Anda di halaman 1dari 19

PARASITOLOGI

NEMATODA USUS: STH dan Non-STH


Ascaris lumbricoides Necator americanus dan Trichuris trichiura Strongyloides stercoralis Enterobius vermicularis
Ancylostoma duodenale
PENYAKIT Ascariasis Nekatoriasis dan Ankilostomiasis Trikuriasis Strongilodiasis enterobiasis atau
oksiuriasis
MORFOLOGI  Jantan: ekor melingkar  Necator: punya sepasang benda  Bentuk menyerupai cambuk  Yang parasite betinanya,  Bentuk seperti parutan
 Betina: ekor runcing kitin , spt S  Jantan: ekor lurus mempunyai kemampuan kelapa
 Ancylostoma: 2 psg gigi, spt C  Betina: ekor melingkar parthenogenesis  Tidak membutuhkan
tanah

HABITAT  Rongga Usus halus  rongga Usus halus, tetapi mulut  Caecum atau kolon  Mukosa duodenum dan  rongga caecum, usus
menempel pada mukosa usu asendens jejunum besar dan usus halus
halus yangberdekatan
dengan rongga sekum
(makanannya isi usus
BENTUK  Telur matang  Larva filariform  Telur matang  Larva Filariform  Telur matang
INFEKTIF
CARA INFEKSI  Tertelan telur matang  Larva menembus kulit  Tertelan telur matang  Larva menembus kulit  Tertelan telur matang
SIKLUS HIDUP Telur matang tertelan

Menetas diusus halus

Larva turun kedaerah
caecum dan menjadi
dewasa

Kopulasi jantan dan
betina

Jantan mati, betina
bertelur di daerah
perianal
Siklus tidak langsung: jika

telur jatuh pada tanah
Dalam waktu 6 jam telur
berpasir maka dia akan
menjadi matang
menetas dan dewasa ditanah
dl baru cari hospes
Siklus Autoinfeksi:

Kalau ada obstipasi sekitar 3


hari

Sehingga larva rabditiform
yang harusnya sudah keluar
bersama feses berubah
menjadi larva filariform

Larva filariform menembus
dinding usus ikut peredaran
darah

Reinfeksi → autoinfeksi
MANIFESTASI  larva  larva  larva tdk menimbulkan  creeping eruption: kelainan  pruritus ani (gatal pada
KLINIS - pada saat berada di paru  perubahan kulit akibat larva manfestasi kulit akibat masuknya larva daerah anus) karna
- batuk, demam, eosinofilia menembus kulit: ground itch  Dewasa: bagian anterior filarifom gerakan cacing betina
- rontgen → infiltrat yg  perubahan paru biasanya menembus mukosa caecum  ringan→ asimptomatik yang ke anus bertelur.
menghilang dlm 3minggu ringan dan kolon menyebabkan  sedang→ rasa sakit spt Dirasakan pada malam
- sindrom Loeffler  oral penyakit wakana perlukaan shg ada tertusuk2 di epigastrium hari → gangguan tidur
perdarahan tengah & tdk menjalar
 cacing dewasa  dewasa→ anemia hipokrom  Kronis:  berat→ dpt ditemukan di
 asimptomatik (85%) mikrositer (karena menghisap  sindrom disentri (diare seluruh traktus digestivus
 gangguan usus ringan darah) dengan darah, disertai dan larva di berbagai alat
 derajat berat →  gejala tgt : - spesies & jumlah menesmus ani atau nyeri dalam (paru, hati, empedu)
malabsorbsi, obstruksi cacing saat defekasi)  immunocompromised→
usus  gizi penderita (Fe dan prot)  anemia disseminated
 saluran empedu, apendiks  penurunan BB strongyloidiasis
/ bronkus →operatif  Prolaps rectum (turun)
DIAGNOSIS  Telur pd tinja  tinja segar →telur  telur pada feses  tinja segar: larva rabditiform  anal swab (pada
 Keadaan berat: cacing  tinja lama→ larva rabditiform  tina lama: larva filariform bangun tidur sebelum
keluar lwt mulut buang air) karna telur
tdk akan ditemukan di
feses
PENCEGAHAN  Cuci tangan sblm makan  Memakai alas kaki  Cuci tangan sebelum makan  Mirip cacing tambang 
CESTODA USUS
 cacing dewasa → saluran usus vertebrata
 larva→ jaringan vertebrata dan invertrebrata
 semua spesies bersifat parasite
 memanjang menyerupai pita ( 3mm – 10 m), pipih dorsoventral
 badan cacing dewasa terdiri atas :
1. skoleks (kepala) : alat untuk melekat, dilengkapi dengan batil isap atau dengan lekuk isap dan
rostellum (penonjolan)
2. leher : tempat pertumbuhan badan
3. strobila : rangkaian segmen/proglotid (imatur: tdk ditemukan alat kelamin, matur: ditemukan
ovarium, tetis dan gravid: ditemukan telur bisa lepas sendiri)
 bersifat hermafrodit
 tidak mempunyai saluran pencernaan
 telur dilepaskan bersama proglotid/keluar sendiri melalui lubang uterus. Embrio dalam telur disebut onkosfer.
 cara infeksi : menelan telur atau larva infektif
Diphyllobothrium latum Taenia saginata Taenia solium
Penyakit  Difilobotriasis  Taeniasis saginata  Taeniasis solium (kalau ditemukan cacing
 Hospes definitif : manusia  Hospes definitif : manusia dewasa) dan sistiserkosis (kalau ditemukan
 Hospes reservoar : anjing, kucing, walrus, singa  Hospes perantara : bovidae (sapi dan larva)
laut, beruang, babi & serigala kerbau)  Hospes definitif : manusia
 Hospes perantara : manusia dan babi
Morfologi  Cacing dewasa dlm tubuh bisa smp 10m  cacing dewasa Panjang max: 12m  cacing dewasa panjang max 8m
 Skolek: 2 lekuk isap  skolek: 4 batil isap  skolek: 4 batil isap
 Lubang genital di bagian tengah  rostelum tanpa kait  rostelum tanpa kait
 proglotid gravis: persegi panjang  proglotid gravis: segi empat
 percabangan uterus: 15-30cabang  percabangan uterus: 7-12cabang

Siklus hidup Telur di feses Telur/proglotid di feses, proglotid bisa keluar telur/proglotid difeses
↓ sendiri tanpa feses ↓
Matang (berisi embrio) diair ↓ jatuh ke rumput, dimakan babi
↓ Jatuh ke rumput, rumput di makan sapi ↓
Menetas menjadi coracidia ↓ Menetas di sal. Cerna babi larva menembus
↓ Menetas di sal. Cerna sapi larva menembus dinding usus, ikut aliran darah dan limf masuk
Coracidia dimakan oleh Cyclops atau diastomus (HP dinding usus, ikut aliran darah dan limf masuk ke semua jaringan paling sering di otot
1) akan berubah menjadi procercoid ke semua jaringan paling sering di otot paha ↓
↓ dan punggung Diotot berubah menjadi sistiserkus selulose
HP 1 dimakan oleh HP 2 (ikan salem), di tubuh HP2 ↓ ↓
berubah menjadi plerocercoid Diotot berubah menjadi sistiserkus bovis Daging babi kurang matang dimakan oleh
↓ (cacing gelembung) manusia
Manusia makan ikan salem yang kurang matang ↓ ↓
↓ Daging sapi kurang matang dimakan oleh Di usus halus sistiserkus pecah, kepala nya
Didalam usus halus menghasilkan larva, skoleknya manusia keluar dan menempel di dinding usus halus
menempel di mukosa usus halus dan menghasilkan ↓ dan menjadi dewasa
strobili Di usus halus sistiserkus pecah, kepala nya ↓
↓ keluar dan menempel di dinding usus halus Taeniasis solium
Cacing dewasa di rongga usus halus dan menjadi dewasa
telur/proglotid difeses

jatuh ke rumput, termakan oleh manusia

Menetas di sal. Cerna manusia larva
menembus dinding usus, ikut aliran darah dan
limf masuk ke semua jaringan paling sering di
otot

Diotot berubah menjadi sistiserkus selulose

sistiserkosis
Bentuk infektif  Plerocercoid  Sistiserkus bovis  Sistiserkus selulosa/telur
Cara infeksi:  Memakan ikan yang mengandung plerocercoid  Memakan daging sapi mentah yang  Taeniasis solium: memakan daging babi mentah
yang dimasak tdk matang mengandung sistiserkus bovis yang mengandung sistisekus bovis
 Sistiserkosis: tertelan telur
Manifestasi klinis  Akut: Tidak spesifik, mual muntah, nafsu makan  Ileus obstrutikus bila >1 cacing  taeniasis solium (gejala klinis ringan)
turun, diare, obstipasi  Keluar proglotid tanpa bareng feses  nyeri ulu hati, mencret, mual, obstipasi
 Kronik: anemia hiperkrom makrositik karena  Gejala GI track dan
cacing menyerap vit. B12, penurunan BB  sakit kepala
 ileus /obstruksi usus
 penurunan BB dan diare
 sistiserkosis (tergantung organ yang dihinggapi
da intensitas infeksi)
 sistiserkosis cerebral
 sistiserkosis muscular
 sistiserkosis ocular
 sistiserkosis subcutaneous
Diagnosis  Menemukan Telur / proglotid dalam tinja  Telur/Proglotid di tinja, proglotid spontan  taeniasis solium : menemukan telur & proglotid
 Direndam laktofenol → hitung percabangan  sistiserkosis : biopsy, CT scan, serologi
uterus di proglotid  bisa menderita dua2nya
Pencegahan  Memasak ikan sampai matang  Memasak danging sapi sampai matang 
Protozoa Usus
Entamoeba Histolytica
Protozologi  Hospes Definitif: manusia
 Prevalensi tinggi di tropic dan subtropik, di Negara sosioekonomi rendah dan sanitasi buruk
 Virulensi: enzim
 Gal lectin
 Cysteine proteinase menginvasi mucus
 Amoebapores
Siklus hidup
Tertelan Kista matang (inti4) Keluar bersama feses
duodenum
Ekskitasi, keluar jadi Inti 4 ( u/ diagnosis)

`
Tropozoid, dan bermultiplikasi Melekat pd perm. Perbanyak Melisis perm. Jadi Membtk kista
ke kolon (dengan peristaltic) Kriptus kolon diri Epitel kolon ulkus inti 1→ inti 2

,
Gejala klinis  Intestinal amebiasis:  Extra intestinal amebiasis:
 Inkubasi: 2-4 minggu  Akut: 1 bulan, disentri amebik dgn frekuensi, urgensi, feses  1-3 bulan setelah onset (5%intestinal menjadi extraintestinal)
 >90% asimptomatik berdarah sedikit, tenesmus  Trofozoid masuk aliran darah dan menyebar ke bagian tubuh
 Nyeri abdomen dan diare  Kronik: >1bulan, diare & konstipasi lemas, BBturun lain
berdarah & lendir  Ciri ulkus: seperti botol, bawahnya lebar  Paling sering: liver (amebic liver abscess = ALA) → disertai
(menggaung). Karena trofozoid ada di demam, nyeri perut kanan, hepatomegali biasanya tidak ada
dinding dan dasar ulkus sehingga melisis diare
terus menerus ulkus melebar  Pembentukan amebama:
 Ulkus bersatu → jadi sinus → jadi  Reaksi granulomatosa→ lesi pseudotumoral, nekrosis,
perforasi → bisa jadi vistula inflamasi, edema mukosa&submukosa kolon
 Ulkus tersering di caecum, ileo caecal, recto sigmoid.  Dapat obstruksi usus → striktur
 Karena gerakan peristaltik melambat → penempelan tropozoid
makin besar
 Komplikasi intestinal amebiasis:
 Menyebar melalui perkontinuitatum: vistula rectovagina, ulcer
perianal, peritonitis, syok, kematian
 Hematogen: extra intestinal amebiasis
Diagnosis  Pada feses: trofozoid amoebic yang menelan eritrosit Entamoeba Coli Entamoeba Histolytica
 Biopsi: identifikasi trofozoid di jaringan Kista matang: Inti banyak (>5), lebih Inti (>3), lebih kecil
 Deteksi kista besar
 Pemeriksaan penunjang: Kista Inti bersebrangan Inti berdampingan
 Kolonoskopi
 Aspirasi abses liver
 USG
 Serologi: titer AB tinggi → invasi amebiasis
 Membedakan histolitika dan dispar:
 Pada isoenzim: hexokinase partikel
 Ag: epitop spesifik (dgn Ab monoklonal)
 DNA blotting: sequence differences in the rDNA
Epidemiologi dan  Epidemiologi:  Pencegahan:
pencegahan - Transmisi dari makanan atau air yang terkontaminasi feses - Minum air yang dimasak
- Silent carrier (ada di usus eksitasi kista, ≠ gejala) dan sumber - Cuci dan kupas buah dan sayur
infeksi - Lindungi makanan dari lalat
- Cuci tangan setelah BAB dan sebelum menyiapkan makanan
Giardia lamblia (giardiasis)
Morfologi  Habitat: usus halus 2. Kista
 Hospes definitive: manusia, kera, rodentia, anjing, kucing - Oval 18-12 µ
- Dinding tipis dengan SP terpisah
1. Trofozoid - Inti 2-4
- Seperti buah pear, anterior bulat - Ada sisa makanan di median body
- Dorsal convex & sis ventral pipih dengan
diskus pengisab
- 12-15µ dengan 2 inti (mengandung
karyosome)
- 4 pasang flagel dari axonema
- Median body ditengah
- Flagel: 3 pasang, 2 atas, 2 tengah, 2
bawah
Siklus hidup Tertelan Kista pada makanan dan minuman → trofozoid membelah secara longitudinal→ membentuk kista baru → trofozoid dan kista keluar
bersama feses
Pathogenesis dan gejala  Orang terinfeksi dari menelan kista giardia dari makanan dan  Ringan: asimtomatik
minuman terkontaminasi  Diarre dengan feses tipe steatorrheic (diare lemak)
 Inkubasi 1-2minggu  Kromp abdomen
 ≠ invasi ke jaringan  Mual, muntah
 Makan sekresi mucus  Dehidrasi
 Kronik: malabsorbsi, kegagalan absorbsi, gangguan b12
Diagnosis  Trofozoid pada feses diare/aspirasi duodenal  Pewarnaan:
 Kista dibentul diurut - Trichoine feses tidak begitu jelas
- Kultur terlihat jelas

Balantidium Coli (balantidosis/balantidiasis)


Morfologi  Hospes definitive: manusia, babi,  Trofozoid:  Kista
monyet - Oval, ditutupi silia - Spherical, ovoid, 60μ, makronukleus
 Protozoa usus terbesar jelas terlihat
 60-70μ - Sistostoma diujung anterior & sitopyge - Pada feses: bertahan 1-2 hari suhu
 Habitat: colon, >>caecum dujung posterior ruangan
- Nucleus (makro: spt ginjal, mikro: - Untuk pertahanan diri
spherical)
- Reproduksi: pembelahan transversal &
konjugasisexual

Siklus hidup
Kista tertelan bersama makanan/ Seksual = singami
minuman yang terkontaminasi Jadi trofozoid
Asexual= belah tranversal

Beberapa ada yang


invasi ke dinding kolon Membentuk kista (hanya
sebagai pertahanan diri, ada
makro&mikronukleus

Pathogenesis  Cara infeksi: tertelan kista


 Eksitasi: diduodenum dan biasanya tinggal di lumen host
 Tropozoid dapat invasi mukosa caecum dan colon → ulcerasi
 Tropozoid mensekresi hyaluronidase enzym: kolitis dengan banyak abses
Gejala, diagnosis, epid Gejala: Diagnosis Epidemiologi
 Ringan: asimtomatik  Jika pasien bekerja dekat babi  Zoonosis
 Akut: disentri  Trofozoid di tinja/biopsi  Dipengaruhi oleh sanitasi dan kebersihan
 Kronik: diare+konstipasi  Kista pada feses padat lingkungan
 Nyeri abdomen, mual, bb<<  Dapat dicegah dengan meningkatkan
kebersihan, bab pada tempatmya
Coccodia
Cryptosporidium Cyclospora cayetanensis Cystoisospora belli/Cystoisospora hominis
Penyakit  Cyprtosporidiosis  Cyclosporiosis  Isosporiasis/cystoisosporiasis
Penyebaran geografi  kosmopolit  kosmopolit: >> Negara  kosmopolit
berkembang (tropic&subtopic)
Hospes definitive  manusia dan hewan  manusia  manusia dan hewan
Prevalensi  >>anak ; AIDS 12-48%  Semua usia; >>anak  Jarang pada orang ; >>AIDS
Siklus hidup Ookista dinding tebal tertelan Ookista sporula Ookista dengan sporozoid tertelan

Autoinfeksi (ookista) Ekistasi Merozoid

Sporozoit → trofozoid Ookista unsporula Aseksual seksual

Merozoid ← meront tipe I Feses Sporozoid makro dan mikor gamet

Meront tipe II → merozoid Ookista difeses

Ziget ← makro dan mikro gamet

Ookista dinding tipis → auto infeksi


Ookista dinding tebal → feses
Mofologi  Sphrenical 4-5 μ  
Sporogony  2 macam ookista (dinding tebal dan tipis)  Butuh hari-minggu untuk  Bentuk ovoid 20-33 μ
 Ookista: infektif saat di ekistasi selesai sporulasi  Butuh 1-5 hari untuk jadi ookista matang
Habitat  Sel membrane epitel GIT  Intraseluler: usus halus 
Cara infeksi  Menelan ookista dari air atau makanan  Menelan ookista dari air atau  Menelan ookista dari air atau makanan
makanan
Masa inkubasi  2-10 hari (+ 7 hari)  + 1 minggu 
Gejala  Diare air, ≠darah, ≠mukus  diare air, nyeri perut  diare
 Mual muntah  mual muntah  kram perut
 myalgia, demam rendah,  infeksi ringan dan self limiting disease
lemas
Imunokompromais  kolera – seperti diare → dehidrasi; sal napas dan system   Diare dapat berat
hepato bilier (+)
Diagnosis  Sulit dibedakan dengan sel yeast→ dengan teknij acid  Pakai acid fast stain  Unstained or iodine – stained direct smear:
Ookista di feses fast training, antibody fluorescent direct, PCR menggunakan mikroskop cahaya
Epidemiologi  Hewan bisa jadi sumber infeksi  >>terjadi pada wisatawan  Hewan bisa jadi sumber infeksi
 Self limiting disease
Pencegahan  Minum air masak  Minum air masak  Minum air masak
 Ookista resisten thd klorine  Ookista resisten thd klorine  Ookista resisten thd klorine
 Personal hygiene semua buah/ sayur hrs di cuci dgn air  Personal hygiene semua buah/  Personal hygiene semua buah/ sayur hrs di cuci
bersih sayur hrs di cuci dgn air bersih dgn air bersih
Blastocystis hominis (blastocystosis)
Morfologi  Hospes reservoir: babi / anjing
 Polimor: vacuolar, granular, ameboid, kista
Vacuolar Granular Multivakuolar&avacuolar Ameboid Kista
 Mengandung sel  Mengandung byk  Mengandung vakuola  Sangat jarang (btk  Keras,resistive,
sphrenical dengan 1 granula kecil di kecil/ ≠vakuola didalam ireguler)  3-10μm diameter
vakuola besar sel kecil  Pseudopodia
sitoplasma/ di sentral  5-8μm diameter  2,6-7,8μm diameter  Dinding tebal,
vakuola  1-2 nukleus  Vakuola sentral besar enkapsulasi
 4-15μm, diameter; bisa ada/≠  Struktur mengandung
multiple nuclei (bs smp byk vakuola
4)  1-2nuklei
 Bentuk terbanyak
B.hominis
Siklus hidup
Tertelan kista tebal Ruptur Vakuolar multivakuolar Prekista Skizogoni

ameboid
Mitosis Kista tipis

Prekista

Keluar host Kista tebal Skizogoni

Gejala Diagnosis Epidemiologi Pencegahan


 Asimtomatik dan simtomatik  Sampel feses di mikroskop  Tropis dan subtropis  Cuci tangan dengan sabun sebelum
 Infeksi berat: diare air, nausea, nyeri memegang makanan dan setelah dari
abdomen, perianal pruritus, banyak toilet
flatus  Hindari air/makanan yang terinfeksi
Microsporidia
Morfologi Patogenesis dan gejala Diagnosis Pencegahan
 Obligat intraseluler  Kebanyakan enteroxytozoon kieneusi  adanya spora di feses dan duodenum-  hati2 ketika memegang cairan tubuh
 Keci (1,5-2,5mmx2,5-4mm) → dienterosit usus halus jejenum (pewarnaan trichrome dan personal hygiene
 Oval/silinder  encephalitozoon intestinalis → modifikasi, giemsa influrosent)  cuci tangan utk cegah infeksi primer.
 Punya dinding spora 2 lapis yang lamina propria  mikroskop elektron (gold standard)
tebal  ke2 nya menyebar lwt epitelium ke
 Siklus hidup→ aseksual(skizogoni)& VU dan pancreas dan vesica fellea
seksual(sporogony)  sebabkan diare persisten
FARMAKOLOGI
ANTELMINTIK
 Antelmintik / obat cacing: digunakan u memberantas / mengurangi cacing dlm lumen usus atau jaringan tubuh
 Sebagian besar antelmintik efektif terhadap parasit2 tertentu Perlu diagnosis jenis infeksi cacing dgn tepat sebelum menggunakan obat
 Sebagian besar diberikan oral, ada yg dosis tunggal (Single Dose /SD), ada yg efektif u bbrp cacing, ada yang perlu pencahar
 Mekanisme kerja:
- Bekerja sebagai agonis asetilkolin nikotinik ganglionik menyebabkan kontraksi otot cacing  c/ pirantel pamoat, oxantel pamoat
- Bekerja langsung / tidak langsung sebagai agonis GABA  paralisis flasid (kendur)  c/ piperazin
- Bekerja pada kanal ion klorida  c/ ivermektin
NEMATODA NEMATODA USUS/JARINGAN CESTODA
DIETILKARBAMAZID MEBENDAZOL NIKLOSAMID
 Obat pilihan I filariasis: menghilangkan mikrofilaria  Spektrum paling luas, ES <<  Terpilih u/ cacing pita pd manusia & hewan
W.bancrofti, B.malayi,Loa loa dari peredaran drh dgn  Efektif u/ cacing gelang, kremi, tambang, pita & T.  Cacing akan dirusak sebagian skoleks & segmen akan
cepat trichiura, trichostrongylus, untuk taeniasis & dicerna  tidak ditemukan di feses
 O. volvulus dws & mikrofilaria (nodulus), mikrofilaria S.stercoralis  efek bervariasi  Indikasi: T.solium, T.saginata,D.latum, H.nana
W. bancrofti (hidrokel) : ++  Mybbkan kerusakan struktur subselular & hambat  T.solium: harus diberikan pencahar, spy proglotid yg
 Cara kerja: sekresi asetilkolinesterase cacing, hambat ambilan mengandung telur tdk pecah → cegah sistiserkosis
- Menurunkan aktivitas otot cacing → paralisis glukosa →deplesi glikogen  ES: niklosamid sangat sedikit diserap→ hampir bebas ES
→mudah terusir dr tempatnya.  Cacing mati perlahan, efek memuaskan → 3 hr  Aman u/ kehamilan, malnutrisi, pasien dgn keadaan
- Perubahan permukaan membran mikrofilaria → pemberian obat umum buruk
lebih mudah dihancurkan oleh hospes  Sterilitas telur T.trichiura, tambang, askaris  Tablet kunyah 500 mg, dimakan dlm keadaan perut
 Pemberian topikal diserap konjungtiva → bunuh  Larva matang tdk terpengaruh kosong
mikrofilaria dlm humor akuosa (cairan mata)  Absorbsi buruk, melewati abs. lintas pertama.  SD: dws 2 g, anak >34 Kg 1,5 g, <34 Kg 1 g
 Absorbsi di usus: cepat, kadar puncak 1-2 jam, cepat→bioavaibilitas sistemik ↓↓, ekskresi lewat  Merupakan alternatif setelah ivermektin utk T. saginata,
distribusi ke jaringan merata (kec: lemak), wkt paruh: urin 48 jam. Absorbsi ↑↑ bila diberikan makanan D.latum & H.nana
30 jam diekskresi melalui urin, pemberian berulang: berlemak  Niklosamid tdk merusak telur T.solium yg ada di segmen
akumulasi  Absorbs yang buruk ini justru membantu kerja obat,  telur terlepas ke lumen usus  sistiserkosis  Perlu
 ES: relatif aman pd dosis terapi spt pusing, malaise, krn target ada di usus pemberian pencahar 1-2 jam sesudah menelan obat
nyeri sendi, anoreksia, muntah →merangsang  Tdk menyebabkan efek toksis sistemik→ aman u/ terakhir
SSP→reversibe (kalau obat dihentikan ES hilang) anemia, malnutrisis  Sistiserkosis mengurangi manfaat niklosamid
 Reaksi alergi: bukan krn obatnya, tp akibat parasit /  ES: diare, sakit perut ringan→sementara  T. saginata tdk perlu pencahar
substansi yg dilepas oleh parasit  Tikus  embriotoksik & teratogenik
 Gejala rx alergi: sakit kepala, malaise, udem kulit,  KI: kehamilan trimester I, anak < 2 th. Tp pd anak KI NIRIDAZOL
gatal hebat, papular rush, peningkatan KGB inguinal, disingkirkan krn efek obat lebih dibutuhkan  Sgt efektif u/ S. haematobium
hiperpireksia, takikardi → beri antihistamin,  Indikasi : enterobiasis, trichiurasis, ascariasis, kista  Menyebabkan kerusakan gonad schistosome, shg steril
kortikosteroid hidatid (dosis tinggi), intestinal capilariasis dan tdk akan berkembang biak.
 Sediaan: tablet oral 50,100,200 mg  Sediaan: tablet 100 mg, sirup 10 mg/ ml  Absorbsi cepat, kadar plasma rendah
 W.bancrofti,B.malayi,Loa loa → 2 mg/KgBB, 3 x hr,  Dosis 2 x 100 mg/hr, 3 hr → ascariasis, trikuris, cacing  ES: anoreksi, diare, sakit perut→ stop pengobatan →
10-30 hr. tambang, diulang 3 mggu hilang
 Pengobatan massal: 5-6 mg/KgBB 1 hr/mggu / per  T.solium→2 x 300 mg, 3-4 hr  KI: kehamilan, def.enzim G6PD, epilepsi, psikosis, gangg.
bulan 2-12 dosis + Albendazol 400mg  Kista hidatid: 50 mg/KgBB/ hr dlm 3 dosis selama 3 faal hati, ginjal, jantung
 WHO: tidak lagi digunakan utk terapi onkosersiasis bulan  Dosis 25 mg/KgBB terbagi 2 x , 5-7 hr
 Visceral larva migrans; 200-400 mg/hr; 5hr
INVERMECTIN  Enterobius: 100 mg SD diulang 2 mggu  Indonesia (-)
 Obat terpilih u/ onkosersiasis, berefek pd mikrofilaria  Cimetidine m↑ konsentrasi dlm drh, karbamazepin
di jaringan & rongga mata, embriogenesis cacing m↓ kadar dlm darah OKSAMNIKUIN
betina,  Pengulangan obat: utk mematikan telur2 yg masih  Efektif u/ S.mansoni dewasa & larva: S.haemobium &
 F. bancrofti  efek sama dengan dietilkarbamazin tersisa S.japonikum < efektif
 Margin of safety lebar, T ½ 10 – 12 jam, ekskresi via  Cacing keluar dr pblh drh mesenterika → hati→♂
feses, tdk melewati sawar otak PIPERAZIN menetap, ♀kembali & tdk bertelur
 SD: 200 mcg/KgBB; dosis diulang tiap 3 bulan s.d 12  Efektif u/ Ascaris & Enterobius  Absorbsi cepat, dpt dihambat o/ makanan,
bln  Blokade respon otot cacing thdp asetilkolin →  ES:pusing, kantuk, kejang pd rwyt epilepsi
 KI: kehamilan paralisis→ cacing mudah dikeluarkan  KI; Kehamilan, epilepsi, gagal jtg, ginjal
 ES: > ringan, demam, pruritus,nyeri: otot, sendi,  Batas keamanan lebar  Dosis tunggal 12-15 mg/KgBB; <30 Kg 20 mg/KgBB
kepala, kelj. Limfe, hipotensi  ES: mual, muntah, nyeri perut, nyeri kepala, alergi dalam dosis terbagi 2 x; 2-8 jam
 Terapi Onkosersiasis  hari I setelah single dose   Over dosis; inkordinasi / kelemahan otot, vertigo,  Masih digunakan di Amerika Selatan
reaksi Mazotti : demam, nyeri kepala, pusing, sulit bicara , bingung → hilang bila obat stop
mengantuk, lemas, ruam, gatal-gatal, mialgia,  KI: epilepsi→memperkuat efek kejang, kehamilan, METRIFONAT
artralgia, hipotensi, takikardi,limfangitis, gangguan faal hati & ginjal  Senyawa organofosfat  prodrug: dikonversi mjd
limfadenitis, edema perifer  Ascariasis:dws 3,5 g/x/hr, anak 75 mg/KgBB , 2 hr diklorvos  penghambat kuat asetilkolinesterase
 Reaksi Mazotti  timbul krn mikrofilaria yang mati, berturut-turut (memecah asetil kolin, neurotransmitter parasimpatis)
bukan karena toksik obatnya  Kremi : 65 mg/KgBB/hr, selama 7 hr, diulang setelah  Sbg alternatif utk S.haematobium, tidak efektif utk
1 -2 minggu S.mansoni & S.japonicum
 Kadar puncak 1-2 jam, T ½ 1,5jam
PIRANTEL PAMOAT  ES: gejala kolinergik ringan: mual, muntah, diare, nyeri
 Efektif: cacing gelang, tambang, kremi, T. orinetalis perut, bronkospasme, sakit kepala, berkeringat, lelah,
 Menimbulkan depolarisasi pd otot cacing → mati dlm hipersalivasi, pusing  terjadi dlm 30 menit  12 jam
keadaan spastis (masih kaku)  Jangan diberikan pada orang yg baru terpapar
 Absorbsi di usus tdk baik → efek selektif pd cacing insektisida, obat penghambat kolinesterase, ibu hamil
 ES: jarang, ringan; gangguan sal . Cerna, demam,  Obat pelumpuh otot harus disingkirkan, minimal 48 jam
nyeri kepala setelah metrifonat
 Kehamilan, anak < 2 th→tdk dianjurkan  Dosis 7,5-10mg/kgBB diberikan 3 kali dengan interval 14
 Tdk boleh digunakan bersama piperazin→ efek hari
berlawanan. Krn piperazin menyebabkan mati  Efektif utk profilaksis pd anak di daerah endemik dgn
paralisis pemberian 1 bulan sx
 Hati-hati: pdrt rwyt penykt hati → karna
meningkatkan SGOT PRAZIKUANTEL
 Tablet 250mg,125 mg,sirup 50 mg/ ml  Spektrum lebar,efektif:cestoda& trematoda
 SD; 10 mg/KgBB, dpt diberikan setiap saat, tdk  Cara kerja:
terpengaruh makanan - p↑ aktivitas otot cacing → paralisis→lepas
 Enterobiasis  diulang setelah 2 minggu  Vaskuolisasi & vesikulasi regumen cacing →isi keluar→
 Terapi N. americanus sedang & berat→ diberikan 3 pertahanan hospes dipacu→rusak
hari berturut-turut  PO absorbsi baik, kadar max 1- 2 jam, ekskresi melalui
urin dlm 24 jam
 Dpt mencapai cairan serebrospinal
 TIABENDAZOL  ES:sakit perut, anoreksia, pusing, sakit kepala
 Spektrum lebar, efektifitas Tinggi utk askariasis,  Jangan diberikan pd ibu hamil & menyusui, pdrt yg
strongiloidiasis,oksiurasis, larva migrans kulit, memerlukan kewaspadaan dlm tugasnya
trikuriasis & trikonosis akut  Sistiserkosis→ pengobatan harus di RS; ES: nyeri kepala,
 menghambat enz. Asetilkolinesterase, pd hewan bingung, ngantuk
coba: membunuh sebagian larva (Trichinella spiralis)  neurocysticercosis→ES oleh karena dosis obat↑↑ &
dlm otot matinya parasit
 Memiliki efek imunosupresi & anti - inflamasi→  Jangan digunakan :
mengurangi gejala krn parasit - ocular cysticercosis→ kehancuran parasit dpt
 Absorbsi cepat diusus, dapat diserap melalui kuli: sebabkan cacat menetap
kadar max 1 jam - anak umur < 4 th→ data klinis belum mendukung
 ES: anoreksia, mual ,muntah, diare, pusing, sakit
kepala,lelah, kantuk
 Dilaporkan: perianal rashes, tinitus, hiperglikemi,
konvulsi, hematuri, ikterus, kerusakan hati, Sindrom
steven Johnson (rx alergi)
 Terpilih u/ S.stercoralis, cutaneus larva migrans.
 Cacing tambang, kremi, ascaris, trikuris → tdk
dianjurkan, ada obat alternatif yg lebih aman
(mebendazol, pirantel pamoat)
 Dosis standar: 2 x 25 mg/KgBB 2 – 5 hari, diberikan
PO, dikunyah, sehabis makan
 Cutaneus larva migrans→salep tiabendazol 15 %
selama 5 hr
 KI: anak BB < 15 Kg, kehamilan, pasien dgn aktivitas
yg memerlukan kewaspadaan krn menyebabkan
ngantuk pusing

ALBENDAZOL
 Bekerja menghambat sintesis mikrotubulus  M<
ambilan glukosa scr irreversibel  parasit mati
perlahan2 krn kekuranngan glikogen
 Spektrum lebar, efektif u/ cacing kremi, gelang,
trikuris, tambang, S.stercoralis, merusak telur cacing
gelang, tambang & trikuris
 Memiliki efek larvasid  hydatid, cysticercosis,
N.americanus
 PO absorbsi cepat diusus, absorbsi meningkat bila
disertai makanan berlemak, T ½ 8-9 jam, distribusi
jaringan, cairan empedu, LCS, kista hydatid
 Dosis dws & anak > 2 th : 400 mg SD bersama makan,
c.kremi ulangi: 2 mggu
 N. americanus, S.stercoralis : 3 hr
 Neurocysticercosis: 15 mg/KgBB/hr, 1 bln:
pemberian steroid (utk atasi inflamasi) M absorbsi
albendazol
 Cutaneus larva migrans 200-400mg
 ES terapi singkat jarang: gangg GI, mual , nyeri
kepala, lesu, insomnia.
 ES terapi lama (kista hidatid 3 bln) alopesia,
leukopenia, Peningkatan enz. Aminotransferase 
reversibel, nyeri abdomen
 Toksisitas hewan: diare, anemia, depresi sumsum
tulang, tes fungsi hati abnormal, hipotensi,
embriotoksik & teratogenic
TOXOPLASMA GONDII
 Termasuk kelas sporozoa  berkembang biak dengan aseksual (skizogoni) dan seksual bergantian
 Termasuk ordo coccidia  perkembang biakan hanya pd 1 host definitive
 Hospes definitive: Felidae (kucing)
 Hospes perantara: manusia, hewan mamalia, unggas
 Penyakit ini ditemukan secara kosmopolit

PREVALENSI  Serologi orang yang punya antibody toxoplasma gondii sangat bervariasi
 Makin bertambah usia makin tinggi
 Wanita dengan riwayat aborsi
 Wanita hamil
 Ibu dengan riwayat bayi lahir mati
MORFOLOGI  Trachizoit Hospes
 Brakhizoit intermediate Hospes
 Gametosit definitive
 Oosit
 Sporozoit
 Bentuk tropozoid: spt bulan sabit satu ujung tumpul satu ujung lancip
PENULARAN

GAMBARAN KLINIS Acquired toxoplasmosis Congenital toxoplasmosis


 90%, infeksi asimptomatik  Ibu hamil terinfeksi menularkan kepada bayinya
 10%, gejala seperti flu, meriang, limfadenopati  Pada bayi hidrosefalus
 Selama imunokompeten akan baik-baik saja  Retardasi mental
 Berbahaya pada org imunokompresi  Anak dengan Chorio retinitis
- Mempunyai gejala central nervous system (kerusakan syaraf  Kebanyakan tidak ada gejala saat lahir, gejala timbul setelah bbrp bulan
pusat) atau tahun  berbahaya
- Pada hiv aids: toxoplasmic encephalitis >>  Beberapa lahir dengan kerusakan mata atau otak
- Retinochoroiditis, pneumonitis, atau penyakit sistemik lainnya  Bayi lahir dengan toxo:
 Kalau tidak ditemukan kelainan, tidak dilakukan terapi - Retardasi mental
- Kejang
- Serebral palsi, tuli, kelainan mata
- Microcephaly atau hydrocephalus
 Makin kecil umuran kehamilan ibu mengalami infeksi makin kecil
kemungkinan janin terinfeksi
 Makin tua umur kehamilan  kerusakan makin kecil
DIAGNOSIS  Hanya serologi, karna tidak mungkin ditemukan parasit
 untuk mendeteksi igG dan igM
 igM (+)  infeksi kongenital, krn igM diproduksi bayi
 kalau igG (+)  tunggu 3 bulan krn biasanya punya ibu
PROGNOSIS Acquired toxoplasmosis Congenital toxoplasmosis
 Baik pd org immunokompeten  Buruk, tgt kerusakan
 Buruk pada imunokompresi  Mengobati untuk mencegah kerusakan smkn parah
PENCEGAHAN  Mencuci daging, sayur dengan bersih di alir mengalir
 Memasakan dengan matang
 Mencuci alat2 masak dgn bersih
 Kalau sdg hamil jangan bermain dgn kucing
 Kucing peliharaan dibersihkan secara rutin

KULIT & KELAMIN


INFEKSI MENULAR SEXUAL
DEFINISI FAKTOR HIV AIDS GEJALA
Sekelompok penyakit  Perubahan demografi  Penularannya melalui hubungan  Keluarnya cairan dari alat kelamin laki-laki dan
menular/ infeksi menular  Jumlah penduduk b + seksual prempuan (mis : Gonore )
yang penularannya  Mobilitas masyrakat b +  Mempunyai IMS lain - Kuning: go dan non go (chlamidia)
terutama melalui hubungan  Kemajuan sosek & industri shg kebebasan b+ mempermudah terkena HIV/AIDS - Kental nanah
seksual yang meliputi:  Perubahan sikap dan perilaku - Abu-abu homogen: bacterial vaginosis
vaginal, anal, oral  Kurangnya pengetahuan tentang seksualitas dan  Seseorang yang menderita IMS - Hijau berbusa: trichomonas
IMS akan lebih mudah terkena  Luka pada alat kelamin: sifilis ulkus durum ;
 Fasilitas kesehatan kurang memadai HIV/AIDS herpes
 Banyak kasus tidak menunjukan gejala terutama - 20 x lebih besar  Tumor, benjolan , kutil  kondiloma, spt bunga kol,
pada awal mulainya infeksi - sudah mempunyai luka di jengger
 Merasa bahwa nantinya akan mudah diobati alat kelamin  Benjolan di lipat paha  LGP
 Golongan yang beresiko  Pembengkakan dilipat paha
- Umur muda , Laki-laki umur 20 – 24 tahun,  Nyeri ketika berhubungan , bak  pd wanita
Wanita umur 16 – 24 tahun umumnya
- Orang yang sering berganti pasangan  Nyeri dibagian perut bawah
- Pekerja Seksual Komersil  KOMPLIKASI:
- Kaum Homoseksual - Penyakit menjadi menahun (kronis)
- Kemandulan
- Kanker
- Sering keguguran
- Menular kepada bayinya
- Gangguan kehamilan
- HIV/AIDS
- Kematian
BAKTERI
GONORE KLAMIDIA VAGINOSIS BAKTERIAL ULKUS MOLE SIFILIS
 Infeksi dari bakteri : Neisseria  Ditular kan mell hub seks  Etiologi :  ETIOLOGI:  Sering disebut lues, rajasinga
gonorrhoeae Diplokokus, Gram (-),  Gejala : - Hemofilus - Haemophilus ducreyi,  Gejala pada mulanya tukak dikelamin
anaeorb obliga. intra dan ekstrasel - Keluar cairan vaginalis streptobasil gram kemudian tanpa diobati seperti sembuh
lekosit PMN putih encer (Gardnerella negatif tetapi proses masih ada didalamnya dan
 Sering disebut kencing nanah - kadang ada vaginalis)  Unna pappenheim: berlangsung bila tidak diobati.
 Gejala bercak darah dari - Mycoplasma bentuk 'peniti  Dilihat dari gejala infeksi ini terdiri dari 4
- Laki-laki : Masa inkubasi 2-5 vagina atau penis hominis, tertutup‘ bergerombol stadium:
hari. sakit pada waktu bak, - Kadang Bacteroides spp. 'school of fish' - Stad 1 gejala lokal pada tukak
keluar putih kekuningan dr menyebabkan  Gejala klinis :  Penularan: kontak - Stad 2 gejala pada kelenjar limphe
penis, kadang ada bercak darah peradangan - duh tubuh vagina seksual - Stad 3-4 gejala pada jaringan dan
- Wanita : masa inkubasi bs smp 2 dirongga panggul sedikit/ sedang  Inkubasi: 3 - 10 hari saraf (tahunan)
minggu krn anatomi - Masa inkubasi 1 – - bau amis spt ikan  Dapat ditularkan pada bayi wanita yang
>komplex. Cairan dari liang 5 minggu busuk, lebih bau Gambaran klinis : menderita IMS ini
vagina keputihan, kadang tanpa - Sekret pada setelah senggama  Papul ulkus yang sakit &  Diagnosa pasti harus dibantu dengan
gejala. uretra : jernih  - iritasi daerah lunak pemeriksaan darah
- Pada anak wanita di vagina, sedikit keruh, vagina & - Batas tegas  ETIOLOGI : Treponema palidum
wanita dewasa di endoservix. sering pagi hari sekitarnya  - Bergerigi - Mikros. lap. gelap (definitif
Karena pd dws epitel vagina - Disuria : pada gatal, rasa (polisiklis) diagnostic): kumparan bergerak
sudah matang pangkal muara terbakar. - Dasar : eksudat maju mundur
 Waktu inkubasi 1 hari smp dengan 1 uretra - 20% kasus   Autoinokulasi lesi - Pengecatan Burry dan Giemsa:
minggu - Gatal : sepanjang kemerahan, udem berhadapan (‘Kissing tdk bergerak, flouresensi kuning
 Keadaan lebih lanjut bisa infeksi alat saluran uretra vulva lession’) emas
yang lebih dalam. - Polakisuria - 50% asimtomatik  Adenopati inguinal unilat  Penularan:
 Penyebaran: - Gejala sistemik : - duh tubuh abu – & sakit  supurasi  - Seksual (cukup lama antara 9-90
- Inf GO diseminata demam, nyeri abu homogen pecah  bubo hr)
 TU ♀ ( haid ) kelenjar inguinal - pemeriksaan (limfadenitis bubo) - Pranatal
 Lesi kulit (keratosis GO,  LAB speculum: melekat  Ulkus phagadenikum   Gambaran klinis :
kertoderma GO), radang - Tak ditemukan T. pada dinding ulkus yg berat krn inf - S. akuisita:
sendi (artritis GO) vaginalis & C. vagina sekunder  SI :
- Go anorektal albicans (pada - eritem vagina & - Amputasi penis  ulkus durum
 Proktitis (radang anus/ preparat basah) vulva - Deformitas pd ♀  2-6 mgg
rektum), duh , darah, - Tak ditemukan  PEMERIKSAAN:  Ulkus Mixtum : ulkus  ulkus durum & bubo indolen
tenesmus  Gay Bowel diplococcus - Lab : clue cell (+) mole + ulkus T pallidum tdk nyeri  fokus primer 
Syndrome (hub seksual gonore (pada (sel epitel vagina  Ulkus mole, ulkus yang sembuh sendiri
anogenital) pemeriksaan diliputi kokobasil) sangat nyeri dgn eritema  S II :
gram)
- Go orofaring & edema disekelilingnya  Sindroma spt flu
 ♂ homo - Kultur GO, T. - Tes amin +(sekret  Limfadenopati generalisata
 ♀ oral (felasio) vaginalis, C. vagina + 1 tetes  Diagnosis :  Erupsi lokalisata/
 Faringitis, adenopati albican KOH 10%  bau  Dasar ulkus / aspirat generalisata
servikal  Kriteria uretritis : amis) bubo:  lokalisata : mukosa (mucous
 Pemeriksaan - Sekret uretra - pH. Vagina: 4,5 –  Giemsa / Wright / Unna patch), kulit (kondiloma lata,
- Duh tubuh : pengecatan (pengecatan 5,5 pappenheim S.psoriasiformis)
langsung / kultur diplokokus gram) leukosit - Biakan: agar  Biopsi ulkus : 3 Zona  lesi: macula eritem,
intra & ekstrasel Gram (-) PMN > 5 dg Casman  Singkirkan kausa ulkus makulopapuler
- Sumber : pembesaran - Kromatolografi : lain  S laten: gejala (-), STS (+)
 Milking dr pangkal penis 1000x succinat asam  S III :
diurut-urut sampai keluar - Sedimen urin asetat » Laktat Terapi :  Setelah 2 - > 20 th
duh tubuh Leukosit PMN >15  TERAPI  Azitromisin 1 g oral  Guma sifilitika  gangguan
 RT dirangsang prostat dg pembesaran 1. Topikal d.tunggal/ jantung
sampai keluar secret 400x - Krim sulfonamid  Seftriakson 250 mg im  Lesi anuler
- Kultur : Thayer Martin  KOMPLIKASI tripel : d.t/  5 bentuk neurosifilis
- Rx (+) oksidase : tetrafenil - epididimitis penyembuhan 14  Eritromisin basa 4 x 500  Kardiovaskuler
etilendiamin klorida  merah - Prostatitis – 86% mg/7 hr
lembayung - Proktitis - Supositori  Ulkus sakit sekali ?  - S. kongenital:
- Meragi glukosa - Striktur uretra tetrasiklin vaginal kompres dingin  Dini/precox (< 2 thn)
 TERAPI - Infertilitas  penyembuhan  Aspirasi kelenjar inguinal  Anak mata melotot, kepala
- Kombinasi Tx / Go & Klamida  TERAPI 98%
besar, kulit keriput (the little
- Dewasa tanpa komplikasi : - Tetrasiklin : 4 x - Klindamisin CR 2%
old man)
 Seftriakson 125 mg im 500 mg/hr ( 7 hari intravag, 7 hr,
 Bula pd telapak tangan &
d.tunggal  bs buat ibu ) sebelum tidur.
kaki (pemfigus sifilitika)
- Eritromisin : 4 x 2. Sistemik :
hamil  Perut membesar seperti
 Sefiksim 400 mg oral d.t 500 mg/hr ( 7 hari  Metronidazol :
katak hepatomegali (‘frog’s
(drug of choice) )  bs buat ibu  2 x 500 mg (7
belli’)
hamil hari) oral
 Siprofloksasin 500 mg oral  1- 4 minggu meninggal
- Doksisiklin : 2 x  2 gr hr I & III
d.t
100 mg/ hr ( 7  Lanjut : tarda (>2 thn)  trias
 Ofloksasin 400 mg oral d.t (oral 1)
Hutchinson
 Doksisiklin 2x100 mg/hr 7
hari )  Ampisilin /
 Pencegahan :  Gigi Hutchinson
Amoksilin : 4 x 500
hr
- Selama  Keratitis interstisial
mg (7 hari) oral
 Tuli N VIII
pengobatan  Klindamisin 2 x 300
jangan  Stigmata sifilitika
mg, 7 hr
berhubungan  Dahi menonjol
seksual  Mandibula menonjol
- Pengobatan  Hidung plana
terhadap mitra  Sabre tibia
sexual  Periostitis  pseudoparalisis
 Tindak lanjut : parrot
- kontrol minimal 3  Maksila hipotrofi
x dg interval 7 hari - S. laten pada S. akuisita /
S.kongenital
 DIAGNOSIS
- S I: mikroskopis
- S II: Gamb. Klinis
 Mikroskopis (+/-)
 TSS selalu reaktif
 VDRL min 1/16 TPHA 1/80
- S laten: TSS reaktif, tak ada lesi
- S III: biopsi organ
 TSS darah & /cairan otak

- Tes serologi sifilis (TSS) 


presumptive diagnostic:
 TSS treponemal : bersifat
spesifik
 TPHA
 FTA – ABS
 TSS nontreponemal (reagin):
Tdk spesifik
 Wasserman
 VDRL, RPR
- Tes reagin utk :
 Tes penapisan/screening tes
 Menilai efektivitas terapi
 Mendeteksi kekambuhan
 Mendeteksi reinfeksi
 TERAPI
- S I, S II dewasa: BP 2,4 ju im
d.tunggal
- S I, S II anak: BP 50.000 U/kg im
d.t maks 2,4 ju
- Dewasa, S. laten dini: BP 2,4 ju im
dosis tunggal,
Lanjut : BP 2,4 ju im /mgg 3 mgg
- Anak: S.laten dini : BP 50.000 u/kg
im d.t maks 2,4 ju
Lanjut : BP 50.000 u/kg im/ mgg
3mgg
- S III bukan neurosifilis: BP 2,4 ju
im/mgg 3 mgg
- Neurosifilis: PG in aqua 12-24 ju /
hari :2-4 ju IV / 4 jam 10-14 hari

Anda mungkin juga menyukai