Anda di halaman 1dari 4

 Hakikat abstrak yang di sebut juga sebagai hakikat jenis atau hakikat umum, Hakikat

abstrak sila-sila pancasila menunjuk pada kata : ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,


kerakyatan dan keadilan, Menurut bentuknya pancasila terdiri atas kata-kata dasar
tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil .
 Hakikat pribadi pancasila menunjuk pada ciri-ciri khusus pancasila yang ada pada
bangsa Indonesia yaitu adat istiadat, nilai-nilai agama, nilai-nilai kebudayaan, sifat
dan karakter yang melekat pada bangsa Indonesia sehingga membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa yang lain di dunia .
 Hakikat konkret Pancasila terletak pada fungsi Pancasila sebagai dasar filsafat
Negara, Pelaksanaan pancasila dalam kehidupan Negara setiap hari bersifat dinamis,
antisipatif dan sesuai dengan perkembangan waktu .

Pancasila yang berisi lima sila menurut Notonagoro (1967:32)


 Kesatuan sila-sila pancasila dalam struktur yang bersifat hierarkis da berbentuk
piramida
 Sila ketuhanan yang maha esa menjadi basis kemanusiaan, persatuan Indonesia,
kerakyatan dan keadilan sosial, hakikat adanya tuhan adalah ada karna dirinya sendiri,
tuhan sebagai causa prima.
 Sila-sila pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya
saling mengisi, berikut disampaikan kesatuan sila-sila pancasila yang saling mengisi
dan saling mengkualifikasi
 Sila pertama : Ketuhanan yang maha esa adalah ketuhanan yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
yang berkeadilan social
 Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Sila ketiga : Persatuan Indonesia
 Sila keempat : Kerakyatan yang dipimin oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah kerakyatan yang berpersatuan Indonesia yang
berkeadilan social bagi seluruh rayat Indonesia

5. Nilai filfasat Pancasila

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara republik Indonesia mengandung makna
bahwa setiap asek kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan harus berdasarkan nilai-nilai
ketuhanan, kemausiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Adapun Negara yang didirikan oleh manusia itu berdasarkan pada kodrat bahwa
manusia sebagai warga Negara sebagai persekutuan hidup berkedudukan sebagai mahkluk
tuhan yang maha esa(hakikat sila pertama). Pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan
harkat dan martabat manusia sebagai mahkluk yang berbudaya atau mahkluk yang beradab
(hakikat sila kedua). Untuk mewujudkan suatu Negara sebagai suatu organisasi hidup
manusia harus membentuk suatu ikatan sebagai suatu bangsa (sila ketiga) . Terwujudnya
persatuaan dan kesatuan akan melahirkan rakyat sebagai suatu bangsa yang hiiup dalam suatu
wilayah Negara tertentu (hakikat sila keempat) . Mewujudkan jaminan perlindungan bagi
seluruh warga (hakikat sila kelima)

6.Makna nilai-nilai setiap sila pancasila

 Ketuhanan yang maha esa


Ketuhanan berasal dari kata tuhan pencipta seluruh alam, keyakinan adanya tuhan
yang esa itu bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya melalui akal pikiran melainkan suatu kepercayaan yang berakar pada
pengetauan yang benar dapat diuji atau di butikan melalui kaidah-kaidah logika .
Sebagai sila pertama ketuhanan yang maha esa menjadi sumber pokok nilai-nilai
kehidupan bangsa Indonesia
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia yaitu mahkluk yang berbudaya dengan
memiliki potensi pikir rasa, karsa dan cipta, kemanusiaan yang adil dan beradab ialah
kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan kepada manusia dalam hubungan
dengan norma-norma dan kesusilaan umumnya .
 Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu yaitu utuh atau tidak terpecah pecah, persatuan
indonesia adalah perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh
ketuhanan yang maha esa, serta kemanusiaan yang adil an beradab .
 Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusawaratan
/perwakilan
Kerakyatan berasal dari kata kata rakyat yaitu sekelompok manusia yang berdiam
dalam satu wilayah Negara tertentu, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat, permusyawaratan adalah suatu tata cara khas kepribadian
Indonesia untuk merumuskan dan atau memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak
rakyat hingga tercapai keputusan yang berdasarkan kebuatan penapat atau mufakat
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keadilan social berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang
kehidupanbaik material maupun spiritual, keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia berarti bahwa setiap warga Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam
bidang hokum, politik, social, ekonomi dan kebudayaan maka keadilan social itu
mencakup pula pengertian adil dan makmur, keadilan social mengandung arti
tercapainya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan masyarakat
7.Konsep Negara Pancasila

Menurut pembukaan UUD 1945 faham Negara persatuan meliputi kehidupan


masyarakat.

 Sifat sosialistis-religius
 Semangat kekeluargaan dan kebersamaan
 Semangat persatuan
 Musyawarah

Ide pokok bangsa dan kebangsaan Indonesia dapat dilihat dari sifat keseimbangan
panacasila

 Keseimbangan antara golongan agama (Islam)dan golongan nasionalis (Negara theis


demokrasi)
 Keseimbangan antar sifat individu dan sifat social

Faham Intregalistik(faham Negara persatuan) tercermin dalam nilai-nilai dasar faham


kekeluargaan
 Persatuan dan kesatuan serta saling bergantungan satu sama lain dalam masyarakat
 Cinta tanah air dan bangsa serta kebangsaan
 Kesetiakawanan social, nondiskriminiatif

B.Makna Pancasila sebagai dasar aktualisasi ilmu

Problematika keilmuwan dalam era milenium tidak terlepas dari sejarah


perkembangan ilmu pada masa-masa sebelumnya karna itu untuk mendapatkan pemahaman
yang komprehensif perlu dikaji aspek kesejarahan dan aspek-aspek lainnya terkait dengan
ilmu dan teknologi, problematika keilmuwan dapat segera di antisipasi dengan merumuskan
kerangka dasar nilai bagi pengembangan ilmu, kerangka dasar nilai ini harus menggambarkan
suatu system filosofi kehiduan yang dijadikan prinsip kehidupan masyarakat

1.Beberapa aspek penting dalam ilmu pengetauan

Pada hakikatnya pemahaman tentang sejarah kelahiran dan perkembangan ilmu


pengetauan dapat dikonstatasikan bahwa ilmu pengetauan itu mengandung dua aspek yaitu
aspek fenomenal dan aspek structural, aspek fenomenal menunjukan bahwa ilmu pengetauan
mewujud/memanifestasikan dalam bentuk masyarakat, proses dan produk, aspek structural
menunjukan bahwa ilmu pengetauan didalamnya terapat unsur-unsur sebagai berikut

 Sasaran yang dijadikan objek untuk diketaui (Gegenstand)


 Ada alasan dan motivasi mengapa gegenstand itu terus menerus dipertanyakan
 Jawaban-jawaban yang diperoleh kemudian disusun dalam suatu kesatuan
system(Koento Wibisono, 1985)
2.Pilar-pilar penyangga bagi eksistensi ilmu pengetauan

Paradigma kebenaran ilmu sekarang sudah berubah dari paradigm lama yang diangun
oleh fisika newton yang ingin selalu membangun teori absolut dalam kebenaran ilmiah,
paradigma sekarang ilmu bukan sesuatu entitas yang abadi itula sebabnya ilmuwan dituntut
mencari alternatif-alternatif pengembangannya melalui kajian, penelitian dan eksperimen

Anda mungkin juga menyukai