OLEH :
DEWI PURNAMASARI
120550017
Pembimbing Akademik
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,serta hidayah-Nya yang yang
tiada henti, saya selaku penyusun akhirnya mampu menyelesaikan target pencapaian Laporan
Asuhan Kebidanan pada Akseptor KB ini, meskipun jauh dari kata sempurna.
Pada kesempatan ini, saya selaku penyusun ingin mengucapkan rasa syukur serta
terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang dalam agama-Nya saya mampu berada sampai seperti ini.
2. Kedua orang tua, yang tak pernah mengeluh ketika saya membutuhkan beliau dalam
berbagai dukungan.
3. Dosen pembimbing yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan.
4. Bidan pembimbing yang selama ini telah membina saya selama praktek.
5. Teman satu lahan praktekyang selalu membantu dalam berbagai hal.
Penyusun menyadari semua yang telah disusun ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu segala saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Hormat Saya,
Penyusun
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB
PENGKAJIAN DATA
1. Data Subjektif
a.Biodata
Nama : Ny “R” Nama suami : Tn “M”
Umur : 23 tahun Umur : 28 tahun
Suku/bangsa : Madura/ Indonesia Suku/bangsa :Madura
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kertosari Alamat : Kertosari
No telp. :- no telp. :-
b. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakanakan melakukan suntik KB yang 3 bulan
c. Riwayat Menstruasi
1) HPHT :-
2) Siklus :-
3) Teratur/tidak : tidak
4) Spooting : tidak
5) Volume : 3x ganti pembalut
6) Sifat darah : merah, encer
7) Dismenorhea : tidak
8) Flour Albus : tidak
d. Riwayat Obsetri Lalu
e. Riwayat Kesehatan
1. Status Perkawinan
2. Keadaan Psikososial
Respon ibu dan keluarga : senang
Persepsi ibu terhadap respon keluarga tentang KB : mendukung
Pengambil keputusan dalam keluarga : suami
4. Riwayat Perekonomian
Pekerjaan suami : wiraswasta pekerjaan istri : IRT
Penghasilan suami : ± 1.500.000/bulan penghasilan istri : -
Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan : 4 orang
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
BB sebelum akseptor : 55 kg BB sekarang : 59 kg
b. Pemeriksaan Fisik
1. tanda-tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 79x/menit
Suhu : 36,6o C
Pernapasan : 19x/menit
Abdomen : tidak ada pembesaran abdomen yang abnormal, tidak ada tanda-tanda
pembesaran uterus
Ekstremitas : tidak odem, tidak ada nyeri hebat pada betis, paha dan tungkai
c. Pemeriksaan Penunjang
Inspekulo :
Pemeriksaaan dalam : tidak dilakukan
Hb :
Planotas : negatif
3. Analisa
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lajunya pertumbuhan penduduk ditentukan oleh tingkat kematian aksar dan tingkat
kelahiran kasar. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia juga tidak luput dari
maslah kependudukan, secara garis besar maslaah- masalah pokok mengenai
kependudukan yang dihadapi oleh Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan
laju pertumbuhan penduduk relative tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan
tingkat social ekonomi rendah (Winjkjosastro, 2005)
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindarkan kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
sangat diinginkan, mengatur interval kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri serta menentukan dalam jumlah anak dalam keluarga
(Suratun, 2008). KB mempunyai peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu
melalui pencegahan kehamilan melalui pendewasan usia hamil, menjarangkan kehamilan
atau membatasi kehamilan bila anak dianggap cukup. Setiap wanita berhak memperoleh
informasi dan mempunyai akses terhadap metode KB yang mereka pilih efektif, aman,
terjangkau dan juga metode-metode pengendalian kehamilan yang tidak bertentangan
dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku (Pinem, 2009)
Metode kontrasepsi teridiri dari berbagai macam metode. Semua metode kontrasepsi
mempunyai efek samping (akibat pemakaian KB, bukan gejala suatu penyakit), yang
harus diketahui oleh pemakai (akseptor) sebelum memakainya. Sebagian besar para
pasangan usia subur di Indonesia menggunakan kontrasepsi suntik (Suzzane, 2009).
World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa jumlah pengguna kontrasepsi
suntik yaitu sebanyak 4.000.000 orang. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2010 terdapat kecenderungan peningkatan jumlah pemakai
kontrasepsi jenis injeksi dari 11,7% pada tahun 2008, pada tahun 2009 menjadi 15,2%,
dan 21,1% pada tahun 2010, kemudian tahun 2011 meningkat menjadi 27,8%. Metode
kotrasepsi jenis injeksi merupakan kontrasepsi yang paling banyak digunakan di
Indonesia (Surbakti, 2003)
Mengingat metode kontrasepsi suntik merupakan salah satu cara KB yang efektif,
terpilih dan banyak jumlah penggunanya, namun masih banyak juga didapatkan akseptor
kontrasepasi suntik yang mengalami efek samping sehingga para akseptor mengalami
kekhawatiran, kecemasan yang berlebihan. Sebaiknya sebelum menggunakan kontrasepsi
suntik, satu bulan akseptor harus mengetahui dan memahami tentang efek samping yang
ditimbulkannya sehingga tidak menimbulkan drop out bagi akseptor kontrasepsi suntik.
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Kontrasepsi
Pengertian kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.Penggunaan kontrasepsi berupa salah
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Syarat dan kontrasepsi adalah aman
pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya
dapat diatur sesuai keinginan, tidak mengganggu hubungan persetubuhan, tidak memerlukan
kontrol yang tepat, sederhana dan murah dan dapat diterima oleh pasangan suami istri
(Mochtar, 1998).
Ada dua jenis metoda kontrasepsi yaitu metoda cara kontrasepsi sederhana dan cara
modern.
Berikut beberapa macam alat kontrasepsi yang sering digunakan dalam masyarakat
kita
1. Kondom
Kondom ini adalah alat pencegah kehamilan yang sudah cukup popular bahkan dijual
bebas di toko apotik. Kondom ini bahkan menjadi kampanye kondom
kontroversialyang pernah diutarakan oleh Menteri Kesehatan. Kondom adalah suatu
kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi
zakar yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Kondom
sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat mencegah
penularan penyakit seksual, termasuk adalah penyakit HIV/AIDS.
2. Obat Pil KB.
Pil KB adalah salah satu mencegah terjadinya kehamilan. Pil KB ini diperuntukkan
bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara
yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai segera
setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya penggunaan pil ditunda
sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih menyusui) dan disarankan
menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
Biasa kita kenal dengan IUD (Intra Uterine Device).Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar produksi air susu ibu (ASI). Namun, ada
wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana kontrasepsi ini.Karena itu,
setiap calon pemakai IUD ini perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang
seluk-beluk jenis alat kontrasepsi yang satu ini.
Metoda alat kontrasepsi suntikan ini adalah merupakan bagian dari obat pencegah
kehamilan yang penggunaannya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut
pada wanita subur.Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate
(DMPA).Penyuntikan dilakukan pada otot (intra muskuler) di pantat (gluteus) yang
dalam atau pada pangkal lengan (deltoid).Dan ini masuk dalam jenis alat kontrasepsi
yang juga biasa dipergunakan.
5. Norplant (Susuk).
Norplant sama artinya dengan implant. Susuk atau implant ini adalah merupakan alat
kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk waktu 5 tahun. Norplant
biasanya dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat
tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan
karet silastik. Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis
yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB.Hormon ini lepas secara perlahan-
lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai.Kapsul-
kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis.( The
Boston’s Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992)
6. IUD
Adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka waktu 10
tahun yang dimasukkan melalui saluran serviks dan dipasang dalam uterus.
2.3 KB Suntik
2.3.1 Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang hanya berisi berupa
hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodic.( BKKBN 1999 ).
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam tubuh dalam
jangka wkatu tertentu kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit
oleh tubuh yang berguna untuk mencegah kemungkinan timbulnya kehamilan ( Bazad 2002 )
2.3.2 Jenis KB suntik
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
1. DMPA (Depo Medroxy Progesterone Asetat / Depo Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara di suntikan I.M
2. DOPO NET-EN (Norethindrone Enanthare / Depo Noristeral)
Diberkan dalmi dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 mgg) dengan cara disuntikkan secara
I.M
2.3.3 Mekanisme Kerja
1. Primer : masalah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi setakan LH (LH Surge) respon kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak berubah, sehingga
memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar hipofise, (menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat trasportasi gamet dan tuba
- Mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi
2.3.4 Indikasi
KB suntik diberikan kepada wanita yang mengiginkan kontrasepsi jangka panjang (wanita
yang telah mempunyai cukup anak, telah anggan / tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi.Ini
juga diberikan kepada wqanita yang mempunyai kontra indikasi estrogen / menunjukkan efek
samping diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati menopause.
2.3.5 Kontraindikasi
Ada 2 macam yaitu :
1. Kontra indikasi secara mutlak
- Terdapat tromboflebitis / riwayat tromboflebitis
- Kelainan serebro vaskuler
- Fungsi hati tidak / kurang baik
- Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan aklat reproduksi
- Varices berat
- Adanya kehamilan
2. Kontra indikasi secara relatif
- Hipertensi
- Diabetes
- Perdarahan abnoermal / pervaginam
- Fibromioma uterus
- Penyakit jantung dan ginjal
2.3.6 Macam-macam kontrasepsi suntik
Ada 3 macam yaitu :
a) Depo Provera
Adalah medroxy progesterone yang di gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral,
mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
1. Komposisi
Suspensi steril depo medroxy progesterone a cetat (DPPA) dalm air
Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate)
Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)
2. Waktu pemberian dan dosis
Di suntikan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan.Suntikan harus lama pada otot bokong
musculus gluteus agak dalam.
3. Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidap tahan asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur.
4. Keuntungan
- Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil
- Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
- Sangat efektif
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Tidak menggangu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid
- Tidak di dapat pengaruh sampingan dari pemakaian esterogen
5. Cara pemberian
Waktu pasca persalinan (PP)
Berikan pada hari 3-5 PP / sesudah ASI berproduksi ibu sebelum pulang dari RS / 6-8
minggu pasca beraslin asal ibu tidak hamil / belum melakukan koifus.
Pasca keguguran
Segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari RS hari pasca abortus, asal ibu
belum hamil lagi. Dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid
b) Noristat (norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot) larutannya merupakan
campuran bernzyl benzoate dan casrol oil dalam perbandingan 4 : 6 efek kontrasepsinya
terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.
1. Komposisi
Dalam ampul norigert berisi 200 mg norithindron enantal dalam laritan menyak (depo
norestirat)
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikan da;am dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengfan cara I.M untuk 6 bulan
pertama suntikan diberikan setiap 8 mgg dan setelah itu setiap 12 mgg
3. Keuntungan
- Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi
- Tidak berefek buruk terhadap laktasi
- Kembalinya kesuburan lebih cepat
- Kadar hb sering bertambah setinggi, dapat mencegah anemia
- Siklus haid lebih stabil
5. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi
- Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
- Mulai hari pertama sampai ke 7 siklus haid
- Pada ibu yang tidak haid :
Injeksi diberikan setiap saat asal tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
berhubungan sex.
- Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu
sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil
- Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin menganti dengan jenis
kontrasepsi suntikan yang lain. Dimulia pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang
sebelumnya
- Ibu yang menggunakkan kontrasepsi suntikan yang sebelumnya mengganti dengan
hormonal suntikan pertama segera asal ibu tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya, bila ibu di suntikkan setelah hari ke tujuh haid, selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex
- Ibu ingin mengganti AKDR dengan klontrasepsi hormonal, suntukan pertama dapatr
diberikan hari pertama sampai ke 7 siklus haid, asal tidak hamil
- Ibu tidak haid / ibu dengan perdarahan tidak teratur
Pertama suntikan dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh berhubungan sex
c) Cyclofem
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg estradiol
cyplonate
1. Komposisi
Tiap ml suspensi dalam air mengandung :
Medroxy progesterone acetate 50 mg
Estradiol cypionate 10 mg
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol varelat yang
diberikan melalui I.M sebulan sekali
3. Efektifitas
Sangat efektifitas (0,1 – 0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan
4. Keuntungan
- Resiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pad ahubungan sex
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
- Jangka panjang
- Efek samping sangat kecil
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5. Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
- Bila disuntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid
Klien tidak boleh berhubungan sex selama 7 hari / menggunakan kontrasepsi lain untuk
7 hari
- Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat
diberikan sutnikan kombinasi
- Pasca keguguran
Suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7 hari
- Bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan pertama dapat
segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tanpa perlu menunggu
datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontrsepsi lain tidak
diperlukan.
- Ibu sebelumnya menggunakan AKDR
Suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR
2.3.7 Efek Samping KB Suntik
1. Gangguan Haid
Keluhan terbanyak para pemakai KB suntik adalah gangguan perdarahan.Hampir 40%
kasus mengeluh ganguan haid sampai akhir tahun pertama suntikan DMPA. Perdarahan
bercak merupakan keluhan terbanyak, yang akan menurun dengan makin lamanya
pemakaian, tetapi sebaliknya jumlah kasus yang mengalami pendarahan makin banyak
dengan makin lamanya pemakaian (Siswosudarmo, 2007).
Terdapat beberapa istilah gangguan Haid, Amenorea adalah tidak datangnya haid
selama akseptor mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.Spooting
adalah bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti KB
suntik.Metrorhagie adalah perdarahan yang berlebihan di luar siklus haid. Menometorhagie
adalah datangnya haid yang berlebihan jumlahnya tetapi masih dalam siklus haid, semua
keluhan ini dapat terjadi selama menjadi akseptor suntik KB (Suratun, 2008)
Gangguan pola haid amenorrea disebabkan karena terjadinya atrofi endometrium
yaitu kadar estrogen turun dan progesteron meningkat sehingga tidak menimbulkan efek yang
berlekuk – lekuk di endometrium (Wiknjosastro, 2005), gangguan pola haid spotting
disebabkan karena menurunnya hormon estrogen dan kelainan atau terjadinya gangguan
hormon (Hartanto, 2005), gangguan pola haid metroraghia disebabkan oleh kadar hormon
estrogen dan progesteron yang tidak sesuai dengan kondisi dinding uterus (endometrium)
untuk mengatur volume darah menstruasi dan dapat disebabkan oleh kelainan organik pada
alat genetalia atau kelainan fungsional, gangguan pola haid menorragia disebabkan karena
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron sehingga menimbulkan endometrium
menghasilkan volume yang lebih banyak (Suratun, 2008).
Penatalaksanaan untuk amenorea, yakinkan ibu bahwa hal itu adalah bisa, bukan
merupakan efek samping yang serius, evaluasi untuk mengetahui apakah ada kehamilan,
terutama jika terjadi amenorea setelah masa siklus haid yang teratur.Jika tidak ditemui
masalah, jangan berupaya untuk merangsang pendarahan dengan kontrasepsi oral kombinasi
(Handayani, 2010).
Perdarahan ringan atau spooting, sering terjadi dan tidak berbahaya.Bila spooting
terus berlanjut, atau haid telah berhenti tetapi kemudian terjadi perdarahan, maka perlu di cari
penyebab perdarahan tersebut kemudian di lakukan penanganan yang tepat.Bila penyebab
perdarahan tidak diketahui dengan jelas, Tanya klien apakah masing ingin melanjutkan
suntikan. Bila tidak ganti dengan jenis kontrasepsi lain. Bila perdarahan banyak atau lebih
dari 8 hari, atau 2 kali lebih banyak dari perdarahan dalam siklus haid yang normal, jelaskan
kepada klien bahwa haid yang normal, jelaskan kepada klien bahwa hal itu biasa terjadi pada
bulan pertama suntikan. Bila klien tidak dapat menerima keadaan tersebut, atau perdarahan
yang terjadi mengancam kesehatan klien, suntikan dihentikan. Ganti metode kontrasepsi lain.
Untuk mencegah anemia pada klien, perlu di berikan preparat besi dan anjurkan agar
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi (Pinem, 2009).
4. Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama dan terasa
mengganggu. Ini jarang terjadi pada peserta suntik, tidak berbahaya kecuali bila berbau,
panas, atau terasa gatal sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lengkap untuk mengetahui
adanya infeksi, jamur, atau candida. Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal
abnormal pada wanita.Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa
gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan
keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan
menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil.
Gejala keputihan antara lain keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih
kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa.
Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita
tertentu.
Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.Biasanya keputihan
yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang
terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah.Sebagian besar cairan tersebut berasal dari
leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Penanggulanganya, jelaskan bahwa peserta suntik jarang terjadi keputihan.Apabila
hal ini terjadi juga harus di cari penyebabnya dan diberikan pengobatannya.Konseliang
sebaiknya dilakukan sebelum peserta ikut KB suntik.Anjurkan untuk menjaga kebersihan alat
genetalia dan pakaian dalam agar tetap bersih dan kering. Bila keputihan sangat menganggu
sebaiknya di rujuk untuk mendapatkan pengobatan yang tepat (Suratun, 2008)
BAB III
PENUTUP
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi
yang berartipertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan.
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu
dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk
pengobatan kanker bagian dalam rahim.Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang
sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=420
http://kesmas-unsoed.com/2010/12/makalah-kb-suntik.html