Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERENCANAAN USAHA BARU

Oleh :

MUHAMMAD RAFI NASWAN D211 16 321


LULU FAJRIANI PASRAH ARUNGSAE D211 16 322
FARIED FAJRIN ABSAR D211 16 326

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang dan atas segala karunia
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Kesejahteraan dan keselamatan
semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
seluruh pengikutnya. Semoga para pengikutnya mendapatkan syafa’at dari beliau. Amin.

Dalam mendirikan usaha pastinya kita akan memulainya dengan merencanakan langkah-
langkah yang mendukung berjalannya usaha tersebut. Seperti pengelolaan maupun
perkembangan usaha tersebut dimasa yang akan datang, apakah usaha tersebut menguntungkan
atau tidak. Jadi sebelum kita memulai usaha kita harus mengetahui cara mendirikan atau
merancang usaha. Dan semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam mendirikan usaha
yang diinginkan.

Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan semoga seluruhnya
senantiasa mendapat ridlo dan rahmat dari Allah SWT. Amin.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada
betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak
mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai
alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu
rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang
akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana
sumber modalnya, dan sebagainya.

Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius
untuk berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta
mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha. Rencana usaha
harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan
rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen
yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika
menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dan pentingnya perencanaan usaha?

b. Apa fungsi dan manfaat perencanaan usaha?

c. Apa aspek-aspek yang ada dalam perencanaan usaha?

d. Apa unsur-unsur perencanaan usaha?

e. Apa saja kesalahan yang ada dalam perencanaan usaha?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Usaha

Perencanaan Usaha merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana


perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities)
yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive
advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan
peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata. Sedangkan menurut Peggy
(2000: 131), perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis yang berisikan tentang misi
usaha, usulan usaha, operasional usaha, perincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang
mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya.[1]Seorang pengusaha
yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.

Rencana usaha harus dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan
pedoman untuk menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan fokus pada pencapaian tujuan. Dengan
membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang kemudian
dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan
bisnis adalah, bisa digunakan sebagai pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan
bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan
berapa waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat
pengawasan. Rencana bisnis biasanya digunakan oleh wirausaha yang sedang mencari calon
investor atau penanam modal untuk menyampaikan visi mereka kepada calon investor atau
penanam modal.[2]

Menurut Bygrave (1994: 115), ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun
perencanaan usaha:

1. Untuk menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan perencanaan usaha akan
membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang dijalankan nanti memiliki
keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila
melakukan kerjasama dengan anda.

2. Untuk mendapatkan pembiayaan bank dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan
memudahkan kita untuk mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena didalam
perencanaan usaha menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran yang hal tersebut akan
memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman melalui bank.

3. Untuk mendapatkan dana investasi perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita
untuk mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan mendukung
pemenuhan investasi usaha kita.
4. Untuk mengatur dengan siapa harus bekerja sama mengatur dan membentuk kerjasama
dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari
para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda.

5. Untuk mendapatkan kontrak besar perencanaan yang baik menarit minat perusahaan-
perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh
perusahaan anda.

6. Untuk menarik tenaga kerja inti perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu
yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda.

B. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Bisnis

a. Wadah untuk menampung rencana bisnis.

b. Alat control segala kegiatan yang akan dilaksanakan ketika gagasan usaha
diimplementasikan.

c. Menyampaikan kepada pihak lain maksud dan tujuan penyususnan rancangan


usaha.

d. Memperoleh perhatian dan keterlibatan pihak lain untuk membantu, terutama dalm
mewujudkannya menjadi perusahaan yang nyata.

8 alasan, perlunya membuat perencanaan bisnis atau business plan:

1. Kejelasan bisnis yang akan dikerjakan.

2. Mengenal struktur dan strategi perusahaan.

3. Mendapatkan penjelasan detil mengenai pasar.

4. Mengetahui cara memasarkan bisnis.

5. Menggali ide atau pemikiran awal.

6. Mengetes perhitungan bisnis.

7. Mempertajam sistem operasional.

8. Mengenal pesaing.
C. Aspek-Aspek Perencanaan Bisnis[5]

Aspek-aspek rancangan dan uraian produk , ( memuat gambaran umum produk dari aspek
substansi produk, tampilan produk siap jual, dan fungsi produk ). Aspek-aspek tersebut adalah
sebagai berikut :

A. Aspek pemasaran

1. Sasaran pemasaran , meliputi :

a. Daerah pemasaran( lokasi pasar, jenis, dan jumlah pelanggan serta pesaing di lokasi
pasar )

b. Situasi pasar ( segmentasi pasar, target pasar dan posisi pasar disbandingkan dengan
pesaing yang berada di daerah pasar ).

c. Proyeksi permintaan ( jumlah permintaan dalam setiap periode / siklus untuk setiap
jenis pelanggan, dan proyeksi peningkatanya dalam setiap periode / siklus )

d. Strategi dan taktik pemasaran ( uraian masing-masing dari bauran pemasaran


berdasarkan spesifikasi usaha / produk dan unggulan serta kelemahanya dibandingkan
dengan bauran pemasaran perusahaan pesaing ) meliputi :

- Produk

- Harga

- Distribusi

- Promosi

2. Penganggaran pemasaran ( uraian beradasarkan rencana biaya yabg di alokasikan


untuk investasi dan biaya untuk operasional pemasaran dalam satu siklus serta proyeksi
peningkatanya sejalan dengan peningkatan penawaran untuk memenuhi peningkatan
permintaan pasar. )

B. Aspek produksi

1. Pengadaan bahan ( menyangkut jenis, volume, harga sumber ( daerah ) pasokan


bahan,proses pengadaan bahan , serta proyeksi peningkatanya dalam setiap periode/
siklus produksi )
2. Kebutuhan sumber daya produksi ( uraian mengenai sumber daya produksi meliputi
bangunan, peralatan / mesin, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktivitas produksi, berkaitan dalam jumlah , kualitas, nilai, serta proses pengadaanya.)

3. Proses produksi ( proses produksi masing-masing jenis produk yang disertai dengan
bagan proses produksi )

4. Perkiraan jumlah produksi ( jumlah produksi yang akan dihasilkan dan ditawarkan
dalam setiap periode / siklus untuk setiap jenis produk , dan proyeksi peningkatanya
dalam setiap periode / siklus).

5. Penganggaran produksi ( uraian berdasarkan rencana biaya produksi yang


dialokasikan untuk investasi dan baiaya untuk operasional produksi dalam satu siklus dan
proyeksi peningkatanya sejalan dengan peningkatan produksi untuk memenuhi
peningkatan permintaan pasar )

C. Aspek organisasi dan manajemen[6]

1. Organisasi ( uraian mengenai identitas perusahaan “ nama, alamat, dan logo


perusahaan “, visi dan misi perusahaan , bentuk organisasi perusahaan, struktur organisasi
perusahaan dan perizinan usaha )

2. Manajemen ( uraian mengenai pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen planning ,


organizing, staffing, directing, controlling, untuk pelaksanaan setiap lima aspek usaha)

3. Penganggaran organisasi dan manajemen ( uraian berdasarkan rencana biaya yang di


alokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasional organisasi dan manajemen
perusahaan dalam satu siklus serta proyeksi peningkatanya sejalan dengan peningkatan
produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar )

D. Aspek pengendalian dampak lingkungan

1. Limbah ( uraian mengenai limbah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan yang
terdiri atas limbah cair, padat , gas dan suara )

2. Dampak biofisik ( uraian mengenai dampak positif dan negative terhadap


lingkungan biofisik disekitarnya yang akan timbul sebagai akibat aktivitas perusahaan ,
dan langkah –langkah yang diambil apabila terjadi dampak negative )

3. Dampak social budaya ( uraian mengenai dampak positif dan negative terhadap
lingkungan sosisal budaya disekitarnya yang akan timbul sebagai akibat aktivitas
perusahaan , dan langkah –langkah yang diambil apabila terjadi dampak negative )
4. Penganggaran pengendalian dampak lingkungan (uraian berdasarkan rencana biaya
yang di alokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasional pengendalian dampak
lingkungan dalam satu siklus dan proyeksi peningkatanya sejalan dengan peningkatan
aktivitas perusahaan )

E. Aspek keuangan / modal

1. Kebutuhan modal awal ( uraian kebutuhan modal awal operasi perusahaan yang
terperinci berdasarkan modal investasi dan modal kerja , serta sumber – sumber
perolehanya )

2. Proyeksi neraca

3. Proyeksi laba – rugi

4. Proyeksi arus kas

5. Analisis rasio keuangan

D. Unsur-Unsur Perencanaan Bisnis

Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan perencanaan bisnis yaitu agar dapat
mengidentifikasi pihak-pihak yang akan membacanya, yaitu investor, perbankan, pelanggan,
konsultan, pemerintah, dan pihak lain yang terkait. Perencanaan bisnis harus disusun sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan manfaat, terutama dalam mewujudkan gagasan merintis
berdirinya perusahaan.

Untuk itu, sebuah perencanaan bisnis harus mengandung unsur-unsur berikut:

a. Rencana, yaitu perencanaan bisnis harus memuat sesuatu rencana berikut maksud
dan tujuan dari rencana tersebut.

b. Usulan, yaitu perencanaan bisnis harus diusulkan kepada pihak lain untuk diketahui
dan dipertimbangkan oleh pihak lain.
c. Sistematis, yaitu hal-hal yang dimuat dalam perencanaan bisnis harus disusun
mulai dari yang sifatnya makro sampai pada yang bersifat mikro, atau yang bersifat
umum sampai yang bersifat khusus/ spesifik.

d. Tentatif, yaitu isi dari perencanaan bisnis masih dapat diubah sebelum memperoleh
persetujuan dari penerima atau pembaca rancangan bisnis tersebut.[8]

E. Kesalahan Perencanaan Bisnis[9]

a) Menunda pembuatan rencana bisnis

Kebanyakan pemilik bisnis membuat rencana bisnis hanya ketika mereka tidak punya
pilihan lain. Kecuali jika bank atau investor meminta suatu rencana bisnis, maka tidak
pernah ada rencana dalam bisnis mereka

b) Hal-hal non formil dalam arus kas

Kebanyakan orang-orang memikirkan laba daripada uang tunai. Saat Anda


membayangkan suatu bisnis baru, Anda berpikir tentang biaya pembuatan produk,
bagaimana Anda bisa menjualnya dan berapa laba per unit yang akan diperoleh.

c) Gagasan yang terlalu tinggi

Jangan menaksir terlalu tinggi pada pentingnya ide. Anda tidak memerlukan suatu ide
besar untuk memulai bisnis. Anda memerlukan waktu, uang, ketekunan dan akal sehat.
Hanya sedikit bisnis sukses yang didasarkan seluruhnya pada ide baru.

d) Ketakutan

Membuat suatu perencaan bisnis tidaklah sesulit yang anda pikirkan. Ada beberapa buku
bagus untuk membantu, mencari mentor, ikut seminar, sekolah bisnis, ikut komunitas
bisnis adalah cara-cara lain untuk memperoleh tambahan ilmu dalam membantu
penyusunan rencana bisnis.

e) Penentuan tujuan yang tidak jelas

Tinggalkan kata-kata bisnis yang samar dan tidak berarti (misalnya menjadi yang
terbaik'). Yang perlu diperhatikan adalah bahwa sasaran suatu rencana adalah hasilnya,
dan untuk mendapatkan hasil Anda memerlukan usaha yang berkelanjutan (terus
menerus) dan spesifik.

f) Tidak fokus

Buatlah rencana Anda sesuai dengan maksud dan tujuan dari bisnis yang ingin anda
jalankan. Rencana bisnis dapat bermacam-macam, terkadang hanya berisi rencana
menjual suatu ide bisnis baru, rencana keuangan, rencana pemasaran, dan lain-lain.
g) Prioritas yang lemah

Ingat, fokus merupakan suatu strategi dan kekuatan bisnis. Buatlah prioritas dalam bisnis
Anda, buatlah list apa-apa yang menjadi prioritas dan hal yang harus Anda lakukan dalam
bisnis Anda. Sesuaikan dengan tujuan yang ingin Anda capai.

h) Membuat proyeksi yang kurang tepat

Pertumbuhan awal usaha, umumnya berjalan sangat pelan. Jadi dalam menyusun rencana
finansial dimana akan berhubungan dengan rencana penjualan, Anda sebaiknya
memproyeksikannya secara natural, tidak terlalu berlebihan namun tidak terlalu rendah.
Proyeksi berlebihan akan berakibat pada kendurnya percaya diri bila hal tersebut gagal
atau tidak sesuai, sebaliknya proyeksi yang terlalu rendah akan mengakibatkan
bertambahnya rasa pesimis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana


perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities)
yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive
advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan
peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata. Manfaat dalam menjalankan
rencana usaha yaitu sebagai wadah untuk menampung rencana bisnis, alat control segala
kegiatan yang akan dilaksanakan ketika gagasan usaha diimplementasikan, menyampaikan
kepada pihak lain maksud dan tujuan penyususnan rancangan usaha, memperoleh perhatian dan
keterlibatan pihak lain untuk membantu, terutama dalm mewujudkannya menjadi perusahaan
yang nyata.

Sedangkan aspek-aspek yang mendukung perencanaan bisnis yaitu ada aspek pemasaran,
aspek produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek pengendalian dampak lingkungan, dan
aspek keuangan. Kesalahan yang sering terjadi pada perencanaan bisnis biasanya menunda
pembuatan rencana bisnis, hal-hal non formil dalam arus kas, gagasan yang terlalu tinggi,
ketakutan, penentuan tujuan yang tidak jelas, penentuan tujuan yang tidak jelas, tidak fokus,
prioritas yang lemah, dan pembuat proyeksi yang kurang tepat. Perencanaan bisnis ini
menguraikan arah dan tujuan perusahaan yang ingin capai, berserta strategi mencapainya
sebagai peta jalan bagi wirausahawan menuju pembangunan bisnis yang sukses.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah makalah yang bisa kami susun. Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami perlukan
guna memperbaiki makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua, dan jika ada kesalahan kami mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai