Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

PENGANTAR MANAJEMEN
MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN

DOSEN PEMBIMBING :
RENDRA WIRAWAN, S.E., M.M

DISUSUN OLEH:

1. Diaz Novianti Syah Putri


2. Robbie
3. Widiyanto

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYAGAMA
LUMAJANG
Tahun 2018- 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah yang dikaruniakan-Nya, akhirnya Kami dapat menyelesaikan tugas ini yang berupa
Makalah Pengantar Manajemen Strategi Perusahaan . Makalah ini dimaksudkan sebagai buku
materi atau buku panduan, melainkan di dalam pembahasannya, terdapat informasi-informasi
yang mudah-mudahan dapat menambah serta memperluas pengetahuan Kami serta pembaca.

Dalam penyusunan Makalah ini kami mendapati berbagai kesulitan, baik dalam
pencarian sumber, bahan atau dalam hal yang lainnya. Akan tetapi, berkat pertolongan-Nya
lah akhirnya Makalah ini dapat Kami selesaikan dengan baik. Adapun penyusunan Makalah
ini yaitu berdasarkan pada bahan-bahan yang Kami cari dari berbagai sumber. Kami mencatat
hal-hal yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas.
Saya memahami dan menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, Saya mengharapkan kritik dan saran untuk terciptanya sebuah Makalah yang lebih baik.

Lumajang,1 Oktober 2018

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Strategi adalah rangkaian proses kegiatan perencanaan untuk
pengambilan keputusan jangka panjang yang bersifat efisien dan efektif, melalui
penetapan metode dan cara pelaksanaan, yang dibuat oleh jajaran pimpinan perusahaan
dan hasil akhirnya diaplikasikan dan dievaluasi di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan perseroan.

1.2 Rumusan masalah

Ø Apa pengertian manajemen strategik ?


Ø Mengapa manajemen strategi di anggap penting ?
Ø Bagaimana gambaran tentang manajemen strategik ?
Ø Apa sajakah karakter keputusan strategik ?

1.3 Tujuan

 Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara efektif dan efisien
 Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
 Senantiasa memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
 Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman peluang
yang ada
 Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga kita hidup kita lebih teratur.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. MANAJEMEN STRATEGIS PERUSAHAAN


A. KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIS

 Pengertian Manajemen Strategi

Griffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai


tujuan organisasi.(Strategy is a comprehensive plan for accomplsishing an organization’s
goals) tidak hanya sekedar mencapai, akan tetepi strategi juga dimaksudkan untuk
mempertahankan keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut
menjalankan aktivitasnya.
 Komponen Strategi
Secara umum, sebuah strategi memiliki komponen-komponen strategi yang senantiasa
yang dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilaksanakan. Adapun
komponen-komponen tersebut antara lain:
a. Kompetensi yang Berbeda

Yang dimaksud kompetensi yang berbeda adalah sesuatu yang dimiliki oleh
perusahaan di mana perusahaan melakukannya dengan baik dibandingkan dengan
dalam perusahaan lainnya. Seperti: pemasaran dan pembayaran secara online adalah
salah satu kompetensi yang berbeda yang dimiliki oleh Amazon.com
b. Ruang Lingkup

Yang dimaksud dengan Ruang lingkup adalah lingkungan di mana organisasi atau
perusahaan tersebut beraktivitas.
c. Distribusi Sumber Daya

Yang di maksud distribusi sumber daya adalah bagimana sebuah perusahaan


memanfaatkan dan mendistribusikan sumber daya yang dimilikinya.dalam
menerapkan strategi perusahaan.

4
 Jenis Strategi

Ada 3 jenis strategi secara umum menurut GRIFFIN (2000);


 Strategi Pada Tingkat Perusahaan (coporate-level strateg), ialah straregi yang dilakukan
perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaandalam sektor bisnis yang di
jalankannya secara keseluruhan.
 Strategi Pada Tingkat Bisnis (business-level strategi), ialah alternatufb srategi yang di
lakukan oleh perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang di jalankannya pada
beberapa jenis bisnis yang di perdagangkan.
 Strategi Pada Tingkat Fungsional (funcional level strategi), ialah strategi perusahaan pada
bagian pemasarannya, khususnya di tngkat periklanan.

- B. MELAKUKAN MANAJEMEN STRATEGI

1. Penyusunan Strategi

Proses penyusunan strategi pada dasarnya terdiri dari 3 fase yaitu :

a. Penilaian Keperluan Pentusunan Strategi


Di sini perlu di pertanyakan apakah penyusunan strategi ,baik itu strategi baru atau
strategi yang perlu untuk di lakukan atau tidak, sesuai tuntutan perubahan lingkungan
ataukah sebaliknya.
b. Analisis Situasi
Di sini perlu melakukan analisis kelemahan perusahaan yang di miliki oleh organisasi
sekaligus juga menganalisis peluang dan tantangan yang di hadapi oleh organisasi.
c. Pemilihan Situasi

Di sini perusahan dapat menentukan strategi yang akan di ambil dari berbagai
alternatif yang ada. Pada dasarnya, alternatif strategi terbagi dalam 3 bagian yaitu:
1.)Strategi yang menyerang atau agresif (aggresive or ofensives strategy).

5
2.)Strategi yang cenderung menghindari resikio yaitu strategi bertahan (defensive
strategi).
3.)Strategi yang memadukan antara ambil resiko dan menghindar resiko (turn around

strategy).

2. PROSES MANAJEMEN STRATEGIS

a. Perencanaan Strategis
Proses ini mencakup dari penetuan tujuan hingga penyusunanstrategi sebagaimana yang
telah diuraikan sebelumnya.
b. Implementasi Strategi

Proses ini mencakup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang dipilih dan juga
pengendalian atas implementasi yang dilakukan.
c. Lebih Lanjut Mengenai Tingkatan Strategi
1. Strategi Di Tingkat Korporat
Strategi Di Tingkat Korporat ialah strategi yanga akan di lakukan perusahaan untuk
menjawab pertanyaan seperti;bisnis apakah yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan.
2. Strategi Port Pofolio (Portofolio Strategi)
Adalah strategi yang di lakukan perusahaan untuk meminimalkan resiko bisnis yang di
jalankanya dengan melakukan investasi diberbagai sektor bisnis.

 Cara pengambilan keuntungan pada sektor yang lain yaitu;

1.) Pengambilan perusahaan tertentu (acquisition). Strategi ini di lakukan dengan jalan
membeli atau mengambil alih perusahaan lain.
2.) Diversifikasi yang tidak berhubungan (unrelated di fersivication). Strategi ini di lakukan
dengan jalan membentuk suatu bisnis pada baru untuk pengambilan alih perusahaan
pada sektor yang berbeda.
3.) Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks BCG. Model analisis yang
diperkenalakn oleh BOSTON CONSTULING group untuk mengetahui bagimana posisi
perusahaan dalam sektor bisnis yang di jalankannaya.

6
MATRIKS BCG dapat di uraikan sebagai berikut:

a. Question Mark. Berarti bahwa dapat tidaknya perusahaan melanjutkan bisnis yang
sedang di jalankanya sangat bergantung misalnya; pada kondisi keuangan yang ada.
b. Star. Berarti bahwa perusahaan tengah meraih suksesnya dalam bisnis.
c. Cash Cow. Berarti perusahaan mengalami kesuksesan yang tinggi dengan
memperoleh pendapatan yang berlebih dari pangsa pasar yang tinggi sekalipun
pertumbuhan pasar relatif rendah.
d. Dogs. Berarti perusahaan mengalami kondisi yang buruk dalam sektor bisnis yang di
jalankannya.
Ø MAKA dapat di simpulkan menggunakan analisis Matriks BCG perusahaan dapat
menilai apakah masih perlu di kembangkan atau justru ditutup

d.Strategi Utama (Main Strategy)


Strategi utama atau main strategy adalah strrategi yang dapat di pilih oleh perusahaan
untuk mempertahankan kegiatan perusahaan dalam jangka panjang.
Ada 3 strategi utama yaitu:
1. Strategi Pertumbuhan
2. Strategi Kestabilan
3. Strategi Penghematan.

e. Strategi di Tingkat Bisnis


Strategi di tingkat bisnis adalah strategi yang di lakukan dalam rangka
mempertahankan kemampuan kompetensi dari perusahaan di bandingkan para
pesaingnya pada bisnis yang sama.
 Ada 5 faktor pendorong kompetensi dari Michael Porter atau dikenal sebagai Five
Forces faktor model:
1. Pelanggan. Ialah faktor utama mengapa sebuah bisnis di jalankan.
2. Persaingan dalam bisnis yang sama. Dalam persaingan dalam bisnis yang sama atau
antara perusahaan dengan perusahaan pesaing yang menjalankan bisnis yang sama.
3. Potensi Pendatang baru. Adalah potensi masuknya pendatang baru dalam bisnis yang
sama yang akan menjadi pesaing baru bagi perusahaan.
4. Pemasok Faktor Input. Adalah faktor pemasok faktor input yang di butuhkan dalam
bisnis yang di jalankan.

7
5. Perusahaan Subtitusi. Adalah perusahaan perlu menyadari bahwa jika kondisi bisnis
berubah, maka pelanggan dapat beralih ke perusahaan subtitusi.

3. STRATEGI PEMOSISIAN (POSITIONING STRATEGY)


Strategi Pemosisian (positioning strategy) dilakukan oleh perusahaan untuk
memastikan dengan cara bagimana perusahaan dapat memperoleh perhatian dari pelanggan
atau memenangkan persaingan.
Menurut Porter, ada 3 jenis strategi umum (generic strategy) yaitu :
a. Strategi Keunggulan Biaya. Ialah strategi di lakukan perusahaan jika perusahaan
memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya di bandingkan dengan biaya
yang di keluarkan oleh perusahaan pesaingnya.
b. Strategi Diferensiasi. Ialah strategi ini di lakukan untuk memengaruhi proses
persaingan dengan perusahaan pesaing.
c. Strategi Fokus. Ialah strategi ini di lakukan ketika perusahaan tidak dapat
melakukan strategi keunggulan biaya,sehingga lebih menfokuskan perhatian pada
satu jenis perusahaan secara penuh untuk mempertegas ketidakpastian pelanggan
yang akan memberi produk kita.

4. STRATEGI PENYESUAIAN (Adaptive Strategy)

Strategi penyesuaian dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi


yang paling sesuaiketika perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi
dilingkungan bisnis yang sedang dijalankan.

Terdapat 4 jenis strategi penyesuaian yaitu :


1. STRATEGI DEFENDERS. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan perusahaan agar tetap bertahan dalam bisnis yang dijalankan.
2. STRATEGI PROSPEKTORS. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengejjar pertumbuhan secara lebih agresif.
3. STRATEGI ANALYZER. Strategi ini merupakan gabungan antara strategi deferens
dan strategi prospector. Perusahaan menjawab peluang peluang yang ada hanya
terbatas pada beberapa peluang saja.

8
4. STRATEGI REACTORS. Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten.
Perusahaan yang melakukan strategi ini cenderung bersifat reaktif dan menunggu
peluang yang ada dan bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut.

5. STRATEGI DI TINGKAT FUNGSIONAL

Strategi ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi langsung atau
derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis
bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada pada tingkat perusahaan maupun sector bisnis
yang diprerdagangkan.

Ada 2 faktor yang menentukan bagaimana strategi ditingkat fungsional.

1) KESAMAAN PASAR. Kesamaan asar terkait dengan tingkat persainggan yang sama
antara kedua perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang
ditawarkan.
2) KESAMAAN SUMBER. Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan
dimana perusahaan memiliki kesamaan dalam paktor mana mereka bersaing.

Strategi ditingkat pungsional sering kali dikenal sebagai strategi aksi dan reaksi.
Dimana jumlah perusahaan dan pesaingnya disuatu bisanis relative sedikit. Akibat jumlah
perusahaan pada suatu bisnis sedikit, maka aksi dan reaksi dari persaingan antar perusahaan
akan sangat tampak agresif dan saling membalas satu sama lainnya.

6. MANFAAT MANAJEMEN
Adapun manfaat kita mempelajari dan memahami manajemen dapat diketahui dari uraian
di bawah ini:
 Membantu kita membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan
yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
 Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses
adalah mencapai pengertian dan komitmen dari apa yang kita rencanakan.

9
 Proses yang kita laksanakan menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan
adalah tindakan memperkuat pengertian diri sendiri mengenai efektivitas dengan
mendorong dan menghargai usaha kita untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan latihan inisiatif serta imajinasi.
 Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal sehingga kita akan terbiasa
mempersiapkan rencana lain atas kejadian yang tidak diinginkan dari factor luar.
 Kita dapat mengetahui dengan lebih baik mengenai strategi pesaing sehingga kita
akan lebih mudah menghadapinya.
 Berkurangnya penolakan kita terhadap perubahan karena kita telah mempersiapkan
rencana atas perubahan tersebut.
 Memungkinkan kita untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang
yang terbaik atas permasalahan dan pilihan keputusan.
 Kita dapat merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dalam kehidupan
sehari-hari dengan lebih baik yang dapat mengatur rencana kegiatan kita.
 Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit bagi kita untuk
mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
 Menciptakan kerangka kerja komunikasi internal dengan orang lain.
 Membantu mengintegrasikan perilaku individu kita kedalam kelompok atau
golongan.
 Mendorong pemikiran ke masa depan, sebab dengan mempelajari manajemen kita
telah belajar menganalisa rencana.
 Menjadikan kita kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan
peluang.
 Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan dalam diri kita
 Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen kegiatan kita.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan Jangka
Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik Perusahaan (Mid-1960 an.
Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu
adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem
informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi.
Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan
sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak
termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada tahun 1980-an
muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model ini mengkombinasikan
pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu yang strategik tidak hanya
berhenti pada proses perencanaan saja tetapi juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan
pengawasan. Manajemen Strategik juga mencakup trend baru, yaitu:

1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi lebih


didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki lima karakteristik, yaitu:
o Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang
dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk
menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang
mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan
administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi
Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).

11
o Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan
bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara
memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
o Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
o Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih
dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan
eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat
meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
o Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam Manajemen
Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana saja, tetapi juga
ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen Strategik orang
yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan
mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen
Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan perspektif yang lebih
kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada
analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat lentur/
fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan, menyeimbangkan
pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan perubahan. Strategi yang
dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan
dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

B. Saran

1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen Perusahaan.

12
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena
masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen
strategi dalam suatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. (1997). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Higgins, James, M. dan Vincze, Julian, W. (1993). Strategic Management text and cases.
USA: The Dryden Press

Wheelen, Thomas, J. dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management. New Jersey:
Prentice Hall, Inc.

Porter, M.E. (1985). Competitive Adventage, Creating and Sustaining Superior Performance.
New York : The free pross.

Pierce, J.A. dan Robinson, R.B. (2000).Strategic management, Formulation Implementation


and Control. Malaysia: McGraw Hill.

Wright, P., Kroll, Mark, J. dan Parnel, J. (1998).Strategic Management Concepts. USA:
Prentice Hall, Inc.

13

Anda mungkin juga menyukai