BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Rekrutmen
untuk kemudian diseleksi mana yang paling baik dan paling sesuai dengan
Kesemuanya ini menjadi tugas dan tanggung jawab utama dari departemen
kerja baru untuk mengisi lowongan-lowongan jabatan yang ada pada unit-unit
4. Pensiun
5. Meninggal dunia
6. Perluasan usaha
7. Penyesuaian organisasi
menarik pelamar yang mampu untuk bekerja dalan suatu perusahaan (Rivai &
Sagala, 2009:148). Proses dimulai ketika pelamar dicari, dan berakhir ketika
sekumpulan pelamar calon karyawan baru untuk diseleksi dan dipilih. Selain
oleh perusahaan dengan biaya yang paling efisien. Perlunya alternative ini,
tinggi, antara lain untuk proses riset interview, pem ayaran fee agen
kerja yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak pada saat
murah, dan sering menjadi keluhan banyak investor asing.Oleh karna itu,
memutuskan rekrutmen.
karyawan dengan kualitas tertinggi dan terbaik (Rivai & Sagala, 2009:150)
b. Subcontracting
c. Temporary employees
dari biaya total perusahaan. Untuk menghindari biaya ini dan untuk
produktivitasnya.
d. Employee leasing
ini.
lebih baik dari yang lain, tergantung dari jenis pekerjaan. Ketiga, keberhasilan
rekrutmen akan tergantung pada luasan area masalah dan kebijakan rekrutmen
speksifikasi pekerjaan.
tenaga kerja.
perekrutan.
e. Fleksibilitas
f. Pertimbangan-pertimbangan hukum
yang berkualifikasi yang akan tetap bersama perusahaan dengan biaya yang
paling sedikit (Simamora, 2005 :173). Oleh Karen itu, pelamar yang under
tidak puas dengan pemenuhan yang bias dilakuka oleh perusahaan dalam
menyaring para pelamar. Yang paling aman adalah mencari pelamar yang
Rencana suksesi
Job posting
Keluarga pekerja
Metode pelamar
rekrutmen
Lembaga
pendidiikan
Dalam
negri Rekomendasi
pekerja
eksternal Agen tenaga
kerja
Luar negri
Organisasi
profesi
Iklan, dll
tersebut.
disediakan.
informasi
organisasi telah menetapkan karyawan seperti apa yang akan dibutuhkan dan
rekrutmen meliputi :
1) Kerakteristik orgnaisasional
2) Citra organisasi
usahanya.
3) Kebijakan organisasi
26
yang lebih baik dari pada karyawan yang sama sekali baru.
5) Kondisi eksternal
6) Persyaratan pekerjaan
2.2 Pelatihan
metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori (Rivai, 2009 : 211).
karyawan yang sudah lama sebagai bentuk edukasi bagi karyawan, maka
memenihi kebutuhan.
karyawan tentu mempunyai sasaran yang jelas .dan berisi tujuan atau hasil
kemampuan konseptual.
atau terlalu umum, akan menyulitkan persiapan dan pelaksanaan pelatihan itu
sendiri, sehingga pelatihan akan menjadi mubazir dan tidak dapat menjawab
kebutuhan perusahaan.
29
(Rivai, 2009:214)
diselenggarakan.
diperusahaan lain.
dapat berupa sikap dan perilaku. Berdasarkan hal tersebut, maka sasaran
keterampilan berpikir.
31
perusahaan
perusahaan
pelaksanaan kebijakan :
promosi
kosdinasi
bekerja.
dipengaruhi oleh factor waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar
a) On the job training, yaitu metode dimana para peserta latihan langsung
kepada karyawan.
dari pekerjaan.
perusahaan, harus ada kesesuaian antara kemampuan dan tuntutan jabatan atau
pengetahuan.
berhasil atau tidak, hal ini dapat diukur dengan beberapa indikator (Umar,
1. Metode pelatihan
2. Banyaknya materi
yang dibutuhkan.
35
3. Keterampilan penatar
5. Sasaran pelatihan
7. Alih pengetahuan
menambah pengetahuannya.
8. Tempat penyelenggara
yang disampaikan
pelatihan.
manfaatnya saja, akan tetapi ijarah haruslah dipahami dalam arti luas.
Artinya :Dari Anas bin Malik beliau berkata: Rasulullah Saw bersabda:
Menuntut ilmu adalah kewjiban bagi setiap individu muslim dan Pendidikan
Islam ialah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya dapatlah
memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam
kehidupan individu maupun kehidupan kolektif. (H.R Ibnu Majah)
2.3 Kinerja
mencapai prestasi kerja bagi karyawan itu sendiri dan juga untuk keberhasilan
perusahaan.
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang), atau
juga hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang ingin dicapai oleh seorang
yang strategis dalam rangka menjain hubungan kerja sama antara pihak
40
manajemen dengan para karyawan untuk mencapai kinerja yang baik, unsur
telah tersusun dengan baik dan rapi tetapi apabila orang atau personil yang
bagi karyawan dan organisasi (Mathis & Jackson, 2011:380). Secara singkat
berikut:
4) Kehadiran
5) Kemampuan bekerjasama
pemimpin
masa datang.
2007:67)
1. Faktor Kemampuann
2. Faktor Motivasi
tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, dan mampu
(Sjafri 2007:155)
kepada karyawan.
oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,
d. Faktor Sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
organisasi.
dan internal.
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
fungsinya.
3. Kedisiplinan
4. Kreatifitas
berhasil.
5. Kerjasama
Dalam hal ini kerja sama diukur dari kemampuan pegawai untuk
baik.
6. Kecakapan
7. Tanggung Jawab
dan tepat pada waktunya serta berani memiliki resiko kerja yang
dilakukan.
mereka dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sistem manajemen kinerja yang
(Mathis & Jackson, 2011:377). Salah satu bagian dari sistem manajemen
kategori baik atau buruk, berhasil atau gagal, dengan cara melakukan
2.5 Hipotesis
pada permasalahan yang ada, maka penulis membuat suatu hipotesis sebagai
berikut :
(SDM) professional adalah terletak pada proses rekrutmen calon tenaga kerja.
pengadaan tenaga kerja. Jika suatu rekrutmen berhasil dengan kata lain
lebar, karena perusahaan memiliki banyak pilihan yang terbaik dari para
dan keahlian dari setiap karyawan serta merupakan usaha untuk meningkatkan
ditetapkan.
ditetapkan.
kinerja karyawan.
proses rekrutmen dan pelatihan sangat perlu diterapkan oleh perusahaan agar
Rekrutmen(X
1)
Kinerja
(Y)
Pelatihan
(X2)