2018/2019
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
A. HAKEKAT KETENAGAKERJAAN
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengeturan, mobilisasi potensi, proses
motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan
melalui karyanya. Hal ini berguna untuk tercapainya tujuan individu, organisasi,
ataupun komunitas dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat dipengaruhi oleh falsaah
yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan tenaga kerja.
Misalnya, pandangan tentang motivasi kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan.
Dari pandangan tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang disesuaikan
dengan gambaran pimpinan.
Disamping itu setiap staf mengetahui kepada siapa dia harus melapor, minta
bantuan atau bertanya, dan siapa atasan langsung serta dari siapa dia menerima
tugas
2. Pendelegasian Tugas
Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf
untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang
pimpinan dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain,
hal mana merupakan inti manajemen. Selain itu dengan pendelegasian , seorang
pimpinan mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih
penting seperti perencanaan dan evaluasi. Pendelegasian juga merupakan alat
pengembangan dan latihan manajemen yang bermanfaat. Staf yang memiliki
minat terhadap tantangan yang lebih besar akan menjadi lebih komit dan puas bila
diberikan kesempatan untuk memegang tugas atau tantangan yang penting.
Sebaliknya kurangnya pendelegasian akan menghambat inisiatif staf.
Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian adalah mengambangkan
rasa tanggung jawab, meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri,
berkualitas, lebih komit dan puas pada pekerjaan.. Disamping itu mamfaat
pendelegasian untuk kepala bidang keperawatan sendiri adalah mempunyai waktu
lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain seperti perencanaan dan evaluasi,
meningkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri, memberikan pengaruh dan
power baik intern maupun ekstern, dapat mencapai pelayanan dan sasaran
keperawatan melalui usaha orang lain
Walaupun pendelegasian merupakan alat manajemen yang efektif, banyak
pimpinan yang gagal mengerjakan pendelegasian ini. Beberapa alasan yang
menghambat dalam melakukan pendelegasian :
a. Meyakini pendapat yang salah “Jika kamu ingin hal itu dilaksanakan dengan
tepat, kerjakanlah sendiri”.
b. Kurang percaya diri
c. Takut dianggap malas
d. Takut persaingan
e. Takut kehilangan kendali
f. Merasa tidak pasti tentang apa dan kapan melakukan pendelegasian,
mempunyai definisi kerja yang tidak jelas
g. Takut tidak disukai oleh staf, dianggap melemparkan tugas
h. Menolak untuk mengambil resiko tergantung pada orang lain
i. Kurang kontrol yang memberikan peringatan dini adanya masalah,
sehubungan dengan tugas yang didelegasikan
j. Kurang contoh dari pimpinan lain dalam hal mendelegasikan
k. Kurang keyakinan dan dan kepercayaan terhadap staf, merasa staf kurang
memiliki ketrampilan atau pengetahuan untuk melakukan tugas tersebut.
Dalam pendelegasian wewenang, masalah yang terpenting adalah apa tugas dan
seberapa besar wewenang yang harus dan dapat dilimpahkan kepada staf.Hal ini
tergantung pada :
a. Sifat kegiatan
Untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang dapat diberikan lebih besar kepada
staf.
b. Kemampuan staf
Tugas yang didelegasikan jangan terlalu ringan atau terlalu berat.
c. Hasil yang diharapkan
Applebaum dan Rohrs menyarankan agar pimpinan jangan mendelegasikan
tanggung jawab untuk perencanaan strategik atau mengevaluasi dan
mendisiplin bawahan baru. Mereka juga menyarankan agar mendelegasikan
tugas yang utuh dari pada mendelegasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.
Langkah yang harus ditempuh agar dapat melakukan pendelegasian yang efektif:
3. Koordinasi
Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar
tenaga yang ada dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan
anggota tim kesehatan lain maupun dengan tenaga dari bagian lain.
Manfaat Koordinasi:
a. Menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal / bagian dan
perasaan lebih penting dari yang lain
b. Menumbuhkan rasa saling membantu
c. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf
Cara koordinasi
Untuk tiga kali pergantian shift •¨ Pagi : Sore : Malam = 35% : 35 % : 30%
Contoh :
Rata rata jumlah klien
a) Kelas I = 3 orang x 2 jam/hari = 6 jam
b) Kelas II = 8 orang x 3 jam/hari = 24 jam
c) Kelas III = 4 orang x 4.5 jam/hari = 18 jam
d) Kelas IV = 2 orang x 6 jam/hari = 12 jam
Jumlah jam 60 jam
Contoh
1. Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
2. Rata rata = 17 klien / hari (3 orang dengan ketergantungan minimal, 8 orang
denganketergantungan partial dan 6 orang dengan ketergantungan total)
3. Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah
jam kerja perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
4. Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
a) Jumlah jam keperawatan langsung
b) Ketergantungan minimal = 3 orang x 1 jam = 3 jam
c) Ketergantungan partial = 8 orang x 3 jam = 24 jam
d) Ketergantungan total = 6 orang x 6 jam = 36 jam
Jumlah jam = 63 jam
e) Jumlah keperawatan tidak langsung
17 orang klien x 1 jam = 17 jam
f) Pendidikan Kesehatan = 17 orang klien x 0,25 = 4,25 jam
Sehingga Jumlah total jam keperawatan /klien/hari :
4. Metode Swansburg
Contoh:
Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari .
Jumlah jam kontak langsung perawat – klien = 5 jam /klien/hari.
1. Total jam perawat /hari : 17 x 5 jam = 85 jam jumlah perawat yang dibutuhkan
: 85 / 7 = 12,143 ( 12 orang) perawat/hari
2. Total jam kerja /minggu = 40 jam jumlah shift perminggu = 12 x 7 (1 minggu)
= 84 shift/minggu jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 84/6 = 14 orang
(jumlah staf sama bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja perminggu dan 7
jam/shift)