Anda di halaman 1dari 2

II.

TEORI DASAR

Dalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan paling utama yang


digunakan yaitu magnetometer. Peralatan ini berfungsi untuk mengukur kuat
medan magnetik pada lokasi survei. Salah satu peralatan yang digunakan yaitu
Proton Precission Magnetometer (PPM) berguna untuk mengukur nilai kuat
medan magnetik total. Peralatan pendukung di dalam survei magnetik adalah
Global Positioning System (GPS). GPS digunakan untuk mengukur posisi titik
pengukuran yang meliputi dan waktu, lintang, ketinggian, dan bujur. GPS
menggunakan bantuan satelit dalam menentukan posisi suatu titik lokasi. Sinyal
satelit digunakan karena dapat menjangkau daerah yang sangat luas dan tidak
terganggu oleh bukit, lembah, jurang dan gunung. Beberapa peralatan penunjang
lain yang sering digunakan di dalam survei magnetik, antara lain kompas geologi
untuk mengetahui arah utara dan selatan dari medan magnet bumi (Cagniard, L.,
1953).

Metode Magnetotellurik (MT) merupakan salah satu metoda eksplorasi geofisika


yang memanfaatkan medan EM alam. Medan EM tersebut ditimbulkan oleh
berbagai proses fisik yang cukup kompleks dengan spectrum frekuensi lebar (10-5
- 104 Hz). Pada frekuensi yang cukup rendah (kurang dari 1 Hz), angina matahari
(solar wind) yang mengandung partikel-partikel bermuatan listrik berinteraksi
dengan medan magnet permanen bumi sehingga menyebabkan variasi medan EM.
Variasi pada frekuensi audio (diatas 1 Hz) terutama disebabkan oleh aktivitas
meteorologis berupa petir. Petir yang terjadi di suatu tempat menimbulkan
gelombang EM yang terperangkap antara ionosfer dan bumi yang menjalar
mengitari bumi (Vozzof,1991).

Pengolahan data magnetotellurik menggunakan tiga perangkat lunak yaitu SSMT


2000, MT EDITOR dan WinGLink. Proses dimulai dengan mengubah data mentah
yang berasal dari MT unit yang memiliki format domain waktu ke domain frekuensi
menggunakan perangkat lunak SSMT 2000. Setelah itu data dengan domain
frekuensi diplot menjadi kurva resistivitas semu dan fase terhadap frekuensi yang
dilakukan pada perangkat lunak MT EDITOR. Pada tahap ini grafik juga akan
diperhalus untuk menghasilkan sebuah kurva tahanan jenis semu dengan
menonaktifkan setiap cuplikan data crosspowers (XPR) yang dipengaruhi oleh
gangguan. Terakhir yang dilakukan adalah proses inversi 2Duntuk mendapatkan
penampang bawah permukaandi lintasan pengukuran menggunakan perangkat
lunak WinGLink (Fitrida, 2015).

Agar dapat merepresentasikan kondisi bawah permukaan secara lebih realistis maka
digunakan model 2D dimana resistivitas bervariasi terhadap kedalaman (z) dan
jarak dalam arah penampang atau profil (y) sehingga ρ(y,z). Dalam hal ini
resistivitas medium tidak bevariasi dalam arah sumbu x yang merupakan arah
struktur (strike). Pada pemodelan inversi 2D menghasilkan persamaan medan EM
yang diidentifikasi sebagai polarisasi TE (transverse electric) dan TM (transverse
magnetic). Pada polarisasi TE medan listrik Ex dan medan magnet Hy masing-
masing sejajar dan tegak lurus dengan arah struktur. Persamaan yang berlaku adalah
:

Pada polarisasi TM medan magnet Hx dan medan listrik Ey masing-masing sejajar


dan tegak lurus dengan arah struktur. Persamaan yang berlaku adalah :

Persamaan medan EM untuk masing-masing polarisasi khususnya persamaan


medan listrik Ex dan persamaan untuk medan magnet Hx didekati dengan
persamaan beda-hingga (finite diffrence) yang dapat dinyatakan sebagai sistem
persamaan linier. Pada polarisasi TE, terlebih dahulu dilakukan perhitungan medan
listrik Ex pada grid dan hasilnnya kemudian digunakan untuk memperkiraka Hy
melalui pendekatan diferensiasi secara numerik, hal yang sama juga dilakukan
untuk polarisasi TM (Rodi dan Mackie, 2001).

Pada model 2D magnetotellurik, resistivitas bervariasi dalam arah horisontal sesuai


lintasan (sumbu x) dan dalam arah vertikal atau kedalaman (sumbu z) sehingga
ρ(y,z). Dekomposisi persamaan yang dihasilkan dengan memperlihatkan geometri
model 2D menghasilkan persamaan medan EM yang diidentifikasi sebagai
polarisasi transverse electric (TE) dan transverse magnetic (TM). Pada polarisasi
TE medan listrik Ex dan medan magnet Hy masing-masing sejajar dan tegak lurus
dengan arah struktur (Philip dkk, 2002).

Anda mungkin juga menyukai