TINJAUAN PUSTAKA
dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan rakyat dan
sebagai pemerintah yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan juga
perencanaan anggaran belanja, pajak, militer, dan polisi. Rasyid membagi fungsi
(regulation).1
Pemerintahan adalah suatu ilmu dan seni. Dikatakan sebagai seni Karena
1
Muhadam Labolo.2006.Memahami Ilmu Pemerintahan.PT.Raja Grafindo Persada.Jakarta.hlm:22
6
berasal dari kata dasar pemerintah, yang paling sedikit kata “ perintah “ tersebut
memiliki empat unsure yaitu, ada dua pihak yang terkandung, kedua pihak
tersebut saling memiliki hubungan, pihak yang memerintah, dan pihak yang
dibagi atau dipisahkan maka terdapat perbedaan antara pemerintahan dalam arti
luas dengan pemerintahan dalam arti sempit. Pemerintahan dalam arti hanya
pengaturan diri oleh suatu industri seperti melalui asosiasi perdagangan, Regulasi
Regulasi diamanatkan oleh upaya negara untuk menghasilkan hasil yang tidak
berbeda dengan apa yang dinyatakan mungkin terjadi, atau memproduksi atau
2
Inu kencana syafiie.2001. pengantar ilmu pemerintahan, PT.Refika Aditama. Bandung,hlm.20.
7
mencegah hasil dalam rentang waktu yang berbeda daripada yang akan terjadi.
Dengan cara ini, Regulasi dapat dilihat sebagai artefak laporan pelaksanaan
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Namun
umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang yang telah
melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak.4 Ibu dan bapak selain telah melahirkan kita
ke dunia ini, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah membimbing
anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan
sehari-hari, selain itu orang tua juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal-
hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang
tidak dimengerti oleh anak. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak
adalah dari orang tuanya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si anak
dan sebagai penyebab kenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak
Berdasarkan uraian diatas secara jelas bahwa orang tua yang memiliki peran
penting dalam menentukan nasib anak kedepan, segala sesuatu yang berhubungan
3
http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2094305-pengertian-regulasi/#ixzz2NWYdYz2F.Diakses
Tanggal 14 Maret 2013 Pukul 22.00.
4
Maulana Hasan.2000.Pengantar Advokasi Dan Hukum Perlindungan Anak.PT.Gramedia.Jakarta.hlm:49
5
John Santrock.2001.Perkembangan Anak.Bumi Aksara.Jakarta.hlm:17
8
dengan anak, baik menyangkut pendidikan, ataupun pengembangan bakatnya
selalu diarahkan oleh orang tua. Keluarga merupakan lingkungan social yang
yang terkecil, akan tetapi merupakan lingkungan yang paling kuat dalam
membesarkan anak dan terutama bagi anak yang belum sekolah. Oleh karena itu,
baik akan berpengaruh positif bagi perkembangan anak, sedangkan keluarga yang
jelek akan menimbulkan pengaruh yang negative pula. Karena anak sejak lahir
karena itu wajarlah apabila faktor keluarga sangat mempengaruhi perilaku anak.6
18 tahun. Definisi anak menurut UU, Perlindungan anak : Anak adalah seseorang
yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
menurut hukum islam dan hukum adat. Menurut hukum Islam dan hukum adat
sama-sama menentukan seseorang masih anak-anak atau sudah dewasa bukan dari
usia anak. Hal ini karena masing-masing anak berbeda usia untuk mencapai
tingkat kedewasaan. Hukum Islam menentukan definisi anak dilihat dari tanda-
tanda pada seseorang apakah seseorang itu sudah dewasa atau belum. Artinya
6
Nashriana, S.H.,M.Hum,2011.Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia,PT.Raja Grafindo
Persada,Jakarta,hlm.40.
9
seseorang dinyatakan sebagai anak apabila anak tersebut belum memiliki tanda-
tanda yang dimiliki oleh orang dewasa sebagaimana ditentukan dalam hukum
islam.7
anak adalah seseorang yang umurnya dibawah 18 (delapan belas) tahun. Sehingga
anak yang di bawah umur 18 (delapan belas) tahun tidak dapat dikatakan cakap
hukum dan perbuatan yang dilakukannya belum mencapai kriteria perbuatan atau
tidak kaget dalam menempuh dunia kerja kedepannya. Yang perlu dipahami
bahwa semua yang dapat dilakukan dalam konteks pengembangan diri mereka.
Dan sebagian para orang tua beranggapan bahwa memberikan pekerjaan kepada
dan belajar untuk bertanggung jawab, mereka juga berharap anak-anak mereka
dapat membantu meringankan beban mereka selaku orang tua. Selama masih
dalam kondisi wajar dan sesuai dengan ketentuan UU hal tersebut sah-sah saja.
Namun sebagian orang tua memberi pekerjaan yang diluar kemampuannya dan
Keadaan seperti ini terkadang memberikan dampak yang cukup signifikan pada
perkembangan psikologis anak dan mental yang dibangun. Tidak banyak keadaan
seperti ini membuat anak menjadi brutal, terbelakang mental, krisis moral.
7
Marlina.2009, Peradilan Pidana Anak di Indonesia.PT.Refika Aditama, Bandung.hlm.34
10
Terkait dengan pekerja anak, undang-undang secara tegas melarang
undangan yang mengatur perlindungan terhadap anak yang telah dilanggar oleh
para pelaku, baik orang tua anak dan pengusaha yang telah mempekerjakan anak
Ketenagakerjaan, melarang secara tegas kepada setiap orang atau badan yang
di maksud dalam pasal 68 dapat si kecualikan bagi anak yang berumur antara 13
Pasal 70 ayat (1) “Anak dapat melakukan pekerjaan di tempat kerja yang
merupakann bagian dari kurikulum Pendidikan atau pelatihan yang di sahkan oleh
8
Muladi.2005.Hak Asasi Manusia.PT.Refika Aditama.Bandung.hlm:207
11
pejabat yang berwenang”. Ayat (2) “Anak sebagaimana di maksud dalam ayat 1
dewasa maka tempat kerja Anak harus dipisahkan dari tempat kerja pekerja/Buruh
kerja,kecuali dapat di buktikan sebaliknya”. Pasal 74 ayat (1) Siapa pun di larang
9
Naskah akademik kelompok XI. Hlm; 9
12
b) Segala pekerjaan yang memanfaatkan,menyediakan,atau menawarkan
perjudian;
anak10.
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp.
orang muda pada pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97 ayat 91)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling
Pasal 26 Undang- Undang Perlindungan Anak termasuk juga pada Pasal 28J Ayat
pekerjaan secara layak tanpa diskriminasi, namun di era yang seperti sekarang ini
sudah diwarnai oleh berbagai persaingan. Jurang antara si miskin dan si kaya
10
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
11
Ibid .
12
Ade maman.2010.Penjelasan Hukum Tentang Batasan Umur.Jakarta.PT.Gramedia.hlm.63
13
semakin jelas terlihat, sehingga keberadaan keluarga miskin makin meningkat
Anak adalah merupakan sebuah titipan dari Allah SWT, kepada kedua orang
tua, masyarakat, bangsa, dan negara sebagai pewaris dari Ajaran Islam (Wahyu
Allah SWT ) yang kelak akan memakmurkan dunia sebagai rahmatan lilalamin,
yang wajib dijaga serta dipelihara dengan baik agar anak dapat mengetahui hak
dan kewajibannya dan para orang tua juga harus memberikan pendidikan jasmani,
rohani, serta akal supaya anak bisa berkembang dan mampu menghadapi dan
mengatasi problema hidup yang akan dia hadapi dan kelak menjadi orang yang
berguna bagi dirinya sendiri dan juga bagi lingkungannya. Dalam Al Qur`an
seperti yang termuat dalam Qur`an Surah Al Kahfi ayat 46 yang artinya “Harta
sesuatu yang mewah atau kemewahan yang dimiliki orang orang tua dalam suatu
menjadikan anaksebagai sesuatu yang harus dijaga dengan baik dan benar
negara.
Dalam Al Qur`an yang termuat dalam Qur`an Surah Ataaghabun ayat 25 yang
artinya “Anak adalah sebagai ujian dan cobaan (berpeluang mendapat kebaikan
14
ayat tersebut diatas, selain anak sebagai perhiasan dunia, anak juga menjadi
cobaan, karena apabila orang tua dan atau keluarga tidak memberikan yang
terbaik bagi anak, sangat mungkin anak tersebut membawa permasalahan bagi
orang tua atau keluarga. Sebaliknya, apabila anak-anak didik secara baik dan
benar dapat menghasilkan sesuatu yang dapat mengangkan harkat dan martabat
Dalam Al Qur`an Surah Ali Imran Ayat 14 yang artinya “Anak adalah sasaran
kecintaan dan perhiasan hidup serta bagian dari unsur kebahagiaan, dijadikan
indah pada manusia kecintaan pada wanita dan anak-anak “. Penegasan Al Qur`an
dalam ayat ini anak harus dijadikan sebagai kecintaan dan dapat menciptakan
kecintaan anak. Yang pada akhirnya kehidupan dengan penuh cinta dan kasih
antara sesama. Kompilasi Hukum Islam (Intruksi Presiden RI No.1 Tahun 1991)
2) Pasal 105
mumayyiz atau belum berumur 12 (dua belas) tahun adalah hak ibunya.
13
Maulana Hasan Wadong.2000.Pengantar Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak. PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia.Jakarta. hlm: 12
14
Naskah akademik ilmu perundang-undangan kelompok XI.hlm;22
15
Sementara pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada
pilihan anak itu sendiri untuk memilih di antara ayah atau ibunya sebagai
3) Pasal 106
suatu kenyataan yang tidak dapat dihindarkan lagi. Orang tua juga
suatu obyek untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam hal ini, anak disuruh
bekerja di jalanan sebagai pengemis, pengamen, dan lain sebagainya yang dapat
menyebabkan anak tersebut menjadi anak yang hidup di jalanan dan dampaknya
dan bahkan terkadang bagi anak perempuan dijadikan pelampiasan nafsu birahi.
Para orang tua yang mempekerjakan anaknya, menganggap hal tersebut sah-sah
saja, karena mereka menyuruh anak mereka sendiri untuk ikut bekerja mencari
16
Padahal didalam undang-undang dan Al-quran sudah menegaskan bahwa anak
lain sebagainya. Bahwa orang tua yang mempekerjakan anak dibawah umur
dengan dasar motivasi mendidik anak maka menurut hukum Islam diperbolehkan
karena kewajiban dasar orang tua adalah memelihara dan mendidik anaknya
dengan sebaik-baiknya, dan orang tua yang mempekerjakan anak dengan motivasi
mencari uang yang dapat mengganggu perkembangan fisik, jiwa, dan mentalnya,
memperlihatkan tendensi yang semakin meningkat. Hal ini antara lain Nampak
dengan diratifikasinya konvensi hak-hak anak pada tahun 1990 melalui Keputusan
Presiden No. 36 Tahun 1990, ikut sertanya Indonesia dalam Konferensi ILO
tentang pekerja anak yang menghasilkan konvensi No. 138 Tahun 1973, dan
itu harus menunjukan sikap politis setiap pihak terhadap diakui tidaknya nak-anak
untuk bekerja. Sedangkan situasi dan konteks persoalan pekerja anak di Indonesia
hitam-putih16.
Oleh karena itu, pemikiran para pihak yang menaruh banyak perhatian pada
pekerja anak, ada-tidaknya hak anak untuk bekerja harus disikapi secara hati-
15
Maulana Hasan.2000.Pengantar Advokasi Dan Hukum Perlindungan Anak.PT.Gramedia.Jakarta.hlm:32
16
Muladi.2005.Hak Asasi Manusia.PT.Refika Aditama.Bandung.hlm:202
17
hati.menurut UU No. 12 Tahun 1948 Tentang tenaga kerja yang sekarang sudah
pengecualian apapun, bagi anak-anak untuk bekerja. Akan tetapi meskipun telah
lain disebabkan sikap ambivalen atau tidak serius dari pemerintah sendiri. Sikap
disebabkan karena, adanya tekanan ekonomi yang memaksa mereka untuk terlibat
hidupnya sendiri, maupun sebagai suatu bentuk partisipasi dari anak untuk
Pekerja anak dimanapun mereka berada, di lihat secara umum kondisi dan
termasuk masa depan masyarakat. Dunia anak seharusnya dunia yang penuh
kegembiraan, bermain, sekolah, perhatian dan kasih sayang orang tua. Suasana
tersebut sebagai proses pendukung tumbuh dan berkembang seorang anak , yang
tentang pekerja anak seringkali di temukan bahwa seorang pekerja anak selalu
berada di kondisi yang tidak menguntungkan, rentan dalam bentuk eksploitasi dan
17
Muladi.2005.Hak Asasi Manusia.PT.Refika Aditama.Bandung.hlm:203
18
ibid.
18
minim dalam akses pengembangan diri secara fisik, mental, spritual, moral.
Karena itu, anak-anak yang masuk ke pasar kerja menjadi pekerja anak
bahkan dengan pekerjaan yang eksploitatif, upah murah, dan pekerjaan yang
persen bagi ekonomi keluarga. Dengan jumlah sebesar itu wajar jika banyak orang
terkungkung dalam dunia kerja yang penuh dengan ketidakpastian. Efek lebih
lanjut adalah ketidaksiapan anak dalam menghadapi masa depan. Pendidikan yang
rendah dan kepribadian yang belum matang akan membuat mereka tidak memiliki
posisi tawar yang tinggi dalam dunia kerja atau lingkungan sosial. Mereka
lain, tidak ada mobilitas vertikal yang dialami sang anak dalam perjalanan
hidupnya. Keberadaan pekerja anak ini dilematis, satu sisi anak-anak bekerja
alasan bahwa keterlibatan anak dalam dunia kerja karena alasan tradisi, proses
kenyataannya, ketika ditelusuri lebih lanjut masalah anak-anak yang bekerja erat
19
Badan Informasi Publik.2005.Penghapusan eksploitasi Seksual Komersial Anak.Pusat Informasi
Kesejahteraan Rakyat.Jakarta,hlm;5
19
kaitannya dengan masalah ekonomi. Karenanya, anak-anak masuk ke pasar kerja
bukan karena pembelajaran, tetapi eksploitasi. Salah satu ciri lain untuk
mengenali dan membedakan, bahwa seorang anak masuk ke pasar kerja bukan
karena pembelajaran adalah melihat pada hak-hak anak. Masalah pekerja anak
yang masih dibawah umur merupakan fenomena yang sulit di tuntaskan hingga
kini. Keberadaan pekerja anak yang masih dibawah umur erat kaitannya dengan
sosial yang harus segera di cari jalan keluarnya, akan tetapi hal ini semakin
semula lebih berkaitan dengan tradisi dan budaya membantu orang tua. Sebagian
upaya proses belajar, belajar menghargai kerja dan tanggung jawab. Selain dapat
melatih dan memperkenalkan anak ke dunia kerja, mereka juga berharap dapat
waktu, fenomena anak yang bekerja banyak berkaitan erat dengan alasan ekonomi
pendapatan orang tua yang sangat sedikit itu tidak mampu lagi menutupi
Pekerja anak ataupun kita lihat sebagai anak-anak yang kurang beruntung
20
Eggi Sudjana.2002.Buruh Menggugat.Pustaka Sinar Harapan.Jakarta.hlm:150
20
kanak-kanak,memperoleh pendidikan, disisi lain terpaksa harus terjun kedunia
kerja layaknya orang dewasa pada umumnya. Meskipun disatu pihak sangat
dipahami bahwa kehadiran anak adalah suatu anugerah yang harus dijaga dan
tidak sedikit jumlah orang tua yang memilih mempekerjakan anaknya ketimbang
harus disekolahkan.
Deklarasi ini, tersirat bahwa umat islam berkewajiban memberikan yang terbaik
bagi anak-anak. Deklarasi ini memuat 10 (sepuluh) asas tentang hak-hak anak
yaitu21:
tingkatan social, kaya miskin, kelahiran, atau status lain, baik yang ada
21
Gultom Maidin.2008.Perlindungan hukum terhadap anak.Bandung:Refika Aditama.hlm.45
21
kejiwaan, moral, spiritual, dan kemasyarakatan dalam situasi yang
tujuan itu ke dalam hukum, kepentingan terbaik atas diri anak harus
5. Anak yang cacat fisik, mental, dan lemah kedudukan sosialnya akibat
perlakuan khusus.
tanggung jawab tersebut terletak pada orang tua mereka. Anak harus
22
mempunyai kesempatan yang leluasa untuk bermain dan berekreasi
yang penuh kasih saying, sehat jasmani dan rohani. Anak dibawah usia
khusus kepada anak yang tidak memiliki keluarga dan kepada anak
keluarga besar.
22
Gultom Maidin.2008.Perlindungan hukum terhadap anak.Bandung:Refika Aditama.hlm.46
23
maupunyang dapat mempengaruhi perkembangan tubuh, jiwa, dan
akhlaknya23.
10. Anak harus dilindungi dari perbuatan yang mengarah ke dalam bentuk
Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan
menjamin anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta
negara peserta mengakui hak anak atas pendidikan dan dengan tujuan
mencapai hak ini secara bertahap dan mendasarkan pada kesempatan yang
membeda-bedakan status dan golongan dan begitu pula dengan pekerja anak.
23
Gultom Maidin.2008.Perlindungan hukum terhadap anak.Bandung:Refika Aditama.hlm.46
24
Ibid
24
Pekerja anak yang terpaksa harus mendapat kesempatan yang sama seperti
Pada Pasal 4 UU no. 23 tahun 2002 menjelaskan bahwa setiap anak berhak
untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai
“Semua anak tanpa pengecualian apapun memiliki hak yang tercantum dalam
deklarasi, tanpa perbedaan atau diskriminasi atau dasar ras, warna kulit, jenis
kelamin, bangsa, agama, paham politik lainnya, asal kebangsaan atau asal sosial,
kekayaan, kelahiran, dan status dari dirinya sendiri atau dari keluarganya.”26
Materi hukum hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak tersebut dapat
melestarikan dan mempertahankan hidup (the rights of life) dan hak untuk
baiknya.
25
Zulchaina Tanamas.1999.Aspek Hukum Perlindungan Anak.PT.Citra aditya Bakti.Bandung;hlm 10
26
Sri Widoyati Wiratmo Soekito.1989. anak dan wanita dalam hukum.LP3ES.Jakarta.hlm.56
25
tindak kekerasan, dan keterlantaran bagi anak yang telah mempunyai
(formal dan nonformal) dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak
Konvensi Hak Anak yang meliputi hak anak untuk menyatakan pendapat
kemerdekaan anak harus dilindungi dan diperluas dalam hal mendapatkan hak
atas hidup dan hak perlindungan baik dari orang tua, keluarga dan masyarakat,
bangsa dan negara. Perlindungan anak tersebut berkaitan erat untuk mendapatkan
hak asasi mutlak dan mendasar yang tidak boleh dikurangi satupun atau
manusia seutuhnya bila ia menginjak dewasa, dengan demikian bila anak telah
menjadi dewasa, maka anak tersebut akan mengetahui dan memahami mengenai
apayang menjadi dan kewajiban baik terhadap keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Hak asasi anak adalah hak asasi manusia plus dalam arti kata harus
baru lahir, tumbuh dan berkembang mendapat hak asasi manusia secara utuh.
27
Sri Widoyati Wiratmo Soekito.1989. anak dan wanita dalam hukum.LP3ES.Jakarta.hlm.56
26
Perlindungan anak merupakan upaya-upaya yang mendukung terlaksananya
hak untuk tumbuh dan berkembang dalam hidup secara berimbang dan positif,
berarti mendapat perlakuan secara adil dan terhindar dari ancaman yang
merugikan.28
28
Moh.Faisal Salam,2005.Hukum Acara Peradilan Anak di Indonesia, Bandar Maju,Bandung.Hlm.1
27