Anda di halaman 1dari 16

TUGAS FINAL

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA”


(Dengan model pengkajian Fridman)

OLEH:

AR. MEGAWAHYUNI
(70300114037)
KEPERAWATAN A

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2016-2017
KEPERAWATAN KOMUNITAS I

PENGKAJIAN
(Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 juli 2016)

A. Data Umum :
a. Nama : Tn “D”
b. Umur : 43 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : Sarjana (S1)
e. Pekerjaan : Guru ngaji dan guru honor di Pesantren Tanwirussunnah
f. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
g. Alamat : Parang Banoa Kompleks Graha Hamusa A16
h. Komposisi Keluarga:

No Nama Umur Jenis Tgl. Pendidikan Pekerjaan Hubungan Keterangan


Kelamin lahir dengan
klien
1 Nummang 73 thn Laki-laki 1942 SD Wiraswasta Bapak Tidak
menetap di
rumah
2 Rosdiana 73 thn Perempuan 1942 SD IRT Ibu Meninggal
3 Kartini 59 thn Perempuan 1956 SMA Wiraswasta Kakak Meninggal

i. Tipe Keluarga : Keluarga Inti


j. Genogram

Ket:

= Laki-laki X = Meninggal = Klien

= Perempuan I = Garis Keturunan

k. Sifat Keluarga
1. Pengambilan Keputusan : Klien mengambil keputusan sendiri
2. Kebiasaan hidup sehari-hari :
i. Kebiasaan tidur/istirahat : klien selalu tidur pada jam 12.00 malam.
ii. Kebiasaan rekreasi keluarga : klien biasanya pergi rekreasi dengan bapak ke
pantai.
iii. Kebiasaan makan keluarga : klien makan 2x sehari (nasi, sayuran, ikan, ayam,
dan lain-lain).
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
Tn “D” sebagai anak hanya bekerja sebagai guru ngaji dan guru honor di
pesantren Tanwirussunnah. Sang bapak bekerja sebagai wiraswasta dan tidak tinggal
menetap di rumah Tn “D”. Yang menjadi tulang punggung keluarga adalah Tn “D”.
m. Kebiasaan Kesehatan terkait Suku Bangsa:
Tn “D” mengatakan kebiasaan kesehatan terkait kepercayaan itu tidak ada.
n. Kebiasaan kesehatan terkait agama:
Tn “D” mengatakan bahwa ia selalu meruqyah orang-orang jika ada yang sakit.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan usia dewasa.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Meskipun Tn “D” sudah memiliki pekerjaan dan rumah, namun hingga saat ini ia
belum juga memiliki pendamping hidup.
3. Riwayat keluarga inti:
a. Tn “N” sebagai bapak Tn “D” menderita sariawan yang tidak sembuh-sembuh
dialami sejak 2 tahun yang lalu.
b. Ny “R” sebagai ibu Tn “D” meninggal diusia 73 tahun akibat penyakit yang
dideritanya.
c. Ny “K” sebagai kakak Tn “D” juga meninggal diusia 59 tahun akibat penyakit
yang dideritanya.
d. Tn “D” sebagai klien dan anak, menderita mag sejak 1 tahun yang lalu, demam
thypoid dialami sejak 1 tahun yang lalu, dan luka kronik pada jempol kaki hingga
saat ini.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah:
Klien mengatakan bahwa rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah
sewa, tipe 36, dan memiliki 4 ruangan yang terdiri dari ruang tamu, 2 ruang tidur,
dan dapur. Jenis rumahnya permanen, lantai rumah ditegel, dinding rumah terbuat
dari batu, banyak ventilasi kecil di dalam rumah, rumah terlihat kurang bersih.
2. Penerangan lengkap.
3. Klien menggunakan air pompa dan meminum air gallon di rumah.
4. Pembuangan sampah kurang lengkap.
5. Pembuangan air limbah lewat selokan, namun selokannya kurang besar.
6. Jamban (ukuran WC 1 x 1.5 m dan jarak dari sumber air dengan WC 2 meter).
7. Denah rumah:

Jalan depan rumah

Taman dan Teras


Jalan belakang

Ruang Tamu Kamar Tidur

Dapur Kamar Tidur

WC
Belakang Rumah

8. Lingkungan sekitar rumah:


Klien mengatakan bahwa lingkungan di sekitar rumahnya dikelilingi oleh hutan
bambu dan sawah-sawah.
9. Sarana komunikasi dan transportasi:
Klien berkomunikasi dengan keluarga jauh menggunakan handphone dan
sarana transportasi klien adalah motor.
10. Fasilitas hiburan yang dimiliki klien adalah TV, laptop, dan hp android (gadget).
11. Fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan klien adalah BPJS.

D. Sosial
1. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Tetangga di sekitar rumah klien sering berkomunikasi dengan klien, komunitas
RW di sekitar tempat tinggal klien termasuk padat karena perumahan. Penduduk
sekitar klien jauh berbeda dengan keluarga klien, baik dari segi pendidikan,
pekerjaan, maupun status sosial ekonomi.
2. Mobilitas geografis:
 Tn “N” sebagai bapak Tn “D” pulang pergi mencari nafkah dan tidak tinggal
menetap di rumah klien. Ia kembali ke rumah klien 2x sepekan dan biasanya
juga tidak pulang ke rumah.
 Tn “D” sebagai anak sering pulang jam 10.00 malam untuk mencari nafkah
sebagai guru ngaji dan guru honor di pesantren.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat dari keluarga ini sangat baik
karena klien dan keluarga memahami akan pentingnya silaturahmi.
4. Sistem pendukung keluarga:
Masing-masing keluarga saling mendukung dan menghormati antar satu sama lain.

E. Struktur keluarga:
1. Pola komunikasi keluarga:
Klien berkomunikasi dengan keluarga menggunakan bahasa Indonesia,
kadang-kadang juga menggunakan bahasa Bugis dan Makassar.

2. Struktur kekuatan keluarga:


Klien mengatakan pemegang keputusan sebenarnya ada dibapak, akan tetapi
klien juga biasa membuat keputusan sendiri dan itu didukung oleh orang tua.
3. Nilai dan norma budaya:
Keluarga ini menganut agama Islam, dan budaya Bugis Makassar. Selama ini
tidak ada norma yang bertentangan dengan kesehatan.

F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Klien menyatakan sangat bahagia dan sejahtera karena masing-masing anggota
keluarga dulu saling mengerti dan mengutamakan kebersamaan dalam menghadapi
permasalahan yang dialami oleh keluarga. Apabila Tn “D” sakit, ia hanya pergi
sendiri ke pelayanan kesehatan namun terkadang kerabat juga ikut membantu
menemani.
2. Fungsi Sosialisasi
Meskipun jarang bersosialisasi dengan tetangga, namun hubungan mereka
dengan tetangga sangat baik, tidak pernah terjadi permasalahan yang membuat
keributan. Mereka kadang terlihat kerja sama dan saling membantu.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Klien kurang mengenal masalah kesehatan.
b. Klien biasa memutuskan sendiri untuk dirawat jika sakit.
c. Klien memberikan perawatan semampunya bagi dirinya jika sakit.
d. Lingkungan klien terlihat kurang bersih dan kurang nyaman.
e. Klien memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada seperti BPJS.

G. Stress dan Koping Keluarga:


1. Stressor jangka pendek: klien stress akan bapaknya yang sudah tua namun tetap
bekerja di luar rumah untuk mencari nafkah buat dirinya sendiri.
2. Stressor jangka panjang: klien stress saat ini karena klien belum juga menikah dan
sang bapak yang tidak pernah tinggal menetap di rumah.

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor:


Klien mengatakan dulu jika ada yang bertengkar atau berselisih, yang lain itu
diam. Kalau sudah tenang, klien baru mengungkapkan apa yang ingin
diungkapkannya.
4. Strategi koping yang digunakan:
Untuk mengurangi stressor yang ada, Tn “D” sering pergi melihat
pemandangan di sawah dan berpikir positif.
5. Strategi adaptasi disfungsional:
Tn “D” biasanya hanya bercerita pada orang yang dipercaya.

H. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Riwayat keluarga sebelumnya:
a. Ayah : post op katarak dan sariawan kronik.
b. Ibu : batuk berat dan mag.
c. Anak:
i. Ny “K”: bronchitis.
ii. Tn “D”: mag, thypoid, post op amandel, malaria.
2. Riwayat keluarga saat ini:
a. Tn “N” : sariawan kronik
b. Ny “R” : meninggal
c. Ny “K” : meninggal
d. Tn “D” : luka kronik pada jempol kaki, mag, thypoid
Tekanan darah : 130/90 mmhg.
Berat badan : 57 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Nadi : 80 X/menit
RR : 20 X/menit
Suhu : 36 0C
3. Keluarga Tn “D” tidak termasuk keluarga berencana.

ANALISA DATA

No. Data Masalah Keperawatan

1. DS: Tn “D” mengatakan tidak melakukan Ketidakefektifan


modifikasi lingkungan atau perawatan khusus pemeliharaan kesehatan

DO: Tn “D” tampak tidak terawat, rumah


kurang bersih

2. DS: Tn “D” mengatakan malu jika tidak Gangguan citra tubuh


menutupi lukanya dengan menggunakan kaos
kaki

DO: Tn “D” tampak menutupi luka di jempol


kakinya dengan menggunakan kaos kaki.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN NOC NIC
KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI
00099 Domain 1 : promosi Setelah dilakukan intervensi Setelah dilakukan intervensi
kesehatan keperawatan, keluarga mampu keperawatan, keluarga mampu
mengenal masalah: mengenal masalah:
Ketidakefektifan Domain 3 : Psychosocial 5606  Teaching individual
pemeliharaan kesehatan Health 5604  Teaching grup
(ketidak mampuan Kelas O : Self Control a. Lakukan diskusikan bersama
mengidentifikasi, keluarga mengenai
mengelolah, dan/atau 1401  aggression self restrain pemeliharaan kesehatan
mencari bantuan untuk 1402  anxiety self control b. Berikan kesempatan kepada
mempertahankan kesehatan) 1409  Depretion Self Control keluarga untuk menanyakan
1404  Fear self control hal yang belum dimengerti.
c. Berikan motivasi pada
keluarga untuk menjelaskan
kembali penjelasan yang
sudah diberikan.
d. Berikan pujian atas
penjelasan keluarga yang
tepat.
Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan :
1606 untuk meningkatkan atau 5250  Dukungan membuat keputusan
memperbaiki kesehatan: 5310  Membangun harapan
a. Beri bantuan keluarga untuk
Berpartisipasi dalam menyadari adanya masalah
memutuskan perawatan pada pemeliharaan kesehatan
kesehatan pada anggota keluarganya.
b. Bantu keluarga dalam
mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga
yang memiliki masalah
kesehatan.
c. Beri penguatan atas
keputusan yang telah diambil
keluarga.
Keluarga mampu merawat : Keluarga mampu merawat:
140901  monitor ability 0140  body mechanics promotion
concentration 1200  exercise promotion
140906  reports adequate sleep 0222  exercise therapy: Balance
140910  maintains stable weight 0224  exercise therapy: joint mobility
140911  follow treatment regimen 0226  Exercise therapy: Muscule
140923  uses medication as control
prescribed
140918  maintains personal hygiene
Keluarga mampu 6480 Manajemen lingkungan:
memodifikasi lingkungan  Menyediakan lingkungan dan
tempat tidur yang bersih dan
Domain 6 : Family Health nyaman
Kelas Z : Family Member  Menyediakan seprai dan baju
Healt Status yang sesuai dan bersih
 Menyediakan seprai yang rapi
2506  caregiver emotional health yang sesuai dengan keinginan
2507  caregiver physical health klien
2508  caregiver well-being  Ciptakan lingkungan yang
sesuai dengan temperatur

Keluarga mampu Keluarga mampu memanfaatkan


memanfaatkan fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan dengan:
1806 Pengetahuan tentang sumber2 7910 Konsultasi
kesehatan 8100 Rujukan
1603 Perilaku mencari pelayanan
kesehatan
2605 Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga

DIAGNOSIS KEPERAWATAN NOC NIC


KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI
00118 Domain 6 : Persepsi Diri Setelah dilakukan intervensi Setelah dilakukan intervensi
keperawatan, keluarga mampu keperawatan, keluarga mampu
Gangguan Citra Tubuh mengenal masalah: mengenal masalah:
(konfuai dalam gambaran Domain 3 : Psychosocial 5606  Teaching individual
mental tentang diri-fisik Health 5604  Teaching grup
individu) Kelas N : Psychosocial a. Lakukan diskusikan bersama
Adaptation keluarga mengenai persepsi
diri
1302  Coping b. Berikan kesempatan kepada
1305  Psychosocial adjustment: keluarga untuk menanyakan
Life Change hal yang belum dimengerti.
c. Berikan motivasi pada
keluarga untuk menjelaskan
kembali penjelasan yang
sudah diberikan.
d. Berikan pujian atas
penjelasan keluarga yang
tepat.

Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan :


1606 untuk meningkatkan atau 5250  Dukungan membuat keputusan
memperbaiki kesehatan: 5310  Membangun harapan
a. Bantu keluarga untuk
Berpartisipasi dalam mengenal dan menyadari
memutuskan perawatan akan adanya masalah luka
kronik dalam keluarga.
kesehatan
b. Bantu keluarga untuk
memutuskan merawat
anggota keluarga yang sakit.
e. Berikan reinforcement atas
keputusan yang telah diambil.
Keluarga mampu merawat : Keluarga mampu merawat:
130201  Identifies effective coping 5220  body image enhancement
patterns 5230  coping enhancement
130202  identifies ineffective coping 5310  hope inspiration
patterns 5340  presence
130207  modifies lifestyle to reduce 5360  recreation therapy
stress 5424  religious ritual enhancement
 adapts to life changes  spiritual support
130208 5420
130217  reports decrease in
negative feeling
Keluarga mampu 6480 Manajemen lingkungan:
memodifikasi lingkungan a. Diskusikan cara memodifikasi
lingkungan untuk penderita luka
Domain 6 : Family Health kronik
b. Jelaskan cara memodifikasi
Kelas Z : Family Member
lingkungan untuk penderita luka
Healt Status kronik
c. Motivasi keluarga untuk
2506 caregiver emotional health menjelaskan kembali cara
2507 caregiver physical health memodifikasi lingkungan.
2508 caregiver well-being d. Tanyakan kepada keluarga
materi yang belum jelas.
e. Jelaskan kepada keluarga materi
yang belum dimengerti.
f. Berikan reinforcement terhadap
kemampuan yang dicapai
keluarga
Keluarga mampu Keluarga mampu memanfaatkan
memanfaatkan fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan a. Diskusikan bersama keluarga
1806 Pengetahuan tentang sumber2 7910 mengenai manfaat fasilitas
kesehatan 8100 kesehatan yang ada di sekitar
tempat tinggal.
1603 Perilaku mencari pelayanan
b. Motivasi keluarga untuk
kesehatan menyebutkan kembali fasilitas
2605 Partisipasi keluarga dalam kesehatan yang dapat
perawatan keluarga dikunjungi.
c. Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
Mengungkapkan Argumen Yang Dikaitkaan Dengan Referensi Dan Teori Keperawatan Terkait
Program Keluarga Sehat Dari Pemerintah (Sertakan Saran Bila Ada).

Menurut saya mengenai referensi dan teori keperawatan terkait program keluarga
sehat dari pemerintah ialah melihat referensi dan teori keperawatan yang saya dapatkan dalam
pembahasan ini begitu banyak masalah yang berisiko muncul pada seseorang mengenai
penyakit, diperlihatnya banyak tanda, gejala, penyebab datangnya suatu penyakit yang dimana
pada teori keperawatan keluarga sudah ada beberapa aspek yang bisa digunakan untuk
mengetahui atau untuk mengkaji adanya masalah dalam keluarga seseorang. Dengan adanya
beberapa teori dari keperawatan keluarga dapat memudahkan kita untuk mengkaji satu persatu
masalah yang ada pada keluarga, sehingga dengan mudah kita berikan penjelasan kepada
keluarga yang tidak tahu tentang masalah keluarganya dan kita juga berikan informasi dan
pemahaman mengenai kesehatan keluarga, dengan begitu keluarga sedikit mengetahui tentang
kesehatan dan betapa pentingnya kesehatan dalam keluarga.
Ketika kita sudah melakukan pengkajian pada keluarga maka kita berikan intervensi
atau tindakan yang tepat sesuai masalah yang didapatkan pada keluarga, dengan begitu kita
dapat membantu kesehatan keluarga tersebut. Sedangkan dikaitkan dengan program keluarga
sehat dari pemerintah pada sekarang ini cukup membantu masyarakat dalam menangani
kesehatan keluarga, dengan adanya program keluarga sehat memberikan pelayanan kesehatan
kepada keluarga dengan menggunakan kartu seperti kartu jamkesda, akan tetapi bagi
masyarakat dengan ekonomi yang rendah tidak dapat membayar jamkesda setiap bulan,
dengan seperti ini dapat membebani masyarkat berekonomi rendah. Akan tetapi pemerintah
memberikan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) kepada keluarga yang kurang mampu untuk
membatu meningkatkan martabat keluarga yang kurang mampu dari program pemerintah.
Saran dari saya, kita sebagai calon perawat yang profesional harus mampu
mengetahui segala aspek yang akan digunakan pada keluarga yang mempunyai masalah
keluarga karena dengan menggunakan aspek kita mudah untuk mengkaji masalah kesehatan
keluarga, selain itu kita harus mampu memberikan edukasi, informasi-informasi kesehatan
yang harus diberikan kepada keluarga, khususnya keluarga yang kurang mampu dan kurang
pemahaman mengenai kesehatan. Melihat program pemerintah sudah cukup membantu dalam
pelyanan kesehatan di puskesmas hanya saja ada beberapa keluarga yang tidak mau pergi
berobat ke puskesmas, nah disinilah peran kita sebagai perawat memberikan hard education
atau informasi-informasi kesehatan kepada keluarga tersebut agar dapat mengubah
pemhamannya dan akan peduli pentingnya kesehatan baik individu ataupun keluarga, dengan
seperti ini kita saling peduli, mempergatikan, dan mengingatkan semoga kita selalu dalam
keadaan sehat, amin.

Anda mungkin juga menyukai