Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fachrul Aditama

NPM : 1615051020
Tugas 10 Geokimia Geothermal

Soal :
1. Jelaskan alterasi yang terjadi secara fisika!

Jawab

Alterasi hidrotermal (Wall rock alteration) pada umummya memiliki penyebaran yang lebih
luas dari deposit bijih itu sendiri. Menurut Lindgren (1933) proses hidrotermal merupakan
suatu proses perubahan dalam batuan yang diakibatkan naiknya H2O panas ke permukaan,
sedangkan Schwartz (1954) memasukkan unsur gas sebagai salah satu medium pengubah
batuan tersebut. Pada umumnya intrusi batuan beku selalu diikuti oleh adanya injeksi larutan
sisa, yaitu larutan hidrotermal. Larutan ini berdifusi, mengisi, dan mempengaruhi rekahan-
rekahan pada dinding batuan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya
mineral alterasi dan mineral bijih dalam suatu sistem hidrotermal (Corbett dan Leach, 1988)
Perubahan mineral pada proses alterasi dapat diketahui bila diamati pada sayatan tipis
contoh batuan di bawah mikroskop, namun akan lebih jelas lagi apabila diadakan analisa
kimia kuantitatif dari batuan segar dan batuan terubah. Permeabilitas sangat memungkinkan
masuknya larutan hidrotermal kedalam batuan sekitar, terlebih pada batuan yang mengalami
breksiasi, retakan--retakan yang kuat, permeabilitas dapat bertambah dengan naiknya
temperatur.

Perubahan mineral tergantung pada proses alterasi yang berlangsung. Perubahan wama bisa
menjadi bertambah terang atau memudar, hal ini disebabkan karena melimpahnya mineral
berwarna terang, misalnya saja mineral lempung, alunit, kuarsa, dan karbonat, dan
perubahan warna bisa juga bertambah gelap (oksidasi) misalnya oksidasi pirit menjadi
limonit, hematit, mineral klorit juga dapat menyebabkan warna mineral bertambah gelap.
Perubahan tekstur akibat penggantian mineral-mineral batuan yang berukuran kasar oleh
mineral-mineral ubahan. Besar butir yang ukurannya kasar menjadi halus. Agregat itu tidak
menghilangkan tekstur semula karena masih terlihat jejak fenokrisnya. Tingkat alterasi yang
terjadi secara umum tidak dapat dibedakan secara mudah karena sering terjadi variasi dan
beberapa proses perubahan mineral.Alterasi derig disebut juga dengan pelapukan. Jenis
pelapukan yang pertama adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan pelapukan
yang sering disebut sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika adalah proses pelapukan
dari batuan yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama
yang paling berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling dominan tersebut adalah suhu
udara, tekanan, dan juga kristalisasi garam. Pelapukan fisika ini juga dikenal sebagai
pelapukan yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu atau iklim

Pengertian Pelapukan Fisika


Pelapukan merupakan proses alamiah yang terjadi pada batuan untuk menjadi tanah. Pelapukan
yang merupakan proses alami bisa disebabkan karena berbagai cara. Cara yang berbeda
membuat pelapukan ini memiliki beberapa macam. Salah satu jenis pelapukan yang kita kenal
adalah pelapukan fisika. Pelapukan fisika merupakan salah satu jenis pelapukan yang terjadi
pada batuan. Batuan akan mengalami pelapukan fisika karena disebabkan oleh beberapa faktor
alamiah di alam ini. Sebelum membicarakan lebih lanjut mengenai pelapukan fisika, ada
baiknya kita mengetahui pengertian pelapukan fisika itu sendiri.

Pelapukan fisika sering pula disebut sebagai pelapukan mekanik atau pelapukan fisis.
Pelapukan fisika atau pelapukan mekanik merupakan jenis pelapukan yang disebabkan oleh
proses fisika atau pelapukan yang terjadi akibat pengaruh berbagai kondisi eksternal
batuan. Pelapukan fisika ini merupakan jenis pelapukan yang tidak mengalami perubahan
kimiawi dan mineral yang berarti. Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang dapat
menghasilkan fragment atau kristal- kristal kecil sampai blok kekar yang berukuran besar.

Faktor- faktor Fisik yang Menyebabkan Pelapukan


Sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya pelapukan fisika merupakan pelapukan yang
terjadi karena adanya proses fisika yang didukung beberapa faktor dari alam. Lalu, apa saja
faktor- faktor yang akan menyebabkan pelapukan secara fisika ini? Adapun beberapa elemen
fisika yang akan menyebabkan terjadinya pelapukan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Suhu udara
2. Topografi
3. Pemuaian
4. Pembekuan air

Itulah beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya pelapukan fisika. Keberadaan faktor-
faktor tersebut sangat penting demi terjadinya pelapukan secara fisika ini.

Penyebab Terjadinya Pelapukan Fisika


Pelapukan fisika bisa terjadi karena adanya pengaruh beberapa faktor dari alam. Hal ini
membuktikan bahwasannya pelapukan fisika dapat terjadi karena adanya berbagai macam
sebab. Secara umum, penyebab terjadinya pelapukan fisika ini adalah karena perbedaan suhu
udara, pembekuan air, mengkristalnya air garam, dan juga tekanan tinggi. Adapun penjelasan
dari masing- masing sebab antara lain adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan temperatur udara yang tinggi
Pelapukan yang disebabkan karena temperatur udara yang tinggi terjadi terutama di
daerah yang memiliki iklim kontinental atau iklim gurun. Hal ini karena di daerah
kontinental ketika siang hari suhu akan terasa sangat panas, dan ketika suhu panas
batuan akan mengembang. Sebaliknya, ketika malam hari udara di daerah kontinental
akan terasa sangat dingin, dan ketika suhu menjadi dingin maka batuan akan
mengkerut. Hal yang berlawanan seperti ini akan dapat menyebabkan batuan pecah atau
retak- retak.
2. Terdapat pembekuan air di dalam batuan
Pelapukan fisika bisa juga disebabkan karena adanya pembekuan air di dalam batuan.
Pelapukan yang disebabkan karena pembekuan air dalam batuan ini terjadi pada daerah
yang beriklim sedang. Apabila air membeku maka volume air itu akan mengembang
dan akan menyebabkan tekanan. Oleh karena adanya tekanan ini maka batuan akan
menjadi rusak atau bahkan pecah.
3. Pengkristalan garam
4. Pelapukan fisika juga bisa disebabkan karena adanya pengkristalan garam. Pelapukan
fisika yang disebabkan pengkristalan garam ini tentu saja akan terjadi di daerah pantai.
Apabila air tanah mengandung garam, maka pada siang harinya air akan menguap dan
daram- garam akn mengkristal. Pengkristalan ini yang pada akhirnya akan merusak
batuan.
5. Adanya tekanan tinggi
Pelapukan secara fisika juga bisa disebabkan karena adanya tekanan tinggi. Pelapukan
fisika yang disebabkan karena tekanan tinggi dapat terjadi di daerah yang memiliki
topografi curam. Hal ini karena adanya tekanan tinggi pada batuan di bagian bawah
yang diperoleh dari massa batuan di atasnya akan mendorong batuan mengalami
kerusakan struktur. Hal tersebut akan membuat batuan mengalami kerapuhan sehingga
pada akhirnya terjadi longsor dan ukurannya berubah menjadi kecil- kecil.

Itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya pelapukan secara fisika. Tentu
saja faktor- faktor yang telah disebutkan akan terjadi di daerah masing- masing.

Jenis- jenis Pelapukan Fisika


Pada umumnya kita telah mengetahui bersama bahwasannya pelapukan fisika ini merupakan
pelapukan yang disebabkan karena adanya sesuatu hal yang berbau fisika. Namun, tahukah
Anda bahwa ternyata pelapukan fisika ini dapat juga dibedakan menjadi beberapa jenis.
Adapun berbagai jenis pelapukan fisika yang dapat kita kenal antara lain adalah:
1. Stress Release
Jenis pelapukan fisika yang pertama dinamakan stress release. Stress
release merupakan nama yang menggambarkan sebuah proses. Proses yang dimaksud
adalah batuan yang muncul ke permukaan Bumi akan melepaskan stress dan
menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaan topografi. Retakan- retakan
itu membagi batuan menjadi lapisan- lapisan atau lembaran (sheet) yang sejajar dengan
permukaan topografi. Ketebalan dari lapisan hasil proses sheeting ini semakin tebal
menjauhi dari permukaan. Proses pelapukan seperti ini biasanya terjadi pada batuan
beku terobosan yang keberadaannya dekat dengan permukaan Bumi.
2. Salt weathering
Salt weathering merupakan peristiwa pertumbuhan kristal pada batuan. Pertumbuhan
kristal pada batuan di bagian pori- porinya pada akhirnya akan menimbulkan tekanan
tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan atau kepecahan pada batuan tersebut.
3. Frost action and hydro- fracturing
Air atau jenis larutan apapun yang tersimpan di dalam pori dan/ atau pada retakan
batuan akan meningkatkan volumenya sebesar 9% ketika membaku. Hal ini tentu saja
akan menyebabkan tekanan yang cukup kuat untuk memecahkan batuan yang
ditempatinya tersebut. Proses frost action and hydro- frracturing ini tergantung pada:
 Keberadaan pori dan retakan dalam batuan
 Keberadaan air/ cairan di dalam pori
 Temperatur yang turun dan naik dalam jangka waktu tertentu
 Insolation weathering
 Insolation weathering terjadi akibat adanya pemanasan dan pendinginan
permukaan karena pengaruh matahari. Pelapukan seperti ini akan mempunyai
pengaruh besar di daerah yang mengalami perbedaan suhu cukup besar.
4. Alternate wetting and drying
Yang dimaksud dengan alternate wetting and drying adalah pengaruh penyerapan dan
pengeringan dengan cepat.

Itulah beberapa jenis dari pelapukan fisika. Kita telah mengetahui bersama bahwasannya
pelapukan fisika terdiri dari lima jenis. Dan apabila kita perhatikan bahwa jenis dari pelapukan
fisika ini mempunyai banyak kemiripan dengan penyebab terjadinya pelapukan fisika itu
sendiri.
Itulah beberapa informasi mengenai pelapukan fisika. Pelapukan fisika ini merupakan jenis
pelapukan yang berbeda dengan jenis pelapukan yang lainnya. Meski sama- sama pelapukan
yang terjadi pada batuan, namun penyebab masing- masing pelapukan berbeda- beda.

Anda mungkin juga menyukai