Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga
mengalami perkembangannya di berbagai bidang. Salah satunya adalah kemajuan
di bidang kesehatan yaitu teknik transplantasi organ. Transplanatsi organ
merupakan suatu teknologi medis untuk penggantian organ tubuh pasien yang
tidak berfungsi dengan organ dari individu yang lain.
Abad ini transplantasi organ telah menjadi salah satu jalan keluar yang
paling berarti dalam dunia kedokteran modern, banyak nyawa yang tertolong
dengan cara transplantasi organ ini. Didukung dengan semakin majunya ilmu dan
teknologi di bidang transplantasi organ manusia maka tingkat keberhasilan dari
transplantasi yang dilakukan pun semakin tinggi. Tingkat kelangsungan hidup
pasien penerima donor saat ini sangat tinggi, sehingga akibatnya permintaan
untuk melakukan transplantasi maupun organ itu sendiri meningkat secara global
di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal dari donor
kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, perkembangan di bidang
transplantasi maju dengan pesat. Permintaan untuk transplantasi organ terus
mengalami peningkatan melebihi ketersediaan donor yang ada. Sebagai contoh di
Cina, pada tahun 1999 tercatatat hanya 24 transplantasi hati, namun tahun 2000
jumlahnya mencapai 78 angka. Sedangkan tahun 2003 angkanya bertambah 365.
Jumlah tersebut semakin meningkat pada tahun 2004 yaitu 507 kali transplantasi.
Tidak hanya hati, jumlah transplantasi keseluruhan organ di China
memang meningkat drastis. Setidaknya telah terjadi 3 kali lipat melebihi Amerika
Serikat. Ketidakseimbanngan antara jumlah pemberi organ hampir terjadi di
seluruh dunia. Sedangkan transplantasi organ yang lazim dikerjakan di Indonesia
adalah pemindahan suatu jaringan atau organ antar manusia, bukan antara hewan
ke manusia, sehingga menimbulkan pengertian bahwa trasplantasi adalah
pemindahan seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain dari

1
satu tempat ke tempat yang lain di tubuh yag sama. Transplantasi ini ditujukan
untuk mengganti organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima.
Data dari WHO menunjukkan 106.879 organ padat diketahui telah
ditransplantasikan di 95 negara anggota pada tahun 2010 baik legal maupun
ilegal. Sekitar 73.179 (68,5%) merupakan transplantasi ginjal. Tapi, menurut
WHO, angka 106.879 belum cukup, karena hanya memenuhi 10% dari total
kebutuhan global. WHO memperkirakan jumlah kebutuhan akan organ akan terus
meningkat dari tahun ke tahun.
Kasus transplantasi organ—baik yang legal maupun ilegal—di Indonesia
tersebut bisa jadi merupakan pucuk gunung es dari praktik transplantasi di seluruh
dunia. Yosuke Shimazono dalam artikelnya “The State of the International Organ
Trade: A Provisional Picture Based on Integration of Available Information”
menyampaikan perdagangan organ dipicu oleh permintaan untuk kepentingan
kesehatan.
Saat di Indonesia, transplantasi organ ataupun jaringan diatur dalam UU
No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Sedangkan peraturan pelaksanaannya
diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat
Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh
Manusia. Hal ini tentu saja menimbulkan suatu pertanyaan tentang relevansi
antara Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang dimana Peraturan Pemerintah
diterbitkan jauh sebelum Undang-Undang.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Dalam Kamus Kedokteran DORLAND dijelaskan bahwa transplantasi
berasal dari bahasa inggris “transplantation” berarti : penanaman jaringan yang
diambil dari tubuh yang sama atau dari individu lain. Adapun transplantasi berarti
: mentransfer organ atau jaringan dari satu bagian ke bagian lain, yang diambil
dari badan untuk ditanam ke daerah lain pada badan yang sama atau ke individu
lain.
Dalam UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Bab I Pasal 1 Ayat 5
transplantasi adalah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ atau
jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri
dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ dan atau jaringan tubuh
yang tidak berfungsi dengan baik.

Transplantasi adalah pemindahan sel, jaringan maupun organ hidup dari


seseorang (donor) kepada orang lain (resipien) atau dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh lainnya misalnya pencangkokan kulit dengan tujuan mengembalikan
fungsi yang telah hilang ( www.medicastore.com).
Jadi dapat disimpulkan, transplantasi adalah pemindahan sebagian atau
seluruh jaringan dan organ tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada
tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu.

B. JENIS TRANSPLANTASI ORGAN


Transplantasi melibatkan donasi organ dari satu manusia kepada manusia
lain yang menjadikan ribuan orang diseluruh dunia setiap tahunnya terselamatkan
jiwanya. Barikut jenis jenis Transplantasi Organ :
1) Dari Segi Pemberi Organ (Pendonor)
Jika ditinjau dari sudut penyumbang atau donor atau jaringan tubuh,
maka transplantasi dapat dibedakan menjadi:
a) Transplantasi dengan donor hidup

3
Transplantasi dengan donor hidup adalah pemindahan organ tubuh
seseorang yang hidup kepada orang lain atau ke bagian lain dari
tubuhnya sendiri tanpa mengancam kesehatan. Biasanya yang
dilakukan adalah transplantasi ginjal, karena memungkinkan
seseorang untuk hidup dengan satu ginjal saja. Akan tetapi mungkin
bagi donor hidup juga untuk memberikan sepotong/sebagian dari
organ tubuhnya misalnya paru, hati, pankreas dan usus. Juga donor
hidup dapat memberikan jaringan atau selnya degeneratif, misalnya
kulit, darah dan sumsum tulang.
b) Transplantasi dengan donor mati atau jenazah
Transplantasi dengan donor mati atau jenazah adalah pemindahan
organ atau jaringan dari tubuh jenazah orang yang baru saja
meninggal kepada tubuh orang lain yang masih hidup. Pengertian
donor mati adalah donor dari seseorang yang baru saja meninggal
dan biasanya meninggal karena kecelakaan, serangan jantung, atau
pecahnya pembuluh darah otak. Dalam kasus ini, donasi organ akan
dipertimbangkan setelah usaha penyelematan mengalami kegagalan.
Pasien mungkin meninggal dalam kamar emergensi ataupun dalam
kondisi mati batang otak. Jenis organ yang biasanya didonorkan
adalah organ yang tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi
misalnya jantung, kornea, ginjal dan pankreas, hati, jantung dan hati.
2) Dari Penerima Organ (Resipien)
Sedangkan ditinjau dari sudut penerima organ atau resipien, maka
transplantasi dapat dibedakan menjadi:
a) Autograft
Auto transplantasi adalah pemindahan suatu organ ke tempat lain
dalam tubuh orang itu sendiri. Biasanya transplantasi ini dilakukan
pada jaringan yang berlebih atau pada jaringan yang dapat
beregenerasi kembali. Sebagai contoh tindakan skin graft pada
penderita luka bakar, dimana kulit donor berasal dari kulit paha yang
kemudian dipindahkan pada bagian kulit yang rusak akibat
mengalami luka bakar.

4
b) Isograft
Isograft merupakan prosedur transplatasi yang dilakukan antara dua
orang yang secara genetik identik. Transplantasi model seperti ini
juga selalu berhasil, kecuali jika ada permasalahan teknis selama
operasi. Operasi pertama ginjal yang dilakukan pada tahun 1954
merupakan operasi transplantasi syngraft pertama antara kembar
identik.
c) Allograft
Allograft adalah pemindahan suatu organ dari tubuh seseorang ke
tubuh orang lain. Misalnya pemindahan jantung dari seseorang yang
telah dinyatakan meninggal pada orang lain yang masih hidup.
Kebanyakan sel dan organ manusia adalah Allografts.
d) Xenotransplantation
Xenotransplantation adalah pemindahan suatu jaringan atau organ
dari species bukan manusia kepada tubuh manusia. Contohnya
pemindahan organ dari babi ke tubuh manusia untuk mengganti
organ manusia yang telah rusak atau tidak berfungsi baik.
e) Transplantasi Domino (Domino Transplantation)
Merupakan multiple transplantasi yang dilakukan sejak tahun 1987.
Donor memberikan organ jantung dan paru-nya kepada penerima
donor, dan penerima donor ini memberikan jantungnya kepada
penerima donor yang lain. Biasanya dilakukan pada penderita "cystic
fibrosis" (hereditary disease) dimana kedua parunya perlu diganti
dan secara teknis lebih mudah untuk mengganti jantung dan paru
sebagai satu kesatuan.
3) Dari Sel Induk (Stem Cell)
Sedangkan khusus mengenai transplantasi sel induk dibedakan menjadi
:
a) Transplantasi sel induk dari sumsum tulang (bone marrow
transplantation)
Sumsum tulang adalah jaringan spons yang terdapat dalam tulang-
tulang besar seperti tulang pinggang, tulang dada, tulang punggung

5
dan tulang rusuk. Sumsum tulang merupakan sumber yang kaya
akan sel induk hematopoetik.
b) Transplantasi sel induk darah tepi (peripheral blood stem cell
transplantation)
Peredarahan tepi merupakan sumber sel induk walaupun jumlah sel
induk yang terkandung tidak sebanyak pada sumsum tulang untuk
mencukupi jumlah sel induk. Suatu transplantasi.biasanya pada
donor diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF).
Transplantasi dilakukan dengan proses Aferesis.
c) Transplantasi sel induk darah tali pusat (Stem cord)
Darah tali pusat mengandung sejulah sel induk yang bermakna dan
memiliki keunggulan diatas transplantasi sel induk dari sumsum
tulang atau dari pendarahan tepi bagi pasien tertentu.Transplantasi
sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses
kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa.

C. LANDASAN HUKUM TENTANG TRANSPLANTASI ORGAN

Dari segi hukum, transplantasi organ, jaringan, dan sel tubuh dipandang
sebagai suatu usaha mulia dalam upaya menyehatkan dan menyejahterakan
manusia, walaupun ini adalah suatu perbuatan yang melawan hukum pidana yaitu
tindak pidana penganiayaan. Namun, karena adanya alasan pengecualian
hukuman, atau paham melawan hukum secara material, perbuatan tersebut tidak
lagi diancam pidana, dan dapat dibenarkan.

Dalam PP No.18 tahun 1981 tentang bedah mayat klinis, bedah mayat
anatomis dan transplantasi alat serta jaringan tubuh manusia, tercantum pasal-
pasal tentang transplantasi :

Pasal 1
a. Alat tubuh manusia adalah kumpulan jaringan-jaringan tubuh yang
dibentuk oleh beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta faal
(fungsi) tertentu untuk tubuh tersebut.

6
b. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal
(fungsi) yang sama dan tertentu.
c. Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan
dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain
dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan
tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.
d. Donor adalah orang yang menyumbangkan alat atau jaringan tubuhnya
kepada orang lain untuk keperluan kesehatan.
e. Meninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli
kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernapasan, dan atau
denyut jantung seseorang telah berhenti.

Selanjutnya dalam PP tersebut di atas terdapat pasal-pasal :


Pasal 10
Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia dilakukan dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 (a) &
(b), yaitu harus dengan persetujuan tertulis pasien dan/atau keluarganya yang
terdekat setelah pasien meninggal dunia.

Pasal 11
1. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia hanya boleh
dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
2. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia tidak boleh
dilakukan oleh dokter yang merawat atau mengobati donor yang
bersangkutan.
Pasal 12
Dalam rangka transplantasi, penentuan saat mati ditentukan oleh 2 (dua)
orang dokter yang tidak ada sangkut paut medic dengan dokter yang melakukan
transplantasi.
Pasal 13
Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 (a), Pasal 14 &
15 dibuat di atas kertas bermaterai dengan 2 (dua) orang saksi.

7
Pasal 14
Pengambilan alat dan atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan
transplantasi atau Bank Mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia,
dilakukan dengan persetujuan tertulis keluarga terdekat.
Pasal 15
1. Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan atau jaringan tubuh
manusia diberikan oleh donor hidup, calon donor yang bersangkuta
terlebih dahulu diberi tahu oleh dokter yang merawatnya, termasuk
dokter konsultan mengenai operasi, akibat-akibatnya, dan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
2. Dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus yakin benar, bahwa
calon donor yang bersangkutan telah menyadari sepenuhnya arti dari
pemberitahuan tersebut.

Pasal 16
Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas
kompensasi material apapun sebagai imbalan transplantasi.

Pasal 17
Dilarang memperjual-belikan alat atau jaringan tubuh manusia.

Pasal 18
Dilarang mengirim dan menerima alat dan atau jaringan tubuh manusia
dalam semua bentuk ked an dari luar negeri.

Sebagai penjelasan pasal 17 dan 18, disebutkan bahwa alat dan atau
jaringan tubuh manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap
insane tidaklah sepantasnya dijadikan objek untuk mencari keuntungan.
Pengirima alat dan atau jaringan tubuh manusia ked an dari luar negeri haruslah
dibatasi dalam rangka penelitian ilmiah, kerjasama dan saling menolong dalam
keadaan tertentu.

Selanjutnya dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan,


dicantumkan beberapa pasal tentang transplantasi :

8
Pasal 33
1. Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat
dilakukan transplantasi orang dan atau jaringan tubuh, transfuse darah,
implant obat dan atau alat kesehatan, serta bedah plastik dan
rekontruksi.
2. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfuse darah
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1(satu) dilakukan hanya untuk
tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.

Pasal 34
1. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
dan dilakukan disarana kesehatan tertentu.
2. Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus
memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan dan ada
persetujuan ahli waris atau keluargaya.
3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) dan ayat 2 (dua) ditetapkan
dengan peraturan pemerintah.

UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan dicantumkan beberapa pasal


tentang transplantasi :

Pasal 64
1. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan
melalui transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh, implan obat
dan/atau alat kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi serta
penggunaan sel punca.
2. Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh sebagaiman dimaksud
pada ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang
untuk dikomersialkan.
3. Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan dengan dalih
apapun.
Pasal 65

9
1. Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang menpunyai keahlian untuk itu dan dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
2. Pengambilan organ dan/atau jaringan tubuh dari seorang donor harus
memperhatikan kesehatan pendonor yang bersangkutan dan mendapat
persetujuan pendonor dan/atau ahli waris atau keluarganya.
3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi
organ dan/arau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
(2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 66
Transplantasi sel, baik yang berasal dari manusia maupun dari hewan,
hanya dapat dilakukan apabila telah terbukti keamnan dan kemanfaatannya.

Pasal 67
1. Pengambilan dan pengiriman spesimen atau bagian organ tubuh hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.
2. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengambilan dan pengiriman
spesimen atau bagian organ tubuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 68
1. Pemasangan implan obat dan/atau alat kesehatan ke dalam tubuh
manusia hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan tertentu.
2. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara penyelenggaraan pemasangan
implan dan/atau alat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan pemerintah.

Pasal 69
1. Bedah plastik dan rekonstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.

10
2. Bedah plastik dan rekonstruksi tidak boleh bertentangan dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat dan tidak ditujukan untuk mengubah
identitas.
3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara bedah plastik dan rekonstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan
Peraturan Penerintah.

Pasal 70
1. Penggunaan sel punca hanya dapat dilakukan untuk ytujuan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, serta dilarang
digunakan untuk tujuan reproduksi.
2. Sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berasal dari
sel punca embrionik.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan sel punca sebagaimana
dimaksud ayat (1) dan (ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

C. PANDANGAN ISLAM DAN ETIKA TENTANG TRANSPLANTASI


ORGAN
1. Pandangan Islam
Agama Islam percaya prinsip menyelamatkan nyawa manusia.
Mayoritas ulama Islam dari berbagai penjuru dunia, berdoa bagi
kesematan nyawa manusia dan membolehkan Transplantasi Organ
sebagai kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusia. Peraturannya
didasarkan pada fatwa-fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama
Indonesia (MUI).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai komisi fatwa di Indonesia juga
mengambil sikap untuk menyikapi transplantasi. Dalam fatwanya yang
keuar tahun 2010 mengatur hukum tentang cangkok organ. Dalam
fatwa tersebut ditegaskan, pencangkokan organ manusia ke dalam
tubuh yang lain diperbolehkan melalui hibah, wasiat dengan meminta,
tanpa imbalan, atau dari bank organ tubuh.
Lalu, jika organ diambil dari tubuh seseorang yang telah meninggal
juga diperbolehkan dengan syarat harus disaksikan oleh dua dokter ahli.

11
Selanjutnya, transplantasi dihukumi haram jika didasari bukan karena
suatu kemaslahatan hidup orang, misalnya untuk diperjual belikan.
Oleh karenanya, pengcangkokan organ atau transplantasi
diperbolehkan. Asal sesuai syariat dan syaratnya terpenuhi. Selain itu,
dalam melaksanakannya juga harus memperhatikan hal-hal yang detail
agar dalam pencangkokan organ tersebut memberi kemanfaatan bagi
penerima donor dan pendonornya.
Dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh ada tiga pihak yang terkait
dengannya :
a) Donor, yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang masih
sehat untuk dipasangkan pada orag lain yang organ tubuhnya menderita
sakit atau terjadi kelainan.
b) Resipien, yaitu orang yang menerima organ tubuh dari donor yang
karena satu dan lain hal, organ tubuhnya harus diganti.
c) Tim ahli, yaitu para dokter yang menangani operasi transplantasi dari
pihak donor kepada resipien.
Berkenaan dengan donor, transplantasi dapat dikategorikan ke dalam tiga
tipe, yaitu :
a) Donor dalam keadaan hidup sehat. Dalam tipe ini perlu adanya seleksi
yang cermat dan harus dilakukan general check up (pemeriksaan
kesehatan yang lengkap menyeluruh), baik terhadap donor maupun
terhadap resipien (penerima), demi menghindari kegagalan transplantasi
yang disebabkan penolakan tubuh resipien dan sekaligus menghindari
dan mencegah resiko bagi donor. Sebab menurut data statistik, 1 dari
1000 donor meninggal, dan si donor juga merasa was-was dan merasa
tidak aman, karena dia menyadari, misalnya bila dia donor ginjal, dia
tak akan memperoleh kembali ginjalnya seperti sedia kala.
b) Donor dalam keadaan koma. Apabila donor dalam keadaan koma atau
diduga kuat akan meninggal segera, maka dalam pengambilan organ
tubuh donor memerlukan alat kontrol dan penunjang kehidupan,
misalnya dengan bantuan alat pernafasan khusus. Kemudian alat-alat
penunjang kehidupan tersebut dicabut setelah selesai proses
pengambilan organ tubuhnya. Hanya, kriteria meninggal secara

12
medis/klinis dan yuridis perlu ditentukan dengan tegas dan tuntas,
apakah kriteria itu ditandai dengan berhentinya denyut jantung dan
pernafasan, atau ditandai dengan berhentinya fungsi otak.
c) Donor dalam keadaan meninggal. Dalam tipe ini, organ tubuh yang
akan dicangkokkan diambil ketika donor telah meninggal berdasarkan
ketentuan medis dan yuridis, juga harus diperhatikan daya tahan organ
yang akan diambil untuk transplantasi, apakah masih ada kemungkinan
untuk bisa berfungsi bagi resipien atau apakah sel-sel jaringannya telah
mati, sehingga tidak berguna lagi bagi resipien.
2. Pandangan Etika
Transplantasi dibutuhkan dua pihak yaitu donor dan resepien. Donor
digolongkan menjadi donor hidup dan donor mati. Donor hidup dapat
berasal dari keluarga dan non-keluarga. Dalam perkembangannya
dimana kemiskinan dan tingginya tingkat kebutuhan akan organ
menyebabkan timbulnya donor komersial yaitu orang yang memberikan
organnya dengan imbalan uang.
Transplantasi dipandang dari sudut Etika harus dipertimbangkan dari
sudut 4 (empat) prinsip dasar Biomedikal Etik:
a) Hormat pada Otonomi (Respect for autonomy)
Bahwa mendonorkan organ merupakan perbuatan mulia. Keputusan
untuk mendonorkan organ merupakan keputusan (otonomi
pendonor) yang diputuskan sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak
lain.
b) Tidak berbuat jahat atau membahayakan (Non Malefincence)
Setiap operasi transplantasi yang dijalankan selalu mengandung
resiko. Donor harus diberi penjelasan mengenai resiko apabila
melakukan pendonoran. Mempersiapkan team dokter yang mumpu
dibantu dengan teknologi yang memadai dapat meminimalkan resiko
kegagalan operasi.
c) Berbuat kebaikan (Beneficence)

13
Prinsip berbuat kebaikan mendikte kita untuk berbuat baik kepada
orang lain, terutama apabila tidak terkandung resiko bagi si pemberi
kebaikan.
d) Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dalam Transplantasi Organ lebih relevan terhadap
alokasi organ, yang menyangkut kepada perlakuan yang adil, sama
dan sesuai dengan kebutuhan pasien yang tidak terpengaruh pada
faktor lain.

14
BAB III

PENUTUP

Transplantasi adalah pemindahan sebagian atau seluruh jaringan dan organ


tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang
lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu.

Dipandang dari segi hukum yang berlaku di Indonesia, Pemerintah


melegalkan tindakan tranplantasi organ dengan mengikuti peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai