Bahan Ajar
Bahan Ajar
2018 OLEH :
BAHAN AJAR larutan
Nurdiana, S.Pd.
Linda Silvia, S.Si
Larutan
Penyusun
NIP. 198312072010012002
Cover ................................................................................................................. i
PETA KONSEP
LARUTAN 2
2
Campuran homogen antara
Memiliki karakteristik
Kepekatan dinyatakan dalam
sifat bahan
Konsentrasi
3
B BAHAN AJAR
1. Pendahuluan
Dalam dunia kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari
dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya sedikit didalam larutan disebut
zat terlarut atau solut, sedangkan jumlahnya yang lebih banyak dari
pada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarut atau solvasi. Contoh larutan yang umum sering di jumpai
adalah padatan yang di lakukan dalam cairan. Seperti garam atau gula
yang dilarutkan dalam air. Gas dapat pula dilakukan dalm cairan.
Setelah itu, airan dapat pula larut dalam cairan lain,dan gas larut
dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloy dan mieral
tertentu.
Dalam pembutan larutan, dapat diketahui reaksi reaksi apa saja yang
terjadi jika zat terlarut dan zat pelarut saling bercampur membentuk
larutan. Reaksi-reaksi yang muncul itu tidak hanya terjadi dalam
labotarium namun juga bisa terjadi dialam kita. Sehingga percobaan ini
juga sangat erat kaitannya dengan keterampilan dasar dalam bekerja di
labotarium kimia.
4
Larutan biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang merupakan
campuran homogen.
2. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis konsep pembuatan larutan dan sifat-sifatnya
4.5 Membuat larutan dengan konsentrasi dan volume tertentu
4. Tujuan Pembelajaran
5
dengan memperhatikan sifat zat terlarut dengan teliti dalam
kelompok kerja.
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu bekerjasama
menjelaskan sifat-sifat larutan berdasarkan nilai pH menggunakan
indikator universal dengan tepat.
6. Materi
6.1 Pendahuluan
6
Reaksi kimia di alam dan dilaboratorium kebanyakan berlangsung tidak
dalam bentuk senyawa murni melainkan dalam bentuk larutan. Pada
akhir modul ini peserta didik diharapkan mampu membuat larutan dari
larutan pekat dan padatan murni. Larutan yang akan di buat harus
bisa dinyatakan konsentrasinya dengan beberapa satuan.
Ada banyak jenis larutan disekitar kita seperti yang tertera pada tabel
1. Tapi disini hanya akan dibahas beberapa larutan yang mungkin
sering kita temui setiap hari.
Contoh Zat
larutan terlarut
Gas Cairan Padatan
Gas Udara (oksig Uap air di udara Bau suatu zat padat
en dan gas- (kelembapan) yang timbul dari
gas lain larutnya molekul
dalam nitrog padatan tersebut di
en) udara
Cairan Air Etanol dalam Sukrosa (gula)
terkarbonasi air; campuran dalam air; natrium
(karbon berbagaihidrok klorida (garam dap
dioksidadala arbon (minyak ur) dalam
m air) bumi) air;amalgam emas
dalam raksa
Padatan Hidrogen lar Air dalam arang Aloi logam
7
ut dalam aktif; uap air seperti baja dan du
logam, dalam kayu ralumin
misalnya pla
tina
Pada jenis larutan ini gaya tarik antara solute lebih dominan daripada
larutan antara cairan dengan cairan. Dalam suatu zat padat, molekul-
molekul atau ion-ionnya tersusun dengan baik dan gaya tariknya
maksimum. Agar terbentuk suatu larutan, gaya tarik antar partikel
solut dan solven harus baik. Seperti proses larutnya gula dalam air.
8
2. Larutan dari cairan dalam pelarut cair
9
Korosif Asam-asam Merusak benda
Racun Benzena,toluena Kanker
Pencemar Limbah kimia pencemaran
10
10
(sangat mudah terbakar.
Bahan dengan label Extremely Flammable memiliki titik nyala pada suhu
0 derajat Celcius dan titik didih pada suhu 35 derajat Celcius. Bahan ini
umumnya berupa gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung
kedap udara bertekanan tinggi. Frase-R untuk bahan amat sangat
mudah terbakar adalah R12.
4. Toxic (Beracun)
Simbol bahan kimia disamping mengunjukan
bahwa bahan tersebut adalah bahan beracun.
Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia
tersebut bisa bersifat akut dan kronis, bahkan bisa
hingga menyebabkan kematian pada konsentrasi
tinggi. Keracunan karena bahan dengan simbol di
atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk
melalui mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi)
atau melalui kontak dengan kulit.
Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen triklorida
dan merkuri klorida. Bekerja dengan bahan-bahan tersebut harus
memperhatikan keselamatan diri. Hindari kontak langsung dengan kulit,
menelan, serta gunakan selubung masker untuk mencegah uapnya
masuk melalui pernafasan.
6. Corrosive (Korosif)
Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa
suatu bahan tersebut bersifat korosif dan dapat
11
11
merusak jaringan hidup. Karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya
bisa dilihat dari tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif
lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa contoh bahan
dengan simbol ini misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup
uap dari bahan ini, jangan pula membuatnya kontak langsung dengan mata
dan kulit Anda. Mereka juga bisa menyebabkan iritasi. Frase-R untuk
bahan korosif yaitu R34 dan R35.
Selain 7 sifat diatas, beberapa sifat zat untuk bahan kimia padat
disimbolkan pada tabel 3.
12
12
6.4 Konsentrasi
Konsentrasi berkaitan dengan kepekatan, yaitu jumlah relatif antara
pelarut dan terlarut. Larutan yang mengandung banyak zat terlarut
disebut pekat, sedangkan yang mengandung sedikit zat terlarut disebut
encer. Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat
terlarut dan pelarut di dalam larutan. Konsentrasi umumnya
dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total
zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan
jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi
adalah molar, persen massa, persen voulme, ppm, bpj. Sementara itu,
secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan
sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
1. Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter
(1000 mL) larutan (Ingat: tiap liter larutan, bukan pelarut).
Molaritas atau kemolaran dinyatakan dengan M dan satuannya
adalah mol L-1atau M.
n
M=
V
massa terlarut
Kadar ( massa )= x 100
massa larutan
13
13
3. Persen Volume
Untuk larutan yang zat terlarutnya berupa cairan, kepekatannya dapat
dinyatakan dengan persen volume. Persen volume menyatakan jumlah
volume zat cair (ml) dalam 100 ml larutan. Satuan konsentrasi dalam
persen volume adalah %.
Volume terlarut
Persen Volume= x 100
Volume larutan
b) Melarutkan
14
benar, pemindahan dan pengencerannya sampai volume
tertentu dengan menambahkan aquades
Keterangan:
Vawal = volume sebelum pengenceran
Mawal = molaritas sebelum pengenceran
Vakhir = volume sesudah pengenceran
Makhir = molaritas sesudah pengenceran
Keterangan :
(a) Pengukuran volume larutan pekat
(b) Menuangkan dalam labu ukur
(c) Penambahan air murni sampai tanda batas labu ukur
15
15
(d) Pengocokan larutan hingga homogen
1. Asam
2.Basa
16
16
Basa menyebabkan perubahan warna pada zat warna
tumbuhan: misalnya mengubah warana lakmus dari
merah menjadi biru.
Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik.
3. Indikator
Asam Basa
a) Celupkan kertas
17
17
indicator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai
pH-nya ataumeneteskan indikator universal padal aruta
yang diselidiki
b) Amati perubahan warna yang terjadi
c) Bandingkan perubahan warna dengan warna
standar
Sumber : https://indonesian.alibaba.com
7. Rangkuman
1. Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih.
bahan padatan
cara pengukuran takaran menggunakan neraca analitik karena
menggunakan zat padat, menghitung konsentrasi bahan padatan
menggunakan rumus
bahan cairan
cara pengukuran menggunakan pipet volume karena merupakan zat
cair. Selanjutnya menghitung konsentrasi bahan
cairan menggunakan rumus pengenceran yaitu M1V1 = M2V2.
3 Penentuan sifat dari larutan asam, basa dan garam (larutan netral)
mengunakan kertas lakmus dan indikator universal.
8. tes formatif
18
18
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat !
1. Massa jenis H2SO4 (Mr = 98) pekat 49% massa adalah 1,3 kg/L.
H2SO4 pekat yang dibutuhkan untuk menghasilkan 260 mL H2SO4
0,05 M adalah…
19
19
Sumber Rujukan
Purba, M. 2010. Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK dan MAK
Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Saidah, A. dan Michael Purba. 2017. Kimia SMK/MAK Kelas X Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa. Jakarta : Erlangga
Tim Penyusun. 2016. Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kimia SMK. Available :
http://bukusekolahdigital.com/data/2013/
Johari, J.M.C dan M. Rachmawati. 2009. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta :
Esis
Anonim (3). 2018. [Artikel Online]. Available : Anonim (3). 2018. [Artikel Online].
Available :
http://kimiaanalitiksandikarsa2014c30.blogspot.com/2015/01/
tahapan-pembuatan-larutan.html
20
20