Anda di halaman 1dari 2

Dehidrasi adalah proses penarikan air dari dalam jaringan dengan menggunakan bahan-bahan kimia

tertentu. Dehidrasi bertujuan untuk mengeluarkan air dari dalam jaringan yang telah difiksasi. Proses
dehidrasi merupakan serangkaian proses dengan cara memasukan sample ke dalam larutan dehidrasi
secara berseri dari konsentrasi rendah sampai konsentrasi tinggi dengan mengurai konsentrasi air.

Dehidran yang paling umum digunakan pada mikroteknik dengan metode paraffin adalah alkohol. Jenis
dehidran lain adalah dioksan, N-butyl alcohol, aniline oil dan bergamot oil.

Alcohol merupakan dehidran yang umum digunakan, karena relatife lebih murah dan mudah diperoleh,
tapi mampu menghasilkan hasil yang baik, bahkan untuk jenis-jenis jaringan-jaringan lunak seperti otak,
sumsum tulang belakang, dan embrio. Dalam penggunaan alcohol dipakai serial dengan konsentrasi yang
berbeda, dimulai dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi (35%-50%-70%-80%-95%-100%). Lama
perendaman tergantung untuk masing-masing konsetrasi berkisar 1-6 jam. Alcohol 70% sebagai stoping
point, jaringan di malamkan.

Proses dehidrasi dalam berbagai konsentrasi alcohol dilakukan setingkat demi setingkat. Tujuannya
adalah untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan secara tiba-tiba dalam terhadap sel jaringan,
sehingga perubahan struktur sel yang terjadi sekecil mungkin. Apabila proses dehidrasi ini tidak
sempurna berarti masih ada molekul air dari dalam jaringan. Ketidaksempurnaan proses dehidrasi ini
dapat diketahui dengan jelas setelah jaringan dimasukan ke dalam zat penjernih, dimana jaringan tidak
menjadi transparan walaupun jaringan telah lama dalam larutan penjernih. Jika terjadi hal yang
demikian, maka jaringan harus dikembalikan ke dehidran.

F. Penjernihan (Clearing)

Clearing merupakan proses harus segera dilakukan setelah dehidrasi. Tujuan dari penjernihan ini adalah
menggantikan tempat alcohol sementara dalam jaringan yang telah mengalami proses dehidrasi dengan
suatu solven atau medium penjernih sebelum proses penanaman dalam paraffin. Medium penjernih ini
akan menjernihkan atau mentranparankan jaringan agar kemudian dapat terwarnai dengan baik dan
memperlihatkan warna sesuai dengan warna pewarnanya.

Lama jaringan dalam medium penjernih tergantung pada:

1. Ketebalan dan tingkat kepadatan jaringan

2. jenis reagen yang dipakai

3. bila dehidrasi telah sempurna, maka lamnya xilol atau benzene adalah setengah hingga tiga jam. Bila
dibiarkan cukup lama dalam penjernih, maka jaringan akan mengeras dan rapuh yang tentunya sulit
untuk di sayat.
4. Jenis jaringan, seperti syaraf atau kelenjar limfa sebaiknya penjernih dalam menggunakan minyak
cadar atau kloroform, karena jaringan tersebut cenderung menjadi keras atau getas bila dijernihkan
dengan xilol atau benzene.

Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagi penjernih:

1. minyak anilin

2. Benzene

3. karbon tetraklorida

4. karbon bisulfida

5. minyak kayu cadar

6. kloroform

7. minyak cengkeh

8. Xylol

Anda mungkin juga menyukai