Anda di halaman 1dari 3

Soal IKM II

Materi : Miskonsepsi
Nama Anggota :
- Shandy S. S. Bethan (1408010067)
- Rhadezahara M. Patrisa (1408010068)
- Dhana Rosy Astika (1408010069)
- Alce A. Feranita Suki (1408010070)

1. Berikut adalah salah satu dari 6 identifikasi miskonsepsi dalam imunisasi menurut CDC-
WHO 1996
a. Penyakit menular tidak berbahaya, tidak perlu imunisasi
b. Vaksinasi tidak perlu karena bayi mendapat kekebalan dari ibu lewat plasenta dan
ASI
c. Kekebalan karena infeksi alamiah lebih baik dari imunisasi
d. Penyakit menular sudah mereda sebelum program imunisasi karena perbaikan
higiene & sanitasi, bukan karena imunisasi.
e. Kekebalan tubuh dapat mengatasi infeksi tanpa bantuan vaksin
2. Miskonsepsi yang muncul dari berbagai negara 1997- 2015salah satunya adalah..
a. Vaksin mengakibatkan efek samping berbahaya, sakit, kematian
b. Vaksin MMR mengakibatkan autisme; vaksin DTP mengakibatkan SIDS;
vaksin varisela mengakibatkan pneumonia; vaksin Hepatitis B mengakibatkan
multipel sklerosis.
c. Ada lot tertentu vaksin yang banyak menimbulkan KIPI
d. Beberapa vaksin bila diberikan bersamaan meningkatkan risiko KIPI berbahaya
dan beban sistem imun menjadi lebih berat
e. Vaksin mengandung bahan yang berbahaya untuk jangka panjang
3. Di Indonesia juga berkembang miskonsepsi mengenai imunisasi antara lain adalah…
a. Proporsi pasien yang sakit yang telah mendapat imunisasi cukup tinggi  vaksin
tidak effektif
b. Vaksin haram karena mengandung lemak babi, terbuat dari janin abortus,
darah, nanah,binatang dan manusia.
c. Vaksin justru menginfeksi anak dengan penyakit berbahaya
d. Melanggar hak asasi
e. Vaksin asi menimbulkan efek samping
4. Dibawah ini manakah pernyataan yang salah mengenai dampak miskonsepsi imunisasi…
a. Cakupan rendah untuk antigen yang penting
b. Cakupan tidak merata, banyak kantong tanpa imunisasi
c. Menghasilkan SDM yang kurang berkualitas.
d. Risiko terjadinya KLB yang eksplosif, memakan korban jiwa, dan beban biaya
negara
e. Sumber penularan bagi masyarakat/negara lain
5. Penyebab timbulnya miskonsepsi pada masyarakat sebagai berikut antara lain…
a. Informasi tidak benar yang sengaja disebar luaskan kelompok anti-vaksin,
terapi alternatif, dan herbalis.
b. Penolakan vaksinasi oleh karena false belief
c. Pandangan religi atau filosofi yang menentang penggunaan bahan kimia atau bahan
biologik
d. Penyakit dan kematian tidak dapat diubah
e. Penyakit yang dapat dicegah bukan penyakit yang berbahaya, lebih baik kena
penyakit daripada di imunisasi – campak
6. Berbagai isu mengenai dampak vaksinasi salah satunya adalah vaksin MMR dapat
menyebabkan bayi menderita…
a. Lumpuh layu
b. Autism.
c. Difteri
d. Campak
e. Pertusis
7. Masyarakat beranggapan bahwa vaksin mengandung bahan berbahaya. Manakah
dibawah ini yang termaksud dalam zat berbahaya tersebut…
a. Alkohol
b. Formaldehida.
c. Opium
d. Amfetamin
e. Kanabionoid
8. Pesan untuk mengubah miskonsepsi imunisasi pada masyarakat sebagai berikut,
kecuali…
a. Semua negara dengan berbagai tingkat sosial ekonomi dan agama melakukan
imunisasi
b. Manfaat dan keamanan vaksin diawasi, diteliti, dibuktikan, dan dipublikasi di media
ilmiah oleh para ahli di lembaga penelitian berbagai negara
c. Imunisasi terbukti merangsang peningkatan kekebalan spesifik, bukan menekan
kekebalan
d. Bayi dan anak yang imunisasinya tidak lengkap atau tidak pernah, bila terserang
penyakit akan sakit berat, cacat atau meninggal, karena tidak punya kekebalan
spesifik
c. ASI mampumemberikan perlindungan non-spesifik, maka bayi yang mendapat
ASI tidak perlu diberikan imunisasi untuk perlindungan spesifik.
9. Menurut UU Kesehatan no 36 tahun 2006 dan UU Perlindungan Anak no 23 tahun 2002
pemerintah wajib memberikan imunisasi untuk…
a. Menciptakan SDM yang berkualitas
b. Mencegah penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.
c. Meningkatkan kekebalan tubuh
d. Meningkatkancakupanimunisasi di setiapwilayah
e. Mencegah penyakit menular yang berbahaya
10. Komunikasi imunisasi kurang baik merupakan salah satu factor terjadinya miskonsepsi
pada masyarakat, kecuali…
a. Meningkatkan keraguan dan penolakan imunisasi
b. Cakupan vaksinasi menurun
c. Meningkat kantong-kantong dengan cakupan vaksinasi rendah
d. Menurunnya efektivitas dari imunisasi.
e. Meningkatkan potensi wabah / KLB sakit berat, cacat, kematian

Anda mungkin juga menyukai