Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak mempunyai ciri khas yaitu tumbuh dan kembang. Anak memiliki ciri-ciri
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya
ukuran sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat dan ukuran
panjang. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam
kehidupan manusia yang utuh.
Dalam proses perkembangan dikenal adanya irama atau naik turunnya proses
perkembangan. Artinya proses perkembangan manusia itu tidak konstan terkadang naik
terkadang turun. Pada suatau saat individu mengalami perkembangan yang tenang pada saat
lain ia mengalami perkembangan yang menggoncangkan. (Hendriati, 2006).
Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal adalah dengan melakukan upaya
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita atau yang dikenal dengan nama
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Upaya pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak prasekolah merupakan tindakan skrining
atau deteksi secara dini (terutama sebelum berumur 3 tahun) atas adanya penyimpangan
termasuk tindak lanjut terhadap keluhan orang tua terkait masalah pertumbuhan dan
perkembangan bayi, anak balita dan anak prasekolah, kemudian penemuan dini serta
intervensi dini terhadap penyimpangan kasus tumbuh kembang akan memberikan hasil yang
lebih baik. (Depkes RI, 2012).
Untuk menilai sejauh mana perkembangan anak digunakan DDST (Denver
Developmental Screening Test) yang bertujuan menilai perkembangan anak pada empat
aspek, yaitu perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan personal social
dengan skala DDST II. DDST merupakan salah satu tes psikomotorik yang sering digunakan
di Klinik/Rumah Sakit bagian tumbuh kembang dimana merupakan salah satu tes/metode
skrining yang digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6
tahun.

Test ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan
yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit),
dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang
pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara 85-100 %
bayi dan anak-anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan. Ternyata
dalam follow up 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6
tahun kemudian.Untuk itu salah satu upaya terkait dengan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan profesi & stakeholder
melaksanakan pelayanan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) Anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Program ini bertujuan untuk
melakukan deteksi dini pada Pertumbuhan dan Perkembangan seperti kelambatan
perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar, Gangguan mental emosional,
Autisme, Hiperaktivitas dan gangguan pemusatan perhatian.

B. Rumusan Masalah
Dari uaraian diatas penulis tertarik untuk membahas:
1. Bagaimana tumbuh kembang anak?
2. Bagaimana cara melakukan Denver Development Screening Tes (DDST)?
3. Aspek-aspek apa sajakah yang dinilai dengan DDST?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetatahui cara mengenali dan memahami tumbuh kembang anak yang
normal dari usia 1 sampai 6 tahun yang dapat di aplikasikan dalam pemeriksaan DDST
II.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian dari tumbuh kembang balita.
b. Mengetahui cara melakukan deteksi tumbuh kembang anak.
c. Mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang balita.
d. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang balita.
e. Mengetahui aspek-aspek perkembangan yang dipantau.
f. Mengetahui periode tumbuh kembang anak.
g. Mengetahui tahapan perkembangan anak menurut umur.
h. Mengetahui pemeriksaan tumbuh kembang anak dengan format DDST II.

D. Manfaat

Anda mungkin juga menyukai