ISI
C. Bahaya (hazard)
Bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk
muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai
kejadian hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimana-
mana baik ditempat kerja maupun dilingkungan, namun bahaya akan menimbulkan
efek jika terjadi sebuah kontak atau eksposur (Tranter, 1999).
Hazard adalah suatu potensi bahwa dari suatu urutan kejadian (event) akan
timbul suatu kerusakan atau dampak yang merugikan. (
Berdasarkan karakteristiknya dampak yang diakibatkan oleh suatu jenis
bahaya maka jenis bahaya dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Bahaya Keselamatan (Safety Hazard)
Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada timbulnya kecelakana
yang dapat menyebabkan luka (injury) hingga kematian, serta kerusakn property
perusahaan. Dampaknya bersifat akut. Jenis bahaya keselamatan antara lain:
a. Mechanical hazard
Bahaya yang terdapat pada benda atau proses yang bergerak yang dapat
menimbulan dampak, seperti tertusuk, terpotong, terjepit, tergores, terbentur,
dll.
b. Electrical hazard
Merupakan bahaya yang berasal dari arus listrik
c. Chemical hazard
Bahaya bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair dan padat yang mempunyai
sifat mudah terbakar, mudah meledak dan korosif.
2. Bahaya Kesehatan
Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada kesehatan, menyebabkan
gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja. Dampaknya bersifat kronis. Jenis
bahaya kesehatan antara lain:
a. Hazard fisik, misalnya yang berkaitan dengan peralatan seperti temperature
ekstrim, kelembaban, kebisingan, radiasi, pencahayaan, getaran, dll.
b. Hazard kimia adalah kecederaan akibat sentuhan dan terhidu bahan kimia.
Contohnya, bahan-bahan kimia seperti asaid, alkali, gas, pelarut, simen, getah
simetik, gentian kaca, pelekat antiseptic, aerosol, insektisida, dll. Bahan-bahan
kimia tersebut berbahaya dan perlu diambil langkah-langkah keselamatan
apabila mengendalinya.
c. Hazard biologi, misalnya yang berkaitan dengan makhluk hidup yang berada
di lingkungan kerja seperti virus, bakteri, tanaman, burung, binatang yang
dapat menginfeksi atau memberikan reaksi negative kepada manusia.
d. Hazard psikososial, yang berkaitan aspek social psikologis maupun organisasi
pada pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat memberi dampak pada aspek
fisik dan mental pekerja. Misalnya pola kerja yang tidak beraturan, waktu
kerja yang diluar waktu normal, beban kerja yang melebihi kapasitas mental,
tugas yang tidak bervariasi, suasana lingkungan kerja yang terpisah atau terlalu
ramai, dsb.
e. Hazard ergonomic, yang termasuk di dalam kategori ini antara lain desain
tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan
aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan, pergerakan yang berulang-ulang.
F. Resiko
Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa selama selang waktu tertentu yang mana peristiwa tersebut menyebabkan
suatu kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak begitu berarti maupun kerugian
besar yang berpengaruh kelangsungan hidup dari suatu perusahaan.
resiko dapat dibagi menjadi 5 macam antara lain:
1. Resiko keselamatan
Resiko ini secara umum memiliki ciri-ciri antara lain probabilitas rendah, tingkat
pemaparan yang tinggi, tingkat konsekuensi kecelakaan yang tinggi, bersifat akut
dan menimbulkan efek secara langsung. Tindakan pengendalian yang ahrus
dilakukan dalm respon tanggap darurat adalah dengan mengetahui penyebabnya
secara jelas dan lebih focus pada keselamatan manusia dan pencegahan timbulnya
kerugian terutama pada area kerja.
2. Resiko Kesehatan
Resiko ini umumnya memiliki cir-ciri antara lain memiliki probabilitas tinggi,
tingkat pemajanan yang rendah, konsekuensi yang rendah, meliki masa laten yang
panjang, efektidak langsung terlihat dan bersifat kronis. Hubungan sebab akibat
tidak mudah ditentukan. Resiko ini focus pada kesehatan manusia.
3. Resiko Lingkungan dan ekologi
Resiko ini memiliki ciri-ciri antara lain melibatkan interaksi yang beragam antara
populasi dan komunitas ekosistem pada tingkat mikro maupun makrro, ada
ketidakpastisn yang tinggi antara sebab dan akibat.Resiko ini focus pada habitat
daan dampak ekosistem.
4. Resiko Kesejahteraan masyarakat
Resiko ini memiliki ciri-ciri yang berkaitan dengan persepsi kelompok atau umum
performance sebuah organisasi, nilai property, estetika, dan penggunaan sumber
daya yang terbatas. Fokus pada niali-nilai yabg terdapat dalam masyarakat dan
persepsinya.
5. Resiko keuangan
Ciri-ciri dari resiko ini antara lain memiliki resiko yang jangka panjang dan jnagka
pendek dari kerugian property, yang terkait dengan perhitungan asuransi,
pengembalian investasi. Resiko ini pada umumnya menjadi pertimbangan utama,
khususnya bagi pemilik perusahaan dalam setiap pengambilan keputusan, dimana
setiap pertimbangan akan selalu dengan finansial dan mengacu pada tingkat
efektif dan efisien.
G. Pengendalian Bahaya
A. Simpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi
kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja,
tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Namun dalam melaksanakan tindakan keperawatan masih
banyak perawat yang tidak menjaga teknik antiseptic seperti mencuci tangan,
memakai APD. Oleh karena itu banyak perawta yang tertular penyakit dari pasien
yang ditanganinya. Selain itu masih banyak perawat yang tidak menggunakan SOP
dengan baik.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja diperlukan adanya
Hazard.
2. Bagi perawat harus melakukan tiknik antiseptic dan memakai APD guna
mencegah terjadinya penularan penyakit.
3. Pihak RS sebaiknya dapat melakukan sosialisasi tentang K3.
DAFTAR PUSTAKA