Ary Anggara
ABSTRAK
Penyandang Autism Spektrum Disorder saat ini merupakan masalah bagi para orang tua karena
menyangkut tumbuh kembang anak. Kecurigaan peran Hg pada autis dikemukakan oleh Dr. Bernard
Rimland dari Autism Research Institution San Diego. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan
logam berat Timbal (Pb), Mercury (Hg) Dan Kadmium (Cd) terhadap kejadian ASD Di Kota Makassar
Tahun 2015. Metdode penelitian yaitu observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study,
Populasi yaitu seluruh anak gangguan ASD yang ada di SLB Negri maupun swasta serta tempat terapi
khusus anak ASD dengan sampel sebanyak 33 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tidak ada
hubungan Konsentrasi Timbal (Pb), Mercury (Hg) Dan Kadmium (Cd) terhadap kejadian autism
spectrum disorder (ASD) Di kota Makassar, yaitu 10 µg/gr dan Konsentrasi merkuri (Hg) dari responden
rata-rata masih di bawah nilai normal yaitu 5 µg/gr. Kesimpulan penelitian ini yaitu Timbal (Pb),
Mercury (Hg) Dan Kadmium (Cd) tidak berhubunggan terhadap kejadian autism spectrum disorder
(ASD) Di kota Makassar.
ABSTRACT
Persons with Autism Spectrum Disorder is now a problem for the parents because it involves the
development of the child. Suspicion role of Hg in autism proposed by Dr. Bernard Rimland of the Autism
Research Institution San Diego. This study aims to determine the relationship of the heavy metals lead
(Pb), Mercury (Hg) and Cadmium (Cd) on the incidence of ASD In Makassar Year 2015. This study was
a observational analitik with Cross Sectional Study aproached, The population in this study are all
children of ASD disorder in SLB and private sectors as well as a therapeutic ASD special child, the
sample in this study as many as 33 samples. The results showed that there is no association Concentration
Lead (Pb), Mercury (Hg) and Cadmium (Cd) in the incidence of autism spectrum disorder (ASD) In the
city of Makassar, which is 10 ug / g and the concentration of mercury (Hg) of respondents mean The
average is still below the normal value, which is 5 ug / gr. It can be concluded that the No association
Concentration Lead (Pb), Mercury (Hg) and Cadmium (Cd) on the incidence of autism spectrum disorder
(ASD) In the city of Makassar
ini, subjeknya adalah Siswa Sekolah yang ditunjukan dalam tabel 1 bahwa
Luar Biasa di enam (SLB) dan dua anak gangguan ASD dengan
tempat terapi anak gangguan ASD di konsentrasi Pb tinggi dan tingkat
Taman Pelatihan Harapan dan Yayasan keparahan ASD sedang sebanyak 4
Anak Harapan Kota Makassar. Sampel (26,7%) sampel dari 15 (100%) sampel
dalam penelitian ini sebanyak 33 orang konsentrasi Pb tinggi. Sedangkan
anak gangguan ASD di SLB serta konsentrasi Pb normal dan tingkat
menjalani terapi khusus penderita ASD, keparahan ASD ringan sebanyak 10
pengambilan sampel menggunakan (55,6%) sampel dari 18 (100%) sampel
random sampling. konsentrasi Pb normal.Hasil uji statistik
korelasi Spearman's rho pada
HASIL Confidient Interval 95% atau α (0,05)
Hubungan Konsentrasi Timbal didapatkat nilai p = 0,447 atau p > α,
dengan Tingkat Keparahan Anak sehingga dapat disimpulkan tidak ada
Gangguan Autism Spectrum hubungan konsentrasi Pb dengan
Disorder (ASD) kejadian ASD Di Kota Makassar Tahun
Berdasarkan pemeriksaan rambut 2015.
anak gangguan ASD pada laboratorium
Hubungan Konsentrasi logam Berat dengan Anak Gangguan Autism Spektrum Disorder
Kota Makassar Tahun 2015
yang telah melebihi nilai normal yaitu mg/kg. Sejalan dengan penelitian yang
diatas >25 µg/g konsentrasi logam berat telah dilakukan peningkatan konsentrasi
timbal pada akumulasi rambut anak merkuri diduga menyebabkan
gangguan ASD. kontaminasi merkuri pada ikan yang
Hasil penelitian (Gunawan, 2008). telah dikonsumsi oleh masyarakat,
Menunjukkan kandungan logam berat menyebabkan 2 dari anak ASD dalam
pada rambut anak gangguan ASD penelitian ini memiliki konsentrasi
dengan pemeriksaan laboratorium untuk merkuri tinggi atau melebihi batas
mengukur kadar timbal maka di peroleh normal.[8]
hasil 3 responden rambut anak ASD Konsentrasi merkuri pada anak
dari 12 subjek menggandung timbal gangguan ASD yang dijadikan
dengan konsentrasi 29,58 µg/g rambut responden masih pada standar normal,
39,39 µg/g rambut 21,78 µg/g rambut, hal ini juga dikarenakan konsumsi air
yang lain tidak dapat terdeteksi atau sungai yang tercemar merkuri beresiko
tidak didapatkan kadar konsentrasi bisa dicegah, karena untuk Kota
timbal.[7] Makassar mayoritas masyarakat sudah
menggunakan air yang berasal dari
Hubungan Konsentrasi Merkuri (Hg) PDAM untuk keperluan sehari-hari
dengan Gangguan ASD sehingga air yang yang digunakan
Hasil uji statistik korelasi adalah air yang memenuhi standar baku
Spearman's rho pada Confidient mutu.
Interval 95% atau α (0,05) didapatkat Perbedaan perilaku antara anak
nilai p = 0,280 atau p > α, sehingga ASD yang menjalani terapi dengan anak
dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang hanya sekedar menjalani
konsentrasi Merkuri dengan kejadian pendidikan di sekolah luar biasa sangat
ASD di Kota Makassar. berbeda, dengan melihat secara
Kontaminasi Merkuri pada observatif pada saat penelitian, sehingga
penderita ASD biasanya terjadi ketika scoring cars pada tingkat keparahan
anak masih dalam kandungan, dengan anak ASD dalam penelitian juga
pola konsumsi ibu ketika hamil, dengan berpengaruh, atau memiliki hasil yang
mengonsumsi ikan laut yang tercemar bervariasi.
dengan bahan makanan berpengawet Tidak adanya hubungan konsentrasi
serta vaksin lainnya. merkuri terhadap kejadian ASD Di Kota
Adanya peningkatan konsentrasi Makassar diperkuat dengan pernyataan
merkuri (Hg) dibeberapa sungai Di (Bernard, 2015). Paparan merkuri yang
Kota Makassar, dari Hasil penelitian tinggi pada anak gangguan ASD adalah
yang dilakukan (Nurhidayah, 2008). setelah mereka didiagnosis sebagai
Ditemukan kandungan merkuri (Hg) air ASD. Berarti ini adalah paparan yang
Sungai Tallo sebesar 0,002 mg/l dan baru dialami anak, bukan yang mungkin
kandungan Hg sedimen Sungai terjadi pada masa kehamilan dan satu
Jeneberang sebesar 0,669 mg/kg serta di tahun pertama usia bayi.[9]
Pelabuhan Paotere sebesar 0,6636