tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
STATISTIK
PENDUDUK LANJUT USIA
2018
ISSN : 2086-1036
id
Katalog : 4104001
.
go
Ukuran Buku : 182 mm x 257 mm
s.
Jumlah Halaman : xxiv + 260 halaman
p
.b
w
Naskah :
w
Gambar Kulit :
s:
Sumber Gambar :
https://www.pexels.com/photo/old-man-wearing-brown-beanie-88479/
https://pixabay.com/id/kakek-manusia-ketertarikan-manusia-2978109/
https://unsplash.com/photos/WSrgO-8GYgo
Diterbitkan oleh :
©Badan Pusat Statistik
Dicetak Oleh:
-----------------------------------------
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa
izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
PENYUSUN NASKAH
id
Ida Eridawaty Harahap, S.Si., M.Si.
.
go
Raden Sinang, SST, M.Si.
Penulis
s.
: Mega Silviliyana, SST
p
Ika Maylasari, SST, M.Si.
.b
id
konkret dan komprehensif serta mewujudkannya dalam Publikasi Statistik
.
Penduduk Lanjut Usia 2018. Publikasi ini merupakan publikasi tahunan yang
go
memuat informasi makro mengenai kondisi demografi penduduk lansia, status
s.
pendidikan, kondisi kesehatan, peran lansia dalam ketenagakerjaan, potensi
p
ekonomi, keadaan sosial, serta akses penduduk lansia terhadap berbagai fasilitas
.b
buku ini dapat diketahui sejauh mana potensi dan sumber daya penduduk
w
lansia di Indonesia. Data yang digunakan dalam publikasi ini bersumber dari
//w
data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret tahun 2018, Survei
Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus tahun 2018, dan data sekunder dari
s:
Kementerian/Lembaga.
tp
Publikasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik dari
ht
Dr. Suhariyanto
v
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perubahan tatanan demografi pada dua dekade awal abad ke-21 sebagai
dampak dari baby boom yang terjadi pada beberapa puluh tahun lalu,
menciptakan tantangan tersendiri bagi negeri ini. BPS memproyeksikan bahwa
pada tahun 2045, Indonesia akan memiliki sekitar 63,31 juta penduduk lanjut
usia (lansia) atau hampir mencapai 20 persen populasi. Bahkan, proyeksi PBB
juga menyebutkan bahwa persentase lansia Indonesia akan mencapai 25 persen
pada tahun 2050 atau sekitar 74 juta lansia. Peningkatan yang begitu pesat ini
membawa konsekuensi tersendiri terhadap pembangunan nasional. Di satu sisi,
id
peningkatan lansia menunjukkan keberhasilan program-program terkait layanan
.
go
kesehatan beserta segala turunannya yang telah dicanangkan pemerintah selama
ini. Bahkan jika kondisi lansia dalam keadaan mandiri, sehat, aktif, dan produktif,
s.
secara tidak langsung juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat dan
p
.b
negara ini kelak. Akan tetapi, di sisi lain, peningkatan jumlah lansia juga akan
menjadi tantangan tersendiri ketika persiapan pra-lansia untuk menyambut
w
masa senja tidak terlalu baik yang mengakibatkan lansia di masa mendatang
w
jauh dari kata sehat, aktif, dan produktif. Hal tersebut berimplikasi terhadap
//w
mencapai 9,27 persen atau sekitar 24,49 juta orang. Adapun persentase lansia
di Indonesia didominasi oleh lansia muda (kelompok umur 60-69 tahun) yang
persentasenya mencapai 63,39 persen, sisanya adalah lansia madya (kelompok
umur 70-79 tahun) sebesar 27,92 persen, dan lansia tua (kelompok umur 80+)
sebesar 8,69 persen. Pada tahun 2018 setiap 100 orang penduduk usia produktif
harus menanggung 15 orang penduduk lansia. Jika dilihat secara total, persentase
lansia yang menjadi Kepala Rumah Tangga (KRT) ada sekitar 61,29 persen atau
dengan kata lain enam dari sepuluh lansia di Indonesia berperan sebagai KRT,
terlepas apakah mereka produktif atau tidak. Selain itu, sebagian besar lansia
masih mempunyai pasangan, sekitar 60,87 persen lansia berstatus kawin.
Jika dilihat dari aspek pendidikan, Angka Melek Huruf (AMH) lansia cenderung
stagnan dalam lima tahun terakhir di angka 78 persen. Angka buta huruf lansia
yang tinggal di perdesaan dua kali lebih besar dibandingkan di perkotaan.
Dilihat dari segi gender, angka buta huruf lansia perempuan lebih tinggi
dibandingkan lansia laki-laki. Kemudian dilihat dari status disabilitas, lansia
penyandang disabilitas lebih berisiko buta huruf. Berdasarkan hasil Susenas
2018, sepertiga lansia penyandang disabilitas tidak mampu baca tulis.
vii
Pola keterkaitan karakteristik demografi dengan tingkat pendidikan masih terlihat
pada penduduk lanjut usia. Ketimpangan pendidikan antar tipe daerah, jenis
kelamin, dan kelompok pengeluaran sesuai dengan pola klasik dimana pendidikan
tinggi lebih banyak di perkotaan, lebih terbuka untuk laki-laki, dan dienyam oleh
mereka yang tinggal di rumah tangga dengan status ekonomi tinggi. Dilihat dari
jenis kelamin, lansia laki-laki bersekolah dua tahun lebih lama dibandingkan lansia
perempuan. Lansia dari kelompok pengeluaran tertinggi rata-rata bersekolah
sampai kelas 8 (setara kelas 2 SMP/sederajat), sedangkan lansia dari kelompok
pengeluaran menengah dan terbawah rata-rata tidak lulus SD/sederajat.
Salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) adalah meningkatkan
akses �eknologi �nformasi �omunikasi (TIK) bagi seluruh lapisan masyarakat,
tidak terkecuali lansia. Telepon seluler merupakan sarana TIK yang paling banyak
digunakan lansia, dimana 4 dari 10 lansia menggunakan telepon seluler (HP).
id
Penggunaan (HP), komputer, ataupun internet lebih tinggi di perkotaan dibandingkan
.
go
perdesaan. Dilihat dari jenis kelamin, lansia laki-laki cenderung lebih terpapar TIK.
s.
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan lansia. Panjangnya
p
masa hidup pada lansia tak akan berarti tanpa disertai kesehatan prima dan
.b
setiap tahun. Pada tahun 2018, satu dari empat lansia sakit dalam sebulan
//w
respon aktif dalam mengatasi keluhan kesehatan yang dialami, baik dengan
mengobati sendiri, berobat jalan maupun kombinasi kedua respon aktif tersebut.
tp
ht
Tempat pilihan lansia dalam berobat jalan cukup bervariasi, akan tetapi
mayoritas lansia memilih praktik dokter/bidan untuk berobat jalan (35,30
persen). Kemunduran fungsi organ tubuh diiringi dengan penurunan
daya tahan tubuh menyebabkan rawat inap pada lansia seringkali tak
dapat dihindari. Rata-rata lamanya lansia dirawat inap kurang dari
seminggu (sekitar 6 hari) dan sekitar 47,55 persen lansia memilih RS
pemerintah sebagai tempat untuk memulihkan kondisi kesehatan mereka.
Dari aspek stabilitas pekerjaan, 9,97 persen lansia termasuk precarious worker
viii
yaitu pekerja bebas baik pertanian maupun non-pertanian. Precarious worker
cenderung tidak stabil dari segi upah dan jam kerja. Sementara itu, pekerja yang
termasuk vulnerable employment sebesar 50,39 persen. Lansia yang terserap
dalam vulnerable employment lebih cenderung untuk jatuh miskin ketika
permintaan menurun. Dari aspek jam kerja, sekitar 17,96 persen lansia bekerja
melebihi jam kerja layak dan 33,80 persen buruh lansia memperoleh upah
rendah. Dari data ketenagakerjaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kondisi
tenaga kerja lansia masih memprihatinkan bila dilihat dari aspek decent work.
Untuk menunjang kehidupan lansia, maka tempat tinggal yang aman dan
nyaman sangat diperlukan. Kepemilikan tempat tinggal juga menjadi salah satu
gambaran kesejahteraan penduduk lansia. Sekitar 9 dari 10 lansia tinggal di
rumah dengan status milik sendiri. Jika dilihat berdasarkan kriteria kelayakan,
id
persentase lansia di perkotaan yang tinggal di rumah layak huni terlihat lebih
.
go
tinggi dibandingkan lansia di perdesaan. Secara ekonomi, sebagian besar lansia
tinggal di rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40 persen terbawah.
s.
Dimana sumber pembiayaan dari rumah tangga lansia sebagian besar berasal
p
dari anggota rumah tangga yang bekerja yaitu sekitar 78,39 persen. Selain
.b
itu salah satu permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat baik di
w
Sekitar 1,31 persen lansia pernah menjadi korban kejahatan dalam setahun
//w
terakhir. Jenis kejahatan yang paling banyak dialami oleh lansia yang pernah
s:
Beberapa bantuan sosial yang diterapkan di Indonesia adalah Bansos Rastra, Kartu
ht
PKH, KPS/KKS, dan Kredit Pengembangan Usaha. Sebesar 42,06 persen rumah
tangga lansia menerima Bansos Rastra pada tahun 2018. Sayangnya, penyaluran
Bansos Rastra tersebut belum berjalan sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.
Kemudian, tercatat sekitar 7 dari 100 rumah tangga lansia di Indonesia memiliki
kartu PKH dan masih tercatat/menjadi penerima PKH, dengan persentase di
perdesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan. Persentase rumah tangga
lansia yang memiliki KPS/KKS mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017
(17,38 persen menjadi 15,85 persen). KPS/KKS yang seharusnya ditujukan kepada
keluarga miskin pada kenyataannya masih belum sepenuhnya tepat sasaran
karena ada sekitar 4,53 persen rumah tangga lansia pada kelompok 20% teratas
yang ternyata memiliki KPS/KKS. Pemerintah juga berupaya memberdayakan
lansia melalui pemberian bantuan Kredit Pengembangan Usaha. Sebesar
22,29 persen rumah tangga lansia menerima kredit pengembangan usaha,
dimana kredit yang paling banyak diterima adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).
ix
penduduk lansia miskin melalui PBI. Sayangnya, masih ada 1 dari 5 penduduk
lansia dengan status ekonomi 20% teratas yang menerima PBI. Selain jaminan
kesehatan, terdapat jaminan pensiun, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan
kerja, jaminan kematian, dan pesangon PHK bagi para penduduk lansia. Pada
tahun 2018, tercatat sekitar 13 dari 100 rumah tangga lansia memiliki jaminan
sosial, dengan mayoritas jaminan sosial yang dimiliki adalah jaminan pensiun.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
x
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar v
Ringkasan Eksekutif vii
Daftar Isi xi
Daftar Gambar xiii
Daftar Tabel xv
id
Daftar Lampiran Tabel xvii
.
go
Daftar Tabel Sampling Error xxi
Daftar Singkatan s. xxiii
p
.b
BAB 1 Pendahuluan
Penuaan Penduduk di Indonesia
w
3
Tren Penduduk Lansia: Kesempatan dan Tantangan
w
5
Bingkai Kebijakan Kelanjutusiaan
//w
7
Bonus demografi 8
s:
BAB 2 Demografi
ht
BAB 3 Pendidikan
Kemampuan Baca Tulis Lansia 25
Tingkat Pendidikan Lansia 27
Akses Teknologi Informasi dan Komunikasi 31
BAB 4 Kesehatan
Kondisi Kesehatan Lansia 37
Perilaku Pencarian Pengobatan Lansia 39
Perilaku Merokok Lansia 47
xi
Halaman
BAB 5 Ketenagakerjaan DAFTAR ISI
Kesempatan Lansia untuk Bekerja 53
Lapangan Pekerjaan dan Status Pekerjaan Lansia 56
Jam Kerja Layak 60
Pendapatan/Upah/Gaji yang Mencukupi 61
id
Jaminan Sosial Lansia 83
.
go
BAB 8 Program Pro Lansia s.
Kebijakan Umum Pelayanan Kesejahteraan Lansia 89
p
Program-Program Pelayanan Lansia 90
.b
w
w
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1.1 Persentase Penduduk Lansia dan Balita, 1971-2045 4
2.1 Piramida Penduduk Indonesia, Tahun 1971, 2000, 2018 14
2.2 Distribusi Penduduk Lansia, 2018 15
2.3 Lima Provinsi dengan Struktur Penduduk Tua di Indonesia, 2018 16
2.4 Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia, 2010-2018 17
Persentase Penduduk Lansia yang Menjadi Kepala Rumah
2.5 18
id
Tangga (KRT), 2018
.
go
3.1 Angka Melek Huruf Penduduk Lansia, 2014-2018 25
3.2 Angka Melek Huruf Penduduk Lansia Menurut Provinsi, 2018
s. 27
Persentase Penduduk Lansia Menurut Pendidikan Tertinggi
p
3.3 28
.b
Usia, 2018
//w
3.6 30
Provinsi, 2018
ht
xiii
Gambar Judul Halaman
5.4 Persentase Penduduk Lansia Bekerja yang Termasuk 59
Precarious Work, 2018
5.5 Persentase Penduduk Lansia Bekerja yang Termasuk 59
Vulnerable Employment, 2018
5.6 Rata-rata Jumlah Jam Kerja (dalam jam) dari Penduduk 61
Lansia yang Bekerja Menurut Kelompok Umur, 2018
5.7 Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja sebagai Buruh 63
dengan Upah Rendah, 2018
5.8 Rata-rata Besarnya Pendapatan/Upah/Gaji (rupiah) dari 63
Lansia yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,
id
2018
.
6.1 Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal di Rumah Layak
go
69
Huni, 2014-2018 s.
6.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Kelompok 71
p
Pengeluaran Rumah Tangga, 2018
.b
Rastra, 2016-2018
ht
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
2.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Kelompok Umur, 15
2018
2.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Status Perkawinan, 19
2018
2.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Status Tinggal 20
Bersama, 2018
id
3.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Kemampuan Baca 26
.
Tulis, 2018
go
3.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Pendidikan
s. 28
Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
p
3.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Akses Teknologi 31
.b
2018
//w
2018
tp
xv
Tabel Judul Halaman
5.3 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut Status 58
Pekerjaan Utama, 2018
5.4 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut Jumlah 60
Jam Kerja dalam Seminggu, 2018
5.5 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut 62
Pendapatan/Upah/Gaji dalam Sebulan, 2018
6.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Karakteristik 68
Demografi dan Status Kepemilikan Tempat Tinggal, 2018
6.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Karakteristik 70
Demografi dan Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal,
id
2018
.
6.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Kelompok 72
go
Pengeluaran Rumah Tangga, 2018 s.
6.4 Persentase Lansia yang Menjadi Korban Kejahatan 74
p
Menurut Jenis Kejahatan, 2018
.b
2018
tp
xvi
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
id
2.4 Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia Menurut Provinsi, 130
.
Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2018
go
2.5.1 - 2.5.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
s. 131 - 135
Keanggotaan rumah Tangga, 2018
p
2.6.1 - 2.6.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status 136 - 140
.b
Perkawinan, 2018
w
2.7.1 - 2.7.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status 141 - 145
w
3.1.1 - 3.1.3 Angka Melek Huruf Penduduk Lanjut Usia Menurut 146 - 148
s:
3.2.1 - 3.2.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan 149 - 153
ht
xvii
Tabel Judul Halaman
4.4 Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan 161
Kesehatan Selama Sebulan Terakhir dan Berobat Jalan
Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Tipe Daerah, 2018
4.5 Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan Menurut 162
Provinsi dan Tempat Berobat, 2018
4.6 Persentase Penduduk Lansia yang Tidak Berobat Jalan 163
Menurut Provinsi dan Alasan Utama Tidak Berobat Jalan,
2018
4.7 Persentase Penduduk Lansia Berobat Jalan yang 164
Menggunakan Jaminan Kesehatan untuk Berobat Jalan,
2018
. id
4.8 Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Dirawat Inap 165
go
Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan
Tipe Daerah, 2018
p s.
4.9 Rata-rata Lama Rawat Inap (dalam hari) Lansia yang 166
.b
xviii
Tabel Judul Halaman
5.6 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Termasuk 180
Vulnerable Employment Menurut Provinsi dan Tipe
Daerah, 2018
5.7 Rata-rata dan Persentase Jumlah Jam Kerja dalam 181
Seminggu dari Penduduk Lansia Bekerja Menurut
Provinsi, 2018
5.8 Rata-rata dan Persentase Pendapatan/Upah/Gaji dari 182
Penduduk Lansia Bekerja Menurut Provinsi, 2018
5.9 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Bekerja sebagai 183
Buruh dan Memperoleh Upah Rendah, 2018
id
6.1.1 - 6.1.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status 184 - 188
.
Kepemilikan Tempat Tinggal, 2018
go
6.2.1 - 6.2.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
s. 189 - 193
Kelayakan Tempat Tinggal, 2018
p
6.3.1 - 6.3.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status 194 - 198
.b
Daerah, 2018
s:
xix
Tabel Judul Halaman
7.8 Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan 209
Kesehatan Menurut Provinsi dan Jenis Jaminan Kesehatan,
2018
7.9 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki Jaminan 210
Sosial Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2018
7.10 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki/ 211
Menerima Jaminan Sosial Menurut Provinsi dan Jenis
Jaminan Sosial, 2018
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
xx
DAFTAR TABEL
SAMPLING ERROR
id
C.1 - C.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal 225-229
.
Sendiri Menurut Provinsi, 2018
go
D.1 - D.5 Sampling Error Rata-rata Lama Sekolah dari Penduduk Lansia
s. 230-234
Menurut Provinsi, 2018
p
E.1 - E.5 Sampling Error Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut 235-239
.b
Provinsi, 2018
w
F.1 - F.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja 240-244
w
G.1 - G.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal di 245-249
s:
H.1 - H.3 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Lansia yang 250-252
ht
xxi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
DAFTAR SINGKATAN
id
9. DPTK: Daerah Tertinggal Perbatasan Kepulauan
.
HP: Handphone/telepon seluler
go
10.
11. JKN: Jaminan Kesehatan Nasional s.
12. Jamkesda: Jaminan Kesehatan Daerah
p
13. Jamkesmas: Jaminan Kesehatan Masyarakat
.b
xxiii
39. SE: Standard Error
40. SJSN: Sistem Jaminan Sosial Nasional
41. SM: Sekolah Menengah
42. SMP: Sekolah Menengah Pertama
43. SMK: Sekolah Menengah Kejuruan
44. Stranas: Strategi Nasional
45. Susenas: Survei Sosial Ekonomi Nasiona
46. TIK: Teknologi Informasi dan Komunikasi
47. TPAK: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
48. UEP: Usaha Ekonomi Produktif
49. UKBM: Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
50. UU: Undang-undang
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
xxiv
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
1
PENDAHULUAN
Sebagai sebuah negara kepulauan dengan jumlah populasi keempat terbesar di
dunia menurut World Population Prospect 2017 Revision oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), pertumbuhan penduduk Indonesia sangat berpengaruh terhadap
komposisi penduduk dunia. Bahkan, dari tahun 2017 hingga 2050 diperkirakan
bahwa separuh dari pertumbuhan penduduk dunia akan terkonsentrasi pada
sembilan negara saja, salah satunya adalah Indonesia. Populasi dunia saat ini
berada pada era penduduk menua (ageing population) dengan jumlah penduduk
id
yang berusia 60 tahun ke atas melebihi 7 persen populasi. Seiring dengan
.
go
pertumbuhan tersebut, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) semakin lama
juga semakin meningkat dan berkontribusi cukup tinggi terhadap pertumbuhan
s.
penduduk secara keseluruhan. Populasi lansia mencapai 962 juta orang pada
p
tahun 2017, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 1980 yaitu hanya 382 juta
.b
lansia di seluruh dunia. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun
w
2050 yang prediksinya akan mencapai sekitar 2,1 miliar lansia di seluruh dunia.
w
//w
di Indonesia juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018,
terdapat 9,27 persen atau sekitar 24,49 juta lansia dari seluruh penduduk.
tp
8,97 persen (sekitar 23,4 juta) lansia di Indonesia. Kenaikan ini diperkirakan
akan terus terjadi untuk beberapa tahun ke depan, walaupun jumlah serta
komposisi penduduk sebenarnya sangat dinamis dan tergantung pada tiga proses
demografi yang tidak dapat diprediksi secara pasti yaitu kelahiran, kematian,
dan migrasi. Perubahan ini juga tentu akan berdampak pada pergeseran struktur
umur penduduk dan akan mempengaruhi berbagai lini kehidupan negara.
3
masyarakat mengenai jumlah anak yang ideal yang mengakibatkan
penurunan angka kelahiran yang cukup signifikan. Sejalan dengan
hal ini, peningkatan program-program layanan kesehatan oleh
pemerintah ikut turut berkontribusi terhadap membaiknya tingkat
kesehatan masyarakat, ditandai dengan peningkatan angka harapan
hidup penduduk.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
4
jumlah lansia akan melebihi jumlah anak di bawah 10 tahun (1,41
miliar berbanding 1,35 miliar). Bahkan, proyeksi di tahun 2050
mengindikasikan bahwa akan lebih banyak lansia usia 60 tahun ke
atas daripada remaja dan pemuda usia 10 s.d. 24 tahun yaitu sekitar
2,1 miliar berbanding 2 miliar di seluruh dunia.
Pertumbuhan lansia yang sangat pesat ini diperkirakan
juga akan terjadi di Indonesia. Berdasarkan data proyeksi yang
dikeluarkan BPS, diperkirakan pada tahun 2045 lansia Indonesia
akan meningkat sebesar 2,5 kali lipat dibandingkan lansia tahun
2018. Pada 2045 nanti berdasarkan prediksi ini dapat dikatakan
bahwa hampir seperlima penduduk Indonesia adalah lansia. Angka
ini begitu besar jika disandingkan dengan prediksi jumlah balita
yang hanya sekitar 22 juta jiwa atau 6,88 persen dari total populasi.
. id
go
Tren Penduduk Lansia: Kesempatan dan Tantangan
p s.
Pertumbuhan lansia yang cukup signifikan menandakan
.b
5
yang telah dijabarkan akan membawa dampak baik positif maupun
negatif terhadap pembangunan Indonesia. Dampak tersebut
dipengaruhi oleh seberapa baik bangsa ini mempersiapkan
kehidupan lansianya di masa yang akan datang. Ibarat dua sisi mata
pisau, peningkatan jumlah penduduk lansia dapat memberikan
kesempatan sekaligus tantangan yang harus dihadapi yang akan
menentukan ke mana nasib bangsa ini ke depan.
Hal ini akan berdampak positif, jika lansia
Indonesia berada dalam keadaan mandiri, sehat,
aktif, dan produktif. Lansia ‘mapan’ yang telah
mempersiapkan masa tua nya sebaik mungkin
sebelum memasuki usia senja sedikit banyak
turut membantu kesejahteraan keluarga. Secara
id
tidak langsung, hal ini akan berdampak pula
.
go
pada peningkatan ekonomi masyarakat dan
bermuara pada semakin baiknya nasib bangsa s.
ini kelak.
p
Fenomena tersebut juga akan meringankan beban penduduk
.b
secara signifikan.
Di sisi lain, peningkatan jumlah lansia juga akan menjadi
tp
6
Bingkai Kebijakan Kelanjutusiaan
id
kesempatan kerja, pelayanan pendidikan dan latihan, pelayanan
.
go
untuk mendapatkan kemudahan dalam penggunaan fasilitas,
sarana dan prasarana umum, pemberian kemudahan dan layanan
s.
bantuan hukum, pemberian perlindungan sosial, bantuan sosial
p
.b
7
penguatan institusi pelaksana kelanjutusiaan, perlindungan sosial,
jaminan pendapatan dan kapasitas individu, peningkatan derajat
kesehatan lansia, dan perlindungan pemenuhan dan penghormatan
terhadap hak lansia.
Kemudian, Kementerian Sosial mengeluarkan Permensos RI
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan
Ramah Lanjut Usia sebagai acuan dalam pengembangan kawasan
ramah lanjut usia bagi pemerintah, masyarakat, maupun dunia
usaha. Pengembangan kawasan ramah lansia tersebut ditujukan
untuk mendukung kebutuhan serta pemenuhan hak lansia dalam
mewujudkan lansia yang mandiri, sehat, aktif, dan produktif. Dengan
adanya peraturan tersebut, diharapkan kawasan yang ramah akan
lansia juga semakin banyak, sehingga para lansia juga semakin
id
terfasilitasi dengan baik dalam melakukan berbagai aktifitasnya.
.
go
Semakin banyak pihak yang memberikan perhatian terhadap
masalah kelanjutusiaan, diharapkan dapat menghasilkan regulasi
s.
yang terarah, terstruktur, komprehensif, serta mampu memayungi
p
para lansia agar mereka mampu menjadi lansia yang mandiri,
.b
Bonus demografi
tp
8
di masa yang akan datang. Apabila lapangan kerja yang diciptakan
semakin banyak sehingga penduduk usia produktif juga semakin
produktif dari sisi perekonomian, maka masyarakat juga dapat lebih
mempersiapkan masa tua dengan sebaik-baiknya, tabungan hari
tua mulai dapat disisihkan, pengobatan dan pencegahan penyakit
juga dapat dilakukan sedini mungkin, bahkan berbagai usaha
ekonomi sebagai penopang hidup di masa lansia nanti juga sudah
mulai dipersiapkan. Hal itu akan terjadi jika bonus demografi dapat
dimanfaatkan dengan baik.
Pemerintah berusaha semaksimal mungkin agar dapat
mengambil manfaat penuh dari hal tersebut melalui kebijakan
ekonomi dan tenaga kerja yang mendukung. Namun, tentunya
harus didukung dengan program lain seperti program KB yang tetap
id
harus diperkuat untuk mencapai penurunan fertilitas.
.
go
Melihat tantangan demografi ini melibatkan semua pihak di
berbagai sektor, maka pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus
s.
terus berkoordinasi secara intensif dengan berbagai pemangku
p
kepentingan dalam menyusun kebijakan yang berkesinambungan.
.b
demografi ini.
s:
9
Maret 2018, Survei Angkatan kerja Nasional (Sakernas) Agustus
2018, serta data sekunder dari berbagai Kementerian/Lembaga.
Selain itu, publikasi ini juga disusun secara sistematis menjadi
delapan bagian dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang
mampu menggambarkan kehidupan lansia Indonesia serta berbagai
fenomena yang menyertainya. Ringkasan eksekutif di bagian awal
publikasi dimaksudkan untuk memberikan gambaran ringkas dari
keseluruhan isi publikasi. Uraian yang rinci disajikan dalam bab-
bab sesuai tema bahasan dari publikasi. Bagian pertama (Bab 1)
menyajikan bagaimana perjalanan penuaan penduduk Indonesia
dari waktu ke waktu beserta kesempatan dan tantangan yang akan
dihadapinya. Selanjutnya, bagaimana potret lansia Indonesia dari
sudut pandang demografi dijabarkan secara komprehensif pada
id
Bab 2. Lansia juga memiliki potensi yang dapat diberdayakan guna
.
go
menunjang pembangunan nasional. Hal ini dikupas tuntas pada
Bab 3 dan Bab 4, masing-masing untuk melihat sejauh mana tingkat
s.
pendidikan dan kesehatan lansia. Sementara itu, untuk mengukur
p
keterlibatan lansia secara nyata dalam menggerakkan perekonomian
.b
negeri ini dapat dilihat pada Bab 5. Kondisi sosial ekonomi rumah
w
tangga lansia juga tidak luput dari perhatian penulisan publikasi ini,
w
10
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
2
DEMOGRAFI
Demografi adalah studi tentang perubahan dalam ukuran, keragaman, distribusi
dan komposisi populasi penduduk dari waktu ke waktu (A.B. Newman dan J.A.
Cauley, 2012). Komposisi umur penduduk dunia telah berubah selama abad ke-
20. Perubahan tersebut berlanjut hingga abad ke-21. Secara spesifik, ukuran
dan proporsi dari penduduk lanjut usia (penduduk 60 tahun ke atas) mengalami
kenaikan yang cukup signifikan dan akan terus bertambah. Ini terjadi karena
id
penduduk dunia secara umum sedang mengalami transisi demografi. Kemajuan
.
go
di bidang kesehatan telah meningkatkan angka harapan hidup dan menurunkan
angka kematian. Hal tersebut salah satunya berimplikasi terhadap struktur umur
s.
penduduk lansia, kedudukan lansia dalam rumah tangga, serta status tinggal lansia.
p
.b
13
di tahun 2018 ini tetap memiliki kesehatan prima dan produktivitas
tinggi hingga memasuki masa lansia, sehingga dapat diandalkan
sebagai bagian dari aset bangsa dalam menggerakkan roda
perekonomian negeri ini.
. id
go
p s.
.b
w
lansia atau sekitar 24,49 juta orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa
ht
14
Gambar 2.2 Distribusi Penduduk Lansia, 2018
. id
go
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018.
s.
Kelompok lanjut usia biasanya merasakan kesepian di
p
.b
Kelompok Umur
Karakteristik Lansia Lansia
Pra Lansia Lansia Lansia
Muda Madya
(45-59) Tua (80+) (60+)
(60-69) (70-79)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Total 16,91 5,88 2,59 0,81 9,27
Tipe Daerah
Perkotaan 16,88 5,61 2,43 0,71 8,75
Perdesaan 16,95 6,19 2,78 0,93 9,90
Jenis Kelamin
Laki-Laki 16,81 5,83 2,33 0,62 8,78
Perempuan 17,01 5,93 2,84 1,00 9,77
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
15
Persentase lansia mengalami penurunan dibandingkan tahun
2018, hal ini terjadi di sebagian besar provinsi yang diantaranya
merupakan provinsi dengan persentase penduduk lansia terbanyak.
Data Susenas Maret 2018 menunjukkan bahwa provinsi dengan
persentase penduduk lansia terbanyak pada tahun 2018 adalah
DI Yogyakarta (12,37 persen), Jawa Tengah (12,34 persen), Jawa
Timur (11,66 persen), Sulawesi Utara (10,26 persen), dan Bali (9,68
persen).
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
16
sudah menurun sehingga umumnya mereka memiliki pendapatan
yang lebih rendah dibandingkan penduduk usia produktif.
. id
go
p s.
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
.b
17
Dengan kata lain, diantara empat rumah tangga di Indonesia, satu
diantaranya merupakan rumah tangga lansia. Berdasarkan angka
proyeksi, penduduk lansia semakin bertambah tiap tahunnya. Hal
tersebut menjadi perhatian bagi seluruh kalangan, baik keluarga
maupun masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal lansia
untuk memberikan perhatian dan dukungan yang lebih.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
18
menjadi KRT hanya sepertiga dari lansia laki-laki . Keadaan tersebut
kemungkinan berhubungan dengan isu diskriminasi gender yang
sudah ada sejak lama sedikit banyak berpengaruh terhadap para
lansia perempuan, dimana kehidupan perempuan sejak dulu lebih
banyak berhubungan dengan hal domestik dan biasanya memiliki
tingkat pendidikan yang rendah. Beberapa penelitian sebelumnya
mengungkapkan bahwa rumah tangga yang dikepalai oleh lansia
perempuan cenderung memiliki status ekonomi yang rendah.
id
perubahan fisik, mental sosial dan kesehatan, sehingga tidak sedikit
lansia yang merasa sendirian, frustasi, dan kehilangan kepercayaan
.
go
diri (Osman et al, 2012). Pada kondisi inilah terlihat bahwa lansia
bergantung kepada penduduk yang lain untuk mendapatkan
s.
dukungan/bantuan baik secara ekonomi maupun sosial. Adanya
p
.b
Status Perkawinan
Karakteristik Belum Cerai Cerai
Kawin Total
Kawin Hidup Mati
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Total 1,05 60,87 2,28 35,80 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 1,26 60,25 2,42 36,07 100,00
Perdesaan 0,82 61,53 2,13 35,51 100,00
Jenis Kelamin
Laki-Laki 0,86 82,65 1,51 14,99 100,00
Perempuan 1,22 41,11 2,99 54,68 100,00
19
Sebagian besar lansia masih mempunyai pasangan, sekitar
60,87 persen lansia berstatus kawin pada tahun 2018. Berdasarkan
Tabel 2.2, terlihat bahwa pola status kawin lansia di perkotaan
relatif sama dengan di perdesaan. Persentase lansia yang kawin di
perkotaan ada sekitar 60,25 persen, sedangkan di perdesaan sekitar
61,53 persen. Dukungan sosial yang terpenting adalah dukungan
yang berasal dari keluarga (Kaplan, 2010). Keluarga memberikan
intervensi perawatan kesehatan efektif untuk meningkatkan kualitas
hidup lansia yang optimal dan dalam memenuhi aktifitas sehari-
hari lansia termasuk status kesehatannya (Jikun, 2012). Jika dilihat
berdasarkan jenis kelamin, persentase lansia laki-laki yang kawin
(82,65 persen) banyaknya dua kali lipat dari lansia perempuan yang
id
kawin (41,11 persen). Hal ini diasumsikan karena umumnya lansia
laki-laki tidak dapat mengurusi kebutuhannya sendiri sehingga
.
go
memerlukan pasangan untuk membantunya.
s.
Tabel 2.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Status
p
Tinggal Bersama, 2018
.b
w
Tipe Daerah
Perkotaan 8,62 18,36 29,82 42,49 0,70 100,00
Perdesaan 9,98 21,61 24,06 43,90 0,44 100,00
Jenis Kelamin
Laki-Laki 4,45 25,19 32,33 37,64 0,39 100,00
Perempuan 13,66 15,17 22,23 48,20 0,74 100,00
20
atau menantunya. Memberi dukungan kepada penduduk lansia
juga diyakini merupakan tanggung jawab dan kewajiban keluarga,
terutama anak sebagai keturunannya. Anak dianggap sebagai
tempat bergantung jika mereka sudah tua dan tidak sanggup hidup
sendiri, baik karena alasan ekonomi maupun alasan kesehatan.
Hal menarik lainnya yang dapat dilihat dari Tabel 2.3
adalah keberadaan lansia yang tinggal bersama lainnya dimana
angkanya paling kecil yaitu 0,58 persen. Fenomena ini diduga
karena meningkatnya kesadaran keluarga dalam memperhatikan
kesejahteraan lansia, mengingat terjadi peningkatan persentase
lansia yang tinggal dengan anggota keluarga maupun pasangannya.
Jika dilihat berdasarkan tipe daerah, lansia yang tinggal dengan
keluarga ternyata lebih banyak di perkotaan (29,82 persen)
id
dibandingkan dengan di perdesaan (24,06 persen). Sedangkan jika
.
go
dilihat berdasarkan jenis kelamin, lansia laki-laki lebih banyak yang
bersama pasangan (25,19 persen) dan keluarga (32,33 persen).
s.
Namun kebalikannya, lansia perempuan justru lebih banyak yang
p
sendiri (13,66 persen) dan tinggal bersama tiga generasi (48,20
.b
persen).
w
w
//w
s:
tp
ht
21
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
3
PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan yang dicapai penduduk lanjut usia merupakan cermin pendidikan
zaman dahulu. Pendidikan yang rendah menunjukkan pembangunan pendidikan
yang belum memadai untuk bangsa Indonesia pada saat itu. Berbeda dengan sistem
pendidikan kini, pada zaman dahulu fasilitas pendidikan kurang memadai dan
akses sekolah cenderung jauh. Pada bab ini disajikan gambaran tingkat pendidikan
id
penduduk lansia, antara lain kemampuan baca tulis dan rata-rata lama sekolah.
.
go
Kemampuan Baca Tulis Lansia
s.
Melek huruf merupakan kemampuan dasar untuk setiap
p
individu. Seseorang akan lebih mudah menjalani hidup dengan
.b
akan lebih terbuka bagi mereka yang melek huruf. Oleh karena itu,
w
menulis.
tp
25
penurunan. Belum optimalnya program
keaksaraan menghambat peningkatan
AMH lansia. Permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan program keaksaraan
antara lain adanya kecenderungan kembali
buta huruf setelah mengikuti program
keaksaraan dasar dan rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya mengikuti
program pemberantasan buta aksara
(https://pauddikmasntb.kemdikbud.go.id).
Adapun dilihat dari berbagai karakteristik, terdapat
perbedaan kemampuan baca tulis lansia. Angka buta huruf lansia
yang tinggal di perdesaan dua kali lebih besar dibandingkan di
id
perkotaan (27,90 persen berbanding 14,54 persen). Dilihat dari
.
go
segi gender, angka buta huruf lansia perempuan jauh lebih tinggi
dibandingkan lansia laki-laki. Sementara itu, angka buta huruf lansia
s.
semakin besar pada kelompok umur yang semakin tua.
p
.b
26
Kesenjangan ekonomi turut mempertajam disparitas
kemampuan baca tulis lansia. Semakin tinggi status ekonomi
semakin besar persentase lansia yang melek aksara. Status ekonomi
disini merupakan status ekonomi rumah tangga yang diukur
menggunakan pendekatan pengeluaran perkapita sebulan,
dengan asumsi bahwa pengeluaran perkapita sebulan
sama dengan pendapatannya. Kemudian dilihat dari status
disabilitas, lansia penyandang disabilitas lebih berisiko buta
huruf. Berdasarkan hasil Susenas 2018, sepertiga lansia
penyandang disabilitas tidak mampu baca tulis.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
yang diberi gradasi warna biru. Semakin gelap semakin tinggi AMH
lansia di provinsi tersebut. Keseluruhan Pulau Sumatera tampak
berwarna gelap, artinya provinsi di Pulau Sumatera memiliki AMH
di atas angka nasional. Di sisi lain, meskipun masih di bawah angka
nasional, AMH lansia Provinsi Papua masih lebih tinggi dibandingkan
Provinsi Jawa Timur dan Bali yang merupakan provinsi besar dan
maju. Provinsi dengan AMH lansia terendah adalah Nusa Tenggara
Barat, dimana separuh penduduk lansianya buta huruf.
27
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (persen)
Karakteristik Tidak Tidak Total
SD/ SMP/ SM/
pernah tamat PT
sederajat sederajat sederajat
sekolah SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Total 17,47 34,68 29,08 7,16 7,80 3,81 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 12,50 29,26 29,41 9,96 12,59 6,27 100,00
Perdesaan 22,77 40,45 28,73 4,16 2,70 1,19 100,00
Jenis Kelamin
Laki-Laki 10,32 32,33 32,34 9,01 10,81 5,20 100,00
id
Perempuan 23,97 36,80 26,12 5,48 5,08 2,56 100,00
.
Kelompok Umur
go
Lansia Muda (60-69) 12,61 33,98 31,87 7,37 9,58 4,59 100,00
Lansia Madya (70-79) 22,35 35,66 25,94 s. 7,90 5,31 2,84 100,00
Lansia Tua (80+) 37,27 36,56 18,79 3,23 2,89 1,26 100,00
p
.b
28
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
Sama halnya dengan angka melek huruf, status ekonomi
berbanding lurus dengan tingkat pendidikan. Sekitar 14 persen
lansia yang tinggal di rumah tangga dengan kelompok pengeluaran
20 persen teratas tamat perguruan tinggi. Sebaliknya, persentase
lansia dari kelompok pengeluaran 40 persen terbawah yang tamat
PT tidak sampai 1 persen. Mayoritas lansia dengan status ekonomi
terbawah hanya duduk di bangku sekolah dasar (68,48 persen),
namun tidak sampai separuhnya menamatkan SD/sederajat (28,95
persen).
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
29
tidak lulus SD/sederajat. Lansia yang berpendidikan tinggi cenderung
memiliki kehidupan layak dan berkecukupan. Dengan demikian,
mempersiapkan kesejahteraan lansia dimulai sejak dini. Partisipasi
sekolah anak dan pemuda seyognya terus ditingkatkan sebagai bekal
hari tua mereka.
. id
go
p s.
.b
w
3,44 tahun).
30
Rata-rata lama sekolah lansia tidak merata di wilayah
Indonesia. DKI Jakarta yang merupakan ibu kota negara sekaligus pusat
pemerintahan memiliki angka tertinggi yakni 9,17 tahun, artinya rata-
rata lansia bersekolah sampai lulus SMP/sederajat. Bertolak belakang
dengan Jakarta, rata-rata lama sekolah provinsi lain tidak lebih besar
dari 7 tahun. Bahkan di NTB rata-rata lama sekolah penduduk lansia
hanya 2,94 tahun (tidak sampai selesai kelas 3 SD/sederajat).
id
2018 antara lain menggunakan telepon seluler (HP), menggunakan
komputer, dan menggunakan internet dalam tiga bulan terkhir.
.
go
Di antara ketiga akses TIK tersebut, penggunaan telepon seluler
merupakan hal yang paling bersinggungan dengan lansia dimana 4 dari
s.
10 lansia menggunakan HP. Dilihat dari kelompok umur, separuh lansia
p
.b
Komputer Internet
(1) (2) (3) (4)
ht
31
Ketimpangan akses TIK oleh lansia beriringan dengan
disparitas tipe daerah dan gender. Penggunaan HP, komputer,
ataupun internet lebih tinggi di perkotaan dibandingkan perdesaan.
Dilihat dari jenis kelamin, lansia laki-laki cenderung lebih terpapar
TIK. Separuh lansia laki-laki menggunakan HP, sedangkan persentase
lansia perempuan yang menggunakan HP
hanya sepertiga. Dalam menggunakan internet,
disparitas tipe daerah lebih lebar dibandingkan
disparitas gender.
Akses teknologi informasi dan
komunikasi turut dipengaruhi oleh status
ekonomi lansia. Semakin tinggi kelompok
pengeluaran rumah tangga, semakin besar
id
persentase lansia yang menggunakan HP,
.
go
komputer, maupun internet. Sekitar 70 persen
lansia dari kelompok pengeluaran 20 persen teratas menggunakan
s.
HP, sedangkan yang menggunakan komputer sekitar 10 persen.
p
Sejalan dengan itu, lebih dari seperlima lansia dari kelompok
.b
Internet, 2015-2018
32
Target SDGs lainnya yang terkait TIK adalah menyediakan
akses internet yang terjangkau dan universal bagi seluruh lapisan
masyarakat, termasuk lansia. Gambar 3.7 memperlihatkan
perkembangan lansia yang mengakses internet. Meskipun persentase
lansia yang mengakses internet boleh dibilang kecil, angka ini terus
mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2018, persentase
lansia yang mengakses internet melesat naik menjadi 5,73 persen.
Kenaikan ini adalah yang terbesar dalam empat tahun terakhir.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
33
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
4
KESEHATAN
Indonesia patut berbangga dengan beberapa pencapaian yang telah diraih di
bidang kesehatan, salah satunya terlihat melalui persentase lansia yang cenderung
meningkat antar waktu. Kemajuan di bidang kesehatan telah memberikan
pengaruh positif terhadap terciptanya fenomena tersebut. Panjangnya masa hidup
pada lansia tak akan berarti tanpa disertai kesehatan prima dan produktivitas.
Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), Angka Harapan Hidup
id
Sehat (AHHS) Indonesia pada tahun 2016 adalah 12,7 tahun yang menandakan
.
go
bahwa lansia Indonesia dapat menjalani hidup mereka dalam kondisi sehat
sampai usia 72-73 tahun. Angka ini masih jauh di bawah AHHS negara maju
s.
yang besarannya mencapai 20 tahunan. Berangkat dari kondisi ini, pemerintah
p
.b
Indonesia telah menyiapkan PMK No. 25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi
Nasional (RAN) kesehatan lansia Indonesia tahun 2016-2019 sebagai bagian dari
w
kesehatan di samping upaya penyembuhan dan pemulihan. Hal ini juga menjawab
isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor
ht
37
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur lansia.
Mengalami Keluhan
Karakteristik Mengalami Sakit
Kesehatan
(1) (2) (3)
Total 51,28 25,99
Tipe Daerah
Perkotaan 50,84 24,12
Perdesaan 51,76 27,98
Jenis Kelamin
Laki-Laki 50,16 25,91
id
Perempuan 52,30 26,06
.
go
Kelompok Umur
Lansia Muda (60-69) 48,69 23,60
Lansia Madya (70-79) 55,25
s. 29,12
Lansia Tua (80+) 57,45 33,32
p
.b
Kelompok Pengeluaran
Rumah Tangga
w
Status Disabilitas
Non Disabilitas 48.54 22.30
tp
38
Gambar 4.1 Angka Kesakitan Penduduk Lansia, 2015-2018
id
Perilaku Pencarian Pengobatan Lansia
.
go
Segala bentuk keluhan kesehatan, baik yang mengganggu
s.
aktivitas sehari-hari maupun tidak, seyogyanya diobati sehingga
p
tidak berlarut-larut. Hal ini tercermin melalui perilaku kesehatan
.b
39
Tabel 4.2 Persentase Penduduk Menurut Tindakan
Pengobatan, 2018
Tindakan Pengobatan
Tidak
Mengobati Mengobati
Karakteristik Mengobati Berobat Sendiri dan Sendiri / Total
Sendiri Jalan Berobat Berobat
Jalan Jalan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Total 40,35 25,57 29,93 4,15 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 38,89 26,72 30,77 3,62 100,00
Perdesaan 41,87 24,37 29,05 4,70 100,00
Jenis Kelamin
id
Laki-Laki 41,64 24,86 29,54 3,96 100,00
.
go
Perempuan 39,22 26,19 30,27 4,32 100,00
Kelompok Umur s.
Lansia Muda (60-69) 40,56 25,18 30,58 3,69 100,00
p
Lansia Madya (70-79) 39,01 26,36 30,01 4,62 100,00
.b
Kelompok Pengeluaran
w
Rumah Tangga
//w
Status Disabilitas
Non Disabilitas 41,57 25,42 29,49 3,52 100,00
ht
40
Tabel 4.3 Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan
Menurut Tempat Berobat, 2018
Tempat Berobat
Lansia Klinik/ Pengo-
Karakteristik Berobat RS RS Praktik Puskes-
dokter batan Lain-
Jalan Peme- Swas- dokter/ mas / UKBM
bersa- tradisi- nya
rintah ta bidan Pustu
ma onal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Total 55,50 12,56 9,85 35,30 13,51 30,73 3,39 2,55 1,00
Tipe Daerah
Perkotaan 57,49 16,08 14,34 27,56 16,85 28,48 2,24 2,35 0,81
Perdesaan 53,42 8,60 4,79 44,03 9,74 33,27 4,69 2,77 1,21
Jenis Kelamin
id
Laki-Laki 54,40 14,75 10,70 33,65 14,13 29,36 2,75 2,65 1,00
Perempuan 56,46 10,73 9,14 36,69 12,98 31,88 3,93 2,46 1,00
.
go
Kelompok Umur
Lansia Muda (60-69) 55,76 12,91 10,19 s.33,74 13,87 31,20 3,11 2,57 0,95
Lansia Madya (70-79) 56,37 12,50 9,73 36,42 13,37 30,28 3,86 2,36 0,96
p
Lansia Tua (80+) 51,26 10,44 7,97 42,02 11,54 29,13 3,66 3,00 1,43
.b
Kelompok Pengeluaran
w
Rumah Tangga
w
40% terbawah 50,84 7,71 4,17 40,57 11,07 35,97 4,87 2,46 1,29
//w
40% menengah 55,91 12,79 9,20 35,69 13,30 31,77 3,04 2,71 0,92
20% teratas 66,03 21,28 21,69 24,71 18,45 19,05 1,23 2,42 0,60
s:
Status Disabilitas
tp
Non Disabilitas 54,90 11,81 9,40 35,38 13,98 31,36 3,38 2,10 0,85
Disabilitas 57,84 15,35 11,53 35,01 11,73 28,41 3,43 4,20 1,55
ht
41
lebih besar dibandingkan dengan rumah sakit swasta. Di sisi lain,
praktik dokter/bidan menjadi tujuan favorit lansia yang berobat
jalan dengan persentase tertinggi yakni 35,30 persen. Hal ini
kemungkinan terjadi mengingat keberadaan fasilitas tersebut lebih
mudah dijangkau oleh para lansia
Salah satu strategi dari Rencana Aksi Nasional Lanjut
Usia 2016-2019 adalah memperkuat dasar hukum pelaksanaan
pelayanan Kesehatan lanjut usia melalui tersedianya kebijakan
mengenai perlakuan khusus bagi lanjut usia dalam program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Data Susenas 2018 menunjukkan bahwa
lansia yang berobat jalan dengan menggunakan jaminan kesehatan
belum mencapai separuh dari lansia yang mengalami keluhan
kesehatan (44,70 persen).
. id
go
Tabel 4.4 Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan
Menurut Jaminan Kesehatan yang Digunakan, 2018
s.
Lansia yang Jaminan Kesehatan
p
Berobat
.b
Swasta Kantor
Kesehatan
//w
Tipe Daerah
tp
Jenis Kelamin
Laki-Laki 45,26 50,46 38,05 8,64 0,82 2,42
Perempuan 44,23 53,77 34,97 8,94 0,79 1,92
Kelompok Umur
Lansia Muda (60-69) 46,29 51,33 37,65 8,60 0,86 1,98
Lansia Madya (70-79) 44,09 53,13 35,00 8,84 0,71 2,60
Lansia Tua (80+) 36,07 56,47 31,25 10,35 0,67 1,78
Kelompok Pengeluaran
Rumah Tangga
40% terbawah 37,90 73,03 14,83 10,98 0,20 1,22
40% menengah 45,03 52,33 36,40 9,90 0,34 1,53
20% teratas 56,89 26,08 63,39 4,53 2,21 4,19
Status Disabilitas
Non Disabilitas 44,88 54,09 32,99 10,73 1,01 1,75
Disabilitas 44,03 51,75 37,29 8,29 0,75 2,26
Sumber: BPS, Susenas 2018
42
Sementara itu, dari mereka yang menggunakan jaminan
kesehatan untuk berobat jalan, penggunaan PBI masih mendominasi
diantara jaminan kesehatan lainnya (52,24 persen). Secara tidak
langsung hal ini mencerminkan bagaimana kondisi ekonomi rumah
tangga lansia Indonesia yang pada umumnya masih didominasi oleh
kelompok pengeluaran rumah tangga 40 persen terbawah. Demikian
halnya jika kita melihat penggunaan jaminan kesehatan menurut
kelompok pengeluaran rumah tangga, dimana semakin baik kondisi
ekonomi rumah tangga lansia, maka penggunaan jaminan kesehatan
semakin tinggi. Hal menarik lainnya ditunjukkan oleh lansia yang
tinggal di perkotaan maupun lansia yang berada pada kelompok
pengeluaran rumah tangga 20 persen teratas, dimana penggunaan
jaminan kesehatan Non PBI lebih mendominasi untuk digunakan
id
ketika mereka berobat jalan.
.
go
Gambar 4.2 Persentase Lansia yang Tidak Berobat Jalan Menurut
s.
Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2018
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
43
tidak jauh berbeda. Alasan lainnya yang dimaksud antara lain tidak
ada sarana transportasi, tidak ada yang mendampingi, dan waktu
tunggu pelayanan lama.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
44
Tabel 4.5 Persentase Penduduk Lansia yang Rawat Inap
menurut Lamanya Rawat Inap, 2018
id
Laki-Laki 31,43 43,98 15,82 8,77 100,00
.
Perempuan 36,08 44,55 12,81 6,55 100,00
go
Kelompok Umur s.
Lansia Muda (60-69) 34,59 43,40 14,41 7,61 100,00
p
Lansia Madya (70-79) 32,47 45,46 14,50 7,56 100,00
.b
Kelompok Pengeluaran
w
Rumah Tangga
40% terbawah 39,71 43,84 12,14 4,30 100,00
//w
Status Disabilitas
tp
45
Tabel 4.6 Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Rawat
Inap Setahun Terakhir Menurut Tempat Rawat Inap,
2018
Tempat Berobat
Lansia Klinik/ Pengo-
Karakteristik Rawat RS Praktik Puskes-
RS dokter batan Lain-
Inap Peme- dokter/ mas /
Swasta bersa- tradisi- nya
rintah bidan Pustu
ma onal
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Total 8,46 47,55 36,49 1,99 3,77 13,66 0,39 0,45
Tipe Daerah
Perkotaan 9,16 47,81 44,30 1,19 2,84 7,24 0,37 0,53
Perdesaan 7,72 47,21 26,62 3,00 4,95 21,78 0,42 0,34
Jenis Kelamin
id
Laki-Laki 9,16 51,55 35,24 1,28 3,40 12,02 0,47 0,36
.
Perempuan 7,83 43,30 37,82 2,74 4,17 15,40 0,30 0,54
go
Kelompok Umur s.
Lansia Muda (60-69) 7,92 47,63 37,33 2,08 3,82 12,67 0,49 0,55
p
Lansia Madya (70-79) 9,72 48,26 35,05 1,79 3,34 15,25 0,05 0,37
.b
Lansia Tua (80+) 8,33 44,27 36,09 2,10 5,08 14,56 1,03 0,01
w
Kelompok Pengeluaran
w
Rumah Tangga
40% terbawah 5,97 46,87 23,17 2,60 4,50 24,67 0,36 0,77
//w
40% menengah 9,07 49,75 35,94 1,97 4,16 11,69 0,60 0,30
20% teratas 13,20 45,29 51,60 1,35 2,46 4,47 0,14 0,29
s:
tp
Status Disabilitas
Non Disabilitas 7,48 46,30 36,51 2,24 3,72 14,25 0,41 0,38
ht
46
Tabel 4.7 Persentase Penduduk Lansia yang Rawat Inap
Menurut Jaminan Kesehatan yang Digunakan, 2018
Lansia yang Jaminan Kesehatan
Rawat Inap
dengan Asuransi
Karakteristik Menggunakan Non Asuransi
PBI Jamkesda Perusahan/
Jaminan PBI Swasta
Kantor
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 67,39 52,51 39,37 5,63 0,59 2,20
Tipe Daerah
Perkotaan 71,83 43,44 48,44 4,22 0,96 3,25
Perdesaan 61,78 65,85 26,03 7,70 0,05 0,65
Jenis Kelamin
id
Laki-Laki 68,06 51,28 41,03 5,06 0,45 2,48
Perempuan 66,68 53,84 37,56 6,25 0,74 1,90
.
go
Kelompok Umur
Lansia Muda (60-69) 68,54 s.
50,97 41,04 5,73 0,78 1,88
Lansia Madya (70-79) 66,63 55,74 35,97 5,11 0,35 2,91
p
Lansia Tua (80+) 62,27 51,28 40,27 6,93 0,05 1,81
.b
Kelompok Pengeluaran
w
Rumah Tangga
w
Status Disabilitas
tp
47
Intensitas merokok mencerminkan seberapa ‘akut’ kebiasaan
merokok lansia. Lansia yang merokok setiap hari tentu jauh lebih
berisiko terkena penyakit daripada yang kadang-kadang (tidak
setiap hari). Sayangnya, persentase lansia yang merokok setiap
hari jauh lebih besar dibandingkan yang tidak setiap hari. Berkaitan
dengan belum tersedianya data merokok yang bersumber dari
Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018, maka yang disajikan pada
pembahasan ini adalah data merokok yang bersumber dari Susenas
Maret 2017.
Merokok Tidak
id
Karakteristik Merokok Setiap Hari Setiap Hari
.
(1) (2) (3)
go
Total 21,73 2,53
Tipe Daerah
s.
Perkotaan 18,75 2,25
p
Perdesaan 24,67 2,81
.b
Jenis Kelamin
w
Kelompok Umur
Lansia Muda (60-69) 24,80 2,66
s:
Rumah Tangga
40% terbawah 21,58 2,93
40% menengah 23,84 2,42
20% teratas 18,22 1,88
Sumber: BPS , Susenas Maret 2017
48
Gambar 4.4 Persentase Lansia yang Merokok Selama Sebulan
Terakhir, 2017
id
Sumber: BPS , Susenas Maret 2017
.
go
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Sebelum terkena
s.
penyakit yang ditimbulkan oleh rokok, tidak diragukan lagi bahwa
p
satu-satunya jalan terbaik adalah berhenti merokok. Mungkin perokok
.b
49
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
51
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
5
KETENAGAKERJAAN
Lansia bekerja merupakan fenomena yang kerap terjadi. Motivasi yang
melatarbelakangi lansia bekerja terbagi menjadi dua, yaitu kebutuhan ekonomi
atau keinginan untuk tetap aktif di hari tua. Menurut Lembaga Demografi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1993), lansia yang bekerja menganggap
bahwa bekerja adalah hal positif. Bekerja dapat meningkatkan harga diri,
id
kemandirian, dan partisipasi lansia dalam kegiatan ekonomi. Selain itu, menurut
.
go
Wirakartakusumah (1996), lansia bekerja merupakan bentuk aktualisasi diri.
s.
Di sisi lain, peningkatan usia pensiun yang ditetapkan oleh pemerintah
p
menunjukkan bahwa penduduk usia lanjut yang masih mampu dan sehat
.b
lansia bekerja untuk menentukan apakah lansia bekerja merupakan hal positif
//w
yang patut didukung atau hal negatif yang perlu menjadi perhatian pemerintah.
s:
Pekerjaan yang sepantasnya dilakukan oleh lansia adalah pekerjaan yang layak
tp
mengingat kondisi kesehatan lansia yang tidak prima seperti masa mudanya.
ht
Konsep pekerjaan layak telah diatur oleh International Labour Organization (ILO)
yang mencakup 10 dimensi, yaitu kesempatan kerja, pendapatan yang mencukupi
dan pekerjaan yang produktif, jam kerja layak, menggabungkan pekerjaan, keluarga,
dan kehidupan pribadi, pekerjaan yang harus dihapuskan, stabilitas dan jaminan
pekerjaan, kesempatan dan perlakuan yang setara dalam pekerjaan, lingkungan kerja
yang aman, jaminan sosial, dan dialog sosial, representasi pekerja, dan pengusaha.
Kesempatan Lansia untuk Bekerja
53
Gambar 5.1 Persentase Penduduk Lansia Bekerja, 2015-2018
. id
go
Sumber: BPS , Sakernas Agustus 2018
p s.
Pada tahun 2018, persentase lansia bekerja mencapai 49,79
.b
sebelumnya.
//w
54
lapangan kerja informal, terutama sektor pertanian yang tidak
memerlukan keterampilan khusus. Akibatnya, lansia di perdesaan
lebih banyak yang terserap pada sektor tersebut dibandingkan
lansia di perkotaan. Alasan lain yang dapat melatarbelakangi lansia
di perdesaan tetap bekerja adalah kebutuhan ekonomi. Menurut
Giles et al. (2011), akumulasi kekayaan lansia di perdesaan lebih
rendah dibandingkan lansia di perkotaan sehingga mereka harus
bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
id
Tangga
.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
go
Total 49,79 0,31 33,30 16,60 100,00
Tipe Daerah s.
Perkotaan 42,68 0,40 38,61 18,31 100,00
p
Perdesaan 57,52 0,21 27,52 14,75 100,00
.b
Jenis Kelamin
w
Kelompok Umur
s:
55
Gambar 5.3 Distribusi Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut
Tingkat Pendidikan, 2018
. id
Sumber: BPS , Sakernas Agustus 2018
go
p s.
Jika melihat distribusi lansia yang bekerja menurut tingkat
.b
tamat SD dan sebesar 33,50 persen telah tamat SD. Persentase lansia
//w
dan 3,22 persen. Hal ini dapat disebabkan karena lansia dengan
tingkat pendidikan tinggi telah memiliki kekayaan yang cukup untuk
tp
56
di perkotaan yang bekerja terkonsentrasi pada lapangan usaha jasa,
yaitu sebesar 50,41 persen.
id
Kelompok Umur
.
go
Lansia Muda (60-69) 51,50 15,56 32,94 100,00
Lansia Madya (70-79) 63,28
s. 11,98 24,74 100,00
Lansia Tua (80+) 62,00 13,52 24,48 100,00
p
Tingkat Pendidikan
.b
57
Tabel 5.3 Persentase Penduduk Lansia Bekerja Menurut
Status Pekerjaan Utama, 2018
Pekerja
Berusaha Buruh/
Berusaha Pekerja Keluarga/
Karakteristik Dibantu Karya- Total
Sendiri Bebas Tidak
Buruh wan Dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 28,16 39,07 10,54 9,97 12,26 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 32,50 31,64 17,15 9,66 9,06 100,00
Perdesaan 24,66 45,08 5,20 10,22 14,84 100,00
Jenis Kelamin
Laki-Laki 25,83 47,05 12,22 10,67 4,23 100,00
Perempuan 32,01 25,87 7,76 8,81 25,55 100,00
id
Kelompok Umur
.
go
Lansia Muda (60-69) 27,55 37,71 11,77 10,56 12,41 100,00
Lansia Madya (70-79) 29,83 43,58 6,85
s. 8,04 11,69 100,00
Lansia Tua (80+) 32,37 43,11 4,10 8,00 12,42 100,00
p
Tingkat Pendidikan
.b
58
Gambar 5.4 Persentase Penduduk Lansia Bekerja yang Termasuk
Precarious Work, 2018
id
.
go
Sumber: BPS , Sakernas Agustus 2018
s.
Berdasarkan Gambar 5.5, persentase lansia yang termasuk
p
vulnerable employment adalah sebesar 50,39 persen. Persentase
.b
59
Jam Kerja Layak
id
1-14 15-34 35-48 49 jam
Karakteristik 0 jam Total
.
jam jam jam atau lebih
go
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 3,73 14,88 36,64 26,79
s. 17,96 100,00
Tipe Daerah
p
Perkotaan 3,69 12,65 28,92 29,72 25,02 100,00
.b
Jenis Kelamin
w
60
Gambar 5.6 Rata-rata Jumlah Jam Kerja (dalam jam) dari
Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut Kelompok
Umur, 2018
id
.
go
Sumber: BPS , Sakernas Agustus 2018
s.
Gambar 5.6 menunjukkan rata-rata jam kerja lansia bekerja
p
dalam seminggu adalah 32,31 jam. Apabila melihat kelompok umur,
.b
61
bekerja yang memperoleh pendapatan/upah/gaji kurang dari satu
juta per bulan adalah 43,95 persen, jauh lebih rendah dibandingkan
dengan lansia tua (75,76 persen).
id
Perdesaan 57,23 27,25 9,73 5,79 100,00
.
go
Jenis Kelamin
Laki-Laki 38,85 32,82 14,73 13,59 100,00
Perempuan 64,03 23,58
p s. 6,20 6,19 100,00
Kelompok Umur
.b
Tingkat Pendidikan
Tidak Tamat SD 60,53 27,57 7,34 4,56 100,00
s:
62
Gambar 5.5 Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja dengan
Upah Rendah, 2018
id
Sumber: BPS , Sakernas Agustus 2018
.
go
Upah rendah adalah upah di bawah 2/3 median upah
(ILO, 2011). Dari Gambar 5.5, dapat dilihat bahwa sebesar 33,80
s.
persen lansia memperoleh upah rendah. Artinya, 3 dari 10 lansia
p
.b
63
Lansia yang bekerja di lapangan usaha pertanian memiliki
pendapatan/upah/gaji terendah dibandingkan lapangan usaha
lainnya, yaitu sekitar 1,020 juta per bulan. Sementara itu, lapangan
usaha dengan pendapatan/upah/gaji tertinggi adalah jasa. Lansia
yang bekerja di sektor jasa memperoleh pendapatan/upah/gaji rata-
rata sekitar 1,488 juta per bulan. Dari bahasan sebelumnya, diketahui
bahwa sebagian lansia bekerja di lapangan usaha pertanian.
Sehingga, perlu diperhatikan kesejahteraan lansia tersebut secara
ekonomi.
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
65
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
6
SOSIAL EKONOMI
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan usia harapan hidup di Indonesia hingga mencapai 73,06
tahun untuk perempuan dan 69,16 tahun untuk laki-laki pada tahun 2017 (BPS,
2018). Dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi penduduk lansia
juga meningkat. Peningkatan jumlah penduduk lansia tersebut membawa dampak
id
salah satunya terhadap peningkatan ketergantungan lansia. Proses penuaan yang
.
go
dialami oleh lansia merupakan suatu proses yang akan dirasakan oleh setiap manusia.
Mulyati (2012) mengemukakan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan
s.
lansia, diantaranya kondisi fisik semakin menurun serta penyesuaian kondisi hidup
p
dengan perubahan status ekonomi dan kondisi fisik. Fungsi panca indra yang menurun
.b
membuat lansia kadang memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas
w
lansia secara ekonomi. Dukungan sosial dan ekonomi baik dari keluarga dan
//w
67
Tabel 6.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Karakteristik
Demografi dan Status Kepemilikan Tempat Tinggal,
2018
Status Kepemilikan Tempat Tinggal
Karakteristik Milik Kontrak/ Bebas Dinas Lainnya Total
sendiri sewa sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 92,54 1,95 5,07 0,23 0,21 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 89,92 3,47 5,97 0,36 0,28 100,00
Perdesaan 95,33 0,33 4,11 0,09 0,14 100,00
Jenis Kelamin
id
Laki-Laki 93,24 2,13 4,21 0,26 0,15 100,00
.
Perempuan 91,90 1,78 5,85 0,20 0,26 100,00
go
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 s.
p
Persentase lansia yang tinggal di rumah milik sendiri pada
.b
68
keselamatan, bangunan, dan kecukupan minimum luas bangunan
serta kesehatan penghuninya. Selama kurun waktu tahun 2014
sampai dengan 2017, persentase penduduk lansia yang tinggal di
rumah layak huni mengalami peningkatan hingga mencapai 88,56
persen pada tahun 2017. Namun pada tahun 2018, persentase
tersebut turun menjadi 88,41 persen.
.id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
69
lansia yang tinggal di daerah perdesaan (lihat Tabel 6.2). Hal ini
terlihat dari tingginya persentase lansia di perkotaan yang tinggal di
rumah layak huni dibandingkan lansia di perdesaan (92,20 persen
berbanding 82,96 persen). Jika dilihat menurut jenis kelamin, lansia
laki-laki lebih banyak yang tinggal di rumah layak huni dibandingkan
lansia perempuan (88,43 persen berbanding 87,09 persen). Secara
umum, sekitar 8 dari 10 lansia tinggal di rumah layak huni.
Kelompok Umur
id
Karakteristik Rumah Hampir tidak Tidak Total
.
layak huni layak huni layak huni
go
(1) (2) (3) s. (4) (5)
Total 87,72 9,16 3,12 100,00
p
Tipe Daerah
.b
Jenis Kelamin
//w
70
Gambar 6.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2018
. id
go
p s.
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
.b
w
Jika dilihat kembali secara lebih rinci pada Tabel 6.3, secara
w
Hal yang sama juga terlihat pada persentase lansia menurut jenis
tp
71
Tabel 6.3 Persentase Lansia Menurut Kelompok Pengeluaran
Rumah Tangga, 2018
id
Perempuan 45,90 35,98 18,12 100,00
.
go
Sumber: BPS - Susenas Kor 2018
s.
Berdasarkan data Susenas tahun 2018, sekitar 3 dari 4 rumah
p
.b
72
Lansia Korban Kejahatan
id
rentan terhadap kekerasan dan kejahatan.
.
go
Faktor usia dan kondisi fisik lansia dianggap sebagai peluang bagi
para pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatan, karena para
s.
pelaku kejahatan berpikir para lansia tersebut tidak bisa berbuat
p
.b
Kejahatan, 2018
//w
s:
tp
ht
73
Tabel 6.4 Persentase Lansia yang Menjadi Korban Kejahatan
Menurut Jenis Kejahatan, 2018
Jenis Kejahatan
Karakteristik Pencurian Pelecehan Kejahatan
Pencurian Penganiayaan dengan Seksual Lainnya
Kekerasan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Total 86,41 2,98 1,96 1,09 16,13
Tipe Daerah
Perkotaan 84,11 2,82 1,95 1,22 19,67
Perdesaan 89,02 3,15 1,98 0,94 12,11
Jenis Kelamin
Laki-Laki 87,49 2,53 1,55 0,99 16,65
id
Perempuan 84,53 3,77 2,69 1,25 15,23
.
go
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
s.
Jenis kejahatan yang dialami oleh lansia yang menjadi
p
korban kejahatan dapat dilihat pada Tabel 6.4. Berdasarkan tabel
.b
sekitar 86,41 persen. Pola yang sama juga terjadi baik di perkotaan
//w
74
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
7
PERLINDUNGAN SOSIAL
Kondisi fisik setiap orang akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Itu artinya, penduduk lanjut usia (lansia) lebih rentan dibandingkan dengan
penduduk yang lebih muda sehingga perlu mendapatkan perlindungan dan
perhatian khusus. Seperti yang sudah disebutkan dalam bab sebelumnya,
Indonesia saat ini berada dalam struktur penduduk yang mengarah ke
id
struktur tua. Oleh sebab itu, hal-hal yang terkait perlindungan lansia serta
.
go
sarana dan prasarana yang ramah lansia harus disiapkan dari sekarang.
s.
Menurut UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Perlindungan
p
Sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani
.b
risiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan/
w
penduduk lansia, baik yang berupa bantuan sosial maupun jaminan sosial.
ht
77
2018 akan bertransformasi menjadi 10 juta penerima BPNT dan 5,6
juta penerima bansos rastra.
. id
go
s.
Sumber: BPS, Susenas Maret 2016-2018
p
.b
I pada bulan Februari, tahap II pada bulan Maret, tahap III pada
//w
bulan Juli, dan tahap IV pada bulan Agustus. Jika dilihat lebih rinci
menurut tipe daerah, Gambar 7.2 menunjukkan bahwa persentase
s:
persen).
78
Jika sebelumnya pemerintah menetapkan rumah tangga
lansia menerima subsidi rastra sebanyak 15 kg per bulan dengan
harga/biaya tebus 1.600 rupiah per kg, melalui perubahan pola
subsidi menjadi pola bantuan sosial, mulai 2018 ini rumah tangga
lansia menerima Bansos Rastra sejumlah 10
kg dengan kualitas medium dan disalurkan
setiap bulan tanpa dikenakan harga/biaya
tebus. Namun, Tabel 7.1 menunjukkan
bahwa rata-rata besaran (kg) bansos rastra
yang diterima oleh rumah tangga lansia
masih jauh lebih rendah dari yang telah
ditetapkan pemerintah. Baik di perkotaan maupun di perdesaan,
id
tiap rumah tangga lansia hanya menerima sekitar separuh dari yang
.
go
ditetapkan pemerintah.
Bansos rastra yang harusnya diterima rumah tangga lansia
s.
secara cuma-cuma juga belum terlaksana sepenuhnya. Setiap rumah
p
tangga lansia masih harus membayar sekitar 800 rupiah untuk tiap
.b
1.900 rupiah.
s:
79
tangga lansia kelompok 40 persen terbawah yang seharusnya lebih
berhak menerima bansos rastra, tercatat hanya 6 yang menerima
rastra. Ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran bansos rastra
lebih terlihat jelas di perdesaan, di mana persentase rumah tangga
lansia kelompok 20% teratas yang menerima rastra mencapai 9 kali
lebih besar dibandingkan perkotaan (37,62 persen dibanding 4,26
persen).
Tipe Daerah
Karakteristik Total
id
Perkotaan Perdesaan
.
(1) (2) (3) (4)
go
Total 28,52 56,57 42,06
Kelompok Pengeluaran s.
Rumah Tangga
p
40% terbawah 47,37 66,90 59,14
.b
80
Gambar 7.3 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki
Kartu PKH dan yang Masih Tercatat/Menjadi
Penerima PKH Menurut Tipe Daerah, 2018
. id
go
p s.
.b
w
81
Gambar 7.4 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki
KPS/KKS, 2017-2018
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
id
yang memiliki KPS/KKS dan dapat menunjukkan kartu sebesar 11,44
.
persen.
go
Berdasarkan tipe daerah, terlihat persentase rumah tangga
s.
lansia di perdesaan yang memiliki KPS/KKS lebih tinggi dibandingkan
p
di perkotaan (Gambar 7.5). Sementara itu, berdasarkan status
.b
tertinggi.
ht
82
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
id
sedikit lebih tinggi daripada perdesaan (23,01 persen dibanding
.
go
21,52 persen). Berdasarkan jenis kredit usaha yang diterima, tercatat
rumah tangga lansia di perdesaan paling banyak menerima KUR
s.
(5,48 persen), sementara rumah tangga lansia di perkotaan paling
p
.b
Tipe Daerah
w
Karakteristik Total
Perkotaan Perdesaan
w
83
Jaminan Sosial Lansia
id
Jenis Jaminan Kesehatan
.
Memiliki
go
Karakteristik Jaminan Asuransi
Kesehatan PBI Non PBI Jamkesda Perusahaan
s. Swasta
p
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
.b
Jenis Kelamin
Laki-laki 68,94 37,44 20,15 13,91 0,66 1,41
w
Tipe Daerah
s:
Status Disabilitas
ht
84
Kesehatan. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk
meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin dan rentan serta memberikan perlindungan keuangan atas
pengeluaran kesehatan akibat sakit. Sayangnya, program tersebut
tidak sepenuhnya tepat sasaran karena pada kenyataannya masih
ada 1 dari 5 lansia dengan status ekonomi 20% teratas yang
menerima PBI (21,01 persen). Sementara itu, tercatat baru sekitar
46,74 persen lansia dengan status ekonomi 40% terbawah yang
menerima PBI atau masih kurang dari setengahnya. Padahal, mereka
lah yang seharusnya lebih berhak menerima PBI.
Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami
penurunan akibat proses degeneratif (penuaan), sehingga penyakit
tidak menular banyak muncul pada lanjut usia. Selain itu proses
id
degeneratif menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena
.
go
infeksi penyakit menular (Kemenkes, Profil Kesehatan 2016). Kondisi
demikian membuat jaminan kesehatan menjadi hal penting bagi
s.
para lansia. Sayangnya, jaminan kesehatan belum menjangkau
p
seluruh lansia. Terlihat pada Tabel 7.4 bahwa dari tiga penduduk
.b
85
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
86
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
8
PROGRAM PRO LANSIA
Jumlah lansia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini menjadi salah
satu indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam
pembangunan. Peningkatan jumlah lansia akan memberi dampak terhadap
kondisi sosial ekonomi di dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun
dalam pemerintahan. Kehadiran lansia dapat berdampak positif apabila lansia
id
berada dalam keadaan sehat, aktif, dan produktif. Disisi lain, besarnya jumlah
.
go
lansia dapat menjadi beban apabila lansia memiliki masalah penurunan derajat
kesehatan, penurunan pendapatan/penghasilan, peningkatan disabilitas,
s.
tidak adanya dukungan sosial, dan lingkungan yang tidak ramah lansia.
p
.b
89
2030 mencapai cakupan substansial bagi kelompok miskin dan
rentan, yang salah satu sasarannya adalah lansia.
id
pemberdayaan lansia antara lain sebagai berikut:
.
1. Pelayanan dalam Panti
go
Dalam Permensos RI Nomor 19 Tahun 2012, pelayanan dalam
s.
panti dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
p
.b
90
terhadap proses perubahan dirinya secara fisik, mental, dan
sosial.
b. Terpenuhinya kebutuhan dan hak-hak- lansia agar mampu
berperan dan berfungsi di masyarakat secara wajar.
c. Meningkatnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam
pendampingan dan perawatan lansia dirumah.
d. Terciptanya rasa aman, nyaman, dan tentram bagi lansia
baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.
Dengan adanya program pendampingan Home Care
diharapkan dapat membantu lansia yang memiliki hambatan fisik,
mental, dan sosial, termasuk memberikan dukungan dan pelayanan
untuk hidup mandiri sehingga mengurangi beban pendamping
id
baik dari anggota keluarga, teman, kerabat, maupun tetangga yang
.
membantu memenuhi kebutuhannya.
go
3. Program Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT)
s.
p
ASLUT adalah bagian rehabilitasi sosial untuk membantu
.b
91
korban eksploitasi, korban kerusuhan, terpisah dari anak dan
keluarga, mengalami ketidakberdayaan, tinggal di rumah
atau kamar tidak layak, dan tinggal di tempat tidak layak huni
(kuburan, kolong jembatan, tempat terpencil, atau daerah
rawan bencana). Adapun pelayanan kedaruratan lansia meliputi:
penyelamatan dan evakuasi, pemulihan kondisi fisik, pemulihan
kondisi psikologis lansia (konseling dan bimbingan psikososial),
pemulihan kondisi sosial, intervensi krisis, advokasi, dan rujukan.
5. Program Family Support Lansia
Family Support adalah setiap upaya yang ditujukan kepada
lansia guna memperkuat keberfungsian fisik, psikologis,
id
sosial, dan spiritual maupun ekenomi dengan dukungan dan
.
go
penyertaan keluarga lansia. Tujuan program Family Support
adalah memberikan bantuan dan dukungan kepada lansia
s.
potensial melalui peningkatan peran keluarga guna memperkuat
p
ketahanan sosio-ekonomi yang memungkinkan lansia terlindungi
.b
kesejahteraannya.
w
//w
upaya bagi lansia yang harus exit dari program ASLUT agar
tp
92
Pelayanan yang diberikan diantaranya adalah pengisian waktu
luang misal dengan mendengar musik, kesenian, olahraga,
konseling, terapi fisik, bimbingan mental, terapi bicara, dan
pengobatan.
7. Pengembangan Kawasan Ramah Lansia
Kemensos mengeluarkan Peraturan Menteri Sosial
(Permensos) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Ramah Lanjut Usia sebagai upaya
untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak
lansia. Di dalam Permensos, yang dimaksud Kawasan Ramah
Lanjut Usia adalah wilayah dan masyarakat dengan fasilitas
id
yang mendukung pemenuhan hak dan memfasilitasi kebutuhan
.
go
lanjut usia. Adapun pengembangan Kawasan Ramah Lanjut Usia
bertujuan untuk: s.
a. Tersedianya wilayah dan masyarakat dengan fasilitas yang
p
.b
ekonomi.
Di dalam Permensos mengatur tentang kriteria kawasan
ramah lansia dari berbagai sisi. Kriteria Kawasan Ramah Lansia
terdiri atas:
a. Memiliki kebijakan kelanjutusiaan;
b. Perumahan dan kawasan permukiman;
c. Ruang terbuka dan bangunan yang ramah lansia;
d. Transportasi yang ramah lansia;
e. Penghormatan dan inklusi sosial;
f. Partisipasi sosial;
g. Partisipasi sipil;
h. Pekerjaan ramah lansia;
i. Dukungan komunitas dan pelayanan sosial;
j. Pelayanan kesehatan;
k. Layanan keagamaan dan mental spiritual;
l. Komunikasi dan informasi;
m. Advokasi sosial;
93
n. Bantuan hukum;
o. Perlindungan lansia dari ancaman dan tindak kekerasan.
Dalam mengembangkan Kawasan Ramah Lansia dilakukan
koordinasi antarkementerian/lembaga, organisasi perangkat
daerah, masyarakat, dan dunia usaha yang dilakukan mulai tahap
persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan.
8. Program Lansia Tangguh
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) mengembangkan kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL)
melalui program Lansia Tangguh yang saat ini telah berkembang
id
di sebagian besar kecamatan di seluruh Indonesia. Upaya
.
go
mewujudkan Lansia Tangguh dapat dilaksanakan melalui
penerapan 7 dimensi Lansia Tangguh yang terdiri dari: dimensi
s.
spiritual; dimensi intelektual; dimensi fisik; dimensi emosional;
p
.b
a. Pengembangan kemitraan,
b. Penguatan komitmen para pengelola dan pelaksana,
c. Pemberdayaan keluarga dalam pembinaan Lansia Tangguh,
d. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan.
Adapun program Lansia Tangguh di kabupaten/kota yaitu:
a. Sosialisasi program (sosialisasi kebijakan dan strategi
program, pedoman, materi, grand design, peta kerja, profil
program Lansia Tangguh, melakukan workshop/pokja dan
seminar).
b. Penguatan jejaring kemitraan (koordinasi kemitraan dan
pokja program Lansia Tangguh).
c. Penguatan SDM (capacity building yaitu melakukan ToT,
pelatihan, orientasi pengelola/pelaksana dan kader, serta
pentaloka).
d. Sarana dan prasarana (modul dan materi).
e. Pembinaan, monitoring, dan evaluasi
94
(menumbuhkembangkan kelompok BKL dan pembentukan
model Lansia Tangguh).
id
Bahtera lansia adalah serangkaian aktivitas pengisian waktu
.
go
luang bagi lansia potensial berbasis masyarakat. Lansia yang
mengalami penurunan kondisi fisik, kemampuan sosialnya tetap
s.
dapat dikembangkan dan dioptimalkan sesuai dengan potensi
p
.b
95
Nursing Care bagi lansia adalah kegiatan yang dilakukan
secara holistik dan komprehensif untuk memastikan seorang
lansia yang tidak mandiri dalam memenuhi kebutuhan harian
bagi dirinya sendiri. Nursing Care bagi lansia dilaksanakan
melalui kegiatan/pelayanan sehari-hari oleh tenaga profesional
(Caregivers, pekerja sosial, perawat, dokter, psikolog), dengan
memiliki beberapa fungsi antara lain rehabilitasi, perlindungan,
dan perawatan sosial.
Pelayanan Nursing Care dilaksanakan melalui pendekatan
institusional base dalam bentuk:
a. Pendampingan sosial
id
Pendampingan sosial merupakan proses relasi
.
go
sosial antara pendamping dengan lansia yang bertujuan
untuk memecahkan masalah, memperkuat dukungan,
s.
mendayagunakan berbagai sumber dan potensi dalam
p
peningkatan kualitas hidup lansia, serta meningkatkan
.b
b. Perawatan sosial
ht
96
Bentuk layanan konsultasi adalah bantuan dari konselor
ke lansia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan
dalam format tatap muka antara konselor (sebagai konsultan)
dengan lansia. Konsultasi dapat dilakukan terhadap dua
orang atau lebih.
e. Pelayanan melalui telepon
Pelayanan melalui telepon dalam pelaksanaan Nursing
Care diperuntukkan bagi lansia yang membutuhkan
perlindungan atau yang berada dalam kondisi darurat serta
bagi mereka yang membutuhkan layanan konseling, sehingga
id
lansia yang bermasalah lebih mudah untuk menyampaikan
segala persoalannya. Pelayanan melalui telepon dalam
.
go
pelaksanaan Nursing Care bagi lansia berfungsi sebagai
s.
sebuah sistem yang menyediakan berbagai hal yang mereka
p
butuhkan.
.b
sosial lainnya.
g. Pelayanan pasa saat proses dying (menjelang kematian)
Pelayanan pasa saat proses dying (menjelang kematian)
dalam pelaksanaan Nursing Care dilakukan dengan
pendekatan paliative care yang bertujuan memenuhi
kebutuhan lansia termasuk kebutuhan rasa aman, nyaman,
dan spiritulan untuk mempersiapkan diri lansia dan
keluarganya dalam menghadapi kematian yang dihadapi
lansia.
h. Pelayanan pemulasaran jenazah dan pemakanan
Pemulasaran adalah proses perlakuan pada jenazah
karena alasan kesehatan dan/atau agama. Jenis perlakuan
seringkali terkait dengan 'pemulangan' terakhir: dikremasi,
dikubur, diawetkan, dan lain sebagainya.
Sedangkan pemakaman adalah proses yang meliputi
kegiatan administrasi, pengaturan lokasi makam,
97
pengkoordinasian dan pemberian bimbingan atau petunjuk
serta pengawasan terhadap pelaksanaan kremasi,
penguburan, pengawetan, dan lain sebagainya jasad orang
yang meninggal dunia secara medis.
id
Kesehatan Anak, Remaja, dan Usila (ARU). Beberapa
.
kegiatan yang berhubungan langsung dengan lansia
go
adalah: Posyandu Lansia, Puskesmas Santun Lansia, dan
s.
Poli Geriatri Lansia.
p
a. Posyandu Lansia
.b
w
98
lansia yang tidak mampu, dan memberikan bimbingan
kepada lansia untuk memelihara kesehatan.
Pada tahun 2016 jumlah Puskesmas Santun Lansia di
Provinsi Jawa Timur sebanyak 220 unit, dan pada tahun
2017 meningkat sebesar 10%, yaitu menjadi 242 unit.
c. Poli Geriatri Lansia
Program Poli Geriatri merupakan layanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh rumah sakit rujukan terhadap
pasien geriatri yaitu pasien lansia dengan multi penyakit
dan/atau gangguan akibat penurunan fungsi organ,
psikologi, sosial, ekonomi yang membutuhkan pelayanan
id
kesehatan secara terpadu dengan pendekatan secara multi
.
go
disiplin yang bekerja secara interdisiplin. Rumah sakit di
Provinsi Jawa Timur yang menjadi rujukan untuk layanan poli
s.
geriatri adalah RS dr. Sutomo Surabaya dan RS Syaiful Anwar
p
Malang. Berdasarkan Permenkes 67 Tahun 2015 tentang
.b
99
Kabupaten Jombang, Kota Madiun, Kabupaten Ponorogo,
dan Kabupaten Lamongan). Sasaran program adalah
usia minimal 60 tahun, tidak mempunyai keluarga, tidak
mempunyai penghasilan tetap, dan telantar. Verifikasi
dilakukan oleh TKSK. Bantuan program sebesar masing-
masing Rp1.000.000,- berupa bahan permakanan (sembako).
c. Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Islamic Center
Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional dihadiri
peserta dari UPT lansia sebanyak 200 orang.
Kegiatannya antara lain senam, pemeriksaaan
kesehatan gratis, dan pemberian bantuan sembako.
id
Adapun program tahun 2018 dari Dinas Sosial Provinsi
.
go
Jawa Timur adalah Penilaian kabupaten/kota Ramah
Lansia dan Program PKH. s.
a. Penilaian Kabupaten/Kota Ramah Lansia
p
.b
100
5.600 orang. Satu orang pendamping PKH mendampingi
sekitar 20 lansia.
Program pelayanan lansia pada Dinas Sosial Kota Surabaya
antara lain: Program Kota Ramah Lansia, UPT Griya Werda,
Gerak Jalan Lansia, dan Program Permakanan Lansia.
a. Program Kota Ramah Lansia
Tahun 2018 Kota Surabaya baru dinobatkan sebagai
Kota Ramah Lansia.
b. UPT Griya Werda
Bentuk kegiatan UPT Griya Werda yaitu menampung
id
1.600 lansia miskin dan telantar. Mereka dijamin makanan
sehari-harinya.
.
go
c. Gerak jalan lansia s.
Gerak jalan lansia diselenggarakan dengan jumlah
p
peserta sebanyak 1.600 orang. Peserta adalah para lansia
.b
101
yang diberikan adalah yang sifatnya bukan penyuluhan, namun
lebih ke praktek. Misalnya praktek membaca huruf hijaiyah.
Saran kedepan adalah mulai didirikan panti Jompo muslim
yang non pemerintah karena layanan perawatan lansia semakin
diperlukan. Di lain pihak, layanan yang dapat diberikan kepada
panti pemerintah sangat terbatas. Petugas panti harus sangat
selektif menerima lansia yang akan tinggal di panti pemerintah.
Kenyataannya banyak juga lansia yang sebenarnya tidak
memenuhi kriteria untuk tinggal di panti pemerintah namun
memerlukan layanan panti.
Program lansia yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Barat
id
hanya turunan dari program yang diberikan dari pusat, belum
ada program lain yang digagas oleh daerah, selain peringatan
.
go
hari lansia. Program-program tersebut adalah:
a. Day Care
p s.
Layanan Day Care dilakukan di Lembaga Kesejahteraan
.b
bersama.
w
//w
b. Home Care
Layanan Home Care yang dilakukan melalui panti dan
s:
102
e. Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT)
Pelaksanaan ASLUT tahun 2018 mengalami masalah. Hal
ini dikarenakan penyaluran dananya digabungkan melalui
PKH. Secara tupoksi tugas pelayanan PMKS dilakukan oleh
seksi kesejahteraan, namun penyaluran dana oleh PKH. Hal
ini menyebabkan proses penyelesaian masalah menjadi
lambat karena antar proses pelayanan PMKS dan penyaluran
bantuan berada pada dua atap yang berbeda.
3. Provinsi Sumatera Selatan
id
Program lansia yang telah dilaksanakan di Provinsi
Sumatera Selatan adalah: pelayanan dasar lansia (Day Care)
.
go
di kota Palembang untuk 50 lansia yang diisi kegiatan-kegiatan
s.
keterampilan lansia, pengajian, termasuk posyandu lansia yang
p
dikelola oleh lembaga yang biasa menangani hal tersebut;
.b
4. Kota Surakarta
//w
unit markas PMI kota Surakarta yang berkaitan dengan para lansia
tp
para lansia yang dilakukan tiga bulan sekali, antara lain Ceramah
Kesehatan, Outbond, dan Pengobatan Gratis di Posyandu untuk
para lansia. Berbagai fasilitas diberikan bagi anggota Bina Lansia
PMI Kota Surakarta antara lain secara berkala mendapat fasilitas
untuk konsultasi dan mengontrolkan kesehatan di Poliklinik
PMI Kota Surakarta tanpa di pungut biaya, ceramah mengenai
kesehatan lansia oleh dokter ahli sesuai bidangnya, dan
disediakan forum pertemuan/sarasehan/kegiatan lainnya.
5. Provinsi Bali
Dinas Sosial Provinsi Bali khususnya bagian Rehabilitasi
Sosial mempunyai program kegiatan terkait lansi diantaranya:
Day Care, pemberian bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP),
Nursing Care, pelayanan kedaruratan lansia, pendampingan
dan perawatan lansia dilingkungan keluarga (Home Care), dan
Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT).
103
a. Day Care
Pusat pendidikan Day Care hanya terdapat di kabupaten
Badung. Informasi lebih detail tidak dapat diberikan karena
data lengkap hanya ada di kabupaten Badung.
b. Pemberian bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Pemberian bantuan UEP diberikan kepada 100 lansia
miskin potensial di lima kabupaten/kota, yaitu kabupaten
Karangasem, kabupaten Tabana, kabupaten Buleleng,
kabupaten Klungkung, dan kota Denpasar masing-
masing sebanyak 20 lansia. Besarnya dana bantuan UEP
id
sebanyak Rp. 1.500.000,- tiap lansia langsung ditransfer
.
go
ke rekeningnya. Tujuan bantuan UEP adalah untuk
meningkatkan pendapatan bagi lansia; meningkatkan
s.
taraf hidup dan tingkat kesejahteraan lansia; serta
p
menumbuhkan kepercayaan, harga diri dan kemandirian
.b
104
pelayanan kedaruratan lansia adalah meningkatkan
kesejahteraan lansia dan mengurangi masalah sosial yang
dihadapi lansia.
e. Home Care
Home Care merupakan salah satu upaya pemerintah
melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial lansia dalam pelayanan
sosial berbasis keluarga. Sasaran Home Care di Provinsi
Bali sebanyak 400 orang lansia. Tujuan Home Care adalah
sebagai pemenuhan kebutuhan dasar lansia secara wajar;
meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
id
upaya meningkatkan kesejahteraan lansia; serta terciptanya
rasa aman, nyaman dan tentram bagi lansia.
.
go
f. Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT)
s.
ASLUT berlangsung setiap tahun dan diberikan di
p
sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali sebesar Rp
.b
105
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
RINGKASAN
DAFTAREKSEKUTIF
PUSTAKA
id
Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2017. Jakarta: Badan
.
go
Pusat Statistik.
Glies et al. (2011). The Labor Supply and Retirement Behavior of China’s Older
s.
Workers and Elderly In Comparative Perspective. Policy Research
p
Working Paper : The World Bank.
.b
Howell, F. & Priebe, J. 2013. Asistensi Sosial untuk Usia Lanjut di Indonesia, Kajian
w
International Labour Office. 2011. Profil Pekerjaan yang Layak Indonesia. Geneva:
//w
ILO.
s:
Kaplan, H. I., Sadock, B. J., Grebb, J. A. 2010. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan
tp
109
Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan
Lanjut Usia Tahun 2016-2019
Permensos RI Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan di
Daerah Kabupaten/Kota.
Permensos RI Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelayanan Sosial Lansia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Suhartinah, Florentia. 1998. Social welfare services for the elderly independent
indonesia. Population Aging independent Asia (ASEAN Population
Studies). New York: United Nation.
Sustainable Development Goals (SDGs) target 1.3.
Tampubolon, Sabrina Evelin. 2007. Rumah Tinggal Sebagai Lingkungan Therapeutic
Bagi Lanjut Usia. Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan
id
dan Pemukiman. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
.
go
nomor 23.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan
s.
Lanjut Usia.
p
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
.b
Sosial.
w
United Nations. 2017. World Population Prospects the 2017 Revision, Key
w
unsd/mi/wiki/1-7-Proportion-of-ownaccount-and-contributing-family-
tp
Wang J., Zhao. 2012. Family functioning and social support for older patients
with depression in an urban area of shanghai, china. Arch Gerontol
Geriatr. 55 (3): 574-9.
WHO. 2007. Global Age-Friendly Cities: A Guide. France: WHO.
WHO. 2016. http://apps.who.int/gho/data/node.main.HALE?lang=en diakses
pada 13 Nopember 2018 jam 16.38
Wirakartakusumah, M. Djuhari, Hisar Sirait, dan Zainul Hidayat. 1996. Pelibatan
Penduduk Usia Lanjut dalam Keluarga. Jakarta: Lembaga Demografi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
_____. 2014. Bina Lansia Sehat. Diunduh dari http://www.pmisolo.or.id/bina-
lansia-sehat/. Diakses pada November 2018.
_____. 2016. Seberapa Pentingkah Pemberantasan Buta Aksara. https:
pauddikmasntb.kemdikbud.go.id/seberapa-pentingkah-pemberantas
an-buta-aksara/. Diakses pada November 2018.
_____. 2017. Kemenkes Terus Tingkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan.
http://www.depkes.go.id/article/view/17010500003/kemenkes-terus-
tingkatkan-akses-dan-mutu-pelayanan-kesehatan.html. Diakses pada
November 2018
110
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
CATATAN TEKNIS
Angka Harapan Hidup (e0) adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk
dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
id
perkotaan atau perdesaan. Penentuan suatu desa/kelurahan termasuk perkotaan
atau perdesaan menggunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan)
.
go
yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah variabel:
s.
kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses ke fasilitas
umum.
p
.b
w
Blok Sensus adalah bagian dari desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja
w
Rumah Tangga Biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami
tp
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama
ht
serta makan dari satu dapur. Rumah tangga biasa umumnya terdiri dari ibu,
bapak, dan anak. Yang dimaksud satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan
sehari-hari dikelola menjadi satu. Beberapa orang yang bersama-sama mendiami
satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-
sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.
Rumah Tangga Khusus adalah orang yang tinggal di asrama seperti asrama
perawat, asrama mahasiswa dan asrama TNI/Polisi, panti asuhan, panti jompo,
dan sekelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) berjumlah 10
orang atau lebih.
Rumah Tangga Lansia adalah rumah tangga yang minimal salah satu anggota
rumah tangganya berumur 60 tahun ke atas.
Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah adalah seorang dari sekelompok anggota
rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga.
Anggota Rumah Tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat
113
tinggal di suatu rumah tangga (kepala rumah tangga, suami/istri,
anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu
rumah tangga atau anggota rumah tangga lainnya).
Di sisi lain, orang yang telah 6 bulan atau lebih tinggal di rumah
tangga yang sedang dicacah atau yang telah tinggal kurang dari 6
bulan tetapi berniat menetap dianggap sebagai anggota rumah
tangga dari rumah tangga yang sedang dicacah tersebut.
. id
go
Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia adalah perbandingan
antara jumlah penduduk lansia (60 tahun ke atas) dengan jumlah
s.
penduduk usia produktif (15-59 tahun). Menggambarkan seberapa
p
.b
114
Cerai Mati adalah seseorang ditinggal mati oleh suami atau istrinya
dan belum kawin lagi.
Buta Huruf atau Buta Aksara adalah tidak bisa membaca dan
menulis kalimat sederhana dengan suatu aksara, termasuk huruf
Braille. Orang cacat yang pernah dapat membaca dan menulis
digolongkan tidak buta huruf.
id
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah jenjang pendidikan
tertinggi yang sudah ditamatkan oleh seseorang yang sudah tidak
.
go
sekolah lagi atau jenjang pendidikan tertinggi yang pernah diduduki
dan ditamatkan oleh seseorang yang masih bersekolah.
s.
p
.b
ke Sekolah Dasar.
s:
115
kriminal dll.
id
Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud
.
go
memperoleh/membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan
paling sedikit selama satu jam dalam seminggu sebelum pencacahan.
s.
Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut
p
.b
116
tidak mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi, baik karena sekolah,
mengurus rumah tangga atau lainnya (pensiun, penerima transfer/
kiriman, penerima deposito/bunga bank, jompo atau alasan yang lain).
id
Status/Kedudukan Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam
.
go
pekerjaannya, yang mencakup berusaha sendiri tanpa bantuan orang
lain, berusaha dibantu buruh tidak dibayar, berusaha dibantu buruh
s.
dibayar, atau sebagai buruh/karyawan/pegawai.
p
.b
w
Jam Kerja adalah jumlah waktu (dalam jam) yang digunakan untuk
w
bekerja.
//w
dibayar.
Jam kerja layak adalah jam kerja melebihi ambang batas 48 jam per
minggu.
Suatu rumah tempat tinggal termasuk kriteria tidak layak huni jika
memenuhi setidaknya dua dari tujuh kriteria berikut ini; (1) Luas lantai
117
per kapita <7,2 m2, (2) Jenis atap rumah terbuat dari daun/lainnya,
(3) Jenis dinding rumah terbuat dari bambu/lainnya, (4) Jenis lantai
tanah, (5) Tidak mempunyai fasilitas buang air besar, (6) Sumber
penerangan bukan listrik, dan (7) Jarak sumber air minum utama ke
tempat pembuangan kotoran/tinja kurang dari 10 m.
. id
go
Penipuan adalah perbuatan dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan
s.
memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat,
p
.b
118
kesehatan berupa Jamkesmas, ASKES dan asuransi kesehatan lainnya.
Kredit Usaha adalah sejumlah dana yang bersifat pinjaman yang diterima
untuk membantu menjalankan atau memperbesar kegiatan usaha. Pada
id
dasarnya jenis kredit usaha terdiri dari Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri dan Program pemerintah lainnya.
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
119
ht
tp
s:
//w
w
w
120
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
121
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Tabel 2.1.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur, 2018
Perkotaan
Kelompok Umur (Tahun)
Provinsi Lansia Muda Lansia Madya Lansia Tua Lansia
(60-69) (70-79) (80+) (60+)
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 66,65 26,92 6,43 6,25
Sumatera Utara 68,91 24,42 6,67 7,41
Sumatera Barat 65,89 25,49 8,61 8,81
Riau 69,49 23,59 6,93 5,30
Jambi 69,00 23,03 7,97 7,25
Sumatera Selatan 67,62 25,44 6,93 7,52
id
Bengkulu 69,44 23,57 6,99 6,10
.
Lampung 65,69 26,17 8,14 7,80
go
Kep. Bangka Belitung 69,57 23,27 7,16 7,76
Kepulauan Riau 71,27
s. 22,51 6,23 4,09
DKI Jakarta 70,36 24,36 5,28 7,51
p
.b
123
Tabel 2.1.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur, 2018
Perdesaan
Kelompok Umur (Tahun)
Provinsi Lansia Muda Lansia Madya Lansia Tua Lansia
(60-69) (70-79) (80+) (60+)
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 64,46 26,43 9,12 7,00
Sumatera Utara 67,15 24,18 8,68 7,77
Sumatera Barat 64,25 26,36 9,39 10,01
Riau 69,15 25,26 5,58 5,60
Jambi 67,94 24,36 7,70 7,31
Sumatera Selatan 65,97 24,80 9,22 7,81
id
Bengkulu 64,13 24,90 10,97 7,67
.
Lampung 63,30 26,08 10,62 8,85
go
Kep. Bangka Belitung 68,77 25,99 5,24 7,22
Kepulauan Riau 68,32
s.
28,16
p
3,52 7,46
DKI Jakarta - - - -
.b
124
Tabel 2.1.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur, 2018
Laki-laki
Kelompok Umur (Tahun)
Provinsi Lansia Muda Lansia Madya Lansia Tua Lansia
(60-69) (70-79) (80+) (60+)
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 68,96 24,05 6,99 6,31
Sumatera Utara 71,11 23,12 5,77 6,96
Sumatera Barat 68,82 24,91 6,27 8,69
Riau 71,90 22,27 5,82 5,43
Jambi 70,00 23,33 6,67 7,20
Sumatera Selatan 69,31 23,23 7,46 7,39
id
Bengkulu 68,68 23,25 8,07 7,09
.
Lampung 66,32 23,91 9,77 8,44
go
Kep. Bangka Belitung 71,22 22,20 6,58 7,17
Kepulauan Riau 72,09
s. 23,27 4,64 4,41
DKI Jakarta 71,87 23,61 4,52 7,21
p
.b
125
Tabel 2.1.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur, 2018
Perempuan
Kelompok Umur (Tahun)
Provinsi Lansia Muda Lansia Madya Lansia Tua Lansia
(60-69) (70-79) (80+) (60+)
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 61,73 28,76 9,51 7,23
Sumatera Utara 65,47 25,31 9,22 8,19
Sumatera Barat 61,66 26,92 11,42 10,27
Riau 66,58 27,02 6,40 5,54
Jambi 66,53 24,55 8,92 7,38
Sumatera Selatan 63,97 26,76 9,27 8,02
id
Bengkulu 62,48 25,83 11,69 7,23
.
go
Lampung 61,52 28,35 10,13 8,64
Kep. Bangka Belitung 67,24 26,73
s. 6,04 7,87
Kepulauan Riau 69,12 24,35 6,53 4,73
p
DKI Jakarta 68,97 25,05 5,98 7,81
.b
126
Tabel 2.1.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Kelompok
Umur, 2018
Perkotaan + Perdesaan, Laki-Laki + Perempuan
id
Sumatera Selatan 66,57 25,04 8,39 7,70
Bengkulu 65,61 24,53 9,87 7,16
.
go
Lampung 63,95 26,10 9,95 8,54
Kep. Bangka Belitung 69,22 s. 24,48 6,31 7,51
Kepulauan Riau 70,58 23,82 5,60 4,57
p
DKI Jakarta 70,36 24,36 5,28 7,51
.b
127
Tabel 2.2 Persentase Rumah Tangga Lansia Menurut Provinsi dan Tipe
Daerah, 2018
Tipe Daerah
Provinsi
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Aceh 21,75 23,99 23,29
Sumatera Utara 24,35 24,86 24,59
Sumatera Barat 27,39 32,11 30,03
Riau 17,15 17,87 17,58
Jambi 22,60 21,70 21,98
Sumatera Selatan 23,77 23,35 23,50
Bengkulu 18,66 22,14 21,02
id
Lampung 24,01 25,51 25,09
.
Kep. Bangka Belitung 22,14 20,38 21,32
go
Kepulauan Riau 11,78 21,61 13,15
DKI Jakarta 21,52
s. - 21,52
Jawa Barat 23,66 28,62 25,02
p
.b
128
Tabel 2.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi, Tipe Daerah, dan Jenis
Kelamin, 2018
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perkotaan
Laki- Laki- Laki-
Provinsi Laki- Perem- Laki+ Laki- Perem- Laki+ Laki- Perem- Laki+
Laki puan Perem- Laki puan Perem- Laki puan Perem-
puan puan puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 5,84 6,66 6,25 6,52 7,49 7,00 6,31 7,23 6,77
Sumatera Utara 6,89 7,92 7,41 7,04 8,49 7,77 6,96 8,19 7,58
Sumatera Barat 8,06 9,55 8,81 9,18 10,84 10,01 8,69 10,27 9,48
Riau 5,23 5,37 5,30 5,56 5,65 5,60 5,43 5,54 5,48
Jambi 7,13 7,38 7,25 7,23 7,39 7,31 7,20 7,38 7,29
id
Sumatera Selatan 7,12 7,92 7,52 7,55 8,09 7,81 7,39 8,02 7,70
Bengkulu 6,00 6,19 6,10 7,60 7,75 7,67 7,09 7,23 7,16
.
go
Lampung 7,59 8,01 7,80 8,79 8,91 8,85 8,44 8,64 8,54
Kep. Bangka Belitung 7,35 8,20 7,76 6,97
s. 7,49 7,22 7,17 7,87 7,51
Kepulauan Riau 4,00 4,18 4,09 6,88 8,08 7,46 4,41 4,73 4,57
p
DKI Jakarta 7,21 7,81 7,51 0,00 0,00 0,00 7,21 7,81 7,51
.b
Jawa Barat 7,91 8,58 8,24 10,41 11,27 10,84 8,56 9,28 8,91
w
Jawa Tengah 11,59 13,07 12,34 12,82 14,23 13,53 12,19 13,64 12,92
w
DI Yogyakarta 11,33 13,40 12,37 16,97 19,51 18,28 12,82 15,08 13,97
//w
Jawa Timur 10,99 12,32 11,66 12,66 14,33 13,50 11,78 13,28 12,54
Banten 5,41 5,59 5,50 7,05 7,63 7,33 5,89 6,18 6,03
s:
Bali 9,04 10,34 9,68 12,55 14,36 13,46 10,21 11,71 10,96
Nusa Tenggara Barat 7,61 8,34 7,98 8,10 8,61 8,36 7,87 8,48 8,19
tp
Nusa Tenggara Timur 6,34 7,27 6,80 7,72 8,43 8,08 7,40 8,16 7,79
ht
Kalimantan Barat 7,62 8,06 7,84 7,23 7,52 7,37 7,36 7,70 7,53
Kalimantan Tengah 5,58 5,53 5,56 5,85 5,99 5,91 5,75 5,81 5,78
Kalimantan Selatan 6,47 7,19 6,82 6,96 8,02 7,48 6,73 7,64 7,18
Kalimantan Timur 5,94 5,72 5,83 6,68 6,14 6,43 6,19 5,86 6,03
Kalimantan Utara 6,09 5,71 5,91 6,88 6,40 6,65 6,42 6,00 6,22
Sulawesi Utara 9,54 11,01 10,26 10,62 11,83 11,20 10,08 11,41 10,73
Sulawesi Tengah 6,83 7,53 7,18 7,96 8,27 8,11 7,65 8,06 7,85
Sulawesi Selatan 7,33 9,06 8,21 9,10 11,06 10,10 8,36 10,23 9,32
Sulawesi Tenggara 6,00 6,51 6,25 6,82 7,52 7,17 6,51 7,13 6,82
Gorontalo 6,87 8,36 7,62 7,35 8,19 7,77 7,17 8,26 7,71
Sulawesi Barat 6,31 7,64 6,99 6,03 6,70 6,36 6,09 6,93 6,51
Maluku 6,32 7,25 6,78 6,93 7,43 7,18 6,67 7,35 7,01
Maluku Utara 5,42 5,95 5,68 6,39 6,40 6,40 6,11 6,27 6,19
Papua Barat 4,37 4,47 4,42 4,86 4,40 4,64 4,66 4,43 4,55
Papua 4,97 4,69 4,84 3,11 2,39 2,77 3,63 3,01 3,34
Indonesia 8,28 9,21 8,75 9,37 10,44 9,90 8,78 9,77 9,27
129
Tabel 2.4 Rasio Ketergantungan Penduduk Lansia Menurut Provinsi, Tipe Daerah, dan
Jenis Kelamin, 2018
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perkotaan
Laki- Laki- Laki-
Provinsi Laki- Perem- Laki+ Laki- Perem- Laki+ Laki- Perem- Laki+
Laki puan Perem- Laki puan Perem- Laki puan Perem-
puan puan puan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 9,16 10,40 9,78 10,64 12,12 11,38 10,16 11,57 10,87
Sumatera Utara 10,93 12,51 11,72 12,01 14,52 13,26 11,42 13,41 12,42
Sumatera Barat 13,00 15,35 14,18 15,49 18,41 16,95 14,37 17,02 15,70
Riau 8,06 8,30 8,18 8,77 9,03 8,90 8,48 8,73 8,60
Jambi 10,66 11,13 10,89 11,13 11,43 11,28 10,98 11,33 11,15
id
Sumatera Selatan 10,94 12,17 11,55 11,92 12,88 12,38 11,55 12,60 12,07
Bengkulu 9,00 9,39 9,19 11,89 12,17 12,03 10,93 11,22 11,07
.
go
Lampung 11,67 12,30 11,98 13,92 14,19 14,05 13,25 13,61 13,43
Kep. Bangka Belitung 11,07 12,66 11,83 10,47
s. 11,64 11,02 10,79 12,20 11,45
Kepulauan Riau 6,04 6,39 6,21 10,77 13,24 11,94 6,70 7,30 6,99
p
DKI Jakarta 10,69 11,52 11,11 - - - 10,69 11,52 11,11
.b
Jawa Barat 12,09 13,12 12,60 16,58 17,98 17,27 13,21 14,34 13,77
w
Jawa Tengah 18,17 20,43 19,31 20,55 22,74 21,65 19,32 21,54 20,44
w
DI Yogyakarta 17,11 20,44 18,77 28,12 32,65 30,45 19,83 23,58 21,72
//w
Jawa Timur 16,72 18,69 17,71 19,75 22,35 21,07 18,14 20,41 19,29
Banten 8,02 8,29 8,15 11,28 12,24 11,75 8,91 9,37 9,14
s:
Bali 13,48 15,57 14,51 19,84 22,84 21,34 15,52 17,96 16,73
Nusa Tenggara Barat 12,26 12,94 12,62 13,43 13,70 13,57 12,88 13,34 13,12
tp
Nusa Tenggara Timur 10,26 11,62 10,94 13,96 14,90 14,44 13,03 14,10 13,57
ht
Kalimantan Barat 11,88 12,49 12,18 11,46 11,95 11,70 11,60 12,14 11,86
Kalimantan Tengah 8,27 8,28 8,27 8,75 9,16 8,94 8,57 8,81 8,68
Kalimantan Selatan 9,78 10,94 10,35 10,84 12,65 11,73 10,34 11,84 11,08
Kalimantan Timur 8,81 8,55 8,69 10,15 9,53 9,86 9,25 8,86 9,07
Kalimantan Utara 9,23 8,88 9,07 10,86 10,27 10,59 9,91 9,44 9,69
Sulawesi Utara 14,44 17,05 15,72 16,86 19,18 17,97 15,63 18,07 16,81
Sulawesi Tengah 10,21 11,48 10,84 12,76 13,31 13,03 12,03 12,77 12,39
Sulawesi Selatan 11,50 14,11 12,83 14,97 17,98 16,52 13,48 16,33 14,95
Sulawesi Tenggara 9,72 10,36 10,04 11,71 12,67 12,19 10,92 11,75 11,34
Gorontalo 10,37 12,69 11,55 11,54 12,88 12,20 11,08 12,81 11,94
Sulawesi Barat 10,22 12,30 11,28 9,72 10,79 10,25 9,83 11,16 10,49
Maluku 10,08 11,57 10,82 11,97 12,82 12,39 11,15 12,27 11,71
Maluku Utara 8,39 9,13 8,76 10,86 10,76 10,81 10,11 10,25 10,18
Papua Barat 6,53 6,88 6,69 7,60 7,05 7,34 7,15 6,97 7,07
Papua 7,28 7,16 7,22 4,80 3,66 4,25 5,52 4,61 5,09
Indonesia 12,68 14,10 13,39 15,04 16,75 15,89 13,72 15,27 14,47
130
Tabel 2.5.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Keanggotaan rumah Tangga, 2018
Perkotaan
Status Keanggotaan Rumah Tangga
Provinsi Kepala Rumah Istri/ Mertua/ Lainnya Total
Tangga (KRT) Suami Orang Tua
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 69,88 15,11 13,33 1,68 100,00
Sumatera Utara 66,25 20,75 10,78 2,23 100,00
Sumatera Barat 56,81 21,21 20,51 1,47 100,00
Riau 62,98 18,78 16,17 2,06 100,00
Jambi 62,71 18,99 16,91 1,39 100,00
id
Sumatera Selatan 62,76 21,39 14,07 1,78 100,00
Bengkulu 64,43 18,25 15,22 2,10 100,00
.
go
Lampung 59,36 19,76 19,69 1,19 100,00
Kep. Bangka Belitung 63,03 23,11
s. 12,20 1,66 100,00
Kepulauan Riau 58,25 17,61 20,80 3,33 100,00
p
DKI Jakarta 67,43 21,12 8,97 2,48 100,00
.b
131
Tabel 2.5.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Keanggotaan rumah Tangga, 2018
Perdesaan
Status Keanggotaan Rumah Tangga
Provinsi Kepala Rumah Istri/ Mertua/ Lainnya Total
Tangga (KRT) Suami Orang Tua
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 73,15 15,56 9,74 1,55 100,00
Sumatera Utara 66,05 21,38 11,44 1,12 100,00
Sumatera Barat 59,22 19,28 18,46 3,03 100,00
Riau 64,80 19,27 14,23 1,70 100,00
Jambi 63,72 20,32 14,30 1,66 100,00
Sumatera Selatan 59,60 20,90 18,43 1,07 100,00
id
Bengkulu 59,33 20,13 18,65 1,89 100,00
.
go
Lampung 60,89 20,02 17,92 1,17 100,00
Kep. Bangka Belitung 60,98 22,93 s. 14,50 1,60 100,00
Kepulauan Riau 66,20 20,59 11,90 1,30 100,00
p
DKI Jakarta - - - - -
.b
132
Tabel 2.5.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Keanggotaan rumah Tangga, 2018
Laki-laki
Status Keanggotaan Rumah Tangga
Provinsi Kepala Rumah Istri/ Mertua/ Lainnya Total
Tangga (KRT) Suami Orang Tua
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 93,76 0,50 4,78 0,96 100,00
Sumatera Utara 93,17 0,24 5,42 1,17 100,00
Sumatera Barat 89,61 0,48 7,90 2,01 100,00
Riau 91,34 0,23 7,35 1,08 100,00
Jambi 92,95 0,00 5,54 1,51 100,00
id
Sumatera Selatan 91,49 0,18 7,36 0,97 100,00
Bengkulu 90,97 0,60 7,52 0,92 100,00
.
go
Lampung 90,02 0,33 9,11 0,54 100,00
Kep. Bangka Belitung 92,69 0,00 s. 5,94 1,37 100,00
Kepulauan Riau 88,29 0,71 9,67 1,34 100,00
p
DKI Jakarta 94,26 0,35 4,45 0,94 100,00
.b
133
Tabel 2.5.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Keanggotaan rumah Tangga, 2018
Perempuan
Status Keanggotaan Rumah Tangga
Provinsi Kepala Rumah Istri/ Mertua/ Lainnya Total
Tangga (KRT) Suami Orang Tua
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 53,44 28,42 16,00 2,14 100,00
Sumatera Utara 43,28 38,67 15,91 2,14 100,00
Sumatera Barat 31,94 36,49 28,85 2,71 100,00
Riau 35,96 38,54 22,87 2,64 100,00
Jambi 33,38 40,09 24,88 1,64 100,00
id
Sumatera Selatan 31,49 40,97 25,87 1,67 100,00
Bengkulu 29,96 38,98 28,07 2,99 100,00
.
go
Lampung 30,20 40,05 27,92 1,83 100,00
Kep. Bangka Belitung 31,97 45,74 s. 20,40 1,89 100,00
Kepulauan Riau 32,78 35,35 27,52 4,34 100,00
p
DKI Jakarta 42,53 40,40 13,16 3,91 100,00
.b
134
Tabel 2.5.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Keanggotaan rumah Tangga, 2018
Perkotaan+Perdesaan+Laki-Laki+Perempuan
Status Keanggotaan Rumah Tangga
Provinsi Kepala Rumah Istri/ Mertua/ Lainnya Total
Tangga (KRT) Suami Orang Tua
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 72,20 15,43 10,78 1,59 100,00
Sumatera Utara 66,15 21,05 11,10 1,69 100,00
Sumatera Barat 58,23 20,07 19,30 2,39 100,00
Riau 64,09 19,08 14,98 1,84 100,00
Jambi 63,39 19,90 15,14 1,57 100,00
id
Sumatera Selatan 60,75 21,08 16,84 1,33 100,00
Bengkulu 60,75 19,61 17,69 1,95 100,00
.
go
Lampung 60,48 19,95 18,40 1,18 100,00
Kep. Bangka Belitung 62,11 23,03s. 13,22 1,63 100,00
Kepulauan Riau 60,10 18,30 18,73 2,86 100,00
p
DKI Jakarta 67,43 21,12 8,97 2,48 100,00
.b
135
Tabel 2.6.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Perkawinan, 2018
Perkotaan
Status Perkawinan
Provinsi
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 1,01 54,62 1,41 42,96 100,00
Sumatera Utara 1,78 59,52 2,36 36,34 100,00
Sumatera Barat 1,05 63,67 3,20 32,08 100,00
Riau 0,44 60,66 2,52 36,38 100,00
Jambi 1,14 61,39 3,72 33,76 100,00
Sumatera Selatan 1,42 62,37 1,05 35,15 100,00
id
Bengkulu 1,39 60,83 2,10 35,68 100,00
.
go
Lampung 0,41 63,67 0,89 35,03 100,00
Kep. Bangka Belitung 2,93 63,07 1,44 32,56 100,00
Kepulauan Riau 1,23 64,01
p s. 2,85 31,90 100,00
DKI Jakarta 1,48 60,94 2,65 34,93 100,00
.b
136
Tabel 2.6.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Perkawinan, 2018
Perdesaan
Status Perkawinan
Provinsi
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,64 55,35 2,15 41,85 100,00
Sumatera Utara 0,57 58,84 1,75 38,83 100,00
Sumatera Barat 0,63 59,90 4,30 35,17 100,00
Riau 0,66 63,91 1,79 33,64 100,00
Jambi 0,51 63,64 1,51 34,34 100,00
Sumatera Selatan 0,62 63,75 1,65 33,97 100,00
id
Bengkulu 0,23 64,29 2,16 33,32 100,00
.
go
Lampung 0,25 65,19 2,11 32,45 100,00
Kep. Bangka Belitung 1,62 63,93 2,12 32,32 100,00
Kepulauan Riau 0,44 61,13
p s. 4,03 34,40 100,00
DKI Jakarta - - - - -
.b
137
Tabel 2.6.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Perkawinan, 2018
Laki-laki
Status Perkawinan
Provinsi
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,89 83,69 1,35 14,07 100,00
Sumatera Utara 0,92 80,20 1,44 17,44 100,00
Sumatera Barat 1,07 86,20 2,75 9,98 100,00
Riau 0,41 82,95 1,13 15,50 100,00
Jambi 0,88 83,53 2,02 13,57 100,00
Sumatera Selatan 0,62 83,25 1,08 15,05 100,00
id
Bengkulu 0,33 83,76 1,44 14,46 100,00
.
go
Lampung 0,17 84,66 1,06 14,11 100,00
Kep. Bangka Belitung 2,83 79,64 1,21 16,31 100,00
Kepulauan Riau 1,42 85,44
p s. 1,63 11,52 100,00
DKI Jakarta 1,32 80,07 1,38 17,23 100,00
.b
138
Tabel 2.6.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Perkawinan, 2018
Perempuan
Status Perkawinan
Provinsi
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,62 30,30 2,44 66,63 100,00
Sumatera Utara 1,44 41,40 2,60 54,56 100,00
Sumatera Barat 0,57 40,69 4,78 53,96 100,00
Riau 0,74 41,68 3,04 54,54 100,00
Jambi 0,54 42,00 2,42 55,04 100,00
Sumatera Selatan 1,19 44,21 1,78 52,82 100,00
id
Bengkulu 0,78 42,50 2,86 53,86 100,00
.
go
Lampung 0,42 44,41 2,52 52,66 100,00
Kep. Bangka Belitung 1,87 47,49 2,27 48,37 100,00
Kepulauan Riau 0,69 41,93
p s. 4,58 52,80 100,00
DKI Jakarta 1,64 43,18 3,82 51,36 100,00
.b
139
Tabel 2.6.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Perkawinan, 2018
Perkotaan+Perdesaan+Laki-Laki+Perempuan
Status Perkawinan
Provinsi
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,75 55,14 1,94 42,18 100,00
Sumatera Utara 1,20 59,19 2,07 37,54 100,00
Sumatera Barat 0,80 61,44 3,85 33,91 100,00
Riau 0,57 62,64 2,07 34,71 100,00
Jambi 0,71 62,92 2,22 34,15 100,00
Sumatera Selatan 0,91 63,25 1,43 34,40 100,00
id
Bengkulu 0,55 63,33 2,14 33,98 100,00
.
go
Lampung 0,29 64,78 1,78 33,15 100,00
Kep. Bangka Belitung 2,35 63,45 1,75 32,45 100,00
Kepulauan Riau 1,05 63,34
p s. 3,13 32,48 100,00
DKI Jakarta 1,48 60,94 2,65 34,93 100,00
.b
140
Tabel 2.7.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Tinggal
Bersama, 2018
Perkotaan
Status Tinggal Bersama
Provinsi Tinggal Bersama Bersama Tiga Lainnya Total
Sendiri Pasangan Keluarga Generasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 9,44 11,94 33,12 44,95 0,55 100,00
Sumatera Utara 8,22 15,61 34,84 40,62 0,71 100,00
Sumatera Barat 5,25 19,58 27,38 47,48 0,31 100,00
Riau 4,56 13,95 35,74 45,54 0,21 100,00
Jambi 5,50 15,44 35,43 42,97 0,66 100,00
Sumatera Selatan 4,87 16,95 35,53 42,16 0,49 100,00
id
Bengkulu 6,50 15,65 30,39 46,64 0,82 100,00
.
go
Lampung 5,33 14,01 31,10 49,43 0,13 100,00
Kep. Bangka Belitung 9,50 17,67 29,23
s. 42,37 1,23 100,00
Kepulauan Riau 6,42 17,51 36,07 39,83 0,17 100,00
p
DKI Jakarta 8,10 16,57 41,28 33,25 0,79 100,00
.b
141
Tabel 2.7.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Tinggal
Bersama, 2018
Perdesaan
Status Tinggal Bersama
Provinsi Tinggal Bersama Bersama Tiga Lainnya Total
Sendiri Pasangan Keluarga Generasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 13,81 13,46 34,90 37,51 0,33 100,00
Sumatera Utara 12,76 21,90 29,29 35,64 0,41 100,00
Sumatera Barat 10,43 18,71 24,68 45,68 0,50 100,00
Riau 7,40 18,02 29,84 44,17 0,56 100,00
Jambi 9,27 21,09 31,40 38,11 0,14 100,00
Sumatera Selatan 7,02 22,63 28,40 41,33 0,61 100,00
id
Bengkulu 9,83 24,99 24,81 40,26 0,11 100,00
.
go
Lampung 7,60 21,36 29,21 41,70 0,12 100,00
Kep. Bangka Belitung 11,22 21,37 36,22 31,02
s. 0,17 100,00
Kepulauan Riau 9,70 24,38 30,35 34,00 1,58 100,00
p
DKI Jakarta - - - - - -
.b
142
Tabel 2.7.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Tinggal
Bersama, 2018
Laki-laki
Status Tinggal Bersama
Provinsi Tinggal Bersama Bersama Tiga Lainnya Total
Sendiri Pasangan Keluarga Generasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 4,23 16,97 44,85 33,64 0,31 100,00
Sumatera Utara 5,11 23,17 38,78 32,76 0,17 100,00
Sumatera Barat 4,22 24,81 30,84 39,92 0,20 100,00
Riau 2,67 19,90 38,92 38,03 0,47 100,00
Jambi 3,89 24,28 40,07 31,49 0,27 100,00
Sumatera Selatan 2,48 25,79 36,89 34,61 0,24 100,00
id
Bengkulu 4,81 27,37 32,13 35,30 0,39 100,00
.
go
Lampung 3,24 23,66 34,83 38,13 0,13 100,00
Kep. Bangka Belitung 7,79 22,75 34,38
s. 34,44 0,64 100,00
Kepulauan Riau 7,12 25,08 38,38 29,21 0,21 100,00
p
DKI Jakarta 5,15 19,27 46,61 28,39 0,58 100,00
.b
143
Tabel 2.7.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Tinggal
Bersama, 2018
Perempuan
Status Tinggal Bersama
Provinsi Tinggal Bersama Bersama Tiga Lainnya Total
Sendiri Pasangan Keluarga Generasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 19,77 9,58 25,28 44,90 0,47 100,00
Sumatera Utara 14,90 14,82 26,54 42,83 0,89 100,00
Sumatera Barat 11,73 14,25 21,55 51,86 0,61 100,00
Riau 10,04 12,85 25,14 51,59 0,38 100,00
Jambi 12,31 14,21 25,18 47,95 0,34 100,00
Sumatera Selatan 9,82 15,60 25,38 48,32 0,88 100,00
id
Bengkulu 13,07 17,32 20,49 48,91 0,22 100,00
.
go
Lampung 10,83 14,98 24,49 49,58 0,12 100,00
Kep. Bangka Belitung 12,71 15,93 30,33s. 40,16 0,88 100,00
Kepulauan Riau 7,24 13,31 31,21 47,46 0,77 100,00
p
DKI Jakarta 10,83 14,07 36,34 37,77 1,00 100,00
.b
144
Tabel 2.7.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Tinggal
Bersama, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-Laki+Perempuan
Status Tinggal Bersama
Provinsi Tinggal Bersama Bersama Tiga Lainnya Total
Sendiri Pasangan Keluarga Generasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 12,54 13,02 34,38 39,66 0,39 100,00
Sumatera Utara 10,42 18,65 32,16 38,21 0,56 100,00
Sumatera Barat 8,31 19,07 25,79 46,42 0,42 100,00
Riau 6,30 16,43 32,14 44,70 0,43 100,00
Jambi 8,07 19,29 32,68 39,66 0,30 100,00
id
Sumatera Selatan 6,24 20,57 30,99 41,63 0,57 100,00
Bengkulu 8,90 22,39 26,37 42,04 0,30 100,00
.
go
Lampung 6,99 19,37 29,72 43,79 0,13 100,00
Kep. Bangka Belitung 10,27 19,32 32,34
s. 37,32 0,76 100,00
Kepulauan Riau 7,18 19,10 34,74 38,48 0,50 100,00
p
DKI Jakarta 8,10 16,57 41,28 33,25 0,79 100,00
.b
145
Tabel 3.1.1 Angka Melek Huruf Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin, 2018
Perkotaan
id
Lampung 96,28 83,08 89,55
.
Kep. Bangka Belitung 95,92 87,10 91,41
go
Kepulauan Riau 96,84 87,03 91,91
DKI Jakarta 99,32
p s. 96,08 97,64
Jawa Barat 94,60 85,44 89,90
.b
146
Tabel 3.1.2 Angka Melek Huruf Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin, 2018
Perdesaan
id
Lampung 88,61 67,54 78,33
.
Kep. Bangka Belitung 93,01 78,10 85,65
go
Kepulauan Riau 89,41 80,68 84,83
DKI Jakarta -
p s. - -
Jawa Barat 91,51 81,85 86,55
.b
147
Tabel 3.1.3 Angka Melek Huruf Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan
Jenis Kelamin, 2018
Perkotaan+Perdesaan
id
Lampung 90,61 71,87 81,36
.
Kep. Bangka Belitung 94,60 83,17 88,85
go
Kepulauan Riau 95,17 85,50 90,26
DKI Jakarta 99,32
s. 96,08 97,64
Jawa Barat 93,63 84,31 88,84
p
.b
148
Tabel 3.2.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
Perkotaan
Tidak Tidak SD/ SMP/ SM/
Provinsi pernah PT
tamat SD sederajat sederajat sederajat
sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 4,42 22,31 34,51 9,66 20,71 8,37
Sumatera Utara 3,27 20,41 30,59 17,66 20,92 7,15
Sumatera Barat 3,63 32,54 22,35 14,26 18,94 8,29
Riau 4,54 20,56 33,59 12,28 19,75 9,27
Jambi 6,26 27,26 25,62 13,73 21,64 5,48
Sumatera Selatan 3,17 24,95 31,59 16,82 16,37 7,09
id
Bengkulu 4,29 30,84 26,88 9,40 17,44 11,15
.
Lampung 9,34 28,20 31,20 10,62 14,96 5,68
go
Kep. Bangka Belitung 6,48 33,74 33,02 11,08 12,08 3,59
Kepulauan Riau 11,00 26,88 29,38
s. 11,96 17,14 3,63
DKI Jakarta 5,02 10,60 25,21 14,65 28,10 16,42
p
Jawa Barat 12,09 27,65 32,77 8,55 13,35 5,60
.b
149
Tabel 3.2.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
Perdesaan
Tidak Tidak SD/ SMP/ SM/
Provinsi pernah PT
tamat SD sederajat sederajat sederajat
sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 10,68 39,45 36,23 7,45 4,44 1,75
Sumatera Utara 8,72 38,61 32,95 11,62 6,74 1,36
Sumatera Barat 7,13 53,97 22,91 8,59 5,75 1,65
Riau 12,85 46,33 32,01 4,25 3,24 1,32
Jambi 18,34 42,67 28,81 5,37 3,09 1,72
Sumatera Selatan 13,01 46,54 28,78 7,83 2,86 ,98
id
Bengkulu 16,27 45,59 29,63 3,94 3,11 1,45
.
Lampung 15,08 51,43 25,36 4,93 2,03 1,17
go
Kep. Bangka Belitung 14,58 53,82 24,48 2,76 3,48 0,87
Kepulauan Riau 27,12 49,20 17,69
s. 2,67 2,90 0,42
DKI Jakarta - - - - - -
p
Jawa Barat 16,04 35,39 42,28 2,83 2,26 1,20
.b
150
Tabel 3.2.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
Laki-laki
Tidak Tidak SD/ SMP/ SM/
Provinsi pernah PT
tamat SD sederajat sederajat sederajat
sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 3,98 29,94 37,87 9,70 13,49 5,03
Sumatera Utara 3,30 22,83 31,38 18,43 18,70 5,37
Sumatera Barat 2,77 41,11 24,02 12,72 14,74 4,65
Riau 4,77 32,88 34,51 8,50 12,95 6,39
Jambi 7,37 33,59 31,98 10,80 12,31 3,94
Sumatera Selatan 5,55 32,44 31,42 15,32 11,03 4,25
id
Bengkulu 6,28 36,42 34,14 6,54 10,33 6,28
.
Lampung 6,24 42,59 33,36 7,18 7,53 3,10
go
Kep. Bangka Belitung 6,34 38,69 28,28 10,33 12,31 4,06
Kepulauan Riau 10,12 26,25 28,64
s. 12,57 18,56 3,87
DKI Jakarta 2,10 7,26 22,70 15,99 30,07 21,88
p
Jawa Barat 8,24 25,76 37,01 9,60 13,72 5,67
.b
151
Tabel 3.2.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
Perempuan
Tidak Tidak SD/ SMP/ SM/
Provinsi pernah PT
tamat SD sederajat sederajat sederajat
sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 13,12 38,44 33,87 6,69 5,38 2,49
Sumatera Utara 8,11 34,60 32,03 11,62 10,15 3,49
Sumatera Barat 8,16 48,62 21,55 9,40 8,15 4,13
Riau 14,61 39,78 30,68 6,23 6,30 2,39
Jambi 21,71 41,98 23,54 5,23 5,65 1,89
Sumatera Selatan 13,13 44,66 28,27 7,08 4,66 2,20
id
Bengkulu 19,71 46,65 23,50 4,36 3,81 1,97
.
Lampung 21,00 47,79 20,36 5,74 3,46 1,66
go
Kep. Bangka Belitung 13,78 46,61 30,15 4,47 4,26 ,73
Kepulauan Riau 19,22 37,69 24,76
s. 7,13 9,26 1,94
DKI Jakarta 7,74 13,71 27,53 13,40 26,27 11,35
p
Jawa Barat 18,16 34,18 34,58 4,05 6,20 2,83
.b
152
Tabel 3.2.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
Perkotaan+Perdesaan/Laki-laki+Perempuan
Tidak Tidak SD/ SMP/ SM/
Provinsi pernah PT
tamat SD sederajat sederajat sederajat
sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 8,87 34,48 35,73 8,09 9,15 3,67
Sumatera Utara 5,90 29,20 31,73 14,74 14,07 4,35
Sumatera Barat 5,70 45,19 22,68 10,91 11,15 4,37
Riau 9,61 36,28 32,62 7,39 9,68 4,42
Jambi 14,49 37,76 27,80 8,04 9,00 2,92
Sumatera Selatan 9,44 38,70 29,80 11,10 7,77 3,20
id
Bengkulu 12,93 41,49 28,87 5,46 7,10 4,15
.
Lampung 13,53 45,16 26,94 6,47 5,52 2,39
go
Kep. Bangka Belitung 10,09 42,68 29,22 7,38 8,25 2,38
Kepulauan Riau 14,74 32,06 s. 26,67 9,81 13,84 2,89
DKI Jakarta 5,02 10,60 25,21 14,65 28,10 16,42
p
Jawa Barat 13,33 30,08 35,76 6,75 9,86 4,21
.b
153
Tabel 3.3.1 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin, 2018
Perkotaan
id
Lampung 7,16 5,38 6,26
.
Kep. Bangka Belitung 7,13 4,73 5,90
go
Kepulauan Riau 7,21 4,98 6,09
DKI Jakarta 10,27
s. 8,15 9,17
Jawa Barat 7,14 4,81 5,94
p
.b
154
Tabel 3.3.2 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin, 2018
Perdesaan
id
Lampung 4,30 2,64 3,49
.
Kep. Bangka Belitung 4,16 2,80 3,49
go
Kepulauan Riau 3,60 1,82 2,67
DKI Jakarta -
p s. - -
Jawa Barat 4,69 3,27 3,96
.b
155
Tabel 3.3.3 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi
dan Jenis Kelamin, 2018
Perkotaan+Perdesaan
id
Lampung 5,05 3,40 4,23
.
Kep. Bangka Belitung 5,78 3,88 4,83
go
Kepulauan Riau 6,40 4,22 5,29
DKI Jakarta 10,27
s.
p
8,15 9,17
Jawa Barat 6,37 4,33 5,32
.b
156
Tabel 3.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Akses Teknologi Informasi
dan Komunikasi, 2018
id
Bengkulu 43,13 1,30 2,83
.
Lampung 46,62 1,06 3,09
go
Kep. Bangka Belitung 53,83 2,00 4,41
Kepulauan Riau 64,06 s. 3,77 9,17
DKI Jakarta 64,45 13,08 31,24
p
Jawa Barat 37,14 3,23 7,49
.b
157
Tabel 4.1 Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan
Selama Sebulan Terakhir Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Tipe
Daerah, 2018
id
Bengkulu 46,50 50,29 45,29 49,57 48,38
.
Lampung 47,15 51,60 50,31 48,99 49,35
go
Kep. Bangka Belitung 55,56 54,93 52,79 58,30 55,24
Kepulauan Riau 44,76 38,67
s. 37,49 55,46 41,67
DKI Jakarta 47,84 51,47 49,72 0,00 49,72
p
.b
158
Tabel 4.2 Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Provinsi, Jenis Kelamin,
dan Tipe Daerah, 2018
id
Lampung 26,13 28,00 27,07 27,05 27,05
.
go
Kep. Bangka Belitung 25,27 25,00 20,73 30,63 25,13
Kepulauan Riau 29,44 22,06 s. 20,74 42,08 25,69
DKI Jakarta 18,29 20,63 19,50 0,00 19,50
p
Jawa Barat 28,19 28,16 27,89 28,80 28,17
.b
159
Tabel 4.3 Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan
Selama Sebulan Terakhir dan Mengobati Sendiri Menurut Provinsi,
Jenis Kelamin, dan Tipe Daerah, 2018
id
Bengkulu 71,05 65,38 61,65 70,42 68,13
.
Lampung 69,06 67,57 66,67 68,91 68,29
go
Kep. Bangka Belitung 65,31 68,56 60,32 74,41 66,93
Kepulauan Riau 57,58 55,29
s.58,33 52,43 56,50
DKI Jakarta 66,13 63,12 64,51 0,00 64,51
p
.b
160
Tabel 4.4 Persentase Penduduk Lansia yang Mengalami Keluhan Kesehatan
Selama Sebulan Terakhir dan Berobat Jalan Menurut Provinsi, Jenis
Kelamin, dan Tipe Daerah, 2018
id
Bengkulu 48,72 49,59 54,24 47,38 49,17
.
Lampung 51,19 53,35 52,15 52,37 52,31
go
Kep. Bangka Belitung 65,33 54,00 63,75 55,03 59,66
Kepulauan Riau 61,73 61,48
s. 56,58 72,87 61,61
DKI Jakarta 65,96 67,84 66,96 0,00 66,96
p
.b
161
Tabel 4.5 Persentase Penduduk Lansia yang Berobat Jalan Menurut Provinsi
dan Tempat Berobat, 2018
id
Bengkulu 12,10 6,09 45,81 14,58 29,34 0,81 1,74 0,25
.
Lampung 5,28 8,01 47,26 13,69 25,24 2,18 4,76 1,34
go
Kep. Bangka Belitung 16,79 18,78 29,13 9,73 32,02 6,23 0,53 1,28
Kepulauan Riau 25,24 9,75 20,58
s.
12,20 35,48 3,41 0,60 0,33
DKI Jakarta 29,09 22,96 5,01 17,86 31,29 1,16 2,17 0,52
p
.b
Jawa Barat 11,82 11,79 29,67 19,26 31,37 2,38 2,45 1,16
Jawa Tengah 10,44 9,49 41,45 13,05 25,79 3,49 1,99 0,96
w
Jawa Timur 9,02 9,00 47,85 11,05 23,05 4,72 2,56 0,91
//w
Nusa Tenggara Barat 9,68 1,53 41,80 11,87 36,50 3,80 3,37 3,03
tp
Nusa Tenggara Timur 7,12 3,11 13,68 7,91 63,48 9,42 1,63 0,32
ht
Kalimantan Barat 9,69 4,98 26,92 11,74 42,03 9,83 3,32 0,56
Kalimantan Tengah 22,82 1,04 22,14 4,97 44,58 7,05 2,37 1,11
Kalimantan Selatan 14,62 1,85 39,65 7,62 37,37 5,51 3,51 2,26
Kalimantan Timur 21,62 11,10 14,19 17,64 42,64 0,55 0,31 0,28
Kalimantan Utara 22,05 2,98 16,97 7,54 56,16 1,90 0,00 0,00
Sulawesi Utara 13,08 11,66 35,09 12,41 34,03 3,02 1,66 0,75
Sulawesi Tengah 17,48 1,25 21,06 8,05 50,21 6,90 2,67 1,49
Sulawesi Selatan 17,23 4,04 21,12 10,69 47,15 3,77 1,14 1,45
Sulawesi Tenggara 16,66 4,16 25,08 9,01 45,61 2,72 4,14 1,09
Gorontalo 9,39 0,96 39,40 16,20 43,88 1,14 4,17 2,97
Sulawesi Barat 11,73 1,24 18,68 3,97 61,45 0,89 1,47 4,02
Maluku 13,04 1,07 24,53 8,80 51,44 1,80 2,11 0,16
Maluku Utara 11,45 0,39 20,77 9,56 54,86 4,34 1,93 0,00
Papua Barat 20,03 8,70 8,13 4,22 70,87 0,33 1,10 1,30
Papua 25,94 3,00 7,59 4,57 61,31 0,49 0,28 0,50
162
Tabel 4.6 Persentase Penduduk Lansia yang Tidak Berobat Jalan Menurut
Provinsi dan Alasan Utama Tidak Berobat Jalan, 2018
id
Bengkulu 5,88 62,86 28,66 2,61 100,00
.
Lampung 2,77 61,28 32,59 3,35 100,00
go
Kep. Bangka Belitung 2,70 67,41 26,20 3,68 100,00
Kepulauan Riau 1,41 49,24 s. 40,57 8,77 100,00
DKI Jakarta 1,13 59,43 34,86 4,58 100,00
p
Jawa Barat 5,46 65,69 24,69 4,16 100,00
.b
163
Tabel 4.7 Persentase Penduduk Lansia Berobat Jalan yang Menggunakan
Jaminan Kesehatan untuk Berobat Jalan, 2018
Jaminan Kesehatan
Berobat
Provinsi Perusa-
Jalan
PBI Non PBI Jamkesda Asuransi haan/
Swasta Kantor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 72,89 81,34 12,44 6,00 0,08 0,53
Sumatera Utara 42,73 47,34 45,66 2,77 1,77 2,47
Sumatera Barat 48,29 45,22 42,32 11,94 0,03 0,80
Riau 39,96 45,09 35,21 16,69 1,92 2,23
Jambi 46,28 48,53 38,01 7,28 0,00 6,19
id
Sumatera Selatan 40,19 36,56 36,64 24,47 0,00 2,33
Bengkulu 40,73 47,94 48,06
.
1,49 0,00 2,51
go
Lampung 30,58 56,94 27,92 13,23 0,62 1,58
Kep. Bangka Belitung 56,37 45,59 48,76
s. 4,43 0,57 0,66
Kepulauan Riau 59,98 36,61 43,78 16,42 1,79 1,40
p
DKI Jakarta 66,36 60,79 31,82 0,26 3,27 3,87
.b
164
Tabel 4.8 Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Dirawat Inap Setahun
Terakhir Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Tipe Daerah, 2018
id
Lampung 7,29 8,52 11,19 6,69 7,90
.
go
Kep. Bangka Belitung 10,56 9,75 12,58 7,13 10,15
Kepulauan Riau 10,12 5,57s. 7,78 7,93 7,81
DKI Jakarta 9,23 6,64 7,89 0,00 7,89
p
Jawa Barat 8,91 8,10 8,95 7,50 8,49
.b
165
Tabel 4.9 Rata-rata Lama Rawat Inap (dalam hari) Lansia yang Pernah Dirawat
Inap Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Tipe
Daerah, 2018
id
Bengkulu 4,88 4,58 5,24 4,34 4,70
.
Lampung 4,83 4,28 4,53 4,54 4,53
go
Kep. Bangka Belitung 6,37 4,96 4,78 7,69 5,69
Kepulauan Riau 23,27 6,06
s. 20,22 6,72 17,04
DKI Jakarta 6,64 7,03 6,81 - 6,81
p
.b
166
Tabel 4.10 Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Dirawat Inap Setahun
Terakhir Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Tipe Daerah, 2018
id
Lampung 49,61 36,77 11,98 1,64 100,00
.
Kep. Bangka Belitung 46,60 36,94 10,03 6,43 100,00
go
Kepulauan Riau 19,64 31,86 20,90 27,60 100,00
DKI Jakarta 24,08 54,07
p s. 17,01 4,84 100,00
Jawa Barat 41,00 40,28 12,26 6,46 100,00
.b
167
Tabel 4.11 Persentase Penduduk Lansia yang Rawat Inap Menurut Provinsi
dan Tempat Rawat Inap, 2018
id
Bengkulu 55,72 27,20 3,75 2,21 11,11 0,00 0,00
.
Lampung 26,07 51,42 8,61 9,67 9,48 0,86 0,63
go
Kep. Bangka Belitung 39,67 50,38 2,17 3,08 8,72 0,00 0,00
Kepulauan Riau 66,90 32,63 3,29 0,00
s. 3,96 0,00 0,00
DKI Jakarta 58,98 40,23 0,40 0,72 2,26 0,00 0,00
p
Jawa Barat 44,46 39,60 2,90 5,41 11,28 0,14 1,15
.b
Nusa Tenggara Barat 40,56 11,85 2,04 7,92 42,00 0,00 0,03
tp
Nusa Tenggara Timur 49,90 31,01 1,28 0,57 19,76 0,37 0,00
Kalimantan Barat 67,43 22,60 2,36 0,00 11,82 0,00 0,00
ht
168
Tabel 4.12 Persentase Penduduk Lansia Rawat Inap yang Menggunakan
Jaminan Kesehatan untuk Rawat Inap, 2018
Jaminan Kesehatan
Provinsi Rawat Inap Perusa-
PBI Non PBI Jamkesda Asuransi haan/
Swasta Kantor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 96,65 78,11 15,96 5,76 0,00 0,72
Sumatera Utara 70,63 41,76 53,56 1,58 0,47 2,63
Sumatera Barat 70,34 53,29 43,25 3,45 0,00 0,92
Riau 56,02 46,31 32,71 18,63 0,00 4,83
Jambi 69,11 39,31 46,93 8,97 0,00 4,80
Sumatera Selatan 76,69 31,42 40,86 27,38 0,00 0,63
id
Bengkulu 72,19 46,42 49,76 2,53 0,00 1,29
.
Lampung 57,87 42,68 47,58 9,69 0,05 0,00
go
Kep. Bangka Belitung 82,22 26,29 55,33 15,37 1,27 1,74
Kepulauan Riau 84,87 48,00 s.
39,81 6,83 2,04 3,33
DKI Jakarta 90,15 58,54 36,90 0,00 2,04 2,52
p
.b
169
Tabel 4.13 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Kebiasaan
Merokok, 2017
Merokok Tidak
Provinsi Tidak Setiap
Setiap Hari Total Merokok
Hari
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 19,45 2,00 21,45 78,55
Sumatera Utara 19,92 1,59 21,52 78,48
Sumatera Barat 23,31 1,51 24,82 75,18
Riau 23,29 2,12 25,41 74,59
Jambi 23,48 2,08 25,56 74,44
Sumatera Selatan 23,40 2,58 25,98 74,02
Bengkulu 27,14 2,58 29,72 70,28
id
Lampung 27,42 3,08 30,50 69,50
.
go
Kep. Bangka Belitung 19,76 1,09 20,85 79,15
Kepulauan Riau 21,77 2,53 s. 24,30 75,70
DKI Jakarta 12,38 1,75 14,13 85,87
p
Jawa Barat 26,05 2,88 28,92 71,08
.b
170
Tabel 5.1.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan Jenis
Kegiatan dalam Seminggu Terakhir, 2018
Perkotaan
Jenis Kegiatan dalam Seminggu Terakhir
Provinsi Pengang- Mengurus Total
Bekerja Lainnya
guran Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 38,52 0,08 38,70 22,70 100,00
Sumatera Utara 43,07 0,34 36,73 19,86 100,00
Sumatera Barat 44,41 0,74 35,74 19,11 100,00
Riau 33,17 0,52 45,48 20,83 100,00
Jambi 39,49 0,06 38,69 21,76 100,00
id
Sumatera Selatan 36,26 0,55 42,28 20,91 100,00
Bengkulu 45,11 0,00 31,63 23,26 100,00
.
go
Lampung 44,07 0,40 37,06 18,47 100,00
Kep. Bangka Belitung 35,97 0,19 s. 47,35 16,49 100,00
Kepulauan Riau 31,59 0,17 45,37 22,87 100,00
p
DKI Jakarta 27,73 0,33 43,99 27,95 100,00
.b
171
Tabel 5.1.2 Persentase Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan Jenis
Kegiatan dalam Seminggu Terakhir, 2018
Perdesaan
Jenis Kegiatan dalam Seminggu Terakhir
Provinsi Pengang- Mengurus Total
Bekerja Lainnya
guran Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 47,61 0,16 31,19 21,04 100,00
Sumatera Utara 62,04 0,22 22,44 15,30 100,00
Sumatera Barat 53,05 0,00 31,29 15,66 100,00
Riau 51,69 0,00 28,88 19,43 100,00
Jambi 54,36 0,00 30,54 15,10 100,00
id
Sumatera Selatan 57,52 0,10 25,15 17,23 100,00
Bengkulu 59,31 0,14 25,07 15,48 100,00
.
go
Lampung 58,20 0,17 28,17 13,46 100,00
Kep. Bangka Belitung 55,15 0,23 s. 32,02 12,60 100,00
Kepulauan Riau 49,28 0,00 34,70 16,02 100,00
p
DKI Jakarta - - - - 100,00
.b
172
Tabel 5.1.3 Persentase Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan Jenis
Kegiatan dalam Seminggu Terakhir, 2018
Laki-laki
Jenis Kegiatan dalam Seminggu Terakhir
Provinsi Pengang- Mengurus Total
Bekerja Lainnya
guran Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 63,63 0,29 10,14 25,94 100,00
Sumatera Utara 64,66 0,38 13,36 21,60 100,00
Sumatera Barat 62,96 0,71 14,74 21,59 100,00
Riau 62,70 0,39 13,55 23,36 100,00
Jambi 63,70 0,04 13,43 22,83 100,00
id
Sumatera Selatan 64,02 0,40 14,56 21,02 100,00
.
Bengkulu 70,22 0,20 8,79 20,79 100,00
go
Lampung 71,54 0,35 12,19 15,92 100,00
Kep. Bangka Belitung 60,04 0,42 s. 20,82 18,72 100,00
Kepulauan Riau 46,18 0,19 29,06 24,57 100,00
p
DKI Jakarta 36,99 0,68 20,07 42,26 100,00
.b
173
Tabel 5.1.4 Persentase Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan Jenis
Kegiatan dalam Seminggu Terakhir, 2018
Perempuan
Jenis Kegiatan dalam Seminggu Terakhir
Provinsi Pengang- Mengurus Total
Bekerja Lainnya
guran Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 28,61 0,00 53,71 17,68 100,00
Sumatera Utara 41,37 0,20 44,03 14,40 100,00
Sumatera Barat 37,72 0,00 48,85 13,43 100,00
Riau 25,90 0,00 57,64 16,46 100,00
Jambi 35,22 0,00 53,23 11,55 100,00
id
Sumatera Selatan 36,40 0,12 47,26 16,22 100,00
Bengkulu 40,18 0,00 45,37 14,45 100,00
.
go
Lampung 36,57 0,12 49,53 13,78 100,00
Kep. Bangka Belitung 28,82 0,00 s. 60,30 10,88 100,00
Kepulauan Riau 23,82 0,10 57,54 18,54 100,00
p
DKI Jakarta 19,15 0,00 66,18 14,67 100,00
.b
174
Tabel 5.1.5 Persentase Penduduk Lanjut Usia Menurut Provinsi dan Jenis
Kegiatan dalam Seminggu Terakhir, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Jenis Kegiatan dalam Seminggu Terakhir
Provinsi Pengang- Mengurus Total
Bekerja Lainnya
guran Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 44,93 0,14 33,40 21,53 100,00
Sumatera Utara 52,06 0,28 29,96 17,70 100,00
Sumatera Barat 49,27 0,32 33,24 17,17 100,00
Riau 44,59 0,20 35,25 19,96 100,00
Jambi 49,58 0,02 33,16 17,24 100,00
id
Sumatera Selatan 49,87 0,26 31,32 18,55 100,00
Bengkulu 55,35 0,10 26,90 17,65 100,00
.
go
Lampung 54,26 0,24 30,64 14,86 100,00
Kep. Bangka Belitung 44,37 0,21 s. 40,64 14,78 100,00
Kepulauan Riau 34,99 0,14 43,32 21,55 100,00
p
DKI Jakarta 27,73 0,33 43,99 27,95 100,00
.b
175
Tabel 5.2 Persentase Penduduk Lanjut Usia Bekerja Menurut Provinsi dan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
id
Sumatera Selatan 47,46 37,12 7,29 6,10 2,02 100,00
Bengkulu 46,57 33,33 8,05 8,26 3,79 100,00
.
go
Lampung 51,39 34,38 8,59 4,44 1,20 100,00
Kep. Bangka Belitung 48,87 31,18 8,79
s. 9,63 1,53 100,00
Kepulauan Riau 48,88 27,79 14,48 5,29 3,56 100,00
p
DKI Jakarta 18,24 29,59 18,05 17,30 16,81 100,00
.b
176
Tabel 5.3 Persentase Penduduk Lanjut Usia Bekerja Menurut Provinsi dan
Lapangan Pekerjaan Utama, 2018
id
Kep. Bangka Belitung 53,98 17,12 28,89 100,00
.
go
Kepulauan Riau 28,58 24,74 46,68 100,00
DKI Jakarta 0,80 18,34
s. 80,86
Jawa Barat 41,58 17,00 41,42 100,00
p
Jawa Tengah 53,64 17,90 28,46 100,00
.b
177
Tabel 5.4 Persentase Penduduk Lanjut Usia Bekerja Menurut Provinsi dan
Status Pekerjaan Utama, 2018
id
Sumatera Selatan 31,73 37,02 11,99 5,34 13,92 100,00
.
Bengkulu 27,75 44,63 5,23 6,58 15,81 100,00
go
Lampung 26,18 41,86 7,24 10,80 13,92 100,00
Kep. Bangka Belitung 33,18 30,30 18,12 7,87
s. 10,53 100,00
Kepulauan Riau 55,47 20,53 18,65 0,86 4,50 100,00
p
.b
178
Tabel 5.5 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Termasuk Precarious Work
Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2018
Tipe Daerah
Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Aceh 7,83 7,49 7,58
Sumatera Utara 4,30 4,48 4,40
Sumatera Barat 7,97 8,59 8,34
Riau 7,64 5,96 6,44
Jambi 5,25 5,61 5,52
Sumatera Selatan 7,81 4,47 5,34
Bengkulu 7,48 6,31 6,58
id
Lampung 9,72 11,12 10,80
.
go
Kep. Bangka Belitung 4,20 10,94 7,87
Kepulauan Riau 0,74 s. 1,18 0,86
DKI Jakarta 3,72 3,72
p
Jawa Barat 12,69 22,63 16,06
.b
179
Tabel 5.6 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Termasuk Vulnerable
Employment Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2018
Tipe Daerah
Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Aceh 49,81 47,89 48,37
Sumatera Utara 49,10 47,31 48,09
Sumatera Barat 51,77 51,43 51,57
Riau 52,72 55,00 54,35
Jambi 47,01 46,95 46,97
Sumatera Selatan 52,70 50,38 50,99
Bengkulu 53,09 49,26 50,13
id
Lampung 51,48 50,74 50,91
.
go
Kep. Bangka Belitung 45,99 56,25 51,57
Kepulauan Riau 57,61 s. 69,49 60,82
DKI Jakarta 45,12 - 45,12
p
Jawa Barat 51,93 53,80 52,56
.b
180
Tabel 5.7 Rata-rata dan Persentase Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu dari
Penduduk Lansia Bekerja Menurut Provinsi, 2018
id
Bengkulu 28,97 4,53 16,13 40,68 28,50 10,16 100,00
.
Lampung 30,11 3,34 18,91 36,04 27,28 14,43 100,00
go
Kep. Bangka Belitung 32,70 4,77 11,67 36,15 31,48 15,94 100,00
Kepulauan Riau 35,72 4,06 15,99 23,00
s. 32,09 24,86 100,00
DKI Jakarta 42,60 0,40 10,21 23,33 30,31 35,76 100,00
p
Jawa Barat 36,03 4,12 10,06 32,53 29,64 23,65 100,00
.b
Nusa Tenggara Barat 26,13 13,07 20,70 33,36 19,64 13,23 100,00
tp
Nusa Tenggara Timur 27,06 2,51 20,38 47,29 23,23 6,60 100,00
Kalimantan Barat 29,17 2,32 14,01 49,64 22,96 11,07 100,00
ht
181
Tabel 5.8 Rata-rata dan Persentase Pendapatan/Upah/Gaji dari Penduduk
Lansia Bekerja Menurut Provinsi, 2018
id
Sumatera Selatan 1.846,20 39,44 25,60 18,13 16,83 100,00
.
Bengkulu 1.786,67 54,17 31,42 11,25 3,16 100,00
go
Lampung 1.676,37 35,43 47,20 5,23 12,14 100,00
Kep. Bangka Belitung 2.320,44 30,22 42,68
s. 12,06 15,03 100,00
Kepulauan Riau 3.243,70 26,15 47,72 14,13 12,01 100,00
p
DKI Jakarta 3.671,12 13,84 19,81 16,75 49,59 100,00
.b
182
Tabel 5.9 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Bekerja sebagai Buruh dan
Memperoleh Upah Rendah, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Tipe Daerah Jenis Kelamin
Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 40,31 63,94 46,59 85,16 53,89
Sumatera Utara 47,21 65,93 41,84 84,36 52,79
Sumatera Barat 48,48 39,30 35,33 70,96 45,91
Riau 41,02 41,58 39,01 51,19 41,31
Jambi 36,29 53,89 46,37 54,81 47,86
Sumatera Selatan 51,60 61,13 44,36 85,03 56,34
id
Bengkulu 75,31 57,49 50,10 87,54 64,67
.
go
Lampung 63,20 59,38 51,43 89,21 61,47
Kep. Bangka Belitung 48,79 59,78 s. 46,54 63,76 52,78
Kepulauan Riau 38,25 48,83 28,66 83,75 39,87
p
DKI Jakarta 21,14 - 17,50 35,37 21,14
.b
183
Tabel 6.1.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Kepemilikan Tempat Tinggal, 2018
Perkotaan
Jenis Jaminan Sosial
Provinsi Kontrak/ Total
Milik Sendiri Bebas Sewa Lainnya
Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 90,57 3,52 5,26 0,64 100,00
Sumatera Utara 80,93 7,60 9,51 1,96 100,00
Sumatera Barat 84,19 6,28 9,34 0,20 100,00
Riau 83,35 10,33 6,05 0,27 100,00
Jambi 90,25 5,53 3,66 0,56 100,00
Sumatera Selatan 86,04 6,50 6,10 1,36 100,00
id
Bengkulu 91,11 4,35 4,55 0,00 100,00
.
go
Lampung 92,02 3,62 3,59 0,77 100,00
Kep. Bangka Belitung 91,95 2,18 s. 5,67 0,20 100,00
Kepulauan Riau 85,61 9,59 4,68 0,12 100,00
p
DKI Jakarta 82,64 9,32 7,04 1,00 100,00
.b
184
Tabel 6.1.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Kepemilikan Tempat Tinggal, 2018
Perdesaan
Jenis Jaminan Sosial
Provinsi Kontrak/ Total
Milik Sendiri Bebas Sewa Lainnya
Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 95,18 0,50 4,27 0,05 100,00
Sumatera Utara 90,98 1,23 7,23 0,55 100,00
Sumatera Barat 90,59 0,77 8,55 0,09 100,00
Riau 95,18 0,52 3,21 1,09 100,00
Jambi 95,71 0,35 3,61 0,33 100,00
Sumatera Selatan 93,57 0,72 5,45 0,26 100,00
id
Bengkulu 95,82 0,49 3,35 0,34 100,00
.
go
Lampung 96,19 0,20 3,49 0,13 100,00
Kep. Bangka Belitung 95,40 0,35 s. 4,25 0,00 100,00
Kepulauan Riau 98,37 0,00 0,90 0,72 100,00
p
DKI Jakarta - - - - -
.b
185
Tabel 6.1.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Kepemilikan Tempat Tinggal, 2018
Laki-laki
Jenis Jaminan Sosial
Provinsi Kontrak/ Total
Milik Sendiri Bebas Sewa Lainnya
Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 94,01 1,80 4,06 0,13 100,00
Sumatera Utara 84,57 5,96 8,17 1,30 100,00
Sumatera Barat 87,74 3,22 8,82 0,23 100,00
Riau 89,64 5,16 4,48 0,73 100,00
Jambi 95,07 1,83 2,82 0,29 100,00
Sumatera Selatan 91,48 3,07 4,97 0,49 100,00
id
Bengkulu 95,77 1,53 2,46 0,24 100,00
.
go
Lampung 95,37 1,21 3,18 0,23 100,00
Kep. Bangka Belitung 95,49 1,22 s. 3,07 0,22 100,00
Kepulauan Riau 91,69 4,60 3,38 0,32 100,00
p
DKI Jakarta 82,73 9,87 6,45 0,95 100,00
.b
186
Tabel 6.1.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Kepemilikan Tempat Tinggal, 2018
Perempuan
Jenis Jaminan Sosial
Provinsi Kontrak/ Total
Milik Sendiri Bebas Sewa Lainnya
Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 93,71 1,01 4,98 0,30 100,00
Sumatera Utara 86,82 3,30 8,61 1,26 100,00
Sumatera Barat 88,16 2,86 8,92 0,05 100,00
Riau 91,53 3,51 4,15 0,81 100,00
Jambi 92,86 2,18 4,44 0,52 100,00
Sumatera Selatan 90,21 2,59 6,37 0,82 100,00
id
Bengkulu 93,22 1,60 4,93 0,25 100,00
.
go
Lampung 94,74 1,03 3,86 0,37 100,00
Kep. Bangka Belitung 91,51 1,51 s. 6,98 0,00 100,00
Kepulauan Riau 85,55 10,04 4,21 0,20 100,00
p
DKI Jakarta 82,55 8,81 7,58 1,06 100,00
.b
187
Tabel 6.1.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status
Kepemilikan Tempat Tinggal, 2018
Laki-laki + Perempuan di Perkotaan + Perdesaan
Jenis Jaminan Sosial
Provinsi Kontrak/ Total
Milik Sendiri Bebas Sewa Lainnya
Sewa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 93,85 1,38 4,55 0,22 100,00
Sumatera Utara 85,79 4,52 8,41 1,28 100,00
Sumatera Barat 87,97 3,02 8,87 0,13 100,00
Riau 90,57 4,35 4,31 0,77 100,00
Jambi 93,97 2,00 3,62 0,40 100,00
Sumatera Selatan 90,83 2,82 5,69 0,66 100,00
id
Bengkulu 94,51 1,57 3,68 0,24 100,00
.
go
Lampung 95,06 1,12 3,52 0,30 100,00
Kep. Bangka Belitung 93,49 1,37 s. 5,04 0,11 100,00
Kepulauan Riau 88,58 7,36 3,80 0,26 100,00
p
DKI Jakarta 82,64 9,32 7,04 1,00 100,00
.b
188
Tabel 6.2.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Kelayakan
Tempat Tinggal, 2018
Perkotaan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Total
TidakLayak Huni Hampir Tidak Rumah Layak
Layak Huni Huni
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 1,40 4,29 94,31 100,00
Sumatera Utara 0,87 3,29 95,84 100,00
Sumatera Barat 0,29 3,41 96,30 100,00
Riau 0,00 1,97 98,03 100,00
Jambi 0,27 2,16 97,58 100,00
Sumatera Selatan 0,52 3,12 96,36 100,00
id
Bengkulu 0,43 5,08 94,49 100,00
.
go
Lampung 0,76 3,82 95,42 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,00 s. 1,32 98,68 100,00
Kepulauan Riau 0,00 1,09 98,91 100,00
p
DKI Jakarta 0,41 4,06 95,53 100,00
.b
189
Tabel 6.2.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Kelayakan
Tempat Tinggal, 2018
Perdesaan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Rumah Layak Total
Huni Layak Huni Huni
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 3,63 15,57 80,80 100,00
Sumatera Utara 3,97 7,80 88,23 100,00
Sumatera Barat 1,72 8,63 89,65 100,00
Riau 1,07 6,55 92,38 100,00
Jambi 1,06 6,56 92,38 100,00
Sumatera Selatan 2,87 11,06 86,06 100,00
id
Bengkulu 1,80 10,39 87,82 100,00
.
go
Lampung 1,35 6,97 91,68 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,00 2,44
s. 97,56 100,00
Kepulauan Riau 0,17 1,05 98,78 100,00
p
DKI Jakarta - - - -
.b
190
Tabel 6.2.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Kelayakan
Tempat Tinggal, 2018
Laki-laki
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Rumah Layak Total
Huni Layak Huni Huni
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 2,33 12,19 85,48 100,00
Sumatera Utara 2,29 4,95 92,75 100,00
Sumatera Barat 1,43 6,83 91,74 100,00
Riau 0,89 4,71 94,41 100,00
Jambi 0,63 5,12 94,25 100,00
Sumatera Selatan 2,11 7,50 90,39 100,00
id
Bengkulu 1,37 8,99 89,64 100,00
.
go
Lampung 0,58 5,66 93,76 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,00 s. 1,75 98,24 100,00
Kepulauan Riau 0,00 0,74 99,26 100,00
p
DKI Jakarta 0,45 5,04 94,51 100,00
.b
191
Tabel 6.2.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Kelayakan
Tempat Tinggal, 2018
Perempuan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Rumah Layak Total
Huni Layak Huni Huni
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 3,56 12,40 84,04 100,00
Sumatera Utara 2,43 5,91 91,66 100,00
Sumatera Barat 0,89 6,21 92,90 100,00
Riau 0,42 4,82 94,76 100,00
Jambi 0,99 5,19 93,82 100,00
Sumatera Selatan 1,93 8,82 89,25 100,00
id
Bengkulu 1,46 8,83 89,72 100,00
.
Lampung 1,82 6,60 91,58 100,00
go
Kep. Bangka Belitung 0,00 1,88 98,12 100,00
Kepulauan Riau 0,08
p s.
1,40 98,52 100,00
DKI Jakarta 0,38 3,15 96,47 100,00
.b
192
Tabel 6.2.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Kelayakan
Tempat Tinggal, 2018
Laki-laki + Perempuan di Perkotaan + Perdesaan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Rumah Layak Total
Huni Layak Huni Huni
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 2,99 12,30 84,71 100,00
Sumatera Utara 2,37 5,47 92,16 100,00
Sumatera Barat 1,14 6,49 92,37 100,00
Riau 0,65 4,76 94,58 100,00
Jambi 0,81 5,15 94,04 100,00
Sumatera Selatan 2,02 8,18 89,81 100,00
id
Bengkulu 1,42 8,91 89,68 100,00
.
Lampung 1,19 6,12 92,69 100,00
go
Kep. Bangka Belitung 0,00 1,82 98,18 100,00
Kepulauan Riau 0,04
ps. 1,08 98,88 100,00
DKI Jakarta 0,41 4,06 95,53 100,00
.b
193
Tabel 6.3.1 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Ekonomi
Rumah Tangga, 2018
Perkotaan
Status Ekonomi Rumah Tangga
Provinsi 40% Ekonomi 40% Ekonomi 20% Ekonomi Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 35,58 47,96 16,45 100,00
Sumatera Utara 34,90 44,98 20,11 100,00
Sumatera Barat 27,69 52,46 19,85 100,00
Riau 31,15 43,70 25,15 100,00
Jambi 34,10 43,58 22,32 100,00
Sumatera Selatan 38,24 40,93 20,84 100,00
id
Bengkulu 33,30 42,44 24,27 100,00
.
go
Lampung 44,88 41,78 13,34 100,00
Kep. Bangka Belitung 13,46 59,12
s. 27,42 100,00
Kepulauan Riau 16,09 50,59 33,32 100,00
p
DKI Jakarta 8,71 37,86 53,43 100,00
.b
194
Tabel 6.3.2 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Ekonomi
Rumah Tangga, 2018
Perdesaan
Status Ekonomi Rumah Tangga
Provinsi 40% Ekonomi 40% Ekonomi 20% Ekonomi Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 32,19 46,68 21,13 100,00
Sumatera Utara 23,92 51,20 24,87 100,00
Sumatera Barat 18,35 52,09 29,55 100,00
Riau 19,81 49,41 30,78 100,00
Jambi 30,95 42,30 26,75 100,00
Sumatera Selatan 41,41 36,23 22,36 100,00
id
Bengkulu 28,29 48,92 22,79 100,00
.
Lampung 47,05 36,98 15,98 100,00
go
Kep. Bangka Belitung 5,98 50,92 43,10 100,00
Kepulauan Riau 11,58
p s.
53,55 34,87 100,00
DKI Jakarta - - - -
.b
195
Tabel 6.3.3 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Ekonomi
Rumah Tangga, 2018
Laki-laki
Status Ekonomi Rumah Tangga
Provinsi 40% Ekonomi 40% Ekonomi 20% Ekonomi Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 39,29 45,80 14,91 100,00
Sumatera Utara 28,48 49,03 22,49 100,00
Sumatera Barat 22,87 56,20 20,93 100,00
Riau 26,31 50,31 23,38 100,00
Jambi 33,81 47,80 18,39 100,00
Sumatera Selatan 41,11 41,55 17,33 100,00
id
Bengkulu 34,94 48,26 16,80 100,00
.
go
Lampung 49,54 41,15 9,31 100,00
Kep. Bangka Belitung 8,44 55,04
s. 36,52 100,00
Kepulauan Riau 13,99 39,96 46,05 100,00
p
DKI Jakarta 4,86 30,79 64,35 100,00
.b
196
Tabel 6.3.4 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Ekonomi
Rumah Tangga, 2018
Perempuan
Status Ekonomi Rumah Tangga
Provinsi 40% Ekonomi 40% Ekonomi 20% Ekonomi Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 40,17 45,49 14,33 100,00
Sumatera Utara 30,35 48,66 20,99 100,00
Sumatera Barat 27,35 53,07 19,58 100,00
Riau 28,84 48,14 23,02 100,00
Jambi 38,11 44,73 17,16 100,00
Sumatera Selatan 44,06 38,26 17,67 100,00
id
Bengkulu 40,44 44,13 15,43 100,00
.
go
Lampung 52,71 37,79 9,50 100,00
Kep. Bangka Belitung 9,60 s. 54,78 35,62 100,00
Kepulauan Riau 12,89 47,40 39,71 100,00
p
DKI Jakarta 4,28 30,26 65,46 100,00
.b
197
Tabel 6.3.5 Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi dan Status Ekonomi
Rumah Tangga, 2018
Laki-laki + Perempuan di Perkotaan + Perdesaan
Status Ekonomi Rumah Tangga
Provinsi 40% Ekonomi 40% Ekonomi 20% Ekonomi Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 39,76 45,64 14,60 100,00
Sumatera Utara 29,49 48,83 21,67 100,00
Sumatera Barat 25,31 54,50 20,19 100,00
Riau 27,55 49,24 23,20 100,00
Jambi 35,94 46,28 17,78 100,00
Sumatera Selatan 42,62 39,87 17,51 100,00
id
Bengkulu 37,67 46,21 16,12 100,00
.
go
Lampung 51,10 39,49 9,40 100,00
Kep. Bangka Belitung 9,03 54,91
s. 36,07 100,00
Kepulauan Riau 13,43 43,74 42,83 100,00
p
DKI Jakarta 4,56 30,52 64,92 100,00
.b
198
Tabel 6.4 Persentase Penduduk Lansia yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan
Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2018
Tipe Daerah
Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Aceh 0,95 1,22 1,14
Sumatera Utara 1,51 1,87 1,69
Sumatera Barat 1,45 1,07 1,23
Riau 0,90 1,66 1,36
Jambi 0,99 1,74 1,50
Sumatera Selatan 1,42 1,93 1,75
Bengkulu 1,66 2,58 2,32
id
Lampung 1,70 1,86 1,81
.
go
Kep. Bangka Belitung 1,13 0,28 0,75
Kepulauan Riau 2,43 s. 0,00 1,87
DKI Jakarta 1,29 0,00 1,29
p
Jawa Barat 1,50 1,47 1,49
.b
199
Tabel 7.1 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Membeli/Menerima
Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) dalam Empat Bulan
Terakhir, 2018
Tipe Daerah
Provinsi
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
id
Bengkulu 25,01 47,91 41,39
.
go
Lampung 26,68 62,05 52,61
Kep. Bangka Belitung 19,65 36,87
s. 27,33
Kepulauan Riau 7,98 41,48 15,64
p
DKI Jakarta 0,48 - 0,48
.b
200
Tabel 7.2 Rata-rata Banyaknya (kg) Beras Sejahtera yang Dibeli/Diterima
Rumah Tangga Lansia Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan +
Perkotaan Perdesaan Perdesaan
Provinsi
Nov-Des Jan-Feb Nov-Des Jan-Feb Nov-Des Jan-Feb
2017 2018 2017 2018 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 7,36 4,88 7,87 4,83 7,78 4,84
Sumatera Utara 7,20 5,32 8,23 5,57 7,90 5,47
Sumatera Barat 11,13 8,98 9,86 7,03 10,18 7,60
Riau 10,02 6,80 9,27 7,36 9,43 7,27
Jambi 8,43 7,80 10,52 7,68 10,18 7,70
Sumatera Selatan 8,02 7,12 8,99 6,07 8,85 6,28
id
Bengkulu 11,24 9,06 10,62 8,58 10,72 8,66
.
go
Lampung 6,30 5,45 6,42 4,30 6,41 4,45
Kep. Bangka Belitung 11,33 9,07 13,25
s. 9,49 12,46 9,33
Kepulauan Riau 13,86 7,80 16,38 8,97 15,53 8,02
p
DKI Jakarta 9,12 15,49 - - 9,12 15,49
.b
201
Tabel 7.3 Rata-rata Harga per kg (rupiah) Beras Sejahtera yang Dibeli/
Diterima Rumah Tangga Lansia Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan +
Perkotaan Perdesaan Perdesaan
Provinsi
Nov-Des Jan-Feb Nov-Des Jan-Feb Nov-Des Jan-Feb
2017 2018 2017 2018 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 1081,47 299,99 929,46 367,03 956,74 356,34
Sumatera Utara 1982,98 526,31 2054,73 753,85 2031,23 664,86
Sumatera Barat 1975,23 836,04 1924,19 738,14 1937,12 766,66
Riau 1556,57 799,27 2041,86 1865,18 1937,47 1689,57
Jambi 3849,07 5311,60 2123,91 1153,22 2401,86 1808,28
Sumatera Selatan 2150,64 1168,77 2194,26 1204,49 2187,79 1197,26
id
Bengkulu 2096,46 473,76 2133,82 435,33 2127,47 441,91
.
go
Lampung 1934,07 521,78 2012,95 285,60 2004,13 317,02
Kep. Bangka Belitung 31,33 25,71 56,30
s. 53,92 46,04 43,09
Kepulauan Riau 1763,38 1065,27 1702,92 597,02 1723,26 975,14
p
DKI Jakarta 1155,02 1153,77 - - 1155,02 1153,77
.b
202
Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki Kartu PKH Menurut
Provinsi dan Tipe Daerah, 2018
Tipe Daerah
Provinsi
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Aceh 7,77 13,81 12,05
Sumatera Utara 4,82 5,92 5,35
Sumatera Barat 5,50 7,04 6,42
Riau 3,53 4,23 3,96
Jambi 3,73 5,31 4,80
Sumatera Selatan 5,35 6,94 6,36
Bengkulu 4,88 11,03 9,28
id
Lampung 5,15 8,09 7,30
.
go
Kep. Bangka Belitung 2,84 5,14 3,86
Kepulauan Riau 2,67 s. 7,40 3,76
DKI Jakarta 0,72 - 0,72
p
Jawa Barat 5,66 8,47 6,54
.b
203
Tabel 7.5 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Masih Tercatat/Menjadi
Penerima PKH Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2018
Tipe Daerah
Provinsi
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Aceh 7,68 13,29 11,65
Sumatera Utara 4,78 5,83 5,29
Sumatera Barat 5,31 6,98 6,31
Riau 3,53 4,50 4,12
Jambi 3,73 5,89 5,20
Sumatera Selatan 4,95 6,42 5,89
id
Bengkulu 4,60 10,30 8,68
Lampung 5,10 7,85 7,11
.
go
Kep. Bangka Belitung 3,01 5,30 4,03
Kepulauan Riau 2,67 s.7,79 3,84
DKI Jakarta 0,70 - 0,70
p
Jawa Barat 5,24 7,86 6,06
.b
204
Tabel 7.6.1 Persentase Rumah Tangga Lansia Menurut Provinsi dan Kepemilikan
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS),
2018
Perkotaan
Kepemilikan KPS/KKS
Provinsi Memiliki, Dapat Memiliki, Tidak Tidak Total
Ditunjukkan Dapat Ditunjukkan Memiliki
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 5,58 3,48 90,94 100,00
Sumatera Utara 7,28 2,91 89,81 100,00
Sumatera Barat 6,11 1,86 92,03 100,00
Riau 6,14 1,85 92,01 100,00
Jambi 5,59 2,21 92,20 100,00
id
Sumatera Selatan 4,83 3,84 91,33 100,00
.
Bengkulu 4,76 2,83 92,41 100,00
go
Lampung 11,82 2,09 86,09 100,00
Kep. Bangka Belitung 4,89 s. 3,91 91,20 100,00
Kepulauan Riau 2,96 0,87 96,17 100,00
p
DKI Jakarta 5,52 3,47 91,02 100,00
.b
205
Tabel 7.6.2 Persentase Rumah Tangga Lansia Menurut Provinsi dan Kepemilikan
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS),
2018
Perdesaan
Kepemilikan KPS/KKS
Provinsi Memiliki, Dapat Memiliki, Tidak Tidak Total
Ditunjukkan Dapat Ditunjukkan Memiliki
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 12,58 6,04 81,37 100,00
Sumatera Utara 10,61 4,15 85,24 100,00
Sumatera Barat 12,09 4,05 83,86 100,00
Riau 8,17 2,31 89,51 100,00
Jambi 7,41 2,60 90,00 100,00
id
Sumatera Selatan 10,66 3,68 85,66 100,00
.
Bengkulu 11,25 6,11 82,64 100,00
go
Lampung 13,95 4,89 81,16 100,00
Kep. Bangka Belitung 7,07 s. 3,71 89,21 100,00
Kepulauan Riau 12,19 8,72 79,09 100,00
p
.b
206
Tabel 7.6.3 Persentase Rumah Tangga Lansia Menurut Provinsi dan Kepemilikan
Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS),
2018
Perkotaan+Perdesaan
Kepemilikan KPS/KKS
Provinsi Memiliki, Dapat Memiliki, Tidak Tidak Total
Ditunjukkan Dapat Ditunjukkan Memiliki
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 10,54 5,30 84,17 100,00
Sumatera Utara 8,88 3,50 87,62 100,00
Sumatera Barat 9,68 3,17 87,15 100,00
Riau 7,37 2,13 90,50 100,00
Jambi 6,82 2,47 90,70 100,00
id
Sumatera Selatan 8,55 3,74 87,71 100,00
.
Bengkulu 9,40 5,17 85,42 100,00
go
Lampung 13,38 4,14 82,47 100,00
Kep. Bangka Belitung 5,86 s. 3,82 90,31 100,00
Kepulauan Riau 5,07 2,66 92,27 100,00
p
.b
207
Tabel 7.7 Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan Kesehatan
Menurut Provinsi, Jenis Kelamin, dan Tipe Daerah, 2018
id
Lampung 54,71 55,01 71,99 48,52 54,86
.
go
Kep. Bangka Belitung 76,14 77,25 81,29 70,98 76,70
Kepulauan Riau 67,68 66,29 s. 63,74 77,66 66,98
DKI Jakarta 89,75 88,88 89,30 - 89,30
p
Jawa Barat 66,63 65,71 70,52 56,67 66,16
.b
208
Tabel 7.8 Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan Kesehatan
Menurut Provinsi dan Jenis Jaminan Kesehatan, 2018
id
Bengkulu 33,98 22,73 1,87 0,00 0,73
.
go
Lampung 31,91 13,97 12,83 0,16 0,81
Kep. Bangka Belitung 35,36 32,84 s. 8,08 0,46 0,65
Kepulauan Riau 28,41 25,20 10,19 1,14 2,84
p
DKI Jakarta 49,96 32,85 1,55 3,82 3,66
.b
209
Tabel 7.9 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki Jaminan Sosial
Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2018
Tipe Daerah
Provinsi
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
Aceh 29,54 10,75 16,23
Sumatera Utara 21,54 9,76 15,88
Sumatera Barat 24,04 8,85 14,96
Riau 20,83 6,69 12,26
Jambi 20,83 6,11 10,85
Sumatera Selatan 26,23 4,21 12,19
Bengkulu 28,56 6,39 12,70
id
Lampung 15,36 4,27 7,23
.
go
Kep. Bangka Belitung 17,66 5,02 12,03
Kepulauan Riau 20,14 s.6,07 16,92
DKI Jakarta 20,78 - 20,78
p
Jawa Barat 17,48 6,76 14,12
.b
210
Tabel 7.10 Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki/Menerima Jaminan
Sosial Menurut Provinsi dan Jenis Jaminan Sosial, 2018
id
Sumatera Selatan 10,55 4,91 4,23 4,20 2,13
Bengkulu 11,31 4,81 2,19 2,60 1,05
.
go
Lampung 6,23 1,57 1,34 1,23 0,82
Kep. Bangka Belitung 9,41 5,59 s. 5,11 4,24 2,20
Kepulauan Riau 11,57 8,17 7,47 7,81 2,51
p
DKI Jakarta 15,82 6,17 4,81 3,01 1,03
.b
211
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
PENGHITUNGAN
SAMPLING ERRROR
id
pertanyaan di kuesioner, maupun kesalahan dalam melakukan
.
go
input data ke komputer.
s.
Sampling error adalah kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari
p
penggunaan teknik sampling tertentu dalam suatu survei. Secara
.b
nilai standard error (galat baku) dari suatu ukuran statistik (ratarata,
w
215
ingin digunakan, dan estimasi dengan RSE > 50% dianggap sangat
tidak akurat dan seharusnya digabungkan dengan estimasi yang lain
untuk memberikan estimasi dengan RSE ≤ 25 %.
Penghitungan tingkat sampling error untuk indikator-indikator
yang disajikan dalam publikasi Statistik Penduduk Lanjut Usia
2018 menggunakan software STATA 14.0 for Windows. Indikator
yang dihitung sampling error-nya meliputi demografi, pendidikan,
kesehatan, kegiatan ekonomi, kondisi sosial-ekonomi, dan
perlindungan sosial. Sampling error disajikan dalam 44 tabel
menurut provinsi, tipe daerah (perkotaan dan perdesaan), dan jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan). Tingkat sampling error yang
disajikan meliputi nilai-nilai estimasi dari standard error, RSE, selang
id
kepercayaan 95 persen, dan design effect (deff).
.
go
Dalam publikasi ini penghitungan RSE menggunakan metode Taylor
Linearization untuk mengestimasi nilai total maupun rata-ratanya.
s.
Namun tidak semua variabel hasil pendataan dihitung SE dan RSE,
p
hanya beberapa variabel penting saja yang dihitung.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
216
Tabel A.1 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perkotaan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 6,25 0,32 5,07 5,63 6,87 1,21 13492
Sumatera Utara 7,41 0,25 3,42 6,91 7,91 3,05 33379
Sumatera Barat 8,81 0,41 4,67 8,00 9,62 2,13 16035
Riau 5,30 0,29 5,45 4,73 5,86 1,94 11156
Jambi 7,25 0,41 5,69 6,44 8,06 1,23 6451
id
Sumatera Selatan 7,52 0,38 5,01 6,78 8,26 2,71 12284
.
Bengkulu 6,10 0,41 6,75 5,29 6,90 0,81 5774
go
Lampung 7,80 0,42 5,39 6,97 8,62 2,60 9160
Kep. Bangka Belitung 7,76 0,48 s.
6,25 6,81 8,71 1,10 6573
Kepulauan Riau 4,09 0,37 9,04 3,36 4,81 2,72 9667
p
.b
Nusa Tenggara Barat 7,98 0,40 5,03 7,20 8,77 2,18 9728
Nusa Tenggara Timur 6,80 0,43 6,36 5,95 7,65 1,55 8337
ht
217
Tabel A.2 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perdesaan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 7,00 0,20 2,91 6,60 7,40 0,99 32341
Sumatera Utara 7,77 0,20 2,51 7,38 8,15 1,55 42411
Sumatera Barat 10,01 0,28 2,76 9,47 10,55 1,09 23744
Riau 5,60 0,22 3,93 5,17 6,04 1,58 18428
Jambi 7,31 0,27 3,70 6,78 7,84 1,12 16646
id
Sumatera Selatan 7,81 0,22 2,83 7,38 8,25 1,53 25006
.
Bengkulu 7,67 0,30 3,90 7,08 8,26 0,71 12964
go
Lampung 8,85 0,25 2,87 8,35 9,34 2,01 24758
Kep. Bangka Belitung 7,22 0,53 7,33 s.
6,18 8,25 1,20 6637
Kepulauan Riau 7,46 0,76 10,22 5,97 8,95 1,09 3350
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 10,84 0,27 2,47 10,31 11,36 3,98 27638
w
Nusa Tenggara Barat 8,36 0,34 4,11 7,69 9,03 1,76 12555
Nusa Tenggara Timur 8,08 0,19 2,32 7,71 8,45 0,84 39907
ht
218
Tabel A.3 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Laki-Laki
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 6,31 0,20 3,20 5,91 6,70 0,77 22777
Sumatera Utara 6,96 0,18 2,64 6,60 7,32 1,60 37831
Sumatera Barat 8,69 0,26 2,98 8,18 9,19 0,96 19702
Riau 5,43 0,20 3,76 5,03 5,83 1,21 15026
Jambi 7,20 0,26 3,60 6,69 7,70 0,78 11694
id
Sumatera Selatan 7,39 0,22 3,01 6,96 7,83 1,31 18953
.
Bengkulu 7,09 0,30 4,30 6,49 7,68 0,60 9472
go
Lampung 8,44 0,26 3,09 7,93 8,95 1,61 17313
Kep. Bangka Belitung 7,17 0,38 s.
5,29 6,43 7,92 0,70 6832
Kepulauan Riau 4,41 0,37 8,43 3,68 5,14 1,52 6569
p
.b
Nusa Tenggara Barat 7,87 0,32 4,07 7,25 8,50 1,47 11050
ht
Nusa Tenggara Timur 7,40 0,20 2,76 7,00 7,80 0,69 23796
Kalimantan Barat 7,36 0,24 3,26 6,89 7,83 0,92 16008
Kalimantan Tengah 5,75 0,24 4,21 5,27 6,22 0,64 12819
Kalimantan Selatan 6,73 0,26 3,85 6,22 7,24 0,97 13027
Kalimantan Timur 6,19 0,28 4,56 5,63 6,74 1,12 10271
Kalimantan Utara 6,42 0,45 6,94 5,55 7,29 0,53 4396
Sulawesi Utara 10,08 0,32 3,18 9,45 10,71 0,62 14058
Sulawesi Tengah 7,65 0,29 3,74 7,09 8,21 0,76 12479
Sulawesi Selatan 8,36 0,20 2,42 7,96 8,76 0,98 27190
Sulawesi Tenggara 6,51 0,34 5,21 5,84 7,17 1,07 12571
Gorontalo 7,17 0,37 5,18 6,44 7,90 0,53 6058
Sulawesi Barat 6,09 0,35 5,76 5,41 6,78 0,62 6135
Maluku 6,67 0,30 4,57 6,08 7,27 0,57 11557
Maluku Utara 6,11 0,30 4,92 5,52 6,71 0,42 9298
Papua Barat 4,66 0,33 7,05 4,02 5,30 0,51 9075
Papua 3,63 0,21 5,79 3,22 4,05 0,94 22352
219
Tabel A.4 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perempuan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 7,23 0,22 3,03 6,80 7,66 0,81 23056
Sumatera Utara 8,19 0,20 2,40 7,81 8,58 1,59 37959
Sumatera Barat 10,27 0,30 2,92 9,68 10,86 1,12 20077
Riau 5,54 0,22 3,94 5,11 5,96 1,29 14558
Jambi 7,38 0,27 3,71 6,85 7,92 0,82 11403
id
Sumatera Selatan 8,02 0,24 3,00 7,55 8,50 1,38 18337
.
Bengkulu 7,23 0,30 4,19 6,64 7,82 0,56 9266
go
Lampung 8,64 0,26 3,03 8,13 9,16 1,51 16605
Kep. Bangka Belitung 7,87 0,43 5,48 s.
7,03 8,72 0,77 6378
Kepulauan Riau 4,73 0,42 8,91 3,90 5,55 1,76 6448
p
.b
Nusa Tenggara Barat 8,48 0,33 3,90 7,83 9,13 1,55 11233
Nusa Tenggara Timur 8,16 0,22 2,63 7,74 8,59 0,71 24448
ht
220
Tabel A.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 6,77 0,17 2,54 6,43 7,10 1,05 45833
Sumatera Utara 7,58 0,16 2,15 7,26 7,90 2,33 75790
Sumatera Barat 9,48 0,24 2,52 9,01 9,95 1,53 39779
Riau 5,48 0,18 3,21 5,14 5,82 1,73 29584
Jambi 7,29 0,23 3,11 6,84 7,73 1,16 23097
id
Sumatera Selatan 7,70 0,20 2,56 7,32 8,09 1,96 37290
.
Bengkulu 7,16 0,25 3,44 6,67 7,64 0,76 18738
go
Lampung 8,54 0,22 2,56 8,11 8,97 2,19 33918
Kep. Bangka Belitung 7,51 0,36 s.
4,76 6,81 8,21 1,14 13210
Kepulauan Riau 4,57 0,35 7,60 3,89 5,25 2,51 13017
p
.b
Nusa Tenggara Barat 8,19 0,26 3,20 7,67 8,70 1,95 22283
Nusa Tenggara Timur 7,79 0,18 2,26 7,44 8,13 0,98 48244
ht
221
Tabel B.1 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampel
(RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 21,75 1,04 4,77 19,71 23,78 1,23 3380
Sumatera Utara 24,35 0,75 3,07 22,88 25,81 2,72 8301
Sumatera Barat 27,39 1,20 4,39 25,03 29,74 2,06 4046
Riau 17,15 0,84 4,91 15,50 18,80 1,67 2814
Jambi 22,60 1,24 5,47 20,18 25,03 1,25 1663
id
Sumatera Selatan 23,77 1,07 4,51 21,67 25,87 2,37 3089
.
Bengkulu 18,66 1,22 6,55 16,27 21,06 0,81 1532
go
Lampung 24,01 1,17 4,86 21,72 26,30 2,28 2332
Kep. Bangka Belitung 22,14 1,21 5,46 19,77
s. 24,51 0,86 1785
Kepulauan Riau 11,78 1,05 8,88 9,73 13,83 2,60 2589
p
DKI Jakarta 21,52 0,72 3,34 20,11 22,93 4,33 4923
.b
Nusa Tenggara Barat 22,37 0,96 4,29 20,49 24,25 1,72 2725
Nusa Tenggara Timur 23,51 1,45 6,15 20,67 26,34 1,59 1922
ht
222
Tabel B.2 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 23,99 0,62 2,60 22,77 25,21 0,68 8082
Sumatera Utara 24,86 0,54 2,16 23,81 25,92 0,94 10294
Sumatera Barat 32,11 0,76 2,38 30,61 33,61 0,72 5986
Riau 17,87 0,67 3,75 16,56 19,19 1,13 4678
Jambi 21,70 0,75 3,44 20,24 23,16 0,77 4498
id
Sumatera Selatan 23,35 0,61 2,61 22,16 24,54 1,03 6643
.
Bengkulu 22,14 0,77 3,48 20,63 23,65 0,45 3532
go
Lampung 25,51 0,63 2,47 24,27 26,75 1,23 6913
Kep. Bangka Belitung 20,38 1,29 s.
6,32 17,85 22,90 0,68 1799
Kepulauan Riau 21,61 1,83 8,48 18,02 25,21 0,59 907
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 28,62 0,60 2,10 27,44 29,80 2,41 8279
w
Nusa Tenggara Barat 23,15 0,87 3,74 21,45 24,85 1,19 3536
Nusa Tenggara Timur 28,79 0,62 2,15 27,57 30,00 0,62 8881
ht
223
Tabel B.3 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 23,29 0,54 2,31 22,23 24,34 0,86 11462
Sumatera Utara 24,59 0,47 1,90 23,67 25,51 1,73 18595
Sumatera Barat 30,03 0,69 2,28 28,68 31,37 1,23 10032
Riau 17,58 0,53 2,99 16,55 18,61 1,35 7492
Jambi 21,98 0,64 2,92 20,72 23,24 0,94 6161
id
Sumatera Selatan 23,50 0,55 2,33 22,43 24,58 1,48 9732
.
Bengkulu 21,02 0,66 3,15 19,72 22,32 0,58 5064
go
Lampung 25,09 0,56 2,23 23,99 26,19 1,56 9245
Kep. Bangka Belitung 21,32 0,88 4,13 s.
19,59 23,04 0,75 3584
Kepulauan Riau 13,15 0,98 7,42 11,23 15,06 2,05 3496
p
.b
Nusa Tenggara Barat 22,79 0,64 2,82 21,53 24,05 1,41 6261
Nusa Tenggara Timur 27,54 0,59 2,13 26,39 28,69 0,85 10803
ht
224
Tabel C.1 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal Sendiri
Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 9,34 1,67 17,91 6,06 12,62 1,79 937
Sumatera Utara 8,22 0,76 9,29 6,72 9,71 2,28 2711
Sumatera Barat 5,24 0,72 13,83 3,82 6,66 1,16 1536
Riau 4,42 0,87 19,64 2,72 6,13 1,36 703
Jambi 5,50 1,00 18,14 3,54 7,45 0,83 503
id
Sumatera Selatan 4,87 0,84 17,33 3,21 6,52 1,88 1055
.
Bengkulu 6,50 1,40 21,56 3,75 9,25 0,66 431
go
Lampung 5,33 0,91 17,06 3,55 7,11 1,65 842
Kep. Bangka Belitung 9,50 1,30 s.
13,67 6,96 12,05 0,62 608
Kepulauan Riau 5,61 0,98 17,45 3,69 7,53 0,71 647
p
.b
Nusa Tenggara Barat 10,58 1,38 13,08 7,87 13,30 1,97 804
Nusa Tenggara Timur 4,28 1,03 24,14 2,26 6,31 1,14 617
ht
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
225
Tabel C.2 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal Sendiri
Menurut Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 13,81 0,87 6,29 12,10 15,51 0,55 2400
Sumatera Utara 12,76 0,77 6,01 11,26 14,27 0,96 3357
Sumatera Barat 10,43 0,69 6,64 9,07 11,79 0,53 2568
Riau 7,40 0,87 11,71 5,70 9,10 0,86 1135
Jambi 9,27 0,94 10,20 7,42 11,12 0,65 1323
id
Sumatera Selatan 7,02 0,61 8,62 5,83 8,21 0,79 2105
.
Bengkulu 9,83 1,06 10,77 7,75 11,90 0,44 1066
go
Lampung 7,60 0,57 7,47 6,49 8,71 0,82 2328
Kep. Bangka Belitung 11,22 1,93 17,22 s.
7,43 15,00 0,63 462
Kepulauan Riau 9,70 1,99 20,56 5,79 13,61 0,35 251
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 15,17 0,77 5,05 13,67 16,67 2,14 3151
w
Nusa Tenggara Barat 8,36 1,12 13,43 6,16 10,56 1,27 1111
Nusa Tenggara Timur 6,90 0,49 7,14 5,93 7,86 0,43 3828
ht
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
226
Tabel C.3 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal Sendiri
Menurut Provinsi, 2018
Laki-laki
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 4,23 0,59 13,92 3,08 5,39 0,61 1543
Sumatera Utara 5,11 0,57 11,10 4,00 6,23 1,42 2667
Sumatera Barat 4,22 0,54 12,88 3,16 5,29 0,73 1828
Riau 2,67 0,55 20,77 1,58 3,76 0,96 900
Jambi 3,89 0,71 18,24 2,50 5,28 0,75 903
id
Sumatera Selatan 2,48 0,43 17,23 1,64 3,31 1,01 1527
.
Bengkulu 4,81 0,94 19,63 2,96 6,66 0,59 746
go
Lampung 3,24 0,49 15,09 2,28 4,20 1,18 1592
Kep. Bangka Belitung 7,79 1,33 s.
17,02 5,19 10,38 0,57 530
Kepulauan Riau 6,16 1,40 22,73 3,42 8,91 0,69 432
p
.b
Nusa Tenggara Barat 3,90 0,74 19,03 2,44 5,35 1,20 898
ht
Nusa Tenggara Timur 3,32 0,42 12,70 2,49 4,14 0,47 2120
Kalimantan Barat 3,48 0,57 16,44 2,36 4,60 0,78 1314
Kalimantan Tengah 5,81 1,05 18,14 3,74 7,87 0,69 851
Kalimantan Selatan 5,53 0,81 14,59 3,95 7,12 0,76 913
Kalimantan Timur 6,46 1,23 19,01 4,05 8,87 1,26 677
Kalimantan Utara 3,22 1,15 35,72 0,97 5,48 0,44 264
Sulawesi Utara 4,09 0,58 14,31 2,94 5,23 0,48 1523
Sulawesi Tengah 4,45 1,02 22,92 2,45 6,45 1,23 869
Sulawesi Selatan 2,65 0,34 12,76 1,99 3,32 0,68 2505
Sulawesi Tenggara 2,73 0,55 20,13 1,65 3,81 0,42 857
Gorontalo 3,94 1,12 28,32 1,75 6,13 0,60 399
Sulawesi Barat 2,36 0,77 32,62 0,85 3,87 0,45 397
Maluku 4,22 1,07 25,46 2,11 6,32 0,73 873
Maluku Utara 2,14 0,65 30,23 0,87 3,41 0,33 603
Papua Barat 5,14 1,37 26,71 2,45 7,84 0,38 439
Papua 5,69 1,15 20,16 3,44 7,94 0,67 643
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
227
Tabel C.4 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal Sendiri
Menurut Provinsi, 2018
Perempuan
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 19,72 1,28 6,50 17,21 22,23 0,84 1794
Sumatera Utara 14,90 0,84 5,67 13,25 16,56 1,41 3401
Sumatera Barat 11,73 0,78 6,64 10,20 13,25 0,69 2276
Riau 9,93 1,07 10,74 7,84 12,02 0,99 938
Jambi 12,31 1,17 9,50 10,02 14,60 0,69 923
id
Sumatera Selatan 9,82 0,86 8,79 8,13 11,51 1,18 1633
.
Bengkulu 13,07 1,34 10,23 10,45 15,69 0,47 751
go
Lampung 10,83 0,83 7,71 9,19 12,46 1,08 1578
Kep. Bangka Belitung 12,71 1,70 13,40 s.
9,37 16,05 0,61 540
Kepulauan Riau 6,94 1,07 15,45 4,84 9,05 0,37 466
p
.b
Nusa Tenggara Barat 14,16 1,42 10,02 11,38 16,94 1,54 1017
Nusa Tenggara Timur 9,09 0,75 8,26 7,62 10,56 0,64 2325
ht
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
228
Tabel C.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal Sendiri
Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 12,51 0,78 6,23 10,98 14,04 0,83 3337
Sumatera Utara 10,42 0,55 5,29 9,34 11,50 1,49 6068
Sumatera Barat 8,30 0,52 6,21 7,29 9,32 0,75 4104
Riau 6,24 0,63 10,08 5,01 7,47 1,05 1838
Jambi 8,07 0,72 8,92 6,66 9,48 0,76 1826
id
Sumatera Selatan 6,24 0,49 7,91 5,27 7,21 1,12 3160
.
Bengkulu 8,90 0,86 9,63 7,22 10,58 0,53 1497
go
Lampung 6,99 0,48 6,90 6,04 7,93 1,07 3170
Kep. Bangka Belitung 10,27 1,12
s.
10,95 8,06 12,47 0,63 1070
Kepulauan Riau 6,56 0,89 13,58 4,81 8,31 0,53 898
p
.b
Nusa Tenggara Barat 9,37 0,88 9,37 7,65 11,09 1,56 1915
ht
Nusa Tenggara Timur 6,37 0,45 7,00 5,50 7,25 0,58 4445
Kalimantan Barat 5,51 0,50 9,12 4,53 6,50 0,76 2675
Kalimantan Tengah 8,03 0,83 10,28 6,41 9,65 0,59 1686
Kalimantan Selatan 11,54 0,76 6,57 10,05 13,02 0,71 1980
Kalimantan Timur 9,20 1,25 13,55 6,76 11,64 1,71 1244
Kalimantan Utara 4,31 1,00 23,10 2,36 6,26 0,44 475
Sulawesi Utara 6,49 0,53 8,10 5,46 7,52 0,51 3159
Sulawesi Tengah 6,81 0,73 10,78 5,37 8,25 0,84 1756
Sulawesi Selatan 6,65 0,38 5,64 5,91 7,39 0,78 5757
Sulawesi Tenggara 7,94 0,77 9,70 6,43 9,45 0,61 1764
Gorontalo 6,75 0,95 14,02 4,89 8,60 0,54 867
Sulawesi Barat 4,57 0,71 15,65 3,17 5,97 0,43 856
Maluku 5,23 0,75 14,27 3,77 6,69 0,58 1811
Maluku Utara 3,59 0,52 14,59 2,57 4,62 0,25 1205
Papua Barat 5,58 1,10 19,75 3,42 7,74 0,41 847
Papua 5,63 0,90 16,07 3,85 7,40 0,71 1194
229
Tabel D.1 Sampling Error Rata-rata Lama Sekolah dari Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 7,45 0,23 3,12 6,99 7,91 1,48 937
Sumatera Utara 7,65 0,17 2,22 7,31 7,98 4,54 2711
Sumatera Barat 7,10 0,23 3,27 6,65 7,56 2,86 1536
Riau 7,59 0,26 3,48 7,07 8,10 2,60 703
Jambi 6,92 0,28 4,09 6,36 7,47 1,73 503
id
Sumatera Selatan 7,21 0,23 3,14 6,76 7,65 3,36 1055
.
Bengkulu 7,07 0,33 4,69 6,42 7,73 0,89 431
go
Lampung 6,26 0,27 4,35 5,72 6,79 3,71 842
Kep. Bangka Belitung 5,90 0,24 4,09
s.
5,43 6,37 1,16 608
Kepulauan Riau 6,09 0,31 5,08 5,48 6,69 1,86 647
p
.b
Nusa Tenggara Barat 3,93 0,28 7,03 3,39 4,48 3,18 804
ht
Nusa Tenggara Timur 7,07 0,33 4,65 6,42 7,71 1,89 617
Kalimantan Barat 5,37 0,29 5,42 4,80 5,95 2,44 822
Kalimantan Tengah 7,45 0,37 4,98 6,73 8,18 1,49 535
Kalimantan Selatan 6,48 0,27 4,15 5,96 7,01 2,15 772
Kalimantan Timur 6,66 0,25 3,77 6,16 7,15 2,35 714
Kalimantan Utara 5,63 0,45 8,00 4,74 6,51 1,29 201
Sulawesi Utara 8,02 0,20 2,49 7,63 8,41 1,34 1205
Sulawesi Tengah 7,60 0,36 4,71 6,90 8,30 2,08 340
Sulawesi Selatan 6,91 0,22 3,19 6,48 7,34 2,76 1762
Sulawesi Tenggara 6,23 0,57 9,17 5,11 7,36 3,86 413
Gorontalo 6,38 0,35 5,55 5,69 7,08 1,33 285
Sulawesi Barat 6,46 0,76 11,79 4,97 7,95 2,55 170
Maluku 8,13 0,31 3,83 7,52 8,74 1,27 525
Maluku Utara 7,35 0,35 4,81 6,65 8,04 0,67 262
Papua Barat 7,75 0,33 4,20 7,11 8,38 0,48 288
Papua 9,07 0,40 4,41 8,29 9,86 1,87 379
230
Tabel D.2 Sampling Error Rata-rata Lama Sekolah dari Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 4,50 0,10 2,32 4,30 4,71 0,77 2400
Sumatera Utara 4,96 0,10 1,98 4,76 5,15 1,31 3357
Sumatera Barat 4,40 0,11 2,46 4,19 4,62 0,94 2568
Riau 3,87 0,15 3,98 3,57 4,17 1,68 1135
Jambi 3,75 0,13 3,53 3,49 4,01 0,89 1323
id
Sumatera Selatan 3,90 0,11 2,86 3,68 4,12 1,60 2105
.
Bengkulu 3,64 0,15 4,08 3,35 3,93 0,66 1066
go
Lampung 3,49 0,10 2,99 3,28 3,69 1,92 2328
Kep. Bangka Belitung 3,49 0,20
s.
5,62 3,10 3,87 0,66 462
Kepulauan Riau 2,67 0,33 12,40 2,02 3,32 0,90 251
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 3,96 0,09 2,38 3,78 4,15 4,01 3151
w
Nusa Tenggara Barat 2,12 0,15 6,92 1,84 2,41 1,64 1111
ht
Nusa Tenggara Timur 3,53 0,09 2,49 3,35 3,70 0,74 3828
Kalimantan Barat 2,46 0,11 4,57 2,24 2,68 1,06 1853
Kalimantan Tengah 4,34 0,17 3,91 4,00 4,67 0,81 1151
Kalimantan Selatan 3,53 0,15 4,32 3,24 3,83 1,14 1208
Kalimantan Timur 3,50 0,26 7,53 2,99 4,02 1,66 530
Kalimantan Utara 3,66 0,36 9,93 2,95 4,38 0,74 274
Sulawesi Utara 5,90 0,13 2,19 5,65 6,16 0,60 1954
Sulawesi Tengah 5,03 0,15 2,97 4,73 5,32 1,04 1416
Sulawesi Selatan 3,18 0,10 3,28 2,97 3,38 1,29 3995
Sulawesi Tenggara 3,83 0,16 4,06 3,53 4,14 0,64 1351
Gorontalo 4,40 0,22 5,01 3,97 4,84 0,84 582
Sulawesi Barat 3,68 0,20 5,41 3,29 4,07 0,63 686
Maluku 5,47 0,22 4,07 5,03 5,90 0,96 1286
Maluku Utara 4,40 0,17 3,79 4,07 4,73 0,43 943
Papua Barat 4,99 0,37 7,32 4,27 5,70 0,67 559
Papua 3,44 0,27 7,87 2,91 3,97 0,99 815
231
Tabel D.3 Sampling Error Rata-rata Lama Sekolah dari Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Laki-laki
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 6,29 0,14 2,25 6,01 6,56 0,81 1543
Sumatera Utara 7,34 0,13 1,72 7,09 7,58 1,95 2667
Sumatera Barat 6,22 0,15 2,46 5,92 6,52 1,29 1828
Riau 6,23 0,19 3,11 5,85 6,61 1,56 900
Jambi 5,80 0,17 2,89 5,47 6,13 0,94 903
id
Sumatera Selatan 6,13 0,14 2,36 5,85 6,41 1,66 1527
.
Bengkulu 5,74 0,20 3,54 5,34 6,14 0,65 746
go
Lampung 5,05 0,13 2,60 4,79 5,30 1,82 1592
Kep. Bangka Belitung 5,78 0,23 3,90
s.
5,34 6,22 0,70 530
Kepulauan Riau 6,40 0,33 5,10 5,76 7,04 1,10 432
p
.b
Nusa Tenggara Barat 4,19 0,21 4,96 3,78 4,59 1,66 898
ht
Nusa Tenggara Timur 5,04 0,13 2,67 4,78 5,30 0,76 2120
Kalimantan Barat 4,46 0,17 3,84 4,13 4,80 1,24 1314
Kalimantan Tengah 6,45 0,23 3,52 6,01 6,90 0,83 851
Kalimantan Selatan 6,17 0,20 3,31 5,77 6,57 1,16 913
Kalimantan Timur 6,65 0,24 3,67 6,17 7,13 1,54 677
Kalimantan Utara 5,69 0,37 6,44 4,97 6,40 0,72 264
Sulawesi Utara 7,40 0,16 2,18 7,08 7,72 0,75 1523
Sulawesi Tengah 6,41 0,19 2,94 6,04 6,78 1,04 869
Sulawesi Selatan 5,52 0,15 2,65 5,23 5,80 1,27 2505
Sulawesi Tenggara 6,27 0,27 4,36 5,74 6,81 1,13 857
Gorontalo 5,23 0,24 4,56 4,76 5,70 0,73 399
Sulawesi Barat 5,26 0,35 6,62 4,58 5,94 1,05 397
Maluku 7,28 0,23 3,16 6,83 7,74 0,73 873
Maluku Utara 6,01 0,22 3,67 5,58 6,44 0,45 603
Papua Barat 6,87 0,34 4,99 6,19 7,54 0,52 439
Papua 6,17 0,36 5,90 5,46 6,89 1,31 643
232
Tabel D.4 Sampling Error Rata-rata Lama Sekolah dari Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 4,55 0,12 2,64 4,31 4,78 0,84 1794
Sumatera Utara 5,51 0,12 2,17 5,27 5,74 2,14 3401
Sumatera Barat 4,91 0,14 2,77 4,64 5,18 1,29 2276
Riau 4,38 0,17 3,91 4,04 4,71 1,54 938
Jambi 3,70 0,16 4,34 3,39 4,02 0,98 923
id
Sumatera Selatan 4,13 0,15 3,68 3,83 4,42 2,34 1633
.
Bengkulu 3,42 0,17 4,82 3,10 3,75 0,59 751
go
Lampung 3,40 0,13 3,82 3,15 3,66 1,99 1578
Kep. Bangka Belitung 3,88 0,17
s.
4,46 3,55 4,22 0,66 540
Kepulauan Riau 4,22 0,36 8,61 3,51 4,93 1,62 466
p
.b
Nusa Tenggara Barat 1,86 0,14 7,68 1,58 2,14 1,77 1017
ht
Nusa Tenggara Timur 3,52 0,11 3,09 3,31 3,73 0,90 2325
Kalimantan Barat 2,52 0,14 5,41 2,25 2,78 1,16 1361
Kalimantan Tengah 4,46 0,20 4,59 4,06 4,86 0,79 835
Kalimantan Selatan 3,63 0,15 4,07 3,34 3,92 1,09 1067
Kalimantan Timur 4,25 0,24 5,67 3,78 4,72 1,62 567
Kalimantan Utara 3,61 0,33 9,20 2,96 4,27 0,72 211
Sulawesi Utara 6,48 0,14 2,11 6,21 6,75 0,68 1636
Sulawesi Tengah 4,97 0,17 3,35 4,64 5,29 1,04 887
Sulawesi Selatan 3,79 0,13 3,37 3,54 4,04 1,65 3252
Sulawesi Tenggara 3,20 0,22 6,81 2,78 3,63 1,40 907
Gorontalo 5,10 0,23 4,50 4,65 5,55 0,75 468
Sulawesi Barat 3,60 0,27 7,36 3,08 4,12 0,87 459
Maluku 5,86 0,23 3,88 5,41 6,30 0,91 938
Maluku Utara 4,33 0,19 4,37 3,96 4,70 0,46 602
Papua Barat 5,15 0,30 5,83 4,56 5,74 0,48 408
Papua 5,06 0,35 6,84 4,38 5,74 1,06 551
233
Tabel D.5 Sampling Error Rata-rata Lama Sekolah dari Penduduk Lansia
Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 5,36 0,10 1,93 5,15 5,56 0,98 3337
Sumatera Utara 6,35 0,11 1,69 6,14 6,56 2,94 6068
Sumatera Barat 5,51 0,12 2,23 5,27 5,75 1,80 4104
Riau 5,32 0,16 2,93 5,01 5,62 2,10 1838
Jambi 4,76 0,13 2,83 4,50 5,03 1,18 1826
id
Sumatera Selatan 5,10 0,12 2,43 4,86 5,35 2,54 3160
.
Bengkulu 4,59 0,15 3,26 4,30 4,89 0,74 1497
go
Lampung 4,23 0,11 2,63 4,02 4,45 2,58 3170
Kep. Bangka Belitung 4,83 0,17 3,47
s.
4,50 5,15 0,88 1070
Kepulauan Riau 5,29 0,28 5,22 4,75 5,84 1,57 898
p
.b
Nusa Tenggara Barat 2,94 0,15 5,02 2,66 3,23 2,20 1915
ht
Nusa Tenggara Timur 4,24 0,10 2,38 4,04 4,43 1,07 4445
Kalimantan Barat 3,49 0,14 3,91 3,22 3,75 1,73 2675
Kalimantan Tengah 5,49 0,18 3,36 5,13 5,86 1,10 1686
Kalimantan Selatan 4,84 0,15 3,06 4,55 5,13 1,44 1980
Kalimantan Timur 5,54 0,20 3,61 5,15 5,93 1,93 1244
Kalimantan Utara 4,75 0,29 6,20 4,17 5,32 0,91 475
Sulawesi Utara 6,92 0,12 1,75 6,68 7,16 0,93 3159
Sulawesi Tengah 5,68 0,15 2,60 5,39 5,97 1,36 1756
Sulawesi Selatan 4,55 0,12 2,55 4,32 4,78 2,00 5757
Sulawesi Tenggara 4,68 0,20 4,31 4,28 5,07 1,45 1764
Gorontalo 5,16 0,20 3,85 4,77 5,55 1,04 867
Sulawesi Barat 4,38 0,27 6,08 3,86 4,90 1,39 856
Maluku 6,54 0,19 2,95 6,16 6,92 1,10 1811
Maluku Utara 5,17 0,16 3,08 4,86 5,49 0,51 1205
Papua Barat 6,08 0,27 4,41 5,55 6,60 0,64 847
Papua 5,70 0,30 5,26 5,11 6,28 1,61 1194
234
Tabel E.1 Sampling Error Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 21,81 2,05 9,40 17,79 25,83 1,33 937
Sumatera Utara 20,73 1,26 6,07 18,26 23,20 2,85 2711
Sumatera Barat 23,12 1,87 8,08 19,46 26,78 2,15 1536
Riau 25,45 2,47 9,69 20,61 30,28 2,44 703
Jambi 21,16 2,68 12,64 15,92 26,41 1,86 503
id
Sumatera Selatan 17,89 1,73 9,68 14,49 21,29 2,50 1055
.
Bengkulu 19,52 2,96 15,15 13,73 25,32 1,14 431
go
Lampung 27,07 2,84 10,48 21,51 32,63 4,11 842
Kep. Bangka Belitung 20,73 2,31
s.
11,14 16,20 25,25 1,03 608
Kepulauan Riau 20,74 2,20 10,61 16,42 25,05 1,15 647
p
.b
Nusa Tenggara Barat 29,32 2,14 7,31 25,12 33,53 2,16 804
ht
Nusa Tenggara Timur 19,33 2,42 12,50 14,60 24,07 1,64 617
Kalimantan Barat 28,53 2,37 8,30 23,89 33,17 1,90 822
Kalimantan Tengah 24,30 2,57 10,57 19,27 29,33 1,07 535
Kalimantan Selatan 22,96 1,86 8,11 19,31 26,61 1,36 772
Kalimantan Timur 20,84 2,11 10,12 16,71 24,98 2,00 714
Kalimantan Utara 21,20 3,62 17,10 14,10 28,31 1,01 201
Sulawesi Utara 26,08 1,90 7,28 22,36 29,81 1,25 1205
Sulawesi Tengah 31,44 3,89 12,38 23,81 39,06 2,22 340
Sulawesi Selatan 21,37 1,45 6,78 18,53 24,21 1,96 1762
Sulawesi Tenggara 24,82 2,88 11,59 19,18 30,46 1,47 413
Gorontalo 28,00 3,36 12,02 21,41 34,60 1,03 285
Sulawesi Barat 21,24 4,13 19,46 13,14 29,35 1,19 170
Maluku 23,50 3,17 13,47 17,30 29,71 1,46 525
Maluku Utara 25,40 3,84 15,13 17,87 32,93 0,81 262
Papua Barat 27,45 4,49 16,36 18,65 36,25 0,89 288
Papua 15,31 2,69 17,55 10,04 20,58 1,30 379
235
Tabel E.2 Sampling Error Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 33,19 1,33 4,00 30,59 35,80 0,69 2400
Sumatera Utara 29,37 1,20 4,08 27,02 31,71 1,26 3357
Sumatera Barat 26,42 1,17 4,44 24,11 28,72 0,74 2568
Riau 33,19 1,80 5,42 29,66 36,71 1,14 1135
Jambi 27,64 1,68 6,08 24,34 30,93 0,86 1323
id
Sumatera Selatan 23,78 1,29 5,43 21,25 26,31 1,30 2105
.
Bengkulu 27,09 1,66 6,12 23,84 30,34 0,49 1066
go
Lampung 27,05 1,29 4,77 24,52 29,58 1,52 2328
Kep. Bangka Belitung 30,63 2,77 9,03
s.
25,20 36,05 0,60 462
Kepulauan Riau 42,08 6,18 14,69 29,96 54,20 1,22 251
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 28,80 1,22 4,25 26,40 31,20 3,44 3151
w
Nusa Tenggara Barat 29,77 1,83 6,14 26,19 33,36 1,24 1111
ht
Nusa Tenggara Timur 34,03 1,12 3,30 31,83 36,23 0,65 3828
Kalimantan Barat 28,80 1,49 5,17 25,88 31,72 0,91 1853
Kalimantan Tengah 32,10 2,24 6,97 27,72 36,49 0,76 1151
Kalimantan Selatan 26,04 1,78 6,84 22,55 29,53 0,95 1208
Kalimantan Timur 31,56 3,52 11,17 24,66 38,47 1,54 530
Kalimantan Utara 36,25 5,17 14,26 26,12 46,39 0,79 274
Sulawesi Utara 31,82 1,70 5,33 28,50 35,15 0,63 1954
Sulawesi Tengah 36,94 1,86 5,03 33,30 40,58 0,90 1416
Sulawesi Selatan 25,73 1,00 3,88 23,77 27,69 0,93 3995
Sulawesi Tenggara 35,19 2,07 5,88 31,14 39,25 0,76 1351
Gorontalo 43,93 2,54 5,79 38,95 48,92 0,51 582
Sulawesi Barat 33,99 2,61 7,68 28,88 39,11 0,69 686
Maluku 25,77 1,98 7,68 21,90 29,65 0,52 1286
Maluku Utara 29,44 2,18 7,41 25,16 33,71 0,44 943
Papua Barat 25,69 3,37 13,13 19,08 32,30 0,53 559
Papua 29,46 3,56 12,08 22,49 36,44 1,39 815
236
Tabel E.3 Sampling Error Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Laki-laki
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 29,36 1,53 5,22 26,36 32,37 0,80 1543
Sumatera Utara 25,91 1,21 4,69 23,53 28,29 1,65 2667
Sumatera Barat 24,33 1,38 5,66 21,63 27,03 1,02 1828
Riau 31,33 1,97 6,28 27,48 35,19 1,46 900
Jambi 25,39 1,74 6,84 21,98 28,79 0,89 903
id
Sumatera Selatan 21,66 1,34 6,17 19,04 24,27 1,41 1527
.
Bengkulu 24,72 1,86 7,53 21,08 28,37 0,56 746
go
Lampung 26,13 1,44 5,53 23,30 28,96 1,67 1592
Kep. Bangka Belitung 25,27 2,39
s.
9,45 20,59 29,95 0,70 530
Kepulauan Riau 29,44 3,26 11,07 23,05 35,83 1,05 432
p
.b
Nusa Tenggara Barat 27,50 1,82 6,61 23,93 31,06 1,36 898
ht
Nusa Tenggara Timur 31,32 1,33 4,25 28,71 33,92 0,69 2120
Kalimantan Barat 30,10 1,65 5,49 26,86 33,34 1,04 1314
Kalimantan Tengah 28,23 2,09 7,39 24,14 32,32 0,73 851
Kalimantan Selatan 24,28 1,71 7,04 20,92 27,63 0,97 913
Kalimantan Timur 28,62 2,43 8,50 23,85 33,38 1,46 677
Kalimantan Utara 26,90 3,68 13,69 19,68 34,11 0,71 264
Sulawesi Utara 30,00 1,57 5,22 26,93 33,08 0,64 1523
Sulawesi Tengah 32,82 2,07 6,30 28,76 36,87 0,97 869
Sulawesi Selatan 24,35 1,08 4,43 22,23 26,46 0,97 2505
Sulawesi Tenggara 32,93 2,41 7,31 28,21 37,65 0,97 857
Gorontalo 36,91 2,77 7,50 31,48 42,33 0,60 399
Sulawesi Barat 32,13 2,96 9,21 26,33 37,93 0,71 397
Maluku 24,87 2,19 8,80 20,58 29,16 0,65 873
Maluku Utara 26,18 2,29 8,74 21,70 30,67 0,44 603
Papua Barat 26,14 3,19 12,22 19,88 32,40 0,52 439
Papua 24,38 3,25 13,35 18,00 30,76 1,56 643
237
Tabel E.4 Sampling Error Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 30,36 1,43 4,71 27,56 33,17 0,79 1794
Sumatera Utara 24,05 1,11 4,62 21,87 26,23 1,70 3401
Sumatera Barat 25,68 1,31 5,10 23,11 28,24 1,06 2276
Riau 28,96 1,82 6,28 25,40 32,53 1,25 938
Jambi 25,76 1,88 7,30 22,07 29,45 1,02 923
id
Sumatera Selatan 21,62 1,34 6,20 19,00 24,25 1,49 1633
.
Bengkulu 25,24 1,89 7,47 21,55 28,94 0,56 751
go
Lampung 28,00 1,51 5,41 25,04 30,97 1,71 1578
Kep. Bangka Belitung 25,00 2,27 9,07
s.
20,55 29,44 0,64 540
Kepulauan Riau 22,06 2,66 12,07 16,84 27,28 0,87 466
p
.b
Nusa Tenggara Barat 31,38 1,83 5,83 27,80 34,97 1,45 1017
ht
Nusa Tenggara Timur 30,88 1,25 4,06 28,42 33,34 0,69 2325
Kalimantan Barat 27,33 1,50 5,48 24,40 30,27 0,91 1361
Kalimantan Tengah 30,27 2,09 6,90 26,18 34,37 0,65 835
Kalimantan Selatan 25,04 1,62 6,48 21,86 28,22 0,94 1067
Kalimantan Timur 19,99 2,20 11,02 15,67 24,31 1,31 567
Kalimantan Utara 29,21 4,24 14,51 20,90 37,52 0,74 211
Sulawesi Utara 28,20 1,62 5,75 25,02 31,38 0,77 1636
Sulawesi Tengah 38,23 2,15 5,63 34,01 42,45 0,99 887
Sulawesi Selatan 23,96 1,01 4,20 21,99 25,93 1,09 3252
Sulawesi Tenggara 30,27 2,37 7,84 25,62 34,92 1,07 907
Gorontalo 38,65 2,79 7,22 33,18 44,12 0,68 468
Sulawesi Barat 29,55 2,81 9,52 24,03 35,06 0,76 459
Maluku 24,85 2,06 8,29 20,81 28,89 0,62 938
Maluku Utara 30,60 2,36 7,73 25,97 35,24 0,42 602
Papua Barat 26,67 3,45 12,94 19,91 33,43 0,51 408
Papua 22,99 2,70 11,74 17,70 28,28 0,83 551
238
Tabel E.5 Sampling Error Angka Kesakitan Penduduk Lansia Menurut Provinsi,
2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 29,90 1,12 3,75 27,70 32,09 0,89 3337
Sumatera Utara 24,90 0,88 3,51 23,19 26,62 1,87 6068
Sumatera Barat 25,07 1,03 4,11 23,05 27,09 1,21 4104
Riau 30,17 1,45 4,81 27,32 33,01 1,55 1838
Jambi 25,57 1,43 5,59 22,77 28,38 1,17 1826
id
Sumatera Selatan 21,64 1,04 4,81 19,60 23,68 1,72 3160
.
Bengkulu 24,98 1,45 5,80 22,14 27,82 0,66 1497
go
Lampung 27,05 1,21 4,49 24,67 29,43 2,23 3170
Kep. Bangka Belitung 25,13 1,80
s.
7,17 21,60 28,66 0,79 1070
Kepulauan Riau 25,69 2,32 9,03 21,15 30,24 1,15 898
p
.b
Nusa Tenggara Barat 29,57 1,39 4,72 26,84 32,30 1,60 1915
ht
Nusa Tenggara Timur 31,09 1,04 3,35 29,04 33,13 0,88 4445
Kalimantan Barat 28,71 1,27 4,44 26,21 31,21 1,25 2675
Kalimantan Tengah 29,21 1,70 5,82 25,88 32,54 0,90 1686
Kalimantan Selatan 24,68 1,29 5,24 22,14 27,21 1,13 1980
Kalimantan Timur 24,63 1,86 7,56 20,98 28,28 1,72 1244
Kalimantan Utara 27,94 3,15 11,27 21,77 34,12 0,91 475
Sulawesi Utara 29,07 1,28 4,39 26,57 31,57 0,88 3159
Sulawesi Tengah 35,54 1,70 4,78 32,20 38,87 1,25 1756
Sulawesi Selatan 24,13 0,83 3,42 22,51 25,75 1,27 5757
Sulawesi Tenggara 31,55 1,66 5,27 28,29 34,81 0,97 1764
Gorontalo 37,84 2,10 5,56 33,71 41,96 0,72 867
Sulawesi Barat 30,76 2,26 7,36 26,32 35,20 0,89 856
Maluku 24,86 1,74 6,99 21,45 28,26 0,84 1811
Maluku Utara 28,38 1,90 6,70 24,65 32,10 0,57 1205
Papua Barat 26,38 2,71 10,27 21,07 31,69 0,67 847
Papua 23,79 2,47 10,37 18,95 28,62 1,55 1194
239
Tabel F.1 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut
Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 38,52 2,00 5,19 34,60 42,43 1,15 362
Sumatera Utara 43,07 1,66 3,86 39,81 46,32 1,70 817
Sumatera Barat 44,41 2,11 4,76 40,26 48,55 1,93 562
Riau 33,17 2,53 7,64 28,21 38,14 1,21 195
Jambi 39,49 2,80 7,10 33,99 44,98 1,33 227
id
Sumatera Selatan 36,26 2,32 6,41 31,70 40,81 1,64 366
.
Bengkulu 45,11 3,50 7,77 38,24 51,98 1,15 146
go
Lampung 44,07 2,42 5,50 39,32 48,82 1,57 337
Kep. Bangka Belitung 35,97 2,57 7,13
s.
30,94 41,00 0,98 170
Kepulauan Riau 31,59 4,70 14,87 22,38 40,80 1,94 120
p
.b
Nusa Tenggara Barat 43,38 3,02 6,95 37,47 49,29 1,84 223
ht
Nusa Tenggara Timur 42,78 3,07 7,17 36,77 48,80 2,13 258
Kalimantan Barat 35,18 2,23 6,33 30,82 39,54 1,31 234
Kalimantan Tengah 38,34 3,31 8,63 31,86 44,83 1,48 188
Kalimantan Selatan 39,30 2,72 6,91 33,98 44,62 1,51 234
Kalimantan Timur 35,47 2,88 8,11 29,84 41,11 1,63 182
Kalimantan Utara 39,71 4,09 10,30 31,69 47,72 0,72 40
Sulawesi Utara 43,28 2,04 4,72 39,27 47,29 1,27 400
Sulawesi Tengah 50,01 3,43 6,85 43,29 56,72 1,63 195
Sulawesi Selatan 30,64 1,51 4,94 27,67 33,61 1,30 482
Sulawesi Tenggara 43,00 3,65 8,48 35,85 50,15 1,74 190
Gorontalo 42,86 4,67 10,91 33,70 52,02 1,72 85
Sulawesi Barat 42,89 5,30 12,36 32,50 53,29 1,51 59
Maluku 42,08 3,96 9,42 34,31 49,85 2,29 203
Maluku Utara 34,86 4,61 13,23 25,82 43,90 1,92 84
Papua Barat 43,67 4,01 9,18 35,81 51,53 0,87 86
Papua 38,22 3,34 8,73 31,68 44,76 1,47 123
240
Tabel F.2 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut
Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 47,61 1,69 3,54 44,31 50,92 1,43 726
Sumatera Utara 62,04 1,35 2,17 59,40 64,67 1,59 1365
Sumatera Barat 53,05 1,68 3,17 49,76 56,35 1,51 858
Riau 51,69 2,26 4,38 47,25 56,12 1,22 360
Jambi 54,36 2,40 4,42 49,64 59,07 1,53 427
id
Sumatera Selatan 57,52 1,76 3,07 54,06 60,98 1,37 755
.
Bengkulu 59,31 2,48 4,18 54,45 64,18 1,56 388
go
Lampung 58,20 1,57 2,70 55,12 61,28 1,23 790
Kep. Bangka Belitung 55,15 3,80
s.
6,90 47,69 62,61 1,69 171
Kepulauan Riau 49,28 4,36 8,84 40,74 57,81 1,93 135
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 49,64 1,26 2,53 47,18 52,10 1,26 1073
w
Nusa Tenggara Barat 54,78 2,62 4,78 49,65 59,90 1,61 334
ht
Nusa Tenggara Timur 63,85 1,19 1,86 61,52 66,18 1,10 1453
Kalimantan Barat 54,39 2,03 3,73 50,42 58,37 1,53 596
Kalimantan Tengah 55,45 2,52 4,54 50,52 60,38 1,50 426
Kalimantan Selatan 61,80 2,34 3,78 57,22 66,38 1,56 443
Kalimantan Timur 61,39 3,82 6,22 53,91 68,86 2,19 212
Kalimantan Utara 52,01 4,34 8,35 43,50 60,53 1,51 106
Sulawesi Utara 48,17 1,66 3,45 44,91 51,43 1,26 610
Sulawesi Tengah 57,67 2,14 3,72 53,47 61,87 1,57 485
Sulawesi Selatan 47,97 1,17 2,44 45,67 50,27 1,19 1175
Sulawesi Tenggara 57,68 2,38 4,13 53,00 62,35 1,70 416
Gorontalo 53,28 2,98 5,60 47,43 59,13 1,39 201
Sulawesi Barat 56,82 3,10 5,46 50,74 62,91 1,26 230
Maluku 55,09 2,52 4,57 50,15 60,02 1,61 380
Maluku Utara 56,74 2,80 4,93 51,26 62,23 1,33 274
Papua Barat 64,31 3,76 5,84 56,94 71,67 1,99 229
Papua 66,35 2,64 3,97 61,18 71,52 2,03 456
241
Tabel F.3 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut
Provinsi, 2018
Laki-laki
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 63,63 1,82 2,86 60,06 67,20 1,30 710
Sumatera Utara 64,66 1,55 2,40 61,63 67,70 1,72 1139
Sumatera Barat 62,96 1,73 2,75 59,56 66,35 1,40 819
Riau 62,70 2,38 3,80 58,03 67,37 1,25 379
Jambi 63,70 2,48 3,89 58,85 68,56 1,42 409
id
Sumatera Selatan 64,02 1,92 2,99 60,26 67,78 1,38 699
.
Bengkulu 70,22 2,40 3,42 65,51 74,93 1,17 334
go
Lampung 71,54 1,62 2,26 68,38 74,71 1,23 759
Kep. Bangka Belitung 60,04 3,06 5,10
s.
54,04 66,05 1,23 228
Kepulauan Riau 46,18 5,52 11,94 35,37 56,99 2,17 170
p
.b
Nusa Tenggara Barat 61,52 2,58 4,20 56,46 66,58 1,42 333
ht
Nusa Tenggara Timur 71,44 1,40 1,96 68,69 74,18 1,07 1019
Kalimantan Barat 62,65 1,87 2,99 58,98 66,33 1,14 557
Kalimantan Tengah 63,04 2,44 3,88 58,25 67,83 1,24 411
Kalimantan Selatan 65,44 2,48 3,80 60,57 70,30 1,51 412
Kalimantan Timur 59,11 2,86 4,83 53,51 64,71 1,40 286
Kalimantan Utara 58,14 4,48 7,71 49,36 66,93 1,32 107
Sulawesi Utara 62,45 1,77 2,84 58,97 65,92 1,20 666
Sulawesi Tengah 72,19 2,13 2,95 68,01 76,37 1,34 437
Sulawesi Selatan 60,08 1,42 2,36 57,31 62,86 1,23 1050
Sulawesi Tenggara 67,63 2,48 3,67 62,77 72,50 1,41 356
Gorontalo 66,00 3,35 5,07 59,44 72,56 1,35 176
Sulawesi Barat 74,30 2,72 3,66 68,97 79,63 0,82 180
Maluku 60,23 2,93 4,87 54,48 65,98 1,69 351
Maluku Utara 67,20 2,87 4,27 61,58 72,82 1,18 241
Papua Barat 65,32 3,14 4,81 59,16 71,48 1,07 189
Papua 62,02 2,80 4,52 56,53 67,51 1,96 375
242
Tabel F.4 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut
Provinsi, 2018
Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 28,61 1,60 5,58 25,48 31,74 1,30 378
Sumatera Utara 41,37 1,42 3,43 38,59 44,16 1,60 1043
Sumatera Barat 37,72 1,62 4,31 34,54 40,91 1,45 601
Riau 25,90 2,10 8,11 21,78 30,02 1,15 176
Jambi 35,22 2,08 5,90 31,15 39,29 0,99 245
id
Sumatera Selatan 36,40 1,79 4,92 32,89 39,90 1,26 422
.
Bengkulu 40,18 2,57 6,41 35,14 45,23 1,15 200
go
Lampung 36,57 1,83 5,00 32,99 40,15 1,34 368
Kep. Bangka Belitung 28,82 2,62
s.
9,08 23,69 33,95 1,06 113
Kepulauan Riau 23,82 4,05 17,02 15,87 31,76 1,61 85
p
.b
Nusa Tenggara Barat 38,70 2,42 6,25 33,96 43,44 1,41 224
ht
Nusa Tenggara Timur 48,91 1,55 3,16 45,88 51,94 1,19 692
Kalimantan Barat 32,50 2,02 6,22 28,54 36,46 1,43 273
Kalimantan Tengah 33,41 2,41 7,22 28,68 38,14 1,16 203
Kalimantan Selatan 39,42 2,13 5,41 35,25 43,60 1,16 265
Kalimantan Timur 27,34 3,11 11,37 21,25 33,43 1,74 108
Kalimantan Utara 29,16 6,15 21,11 17,09 41,22 2,46 39
Sulawesi Utara 30,40 1,60 5,26 27,27 33,53 1,18 344
Sulawesi Tengah 39,14 2,33 5,96 34,56 43,71 1,36 243
Sulawesi Selatan 26,83 1,16 4,34 24,54 29,11 1,30 607
Sulawesi Tenggara 40,62 2,82 6,95 35,09 46,15 1,83 250
Gorontalo 34,12 3,03 8,88 28,18 40,06 1,27 110
Sulawesi Barat 35,59 3,51 9,87 28,70 42,47 1,27 109
Maluku 39,90 3,09 7,74 33,85 45,95 2,02 232
Maluku Utara 34,46 3,33 9,68 27,92 40,99 1,52 117
Papua Barat 45,81 3,80 8,29 38,37 53,25 1,21 126
Papua 44,44 3,06 6,89 38,44 50,44 1,59 204
243
Tabel F.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Bekerja Menurut
Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 44,93 1,33 2,96 42,32 47,54 1,40 1088
Sumatera Utara 52,06 1,11 2,14 49,88 54,25 1,77 2182
Sumatera Barat 49,27 1,34 2,71 46,65 51,89 1,70 1420
Riau 44,59 1,79 4,01 41,09 48,09 1,31 555
Jambi 49,58 1,84 3,72 45,97 53,19 1,44 654
id
Sumatera Selatan 49,87 1,45 2,92 47,01 52,72 1,51 1121
.
Bengkulu 55,35 2,07 3,75 51,28 59,41 1,47 534
go
Lampung 54,26 1,34 2,48 51,63 56,90 1,37 1127
Kep. Bangka Belitung 44,37 2,29 5,17
s.
39,88 48,86 1,34 341
Kepulauan Riau 34,99 4,10 11,72 26,95 43,02 2,63 255
p
.b
Nusa Tenggara Barat 49,36 2,02 4,09 45,40 53,32 1,76 557
ht
Nusa Tenggara Timur 59,52 1,14 1,91 57,29 61,75 1,27 1711
Kalimantan Barat 47,50 1,54 3,25 44,47 50,52 1,46 830
Kalimantan Tengah 48,85 2,05 4,19 44,84 52,86 1,56 614
Kalimantan Selatan 51,80 1,85 3,58 48,17 55,43 1,60 677
Kalimantan Timur 44,43 2,47 5,56 39,58 49,27 1,91 394
Kalimantan Utara 44,92 3,17 7,06 38,70 51,14 1,20 146
Sulawesi Utara 45,74 1,31 2,87 43,17 48,32 1,30 1010
Sulawesi Tengah 55,62 1,82 3,28 52,04 59,19 1,60 680
Sulawesi Selatan 41,40 0,97 2,35 39,50 43,31 1,30 1657
Sulawesi Tenggara 53,46 2,04 3,82 49,46 57,45 1,76 606
Gorontalo 48,97 2,58 5,28 43,91 54,04 1,55 286
Sulawesi Barat 53,82 2,69 4,99 48,56 59,09 1,30 289
Maluku 49,67 2,20 4,43 45,36 53,98 1,89 583
Maluku Utara 50,98 2,48 4,86 46,13 55,83 1,53 358
Papua Barat 56,35 2,72 4,82 51,02 61,67 1,36 315
Papua 54,70 2,31 4,23 50,17 59,23 2,18 579
244
Tabel G.1 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal di Rumah
Tangga Ekonomi Bawah Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 35,58 2,97 8,35 29,76 41,41 2,08 937
Sumatera Utara 34,90 1,86 5,32 31,27 38,54 4,47 2711
Sumatera Barat 27,69 2,38 8,59 23,03 32,35 3,09 1536
Riau 31,15 2,89 9,28 25,48 36,82 2,96 703
Jambi 34,10 3,48 10,20 27,28 40,92 2,33 503
id
Sumatera Selatan 38,24 2,89 7,56 32,57 43,90 4,34 1055
.
Bengkulu 33,30 3,46 10,39 26,52 40,08 1,10 431
go
Lampung 44,88 3,40 7,57 38,22 51,55 4,72 842
Kep. Bangka Belitung 13,46 2,29 s.
16,99 8,98 17,94 1,43 608
Kepulauan Riau 16,09 2,38 14,79 11,43 20,76 1,64 647
p
.b
Nusa Tenggara Barat 56,07 3,15 5,61 49,91 62,24 3,91 804
ht
Nusa Tenggara Timur 41,77 3,62 8,66 34,68 48,86 2,36 617
Kalimantan Barat 36,24 2,91 8,04 30,53 41,96 2,54 822
Kalimantan Tengah 32,64 3,58 10,96 25,63 39,66 1,73 535
Kalimantan Selatan 31,14 2,93 9,41 25,39 36,88 2,78 772
Kalimantan Timur 17,67 2,19 12,39 13,38 21,96 2,45 714
Kalimantan Utara 19,30 4,09 21,19 11,29 27,32 1,37 201
Sulawesi Utara 31,68 2,34 7,37 27,10 36,25 1,69 1205
Sulawesi Tengah 36,21 3,98 10,98 28,41 44,00 2,16 340
Sulawesi Selatan 38,12 2,03 5,33 34,14 42,10 2,75 1762
Sulawesi Tenggara 42,86 5,12 11,95 32,82 52,90 3,56 413
Gorontalo 41,79 4,35 10,42 33,26 50,33 1,42 285
Sulawesi Barat 60,19 6,33 10,51 47,79 72,59 1,95 170
Maluku 23,43 3,03 12,95 17,48 29,37 1,34 525
Maluku Utara 26,42 4,09 15,48 18,40 34,43 0,90 262
Papua Barat 19,15 2,90 15,17 13,45 24,84 0,48 288
Papua 17,04 3,42 20,05 10,34 23,73 1,92 379
245
Tabel G.2 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal di Rumah
Tangga Ekonomi Bawah Menurut Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 32,19 1,65 5,12 28,96 35,42 1,09 2400
Sumatera Utara 23,92 1,31 5,47 21,36 26,49 1,71 3357
Sumatera Barat 18,35 1,14 6,21 16,12 20,58 0,90 2568
Riau 19,81 1,91 9,63 16,07 23,56 1,80 1135
Jambi 30,95 1,98 6,39 27,07 34,82 1,12 1323
id
Sumatera Selatan 41,41 1,72 4,14 38,05 44,78 1,72 2105
.
Bengkulu 28,29 2,06 7,27 24,26 32,32 0,73 1066
go
Lampung 47,05 1,58 3,36 43,95 50,14 1,80 2328
Kep. Bangka Belitung 5,98 1,49 24,83 s.
3,07 8,89 0,66 462
Kepulauan Riau 11,58 2,65 22,86 6,39 16,77 0,53 251
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 44,61 1,41 3,16 41,84 47,38 3,80 3151
w
Nusa Tenggara Barat 52,34 2,69 5,13 47,07 57,61 2,24 1111
ht
Nusa Tenggara Timur 59,61 1,29 2,17 57,07 62,14 0,80 3828
Kalimantan Barat 34,22 1,82 5,31 30,66 37,78 1,24 1853
Kalimantan Tengah 20,36 2,26 11,10 15,93 24,79 1,05 1151
Kalimantan Selatan 24,28 1,74 7,15 20,88 27,68 0,94 1208
Kalimantan Timur 15,19 3,55 23,36 8,23 22,14 2,61 530
Kalimantan Utara 11,51 3,16 27,42 5,32 17,69 0,67 274
Sulawesi Utara 31,70 2,08 6,57 27,62 35,79 0,96 1954
Sulawesi Tengah 37,23 1,92 5,15 33,47 40,99 0,95 1416
Sulawesi Selatan 47,81 1,47 3,08 44,92 50,69 1,55 3995
Sulawesi Tenggara 43,95 2,26 5,14 39,52 48,38 0,84 1351
Gorontalo 49,71 3,76 7,56 42,35 57,07 1,10 582
Sulawesi Barat 49,84 3,09 6,19 43,79 55,88 0,86 686
Maluku 39,56 2,49 6,29 34,68 44,43 0,66 1286
Maluku Utara 29,59 2,30 7,76 25,09 34,09 0,49 943
Papua Barat 36,48 4,12 11,28 28,42 44,55 0,65 559
Papua 39,37 3,24 8,24 33,01 45,73 1,01 815
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
246
Tabel G.3 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal di Rumah
Tangga Ekonomi Bawah Menurut Provinsi, 2018
Laki-laki
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 39,29 1,79 4,56 35,77 42,80 0,96 1543
Sumatera Utara 28,48 1,34 4,72 25,84 31,12 1,90 2667
Sumatera Barat 22,87 1,28 5,61 20,36 25,38 0,93 1828
Riau 26,31 1,82 6,93 22,73 29,88 1,39 900
Jambi 33,81 2,00 5,91 29,90 37,73 1,00 903
id
Sumatera Selatan 41,11 1,69 4,10 37,81 44,42 1,58 1527
.
Bengkulu 34,94 2,22 6,34 30,60 39,29 0,65 746
go
Lampung 49,54 1,66 3,36 46,28 52,80 1,71 1592
Kep. Bangka Belitung 8,44 1,41 s.
16,65 5,69 11,20 0,59 530
Kepulauan Riau 13,99 2,27 16,21 9,55 18,44 0,87 432
p
.b
Nusa Tenggara Barat 56,57 2,26 4,00 52,13 61,01 1,71 898
ht
Nusa Tenggara Timur 62,46 1,50 2,40 59,52 65,40 0,81 2120
Kalimantan Barat 38,00 1,77 4,65 34,54 41,47 1,06 1314
Kalimantan Tengah 24,89 2,17 8,72 20,64 29,14 0,86 851
Kalimantan Selatan 26,28 1,88 7,14 22,60 29,96 1,11 913
Kalimantan Timur 15,05 2,13 14,17 10,87 19,23 1,80 677
Kalimantan Utara 14,44 2,91 20,14 8,74 20,14 0,71 264
Sulawesi Utara 31,50 1,70 5,40 28,17 34,84 0,73 1523
Sulawesi Tengah 42,92 2,13 4,97 38,74 47,10 0,93 869
Sulawesi Selatan 46,19 1,37 2,96 43,51 48,87 1,15 2505
Sulawesi Tenggara 42,35 2,80 6,60 36,87 47,84 1,19 857
Gorontalo 50,45 3,21 6,37 44,15 56,75 0,75 399
Sulawesi Barat 56,00 3,33 5,95 49,47 62,52 0,79 397
Maluku 35,77 2,34 6,55 31,18 40,36 0,61 873
Maluku Utara 36,58 2,69 7,35 31,31 41,85 0,51 603
Papua Barat 30,90 3,37 10,90 24,29 37,50 0,52 439
Papua 30,25 3,15 10,40 24,09 36,42 1,27 643
247
Tabel G.4 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal di Rumah
Tangga Ekonomi Bawah Menurut Provinsi, 2018
Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 40,17 1,72 4,28 36,80 43,55 1,00 1794
Sumatera Utara 30,35 1,23 4,05 27,94 32,76 1,80 3401
Sumatera Barat 27,35 1,45 5,29 24,51 30,18 1,24 2276
Riau 28,84 2,05 7,10 24,82 32,85 1,59 938
Jambi 38,11 2,08 5,46 34,03 42,18 1,01 923
id
Sumatera Selatan 44,06 1,76 4,00 40,61 47,52 1,77 1633
.
Bengkulu 40,44 2,28 5,65 35,96 44,91 0,64 751
go
Lampung 52,71 1,66 3,15 49,46 55,96 1,66 1578
Kep. Bangka Belitung 9,60 1,68 17,53 s.
6,30 12,90 0,77 540
Kepulauan Riau 12,89 2,14 16,59 8,70 17,08 0,86 466
p
.b
Nusa Tenggara Barat 59,49 2,29 3,84 55,01 63,97 2,02 1017
ht
Nusa Tenggara Timur 60,71 1,41 2,32 57,94 63,48 0,79 2325
Kalimantan Barat 40,89 1,78 4,36 37,39 44,39 1,06 1361
Kalimantan Tengah 31,45 2,47 7,87 26,60 36,30 0,89 835
Kalimantan Selatan 34,02 1,77 5,22 30,54 37,49 0,94 1067
Kalimantan Timur 13,63 2,09 15,37 9,53 17,74 1,61 567
Kalimantan Utara 17,68 3,77 21,33 10,29 25,07 0,83 211
Sulawesi Utara 32,98 1,73 5,24 29,60 36,37 0,80 1636
Sulawesi Tengah 45,79 2,10 4,59 41,67 49,91 0,90 887
Sulawesi Selatan 48,48 1,36 2,80 45,81 51,14 1,45 3252
Sulawesi Tenggara 49,67 2,58 5,19 44,62 54,73 1,06 907
Gorontalo 49,26 3,11 6,32 43,16 55,36 0,80 468
Sulawesi Barat 63,01 3,04 4,82 57,06 68,96 0,79 459
Maluku 35,53 2,27 6,38 31,08 39,97 0,62 938
Maluku Utara 37,14 2,40 6,45 32,44 41,83 0,40 602
Papua Barat 27,94 3,54 12,68 21,00 34,89 0,52 408
Papua 32,03 2,72 8,48 26,71 37,36 0,68 551
248
Tabel G.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Tinggal di Rumah
Tangga Ekonomi Bawah Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 39,76 1,50 3,78 36,82 42,71 1,41 3337
Sumatera Utara 29,49 1,12 3,81 27,29 31,70 2,78 6068
Sumatera Barat 25,31 1,18 4,66 22,99 27,62 1,57 4104
Riau 27,55 1,70 6,16 24,23 30,88 2,25 1838
Jambi 35,94 1,77 4,93 32,47 39,42 1,48 1826
id
Sumatera Selatan 42,62 1,53 3,60 39,62 45,63 2,59 3160
.
Bengkulu 37,67 1,98 5,27 33,78 41,55 0,98 1497
go
Lampung 51,10 1,41 2,76 48,34 53,87 2,38 3170
Kep. Bangka Belitung 9,03 1,39 s.
15,45 6,29 11,76 1,08 1070
Kepulauan Riau 13,43 1,87 13,89 9,77 17,09 1,22 898
p
.b
Nusa Tenggara Barat 58,13 1,99 3,42 54,23 62,02 2,78 1915
ht
Nusa Tenggara Timur 61,54 1,23 2,01 59,12 63,95 1,12 4445
Kalimantan Barat 39,45 1,54 3,91 36,43 42,47 1,56 2675
Kalimantan Tengah 28,04 2,03 7,24 24,06 32,02 1,31 1686
Kalimantan Selatan 30,34 1,59 5,24 27,22 33,46 1,50 1980
Kalimantan Timur 14,40 1,84 12,76 10,80 18,00 2,51 1244
Kalimantan Utara 15,91 2,89 18,20 10,23 21,58 1,16 475
Sulawesi Utara 32,27 1,53 4,74 29,28 35,27 1,19 3159
Sulawesi Tengah 44,36 1,82 4,09 40,81 47,92 1,32 1756
Sulawesi Selatan 47,48 1,21 2,55 45,10 49,85 2,01 5757
Sulawesi Tenggara 46,16 2,40 5,19 41,46 50,86 1,75 1764
Gorontalo 49,81 2,74 5,49 44,45 55,18 1,14 867
Sulawesi Barat 59,72 2,75 4,61 54,33 65,11 1,16 856
Maluku 35,64 1,98 5,55 31,77 39,52 0,88 1811
Maluku Utara 36,86 2,25 6,09 32,46 41,26 0,69 1205
Papua Barat 29,53 2,99 10,11 23,68 35,39 0,76 847
Papua 31,01 2,39 7,70 26,33 35,69 1,23 1194
249
Tabel H.1 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Lansia yang Menerima
Beras Sejahtera (Rastra) Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 41,69 3,33 8,00 35,15 48,22 2,08 763
Sumatera Utara 20,46 1,64 8,00 17,25 23,67 3,87 2176
Sumatera Barat 14,11 1,63 11,54 10,92 17,30 1,82 1168
Riau 14,14 2,28 16,14 9,66 18,61 2,64 569
Jambi 14,31 2,46 17,16 9,50 19,13 1,71 393
id
Sumatera Selatan 16,08 2,07 12,84 12,03 20,13 3,00 819
.
Bengkulu 25,01 2,82 11,27 19,49 30,54 0,70 342
go
Lampung 26,68 3,43 12,86 19,95 33,41 4,73 655
Kep. Bangka Belitung 19,65 2,23 11,36 s.
15,27 24,02 0,76 475
Kepulauan Riau 7,98 1,39 17,45 5,25 10,71 0,82 520
p
.b
Nusa Tenggara Barat 50,75 3,44 6,78 44,00 57,50 3,68 631
ht
Nusa Tenggara Timur 21,45 2,84 13,23 15,89 27,01 1,65 490
Kalimantan Barat 13,81 2,05 14,81 9,80 17,82 1,91 641
Kalimantan Tengah 10,22 1,98 19,36 6,34 14,10 1,03 430
Kalimantan Selatan 18,45 2,14 11,60 14,25 22,64 1,78 644
Kalimantan Timur 13,54 2,18 16,11 9,27 17,82 2,39 561
Kalimantan Utara 16,42 4,09 24,90 8,40 24,43 1,26 166
Sulawesi Utara 22,39 2,00 8,95 18,47 26,32 1,17 902
Sulawesi Tengah 25,49 3,52 13,79 18,60 32,38 1,61 271
Sulawesi Selatan 11,56 1,21 10,48 9,19 13,94 1,77 1369
Sulawesi Tenggara 33,28 5,27 15,84 22,95 43,62 3,21 329
Gorontalo 24,23 3,95 16,30 16,49 31,97 1,24 227
Sulawesi Barat 41,88 6,91 16,50 28,34 55,42 1,76 132
Maluku 24,26 3,63 14,94 17,16 31,37 1,47 413
Maluku Utara 18,64 3,57 19,15 11,64 25,64 0,73 213
Papua Barat 23,33 4,65 19,93 14,22 32,45 0,85 223
Papua 25,17 3,65 14,51 18,01 32,33 1,28 296
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
250
Tabel H.2 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Lansia yang Menerima
Beras Sejahtera (Rastra) Menurut Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 77,55 1,43 1,84 74,74 80,35 0,84 2007
Sumatera Utara 44,86 1,53 3,41 41,86 47,85 1,33 2640
Sumatera Barat 28,23 1,48 5,25 25,32 31,14 0,87 2002
Riau 36,66 2,37 6,46 32,02 41,30 1,49 912
Jambi 40,96 2,27 5,54 36,51 45,40 1,01 1043
id
Sumatera Selatan 43,50 1,92 4,41 39,74 47,26 1,62 1632
.
Bengkulu 47,91 2,55 5,33 42,90 52,91 0,70 827
go
Lampung 62,05 1,79 2,88 58,54 65,56 1,90 1819
Kep. Bangka Belitung 36,87 3,45 s.
9,36 30,11 43,64 0,65 354
Kepulauan Riau 41,48 6,49 15,64 28,76 54,19 1,04 202
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 64,58 1,37 2,12 61,90 67,26 2,95 2456
w
Nusa Tenggara Barat 74,65 2,51 3,36 69,73 79,56 2,02 841
ht
Nusa Tenggara Timur 55,15 1,79 3,25 51,64 58,67 1,15 2904
Kalimantan Barat 39,68 2,18 5,48 35,41 43,94 1,28 1440
Kalimantan Tengah 29,15 2,60 8,93 24,04 34,25 0,86 912
Kalimantan Selatan 36,83 1,99 5,40 32,93 40,72 0,80 1000
Kalimantan Timur 35,84 3,76 10,49 28,47 43,21 1,32 420
Kalimantan Utara 30,56 6,26 20,49 18,29 42,84 0,97 214
Sulawesi Utara 47,85 2,17 4,54 43,59 52,12 0,67 1450
Sulawesi Tengah 50,45 2,15 4,25 46,24 54,65 0,86 1124
Sulawesi Selatan 41,43 1,42 3,44 38,64 44,22 1,14 3059
Sulawesi Tenggara 48,44 2,66 5,50 43,21 53,66 0,92 1104
Gorontalo 47,61 3,43 7,21 40,88 54,34 0,69 450
Sulawesi Barat 51,22 3,48 6,79 44,41 58,04 0,87 541
Maluku 75,44 2,94 3,90 69,67 81,21 0,92 961
Maluku Utara 39,29 2,76 7,03 33,88 44,71 0,46 722
Papua Barat 58,44 4,10 7,02 50,40 66,48 0,51 466
Papua 61,04 3,63 5,94 53,93 68,15 1,01 659
251
Tabel H.3 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Lansia yang Menerima
Beras Sejahtera (Rastra) Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 67,08 1,46 2,17 64,23 69,94 1,19 2770
Sumatera Utara 32,18 1,20 3,74 29,83 34,54 2,38 4816
Sumatera Barat 22,55 1,14 5,05 20,31 24,78 1,22 3170
Riau 27,79 1,74 6,24 24,39 31,19 1,86 1481
Jambi 32,39 1,80 5,55 28,87 35,92 1,27 1436
id
Sumatera Selatan 33,56 1,53 4,57 30,56 36,57 2,20 2451
.
Bengkulu 41,39 2,03 4,90 37,42 45,36 0,78 1169
go
Lampung 52,61 1,63 3,11 49,40 55,81 2,50 2474
Kep. Bangka Belitung 27,33 2,02 7,39 s.
23,37 31,29 0,71 829
Kepulauan Riau 15,64 2,01 12,87 11,69 19,58 0,99 722
p
.b
Nusa Tenggara Barat 63,82 2,06 3,22 59,79 67,85 2,49 1472
ht
Nusa Tenggara Timur 48,34 1,59 3,30 45,22 51,47 1,38 3394
Kalimantan Barat 30,57 1,62 5,29 27,41 33,74 1,51 2081
Kalimantan Tengah 22,10 1,83 8,29 18,51 25,69 1,00 1342
Kalimantan Selatan 28,64 1,48 5,16 25,74 31,53 1,11 1644
Kalimantan Timur 21,58 1,96 9,10 17,73 25,43 1,66 981
Kalimantan Utara 22,62 3,66 16,18 15,44 29,79 1,12 380
Sulawesi Utara 35,59 1,55 4,36 32,55 38,63 0,87 2352
Sulawesi Tengah 44,07 1,85 4,21 40,44 47,71 1,07 1395
Sulawesi Selatan 30,41 1,08 3,56 28,28 32,53 1,46 4428
Sulawesi Tenggara 43,29 2,42 5,59 38,55 48,03 1,43 1433
Gorontalo 38,43 2,59 6,73 33,36 43,51 0,84 677
Sulawesi Barat 48,94 3,13 6,39 42,81 55,06 1,14 673
Maluku 54,69 2,68 4,90 49,44 59,95 1,17 1374
Maluku Utara 33,54 2,24 6,68 29,14 37,93 0,55 935
Papua Barat 44,93 3,30 7,34 38,47 51,40 0,64 689
Papua 47,04 2,84 6,03 41,48 52,59 1,19 955
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
252
Tabel I.1 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki
Jaminan Sosial Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 29,54 2,54 8,61 24,56 34,53 1,41 763
Sumatera Utara 21,54 1,57 7,31 18,46 24,63 3,45 2176
Sumatera Barat 24,04 2,02 8,40 20,08 28,00 1,86 1168
Riau 20,83 2,49 11,97 15,94 25,72 2,33 569
Jambi 20,83 2,69 12,89 15,57 26,10 1,52 393
id
Sumatera Selatan 26,23 2,57 9,81 21,18 31,27 3,25 819
.
Bengkulu 28,56 2,95 10,31 22,79 34,34 0,70 342
go
Lampung 15,36 1,80 11,74 11,82 18,89 1,97 655
Kep. Bangka Belitung 17,66 2,33 s.
13,17 13,10 22,23 0,90 475
Kepulauan Riau 20,14 2,98 14,82 14,29 25,98 1,73 520
p
.b
Nusa Tenggara Barat 13,78 1,82 13,22 10,21 17,35 2,17 631
ht
Nusa Tenggara Timur 40,30 3,73 9,25 33,00 47,61 2,00 490
Kalimantan Barat 19,03 2,19 11,52 14,74 23,33 1,69 641
Kalimantan Tengah 32,17 3,01 9,35 26,27 38,06 1,00 430
Kalimantan Selatan 24,82 2,10 8,45 20,71 28,93 1,38 644
Kalimantan Timur 23,34 2,40 10,28 18,63 28,04 1,89 561
Kalimantan Utara 23,81 3,46 14,53 17,03 30,59 0,68 166
Sulawesi Utara 22,09 1,97 8,91 18,23 25,95 1,14 902
Sulawesi Tengah 26,51 3,45 13,00 19,75 33,26 1,51 271
Sulawesi Selatan 30,35 1,93 6,35 26,57 34,12 2,16 1369
Sulawesi Tenggara 29,75 4,98 16,75 19,98 39,52 3,05 329
Gorontalo 21,38 3,63 16,96 14,27 28,49 1,14 227
Sulawesi Barat 16,49 3,97 24,05 8,72 24,27 1,02 132
Maluku 30,30 3,40 11,21 23,64 36,95 1,12 413
Maluku Utara 34,43 4,72 13,70 25,18 43,67 0,85 213
Papua Barat 29,26 4,07 13,92 21,28 37,25 0,56 223
Papua 32,77 3,90 11,91 25,12 40,42 1,25 296
253
Tabel I.2 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki
Jaminan Sosial Menurut Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 10,75 0,91 8,50 8,96 12,54 0,62 2007
Sumatera Utara 9,76 0,84 8,63 8,11 11,41 1,13 2640
Sumatera Barat 8,85 0,73 8,21 7,43 10,28 0,52 2002
Riau 6,69 1,08 16,17 4,57 8,81 1,15 912
Jambi 6,11 0,88 14,37 4,39 7,83 0,64 1043
id
Sumatera Selatan 4,21 0,58 13,72 3,08 5,35 0,90 1632
.
Bengkulu 6,39 1,03 16,10 4,37 8,40 0,48 827
go
Lampung 4,27 0,62 14,45 3,06 5,49 1,31 1819
Kep. Bangka Belitung 5,02 1,17 23,38 s.2,72 7,32 0,36 354
Kepulauan Riau 6,07 2,52 41,50 1,13 11,00 0,67 202
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 6,76 0,58 8,55 5,62 7,89 1,92 2456
w
Nusa Tenggara Barat 4,36 0,95 21,90 2,49 6,23 1,33 841
ht
Nusa Tenggara Timur 6,50 0,62 9,47 5,29 7,71 0,55 2904
Kalimantan Barat 5,47 0,74 13,48 4,03 6,92 0,68 1440
Kalimantan Tengah 8,96 1,38 15,44 6,25 11,68 0,62 912
Kalimantan Selatan 10,12 1,22 12,08 7,73 12,52 0,77 1000
Kalimantan Timur 7,25 1,90 26,20 3,53 10,97 1,15 420
Kalimantan Utara 9,52 2,71 28,51 4,20 14,84 0,45 214
Sulawesi Utara 11,02 0,98 8,88 9,10 12,93 0,34 1450
Sulawesi Tengah 8,90 1,11 12,50 6,72 11,07 0,71 1124
Sulawesi Selatan 10,14 0,73 7,21 8,71 11,58 0,80 3059
Sulawesi Tenggara 10,05 1,19 11,80 7,73 12,38 0,50 1104
Gorontalo 6,49 1,41 21,77 3,72 9,26 0,48 450
Sulawesi Barat 9,16 1,66 18,13 5,91 12,41 0,59 541
Maluku 9,76 1,63 16,69 6,57 12,95 0,59 961
Maluku Utara 5,57 0,93 16,77 3,74 7,40 0,24 722
Papua Barat 16,60 3,45 20,77 9,84 23,36 0,63 466
Papua 7,23 1,73 23,97 3,83 10,63 0,82 659
Keterangan: Warna kuning ( ) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber : BPS, Susenas Maret 2018
254
Tabel I.3 Sampling Error Persentase Rumah Tangga Lansia yang Memiliki
Jaminan Sosial Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 16,23 0,99 6,12 14,28 18,18 0,90 2770
Sumatera Utara 15,88 0,93 5,85 14,06 17,70 2,32 4816
Sumatera Barat 14,96 0,93 6,21 13,14 16,79 1,11 3170
Riau 12,26 1,21 9,86 9,89 14,62 1,69 1481
Jambi 10,85 1,06 9,81 8,76 12,93 1,01 1436
id
Sumatera Selatan 12,19 1,07 8,80 10,09 14,29 2,24 2451
.
Bengkulu 12,70 1,18 9,26 10,39 15,00 0,57 1169
go
Lampung 7,23 0,67 9,29 5,92 8,55 1,57 2474
Kep. Bangka Belitung 12,03 1,41 s.
11,76 9,25 14,80 0,65 829
Kepulauan Riau 16,92 2,39 14,12 12,24 21,60 1,30 722
p
.b
Nusa Tenggara Barat 8,62 0,96 11,18 6,73 10,51 1,60 1472
ht
Nusa Tenggara Timur 13,33 0,99 7,42 11,39 15,27 1,15 3394
Kalimantan Barat 10,24 0,93 9,07 8,42 12,06 1,15 2081
Kalimantan Tengah 17,61 1,48 8,40 14,71 20,51 0,77 1342
Kalimantan Selatan 16,67 1,14 6,85 14,43 18,91 0,98 1644
Kalimantan Timur 17,53 1,71 9,74 14,18 20,88 1,47 981
Kalimantan Utara 17,55 2,32 13,23 13,00 22,10 0,54 380
Sulawesi Utara 16,35 1,09 6,68 14,21 18,49 0,73 2352
Sulawesi Tengah 13,39 1,20 8,98 11,04 15,75 0,96 1395
Sulawesi Selatan 17,60 0,90 5,12 15,84 19,37 1,48 4428
Sulawesi Tenggara 16,75 1,86 11,11 13,10 20,39 1,49 1433
Gorontalo 12,34 1,71 13,89 8,98 15,69 0,80 677
Sulawesi Barat 10,95 1,59 14,53 7,83 14,07 0,75 673
Maluku 18,08 1,74 9,64 14,67 21,50 0,83 1374
Maluku Utara 13,61 1,68 12,35 10,32 16,91 0,59 935
Papua Barat 21,47 2,59 12,05 16,40 26,54 0,58 689
Papua 17,20 1,96 11,37 13,37 21,04 0,99 955
255
Tabel J.1 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan
Kesehatan Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 97,31 0,66 0,68 96,01 98,61 0,91 937
Sumatera Utara 64,71 1,83 2,84 61,11 68,31 4,35 2711
Sumatera Barat 79,20 2,16 2,72 74,98 83,42 3,08 1536
Riau 72,11 2,80 3,88 66,63 77,60 2,96 703
Jambi 72,98 3,14 4,30 66,83 79,14 2,17 503
id
Sumatera Selatan 88,19 2,02 2,29 84,23 92,14 4,79 1055
.
Bengkulu 72,63 2,98 4,10 66,80 78,46 0,91 431
go
Lampung 71,99 3,41 4,73 65,31 78,67 5,82 842
Kep. Bangka Belitung 81,29 2,23 2,74 s.
76,92 85,65 1,03 608
Kepulauan Riau 63,74 3,94 6,17 56,03 71,46 2,62 647
p
.b
Nusa Tenggara Barat 68,95 2,99 4,33 63,10 74,81 4,05 804
ht
Nusa Tenggara Timur 77,41 2,81 3,64 71,89 82,92 1,98 617
Kalimantan Barat 55,96 2,91 5,21 50,25 61,67 2,38 822
Kalimantan Tengah 78,08 2,47 3,17 73,23 82,93 1,06 535
Kalimantan Selatan 76,66 2,26 2,95 72,23 81,09 1,98 772
Kalimantan Timur 78,73 2,26 2,87 74,30 83,16 2,26 714
Kalimantan Utara 85,33 2,71 3,17 80,03 90,63 0,75 201
Sulawesi Utara 80,87 1,81 2,24 77,33 84,42 1,42 1205
Sulawesi Tengah 76,57 3,51 4,59 69,68 83,45 2,17 340
Sulawesi Selatan 79,75 1,49 1,87 76,83 82,67 2,16 1762
Sulawesi Tenggara 76,11 3,23 4,24 69,78 82,44 1,90 413
Gorontalo 86,84 2,60 2,99 81,76 91,93 1,08 285
Sulawesi Barat 92,52 3,17 3,43 86,30 98,73 1,70 170
Maluku 68,61 3,02 4,40 62,69 74,53 1,11 525
Maluku Utara 69,35 4,02 5,80 61,47 77,23 0,80 262
Papua Barat 84,88 3,12 3,68 78,76 91,00 0,67 288
Papua 84,70 3,24 3,83 78,34 91,05 1,88 379
256
Tabel J.2 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan
Kesehatan Menurut Provinsi, 2018
Perdesaan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 95,82 0,56 0,58 94,73 96,91 0,68 2400
Sumatera Utara 53,01 1,43 2,70 50,20 55,82 1,50 3357
Sumatera Barat 66,74 1,59 2,38 63,62 69,85 1,18 2568
Riau 48,49 2,33 4,81 43,92 53,07 1,71 1135
Jambi 45,51 2,11 4,65 41,36 49,65 1,10 1323
id
Sumatera Selatan 85,26 1,36 1,59 82,60 87,92 2,07 2105
.
Bengkulu 53,66 2,38 4,43 49,00 58,32 0,79 1066
go
Lampung 48,52 1,83 3,78 44,92 52,12 2,42 2328
Kep. Bangka Belitung 70,98 3,38 s.
4,77 64,35 77,62 0,93 462
Kepulauan Riau 77,66 6,68 8,61 64,56 90,77 2,00 251
p
.b
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 56,67 1,40 2,46 53,93 59,40 3,73 3151
w
Nusa Tenggara Barat 53,05 2,34 4,41 48,46 57,63 1,70 1111
ht
Nusa Tenggara Timur 65,75 1,25 1,90 63,29 68,20 0,80 3828
Kalimantan Barat 44,03 1,93 4,38 40,25 47,82 1,27 1853
Kalimantan Tengah 57,83 2,77 4,79 52,39 63,26 1,05 1151
Kalimantan Selatan 65,63 2,18 3,32 61,35 69,90 1,21 1208
Kalimantan Timur 66,86 4,17 6,23 58,70 75,03 2,09 530
Kalimantan Utara 84,21 3,98 4,72 76,42 92,01 0,81 274
Sulawesi Utara 69,31 1,65 2,38 66,08 72,54 0,61 1954
Sulawesi Tengah 64,44 1,86 2,89 60,79 68,09 0,92 1416
Sulawesi Selatan 71,74 1,24 1,73 69,31 74,18 1,36 3995
Sulawesi Tenggara 65,15 2,25 3,46 60,74 69,57 0,90 1351
Gorontalo 79,80 2,63 3,30 74,63 84,96 0,84 582
Sulawesi Barat 85,18 1,91 2,24 81,44 88,91 0,65 686
Maluku 59,17 2,50 4,23 54,26 64,08 0,66 1286
Maluku Utara 64,86 2,79 4,30 59,39 70,32 0,66 943
Papua Barat 89,38 2,18 2,44 85,10 93,66 0,45 559
Papua 91,17 1,54 1,69 88,15 94,18 0,67 815
257
Tabel J.3 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan
Kesehatan Menurut Provinsi, 2018
Laki-laki
Relative Selang
Kepercayaan Efek
Nilai Standard Standard Jumlah
Provinsi Rancangan
Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 96,58 0,53 0,55 95,53 97,62 0,61 1543
Sumatera Utara 60,35 1,42 2,36 57,56 63,14 1,81 2667
Sumatera Barat 71,91 1,44 2,00 69,09 74,73 1,02 1828
Riau 59,06 2,16 3,66 54,82 63,30 1,56 900
Jambi 53,40 2,15 4,03 49,18 57,61 1,04 903
id
Sumatera Selatan 87,17 1,20 1,37 84,83 89,52 1,72 1527
.
Bengkulu 61,55 2,29 3,71 57,07 66,03 0,67 746
go
Lampung 54,71 1,86 3,41 51,05 58,36 2,17 1592
Kep. Bangka Belitung 76,14 2,31 3,03 71,62
s. 80,66 0,68 530
Kepulauan Riau 67,68 3,76 5,55 60,32 75,05 1,32 432
p
DKI Jakarta 89,75 1,32 1,47 87,16 92,34 3,06 750
.b
Nusa Tenggara Barat 61,76 2,18 3,53 57,49 66,03 1,64 898
ht
Nusa Tenggara Timur 71,45 1,34 1,88 68,82 74,09 0,74 2120
Kalimantan Barat 49,54 1,84 3,72 45,93 53,15 1,09 1314
Kalimantan Tengah 65,93 2,32 3,52 61,38 70,48 0,82 851
Kalimantan Selatan 71,80 1,93 2,69 68,01 75,59 1,12 913
Kalimantan Timur 75,37 2,37 3,15 70,72 80,02 1,53 677
Kalimantan Utara 86,22 2,72 3,15 80,89 91,55 0,64 264
Sulawesi Utara 75,04 1,45 1,93 72,20 77,87 0,61 1523
Sulawesi Tengah 66,61 2,01 3,02 62,66 70,56 0,92 869
Sulawesi Selatan 75,21 1,17 1,56 72,91 77,50 1,13 2505
Sulawesi Tenggara 70,41 2,20 3,12 66,10 74,72 0,86 857
Gorontalo 83,79 2,07 2,47 79,74 87,85 0,57 399
Sulawesi Barat 88,18 1,88 2,13 84,50 91,85 0,60 397
Maluku 64,30 2,31 3,59 59,78 68,83 0,59 873
Maluku Utara 65,36 2,80 4,28 59,87 70,84 0,57 603
Papua Barat 87,56 2,47 2,82 82,72 92,39 0,55 439
Papua 89,61 1,72 1,92 86,24 92,97 0,86 643
258
Tabel J.4 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan
Kesehatan Menurut Provinsi, 2018
Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampel
(RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 95,97 0,59 0,61 94,82 97,12 0,73 1794
Sumatera Utara 57,96 1,30 2,24 55,41 60,50 1,74 3401
Sumatera Barat 71,78 1,52 2,12 68,80 74,76 1,35 2276
Riau 56,31 2,15 3,83 52,09 60,54 1,47 938
Jambi 55,15 2,11 3,83 51,01 59,28 0,99 923
id
Sumatera Selatan 85,52 1,29 1,51 82,98 88,05 1,90 1633
.
Bengkulu 56,28 2,25 3,99 51,88 60,69 0,61 751
go
Lampung 55,01 1,80 3,28 51,48 58,55 1,97 1578
Kep. Bangka Belitung 77,25 2,31 2,99
s. 72,73 81,78 0,71 540
Kepulauan Riau 66,29 4,00 6,04 58,45 74,13 1,50 466
p
DKI Jakarta 88,88 1,40 1,57 86,14 91,61 3,42 761
.b
Nusa Tenggara Barat 58,94 2,26 3,84 54,50 63,38 1,97 1017
ht
Nusa Tenggara Timur 65,08 1,41 2,16 62,33 67,84 0,82 2325
Kalimantan Barat 46,92 1,86 3,97 43,26 50,57 1,12 1361
Kalimantan Tengah 64,70 2,32 3,59 60,15 69,26 0,74 835
Kalimantan Selatan 69,34 1,79 2,58 65,83 72,85 1,01 1067
Kalimantan Timur 73,57 2,70 3,67 68,28 78,86 1,62 567
Kalimantan Utara 83,15 3,09 3,72 77,09 89,21 0,58 211
Sulawesi Utara 74,70 1,45 1,94 71,86 77,54 0,66 1636
Sulawesi Tengah 68,46 2,00 2,92 64,54 72,37 0,93 887
Sulawesi Selatan 74,28 1,10 1,48 72,13 76,43 1,23 3252
Sulawesi Tenggara 67,70 2,24 3,31 63,31 72,10 0,92 907
Gorontalo 81,36 2,50 3,07 76,46 86,26 0,85 468
Sulawesi Barat 86,03 2,05 2,39 82,01 90,05 0,70 459
Maluku 61,76 2,42 3,91 57,02 66,50 0,68 938
Maluku Utara 66,73 2,46 3,69 61,91 71,55 0,44 602
Papua Barat 87,66 2,08 2,37 83,59 91,73 0,33 408
Papua 87,19 2,25 2,58 82,77 91,60 0,92 551
259
Tabel J.5 Sampling Error Persentase Penduduk Lansia yang Memiliki Jaminan
Kesehatan Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Relative Selang
Efek
Nilai Standard Standard Kepercayaan Rancangan Jumlah
Provinsi Estimasi Error Error Batas Batas Sampling Sampel
(RSE) Bawah Atas
(1) (2) (3) (4) (5) ((6)6 (7) (8)
Aceh 96,25 0,44 0,46 95,39 97,12 0,80 3337
Sumatera Utara 59,06 1,18 2,00 56,74 61,37 2,63 6068
Sumatera Barat 71,84 1,28 1,78 69,33 74,34 1,72 4104
Riau 57,71 1,87 3,24 54,05 61,37 2,22 1838
Jambi 54,26 1,82 3,36 50,69 57,84 1,45 1826
id
Sumatera Selatan 86,32 1,13 1,31 84,10 88,55 2,93 3160
.
Bengkulu 58,94 1,94 3,29 55,14 62,74 0,91 1497
go
Lampung 54,86 1,63 2,97 51,66 58,06 3,21 3170
Kep. Bangka Belitung 76,70 1,97 2,56
s.
72,85 80,55 0,99 1070
Kepulauan Riau 66,98 3,37 5,03 60,37 73,58 2,09 898
p
.b
Nusa Tenggara Barat 60,26 1,90 3,15 56,54 63,97 2,57 1915
ht
Nusa Tenggara Timur 68,08 1,15 1,69 65,82 70,34 1,07 4445
Kalimantan Barat 48,22 1,62 3,37 45,04 51,40 1,66 2675
Kalimantan Tengah 65,34 1,99 3,04 61,44 69,24 1,12 1686
Kalimantan Selatan 70,51 1,59 2,25 67,40 73,62 1,52 1980
Kalimantan Timur 74,54 2,12 2,85 70,37 78,70 2,18 1244
Kalimantan Utara 84,83 2,32 2,74 80,28 89,39 0,78 475
Sulawesi Utara 74,86 1,23 1,65 72,44 77,28 0,90 3159
Sulawesi Tengah 67,54 1,65 2,44 64,30 70,77 1,23 1756
Sulawesi Selatan 74,69 0,97 1,30 72,79 76,58 1,70 5757
Sulawesi Tenggara 69,00 1,90 2,75 65,28 72,72 1,27 1764
Gorontalo 82,49 1,92 2,33 78,73 86,26 0,98 867
Sulawesi Barat 87,04 1,63 1,87 83,85 90,23 0,87 856
Maluku 62,98 1,94 3,08 59,18 66,78 0,84 1811
Maluku Utara 66,04 2,31 3,49 61,52 70,56 0,75 1205
Papua Barat 87,60 1,80 2,05 84,08 91,13 0,53 847
Papua 88,57 1,62 1,83 85,40 91,74 1,20 1194
260
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
261
ps.
go
.id