Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK

Ny “R” P20002 AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK

DI BPM Hj. Lilik Fatiah, Amd.Keb

OLEH :

DEWI PURNAMASARI

120550017

PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
JL.PANGANDARAN N0.42 ANTIROGO-JEMBER
TELP.0331-7798666 FAX.0331-325930
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan pada Ny “R” P20002 Akseptor lama kb suntik telah dilaksanakan pada
tanggal 23 November 2014 di BPM Ny. Wigati Amd.Keb

Jember, November 2014

Pembimbing lahan Mahasiswa

(Hj. Lilik Fatiah, Amd, Keb) ( Dewi Purnamasari )

Pembimbing Akademik

( Linda Ika Puspita A, SST)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,serta hidayah-Nya yang yang
tiada henti, saya selaku penyusun akhirnya mampu menyelesaikan target pencapaian Laporan
Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB ini, meskipun jauh dari kata sempurna.

Pada kesempatan ini, saya selaku penyusun ingin mengucapkan rasa syukur serta
terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang dalam agama-Nya saya mampu berada sampai seperti ini.
2. Kedua orang tua, yang tak pernah mengeluh ketika saya membutuhkan beliau dalam
berbagai dukungan.
3. Dosen pembimbing yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan.
4. Bidan pembimbing yang selama ini telah membina saya selama praktek.
5. Teman satu lahan praktekyang selalu membantu dalam berbagai hal.

Penyusun menyadari semua yang telah disusun ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu segala saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Hormat Saya,

Penyusun
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

Ny “R” P20002 AKSEPTOR LAMA KB SUNTIK

PENGKAJIAN DATA

Tanggal : 23 November 2014

Pukul : 18.40 WIB

Tempat : BPM Hj. Lilik Amd.Keb

1. Data Subjektif
a.Biodata
Nama : Ny “R” Nama suami : Tn “M”
Umur : 23 tahun Umur : 28 tahun
Suku/bangsa : Madura/ Indonesia Suku/bangsa :Madura
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kertosari Alamat : Kertosari
No telp. :- no telp. :-

b. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakanakan melakukan suntik KB yang 3 bulan

c. Riwayat Menstruasi
1) HPHT :-
2) Siklus :-
3) Teratur/tidak : tidak
4) Spooting : tidak
5) Volume : 3x ganti pembalut
6) Sifat darah : merah, encer
7) Dismenorhea : tidak
8) Flour Albus : tidak
d. Riwayat Obsetri Lalu

Umur anak Riwayat pemakaian kontrasepsi


Cara
Anak ke sekarang nifas
persalinan Jenis lama keluhan
Menyusui Kb suntik
1 Spontan 3 tahun 6 tahun -
1 tahun 1 bulan
Sedang
2 Spontan 1 tahun - - -
menyusui

e. Riwayat Kesehatan

1) Sekarang : ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit


kronis/menular
2) Yang lalu : ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular/kronis
3) Keluarga : ibu mengatakan dalam keluarga tidak memiliki riwayat
penyakit kronis/menular

f. Riwayat sosial ekonomi

1. Status Perkawinan

Kawin : kawin 1x sah

Umur istri : 17 tahun

Umur suami : 22 tahun

Lama perkawinan : 6 tahun

2. Keadaan Psikososial
 Respon ibu dan keluarga : senang
 Persepsi ibu terhadap respon keluarga tentang KB : mendukung
 Pengambil keputusan dalam keluarga : suami

3. Kebiasaan hidup sehat


Ibu tidak merokok dan tidak minum obat-obatan/ alcohol

4. Riwayat Perekonomian
Pekerjaan suami : wiraswasta pekerjaan istri : IRT
Penghasilan suami : ± 1.500.000/bulan penghasilan istri : -
Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan : 4 orang
2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Baik
 BB sebelum akseptor : 55 kg BB sekarang : 59 kg

b. Pemeriksaan Fisik

1. tanda-tanda vital

TD : 120/70 mmHg

Nadi : 79x/menit

Suhu : 36,6o C

Pernapasan : 19x/menit

2. Inspeksi dan palpasi

Wajah : tidak pucat

Mata : Tidak ikterus, tidak anemis, konjungtiva merah muda

Dada : tidak ada pembesaran payudara yang abnormal, tidak ada


hyperpigmentasi pada putting susu dan areola mammae

Abdomen : tidak ada pembesaran abdomen yang abnormal, tidak ada tanda-tanda
pembesaran uterus

Genetalia dan anus : -

Ekstremitas : tidak odem, tidak ada nyeri hebat pada betis, paha dan tungkai

c. Pemeriksaan Penunjang

 Inspekulo :
 Pemeriksaaan dalam : tidak dilakukan
 Hb :
 Planotas : negatif

3. Analisa

Ny “R” P20002 akseptor lama KB suntik 3 bulan.


4. Pelaksanaan

 Menjalin hubungan saling percaya antara bidan dan klien


 Menjelaskan hasil pemeriksaan
 Mempersiapkan penyuntikan :
a. Memeriksa tanggal kadaluarsa obat penyuntikan
b. Mengocok vial dengan baik sampai obat larut/ tercampur
c. Membuka penutup logam/ plastic vial
d. Membuka kemasan spuit steril
e. Menghisap obat kedalam spuit dan mengeluarkan udara
 Mempersiapkan lokasi penyuntikan, mengatur posisi pasien untuk penyuntikan di
daerah bokong, membantu membuka pakaian ( bawah ) pasien, mendesinfeksi lokasi
penyuntikan
 Menyuntikkan obat secara IM, melakukan aspirasi, memasukkan obat secara perlahan
dan mencabut jarum dengan cepat
 Menekan bekas suntikan dengan kapas, tanpa melakukan masasse
 Meletakkan jarum pada safety box
 Mengisi kartu akseptor
 Menganjurkan pada ibu untuk datang kembali pada 16 februari 2014
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Lajunya pertumbuhan penduduk ditentukan oleh tingkat kematian aksar dan tingkat
kelahiran kasar. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia juga tidak luput dari
maslah kependudukan, secara garis besar maslaah- masalah pokok mengenai
kependudukan yang dihadapi oleh Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan
laju pertumbuhan penduduk relative tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan
tingkat social ekonomi rendah (Winjkjosastro, 2005)
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindarkan kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
sangat diinginkan, mengatur interval kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri serta menentukan dalam jumlah anak dalam keluarga
(Suratun, 2008). KB mempunyai peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu
melalui pencegahan kehamilan melalui pendewasan usia hamil, menjarangkan kehamilan
atau membatasi kehamilan bila anak dianggap cukup. Setiap wanita berhak memperoleh
informasi dan mempunyai akses terhadap metode KB yang mereka pilih efektif, aman,
terjangkau dan juga metode-metode pengendalian kehamilan yang tidak bertentangan
dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku (Pinem, 2009)
Metode kontrasepsi teridiri dari berbagai macam metode. Semua metode kontrasepsi
mempunyai efek samping (akibat pemakaian KB, bukan gejala suatu penyakit), yang
harus diketahui oleh pemakai (akseptor) sebelum memakainya. Sebagian besar para
pasangan usia subur di Indonesia menggunakan kontrasepsi suntik (Suzzane, 2009).
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah pengguna kontrasepsi
suntik yaitu sebanyak 4.000.000 orang. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2010 terdapat kecenderungan peningkatan jumlah pemakai
kontrasepsi jenis injeksi dari 11,7% pada tahun 2008, pada tahun 2009 menjadi 15,2%,
dan 21,1% pada tahun 2010, kemudian tahun 2011 meningkat menjadi 27,8%. Metode
kotrasepsi jenis injeksi merupakan kontrasepsi yang paling banyak digunakan di
Indonesia (Surbakti, 2003)
Mengingat metode kontrasepsi suntik merupakan salah satu cara KB yang efektif,
terpilih dan banyak jumlah penggunanya, namun masih banyak juga didapatkan akseptor
kontrasepasi suntik yang mengalami efek samping sehingga para akseptor mengalami
kekhawatiran, kecemasan yang berlebihan. Sebaiknya sebelum menggunakan kontrasepsi
suntik, satu bulan akseptor harus mengetahui dan memahami tentang efek samping yang
ditimbulkannya sehingga tidak menimbulkan drop out bagi akseptor kontrasepsi suntik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apakah pengertian kontrasepsi ?
b. Apa saja macam-macam alat kontrasepsi?
c. Apakah itu KB suntik?
 Apakah pengertian Kb suntik?
 Apa saja jenis KB suntik?
 Bagaimana mekanisme kerja KB suntik?
 Apa saja indikasi pemakaian KB suntik?
 Apa saja kontraindikasi pemakaian KB suntik?
 Apa saja macam-macam KB suntik
 Apa saja efek samping KB suntik?
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Kontrasepsi

Pengertian kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.Penggunaan kontrasepsi berupa salah
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Syarat dan kontrasepsi adalah aman
pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya
dapat diatur sesuai keinginan, tidak mengganggu hubungan persetubuhan, tidak memerlukan
kontrol yang tepat, sederhana dan murah dan dapat diterima oleh pasangan suami istri
(Mochtar, 1998).

2.2 Macam – macam Kontrasepsi

Ada dua jenis metoda kontrasepsi yaitu metoda cara kontrasepsi sederhana dan cara
modern.

1. Cara Metode Kontrasepsi Sederhana. Maksudnya adalah cara mencegah kehamilan


dengan alat dan juga bisa tanpa alat. Tanpa alat ini bisa dilakukan dengan cara
senggama terputus dan juga sistem kalender. Sedangkan bila menggunakan alat bisa
dilakukan dengan kondom, cream atau jelly.
2. Cara Metoda Modern/ Metode Efektif. Cara ini pun dibedakan dengan cara yang
permanen atau pun tidak permanen. Alat kontrasepsi permanen adalah dengan jalan
operasi steril baik pada laki-laki atau pun wanita. Kontrasepsi permanen laki-laki
disebut dengan vasektomi (sterilisasi pada pria) dan pada wanita disebut dengan
tubektomi (sterilisasi pada wanita). Pada umumnya kita kenal dengan sebutan istilah
KB steril. Sedangkan jenis KB non permanen adalah dengan pil, AKDR (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan norplant.

Berikut beberapa macam alat kontrasepsi yang sering digunakan dalam masyarakat
kita

1. Kondom
Kondom ini adalah alat pencegah kehamilan yang sudah cukup popular bahkan dijual
bebas di toko apotik. Kondom ini bahkan menjadi kampanye kondom
kontroversialyang pernah diutarakan oleh Menteri Kesehatan. Kondom adalah suatu
kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi
zakar yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom
sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah
penularan penyakit seksual, termasuk adalah penyakit HIV/AIDS.
2. Obat Pil KB.

Pil KB adalah salah satu mencegah terjadinya kehamilan. Pil KB ini diperuntukkan
bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara
yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera
setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda
sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan
menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.

3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).

Biasa kita kenal dengan IUD (Intra Uterine Device).Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar produksi air susu ibu (ASI). Namun, ada
wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini.Karena itu,
setiap calon pemakai IUD ini perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang
seluk-beluk jenis alat kontrasepsi yang satu ini.

4. Injeksi (Suntik KB).

Metoda alat kontrasepsi suntikan ini adalah merupakan bagian dari obat pencegah
kehamilan yang penggunaannya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut
pada wanita subur.Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate
(DMPA).Penyuntikan dilakukan pada otot (intra muskuler) di pantat (gluteus) yang
dalam atau pada pangkal lengan (deltoid).Dan ini masuk dalam jenis alat kontrasepsi
yang juga biasa dipergunakan.

5. Norplant (Susuk).
Norplant sama artinya dengan implant. Susuk atau implant ini adalah merupakan alat
kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk waktu 5 tahun. Norplant
biasanya dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat
tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan
karet silastik. Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis
yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB.Hormon ini lepas secara perlahan-
lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai.Kapsul-
kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis.( The
Boston’s Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992)

6. IUD

Adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka waktu 10
tahun yang dimasukkan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus.

7. Tubektomi (Sterilisasi Wanita)


Alat kontrasepsi yang dilakukan dengan cara eksisi atau menghambat tuba fallopi
yang membawa ovum dari ovarium ke uterus dengan cara melakukan pemotongan
atau pengikatan dengan teknik yang disebut kauter, atau dengan pemasangan klep atau
cincin silastik. Kontrasepsi ini merupakan satu-satunya kontrasepsi wanita yang
bersifat permanen.

8. Vasektomi (Sterilisasi Pria)

Adalah pemotongan atau penyumbatan vas deferens untuk mencegah lewatnya


sperma.

2.3 KB Suntik
2.3.1 Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang hanya berisi berupa
hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodic.( BKKBN 1999 ).
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam tubuh dalam
jangka wkatu tertentu kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit
oleh tubuh yang berguna untuk mencegah kemungkinan timbulnya kehamilan ( Bazad 2002 )
2.3.2 Jenis KB suntik
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
1. DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat / Depo Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara di suntikan I.M
2. DOPO NET-EN (Norethindrone Enanthare / Depo Noristeral)
Diberkan dalmi dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 mgg) dengan cara disuntikkan secara
I.M
2.3.3 Mekanisme Kerja
1. Primer : masalah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi setakan LH (LH Surge) respon kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak berubah, sehingga
memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar hipofise, (menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat trasportasi gamet dan tuba
- Mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi
2.3.4 Indikasi
KB suntik diberikan kepada wanita yang mengiginkan kontrasepsi jangka panjang (wanita
yang telah mempunyai cukup anak, telah anggan / tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi.Ini
juga diberikan kepada wqanita yang mempunyai kontra indikasi estrogen / menunjukkan efek
samping diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati menopause.
2.3.5 Kontraindikasi
Ada 2 macam yaitu :
1. Kontra indikasi secara mutlak
- Terdapat tromboflebitis / riwayat tromboflebitis
- Kelainan serebro vaskuler
- Fungsi hati tidak / kurang baik
- Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan aklat reproduksi
- Varices berat
- Adanya kehamilan
2. Kontra indikasi secara relatif
- Hipertensi
- Diabetes
- Perdarahan abnoermal / pervaginam
- Fibromioma uterus
- Penyakit jantung dan ginjal
2.3.6 Macam-macam kontrasepsi suntik
Ada 3 macam yaitu :
a) Depo Provera
Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral,
mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
1. Komposisi
Suspensi steril depo medroxy progesterone a cetat (DPPA) dalm air
 Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate)
 Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)
2. Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong
musculus gluteus agak dalam.
3. Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur.
4. Keuntungan
- Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil
- Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
- Sangat efektif
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid
- Tidak di dapat pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen
5. Cara pemberian
 Waktu pasca persalinan (PP)
Berikan pada hari 3-5 PP / sesudah ASI berproduksi ibu sebelum pulang dari RS / 6-8
minggu pasca beraslin asal ibu tidak hamil / belum melakukan koifus.
 Pasca keguguran
Segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari RS hari pasca abortus, asal ibu
belum hamil lagi. Dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
b) Noristat (norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot) larutannya merupakan
campuran bernzyl benzoate dan casrol oil dalam perbandingan 4 : 6 efek kontrasepsinya
terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.
1. Komposisi
Dalam ampul norigert berisi 200 mg norithindron enantal dalam laritan menyak (depo
norestirat)
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikan da;am dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengfan cara I.M untuk 6 bulan
pertama suntikan diberikan setiap 8 mgg dan setelah itu setiap 12 mgg
3. Keuntungan
- Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi
- Tidak berefek buruk terhadap laktasi
- Kembalinya kesuburan lebih cepat
- Kadar hb sering bertambah setinggi, dapat mencegah anemia
- Siklus haid lebih stabil
5. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi
- Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
- Mulai hari pertama sampai ke 7 siklus haid
- Pada ibu yang tidak haid :
Injeksi diberikan setiap saat asal tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
berhubungan sex.
- Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu
sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil
- Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin menganti dengan jenis
kontrasepsi suntikan yang lain. Dimulia pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang
sebelumnya
- Ibu yang menggunakkan kontrasepsi suntikan yang sebelumnya mengganti dengan
hormonal suntikan pertama segera asal ibu tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya, bila ibu di suntikkan setelah hari ke tujuh haid, selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex
- Ibu ingin mengganti AKDR dengan klontrasepsi hormonal, suntukan pertama dapatr
diberikan hari pertama sampai ke 7 siklus haid, asal tidak hamil
- Ibu tidak haid / ibu dengan perdarahan tidak teratur
Pertama suntikan dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh berhubungan sex
c) Cyclofem
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol
cyplonate
1. Komposisi
Tiap ml suspensi dalam air mengandung :
Medroxy progesterone acetate 50 mg
Estradiol cypionate 10 mg
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol varelat yang
diberikan melalui I.M sebulan sekali
3. Efektifitas
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan
4. Keuntungan
- Resiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pad ahubungan sex
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
- Jangka panjang
- Efek samping sangat kecil
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5. Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
- Bila disuntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid
Klien tidak boleh berhubungan sex selama 7 hari / menggunakan kontrasepsi lain untuk
7 hari
- Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat
diberikan sutnikan kombinasi
- Pasca keguguran
Suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7 hari
- Bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan pertama dapat
segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu
datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrsepsi lain tidak
diperlukan.
- Ibu sebelumnya menggunakan AKDR
Suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR
2.3.7 Efek Samping KB Suntik

1. Gangguan Haid
Keluhan terbanyak para pemakai KB suntik adalah gangguan perdarahan.Hampir 40%
kasus mengeluh ganguan haid sampai akhir tahun pertama suntikan DMPA. Perdarahan
bercak merupakan keluhan terbanyak, yang akan menurun dengan makin lamanya
pemakaian, tetapi sebaliknya jumlah kasus yang mengalami pendarahan makin banyak
dengan makin lamanya pemakaian (Siswosudarmo, 2007).
Terdapat beberapa istilah gangguan Haid, Amenorea adalah tidak datangnya haid
selama akseptor mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.Spooting
adalah bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti KB
suntik.Metrorhagie adalah perdarahan yang berlebihan di luar siklus haid. Menometorhagie
adalah datangnya haid yang berlebihan jumlahnya tetapi masih dalam siklus haid, semua
keluhan ini dapat terjadi selama menjadi akseptor suntik KB (Suratun, 2008)
Gangguan pola haid amenorrea disebabkan karena terjadinya atrofi endometrium
yaitu kadar estrogen turun dan progesteron meningkat sehingga tidak menimbulkan efek yang
berlekuk – lekuk di endometrium (Wiknjosastro, 2005), gangguan pola haid spotting
disebabkan karena menurunnya hormon estrogen dan kelainan atau terjadinya gangguan
hormon (Hartanto, 2005), gangguan pola haid metroraghia disebabkan oleh kadar hormon
estrogen dan progesteron yang tidak sesuai dengan kondisi dinding uterus (endometrium)
untuk mengatur volume darah menstruasi dan dapat disebabkan oleh kelainan organik pada
alat genetalia atau kelainan fungsional, gangguan pola haid menorragia disebabkan karena
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron sehingga menimbulkan endometrium
menghasilkan volume yang lebih banyak (Suratun, 2008).
Penatalaksanaan untuk amenorea, yakinkan ibu bahwa hal itu adalah bisa, bukan
merupakan efek samping yang serius, evaluasi untuk mengetahui apakah ada kehamilan,
terutama jika terjadi amenorea setelah masa siklus haid yang teratur.Jika tidak ditemui
masalah, jangan berupaya untuk merangsang pendarahan dengan kontrasepsi oral kombinasi
(Handayani, 2010).
Perdarahan ringan atau spooting, sering terjadi dan tidak berbahaya.Bila spooting
terus berlanjut, atau haid telah berhenti tetapi kemudian terjadi perdarahan, maka perlu di cari
penyebab perdarahan tersebut kemudian di lakukan penanganan yang tepat.Bila penyebab
perdarahan tidak diketahui dengan jelas, Tanya klien apakah masing ingin melanjutkan
suntikan. Bila tidak ganti dengan jenis kontrasepsi lain. Bila perdarahan banyak atau lebih
dari 8 hari, atau 2 kali lebih banyak dari perdarahan dalam siklus haid yang normal, jelaskan
kepada klien bahwa haid yang normal, jelaskan kepada klien bahwa hal itu biasa terjadi pada
bulan pertama suntikan. Bila klien tidak dapat menerima keadaan tersebut, atau perdarahan
yang terjadi mengancam kesehatan klien, suntikan dihentikan. Ganti metode kontrasepsi lain.
Untuk mencegah anemia pada klien, perlu di berikan preparat besi dan anjurkan agar
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi (Pinem, 2009).

2. Perubahan Berat badan


Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah
pemakaian suntikan KB (Suratun, 2008). Perubahan BB kemungkinan disebabkan karena
hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga
lemak banyak yang bertumpuk di bawah kulit dan bukan merupakan karena retensi
(penimbunan) cairan tubuh, selain itu juga DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan
di hipotalamus yang dapat menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya.
Akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah (Hanafi, 2005).
Efek samping utama yang lain bagi beberapa waktu ialah kenaikan berat badan. Bukti
kenaikan berat badan selama penggunaan DMPA masih perdebatan. Sebuah penelitian
melaporkan kenaikan berat badan lebih dari 2,3 kg pada tahun pertama dan selanjutnya
meningkat secara bertahap sehingga mencapai 7,5 kg selama 6 tahun. Beberapa penelitian
juga menunjukkan bahwa tidak ada masalah berkaitan dengan berat badan. Seorang wanita
yang mulai menggunakan Depo Provera harus mendapat saran tentang kemungkinan
peningkatan berat badan dan mendapat konseling tentang penatalaksanaan berat badan sesuai
dengan gaya hidup sehat (Varney, 2006).
Penanggulanganya, jelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan penurunan BB adalah
efek samping dari pemakaian suntikan, akan tetapi tidak selalu perubahan berat tersebut
diakibatkan dari pemakaian suntikan KB. Kenaikan dapat disebabkan oleh hal-hal lain,
namun dapat pula terjadi penurunan BB. Hal ini pun tidaklah selalu disebabkan oleh suntikan
KB dan perlu diteliti lebih seksama.Pengaturan diet merupakan pilihan yang
utama.Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori disertai olahraga seperti olah raga
yang teratur dan sebagainya. Bila terlalu kurus dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak
berhasil, dianjurkan untuk ganti cara ke kontrasepsi non hormonal (Suratun, 2008).

3. Pusing dan Sakit Kepala


Rasa berputar/sakit di kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi atau kedua sisi atau
seluruh bagian kepala biasanya bersifat sementara.pusing dan sakit kepala disebabkan karena
reaksi tubuh terhadap progestreon sehingga hormon estrogen fluktuatif (mengalami
penekanan) dan progesteron dapat mengikat air sehingga sel – sel di dalam tubuh mengalami
perubahan sehingga terjadi penekanan pada syaraf otak (Suratun, 2008).
Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa dengan pemakaian
kontrasepsi suntik 3 bulan akan menyebabkan perasaan sakit kepala atau pusing yang
menetap. Penelitian yang dilakukan oleh Chrad (2005) menyebutkan bahwa sakit kepala yang
dirasakan oleh pengguna kontrasepsi suntik 3 bulan kemungkinan disebabkan oleh penyakit
bawaan yang pernah akseptor derita seperti migrain. Seorang wanita yang mulai
menggunakan Depo Provera harus mendapat saran tentang kemungkinan sakit kepala
(Varney, 2007).
Penanggulanganya, jelaskan secara jujur kepada calon akseptor bahwa kemungkinan
tersebut mungkin ada, tetapi jarang terjadi.Biasanya bersifat sementara. Pemberian anti
prostaglandin atau obat mengurangi keluhan misalnya asetol 500mg 3x1 tablet/hari atau
paracetamol 500mg 3x1. Bila tidak ada perubahan ganti dengan cara kontrasepsi non
hormonal (Suratun, 2008). Penanganan lain yang dapat dilakukan yaitu
melakukan penilaian berupa periksa tekanan darah, bila perlu lakukan pemeriksaan
neurologis yang lengkap, anamnese meliputi pertanyaan tentang berat ringannya sakit kepala,
lamanya stress, lokasi sakitnya, hubungan dari sakit kepala dengan minum pil oral, adakah
riwayat keluarga dengan migrain. Dan bila sakit kepalanya jelas disebabkan oleh kontrasepsi
suntik 3 bualn, hentikan kontrasepsi suntik 3 bulan/ganti preparer lain yang aktifitasnya
estrogen dan progesteron lebih rendah, sakit kepala pada akseptor kontrasepsi suntik harus
ditanggapi dengan serius karena dapat merupakan tanda bahaya utama yang mendahului
CFA.

4. Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama dan terasa
mengganggu. Ini jarang terjadi pada peserta suntik, tidak berbahaya kecuali bila berbau,
panas, atau terasa gatal sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lengkap untuk mengetahui
adanya infeksi, jamur, atau candida. Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal
abnormal pada wanita.Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa
gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan
keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan
menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil.
Gejala keputihan antara lain keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih
kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa.
Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita
tertentu.
Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.Biasanya keputihan
yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang
terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah.Sebagian besar cairan tersebut berasal dari
leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Penanggulanganya, jelaskan bahwa peserta suntik jarang terjadi keputihan.Apabila
hal ini terjadi juga harus di cari penyebabnya dan diberikan pengobatannya.Konseliang
sebaiknya dilakukan sebelum peserta ikut KB suntik.Anjurkan untuk menjaga kebersihan alat
genetalia dan pakaian dalam agar tetap bersih dan kering. Bila keputihan sangat menganggu
sebaiknya di rujuk untuk mendapatkan pengobatan yang tepat (Suratun, 2008)
BAB III

PENUTUP

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi
yang berartipertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan.

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan


melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin
banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif
murah dan aman. Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
suntikan / bulan (cyclofem), suntikan / 3 bulan (Depoprovera, Depogeston).

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu
dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk
pengobatan kanker bagian dalam rahim.Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang
sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.

Bagus Gde Manuaba.Prof dr. Ida.2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan


KB.Jakarta: EGC

digilib.unimus.ac.id/download.php?id=420

http://kesmas-unsoed.com/2010/12/makalah-kb-suntik.html

Berliani, paulina. 2009. Kontrasepsi suntikan (Injeksi) – Depo provera. www.pdf-


finder.com/pdf

Anda mungkin juga menyukai