PEMBAHASAN
dengan skor tertinggi yaitu 116, sedangkan orang tua membiarkan anak
menggunakan smartphone mendapat skor terendah yaitu 92, dari hal itu
menunjukkan anak usia sekolah di SDN Bettet I tidak bisa lepas dari
Karakteristik Anak usia sekolah dasar yang lebih suka bermain, akan
bentuk dan jenis permaninan yang ada di smartphone yang memacu anak
tidak bisa lepas dengan smartphone. Tingginya skor pada penelitian yang
internet untuk mengakses video yang dirasa menarik bagi anak usia sekolah
tinggi.
bermain. Dunia anak adalah dunia bermain dan belajarnya anak sebagian
54
55
jenuh.
rendah. Anak akan marah jika merasa tersinggung dengan perkataan atau
diganggu oleh teman sebayanya, hal itu bisa dikatakan anak gagal dalam
mampu mengatur perilakunya sendiri, tidak mudah emosi dan akan mampu
sebagai berikut, a) Anak semakin mandiri dan mulai menjauh dari orang tua
yang besar untuk disukai dan diterima oleh teman sebaya; d) Anak mulai
Pamekasan.
perkembangan sosial pada anak adalah penelitian Panji & Mahardeka (2014)
smartphone pada anak semakin rendah maka interaksi sosial anak semakin
tinggi. Penelitian lain yang juga pernah dilakukan adalah Penelitian Riki
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal seperti rasa ingin tahu
dan prestise, dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari teman sebaya dan
Menurut Santrock 2007, teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan
tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Mereka bergabung ke dalam
sosialnya.
hubungan sosial yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan
pasien dalam menegakkan sistem sosial dengan situasi yang ada melalui
yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia
sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak terlepas dari masa
lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan
59
sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama dengan orang lain yang
digunakan untuk bermain game atau melihat hal lainnya, maka hal itu akan
berada di luar rumah. Hal ini, akan menyebabkan anak menjadi tidak tahu
meniru, dan melakukan. Orang dewasa dan teman-teman yang dekat dengan
kehidupan anak merupakan objek yang diamati dan ditiru anak. Muhammad
(2011), melalui cara ini anak belajar cara bersikap, berkomunilasi, berempati,
interkasi sosial yang baik, anak ini mengenal teman sebanya dengan
sang anak. Anak juga akan mengenali teman-temannya yang berbakat, yang
nakal, yang disenangi oleh teman, yang dimusuhi teman, yang disayang guru
dukungannya. Pada masa inilah, pertemanan menjadi hal yang positif untuk