Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

SCABIES

Disusun Oleh :

Putri Shabrina Amalia

1102013235

Pembimbing :

dr. Hilman Wildan Latief, Sp. DV

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN


KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RSU DR. SLAMET GARUT
2018
LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien
Nama : An. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 11 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Leles
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Tanggal Berobat : 31 Oktober 2018
Ruangan : Poli Kulit dan Kelamin RSU dr.Slamet, Garut
No. CM : 1137199

II. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 31 Oktober 2018 di
Poli Kulit dan Kelamin RSUD dr. Slamet Garut.

a. Keluhan Utama
Bintik - bintik kemerahan yang gatal di seluruh tubuh sejak 3 bulan SMRS.

b. Riwayat Perjalanan Penyakit


Seorang anak perempuan, usia 11 tahun, datang ke Poli Kulit dan Kelamin
RSUD dr. Slamet Garut diantar oleh kakaknya dengan keluhan terdapat bintik-
bintik kemerahan yang gatal di seluruh tubuh sejak 3 bulan SMRS. Gatal terutama
dirasakan di sela-sela jari tangan, di lipat ketiak, di perut, di punggung, tungkai
bawah dan kaki. Hal ini dirasakan semakin memberat sekitar 1 minggu SMRS.
Pada awalnya yaitu sekitar 3 bulan SMRS, terdapat keluhan gatal yang
masih bisa ditahan oleh pasien dimana gatal hanya terdapat di sela-sela jari tangan.
Namun menurut pasien semakin lama menjadi menyebar ke anggota tubuh
lainnya yaitu di lipat ketiak, di perut, di punggung, tungkai bawah serta kaki, dan
gatal terasa tidak tertahankan.

1
Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan
menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang
dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan
dengan kondisi kering. Pasien mengaku tidak menggunakan bedak atau obat
apapun untuk mengurangi keluhan gatal yang dirasakannya. Pasien menyangkal
adanya keluhan hal serupa sejak kecil dan mengaku hal ini terjadi pertama kalinya,
pasien juga menyangkal bahwa sempat digigit serangga sebelum keluhan muncul,
keluhan demam disangkal.
Pasien mengatakan di keluarganya ada yang mengalami hal serupa yakni
kakaknya. Kakak pasien bersekolah di pesantren dan menurut pasien meskipun
kakaknya mengalami keluhan serupa berupa bintik kemerahan yang semakin gatal
terutama pada malam hari sejak 3 bulan yang lalu, menurut pasien teman-teman
kakaknya di pesantren juga mengalami hal seperti ini dan juga belum ada yang
diobati begitu pula dengan kakak pasien.
Di rumah, kakak pasien tidur di kamar sendiri sedangkan pasien tidur di
kamar bersama Ayah dan Ibunya, dan pasien menyangkal bahwa kedua orang
tuanya mengalami hal serupa. Sehari-hari pasien dan keluarganya menggunakan
selimut yang sama ketika tidur. Pasien mengaku bahwa setiap harinya tempat tidur
dirapikan namun tidak dijemur, pasien juga tidak mengetahui bagaimana cara
Ibunya merapikan dan membersihkan tempat tidur. Pakaian di keluarganya dicuci
bersamaan setiap harinya. Menurut pasien, Ayah dan Ibu pasien tidak memiliki
keluhan pada kulit selama ini.
Ukuran rumah pasien kecil yang dihuni oleh 5 orang dengan lingkungan
padat penduduk, di rumah pasien hanya beralaskan ubin tanpa karpet Pasien
biasanya mandi 2 kali dalam sehari menggunakan air dingin yang berasal dari
PDAM dan ditampung di bak mandi, mengganti pakaian 2x dalam sehari
termasuk pakaian dalam dan menggunakan handuk sendiri. Pasien menyangkal
suka bertukar-tukar pakaian dengan anggota keluarga lainnya. Pasien juga
menyangkal memelihara binatang peliharaan seperti anjing atau kucing di
rumahnya. Pasien menyangkal memiliki alergi terhadap cuaca, makanan, maupun
obat.

2
Menurut pasien, sehari-hari pasien bersosialisasi dengan teman sebayanya
di sekolah dan di lingkungan rumah. Namun, pasien tidak mengetahui apakah
teman sebayanya tersebut mengalami keluhan yang serupa dengan pasien ataupun
keluhan penyakit kulit lainnya.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak memiliki keluhan bintik-bintik kemerahan disertai gatal sebelumnya.
Pasien menyangkal adanya alergi terhadap cuaca, makanan, maupun obat-obatan.
Riwayat asma disangkal, riwayat gatal-gatal sejak kecil disangkal.

d. Riwayat Penyakit Keluarga


Ayah dan Ibu pasien tidak mengalami hal serupa. Namun, kakak pasien yang
bersekolah di pesantren mengalami hal seperti ini dan belum pernah diobati.
Adanya riwayat alergi dalam keluarga disangkal.

III. Pemeriksan Fisik (Tanggal 31 Oktober 2018)


a. Status Generalis
 Berat Badan : 33 kg
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/70mmhg
Nadi : 85x/menit
Pernafasan : 18x/menit
Suhu : 36,7oC
 Kepala : Normochepal
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
 Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)
 Mulut : Bibir kering (-), lesi (-)
 Telinga : Normal, tanda radang (-)
 Kulit : Lihat status dermatologis
 Leher : Tidak ada pembesaran KGB maupun tiroid

3
 Thoraks :
Inspeksi : Bentuk normal, gerakan dada simetris kanan dan kiri.
Palpasi : Fremitus fokal dan taktil simetris pada kedua hemithorax
Perkusi : Sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi :
- Jantung : BJ S1 S2 reguler Gallop (-) Murmur (-)
- Paru : Vesikuler breathing sound kanan=kiri,
ronkhi (-), wheezing (-)
 Abdomen :
Inspeksi : Datar, tidak tampak massa, tampak papul dan makula
hiperpigmentasi di perut, dan makula eritema di perut
bagian kanan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan maupun pembesaran hepar, lien
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+)
 Ekstremitas Superior : Akral hangat, oedem (-), sianosis (-), terdapat
erosi dan skuama di sela-sela jari tangan
 Ekstremitas Inferior : Akral hangat, oedem (-), sianosis (-), terdapat
papul dan ekskoriasi di lutut bagian kanan, dan erosi di malleolus medialis
kaki kiri

b. Status Dermatologikus
 Distribusi : Regional
 Lokasi : di sela-sela jari tangan, di lipat ketiak, tungkai bawah dan
kaki
 Jumlah : Multiple
 Konfluens/diskret : Diskret
 Bentuk : Bulat, teratur
 Ukuran : Diameter terkecil 0,1 cm, dan terbesar 0,3 cm
 Permukaan : sebagian rata, sebagian meninggi
 Batas : Tegas
 Konsistensi : Kering

4
 Eflorosensi : papul eritema, makula hiperpigmentasi, skuama,
ekskoriasi, erosi

Status Dermatologikus
 Distribusi : Regional
 Lokasi : di perut dan sebagian punggung
 Jumlah : Multipel
 Konfluens/diskret : Diskret
 Bentuk : Bulat, teratur
 Ukuran : Diameter terkecil 0,1 cm, diameter terbesar 4x1,5 cm
 Permukaan : sebagian rata, sebagian lebih tinggi
 Batas : Tegas
 Konsistensi : Kering
 Eflorosensi : makula eritema dan hiperpigmentasi, papul

5
6
IV. Rencana Diagnostik
- Kerokan kulit
- Mengambil tungau dengan jarum
- Kuretase terowongan
- Ink burrow test

V. Resume
Seorang anak perempuan usia 11 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin
RSU dr. Slamet, Garut dengan keluhan terdapat bintik-bintik kemerahan yang
gatal di seluruh tubuhnya yang dirasakan sejak 3 bulan SMRS. Gatal terasa di
sela-sela jari tangan, di lipat ketiak, di punggung, perut, tungkai bawah dan kaki.
Awalnya gatal hanya pada sela-sela jari tangan namun semakin lama menjadi
menyebar ke anggota tubuh lainnya. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat
terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir
setiap malam. Gatal yang dirasakan membuat pasien menggaruknya hingga
sampai terjadi luka. Kedua orang tua pasien tidak mengalami hal serupa, namun
kakak pasien yang bersekolah di pesantren mengalami hal serupa dan belum
pernah diobati.

7
Status Dermatologikus
 Distribusi : Regional
 Lokasi : di sela-sela jari tangan, di lipat ketiak, tungkai bawah dan
kaki
 Jumlah : Multiple
 Konfluens/diskret : Diskret
 Bentuk : Bulat, teratur
 Ukuran : Diameter terkecil 0,1 cm, dan terbesar 0,3 cm
 Permukaan : sebagian rata, sebagian meninggi
 Batas : Tegas
 Konsistensi : Kering
 Eflorosensi : papul eritema, makula hiperpigmentasi, skuama,
ekskoriasi, erosi

Status Dermatologikus
 Distribusi : Regional
 Lokasi : di perut dan sebagian punggung
 Jumlah : Multipel
 Konfluens/diskret : Diskret
 Bentuk : Bulat, teratur
 Ukuran : Diameter terkecil 0,1 cm, diameter terbesar 4x1,5 cm
 Permukaan : Sebagian rata, sebagian lebih tinggi
 Batas : Tegas
 Konsistensi : Kering
 Eflorosensi : makula eritema dan hiperpigmentasi, papul

VI. Diagnosis Kerja


Scabies

VII. Diagnosis Banding


- Pedikulosis korporis

8
- Prurigo hebra
- Insect bites

VIII. Penatalaksanaan
 Umum
1. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit Scabies dan cara
penularannya yaitu melalui kontak langsung dengan lesi atau penggunaan
barang bersamaan (contoh: handuk, selimut)
2. Menjelaskan kepada pasien untuk berhenti menggaruk
3. Merendam selimut, handuk dan pakaian menggunakan air panas
4. Menjemur kasur, bantal dan guling secara rutin
5. Pakaian yang sudah pernah dicuci dan di dalam lemari, disetrika kemudian
dimasukkan ke dalam kantung plastik bersih berukuran besar dan diikat
rapat, kemudian jangan dibuka selama 4 hari. Setelah 4 hari, pakaian dapat
dimasukan ke dalam lemari
6. Pengobatan skabies harus dilakukan bersamaan pada semua anggota
keluarga yang tinggal dirumah yang sama, dan dengan orang-orang
disekitar yang memiliki keluhan maupun yang tidak mengalami keluhan.
7. Menjelaskan cara penggunan obat topikal yaitu krim permethrin 5%, krim
dipakai selama 8 jam dapat diaplikasikan pada malam hari (setelah solat
Isya) dari belakang telinga sampai ke seluruh badan.
8. Menjelaskan kepada pasien bahwa masih bisa terdapat rasa gatal-gatal
bahkan setelah pengobatan, dan hal ini dapat diatasi dengan obat anti gatal.
 Khusus
Obati seluruh anggota keluarga dalam satu rumah
1. Topikal
a. Cream permethrin 5%
2. Sistemik
a. Cetirizine 1x10mg

9
9. Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam

Quo ad sanationam : Ad bonam

Quo ad fungsionam : Ad bonam

10

Anda mungkin juga menyukai