OLEH:
Kelompok
Nahdah Khoirotul U, S.Kep. NIM 182311101129
A. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarganya dapat
menerapkan pengetahuannya tentang Cara Mencegah Infeksi Nosokomial di
Rumah Sakit
B. Kompetensi dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan, pasien dan keluarganya
dapat menyebutkan pengertian, rantai penularan dan pencegahan infeksi
C. Pokok Bahasan
Konsep dasar pencegahan infeksi nosokomial di Rumah Sakit
D. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian infeksi nosokomial
2. Rantai penularan infeksi
3. Cara mencegah infeksi nosokomial
E. Waktu
1 x 30 menit
G. Model Pembelajaran
1. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
2. Landasan Teori : Konstruktivisme
3. Landasan Pokok :
a) Menciptakan suasana ruangan yang baik
b) Membuat keputusan nilai personal
c) Mengidentifikasi pilihan tindakan
d) Memberi komentar
e) Menetapkan tindak lanjut
H. Persiapan
Pemateri menyiapkan materi tentang cara menjegah infeksi nosokomial di
rumah sakit
I. Kegiatan Penyuluhan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Mendengarkan dan 5 menit
memperkenalkan diri, menjawab salam
dan membuka
pendidikan kesehatan.
2. Menjelaskan materi Memperhatikan
secara umum dan
manfaat pasien dan
keluarganya.
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
umum dan tujuan
khusus pendidikan
kesehatan.
Penyajian 1. Menjelaskan Memperhatikan 20 menit
pengertian infeksi
nosokomial Memperhatikan
2. Menjelaskan rantai
penularan Memperhatikan
3. Menjelaskanlan
pencegahan infeksi
nosokomial di rumah
sakit
Penutup 1. Menutup pertemuan Menjawab 5 menit
dengan memberi pertanyaan yang
kesimpulan dari diajukan pemateri
materi yang Memberi saran
disampaikan.
2. Mengajukan Memberi komentar
pertanyaan kepada dan menjawab
pasien dan pertanyaan bersama
keluarganya.
3. Menutup pertemuan Memperhatikan dan
dan memberikan membalas salam
salam.
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Pasien dan keluarganya berada di tempat pertemuan sesuai kontrak.
b) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan tentang pencegahan infeksi
nosokomial di Ruang Mawar RSUD dr. Soebandi Jember
c) Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a) Pasien dan keluarganya antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
b) Pasien dan keluarganya berpartisipasi dalam kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
a) Pasien dan keluarganya dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
pemateri.
b) Kegiatan pendidikan kesehatan tentang pencegahan infeksi nosokomail di
rumah sakit dapat dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
K. Lampiran
1. Berita acara
2. Daftar hadir peserta
3. Materi
4. Leaflet
Lampiran 1: Berita Acara
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal 22 Maret 2019 jam 10.00 s/d 10.30 WIB bertempat di
Ruang Mawar RSD dr. Soebandi telah dilaksanakan Kegiatan Penyuluhan
Kesehatan tentang tentang pencegahan infeksi nosokomial di Ruang Mawar
RSUD dr. Soebandi Jemberoleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi
NersFakultas Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh orang
(daftar hadir terlampir)
DAFTAR HADIR
A. Pengertian
Infeksi adalah adanya suatu organisme .ada ,j atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik Infeksi yang
muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai
menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah
selesai dirawat disebut infeksi nosokomial
B. penyebab infeksi
Mikroorganisme penyebab infeksi dapat berupa : bakteri, virus, fungi dan
parasit, penyebab utamanya adalah bakteri dan virus, kadang-kadang
jamur dan jarang disebabkan oleh parasit. Peranannya dalam
menyebabkan infeksi nosokomial tergantung dari patogenesis atau
virulensi dan jumlahnya
C. Cara pencegahan infeksi nosokomial
Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang. Mencuci tangan
merupakan metode yang paling efektif untuk mencegah infeksi
nosokomial, efektif mengurangi perpindahan mikroorganisme
karena bersentuhan
Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak
dengan darah atau cairan tubuh lain. Alat pelindung diri meliputi;
pakaian khusus (apron), masker, sarung tangan, topi, pelindung
mata dan hidung yang digunakan di rumah sakit dan bertujuan
untuk mencegah penularan berbagai jenis mikroorganisme dari
pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya, misalnya melaui sel
darah, cairan tubuh, terhirup, tertelan dan lain-lain.
Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko
penularan penyakit melalui benda-benda tajam yang tercemar oleh
produk darah pasien. Terakit dengan hal ini, tempat sampah khusus
untuk alat tajam harus disediakan agar tidak menimbulkan injuri
pada tenaga kesehatan maupun pasien.
Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen
dengan prinsip yang benar. Tindakan ini merupakan tiga proses
untuk mengurangi resiko tranmisi infeksi dari instrumen dan alat
lain pada klien dan tenaga kesehatan
Menjaga sanitasi lingkungan secara benar. Sebagaiman diketahui
aktivitas pelayanan kesehatan akan menghasilkan sampah rumah
tangga, sampah medis dan sampah berbahaya, yang memerlukan
manajemen yang baik untuk menjaga keamanan tenaga rumah
sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat