Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ELEMEN MESIN I

FLANGE COUPLING

Nama Kelompok :

1. Adityo Kuncorojati (2109 100 )


2. Danan Wiratmoko (2110 100 010)
3. Erni Zulfa Arini (2110 100 036)
4. Dani Pristiyan (2110 100 078)
5. Sudahra (2110 100 109)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

TAHUN 2012
• Permasalahan

Design a cast iron protective type flange coupling to transmit 15 kW at 900 r.p.m
from an electric motor to a compressor. The service factor may be assumed as
1.35. The following permissible stresses may be used :

a) Shear Stress for shaft, bolt and key = 40 Mpa


b) Crushing stress for bolt and key = 80 Mpa
c) Shear stress for cast iron = 8 MPa

• Pembahasan

•Flowchart Analisa data


START

P = 15000 W ; N = 900 rpm ; Sf = 1.35 ;

a) Shear Stress for shaft, bolt and key = 40 Mpa


b) Crushing stress for bolt and key = 80 Mpa
c) Shear stress for cast iron = 8 MPa

Perhitungan Diameter luar (D) dan


diameter dalam (d) poros

Diameter luar (D) dan Diameter dalam (d) poros

Menentukan dimensi pasak berdasarkan tabel 7-7


hal 363 buku ducthman

Menghitung Tebal Flange

A
A

Menghitung Jumlah dan ukuran baut

Menghitung Diameter luar (D) dan


Diameter dalam (d) Flange

Desain Flange Coupling

END

• Analisa Perhitungan

Berdasarkan Flowchart analisa di atas, maka langkah pertama yang dilakukan


untuk mendesain flange coupling adalah menghitung dimensi poros, dengan
perhitungan seperti berikut :

D = diameter luar ;

d = diameter dalam
𝑃.𝑆𝑓 15.000𝑥60𝑥 1,35
•Torsi = = = 1350 Nm
𝑁 900

𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑥16𝑥𝐷𝑥𝑆𝑓
•Shear Stress =
µ(𝐷 4 −𝑑4 )

1350 𝑁𝑚 𝑥 16 𝑥 𝐷 𝑥1,5
40 x 106 𝑁⁄𝑚2 = µ(𝐷 4 −𝑑4 )

(𝐷 4 −𝑑4 ) 32400
= µ .40 𝑥 106
𝐷

Dengan mensubtitusi D = 2d , maka persamaan diatas menjadi :

7,5 𝑑3 = 257,84 x 10−6


3
d = √257,84 x 10−6
d = 3,25 x 10−2 m

d = 3,25 cm

dari persamaan D = 2d maka

D = 2d

= 2. 3,25 cm

= 6,5 cm

Setelah Didapat diameter luar (D) dan diameter dalam (d) poros, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan dimensi pasak. Berdasarkan tabel 7-7 pada hal
363 buku mechine design karya ducthman, maka dimensi pasak didapat sebagai
berikut :

Diameter poros = 3,25 cm

w = 0,78 cm ; H = 0,78 cm ; L = 5 cm, dari


Setelah dimensi pasak ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
flange dengan persamaan berikut :
𝜋𝐷 2
Torsi ≤ .8 × 106 𝑁𝑚 . 𝑡𝑓
4

1350×4
tf ≥ 𝜋(6,5 ×10−2 )2 .8 × 106

tf ≥ 2,54 cm

Setelah mendapatkan ketebalan flange, maka selanjutnya menganalisa baut.


Berikut adalah proses analisa jumlah baut untuk flange coupling :

•Analisa Baut

Jumlah baut (n)

n = 0,5D + 3

n = 0,5.6,5 + 3

n = 6,25

dari hasil perhitungan didapat angka yang tidak bulat, maka jumlah baut
dibulatkan ke atas sehingga n = 7.

Diameter pitch baut (Dp)

Dp = 3d

Dp = 3x3,25

Dp = 9,75 cm
𝜋𝑑12 Dp
•Torsi ≤ 4
. Fs .n. 2

𝜋𝑑12 9,75×10−2
1350 Nm ≤ . 40× 106 .7.
4 2

𝑑1 ≥ 0,0112 m

𝑑1 ≥ 1,12 cm

Setelah jumlah dan diameter baut ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan diameter luar (𝑆1) dan diameter dalam (𝑆2 )
Berikut merupakan gambar flange coupling:

• 𝑆1 = 1,75 d + 0,25 in

= 1,75. 3,25 + 0,625 cm

= 6,3125 cm

• 𝑆2 = 2,5 d + 2,5 in

= 2,5 . 3,25 + 6,25 cm

= 14,375 cm

Anda mungkin juga menyukai