Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jajanan, mungkin yang kita ketahui jajanan adalah sejenis makanan
ringan. Makanan ringan ini memang banyak diminati oleh orang dewasa
maupun anak-anak. Tapi sebagian besar anak-anak lebih banyak menyukai
makanan ini karena mereka merasa tertarik dengan bentuknya yang menarik,
beraneka ragam,dan rasanya yang enak. Makanan ringan ini sering kita jumpai
di depan sekolah SD, toko-toko, ataupun di supermarket terdekat.

Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari


kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari
berbagai golongan apapun pada umumnya menyukai jajan. “Budaya jajan
menjadi bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia dan kelas sosial,
termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Kandungan zat gizi pada
makanan jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya yaitu sebagaimana kita
ketahui makanan utama, makanan kecil (snack), maupun minuman.

Makanan jajanan memiliki beberapa keunggulan, akan tetapi makanan


jajanan diduga juga beresiko khususnya terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat
secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua
menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini
dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan yang perlu diperhatikan
selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut, karena
kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Dengan kata lain bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan
bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum.
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari
memperhatikan makanan yang kita konsumsi, jangan terlalu banyak makanan
yang mengandung gula dan makanan yang lengket.

Pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi,
teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap struktur gigi dan gusi.
Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang dilakukan oleh
dokter gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan
merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan
sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu


kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan
kesehatan tubuh secara keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang
lebih baik lagi. Sehingga kesehatan jasmani dan rohani seperti yang diharapkan
akan tercapai. Menurut WHO karies gigi (gigi berlubang) adalah problem
kesehatan utama di mayoritas negara-negara industri dan dialami oleh 60-90%
anak usia sekolah.

Tingginya derajat kerusakan gigi pada anak-anak disebabkan


kurangnya kemampuan menjaga kebersihan gigi dan juga diakibatkan oleh
faktor makanan. Kondisi tersebut tidak lepas dari peranan orang tua, yang
seharusnya mengajarkan anak mereka menjaga kebersihan gigi. Dalam
memberikan pendidikan kesehatan fisik pada anak seringkali orangtua dan
guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal gigi bermasalah
dapat membuat anak kehilangan berbagai momentum perkembangannya.
Kesehatan gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada proses perkembangan
dan pembelajaran anak. Bagaimana anak dapat menyerap informasi dan
stimulus lingkungannya jika ia sakit gigi? Bagaimana si kecil dapat bermain
dalam kelompok jika ia diolok-olok karena mulutnya mengeluarkan bau tak
sedap? Proses pembelajaran itu dapat terhambat hanya karena masalah
kesehatan gigi, karena masalah gigi bisa membuat anak kehilangan percaya
diri, sekaligus kehilangan konsentrasi. Gigi yang apik, sehat dan terawat sangat
penting untuk membangun rasa percaya diri anak sejak usia dini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah, “Bagaimana pengetahuan siswa-
siswi tentang pengaruh mengkonsumsi jajanan dilingkungan sekolah
terhadap kesehatan gigi dan mulut”.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis seberapa besar pengetahuan siswa-siswi tentang
pengaruh mengkonsumsi jajanan dilingkungan sekolah terhadap
kesehatan gigi dan mulut di SDN Lok Gabang.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan antara mengkonsumsi jajanan dengan
kesehatan gigi dan mulut pada anak
b. Mengetahui makanan yang baik dan tidak baik untuk gigi dan
mulut
c. Mengetahui masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut yang
diakibatkan oleh jajanan di lingkungan sekolah
d. Mengetahui cara untuk mencegah masalah-masalah kesehatan
gigi dan mulut yang diakibatkan oleh jajanan di lingkungan
sekolah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makanan Dan Makanan Yang Sehat


Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-
hewanan dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan
dimakan oleh manusia, untuk memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin.
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gisi yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makanan sehat mengandung gizi yang
seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan
memerlukan memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap
terjaga kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Jika makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka
pertumbuhan dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik
perkembangan fisik, maupun otak atau inteligensi.
Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah
makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-
buahan serta makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang yang
mengira bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari restoran
mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat
padahal nyatanya tidak.
A. Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis adalah:

B. 1. Dr. Suparyanto, M. Kes

C. Makanan sehat adalah makanan yang dengan meramu berbagai jenis


makanan yang seimbang, sehingga terpenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh dan
mampu dirasakan secara fisik dan mental.
D. 2. Hulme
E. Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan mampu
menikmati makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan
pokok dan makanan penunjang, yang disebut dengan empat sehat, lima
sempurna.
F. 1. Makanan Jajanan
G. Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan
makanan jajanan adalah murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak
dan cocok dengan selera semua orang.
H. Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah
makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang
berada di tempat-tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah
sakit, sekolah, dan pedagang yang berjalan keliling, yang sudah
dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.
I. 2. Jenis-Jenis Makanan Jajanan
J. Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki
lima maupun di kanti-kantin sekolah dapat digolonkan menjadi tiga
golongan, yaitu:
K. 1. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang
goreng, dan lain sebagainya.
L. 2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie
bakso, nasi goreng, dan sebagainya.
M. 3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur,
jus buah, dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi, tanpa
proses pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.
N. 3. Jenis-jenis makanan yang perlu dihindari
O. 1. Lemak trans
P. Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam
tubuh, tapi juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat
pada penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat
akan menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.
Q. 2. Lemak jenuh
R. Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi
dalam jangka panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak
pada pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini
terjadi pada pembuluh arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi
demensia.
S. 3. Gula tambahan
T. Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan
menyebabkan protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna.
Dampak lainnya adalah mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat
kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap
sajian.
U. 4. Sirup
V. Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan
menyebabkan
W. disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai
pengganti, pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
X. 5. Karbohidrat sederhana
Y. Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang
Indonesia, rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah
melahap pizza atau semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan
karbohidrat sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks
yang kaya serat. Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan ini
menjaga kadar gula darah tetap normal.

Z. Nama Kegiatan
Penyuluhan tentang Hubungan Antara Jajanan Di Lingkungan Sekolah Dengan
Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak.

AA. Peserta
19 orang siswa-siswi SDN Lok Gabang.

C. Langkah Pencapaian Tujuan


1. Tahap persiapan
a. Membentuk kepanitiaan kegiatan
b. Melakukan koordinasi untuk menetukan waktu pelaksanaan pertemuan.
c. Menyusun proposal (pre planning).
d. Melakukan proses bimbingan pelaksanaan kegiatan.

2. Tahap-tahap pelaksanaan.
a. Tempat : SDN Lok Gabang
b. Waktu :
 Hari :
 Tanggal :
 Pukul :

c. Pelaksana :
1. Seluruh mahasiswa kelompok II mata kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat Prodi DIII Keperawatan Gigi POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN

d. Pembimbing :
1. Dosen pembimbing kelompok II mata kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat Prodi DIII Keperawatan Gigi POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN

e. Strategi atau langkah pelaksanaan


1. Kegiatan :
a. Memberikan pengetahuan mengenai hubungan antara
mengkonsumsi jajanan dengan kesehatan gigi dan mulut pada
anak.
b. Memberikan pengetahuan mengenai makanan yang baik dan
tidak baik untuk gigi dan mulut.
c. Memberikan pengetahuan mengenai masalah-masalah kesehatan
gigi dan mulut yang diakibatkan oleh jajanan di lingkungan
sekolah.
d. Memberikan pengetahuan mengenai cara untuk mencegah
masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut yang diakibatkan
oleh jajanan di lingkungan sekolah
2. Metode : bercerita, video dan tanya jawab.
3. Media : laptop, infokus, dan poster materi penyuluhan.

f. Evaluasi
Sasaran evaluasi mencakup aspek :
1) Proses pelaksanaan
Aspek-aspek yang dinilai selama penyuluhan :
a) Penilaian untuk mengetahui proses penyelenggaraan
penyuluhan.
b) Komponen yang dinilai :
- Penerimaan panitia
- Penyediaan materi penyuluhan
- Penyediaan ruang
- Penyediaan alat bantu
- Bantuan panitia dalam menyelesaikan masalah
- Kegunaan materi penyuluhan
2) Peserta
a. Penilaian untuk mengetahui tingkat penyerapan materi oleh
peserta penyuluhan
b. Komponen yang dinilai :
- Kemampuan peserta menerima materi.
- Sikap : penilaian tentang sikap perlu ada sistem penilaian
yang dilakukan terus menerus selama berlangsungnya
penyuluhan.
- Kesimpulan diberikan melalui diskusi pada akhir
penyuluhan oleh pembimbing atau pengajar yang
memberikan penilaian.
- Disiplin : kehadiran semua perserta dalam kegiatan sesuai
jadwal yang telah ditentukan
- Melaksanakan kegiatan kegiatan tepat waktu.

c. Kerja sama:
- Pembimbing peserta dapat menerima pendapat atau saran
dan kritik peserta lain atau penyelenggara.
- Pembimbing peserta mampu memberikan bantuan apabila
diperlukan oleh kelompok dan lingkungannya.

d. Prakarsa
- Menunjukan inisiatif dan kreatifitas, misalnya dalam
memanfaatkan waktu luang.
- Mampu mengajukan saran yang bermanfaat bagi
tercapainya tujuan penyuluhan.

e. Kepemimpinan
- Mampu diteladani oleh orang lain dalam sikap dan
perilaku sehari hari.
- Menunjukan tanggung jawab sesuai dengan perannya.
- Kemampuan siswa untuk memperagakan tentang materi
yang diberikan.

G. Materi Penyuluhan
a. Hubungan antara mengkonsumsi jajanan dengan kesehatan gigi dan mulut
pada anak
b. Makanan yang baik dan tidak baik untuk gigi dan mulut
c. Masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut yang diakibatkan oleh jajanan
di lingkungan sekolah
d. Cara untuk mencegah masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut yang
diakibatkan oleh jajanan di lingkungan sekolah

H. Waktu Dan Tempat


Hari :
Waktu :
Tanggal :
Tempat : SDN Lok Gabang

I. Alat dan Bahan


1. Alat
- Sikat Gigi
2. Bahan
- Pasta gigi

G. Agenda Acara
Terlampir

J. Susunan Panitia
Terlampir

K. Penutup
Demikian proposal ini kami sampaikan dengan harapan dapat di jadikan
sebagai acuan dalam pelaksanaannya sehingga kegiatan penyuluhan ini sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.

Banjarbaru,

Anda mungkin juga menyukai