TINJAUAN PUSTAKA
A. Karies Gigi
1. Definisi
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dentin dan cementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik dalam suatu
karbohidrat yang dapat diragikan. Tanda dimulainya karies adalah adanya
demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan
organiknya. Akibatnya terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta
penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri 2.
Karies gigi merupakan penyakit universal yang dapat terjadi pada
semua orang, semua usia, semua ras, dan semua tempat di dunia 5.
2. Epidemiologi
Karies gigi terdapat diseluruh dunia, tanpa memandang umur, bangsa
maupun keadaan ekonomi. Menurut penelitian di negara-negara Eropa,
Amerika Serikat dan Asia termasuk Indonesia, ternyata 80-95% dari anak-anak
dibawah umur 18 tahun terserang karies gigi.
Persentase karies gigi bertambah dengan meningkatnya peradaban
manusia dan hanva kira-kira 5% penduduk yang imun terhadap karies gigi 7.
Keparahan karies gigi dipengaruhi oleh adanya faktor umur, jenis kelamin
, geografi, suku bangsa, keadaan ekonomi dan diet 2.
3. Etiologi
Jenis karbohidrat sederhana dari makanan misalnya sukrosa dan glukosa,
dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam sehingga pH plak
akan menurun sampai di bawah dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH yang
berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan dimineralisasi
permukaan gigi yang rentan dan proses kariespun dimulai 2.
Karies gigi tejadi karena beberapa faktor antara lain struktur gigi dan
saliva, mikroorganisme, substrat serta waktu. Paduan keempat faktor penyebab
tersebut dapat digambarkan sebagai tiga lingkaran silinder yang bersitumpang
dan waktu sebagai tinggi dari silinder tersebut. Karies baru terjadi hanya kalau
keempat faktor tersebut ada 5.
4. Patogenesis
Proses kerusakan gigi merupakan suatu urutan kejadian dramatis yang
sering terjadi, tapi perlu kembali ditekankan bahwa kejadian tersebut sebenarnya
dapat dicegah. Persamaan sederhana dapat membantu menjelaskan mengenai
penyebab kerusakan gigi serta hal-hal yang perlu dilakukan untuk mecegahnya,
yang terlihat dalam reaksi dibawah :
PLAK + GULA ASAM
ASAM + GIGI KERUSAKAN GIGI 8.
Karies diawali dengan adanya timbunan plak gigi. Plak merupakan
lengketan yang berisi bakteri beserta produk-produknya yang terbentuk pada
semua permukaan gigi. Akumulasi bakteri ini tidak terjadi sacara kebetulan
melainkan terbentuk melalui serangkaian tahapan.
Email gigi yang semula bersih sesudah disikat terpapar di rongga
mulut dan akan ditutupi oleh lapisan organik amorf yang disebut pelikel.
Pelikel ini terutama terdiri atas glikoprotein yang diendapkan dari saliva dan
terbentuk segera setelah penyikatan gigi. Sifatnya sangat lengket dan mampu
membantu melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada permukaan gigi.
Bakteri yang mula-mula menghuni pelikel terutama yang berbentuk kokus.
Yang paling banyak adalah streptokokus, organisme tersebut tumbuh,
berkembang biak dan mengeluarkan gel ekstra-sel yang lengket dan akan
menjerat berbagai bentuk bakteri yang lain. Dalam beberapa hari plak ini akan
bertambah tebal dan terdiri dari berbagai macam mikroorganisme. Akhirnya, flora
plak yang tadinya didominasi oleh bentuk kokus berubah menjadi flora campuran
yang terdiri atas kokus, batang dan filamen.
Streptococcus mutans dan lakto basilus merupakan kuman yang
kariogenik karena mampu segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat
diragikan. Kuman tersebut dapat tumuh subur dalam suasana asam dan dapat
menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakarida
ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Polisakarida ini yang
terutama terdiri dari polimer glukosa menyebabkan plak, gigi mempunyai
konsistensi seperti gelatin, akibatnya bakteri-bakteri terbantu untuk melekat pada
gigi serta saling melekat satu sama lain. Plak yang makin tebal akan menghambat
fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut.
Dibutuhkan waktu minimum bagi plak dan karbohidrat yang menempel
pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi
email. Karbohidrat menyediakan substrat untuk pertumbuhan bakteri dan
sintesa polisakarida ekstra sel. Walaupun demikian, tidak semua karbohidrat
sama derajat kariogeniknya.
Karbohidrat yang kompleks misalnva pati, relatif tidak berbahava
karena tidak dicerna secara sempurna di dalam mulut, sedangkan karbohidrat
dengan berat molekul yang sangat rendah seperti gula akan segera meresap ke
dalam plak dan dimetabolisasi dengan cepat oleh bakteri. Dengan demikian
makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak
dengan cepat sampai pada tingkat yang dapat menyebabkan demineralisasi
email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali
ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu,
konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak
di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email 2.
b. Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies amat sulit ditentukan, tetapi
keadaan tulang rahang suatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan
prosentase karies yang semakin meningkat atau menurun.
Misalnya pada ras tertentu dengan rahang yang sempit, gigi-gigi pada
rahang sering tumbuh tidak teratur. Dengan keadaan gigi yang tidak teratur
akan mempersukar pembersihan gigi dan ini akan mempertinggi prosentase
karies pada ras tertentu.
c. Jenis kelamin
Dari pengamatan yang dilakukan oleh Milhahn - Turkeheim,
persentase karies gigi pada wanita lebih tinggi dibanding dengan pria.
d. Umur
Sepanjang hidup dikenal 3 fase umur dilihat dari sudut pertumbuhan
gigi-geligi. Periodisasi gigi menurut umur yaitu :
1) Periode gigi campuran, disini molar 1 paling sering terkena karies.
2) Periode pubertas (remaja) umur antara 14 - 20 tahun. Pada masa pubertas
terjadi perubahan hormonal yang dapat menimbulkan pembengkakan
gusi, sehingga kebersihan mulut menjadi kurang terjaga. Hal inilah yang
menyebabkan prosentase karies lebih tinggi.
3) Umur antara 40 - 50 tahun. Pada umur ini sudah terjadi retraksi atau
menurunnya gusi dan papil selang sehingga, sisa-sisa makanan sering
lebih sukar dibersihkan.
e. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap tubuh, gigi dan mulut.
Pengaruh makanan dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Isi dari makanan yang menghasilkan energi. Misalkan : Karbohidrat,
protein, lemak, vitamin serta mineral-mineral.
2) Fungsi mekanis dari makanan, dalam hal ini makanan bersifat
membersihkan gigi secara alami dan tentunya membantu mengurangi
kerusakan gigi. Misalkan : Apel, jambu air, bengkuang dan lain-lain.
Sebaliknya makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak
gigi seperti : Permen, coklat, biskuit, wafer, sirup dan lain sebagainya 9.
4) Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek
kedalam komponen – komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis
Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan
bagian – bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yag baru.
6) Evaluasi
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakuakan penilaian terhadap
suatu obyek 6.
Cara menilai pengetahuan orang tua dapat dikategorikan menjadi:
(a) Baik apabila nilai pengetahuan 80 % – 100 %
(b) Cukup apabila nilai pengetahuan antara 65 % – 79 %
(c) Kurang apabila nilai pengetahuan < 65 % 13
Timbulnya karies gigi anak usia sekolah dipengaruhi oleh pengetahuan,
kesadaran dan kebisaan orang tua dalam merawat kesehatan gigi. Pengetahuan dan
kebiasaan yang perlu dimiliki orang tua antara lain yang berkaitan dengan cara
membersihkan gigi, jenis makanan dan minuman yang menguntungkan kesehatan
gigi, cara makan dan minum. Pengetahuan orang tua terhadap pemeliharaan
kesehatan gigi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor penduduk,
lingkungan tingkat pendidikan, ekonomi, dan kehadiran sarana pelayanan kesehatan
gigi.
Antara masyarakat yang tinggal didaerah perkotaan dan pedesaan yang situasi
dan kondisinya berbeda akan terdapat perbedaan juga dalam pengetahuan dan
kesadaran mengenai kesehatan gigi. Perbedaan tersebut disebabkan oleh sarana
komunikasi dan transportasi lebih merata didaerah perkotaan. Orangtua dikota lebih
mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya serta lebih
cepat mendapatkan pelayanan kesehatan gigi bila memerlukan. Orangtua dikota pada
umumnya lebih mengetahui jenis makanan dan minuman yang dapat menyebabkan
terjadinya karies gigi anak-anaknya 5.
Menurut Allport (1954) menjelaskan bahwa dalam penentuan sikap,
pengetahuan memegang peranan sangat penting. Suatu sikap akan terwujud apabila
seseorang telah mendapatkan pengetahuan. Hal ini biasanya dapat dilakukan oleh
seseorang untuk menimbang – nimbang terhadap baik dan tidaknya informasi yang
telah diperoleh 6.
G. Kerangka teori
Dari penjelasan tinjauan pustaka dapat dibuat suatu kerangka teori sebagai
berikut :
Stuktur gigi
Saliva
sikap praktik Karies gigi Mikroorganisme
Makanan
kariogenik
Pengetahuan
H. Kerangka Konsep
Variabel bebas Variabel terikat
pengetahuan
praktik
I. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
a. Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang kebersihan gigi dan
mulut
b. Ada hubungan antara sikap dengan praktik ibu tentang kebersihan gigi dan mulut
c. Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kebersihan gigi dan mulut dengan
kejadian karies gigi
d. Ada hubungan antara sikap ibu tentang kebersihan gigi dengan kejadian karies
gigi
e. Ada hubungan antara praktik ibu tentang kebersihan gigi dan mulut dengan
kejadian karies gigi.