / istirahat
dan takipnea.
kontraksi otot.
sokongan.
sedikit Penahanan.
21
Skala 5 : gerakan normal penuh, menentang gravitasi
2. Sirkulasi
dan perspirasi.
3. Neurosensori
a. Gejala : episode kebas dan / atau kelemahan pada satu sisi tubuh
tendon dalam
4. Nyeri / ketidaknyamanan
5. Pernapasan
merokok
6. Keamanan
22
b) Tanda : episode unilateral transien, hipotensi postural.
7. Pembelajaran / penyuluhan
B. Diagnosa Keperawatan
kebutuhan oksigen.
berlebihan
23
C. Intervensi Keperawatan
Hasil
24
- Hipovelemia Monitor respon pasien
- Hipoksia antiaritmia
ortopneu
Anjurkan untuk
menurunkan stress
Fluid Management
diperlukan
(kelembaban membran
jika diperlukan
25
Monitor hasil lAb yang
urin)
Monitor status
hemodinamik termasuk
PCWP
indikasi penyakit
leher, asites)
kalori harian
26
Berikan cairan
Kolaborasi pemberian
suhu ruangan
Berikan penggantian
buah segar)
mEq/l
meburuk
27
Fluid Monitoring
eliminaSi
Tentukan kemungkinan
seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi
elektrolit urine
osmilalitas urine
Monitor BP
irama jantung
Monitor parameter
hemodinamik infasif
dan output
28
Monitor membran mukosa
haus
jumlah dan
dan penambahan BB
dari odema
output urin
pasien
dan RR
tekanan darah
29
Monitor VS saat pasien
berdiri
setelah aktivitas
paradoksus
alterans
jantung
irama pernapasan
abnormal
kelembaban kulit
30
Monitor sianosis perifer
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
mengidentifikasi dan
31
- Respon abnormal dari Mampu diperlukan untuk aktivitas
berhubungan : luang
- Ketidakseimbangan beraktivitas
32
3 Nyeri akut NOC : NIC :
33
- Gangguan tidur (mata Mampu Kontrol lingkungan yang
34
- Tingkah laku ekspresif Monitor penerimaan pasien
nyeri
optimal
35
Monitor vital sign sebelum
hebat
Evaluasi efektivitas
mm untuk wanita dan > 15 Mengerti factor mengani kondisi medis yang
36
situasi sosial, sepanjang dibawah kontrol Diskusikan bersama pasien
vitamin C
37
Berikan makanan yang
terpilih (sudah
gizi)
harian.
kandungan kalori
kebutuhan nutrisi
yang dibutuhkan
untuk menurunkan BB
mengenai penurunan BB
BB
38
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
darah yang abnormal dengan diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg
yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko. Hipertensi dibagi menjadi dua
penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat
diperbaiki kelainannya.
4.2 Saran
1. Bagi keilmuwan
masyarakat lainnya.
2. Bagi mahasiswa
39
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta,
EGC, 2002
2003
Marvyn, Leonard. Hipertensi : Pengendalian Lewat Vitamin, Gizi dan Diet, Jakarta,
Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta,
Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta,
40