1. Pamudji
Menurut Pamudji, pengertian kerjasama adalah pekerjaan yang
dilakukan dua orang atau lebih dengan melibatkan interaksi antarindividu
bekerja bersama sama sampai terwujud tujuan yang dinamis. Lebih lanjut
ia berpendapat bahwa unsur utama kerjasama ada tiga yakni adanya
individu individu, adanya interaksi dan adanya tujuan yang sama.
2. Charles H. Cooley
Seorang ahli bernama Charles H. Cooley berpendapat, kerjasama akan
timbul jika orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan yang
sama dan sekaligus memiliki pengetahuan yang cukup serta kesadaran atas
diri sendiri untuk memenuhi kepentingan kepentingan tersebut.
3. Rosen
Menurut Rosen, pengertian kerjasama adalah sumber yang dianggap
sangat efisien untuk kualitas pelayanan terutama dalam konteks kerjasama
bidang ekonomi khususnya jual beli.
4. Thomson dan Perry
Menurut Thomson dan Perry, pengertian kerjasama adalah kegiatan
yang mempunyai tingkatan berbeda dimulai dari tahapan koordinasi juga
kooperasi sampai terjadinya kolaborasi dalam suatu kegiatan kerjasama.
5. Tangkilisan
Menurut Tangkilisan, pengertian kerjasama adalah sumber kekuatan
yang muncul dalam sebuah organisasi sehingga bisa mempengaruhi
keputusan juga tindakan organisasi.
Tahap Pra PP
1. Penetapan Klien
2. Persiapan Pasien :
- Informed Consent
- Hasil Pengkajian/
Validasi data - Apa diagnosis
TahapPelaksanaan keperawatannya?
di Nurse Station - Apa data yang mendukung?
3. Penyajian masalah - Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
- Apa hambatan yang
ditemukan?
Tahap
Pelaksanaan 4. Validasi Data
di Kamar Pasien di Bed Pasien
Diskusi PP,
Konselor, KARU
1. Keterangan
a. Praronde
1) Menentukan kasus dan topik.
2) Menentukan tim ronde.
3) Mencari sumber atau literatur.
4) Membuat proposal.
5) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian.
6) Diskusi:
a) Apa diagnosis keperawatannya?
b) Apa data yang mendukung?
c) Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
d) Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
b. Pelaksanaan Ronde
1) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2) Diskusi antaranggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
c. Pasca ronde
1) Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
2) Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi
keperawatan selanjutnya.
Peran Masing-masing Anggota Tim
a. Peran perawat primer dan perawat associate
b. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.
c. Menjelaskan diagnosis keperawatan.
d. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
e. Menjelaskan hasil yang didapat.
f. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang diambil.
g. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
Validasi data :
1. Mencocokkan dan
menjelaskan kembali
data yang telah
disampaikan
2. Diskusi antar anggota
tim dan pasien tentang Karu, PP, Memberi Ruang
masalah keperawatan Perawatan
tersebut
3. Pemberian justifikasi Karu, PP, kan respons
oleh perawat primer dan
atau perawat konselor menjawab
atau kepala ruang pertanyaan
tentang masalah pasien
serta rencana tindakan
yang akan dilakukan
4. Menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan
10 Pasca 1. Evaluasi dan Karu, Nurse
menit ronde rekomendasi intervensi Supervisor, Station
keperawatan Perawat
2. Penutup Konselor,
pembimbing
1. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Ronde keperawatan dilaksanakan di Bangsal Maria Rumah Sakit
Suaka Insan Banjarmasin.
2) Peserta ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
c. Hasil
1) Pasien puas dengan hasil kegiatan.
2) Masalah pasien dapat teratasi.
3) Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
2. Pengorganisasian
a. Kepala Ruangan : yulia handayani
b. Perawat Primer : Tomas eky you fika saputro
c. Perawat Associate I : Try jaya pirmasyah
d. Dokter : Ahmad nawawi
e. Kabid Keperawatan : Novitha Christina Dewi
f. Ahli gizi : Siska indah listiana
g. Apoteker : Elsiani
h. Perawat Associate II : Arya fathurahman
i. Pasien : Maria theresia hilda gardis dja wangge
j. Keluarga pasien : Bagia rianto
k. Preseptor Klinik : Sr. Florentina Nura, SPC. BSN, MSN
l. Presptor Akademik : Septi Machelia CN., M.Kep