Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

MANAJEMEN PRODUKSI

ANALISIS PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN


INDEPENDEN

Disusun oleh:

Muhammad Depri 010216008P

Arista Pratama 01021500004

Abuzar 01021500030

Deki 01021500015

UNIVERSITAS MUSI RAWAS

FAKULTAS PERTANIAN

AGRIBISNIS

TAHUN AJARAN 2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangannya. Harapan yang paling besar dari
penyusunan makalah ini ialah agar makalah yang kami susun ini penuh manfaat, baik
untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau
menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan
dalam menambah referensi.

Lubuklinggau, 5 April 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

Bab 1 Pendahuuan ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................... 1

Bab 2 Pembahasan ......................................................................................... 2

2.1 Pengertian Persediaan ................................................................... 2


2.2 Tujuan Persediaan ......................................................................... 2
2.3 Jenis-jenis persediaan.................................................................... 3
2.4 Manajemen persediaan.................................................................. 4
2.5 Biaya-biaya persediaan ................................................................. 5
2.6 Model Persediaan untuk permintaan independen ......................... 7
2.7 Model EQQ ................................................................................... 7

Bab 3 Penutup ................................................................................................ 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 8

Daftar Pustaka ............................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi merupakan macam-
macam bentuk dari persediaan dan persediaan berhubungan dengan stok dari
apapun yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Meskipun persediaan
mewakili sebagian besar dari investasi bisnis yang harus dikelolah dengan baik
untuk memaksimalkan keuntungan.

Persediaan berhubungan dengan bermacam-macam: mencari perimbangan


antara jumlah stock yang benar tetapi tidak terlalu banyak, meningkatkan turnover
persediaan tampa mengorbankan tingkat pelayanan, menjaga stok terendah tetapi
tidak membahayakan kinerja, memelihara bermacam-macam stok yang sangat
luas tetapi tidak menghabiskan dengan cepat sehingga menipis, mempunyai
persedian yang mencukupi tampa item-item yang usang atau tidak terpakai, selalu
mempunyai stock yang diinginkan tetapi tidak item yang lambat, Ketika
persediaan tidak dikelolah dengan benar dan menjadi tidak dipercaya, tidak efisien
dan mahal, tidak hanya item yang disimpan, pajak asuransi dan juga biaya yang
ada dalam inventory.
1.2.Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan Persediaan?
 Apa tujuan dari Persediaan?
 Apa saja jenis-jenis persediaan?
 Apa saja Model Persediaan untuk permintaan independen?
1.3.Tujuan
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persediaan.
 Untuk mengetahui tujuan dari persediaan.
 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis persediaan.
 Untuk mengetahui apa saja model persediaan untuk permintaan
independen.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Persediaan


Itislah persediaan (inventori) adalah suatu istilah umum yang
menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya – sumber daya organisasi yang
disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
Sitem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan yang memonitor
tingkat persediaan dan mementukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan
persediaan harus di isi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan.

2.2. Fungsi Persediaan


Persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang
menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan. Ada enam penggunaan
persediaan, yaitu:

a) Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuhi


permintaan yang timbul dari konsumen.

b) Untuk menyesuaikan produksi dengan distribusi. Misalnya, bila


permintaan produknya tinggi hanya pada musim panas, suatu perusahaan
dapat membentuk stok selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan
stok dan kehabisan stok dapat dihindari. Demikian pula, bila pasokan suatu
perusahaan berfluktuasi, persediaan bahan baku ekstra mungkin diperlukan
untuk “menyesuaikan” proses produksinya.

c) Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah, karena pembelian


dalam jumlah besar dapat secara substansial menurunkan biaya produk.

d) Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga.

2
e) Untuk menghindari dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena cuaca,
kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat.
“Stok pengaman” misalnya, barang di tangan ekstra, dapat mengurangi
risiko kehabisan stok.

f) Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik dengan


menggunakan “barang-dalam-proses” dalam persediaannya. Hal ini karena
perlu waktu untuk memproduksi barang dan karena sepanjang
berlangsungnya proses, terkumpul persediaan-persediaan.

2.3. Jenis – Jenis Persediaan


A. Persediaan bahan mentah

Persediaan bahan mentah telah dibeli, namun belum diproses.


Bahan mentahnya dapat digunakan dari proses produksi untuk pemasok
yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pendekatan yang lebih disukai
adalah dengan menghapus variabilitas pemasok dalam hal mutu, jumlah,
atau waktu pengiriman sehingga tidak diperlukan pemisahan.

B. Persediaan barang-dalam-proses (Work-In-Process)

Persediaan barang-dalam-proses telah mengalami beberapa


perubahan, tetapi belum selesai. WIP ini ada karena untuk membuat
produk diperlukan waktu (disebut waktu siklus). Pengurangan waktu
siklus menyebabkan persediaan WIP pun berkurang. Sering kali hal ini
tidak sulit untuk dilakukan, karena hampir di sepanjang waktu
“pembuatan produk”, produk itu sebenarnya menganggur. Waktu kerja
aktual atau waktu “jalan” merupakan bagian kecil dari waktu arus bahan
baku, mungkin hanya 5%.

3
C. MRO

`MRO merupakan persediaan yang dikhususkan untuk


perlengkapan pemeliharaan/ perbaikan/operasi. MRO ini ada karena waktu
dan kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan dari beberapa peralatan
tidak dapat diketahui. Walaupun permintaan untuk persediaan MRO ini
sering kali merupakan fungsi jadwal-jadwal pemelih araan, permintaan
MRO lainnya perlu diantisipasi.

D. Persediaan barang jadi

Persediaan barang jadi selesai dan menunggu untuk dikirimkan.


Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan karena permintaan
konsumen untuk jangka waktu tertentu tidak diketahui.

2.4. Manajemen Persediaan

 Bagaimana mengelompokkan produk-produk persediaan (disebut analisis


ABC)
 Bagaimana mempertahankan keakuratan catatan persediaan yang ada

Analisis ABC:

 Membagi persediaan di tangan ke dalam tiga kelompok berdasarkan


volume tahunan dalam jumlah uang.
 Merupakan penerapan Prinsip Pareto
 Bagaimana memfokuskan sumberdaya pada bagian persediaan penting
yang sedikit dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun sepele

Keakuratan Catatan Persediaan:

 Penting dalam sistem produksi dan persediaan


 Memungkinkan organisasi untuk tidak merasa yakin bahwa “beberapa dari
seluruh produk” berada di persediaan

4
 Memungkinkan organisasi untuk tidak hanya memfokuskan pada butir-
butir persediaan yang dibutuhkan

Pengendalian Pengendalian dalam Industri Jasa:

Teknik-teknik yang dapat diterapkan:

 Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin yang baik


 Pengendalian yang ketat atas kiriman barang yang datang
 Pengendalian yang efektif atas semua barang yang keluar dari fasilitas

2.5. Biaya – Biaya Persediaan


A. Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs)
Biaya penyimpanan (holding cost) adalah biaya-biaya yang
berkaitan dengan penyimpanan atau “penahanan” (carrying) persediaan
sepanjang waktu tertentu. Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga
mencakup biaya yang berkaitan dengan gudang, seperti biaya asuransi,
staffing tambahan, dan pembayaran bunga. Biaya penyimpanan teridiri
atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas
persediaan. Biaya – biaya yang termasuk dalam sebagai biaya
penyimpanan adalah :
1) Biaya fasilitas – fasilitas penyimpanan (termasuk, penerangan,
pemanas atau pendingin).
2) Biaya modal (opportunity cost of capital, yaitu alternatif
pendapatan atas dana yang di investasikan dalam persediaan).
3) Biaya keusangan
4) Biaya penghitungan phisik dan konsiliasi laporan
5) Biaya asuransi persediaan
6) Biaya pajak persediaan
7) Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
8) Biaya penanganan persediaan; dan sebagainya
B. Biaya pemesanan (Pembelian)

5
Biaya pemesanan (ordering cost) mencakup biaya-biaya pasokan,
formulir, pemrosesan pesanan, tenaga para pekerja, dan sebagainya. Pada
saat produk pesanan dibuat, timbul pula biaya pemesanan, tetapi biaya ini
dikenal dengan nama biaya pemasangan. setiap kali suatu bahan di pesan
perusahaan menanggung biaya pemesanan (Order costs atauprocurement
costs).
C. Biaya pemasangan
Biaya pemasangan adalah biaya pemasangan biaya-biaya untuk
mempersiapkan mesin atau proses unruk memproduksi pesanan. Manajer
operasi dapat menurunkan biaya pesanan dengan mengurangi biaya
pemasangan dan dengan menggunakan prosedur yang efisien semacam
pembayaran dan pemesanan elektronik. Di banyak organisasi, biaya
pemasangan secara erat berhubungan dengan waktumpemasangan (setup
time). Pemasangan biasanya menuntut adanya sejumlah kerja tertentu
sebelum suatu operasi betul-betul dijalankan di pusat kerja. Kebanyakan
persiapan yang diperlukan oleh pemasangan dapat dilakukan sebelum
penghentian mesin atau proses yang ada. Waktu pemasangan dapat secara
substansial dikurangi. Mesin dan proses yang biasanya memerlukan
berjam-jam untuk dipasang, kini dapat dipasang dalam waktu kurang dari
satu menit oleh para produsen kelas dunia yang lebih imajinatif.
Sebagaimana yang akan ditunjukkan selanjutnya di makalah ini,
pengurangan waktu pemasangan merupakan cara yang sangat baik
untuk mengurangai investasi persediaan dan memperbaiki produktivitas.
D. Biaya penyiapan (Manufacturing)
Bila bahan – bahan tidak di beli, tetapi tidak di produksi sendiri
“dalam pabrik” perusahaan. Perusahaan menghadapi biaya penyiapan
(setup costs) untuk memproduksi komponen tertentu.
E. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan
Dari semua biaya – biaya yang berhubungan dengan tingkat
persediaan, biaya kekurangan bahan (shortage costs) adalah yang paling
sulit di perkirakan.

6
2.6. Model Persediaan untuk Permintaan Independen
a) Model dasar EOQ (Economic Order Quantity)
b) Minimisasi Biaya
c) Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)
d) Model POQ( Production Order Quantity)
e) Model Quantity Discount

2.7. Model EQQ


Beberapa asumsi yang digunakan:
 Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan
 Lead time, yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan
pesanan,ndiketahui dan bersifat konstan
 Persediaan diterima dengan segera
 Tidak mungkin diberikan diskon
 Biaya variabel yg muncul hanya biaya pemasangan atau pemesanan dan
biaya penahanan atau penyimpanan persediaan sepanjang waktu
 Keadaan kehabisan stock dapat dihindari sama sekali bila pemesanan
dilakukan pd waktu yg tepat

Formulasi EQQ yaitu:


Q =√ (2DS)/ H
Dimana:
Q= kuantitas pembelian
D= jumlah persediaan
S= biaya pesan/ satu kali pesan
H= biaya simpan/ unit /tahun

7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian
yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang
harus di jaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus
dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber
daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat.atau
dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan
biaya total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan di lakukan secara
optimal.

8
DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko, Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1,


BPFE – yogyakarta, 1984
http://www.docstoc.com/docs/18199491/MANAJEMEN-PERSEDIAAN
http://id.shvoong.com/social-sciences/1995194-manajemen-produksi/

Anda mungkin juga menyukai