Anda di halaman 1dari 2

Hifema

Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu
daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek
pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur dengan humor aqueus (cairan mata)
yang jernih. Darah yang terkumpul di bilik mata depan biasanya terlihat dengan mata
telanjang. Walaupun darah yang terdapat di bilik mata depan sedikit, tetap dapat menurunkan
penglihatan. Hifema atau darah didalam bilik mata depan dapat terjadi akibat trauma tumpul
yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar. Pasien akan mengeluh sakit, disertai
dengan epifora dan blefarospasme. Pengihatan pasien akan sangat menurun. Bila pasien
duduk hifema akan terlihat terkumpul dibagian bawah bilik mata depan, dan hifema dapat
memenuhi seluruh ruang bilik mata depan. Kadang-kadang terlihat iridoplegia dan
iridodialisis.

Epidemiologi
Di Amerika Serikat insiden hifema 17-20 per 100.000 orang per tahun. Dimana
banyak terjadi pada orang muda, remaja dan mahasiswa serta pekerja. Insiden pada pria 78,6
%. Hifema akibat trauma ditemui pada anak-anak maupun orang dewasa. Biasanya karena
kecelakaan saat bermain, kecelakaan lalu lintas, dan berkelahi. Hifema juga meningkat
seiringnya meningkatnya kekerasan pada anak-anak. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki
lebih banyak dari perempuan.
Penelitian yang dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, menunjukkan pada
tahun 2002-2006 terdapat 50 kasus hifema. Kasus terbanyak pada usia 1-12 tahun. Penyebab
tersering akibat benda tumpul.
Olahraga penyebab dari 60% pada populasi anak muda. Penggunaan pelindung mata
(lensa polycarbonate dengan bingkai keras) dapat secara signifikan menurunkan angka
kejadian hifema. 57% pasien trauma mata dengan hifema berlanjut pada kerusakan segmen
posterior dari mata tersebut. Dalam hal ini maka perlu tindakan evaluasi dalam menilai
seberapa besar akibat trauma pada segmen posterior mata.(6)
Etiologi
Hifema dapat terjadi akibat trauma tumpul, radang dalam mata, trauma tajam atau
tembus, intraoperasi atau pasca operasi, neovaskularisasi, anomali vaskuler dan neoplasma
ocular.
Hifema biasanya disebabkan oleh trauma tumpul pada mata seperti terkena bola, batu,
peluru senapan angin, dan lain-lain. Hifema yang terjadi karena trauma tumpul pada mata
dapat diakibatkan oleh kerusakan jaringan bagian dalam bola mata, misalnya terjadi robekan-
robekan jaringan iris, korpus siliaris dan koroid. Jaringan tersebut mengandung banyak
pembuluh darah, sehingga akan menimbulkan perdarahan. Perdarahan yang timbul dapat
berasal dari kumpulan arteri utama dan cabang dari badan ciliar, arteri koroid, vena badan
siliar, pembuluh darah iris pada sisi pupil. Perdarahan di dalam bola mata yang berada di
kamera anterior akan tampak dari luar. Timbunan darah ini karena gaya berat akan berada di
bagian terendah.
Selain itu, hifema juga dapat terjadi karena radang dalam mata pada iris dan badan
silier, sehingga pembuluh darah pecah. Inflamasi yang parah dengan tidak didukung oleh
pengobatan yang adekuat dapat mengakibatkan vasodilatis pada pembuluh darah pada iris.
Dikarenakan pembuluh darah pada iris sangat tipis dan halus mengakibatkan pembuluh darah
mudah pecah dan mengakibatkan hifema. Pada perdarahan intraoperatif disebabkan oeh
trauma pada badan siliar atau iris. Dapat ditemukan pada iridektomi perifer, ekstraksi katarak,
siklodialisis. Pada postoperasi awal karena dilatasi mendadak dari pembuluh darah uvea yang
mengalami trauma dari spasme sebelumnya.
Pada intraoperasi atau pasca operasi seperti kesalahan tertentu dalam operasi mata
dapat menimbulkan merobeknya pembuluh darah pada iris dan rusaknya bilik mata depan.
Sehingga darah dalam aqueous dapat membentuk suatu lapisan yang dapat terlihat yang
disebut hifema.
Sedangkan keadaan lain yang dapat menyebabkan hifema namun jarang terjadi
adalah adanya tumor mata (contohnya retinoblastoma), dan kelainan pembuluh darah
(contohnya juvenile xanthogranuloma).

Anda mungkin juga menyukai