BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks,
mestinya dan merupakan sebuah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dari sel-sel serviks, kanker
serviks dapat berasal dari sel-sel di leher rahim dan dari sel-sel mulut rahim atau
Kanker serviks atau kanker serviks atau kanker leher rahim adalah kanker
yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita
yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim dan liang
menunjukkan kanker dengan HPV negative ditemukan pada wanita yang lebih
tua dan dikaitkan dengan prognosis yang buruk. HPV merupakan faktor
E2F yang merupakan faktor transkripsi sehingga siklus sel dapat berjalan tanpa
sebagai pemicu tumbuhnya sel tidak normal. Menurut Rasjdi (2010) Faktor
resiko kanker serviks dibagi 2 yakni: faktor resiko yang sudah ditemukan dan
ginekologis.
a) Hubungan seksual
Karsinoma serviks diperkirakan sebagai penyakit yang ditularkan secara
riwayat hubungan seksual dan risiko penyakit ini. Sel kolumnar serviks
lebih peka terhadap metaplasia selama usia dewasa. Maka, wanita yang
serviks lima kali lipat. Menurut etiologi infeksinya, baik usia saat pertama
7
berhubungan dan jumlah partner seksual adalah faktor risiko kuat untuk
serviks.
d) Merokok
Sekarang ini ada data yang mendukung rokok sebagai penyebab kanker
serviks dan hubungan antara merokok dengan kanker sel skuamosa pada
nitrosamine. Bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap terdapat pada
neoplasma serviks.
e) Riwayat Ginekologis
Walaupun usia menars atau menopause tidak mempengaruhi risiko kanker
ini diperkirakan karena faktor imun dan daya tahan yang menurun. Tetapi
bukan berarti usia dibawah 40 tahun tidak dapat terkena kanker, hal
terjadinya kanker serviks, yakni: kontrasepsi oral, diet, etnis dan faktor social
serta pekerjaan.
a) Kontrasepsi Oral
Risiko noninvasif dan invasif kanker serviks telah menunjukkan
risiko lima kali Iebih besar daripada faktor risiko pada wanita di kelas
ras negro, hispanik, dan wanita Asia memiliki insidens kanker serviks
yang Iebih tinggi daripada wanita ras kulit putih. Perbedaan ini
dari suatu pekerjaan seperti debu, logam, bahan kimia, tar, atau oli
faktor berikut:
1. Status KGB
10
Penderita dengan tanpa metastasis ke KGB, 5-year survival rate (5-YSR) nya
adalah 85-90%. Bila didapatkan metastasis ke KGB make 5-YSR antara 20-
survival-nya turun menjadi 40%. Analisis dari GOG terhadap 645 penderita
menunjukkan bahwa tiga tahun bebas kanker untuk iesi yang tersembunyi
adalah 94,6%; untuk tumor < 3 cm adalah 85,5%; dan untuk tumor > 3 cm
68,4%.
3. Invasi ke jaringan parametrium
Penderita dengan invasi kanker ke parametrium memiliki 5-YSR 69%
dibandingkan penderita tanpa invasi yang memiliki 5-YSR 95%. Bila invasi
didapatkan invasi ke pembuluh darah dan pembuluh limfe, 5-YSR nya 50-
70% dan bila invasi tidak didapatkan 5-YSR nya 90%, Akan tetapi laporan
lain mengatakan tidak ada perbedaan bermakna dengan adanya invasi atau
tidak.
2.1.5 Stadium Klinis Kanker Serviks
Staging untuk kanker serviks berdasarkan pemeriksaan klinis, sehingga
pemeriksaan. Apabila ada keraguan pada stadiumnya maka stadium yang lebih
X-ray untuk paru-paru dan tulang. Kecurigaan infiltrasi pada kandung kemih
MRI sampai saat ini belum dapat digunakan secara baik untuk staging
optimal ~95%.
12
Stage IA2 : invasi ke stroma, kedalamannya lebih dari 3mm tetapi tidak
lebih dari 5mm dan penyebaran horizontal tidak lebih dari 7mm. 5 years
uterus
Stage IIA : menyebar melalui serviks, termasuk 2/3 atas vagina, tetapi
kerusakan ginjal.
5) Stage IIIA : menyebar ke 1/3 bawah vagina, tetapi belum mencapai
dinding pelvis
Stage IIIB : menyebar ke dinding pelvis, hidronefrosis atau ginjal yang
tidak berfungsi
6) Stage IV : tumor telah menyebar
Stage IVA : menyebar sampai melibatkan mukosa kandung kemih dan
rectum
Stage IVB : menyebar ke organ yang jauh, misalnya limfonodi
Pada fase prakanker, sering tidak ada gejala atau tanda-tanda yang khas.
vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis
jaringan.
2) Perdarahan setelah senggama (post coital bleeding) yang kemudian berlanjut
lainnya.
7) Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema
kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah
hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah atau
berdosa, tidak berguna dan putus asa. Depresi terjadi pada dua keadaan, yaitu
pada orang normal dan pada kasus patologis. Pada orang normal, depresi
menghadapi masa yang akan datang . Sedangkan pada kasus patologis, depresi
disertai menurunnya nilai diri, delusi ketidakpasan, tidak mampu dan putus asa
psikis, fisik dan sosial yang khas. Beberapa orang memperlihatkan gejala yang
dari gejala dibawah ini telah ditemukan dalam jangka waktu 2 minggu yang
sama danmerupakan satu perubahan pola fungsi dari sebelumnya. Gejala dan
(hipersomnia)
b) Menurunnya tingkat aktivitas, misalnya kehilangan minat,kesenangan
pencernaan (diare, sulit BAB dll), sakit lambung dan nyeri kronis
e) Terkadang merasa berat di tangan dan kaki
f) Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban
g) Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan
15
2. Gejala Psikis
a) Rasa sedih, cemas, atau hampa yang terus – menerus.
b) Rasa putus asa dan pesimis
c) Rasa bersalah, tidak berharga, rasa terbebani dan tidak berdaya/tidak
berguna
d) Tidak tenang dan gampang tersinggung
e) Berpikir ingin mati atau bunuh diri
f) Sensitive
g) Kehilangan rasa percaya
3. Gejala Sosial
a) Menurunnya aktivitas dan minat sehari-hari (menarik diri,menyendiri,
malas)
b) Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun
c) Hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri
2.2.3 Penyebab Depresi
Depresi disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Jika seseorang di
faktor usia, faktor lama menderita kanker dan faktor stadium kanker. Dimana
ketiga faktor tersebut dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
1. Usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu
remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat
masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, serta masa pubertas hingga
maupun psikis. Dalam aspek kognitif mereka berfikir akan mati dalam
waktu dekat, tidak berguna, selalu merepotkan orang lain. Hal ini akan
diri, menutup diri, dan pendiam hal hal tersebut lah yang akan
cara, seperti peranan stres dan kepribadian penderita pada awal didiagnosa
kesakitan yang lebih cepat pada penderita kanker, terlebih pasien yang
berbagai reaksi psikologis seperti situasi stres dan sugesti penderita dapat
lanjut. Depresi pada pasien kanker stadium lanjut karena perasaan takut
akan dampak yang terjadi, misalnya perubahan body image dan kematian.
Dalam hal ini pasien yang menjalani kemoterapi dan berobat di rumah
Pendekatan yang baik dan terapeutik dari dokter dan perawat akan
yang menderita depresi mengalami insomnia atau kesulitan untuk tidur. 15%
hubungan dengan orang lain maupun lingkungan sekitar menjadi tidak baik.
4. Gangguan dalam pekerjaan
Depresi meningkatkan kemungkinan dipecat atau penderita sendiri yang
a. Tidur terlalu banyak (10 jam atau lebih) atau terlalu sedikit (sulit untuk
apapun
e. Merasa tidak berharga
Kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir, dan membuat keputusan
f. Muncul pikiran tentang kematian berulang kali atau bunuh diri
Gejala-gejala ini muncul hampir sepanjang hari, setiap hari, selama
mengalami kondisi depresif lebih dari separuh waktu dari minimal 2 (dua)
tahun. Jadi, dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, separuh dari waktu tersebut
di bawah ini:
a. Kehilangan nafsu makan atau sebaliknya
b. Tidur terlalu banyak/terlalu sedikit
c. Merasa diri tidak berharga
d. Kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan
e. Mersa kehilangan harapan
Gejala tidak tampak jelas lebih dari 2 (dua) bulan. Tidak ada episode MDD
selama 2 tahun pertama gejala muncul. Gejala yang dialami lebih ringan
untuk mengukur keparahan dari gejala depresi dari pasien dengan penyakit
depresi primer, tetapi sering juga digunakan untuk memeriksa gejala depresi
pada kelompok lain. Penilaian dilakukan oleh dokter yang telah dilatih atau
dilakukan. Penilaian harus idealnya dilakukan dengan waktu yang tepat dan
waktu yang dicakupi oleh skala yaitu kondisi klinis pada waktu wawancara.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penilaian: 15-20 menit
menggunakan yang paling sering adalah edisi 17 pertanyaan. Hal ini juga
berguna untuk memantau perubahan pada gejala depresi selama terapi dan
yaitu dengan skor, dengan interpretasi sangat berat >23, berat 19-22
profesional atau pasien dengan indikasi utama untuk mengukur sikap dan
profesional atau diisi sendiri. Periode waktu yang mencakup dalam skala ini
pertanyaan ada empat atau lima kategori respon yang dipesan sesuai dengan
keparahan, setiap item dinilai dengan skala 0 (tidak ada masalah) – 3. Skor
total dengan penjumlahan sederhana yaitu 21 skor item. Umumnya skor <9
>30 mengindikasikan depresi berat. Akan tetapi skor 0-4 bisa juga
menunjukkan adanya penolakan diri terhadap depresi (denial) dan skor 40-
menjadi BDI-II dan diterima pada tahun 1996 dan merupakan salah satu
kuesioner yang paling baru mendekati DSM-IV dan dapat dengan tepat
kriteria DSM IV dan beberapa item dari BDI 1A seperti hilangnya berat
badan, perubahan pencitraan tubuh, susah untuk bekerja dan gejala somatik
berkaitan dengan depresi. Skala ini dikenal luas dan sering digunakan
terdiri dari 20 item dengan 9 grup gejala depresi yang berbeda-beda dengan
skala dari 0 (tidak sama sekali atau kurang dari sehari) – 3 (hampir setiap
disforia hampir setiap hari selama 2 minggu ditambah dengan 4 gejala utama
dari DSM-IV juga hampir setiap hari maka dianggap episode depresif mayor,
hampir setiap hari ditambah 3 gejala dari DSM-IV hampir setiah hari atau 5-
7 hari selama dua minggu, gejala depresi subtreshold jika skor dihitung
paling tidak 16 dan tidak ditemukan kriteria depresi, dan dinyatakan tidak
adalah The Zung Self-Rating Depression Scale dan dari dr William K Zung
oleh karena skala ini memiliki validitas yang tinggi. Selain itu skala ini dapat
23
diisi sendiri dan kerahasiaannya juga lebih. terjamin. Untuk Zung Self-rating
afektif, gejala psikologis dan gejala fisik yang berhubungan dengan depresi.
dan 5 pertanyaan tentang gejala untuk sikap. Dalam skala pengukuran Zung
tingkatan:
a. Skor 25-49 : Depresi minimal
b. Skor 50-59 : Depresi ringan
c. Skor 60-69 : Depresi sedang
d. Skor > 70 : Depresi Berat
5. Goldberg Depression scale
Tes ini terdiri dari 18 pertanyaan yang berkaitan dengan emosi/perasaan,
tetapi kurang akurat. Penting untuk diingat bahwa ini hanya tes cepat untuk
tatap muka dengan seorang psikiater atau dokter professional yang ahli
merupakan salah satu stressor yang dapat memicu terjadinya tekanan psikologis
yang signifikan. Gangguan yang paling sering muncul akibat diagnosa kanker
adalah depresi. Depresi pada penderita kanker dapat disebabkan oleh berbagai
alasan termasuk reaksi psikologis yang disebabkan oleh diagnosis kanker, efek
kanker, lama menderita kanker juga meningkatkan resiko depresi pada pasien
tergantung lama menderita kanker. Pasien yang telah didiagnosa lebih dari 6
dan depresi. Hal lain yang berhubungan dengan adanya kejadian depresi pada
pasien kanker serviks adalah keberadaan, kepedulian dan kasih sayang dari
25
keluarga dan teman- teman. Orang yang memperoleh dukungan sosial akan
menimbulkan rasa aman, damai, dan sikap yang tenang bagi yang menerima
menimbulkan stres, sehingga tidak saja mempengaruhi kondisi fisik tetapi juga
terjadinya nyeri di area panggul, perut bawah terasa sesak. Sedangkan, dampak
psikologi yang muncul jika mengetahui dirinya menderita kanker maka akan
rendah, harga diri yang rendah, merasa putus asa, bosan, cemas, frustasi,
mengakibatkan depresi.
26
Hubungan seksual
Hal yang mempengaruhi
sebelum usia 18 tahun pikiran klien :
Kanker Serviks Lama menderita kanker
Karakteristik partner
Usia saat ini
Usia
Stadium kanker
Riwayat ginekologis
Dll
Tingkat Depresi:
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
Keterangan :
27
Gambar 2.1 Kerangka konseptual penelitian dengan judul Tingkat Depresi Pada
Klien dengan Kanker Serviks di Wilayah kerja Puskesmas Pacar Keling
Surabaya