Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari


lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen, dan karbon
dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari udara diambil oleh
tumbuhan tingkat tinggi melalui daun. Air dan garam mineral
yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari dalam
tanah melalui rambut akar. Unsur-unsur makro dan mikro yang
diperlukan oleh tumbuhan diserap dalam bentuk ion-ion dari
garam yang terlarut di dalam air.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya.
Setelah diserap akar, air digunakan dalam semua reaksi kimia,
mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar
dari daun sebagai uap atau air. Agar air tetap tersedia, tumbuhan
memiliki sistem transportasi air dan garam mineral yang
terdapat di dalam tubuh tumbuhan. Sistem transportasi pada
makhluk hidup berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi
yang telah diambil dari lingkungan menuju seluiruh bagian
tubuh makhluk hidup. Dengan terpenuhinya nutrisi di setiap
bagian tubuh makhluk hidup maka fungsi dari setiap bagian
tubuh tersebut dapat berjalan secara optimal.
Karena struktur anatomi tubuh tumbuhan dengan hewan
berbeda, maka berbeda pula fisiologisnya dalam mentransportasi
nutrisi ke seluruh tubuh. Setiap keunikan makhluk hidup layak
dan menarik untuk dipelajari lebih dalam karena akan
memperbanyak khazanah ilmu pengetahuan kita. Semoga
dengan membaca laporan ini pembaca mendapatkan gambaran
yang jelas tentang proses transportasi pada tumbuhan.

ransportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan


pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan
zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh
bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal
spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh
pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan
pembuluh tapis (floem).

1
1.2 Tujuan

adapun tujuan di lakukannya praktikum ini adalah sebagai


berikut;

1. Mengamati proses tekanan akar dan kerja


eksudasi xilem pada tumbuhan
2. Memahami proses pengangkutan air dan zat
terlarut pada tumbuhan melalui xilem (pembuluh
kayu)

BAB II

DASAR TEORI

Dalam kehidupan sehari-hari terjadi banyak hal yang


berkaitan dengan tumbuhan dan air. Misalnya transpirasi,kohesi
air,dan pengaruh potensial air. Ketiga hal tersebut saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya dalam proses
pengangkutan air dari dalam tanah menuju ke daun.
Pengangkutan air ini dilakukan oleh bagian tumbuhan,baik
akar,batang maupun daun. Pengangkutan air ini selalu dikaitkan
dengan akar dan jarang dikaitkan dengan batang ataupun daun.
Pada kenyataannya daun dan batang juga memiliki pengaruh
yang cukup signifikan dalam penyerapan air ,Saat daun
mengalami transpirasi,air dalam daun berkurang dan daun
berusaha menyerap air dari batang,kemudian batang
memperoleh air dari akar. Untuk membuktikan bahwa daun dan
batang mengadakan usaha untuk menyerap air,maka dilakukan
percobaan mengenai daya isap daun dan kapilaritas batang.
Daya isap daun ini memiliki kecepatan untuk melakukan
penyerapan terhadap air,kecepatan ini bergantung pada
kekentalan zat cair,jumlah daun,dan tingkat penyinaran. Dalam
bahasan mengenai kecepatan absorbsi (penyerapan) air telah
dibahas mengenai jumlah daun dan tingkat penyinaran,akan
tetapi jarang dibahas absorbsi yang berkaitan dengan kekentalan
zat cair. Dalam laporan ini akan dibahas mengenai kecepatan

2
absorbsi air yang berkaitan dengan tingkat kekentalan zat cair.
Bunga pacar air berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Namun tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19.
Tanaman ini ada yang memiliki bunga berwarna putih, merah,
ungu, atau merah jambu. Bentuk bunga ini menyerupai bunga
anggrek yang kecil. Tanaman ini tidak dapat hidup di
lingkungan yang kering

Ada dua proses yang menyebabkan air dapat terkirim


sampai ke daun, yaitu tekanan akar dan tarikan transpirasi. Saat
partikel mineral banyak yang terkumpul di bagian stele,
potensial air akan turun sehingga banyak air yang masuk
(terosmosis) ke stele. Banyaknya air yang mengalir dari korteks
ke stele ini menghasilkan suatu dorongan besar yang
“memaksa” cairan masuk dan naik di dalam xilem. Peristiwa ini
yang dimaksud sebagai tekanan akar. Saat siang hari, udara di
luar daun lebih kering. Artinya, kandungan air lebih rendah
dibanding kandungan air dalam daun. Akibatnya, air dalam
daun akan terdifusi keluar melalui stomata. Proses ini disebut
sebagai transpirasi. Proses transpirasi menyebabkan tumbuhan
kehilangan air. Adanya gaya adhesi dan kohesi yang terjadi
antara air dengan sel-sel jaringan meso fil daun maka jaringan
ini ‘menarik’ air dari jaringan di bawahnya untuk memenuhi
kebutuhan air dalam daun yang hilang karena transpirasi. Gaya
tarik itu menyebabkan air yang terangkut akar (pada proses
tekanan akar) akan mengisi xilem batang dan terus naik ke daun.
Proses aliran air dari potensial tinggi ke potensial rendah karena
tarikan transpirasi terjadi terus menerus sehingga air dapat
sampai ke daun. Pengangkutan air dan mineral diluar berkas
pembuluh disebut pengangkutan ekstra vaskular. Pada
pengangkutan ekstravaskular, setelah sampai di sel epidermis
akar, air akan bergerak di antara sel –sel korteks. Untuk
memasuki silinder pusat (stele), air harus melewati sitoplasma
sel-sel endodermis, dan setelah sampai di stele, air akan
bergerak bebas di antara sel-sel. pengangkutan ekstravaskular
dapat terjadi secara apoplas dan simplas. Pengangkutan
intravaskular berlangsung dari akar menuju bagian atas
tumbuhan melalui berkas pembuluh, yaitu xilem. Pengangkutan
air dan mineral dari akar sampai ke daun bermula dari xilem
akar ke xilem batang menuju ke xilem tangkai daun dan ke
xylem tulang daun. Tulang dau mengandung ikatan pembuluh.
Dari xilem tulang daun, air masuk ke sel-sel bunga karang pada

3
mesofil. Air dan garam-garam mineral tersebut akan digunakan
dalam proses fotosintesis dan transportasi. Dapat disimpulkan
bahwa pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah sampai ke
tubuh tumbuhan melalui lintasan berikut: Rambut akar →
epidermis → korteks → endodermis → xilem akar → xilem
batang → xilem daun → parenkim mesofil daun.1

Sebagai salah satu organ tanaman, akar berperan penting


pada saat tanaman merespons kekurangan air dengan cara
mengurangi laju transpirasi untuk menghemat air, pengangkutan
air melalui ektravaskuler dan vaskuler, Cukup sulit untuk
memahami bagaimana zat-zat diserap oleh tumbuhan. Pada
hewan dan manusia, cara penyerapan terjadi dengan sangat
nyata, sedangkan pada tumbuhan tidak demikian. Dengan
mudah kita menyerap minuman dari botol dengan sedotan, atau
menghisap udara dengan alat pernafasan kita. Menyerap zat
berarti menggerakkan zat dari luar tubuh masuk ke dalam tubuh.
Untuk proses itu dibutuhkan tenaga. Bagaimana akar tumbuhan
menyerap air dan zat-zat hara dari tanah ? Terdapat tiga cara zat
dibawa atau diserap tanaman. 2

Tumbuhan mengatasi masalah penyerapan air dan


unsurmineral yang kerap kali langka terdapat dalam tanah
dengan cara membuat sistem akar semakin besar,walaupun
banyak jenis yang mempunyai banyak akar dan besar yang
mencapai 20 sampai 50% dari besar tubuhnya, pada beberapa
tumbuhan (tetutama bila berada dalam lingkungan rawan air
ataupun nitrogen ) sampai 90% dari total biomasatumbuhan
berada diakar, bentuk keseluruhan akar terutama lebih
dikendalikan secara genetik dari pada oleh lingkungan, jadi
rerumputan memiliki sistem akar serabut dan bercabang banyak
di dekat permukaan tanah sedangkan pada akar rerumputan,
Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat
dilalui oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilalui oleh zat
lainnya. Contoh zat yang dapat melalui membran
semipermeabel adalah air. Membran ini berfungsi sebagai

1
Purnomo. 2003. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Yogyakarta.
2
Ni Song Ai dan Patricia Torey 32 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2013,
VOL. 3 NOMOR 132 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2013, VOL. 3
NOMOR 1

4
pengatur lalu lintas (keluar dan masuknya) zat-zat dari dalam
dan luar sel. Contoh membran semipermeabel adalah membran
sel.Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain. Pada
tumbuhan, yang berperan sebagai zat pelarut adalah air. Adapun
zat terlarut adalah zat yang larut dalam zat lain. Pada proses ini,
yang berperan sebagai zat terlarut adalah mineral tanah dan zat
gula hasil fotosintesis. tahukah agan susunan jaringan pada akar
mulai dari jaringan terluar hingga terdalam? Jaringan-jaringan
itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk kedalam
tumbuhan. Berikut ini jaringan yang, Pipa kapiler memiliki
bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi
diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler,
dimasukkan ke dalam air, maka air yang berada pada pipa
tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar
pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada
pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan air yang berada pada tanah. Sebagian besar unsur hara
dan air dibutuhkan tanaman, diserap dari tanah melalui akar den
disebarkan ke seleruh tubuh-tumbuhan oleh jaringan pengangkut
ini. Penyerapan unsur hara secara umum lebih lambat
dibandingkan dengan penyerapan air oleh akar tanaman Dalam
kehidupan sehari-hari terjadi banyak hal yang berkaitan dengan
tumbuhan dan air. Misalnya transpirasi,kohesi air,dan pengaruh
potensial air. Ketiga hal tersebut saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya dalam proses pengangkutan air dari dalam
tanah menuju ke daun. Pengangkutan air ini dilakukan oleh
bagian tumbuhan,baik akar,batang maupun daun. Pengangkutan
air ini selalu dikaitkan dengan akar dan jarang dikaitkan dengan
batang ataupun daun. Pada kenyataannya daun dan batang juga
memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam penyerapan air.
Penyerapan air dari dalam tanah ke bagian atas tumbuhan
memiliki arti bahwa tanaman tersebut harus melawan gaya
gravitasi bumi yang selalu mengakibatkan benda jatuh ke
bawah. Akan tetapi, tanaman berhasil melakukan hal itu.
Tumbuhan menggunakan tekanan akar, tenaga kapilari, dan juga
tarikan transpirasi. Namun pada tanaman-tanaman yang sangat
tinggi, yang berperan paling penting adalah tarikan 4 3

Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya


kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu
3
Frank B salisbury : fisiologi tumbuhan jilid 1 penerbit:erlangga 1992

5
molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lainyang sejenis.
Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat
berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya
adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan
dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan
antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang
satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke
daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau yang
disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan
dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami
penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi.
Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya
tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air
yang ada pada akar dapat naik ke daun. Transportasi tumbuhan
adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal
ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat
tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan
pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup
berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2
zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses
penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses imbibisi,
difusi, osmosis dan transpor aktif. Tumbuhan merupakan
mahluk hidup yang memiliki organ-organ yang sangatlah
kompleks. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya
berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun,
akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang
tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut. Namun, di setiap
tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting
yang terdiri dari xylem dan juga floem.4

Tanaman genjer mampu menyerap dan mengakumulasi


Pb. Akumulasi Pb pada akar tertinggi yaitu 1,1546 mg/l
(26,1%), dan pada daun sebesar 0,1120 mg/l (21,9%), keduanya
terjadi pada perlakuan biomassa 150 gram dan waktu pemaparan

4
Campbell, Neil A. ,Jane B Reece.dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid
2, Erlangga, Jakarta, 2008

6
21 hari. Dengan demikian tanaman genjer dapat digunakan
sebagai fitoremediator logam berat timbal (Pb) pada limbah cair
kertas. 5

ketersediaan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air


bagi tanaman sangat penting. Peranan air pada tanaman sebagai
pelarut berbagai senyawa molekul organik (unsur hara) dari dalam
tanah kedalam tanaman, transportasi fotosintat dari sumber
(source) ke limbung (sink), menjaga turgiditas sel diantaranya
dalam pembesaran sel dan membukanya stomata, sebagai penyusun
utama dari protoplasma serta pengatur suhu bagi tanaman. Apabila
ketersediaan air tanah kurang bagi tanaman maka akibatnya air
sebagai bahan baku fotosintesis, transportasi unsur hara ke daun
akan terhambat sehingga akan berdampak pada produksi yang
dihasilkan. Air yang dapat diserap dari tanah oleh akar tanaman
disebut air tersedia, merupakan perbedaan antara jumlah air dalam
tanah pada kapasitas lapang (air yang tersimpan dalam tanah yang
tidak mengalir karena gaya gravitasi) dan jumlah air dalam tanah
pada persentase pelayuan permanen6

Ketersediaan air tanah yang berkurang serta perubahan


iklim yang tidak menentu menyebabkan kekurangan air bagi
tanaman. Pada saat kekurangan air akar berperan penting dalam
adaptasi tanaman karena akar mampu mengabsorbsi air dengan
memaksimalkan sistem perakaran. Beberapa karakter morfologi
akar yang menunjukkan resistensi tanaman terhadap kekurangan
air ialah pemanjangan akar ke lapisan tanah yang lebih dalam,
pertambahan luas dan kedalaman sistem perakaran, perluasan
distribusi akar secara horizontal dan vertikal, lebih besarnya
berat kering akar pada genotipe tanaman yang lebih tahan
kering, pertambahan volume akar, peningkatan berat jenis akar
dan resistensi longitudinal pada akar, daya tembus akar yang
tinggi, lebih tingginya rasio akar dan tajuk serta rasio panjang
akar dan tinggi tanaman 7

5
Maharani Haryati, Tarzan Purnomo DKK, JURNAL Kemampuan
Tanaman Genjer (Limnocharis Flava (L.)Buch.) Menyerap Logam
Berat Timbal (Pb) Limbah Cair Kertas pada Biomassa dan Waktu
Pemaparan Yang Berbeda. 2013
6
Maryani Anis Tatik . JURNAL ,PENGARUH VOLUME PEMBERIAN
AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI
PEMBIBITAN UTAMA. 2012

7
8
BAB III

METODE KERJA

Berdasarkan dilakukannya praktikum ini yang


bertempatan di laboratorium biologi UIN Raden Intan Lampung,
pada tanggal 20 Februari 2018, dialukaknnya praktikum yang

9
berjudul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN adapun

10
alat,bahan dan cara kerjanya adalah sebagai beikut

3.1 Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum


ini adalah statif, pisau, pipa karet, kapiler, stopwacth, bunga
pacar air, air dan metilen blue

3.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja yang di lakukan saat pengamatan


daya tekan akar, disiapkan bunga pacar air dengan diameter 1-2
mm, memotong batang tanaman dengan pisau 3-5 cm diatas
tanah, siram tanaman dengan air sebanyak mungkin,
menyisipkakan pipa karet pada batang tersebut dan menyisakan
pipa karet sekitar 2,5 cm pada alas permukaan potongan batang,
mengisi pipa karet dengan metilen blue kemudian sisipkan pipa
kapiler kedalam pipa karet, topang pipa kapiler fengan
menggunakan statif, tandai permukaan cairan dengan cepat,
mengukur tinggi metilen blue yang terdapat pada pipa kapiler
selama 15 menit selama 60 menit, mencatat hasil pengamatan.

Adapun cara kerja yang di lakukan saat pengamatan


proses kapilaritas pada batang menyiapkan 2 gelas dan memberi
label pada A dan B pada masing masing gelas, mengisi kedua
gelas dengan air kemudian menuangkan 2 sendok makan
pewarna makanan ke dalam gelas, memberi tanda tinggi air
dalam gelas dengan menggunakan spidol, menyiapkan 2 batang
tanaman pacar air, memotong kedua pangkal batang pacar air
menggunakan pisau, sehingga tinggi kedua tanaman pacar air itu
sama, memetik daun salah satu tanaman sampai habis
sedangkan, dan tanaman lain tidak dipetik, memasukkan
tanaman pacar air yang tidak berdaun ke gelas A dan berdaun ke
gelas B, setelah 30 menit amati keadaan tanaman tersebut dan
tinggi permukaan air dalam gelas

11
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pembahasan setelah melakukan praktikum


ini sebagai berikut.

4.1.1 Hasil Pengamatan Daya Tekan Akar

No Waktu Keterangan
1 15 menit Tidak mengalami
kenaikan
2 15 menit Tidak mengalami
kenaikan

4.1.2 Hasil Pengamatan Proses Kapilaritas Pada Batang

No Waktu Keterangan
1 30 menit A pewarna tidak naik ke
batang daun (dengan
daun)
2 30 menit B pewarna tidak naik ke
batang (tanpa daun)

4.2 pembahasan

Adapun pembahasan dari praktikum yang telah


dilaksanakan pada tanggal 27 maret adalah sebagai berikut.

4.2.1 Pembahasan daya tekan akar

Berdasarkan dari hasil pengamatan yang kami lakukan


pada praktikum pertama daya tekan akar dengan dua kali
pengamatan 15 menit pertama dan 15 menit kedua, adapun yang
kami bahas pada pengamatan 15 menit pertama, pada percobaan
pertama dengam menggunakan tanaman pacar (balsamina

12
impatiens l) jarum suntik metilen blue, air, statif dan gunting,
pada 15 menit pertama kami tidak menemukan adanya
pergerakan metilen blue pada batang, pada praktikum ini kami
mengalami kegagalan dikarenakan ada beberapa faktor, faktor
pertama dikarenakan tanaman yang kami bawa sudah tua,
karena hal itu berperngaruh terhadap penyerapan air, faktor yang
kedua saat melakukan penyuntikan kami tidak seimbang
sehingga metilen blue yang kami suntikan tidak sesuai dengan di
buku panduan, Pada pengamatan 15 menit kedua kamipun tidak
menemukan adanya kenaikan metilen blue, pada pengamatan ini
juga terdapat beberapa faktor yang hampir sama, pada
pengamatan kali ini kami mengalami kegagalan dikarenakan
beberapa faktor karna kami tidak mengalami kenaikan metilen
blue pada batang dan pada percoaab kedua kami gagal. Pada
praktikum ini dengan melakukan percobaan pertama dan
percoaab kedua kami gagal. Pada awalnya diperkirakan air naik
ke bagian atas tanaman karena adanya tekanan dari akar. Hal ini
didasarkan atas fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan
kemudian dihubungkan dengan selan manometer air raksa, maka
air di dalam selang akan terdorong ke atas oleh tekanan yang
berasal dari akar. Tetapi dari hasil pengukuran yang intensif
pada berbagai jenis tanaman, maka besarnya tekanan tersebut
umumnya tidak lebih dari 0,1 Mpa (mega pascal). Selain itu
tekanan akar hanya teramati pada kondisi tanah yang
berkecukupan air dan kelembaban udara relatif tinggi, atau
dengan kata lain pada saat laju transpirasi sengat rendah

4.2.2 Pembahasan Proses Kapilaritas Pada Batang

Adapun pembahasan dari hasil pengamatan kami dengan


melakukan percobaan proses kapilaritas pada batang dengan
melakukan 2 kali percobaan dengan menggunakan tanaman
pacar air (, lsamina impatiens l) dan bahan pasta berwarna
merah, air, kertas label, dan aqua gelas, pada pengamatan 30
menit pertama kami melakukan percobaan pada tanaman 1
dengan dengan di beri label A dengan daun, pada saat kami
melakukan pengatan kami terlebih dahulu memotong tanaman
pacar air, lalu kami masukan kedalam aqua gelas yang telah
kami beri dengan pasta berwarna merah, lalu kami amati selama
30 menit, setelah 30 menit kami tidak menemukan daya
kapilaritas pada batang, pada pengamatan pertama kami gagal

13
karena tanaman pacar air sudah tua, dan pasta yang diberikan
kedalam aqua gelas kurang banyak, pada pengamatan kedua
dengan bahan dan alat yang sama kami mengamati pacar air
dengan di beri label B dan tidak ada daun, pada pengamtan ini
berbeda dari pengamatan yang sebelumnya dikarenakan pada
pengamatan ini kami tidak menggunakan daun, berdasarkan
pada pengamatan kami selama 30 menit kami tidak menemukan
kapilaritas pada batang yang ditandai dengan naiknya pasta pada
tanaman, pada pengamatan kami yang kedua kami juga
mengalami kegagalan di karenakan tanaman yang sudah tua
sehingga warna batangnya pun berwarna merah hampir sama
dengan warna pasta yanhg ada pada air.

Kapilaritas merupakan gejala yang timbul akibat


interaksi antara permukaan benda padat dengan benda cair yang
menyebabkan gangguan terhadap bentuk permukaan cairan yang
semula data. Didalam pipa yang kecil, hal ini menyebabkan
naiknya permukaan cairan. Hal ini disebabkan karena cairan
ditarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Secara
visual hal ini terlihat dari bentuk permukaan cairan (meniscus)
di dalam pipa. Tinggi permukaan ciran yang di dalam pipa
kapiler sangat tergantung pada diameter pipa kapiler tersebut

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

masuk keluarnya cairan ke akar dan naik sepanjang xylem


disebut tekanan akar. Cairan xylem mengalir keluar dari daerah
potongan, aliran ini disebut dengan exudasi. Jika tanaman utuh
yang tidak begitu tinggi dipelihara dalam keadaan atmosfir

14
jenuh sehingga transpirasi daun kecil atau tidak sama sekali.
Maka tekanan akar mendorong cairan xylem naik ke daun dan
keluar melalui struktur khusus daun yang disebut hidatoda dan
pengeluaran air ini disebut gutasi

5.2 saran

Tidak ada saran dalam pelaksaanaan praktikum karena


semua berjalan dengan lancar

15

Anda mungkin juga menyukai