Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah
dalam rangka mewujudkan pemerintahan bersih sudah
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Sehingga semua
Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dituntut untuk
melakukan pembenahan birokrasi di jajarannya. Salah satu
langkah dari reformasi birokrasi adalah penataan organisasi dan
ketatalaksanaan dengan memodernisasi organisasi melalui
pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan fungsi
organisasi. Antara lain dengan melakukan analisis dan evaluasi
jabatan, analisis beban kerja melalui job description.
Manajemen pelayanan publik di era otonomi daerah
semakin mempermudah ruang gerak masing-masing daerah
untuk melakukan upaya perbaikan layanan. Pengalaman
beberapa daerah yang berhasil memanfaatkan dan
mengembangkan sistem pelayanan publik terpadu diakui telah
membawa dampak yang cukup signifikan baik terhadap
perbaikan kualitas manajemen layanan publik pemerintah
daerah.
Di samping itu agenda yang sangat penting dalam rangka
melaksanakan reformasi birokrasi adalah masalah pelayanan
publik. Pelayanan publik yang diberikan instansi pemerintah baik
di tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kota sampai dengan

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 1


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
kecamatan kepada masyarakat merupakan perwujudan fungsi
aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Pada era otonomi
daerah fungsi pelayanan publik menjadi salah satu fokus
perhatian dalam peningkatan kinerja instansi pemerintah daerah.
Oleh karenanya secara otomatis berbagai fasilitas pelayanan
publik harus lebih didekatkan pada masyarakat sehingga mudah
dijangkau oleh masyarakat.
Pemerintah Pusat telah mengeluarkan sejumlah
kebijakan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan
kualitas pelayanan publik antara lain kebijakan tentang
Penyusunan Sistem dan Prosedur Kegiatan, Penyusunan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( Inpres Nomor 7
Tahun 1999 ) dan Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah (SK
Menpan No. KEP/25/M.PAN/2/2004). Langkah ini bukanlah hal
yang baru karena sebelumnya kebijakan serupa telah
dikeluarkan pemerintah dalam bentuk Keputusan Menpan
maupun Instruksi Presiden. Namun semua kebijakan tersebut
tidak secara otomatis menyelesaikan permasalahan pelayanan
publik oleh instansi pemerintah yang selama ini bercitra buruk,
berbelit-belit, lamban dan berbiaya mahal.
Sistem Informasi adalah rangkaian kegiatan yang
meliputi penyimpanan, pengelolaan & penyampaian informasi
dari Penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya dalam
bentuk lisan, tulisan Latin, tulisan dalam huruf Braile, bahasa

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 2


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
gambar, dan/atau bahasa lokal, serta disajikan secara manual
ataupun elektronik.
Dalam rangka mempermudah dan mempercepat
pelayanan kepada Masyarakat dapat dibentuk sistem pelayanan
terpadu. Sistem pelayanan terpadu pada hakikatnya adalah
menyederhanakan mekanisme pelayanan sehingga
kemanfaatannya benar-benar dirasakan oleh Masyarakat.
Artinya, sistem ini diadakan bukan hanya karena adanya
peraturan perundang-undangan yang mewajibkan, tetapi lebih
kepada seberapa jauh sistem pelayanan terpadu tersebut dapat
menghasilkan pelayanan yang lebih mudah, sederhana, cepat
dan tertib dalam administrasi pelayanan.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik perizinan
kefarmasian maka disusunlah Sistem Informasi Pelayanan
Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian dan Buku Panduan
Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan
Kefarmasian pada Dinas Kesehatan, agar memudahkan petugas
dan masyarakat mendapat informasi mengenai perizinan
kefarmasian.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan
Kefarmasian adalah untuk mendapatkan informasi secara online
tentang perizinan kefarmasian yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten Bekasi.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 3


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
Tujuan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan
Kefarmasian adalah sebagai berikut :
1. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada
masyarakat
2. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
3. Memperpendek proses pelayanan
4. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah dan
transparan
5. Mempermudah akses yang lebih luas kepada Masyarakat
untuk memperoleh pelayanan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup SIMPEDU online adalah informasi mengenai
persyaratan dan formulir perizinan kefarmasian oleh masyarakat
baik perseorangan maupun perusahaan yang selanjutnya
melakukan pendaftaran secara online untuk verifikasi secara
online, dan diverifikasi secara offline jika berkas telah lengkap.

D. Pengertian
1. Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
adalah Sistem informasi pelayanan perizinan yang dibentuk sebagai
alat bantu dalam pemrosesan perizinan kefarmasian pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bekasi.
2. Surat Izin Apotik atau SIA adalah Surat izin yang diberikan
oleh Menteri kepada Apoteker atau Apoteker bekerjasama

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 4


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan Apotik di
suatu tempat tertentu.
3. SIPA adalah Surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk
dapat melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian pada Apotek
atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
4. Surat Izin Kerja (SIK) adalah surat izin yang diberikan kepada
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian untuk dapat
melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian pada fasilitas produksi
dan fasilitas distribusi atau penyaluran.
5. Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian, yang
selanjutnya disebut SIKTTK adalah surat izin praktik yang
diberikan kepada Tenaga Teknis Kefarmasian untuk dapat
melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas
kefarmasian.
6. Industri Rumah Tangga Pangan yang selanjutnya disebut
IRTP adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha
di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan yang
manual hingga semi otomatis.
7. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga, yang
selanjutnya disingkat SPP-IRT, adalah jaminan tertulis yang
diberikan oleh Bupati/Walikota terhadap pangan produksi
IRTP di wilayah kerjanya yang telah memenuhi persyaratan
pemberian SPP-IRT dalam rangka peredaran Pangan
Produksi IRTP
8. Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang selanjutnya
disingkat PKRT adalah alat, bahan, atau campuran bahan

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 5


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk
manusia, pengendali kutu hewan pemeliharaan, rumah
tangga dan tempat-tempat umum.
9. Sertifikat Perusahaan Rumah Tangga adalah sertifikat yang
diberikan kepada perusahaan Rumah Tangga dan produk
yang dihasilkan yang telah memenuhi persyaratan dalam
rangka peredaran.
10. Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut
UMOT, adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat
tradisional dalam bentuk parem, tapel, pilis, cairan obat luar
dan rajangan.

E. Jenis Layanan Perizinan Kefarmasian


1. Surat Izin Apotik (SIA)
2. Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA)
3. Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA)
4. Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT)
5. Perusahaan Rumah Tangga (PRT) Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
6. Perusahaan Rumah Tangga Pangan (PIRT)

F. Sasaran
1. Masyarakat baik perseorangan maupun badan usaha yang
membutuhkan izin.
2. Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten
Bekasi.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 6


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
G. Tempat Pendaftaran
Dalam melaksanakan pelayanan publik yang transparan dan
akuntabel maka pelayanan pendaftaran Perizinan Kefarmasian
dilakukan secara online melalui website dengan alamat
https://dinkes.bekasikab.go.id dan proses selanjutnya verifikasi
secara offline dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
Gedung A2 Lt.1 Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi
Penyediaan dan Pengawasan Perbekalan Kesehatan Komplek
Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi Desa
Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi.

H. Konsultasi Teknis
Konsultasi teknis dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Konsultasi di Dinas Kesehatan Gedung A2 Lt. 1 pada hari
Kamis jam 09.00-14.00 WIB sesuai jadwal yang telah
ditentukan, Nomor Telepon/Fax : 021-89970347,
081513282524.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 7


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
2. Pemohon yang akan berkonsultasi harus membawa
berkas perizinan secara lengkap.
3. Konsultasi dilakukan secara efektif, efisien dan
transparan.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 8


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
BAB II
TATA CARA PENDAFTARAN

A. Umum
1. Pemohon membuka website Dinas Kesehatan Kabupaten
Bekasi https://dinkes.bekasikab.go.id.

2. Pemohon klik Aplikasi SIMPEDU, kemudian pilih jenis izin


yang diperlukan.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 9


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
3. Pemohon selanjutnya mengunduh persyaratan dan formulir
perizinan.

4. Pemohon mengisi formulir secara lengkap serta membubuhi


tanda tangan asli, serta menyiapkan seluruh persyaratan
yang diperlukan.
5. Pemohon harus memiliki email baik perseorangan maupun
perusahaan.
6. Pemohon melakukan scan berkas persyaratan dan formulir
secara lengkap yang telah ditandatangani kemudian dikirim
melalui email : simpedu@bekasikab.go.id
7. Selanjutnya berkas akan diverifikasi secara online oleh
admin pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
8. Setelah berkas diverifikasi secara online dan dinyatakan
lengkap maka pemohon akan menerima email dari admin
untuk melakukan verifikasi berkas secara offline pada Dinas

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 10


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
Kesehatan Kabupaten Bekasi Gedung A2 Lantai 1 Komplek
Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi Desa Sukamahi
Kecamatan Cikarang Pusat.
9. Apabila berkas yang diemail dinyatakan belum lengkap maka
pemohon akan menerima email berupa penolakan berkas
perizinan.
10. Pemohon melengkapi berkas kemudian mengirimkan
kembali ke alamat email : simpedu@bekasikab.go.id
11. Apabila berkas telah lengkap dan sesuai maka tim akan
melakukan pemeriksaan sarana pada perizinan SIA , PIRT,
UMOT dan PRT Alkes dan PKRT.
12. Jika sarana telah lengkap dan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku maka perizinan akan segera
diterbitkan.
13. Untuk perizinan tenaga kefarmasian (SIPA, SIKA, SIKTTK)
tidak ada pemeriksaan sarana.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 11


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
B. FLOW CHART SIMPEDU

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 12


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
BAB III
PERSYARATAN PERIZINAN

A. Surat Izin Apotik


No. Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi formulir Formulir permohonan
permohonan ditujukan mencantumkan :
kepada Kepala Dinas a. Nama pemohon dan alamat
Kesehatan (Materai 6000) b. Nama Apotik dan alamat
c. Nama Pemilik Sarana Apotik
(PSA) dan Alamat
2. Surat Pernyataan a. Pernyataan dari Apoteker
Kesanggupan dari Apoteker untuk bersedia sebagai
Penanggungjawab Apoteker Pengelola Apotik
Pelaksana Harian dari b. Asli dan bermaterai
Apoteker (meterai 6000)

3. Surat Pernyataan dari a. Pernyataan dari Apoteker


Apoteker Pengelola Apotek dan Asisten Apoteker tidak
dan Asisten Apoteker bahwa akan bekerja tetap pada
tidak bekerja tetap pada perusahaan lain dan tidak
Perusahaan Lain dan Tidak menjadi APA di Apotik
menjadi Apoteker Pengelola lainnya
Apotek di Apotik Lainnya. b. Asli dan bermaterai
(meterai 6000)

4. Foto copy STRA Apoteker, Surat Tanda Registrasi Apoteker


STRTTK Asisten Apoteker dan Surat Tanda Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian
Asisten Apoteker yang masih
berlaku
5. Foto copy Ijazah Apoteker Cukup jelas
dan Asisten Apoteker

6. Foto copy Surat Sumpah Cukup jelas


Apoteker

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 13


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
7. Surat Pernyataan a. Pernyataan Asisten
Kesanggupan sebagai Apoteker untuk bersedia
Pelaksana Harian dari bekerja full time pada
Asisten Apoteker (materai sarana Apotik
6000) b. Asli dan bermaterai

8. Daftar Asisten Apoteker Cukup jelas


minimal 1 orang dengan
mencantumkan nama,
alamat dan tanggal lulus.

9. Surat Izin Atasan bagi Pernyataan izin dari atasan


Apoteker dan Asisten
Apoteker Anggota TNI, Polri
dan PNS

10. Foto Copy KTP Apoteker, Apoteker dan Asisten Apoteker


Asisten Apoteker dan Pemilik dihimbau berdomisili sesuai
Sarana Apotik dengan lokasi sarana Apotik

11. Denah Bangunan Calon Mencantumkan ukuran dan


Apotik beserta ukuran peruntukkannya yang sesuai
bangunannya dengan sarana Apotik dan
ditandatangani oleh Pemilik
Sarana Apotik
12. Peta Lokasi Calon Apotik Menunjukan lokasi sarana
Apotik dengan jelas
13. Surat Keterangan bangunan a. Jika sewa melampirkan bukti
calon Apotik ( milik sendiri, sewa menyewa
sewa & kontrak ) b. Jika milik sendiri, melampirkan
bukti pendukung seperti akte
bangunan
14. Akte Perjanjian Kerjasama a. Mencantumkan usaha
antara Apoteker Pengelola dibidang farmasi (obat-
Apotik dengan Pemilik obatan)
Sarana Apotik dari Notaris b. Nama Pemilik Sarana Apotik
harus sesuai dengan yang
tertera pada surat
permohonan

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 14


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
15. Jadwal Kerja Apotik Jadwal buka Apotik dan jadwal
tenaga Apoteker ,Asisten
Apoteker serta tenaga lainnya
16. Surat Pernyataan dari a. Pernyataan dari pemilik
Pemilik Sarana Apotik bahwa sarana Apotik
tidak pernah terlibat b. Asli dan bermaterai
pelanggaran Peraturan dan
Perundang-undangan
dibidang obat-obatan

17. Surat Izin Tempat Usaha a. Masih berlaku


(SITU) dari Kecamatan b. Jenis Sarana yang akan
wilayah setempat. diusulkan tertera dalam izin

18. Surat izin Apotik (SIA) asli Jika SIA masa berlakunya sudah
untuk perpanjangan izin habis
Apotik.

19. Surat Rekomendasi Rekomendasi dari Puskesmas


Puskesmas wilayah yang lokasinya sesuai dengan
setempat sarana Apotik

20. Surat Rekomendasi IAI Rekomendasi dari organisasi


profesi Ikatan Apoteker
Cabang Bekasi
Indonesia (IAI) Cabang
Kabupaten Bekasi
21. Daftar terperinci Daftar yang berisi perlengkapan
perlengkapan Apotik yang harus tersedia pada
Sarana Apotik (desain blangko
copy resep, desain etiket, buku
pedoman, kulkas dll)
22. Map warna kuning dan Cukup jelas
stempel Apotik

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 15


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
B. Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA)
No. Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi formulir Formulir permohonan
permohonan ditujukan mencantumkan :
kepada Kepala Dinas a. Nama Pemohon
Kesehatan b. Nomor STRA Apoteker
c. Identitas pemohon
d. Tempat Praktik
e. Alamat Praktik
2. Foto copy KTP Kartu Tanda Penduduk Apoteker

3. Foto copy STRA yg Surat Tanda Registrasi Apoteker


dilegalisir KFN yang dilegalisir Komite Farmasi
Nasional dan masih berlaku
4. Surat Pernyataan Pernyataan dari pemilik sarana
mempunyai tempat praktek kefarmasian
profesi atau surat
Keterangan dari pimpinan
fasilitas pelayanan
kefarmasian
5. Surat Rekomendasi dari Rekomendasi dari organisasi
Ikatan Apoteker profesi Ikatan Apoteker
Indonesia/IAI Cabang Kab. Indonesia (IAI) untuk
Bekasi melaksanakan praktik
kefarmasian
6. Pas foto terbaru berwarna Cukup jelas
ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2
(dua) lembar
7. Melampirkan data tenaga Cukup jelas
Asisten apoteker (AA)
beserta Ijazah AA dan
Fotocopy KTP AA
8. Surat Izin Praktik Apoteker Jika masa berlaku SIPA sudah
(SIPA) asli untuk habis
perpanjangan SIPA

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 16


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
C. Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA)
No. Persyaratan Penjelasan
Formulir permohonan
mencantumkan :
Mengisi formulir permohonan a. Nama Pemohon
1. ditujukan kepada Kepala b. Nomor STRA Apoteker
Dinas Kesehatan c. Identitas pemohon
d. Tempat Praktik
e. Alamat Praktik
Foto copy KTP
2. Kartu Tanda Penduduk Apoteker
Foto copy STRA yg dilegalisir Surat Tanda Registrasi Apoteker
3. KFN yang dilegalisir Komite Farmasi
Nasional dan masih berlaku
Surat Pernyataan mempunyai
tempat praktek profesi atau Pernyataan dari pimpinan
surat Keterangan dari fasilitas pelayanan kefarmasian
4. pimpinan fasilitas pelayanan atau dari pimpinan fasilitas
kefarmasian atau dari produksi atau
pimpinan fasilitas produksi distribusi/penyaluran
atau distribusi/penyaluran
Rekomendasi dari organisasi
Surat Rekomendasi dari profesi Ikatan Apoteker
4. Ikatan Apoteker Indonesia/IAI Indonesia (IAI) untuk
Cabang Kab. Bekasi melaksanakan praktik
kefarmasian
Pas foto terbaru berwarna
ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2
5. Cukup jelas
(dua) lembar

Dalam pengajuan
permohonan SIKA sebagai
apoteker pendamping harus
menyatakan secara tegas
6. Cukup jelas
permintaan SIKA untuk
tempat pekerjaan
kefarmasian pertama, kedua,
atau ketiga
Surat Izin Kerja Apoteker
Jika masa berlaku SIKA sudah
7. (SIKA) asli untuk
habis
perpanjangan SIKA

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 17


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
D. Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)
No. Persyaratan Penjelasan
1. Mengisi formulir Formulir permohonan
permohonan ditujukan mencantumkan :
kepada Kepala Dinas a. Nama Pemohon
Kesehatan b. Nomor STRTTK Tenaga
Teknis Kefarmasian
(Sarjana Farmasi, D3
Farmasi, SMK Farmasi,
Sekolah Menengah
Farmasi (SMF))
c. Lulusan dan Tahun lulusan
d. Identitas pemohon
e. Tempat Praktik 1,2,3
f. Alamat Praktik 1,2,3
2. Fotokopi STRTTK Surat Tanda Registrasi Tenaga
Teknis Kefarmasian yang
dikeluarkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat
3. Surat pernyataan Apoteker Cukup Jelas
atau pimpinan tempat
pemohon melaksanakan
pekerjaan kefarmasian

4. Surat rekomendasi dari Rekomendasi dari organisasi


organisasi yang
profesi Persatuan Ahli Farmasi
menghimpun tenaga teknis
kefarmasian (PAFI) Kabupaten Bekasi

5. Pas foto berwarna ukuran Cukup Jelas


4x6 sebanyak 2 (dua)
lembar dan 3x4 sebanyak 2
(dua) lembar

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 18


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
E. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)

No. Persyaratan Penjelasan


1. Mengisi formulir Formulir permohonan mencantumkan
permohonan ditujukan :
kepada Kepala Dinas a. Nama pemohon
Kesehatan b. Nama perusahaan
c. Alamat dan No. Telepon
2. Mengisi formulir Formulir yang mencantumkan :
permohonan sertifikat a. Nama jenis pangan
produksi pangan b. Nama dagang
industri rumah tangga c. Jenis kemasan
(PIRT) d. Berat bersih
e. Komposisi
f. Proses produksi
g. Informasi tentang masa simpan
h. Informasi tentang kode produksi
i. Nama dan identitas pemohon
disertai nomor telepon
j. Nama pemilik dan
penanggungjawab
3. Sertifikat penyuluhan Sertifikat yang diperoleh dengan
keamanan pangan mengikuti penyuluhan keamanan
pangan yang diselenggarakan oleh
Dinas Kesehatan Kab. Bekasi selama
2 hari dengan kualifikasi kelulusan
minimal 60.
4. SKDU (Surat Surat yang
Keterangan Domisili menerangkan domisili suatu
Usaha) dari kelurahan badan usaha, dalam hal
ini Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Selain sebagai tanda
bukti domisili UKM Anda, SKDU juga
dibutuhkan dalam pengurusan
berbagai perizinan.
5. Izin Tetangga Surat izin yang diperoleh dengan
meminta izin tetangga sekitar wilayah
usaha untuk mengetahui ada usaha
di wilayah tersebut
6. Foto Copy KTP Kartu identitas pemohon

7. Pas Photo ukuran 3 X 4 Cukup jelas

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 19


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
8. Contoh label kemasan Desain label kemasan yang
menerangkan label tersebut tidak
akan berubah selama izin berlaku
kecuali ada perubahan kemasan
yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Bekasi
8. Data Industri Rumah Data yang mencantumkan :
Tangga a. Nama perusahaan
b. Nama pemilik
c. Nama penanggungjawab
d. Jumlah modal
e. Alamat lengkap beserta nomor
telepon
f. Data Karyawan
g. Lokasi industri rumah tangga
h. Data ruang pengolahan

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 20


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
F. Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT)
No. Persyaratan Penjelasan
1. Surat permohonan Formulir permohonan
ditujukan kepada Kepala mencantumkan :
Dinas Kesehatan . a. Nama pemohon
b. Nama perusahaan
c. Alamat dan No. Telepon
d. NPWP
e. Penanggungjawab Teknis
f. Akta pendirian
g. Bukti penguasaan tanah dan
bangunan
h. Luas tanah dan bangunan
i. Bentuk sediaan dan kapasitas
j. Surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
k. Tenaga Kerja
l. Pemasaran

2. Fotokopi akta pendirian a. Mencantumkan usaha dibidang


badan usaha perorangan obat tradisional
yang sah sesuai b. Nama pimpinan harus sesuai
ketentuan peraturan denganyang tertera pada surat
perundang-undangan permohonan
3. Susunan Cukup jelas
Direksi/Pengurus dan
komisaris/Badan
Pengawas dalam hal
permohonan bukan
perseorangan.

4. Fotokopi KTP/Identitas Cukup jelas


pemohon dan atau
Direksi/Pengurus dan
Komisaris/Badan
Pengawas.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 21


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
5. Pernyataan pemohon Surat Pernyataan asli
dan/atau
Direksi/Pengurus dan
Komisaris/Badan
Pengawas tidak pernah
terlibat pelanggaran
peraturan perundang-
undangan di bidang
farmasi.

6. Fotokopi bukti a. Jika sewa melampirkan bukti


penguasaan tanah dan sewa menyewa
bangunan. b. Jika milik sendiri, melampirkan
bukti pendukung seperti akte
bangunan
7. Surat Tanda Daftar a. Masih berlaku
Perusahaan dalam hal b. Jenis produk yang akan
permohonan bukan diproduksi tertera dalam izin
perseorangan
8. Fotokopi Surat Izin a. Masih berlaku
Usaha Perdagangan b. Jenis produk yang akan
dalam hal permohonan diproduksi tertera dalam izin
bukan perseorangan
9. Fotokopi Nomor Pokok Cukup jelas
Wajib Pajak.

10. Fotokopi Surat Surat yang


Keterangan Domisili menerangkan domisili suatu
badan usaha, dalam hal
ini Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Selain sebagai tanda
bukti domisili UKM Anda, SKDU
juga dibutuhkan dalam pengurusan
berbagai perizinan.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 22


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
G. Sertifikat Perusahaan Rumah Tangga Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

No. Pesyaratan Penjelasan


1. Surat permohonan ditujukan Formulir permohonan
kepada Kepala Dinas mencantumkan :
Kesehatan (asli bermaterai a. Nama pemohon
6000). b. Alamat dan Nomor
telepon
c. Nomor KTP
d. Nama perusahaan
e. Alamat dan Nomor
telepon perusahaan
f. Akta notaris pendirian
perusahaan
g. NPWP
h. Nama pimpinan/pemilik
i. Nama
penanggungjawab
2. Fotocopy KTP Cukup jelas
pemohon/pemilik

3. Fotokopi izin usaha a. Masih berlaku


b. Jenis produk yang akan
diproduksi tertera
dalam izin
4. Fotokopi NPWP NPWP

5. Peta lokasi dan denah Menunjukan lokasi sarana


bangunan Perusahaan Rumah Tangga
dengan jelas
6. Surat yang menyatakan status a. Jika sewa melampirkan
bangunan dalam bentuk akte bukti sewa menyewa
hak milik/sewa kontrak paling singkat dua (2)
tahun
b. Jika milik sendiri,
melampirkan bukti
pendukung seperti akte
bangunan
7. Daftar peralatan produksi Sesuai dengan alat
kesehatan/PKRT yang
diproduksi

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 23


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
8. Daftar alat kesehatan dan/atau Sesuai dengan alat
PKRT yang akan diproduksi kesehatan/PKRT yang
diproduksi
9. Surat keterangan/rekomendasi Rekomendasi hasil
hasil penyuluhan dari petugas penyuluhan yang dilakukan di
kesehatan yang berwenang di Dinas Kesehatan Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat meliputi
Jawa Barat
10. Surat pernyataan kesanggupan Asli dan bermaterai
melakukan pengujian produk

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 24


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
BAB IV
PENUTUP

Pelayanan publik yang baik, transparan dan akuntabel bagi


suatu instansi dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten
Bekasi yang melaksanakan fungsi pelayanan publik adalah
merupakan suatu keharusan untuk dapat memberikan
layanan publik yang baik. Untuk ini semua tentunya
memerlukan sumber daya manusia yang kompeten dan
profesional. Disamping itu didukung dengan sistem informasi
pelayanan publik dalam bentuk visual dan media elektronik
yang terintegrasi mengenai prosedur, syarat-syarat kepada
masyarakat dalam hal ini Sistem Pelayanan Terpadu
(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian online. Serta dari sisi
pemohon/perusahaan diharapkan juga kiranya sumber daya
manusianya yang kompeten terutama berkaitan dengan
pengetahuan tentang persyaratan yang bersifat teknis.

Diharapkan dengan adanya sumber daya manusia yang


memiliki kompetensi serta tersedianya sarana dan prasarana
yang memadai maka layanan publik yang diberikan akan
dapat memenuhi janji layanan.

Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 25


(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian
Buku Panduan Pelaksanaan Sistem Pelayanan Terpadu 26
(SIMPEDU) Perizinan Kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai