Anda di halaman 1dari 2

Idealnya stuktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian anggaran sejalan dengan

program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan kata lain, setiap pusat pertanggungjawaban
bertugas melaksanakan program atau aktivitas tertentu, dan penggabungan program-program dari
tiap-tiap pusat pertanggungjawaban tesebut seharusnya mendukung program pusat
pertanggungjawaban pada level yang lebih tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan umum
organisasi dapat tercapai.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja (pengeluaran) yang
telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran. Lapora kinerja disiapkan dan
dikirimkan ke semua level manajemen untuk dievaluasi kinerjanya, yaitu dibandingkan antara
hasil yang telah dicapai dengan anggaran. Jika sistem pengendalian anggaran berjalan dengan
baiik, maka informasi yang dikirmkan kepada manajer harus relevan dan tepat waktu.
Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasiharus dipersiapkan dengan sebaik-
baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan. Pusat pertanggungjawaban dapat berfungsi
sebagai jembatan untuk dilakukannya bottom-up budgeting atau participative budgeting karena
pusat pertanggungjawaban mengemban fungsi sebagi budget holder, maka proses penyiapan dan
pengendalian anggaran harus menjadi fokus perhatian manajer pusat pertanggungjawaban.
Informasi yang terkaitdengan sistem pengendalian anggaran biasanya banyak diketahui oleh
bagian departemen anggaran. Departemen anggaran memiliki fungsi sebagi berikut:
a. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran
b. Mengoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai dasar angaran
c. Membantu mengomunikasikan anggaran ke seluruh bagian organisasi
d. Menganalisis anggaran yang diajuan dan membuat rekomendasi kepada budgetee (budget
holder) dan manajer pusat pertanggungjawaban
e. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, menginterpetasikan hasil, dan
menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggngjawaban, dan
f. Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan
Departemen anggaran dan komite anggaran merupakan perangkat yang berada pada pusat
pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban merupakan alat yang sangat vital untuk
pelaksanaan dan pengendalian anggaran dan merupakan basis pengukuran kinerja sebagai
pembandingan antara apa yang telah dicapai oleh unit organisasi dengan anggaran yang telah
ditetapkan.

D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publikdapat dilakukan dengan
menggunakan saluran komunikasi formal maupun informal. Saluran komunikasi formal terdiri
dari aktivitas meliputi: (1) perumusan strategi, (2) perencanaan strategi, (3) penganggaran, (4)
operasional (pelaksanaan anggaran), dan (5) evaluasi kinerja. Saluran komunikasi informal dapat
dilakukan melalui komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, atau metode management
by walking around.
Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untu memengaruhi orang-orang di
dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi. Pengendalian
organisasi dapat berupa atauran dan prosedur birokrasi atau melalui sistem pengandalian dan
manajemen informasi yang dirancang secara formal. Sistem pengandalian manajemen hendaknya
dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan adanya goal congruence, yaitu keselarasan antara
tujuan organisasi dengan tujuan personal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi goal congruence dapat dikategorikan dalam dua kelompok,
yaitu faktor pengendalian formal dan faktor pengendalian informal. Faktor pengendalian formal
misalnya adalah sistem pengendalian manajemen, sistem aturan, dan reward & punishment
system. Sementara itu, faktor pengendalian informal yang bersfat eksternal, misalnya etos kerja
dan loyalitas karyawan (dalam sistem pemerintahan dikenal istilah “abdi negara dan abdi
masyarakat”), sedangka yang bersifat internal misalnya: kultur organisasi, gaya manajemen
(management style), dan gaya komunikasi.

a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)


Perumusan strategi merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target, (outcome),
arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggung
jawab manajemen puncak (top managemen). Hasil perumusan strategi lebih bersifat permanen
dan berjangka panjang, bisa berjagka 4, 5, 10, atau bahkan 20 tahun. Dalam organisasi swasta
maupun pemerintah sangat jarang dilakukan perubahan visi, misi, dan tujuan organisasi. Yang
sering dilakukan adalah revisi strategi atau adopsi strategi baru dengan pertimbangan yang
muncul apabila terdapat faktor lingkungan yang berubah yang dapat berupa ancaman (threat)
atau peluang baru (opportunity).

Anda mungkin juga menyukai