Anda di halaman 1dari 8

Ny.

M, 59 th

Infus line 1 : RL 500 cc (loading dose), jika JVP meningkat hentikan infus dan tetesan menjadi asnet

Jika JVP tidak meningkat lanjutkan sampai 1000 cc/jam, dan selanjutnya turunkan bertahap

Infus line 2 : drip NaCl 3% 500 cc/24 jam

Bolus D40% 4 flakon -> cek ulang GDS 2 jam post bolus D40%

O2 3-5 lpm, nasal kanul

Pasang kateter

Inj.OMZ 1x1 vial, IV

Injeksi ondansetron 3x1, IV

Sukralfat syrup 4XC1, PO

Anamnesis :

Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan muntah-muntah sebanyak 5x sejak 1 hari SMRS.
Muntahan dikatakan hanya keluar air dan pasien menolak makan maupun minum apapun. Pasien juga
mengeluhkan lemas dan mual. Adanya demam disangkal oleh pasien.

Pemeriksaan fisik :

\KU : tampak sakit sedang

Kesadaran : CM

TD : 90/p

N : 115 x/menit

R : 28 x/menit

S : 36,7 C

SpO2 : 97%

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Leher : peningkatan JVP (+)

Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-

Abdomen : datar, supel, BU +, nyeri tekan epigastrium (+)

Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)


Hasil laboratorium :

Hb 10,4

Ht 31

Leukosit 5200

Trombosit 275000

GDS 44

SGOT 28,1

SGPT 16,9

Ureum 16,9

Kreatinin 0,90

Natrium 115

Kalium 4,70

Diagnosis :

Syok hipovolemik e.c gastropati dengan vomitus

Hyponatremia

hipoglikemia
An. R, 12 th, 38 kg

Infus RL 20 tpm, makro

Injeksi cefotaxime 3x1 gr, IV, skin test terlebih dahulu

Injeksi OMZ 1x1 vial, IV

Injeksi ondansetron 3x1, IV

Paracetamol tablet 3x1 tab, PO

Diet makanan lunak

Anamnesis :

Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan demam yang hilang timbul sejak 7 hari SMRS.
Demam dirasakan dari sore ke malam hari. Selain demam pasien juga mengeluh adanya nyeri ulu hati
yang tidak menjalar sejak 5 hari SMRS. Pasien juga mengeluh sulit BAB sejak 7 hari SMRS. Mual (+),
muntah (+) sebanyak 3x dan muntahan yang keluar adalah makanan. Lidah pasien juga terasa pahit
sehingga nafsu makan menjadi turun.

Pemeriksaan Fisik :

KU : tampak sakit sedang

Kesadaran : CM

TD : 110/70

N : 102 x/menit

R : 22 x/menit

S : 37,8 C

SpO2 : 99%

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Lidah : typhoid tongue (+)

Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-

Abdomen : datar, supel, BU +, nyeri tekan epigastrium (+)

Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Hasil laboratorium :
Hb 13,7

Ht 39

Leukosit 10.400

Trombosit 422.000

S.typhi O 1/320

s.paratyphi AO 1/80

s.paratyphi BO 1/80

s. typhi H 1/40

s. paratyphi CH 1/40

diagnosis:

Demam Typhoid
Tn. K, 29 th

Infus RL 20 tpm makro

Injeksi ceftizoxyme 2x1 gr, IV

Infus metronidazole 3x500 mg, IV

Injeksi ketorolac 3x1, IV

Injeksi OMZ 1x1, IV

Infus paracetamol 3x500 mg, IV

Advis SpB :

Perbaiki KU

Cek DR ulang

ACC ruang rawat

Anamnesis:

Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan nyeri perut terutama pada bagian kanan bawah.
Sebelumnya pasien sempat di operasi laparotomi pada 7 hari SMRS di RS Muhamadiyah Bandung.
Dikatakan setelah operasi tidak ada nanah maupun darah yang keluar dari bekas luka operasi, namun
perut masih terasa nyeri. Pasien juga mengeluhkan adanya demam yang tidak begitu tinggi.

Pasien sempat di USG setelah laparotomy, dan dikatakan masih terdapat cairan sugestif pus di perutnya.

Pemeriksaan fisik :

KU : tampak sakit sedang

Kesadaran : CM

TD : 120/70

N : 96 x/menit

R : 20 x/menit

S : 37,8 C

SpO2 : 99%

Mata : konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)

Leher : peningkatan JVP (-)

Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : VBS ka=ki, rh-/-, wh-/-


Abdomen : datar, supel, tampak luka tertutup perban, BU +, nyeri tekan di seluruh lapang perut (+)

Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Hasil laboratorium :

Hb 6,5

Ht 18

Leukosit 22100

Trombosit 457.000

Golongan darah AB

Rhesus positif

Diagnosis :

Anemia e.c suspek perdarahan intra abdomen

Intra abdominal abses


An. P, 5 th, 15 kg

O2 3lpm, nasal kanul

Nebu combivent ½ ampul tiap 8 jam

Infus RL 1500 cc/24 jam

Injeksi cefotaxime 3x500 mg, IV skin test terlebih dahulu

Paracetamol syrup 3xcth 1,5, PO

Anamnesis :

Pasien datang ke IGD RSUD Soreang dengan keluhan sesak sejak 2 hari SMRS dan dirasakan semakin
memberat sekitar 5 jam SMRS. Ibu pasien menyangkal anaknya mempunyai riwayat penyakit asma.
Riwayat pernah atau sedang berobat TB disangkal. selain sesak, pasien juga dikatakan mengalami
demam yang tidak begitu tinggi sejak 2 hari SMRS. Ibu pasien belum meminumkan obat apapun ke
anaknya. Adanya mencret dan muntah disangkal.

Pemeriksaan fisik ;

KU : tampak sakit sedang

Kesadaran : CM

N : 130 x/menit

R : 34 x/menit

S : 37,6 C

SpO2 : 97% dengan O2 3lpm nasal kanul

Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)

Leher : peningkatan JVP ()

Cor : BJ S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)

Tampak retraksi suprasternal

Pulmo : VBS ka=ki, rh+/+, wh-/-

Abdomen : datar, supel, BU +, nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas : akral hangat, crt <2 s, edema (-)

Hasil laboratorium :

Hb 14,0

Ht 42
Leukosit 14.100

Trombosit 363.000

GDS 100

Rencana : foto toraks AP

Diagnosis :

Bronkopneumonia

Anda mungkin juga menyukai