Anda di halaman 1dari 23

MARKETING PLAN

(Analisa pada PT. Telekomunikasi Indonesia - Telkomsel)

UJIAN TENGAH SEMESTER


Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Madya

Oleh

Chit’Jna Amary K

1802758

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

BAB I ANALISA SWOT ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Analisa Internal ........................................................................................ 1

1.2.1. Kekuatan (Strenght) .......................................................................... 2

1.2.2. Kelemahan (Weakness) ..................................................................... 3

1.3. Analisa Eksternal ...................................................................................... 4

1.3.1. Peluang (Opportunities) .................................................................... 4

1.3.2. Ancaman (Thread) ............................................................................ 5

BAB II TUJUAN PEMASARAN........................................................................... 8

BAB III STRATEGI INTI .................................................................................... 13

BAB IV ACTION PLAN ...................................................................................... 15

BAB V BUDGETING DAN CONTROLLING ................................................... 19

5.1. Budgeting................................................................................................ 19

5.2. Controlling ............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

i
BAB I
ANALISA SWOT

1.1. Latar Belakang


Perkembangan jasa komunikasi belakangan ini menjadi sangat tinggi, tidak
hanya berkaitan dengan teknologi, tapi juga persaingan antar perusahaan. Bersama
dengan berkembangnya industri gawai yang sangat cepat, industri komunikasi juga
turut serta mempengaruhi dan dipengaruhi oleh industri gawai itu sendiri. Fokus
utamanya sangat jelas, yaitu menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

Salah satu kebutuhan yang menjadi fokus bagi konsumen di kondisi kehidupan
yang serba accessible adalah kualitas komunikasi dan informasi terutama di situasi
masyarakat yang sedang berproses menuju era internet of things. Perusahaan yang
bisa dijadikan contoh unggul di bidang ini adalah PT. Telekomunikasi Seluler atau
yang dikenal dengan merek Telkomsel.

Telkomsel tidak hanya sebagai perusahaan penyedia jasa komunikasi saja,


dengan wacana “Digital Mobile Lifestyle”, kini Telkomsel hadir di masyarakat
dengan membawa teknologi baru dan inovasi terkini serta mengubah peran dari
hanya sekedar infrastructur provider menjadi multi-platform provider. Perusahaan
penyedia jasa komunikasi yang juga anak perusahaan PT. Telkom ini mencoba
untuk menjadi yang terdepan sebagai penyedia jasa komunikasi di tengah
persaingan yang kompetitif. Untuk itu dibutuhkan sebuah analisa penilaian situasi
dan yang bisa digunakan adalah analisa SWOT. Menurut Kurtz dan Bone (2008,
hlm. 45), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting
untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan
internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external.

1.2. Analisa Internal


Dengan melihat bagaimana Telkomsel menjalankan usahanya dalam
mengembangkan pangsa pasarnya, meningkatkan pertumbuhan usaha, dan
mempertahankan posisinya serta kekurangannya, maka dapat dibuat identifikasi

1
atas kondisi perusahaan yang dilandasi oleh faktor internal yang berisi kekuatan
dan kelemahan perusahaan.

1.2.1. Kekuatan (Strenght)


 Provider Dengan Citra Yang Baik
Telkomsel adalah operator seluler terkemuka di Indonesia yang
melayani lebih dari 196 juta pelanggan. Dengan kemampuan Telkomsel
dalam melayani sekian banyak pelanggan tidak mengherankan di tahun
2017 Telkomsel menerima 79 penghargaan dari dalam dan luar negeri di
berbagai kategori dan hal tersebut adalah bukti bahwa Telkomsel mampu
unggul di persaingan industri telekomunikasi di Indonesia dan layak
dijadikan sebagai contoh dan pionir di bidangnya.
 Unggul Secara Teknologi
Telkomsel memiliki jangkauan jaringan internet terluas di
Indonesia, dengan estimasi jaringan 2G hampir 100%, jaringan 3G
sebanyak 85% dan 4G sebanyak 80%. Di tahun 2017, Telkomsel
menambah hampir 32.000 Base Transceiver Stations (BTS) baru dengan
jaringan 3G/4G serta menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang
membuka layanan teknologi 4G LTE dan di akhir tahun 2017, mampu
menjangkau 490 kabupaten kota dengan 49,6 juta pelanggan pengguna
jaringan 4G LTE. Dengan jumlah pelanggan lebih dari 196 juta,
dibutuhkan kemampuan mengelola database beserta keamanan yang
tinggi dan Telkomsel sejauh ini berhasil melakukannya dengan baik.
 Unggul Secara Produk
Di awal berdirinya Telkomsel pada tahun 1995, satu-satunya produk
yang diluncurkan hanya KartuHalo. Diposisikan sebagai produk pasca
bayar yang ditujukan untuk segmen pelanggan profesional dan korporasi
ini justru menjadi awal dari beberapa produk unggulan Telkomsel yang
saat ini ada seperti simPATI (produk prabayar pertama di Asia dengan
desain untuk segmen kelas menengah cerdas dan menjadi citra utama
Telkomsel), KartuAS (produk Telkomsel populer dalam merek prabayar

2
yang menawarkan nilai terbaik dan terjangkau), dan Loop (produk yang
menargetkan segmen kaum muda dan fokus untuk menawarkan layanan
broadband dan digital yang menarik). Keempat produk ini adalah produk
utama dan pelayanan dari Telkomsel dan mampu unggul di persaingan
sesama kompetitor.
 Digital Cash
Berkembangnya teknologi dan menciptakan sebuah ide baru berupa
uang virtual mampu dilihat Telkomsel sebagai sebuah peluang bagus.
Tahun 2007 adalah tahun dimana diluncurkannya TCash, digital cash
pertama di Indonesia. Kini, TCash bekerja sama dengan 40.000 outlet
dari brand lokal dan internasional seperti Starbucks, KFC, McDonalds
dan Chatime Terdapat lebih dari 80.000 agen Tcash yang biasa disebut
“Bang Tcash”. Jumlah pengguna TCash di tahun 2017 adalah 10 juta
pelanggan dengan 30% pengguna aktif dan perkiraan transaksi mencapai
Rp 450 miliar setiap bulannya.
 Costumer Care Management
Salah satu hal penting di dalam memproduksi kualitas produk dan
jasa adalah penanganan konsumen. Pada tahun 2005, Call Center
Telkomsel memperoleh ISO 9001: 2000, suatu standar internasional
untuk sistem manajemen mutu. Telkomsel juga memiliki Mobile
GraPARI dan gerai GraPARI dengan lebih dari 1000 outlet tersebar di
seluruh Indonesia. Kini Telkomsel mencoba menghadirkan pelayanan
konsumen berbasis digital. Digital GraPARI adalah evolusi digital dari
GraPARI, menggunakan alat digital Telkomsel dan “mempercepat”
proses pelayanan.

1.2.2. Kelemahan (Weakness)


 Isu Harga Yang Tidak Terlalu Bersahabat
Isu tentang harga adalah isu yang menjadi hangat di tahun 2017
dengan diretas website Telkomsel. Kondisi isu yang berkembangan

3
adalah bentuk ketidak puasan terhadap harga yang dianggap mahal
dibanding apa yang mereka dapat. Di sisi lain, Telkomsel harus terus
membangun jaringan. Jika perusahaan tidak sustain (tidak bisa
mempertahankan kesinambungan akibat merugi), maka perluasan
cakupan wilayah dan pembaruan teknologi sulit tercapai.
 Tidak Dominan Di Segmen Usia Muda
Berkaitan dengan isu harga yang tidak terlalu bersahabat berimbas
kepada tidak dominannya Telkomsel menguasai segmen usia muda.
Beberapa produk internet yang dihadirkan dianggap terlalu mahal
dengan adanya pemisahan kuota berdasarkan jaringan (2G/3G/4G) serta
beberapa bonus yang dianggap tidak terlalu substansial didapatkan oleh
konsumen usia muda.

1.3. Analisa Eksternal


Selain faktor internal perusahaan, terdapat faktor yang memiliki peluang
menguntungkan dan merugikan yang bersumber dari luar perusahaan. Faktor-faktor
ini berkaitan dengan peluang dan ancaman bagi perusahaan.

1.3.1. Peluang (Opportunities)


 Kebutuhan Internet
Saat ini internet adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat,
tidak hanya mencari informasi atau hiburan, kini internet adalah media
pekerjaan serta mata pencaharian dan Indonesia memiliki peluang untuk
terus menambah jumlah pengguna internet seiring dengan bertumbuhnya
jumlah penduduk, penetrasi internet, dan teknologi. Peluang ini bisa
dimanfaatkan untuk mengeruk pelanggan baru dan pelanggan kompetitor
atau pelanggan yang belum loyal dengan satu merek tertentu.
 Segmen Anak Muda dan Korporasi
Data rilis APJII 2017, pengguna internet terbesar adalah pengguna
usia muda (13-18 tahun sebesar 16,68% dan 19-34 tahun sebesar
49,52%) sehingga segmen usia muda sangat potensial. Selain itu segmen

4
usia ini berada di usia bekerja sehingga dengan memetakan segmen usia
dan pekerja, membuat cakupan potensi semakin luas.
 Digital Life Style
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat dengan internet
membentuk sebuah ekosistem hidup baru dan hal tersebut bisa dijadikan
peluang oleh Telkomsel seperti yang dilakukan terhadap TCash.
 Penjualan Smartphone
Walaupun tidak secara langsung berkaitan dengan industri penyedia
jasa komunikasi namun dengan tingginya penjualan smartphone di
Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk bekerja sama dengan
perusahaan smartphone untuk membuat paket gabungan smartphone +
kartu sim dengan penawaran-penawaran menarik lainnya.
 Regulasi dan Himbauan Pemerintah
Beberapa waktu lalu pemerintah membuat regulasi tentang
pembatasan kartu sim yang dimiliki seseorang dan hal tersebut bisa
menjadi peluang untuk Telkomsel karena dengan citranya yang baik, bisa
menjadi pilihan tetap dan menambah loyalitas pelanggan. Selain itu
terdapat himbauan pemerintah tentang program Gerakan Nasional Non
Tunai (GNNT). Layanan uang elektronik T-Cash telah mendapat izin
penerbitan dari Bank Indonesia. Berbeda dengan pulsa, T-Cash dapat
digunakan untuk berbagai transaksi seperti belanja, membayar tagihan,
membayar merchant, isi pulsa, dan kirim uang. Dengan hal tersebut
berpeluang menambah pengguna TCash dan jumlah aktif penggunanya.

1.3.2. Ancaman (Thread)


 Kompetisi Harga
Persaingan antar perusahaan penyedia jasa komunikasi akan
semakin ketat seiring dengan perkembangan teknologi dan teknik
promosi yang semakin kreatif. Kondisi ini bisa menjadi ancaman bagi
Telkomsel andai tidak mampu menyesuaikan promosi yang tepat sesuai
dengan segmen yang ditetapkan.

5
 Kondisi Iklim dan Wilayah
Hal ini yang menjadi kendala paling teknis yang sepertinya umum
dialami oleh semua perusahaan penyedia jasa komunikasi di Indonesia.
Dengan kondisi wilayah yang luas, terbagi oleh wilayah laut dan
terpisah-pisah berdasarkan pulau dari wilayah bagian menjadi kendala
yang berpengaruh seperti keterbatasan akses meningkatkan kualitas
jaringan, cuaca yang bisa berubah sewaktu-waktu, sampai biaya
penambahan BTS yang tidak murah menyebabkan hal tersebut bisa
berpengaruh dan menjadi kendala operasional.
 Regulasi Pemerintah
Regulasi terhadap pembatasan kartu sim bisa dijadikan sebagai peluang
namun juga berpotensi menjadi ancaman. Dengan adanya adanya
regulasi tersebut maka penjualan kartu sim perdana pasti menurun dan
hal tersebut pasti berdampak kepada pemasukkan semua perusahaan
penyedia jasa komunikasi termasuk Telkomsel.
 Status Sebagai Anak Perusahaan
Sebagai salah satu anak perusahaan PT. TELKOM (BUMN), tidak
menutup kemungkinan jika terjadi perubahan arah perusahaan yang
dipengaruhi oleh induk perusahaan. Hal ini berpengaruh terhadap
independensi Telkomsel sebagai sebuah perusahaan.

Dari pemaparan faktor internal dan faktor eksternal tersebut, didapat hasil
analisa SWOT sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength)
 Telkomsel adalah perusahaan dengan citra dan brand yang positif dan
dikenal oleh masyarakat
 Mampu mengelola database pengguna dengan baik
 Menghadirkan produk di berbagai segmen
 Teknologinya unggul (4G dan 4G LTE)
 Mendukung sistem uang virtual

6
 Memiliki penanganan pelanggan yang sesuai standar
2. Kelemahan (Kelemahan)
 Harga yang dianggap belum terjangkau oleh segmen tertentu
 Memiliki citra sebagai provider yang hanya digunakan oleh profesional
dan kalangan tua
3. Peluang (Opportunities)
 Kebutuhan masyarakat akan internet terus tinggi
 Memperluas pangsa pasar di segmen anak muda
 Terbentuknya sistem gaya hidup digital dapat dimanfaatkan perusahaan
untuk menambah produk
 Perusahaan dapat bekerja sama dengan perusahaan smartphone untuk
melakukan penjualan paket bersama
 Melakukan pelayanan kepada pelanggan tetap dengan menambah
bonus dan keuntungan lainnya
4. Ancaman (Thread)
 Semakin ketat kompetisi di industri penyedia jasa komunikasi di
Indonesia
 Kondisi iklim dan geografi Indonesia yang berpotensi mengancam
kegiatan operasional
 Regulasi pemerintah tentang pembatasan kartu sim berpotensi
mengurangi pemasukan perusahaan dari sisi penjualan karu sim
perdana
 Rentan terhadap intervensi kebijakan karena statusnya sebagai anak
perusahaan

Dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dapat diketahui bahwa
Telkomsel berada pada posisi memperluas pasar terutama dengan merebut segmen
anak muda dan korporasi.

7
BAB II
TUJUAN PEMASARAN

Telkomsel adalah perusahaan penyedia jasa komunikasi besar di Indonesia


yang didirikan oleh Telkom dan Indosat pada tahun 1995 dan meluncurkan produk
pertamanya yaitu KartuHalo. Seiring berjalannya waktu, Telkomsel terus berbenah
dan harus diakui menjadi yang terbaik di industri penyedia jasa komunikasi di
Indonesia. Pedoman kerja Telkomsel mengacu kepada visi dan misi sebagai
berikut:

Visi

“Menjadi penyedia layanan dan solusi gaya hidup digital mobile


kelas dunia yang terpercaya.”

Misi

“Memberikan layanan dan solusi digital mobile yang melebihi


ekspektasi para pengguna, menciptakan nilai lebih bagi para
pemegang saham serta mendukung pertumbuhan ekonomi
bangsa.”

Beragamnya kebutuhan dan karakteristik konsumen yang berbeda-beda


mendorong Telkomsel membagi pelayananya ke beberapa produk unggulan yang
menyediakan kebutuhan dan perbedaan-perbedaan tersebut. Dengan meningkatnya
permintaan untuk layanan data mobile berkualitas dan perangkat yang lebih
canggih, seperti smartphone dan tablet dengan harga terjangkau di pasar, Telkomsel
membuat produk berdasarkan segmen konsumen. Produk tersebut antara lain:

1. kartuHalo

8
Gambar 1. kartuHalo

Diposisikan sebagai produk pasca bayar yang ditujukan untuk segmen


pelanggan profesional dan korporasi. KartuHALO memberikan sederetan
layanan mobile penuh yang tak disaingi dan hak eksklusif bagi pemakainya.
KartuHalo juga menghadirkan paket bernama HaloKick! yang memberikan
banyak keuntungan berlanggan dan bonus kuota internet serta TCash.
2. simPATI

Gambar 2. simPATI

Diposisikan sebagai produk prabayar dengan desain untuk segmen kelas


menengah cerdas, simPATI merupakan ikon penghargaan Telkomsel dalam
nominasi lifestyle prepaid brand. Produk simPATI terus menawarkan

9
berbagai inovasi paket menarik dan kampanye untuk mendorong
permintaan pada mobile data. Produk ini (bersama KartuAs) juga
memberikan penawaran khusus bagi pelanggan baru berupa
#InternetVaganza, yaitu paket data khusus.
3. KartuAs

Gambar 3. KartuAs

Diposisikan sebagai “produk prabayar yang terjangkau”. Kartu As adalah


produk Telkomsel paling populer dalam merek prabayar yang menawarkan
nilai terbaik.
4. Loop

Gambar 4. Loop

10
Diposisikan sebagai produk yang menargetkan segmen kaum muda.
Dengan jargon “ini KITA”, Loop memiliki citra anak muda dengan
didukung oleh proposisi merek "menjadi lebih baik bersama" dan fokus
untuk menawarkan layanan broadband dan digital yang menarik.

Menurut Ali Hasan (2008, hlm. 169), istilah segmentasi dapat diartikan sebagai
pengelompokan, pembagian, pemisahan pasar ke dalam kelompok-kelompok
pelanggan atau segmen-segmen pelanggan dengan kebutuhan yang sama.
Telkomsel mencoba untuk terus menjadi pionir dan memimpin di industri penyedia
jasa komunikasi di Indonesia. Selain memberikan produk-produk yang mewakili
semua segmen, Telkomsel terus menaikkan kualitas jaringannya sehingga wilayah
cakupannya bisa tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Pelayanan baik fisik seperti
GraPARI bisa diakses di hampir semua kota besar dan beberapa kota kecil dan
jaringan sudah bisa dinikmati di hampir seluruh wilayah Indonesia. Tahun 2017,
pulau Sumatera menyusul pulau Jawa dengan cakupan sinyal 4G di semua
kabupaten kota se-Sumatera. Hal tersebut menjadi komitmen nyata dari Telkomsel
untuk terus memberikan pelayanan dan kualitas yang baru.
Untuk segmen demografis, Telkomsel menghadirkan produk yang mencakup
semua kalangan usia dan pekerjaan. Contohnya seperti LOOP yang dihadirkan
untuk segmen youth (usia 12-19 tahun) baik pria maupun wanita. Kemudian
KartuHALO yang ditunjukkan untuk kalangan premium atau value oriented
consumer yang tidak mempermasalahkan hargadan salah satu produk lainnya dari
yaitu produk KartuAs yang secara khusus ditujukkan untuk melayani segmen pasar
menengah ke bawah, khususnya remaja dan pemakai pemula yang dapat dijangkau
oleh konsumen berpenghasilan rendah.

Selanjutnya adalah target pasar. Menurut Kotler dan Keller (2008, hlm. 318),
setelah perusahaan mengidentifikasi peluang-peluang segmen pasarnya, maka
kemudian mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak dan
segmen mana yang akan dibidik, dalam upaya mengidentifikasikan kelompok
sasaran lebih kecil yang terdefinisikan dengan lebih baik.Target pasar dari
Telkomsel adalah kalangan menengah dan pekerja atau di rentang usia diatas 19

11
tahun. Telkomsel ingin menghadirkan jenis jasa komunikasi yang memberi solusi
dan mendukung aktifitas dan gaya hidup keseharian konsumen. Dengan mobilitas
dan banyaknya aktifitas, Telkomsel mampu memberikan pelayanan jaringan
terbaik hingga 4G LTE .

Selain itu positioning dari Telkomsel adalah sebagai perusahaan penyedia jasa
komunikasi terbaik dengan kualitas produk yang beragam dan unggul secara
teknologi serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.
Berpedoman kepada kode etik Telkomsel, yaitu The Telkomsel Way yang terdiri
dari Integrity, Respect, Enthusiasm, Loyalty dan Totality, Telkomsel berupaya
memberikan segalanya demi kenyamanan konsumen. Dengan pelayanan dasar yang
baik akan membentuk citra yang baik, maka konsumen bisa loyal ditambah dengan
tambahan-tambahan pelayanan lain seperti bonus dan penawaran meraik lainnya.
Hal-hal tersebut diharapkan membentuk persepsi konsumen bahwa ketika berbicara
tentang provider, yang terbayang pertama kali adalah Telkomsel.

12
BAB III
STRATEGI INTI

Telkomsel sebagai perusahaan yang besar dengan jumlah pelanggan yang


dominan di Indonesia tentunya harus fokus dalam menentukan strategi yang akan
digunakan untuk beberapa periode kedepannya. Berdasarkan hasil analisa SWOT
yang sudah dijabarkan sebelumnya, berikut adalah empat strategi yang dibuat untuk
beberapa tahun kedepan yang diberi nama TYZ Mission.

1. Telkomsel-BUMN Bersinergi
Masyarakat kalangan pekerja dan korporasi adalah pangsa pasar yang besar
dan hal tersebut harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin apalagi
Telkomsel memiliki citra baik di segmen ini. Indonesia memiliki lebih dari 25
perusahaan BUMN dan hal tersebut bisa dilihat sebagai peluang. Telkomsel bisa
bekerja sama dengan beberapa perusahaan/anak perusahaan BUMN untuk
menyediakan layanan komunikasi dengan potongan tertentu. Jadi misalnya setiap
manajemen level atas dan menengah yang memiliki jatah alat komunikasi oleh
perusahaannya maka akan disuplai kartu simnya oleh Telkomsel dengan pelayanan
yang berbeda dengan keempat produk yang dimiliki. Selain itu setiap perusahaan
dibuatkan sebuah sistem dimana setiap perusahaan bisa terpantau aktifitas guna
memetakan data dari penggunaanya dan di akhir tahun akan ada pemberian mitra
Telkomsel-BUMN terbaik. Mengapa yang dijadikan sasaran adalah manajemen
level atas dan menengah? Mereka dijadikan sasaran karena mereka adalah figur
yang berpengaruh diperusahaan serta bisa dijadikan contoh bagi bawahanya.
Hirarki yang ada diperusahaan bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk
menjadikan mereka influencer produk Telkomsel di perusahaan tersebut. Jika
program ini berhasil, tidak menutup kemungkinan akan mulai dicoba di instansi
pemerintah atau perusahaan swasta.

2. Telkomsel Academy

13
Memasuki periode Internet 4.0 dan semua kegiatan berbasis Internet of Things,
Telkomsel memiliki kewajiban untuk membantu masyarakat beradaptasi dan
berkembang di era ini terutama anak-anak muda yang semakin kreatif. Telkomsel
Academy adalah wadah bagi mereka untuk menciptakan sebuah inovasi dan
berdampak bagi masyarakat. Konsep dari akademi ini adalah dengan
mengumpulkan anak-anak muda dengan gagasannya untuk kemudian di bina dari
berbagai aspek dibutuhkan sesuai dengan ide yang mereka gagas, lalu kemudian
dicari siapa yang terbaik di dalam sebuah format kompetisi. Pemenangnya akan
mendapat uang pembinaan dan terikat secara komersil dengan Telkomsel baik
personal maupun produk yang mereka ciptakan. Publikasi yang dilakukan adalah
dengan iklan di televisi nasional dan melalui official account di Instagram,
Facebook, Twitter, serta kanal Youtube. Beberapa perusahaan Vanture Capital juga
bisa dilibatkan di dalam acara ini. Kegiatan seperti ini mampu membuat citra
Telkomsel baik di kalangan anak muda Indonesia.

3. Meluncurkan Sub Produk Baru Loop: ZiGame


Telkomsel memiliki target khusus kepada memenangkan pasar anak muda dan
mampu menang di persaingan tersebut. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia pada tahun 2017, pengguna internet usia muda kisaran 13-18
tahun adalah 16,68% atau sekitar 23,89 juta pengguna internet. Jumlah tersebut
berpotensi untuk diperebutkan oleh penyedia jasa komunikasi termasuk Telkomsel.
Di sisi lain citra Telkomsel di mata segmen usia tersebut tidak terlalu baik maka
dari itu dibuatlah sub produk baru bernama “ZiGame” atau singkatan dari “Z
Generation Game”. Produk baru ini fokus kepada karakteristik penggunaan segmen
usia 13-18 yang banyak menggunakan paket internet untuk kegiatan hiburan
bermain game namun tetap bisa dijangkau secara ekonomi. Nantinya Loop ZiGame
akan bekerja sama dengan beberapa game yang sedang populer saat ini seperti
Mobile Legends, Arena of Valor, dan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG)
dengan memberikan penawaran menarik kepada konsumen seperti penambahan
fitur-fitur penunjang di dalam permainan. Nantinya produk ini akan menjadikan
beberapa pemain terkenal game ini sebagai mitra publikasi.

14
BAB IV
ACTION PLAN

Laporan keuangan Telkomsel tahun 2017 menunjukkan hasil yang positif dan
patut dibanggakan ditengah persaingan ketat di industri penyedia jasa komunikasi
dan peningkatan kualitas berupa pengadaan teknologi jaringan baru terutama BTS
yang memakan biaya yang tidak sedikit. Berikut adalah jumlah pendapatan yang
dilaporakan oleh Telkomsel lima tahun terakhir.

Tabel 4.1
Pendapatan Telkomsel lima tahun terakhir

Tahun Revenue dan miliar Rupiah Presentase Kenaikan (%)


2013 60,031 -
2014 66,252 10,36
2015 76,055 14,80
2016 86,725 14,03
2017 93,217 7,51
Sumber : Telkomsel Annual Report 2017

Melihat data laporan keuangan Telkomsel lima tahun terakhir terlihat secara
umum menunjukkan angka yang positif dengan pendapatan yang terus meningkat
dari tahun ke tahun namun jika melihat presentase kenaikan pertahunnya
mengalami penurunan. Hal ini bisa dimaklumi karena biaya pengembangan kualitas
yang dilakukan Telkomsel dari perluasan jaringan 4G LTE yang membutuhkan
banyak BTS dan memakan banyak biaya, memperbanyak gerai GraPARI yang
harus juga didukung dengan penyerapan tenaga kerja (5461 orang pegawai pada
akhir tahun 2017) pasti menambah jumlah pengeluaran perusahaan. Walaupun ada
pada angka yang positif, sudah saatnya Telkomsel mulai mengambil keuntungan
dari investasinya di tahun 2017. Beberapa strategi yang ada di program TXZ
Mission yang menargetkan segmen usia generasi Y dan Z akan dimulai pada akhir
tahun 2018. Berikut adalah Action Plan dari program TXZ Mission:

15
Tabel 4.2

Action Plan TYX Mission

No Strategi Implementasi Media dan Lokasi Target Waktu


1 Telkomsel-BUMN  Menentukan BUMN yang akan dijadikan Kantor Pusat Telkomsel dan Pegawai Juni 2019
Bersinergi mitra wilayah menyesuaikan lokasi BUMN (Setelah
 Membuat rencana kerja sama dengan kantor BUMN Pemilu)
BUMN
 Menentukkan jangka waktu kerja sama
 Membuat sistem baru khusus
2 Telkomsel  Menentukkan rencana dan konsep  Media Sosial dan Website Konsumen Desember
Academy kompetisi Resmi dari 2018
 Membuat rancangan anggaran kegiatan,  Media cetak segmen
operasional, dan hadiah  Televisi nasional usia muda
 Mencari perusahaan venture capital yang  Radio lokal
ingin bekerjasama
 Menentukan mentor bagi peserta
 Menentukan panelis serta juri

16
 Menyewa lokasi kompetisi
 Publikasi
3 Loop: ZiGame  Melakukan riset mendalam tentang  Media Sosial dan Website Konsumen Maret
segmen usia muda Resmi dari 2019
 Melakukan kerjasama dengan perusahaan  Televisi nasional segmen
game hasil riset  Radio lokal usia muda
 Publikasi dari semua official account dan
merekrut figur pemain game berpengaruh
 Launching produk

17
Strategi yang menjadi unggul di program ini adalah di Telkomsel-BUMN
Bersinergi karena dengan strategi ini, Telkomsel mulai melaksanakan eksekusi
segmen pekerja dan korporasi sebagai salah satu segmen yang menjadi incaran
semua kompetitor. Seperti naman strateginya yaitu sinergi, jelas ada klausul berbagi
keuntungan yang dilakukan antara Telkomsel dengan perusahaan BUMN yang
sesuai saat melakukan kerjasama dan negosiasi. Selain itu posisi Telkomsel sebagai
anak perusahaan PT. Telkom sedikit banyak berpengaruh terhadap jalannya strategi
ini. Diharapkan dengan berjalannya strategi ini, Telkomsel memiliki gambaran
baik-buruknya mengambil segmen ini dengan cara bekerja sama dengan korporasi
terkait dan tidak menarget langsung konsumen sebagai incaran.

18
BAB V
BUDGETING DAN CONTROLLING
5.1. Budgeting
Cara yang semua perusahaan lakukan agar neraca keuangannya stabil
menunjukkan angka positif adalah dengan menekan semua biaya termasuk ketika
program TYZ Mission ini akan dilaksakanan. Program TYZ Mission berisi tiga
strategi yang memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk Telkomsel-BUMN
Bersinergi memiliki karakter strategi yang terus berjalan dan berkesinambungan
sehingga untuk memulai hal tersebut dibutuhkan proses penelitian dan
pengembangan dan memakan banyak biaya. Berbeda dengan dua strategi lain yang
akan dievaluasi dan tidak akan berjalan panjang andai tidak menguntungkan. Untuk
lebih jelasnya, bisa dilihat rencana penganggaran berikut.

Tabel 5.1
Rencana Penganggaran Program TYZ Mission

No Strategi Karakteristik Usia Biaya Penelitian dan Total Rencana


Strategi Pengembangan Pembiayaan
(Dalam Miliar (Dalam Miliar
Rupiah) Rupiah)
1 Telkomsel-BUMN Jangka Panjang 3 8
Bersinergi
2 Telkomsel Jangka Pendek 1 4
Academy
3 Loop: ZiGame Jangka Pendek 1 5
TOTAL 17

5.2. Controlling
Fungsi pengawasa akan dilakukan sesuai dengan kaidah pengawasan pada
umunya. Nantinya pengawasan akan dilaksanakan oleh sebuah tim terpisah yang
bertugas mengawasi dan mengarahkan seperti layaknya tugas Steering Comitte di
dalam sebuah event. Tim pengawas didominasi dari manajemen atas dan beberapa
konsultan swasta sehingga pengawas bekerja dengan terukur dan independen.

19
DAFTAR PUSTAKA

Annual Report Telkomsel Tahun 2017

Boone, Louis E. Kurtz, David L. 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer. Jakarta:


Salemba Empat.

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008. Manajemen Pemasaran. Penerbit
Erlangga: Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai