Anda di halaman 1dari 46

1.

Ejector compressor
2. Fungsi Ejektor
Ejektor merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan udara atau gas gas yang tidak
dapat dikondensasikan di tempat-tempat vakum.Ejektor dapat merupakan jenis kompresor, dalam
hal ini tekanan tinggi yang dialirkan melalui sebuah nozzel lah yang mengakibatkan
pengembangan dan menyebabkan timbulnya vakum. Uap yang dialirkan melalui nozzel
mempunyai kecepatan yang tinggi sehingga udara serta gas-gas tidak dapat dikondensasikan
disekitar tempat-tempat vakum tersebut. Hal itu dilakukan agar semua uap bias terkondensasi
dengan cepat. Jika uap tidak bisa terkondensasi dengan cepat, maka akan terjadi penumpukan uap
di dalam kondenser yang mengakibatkan akan menurunkan daya vakum condenser. Masuknya
campuran melalui pipa pancar mengakibatkan perubahan energi kinetik menjadi energi tekan,
kerena itu akan meningkatkan tekanan diatas tekanan isap.

Gambar 1. Komponen Ejector

Berdasarkan langkah kerjanya, ejektor dapat digolongkan kedalam 2 jenis, yaitu singel
ejector dan two stage ejector, itu tergantung dari bagaimana kompresi yang dilakukan dalam satu
atau beberapa unit secara berurutan. Golongan sebagai single ejector atau two stage ejector
tergantung dari bagaimana satu atau lebih unit ejektor yang dipasangkan secara paralel.
Bentuk dari kedua ejektor tersebut sebenarnya sama, yang membedakan adalah jumlah
nozle yang digunakan. Untuk single ejector, menggunakan 1 nozzle, sedangkan untuk two stage
ejector menggunakan nozzle yang lebih dari satu (2 nozzle). Walaupun terdapat perbedaan pada
jumlah nozzle, akan tetapi single dan two stage ejector mempunyai prinsip kerja yang sama. Kedua
ejektor tersebut dipasangkan pada sebuah shell/tabung (didalamnya terbagi dua, tingkat pertama
dan kedua) yang didalamnya terdapat tube/pipa yang dialiri air sebagai pendingin.
Gambar 2 Two Stage Ejector atau sistem injeksi 2 tingkat

Ejektor
harus
dirancang
untuk batas
minimum
tekanan uap
yang masuk ke
dalam nozzle.
Jika tekanan
uap terlalu
rendah dari
batas minimumnya,maka ejektor tidak akan bekerja baik sehingga tidak tercapai vakum yang
dikehendaki. Ejektor akan bekerja baik untuk uap yang bertekanan lebih dari batas minmum.
3. Cara Kerja Ejektor
Pasokan uap dari pipa main steam dialirkan ke nozle ejektor tingkat pertama (primary).
Akibat transformasi energi pada nozle, maka tekanan bagian leher nozle (Throat) akan turun
sehingga uap non condensable dari kondensor akan terhisap dan keluar dari ejektor bersama uap
dari main steam. uap yang terhisap oleh ejektor pertama akan masuk ke shell tingkat pertama.
Uap tersebut akan bergesekan dengan tube (pipa) yang dialiri air condensate dari kondensor
sebagai pendingin. Akibat proses pendinginan, fraksi uap dari main steam dalam campuran akan
terkondensasi. Sedangkan fraksi uap non condensable akan mengalami pengecilan volume
(contracting).
Dari shell tingkat pertama akan dihisap kembali oleh ejektor kedua. Di shell tingkat kedua
uap non condensable akan kembali didingainkan, sama hal nya dengan proses di shell pertama
yang mengakibatkan uap non condensable volume nya semakin lebih mengecil yang akhirnya
akan dibuang keudara melalui venting (cerobong pembuangan). Sedangkan uap yang
terkondensasi akan di alirkan ke hotwall kondensor

4. Radial compressor
A. PENDAHULUAN
Kompresor sentrifugal, kadang-kadang disebut kompresor radial, adalah sub-kelas
yang dinamis axisymmetric kerja menyerap turbomachinery . [1]

The ideal tekan dinamis turbo-mesin mencapai kenaikan tekanan dengan


menambahkan energi kinetik / kecepatan untuk aliran kontinu cairan melalui rotor atau
impeller . Energi kinetik ini kemudian dikonversi ke peningkatan potensi energi / tekanan statis
dengan memperlambat aliran melalui diffuser. Kenaikan tekanan dalam impeller dalam banyak
kasus hampir sama dengan kenaikan di bagian diffuser.

B. TEORI OPERASI

Dalam kasus di mana aliran hanya melewati pipa lurus untuk memasuki kompresor
sentrifugal; aliran lurus, seragam dan tidak memiliki vortisitas. Seperti digambarkan di bawah
α1 = 0 deg. Sebagai aliran terus masuk ke dan melalui impeller sentrifugal, impeller memaksa
aliran berputar lebih cepat dan lebih cepat. Menurut bentuk Euler persamaan dinamika fluida,
yang dikenal sebagai " pompa dan persamaan turbin , "masukan energi untuk cairan sebanding
dengan kecepatan berputar lokal aliran yang dikalikan dengan impeller lokal kecepatan
tangensial .

Dalam banyak kasus aliran meninggalkan impeller sentrifugal adalah dekat kecepatan
suara (340 meter / detik). Aliran kemudian biasanya mengalir melalui kompresor stasioner
menyebabkan ia melambat. Ini kompresor stasioner sebenarnya statis panduan baling-baling
di mana transformasi energi terjadi. Seperti dijelaskan dalam prinsip Bernoulli , pengurangan
ini dalam kecepatan menyebabkan tekanan naik menuju cairan terkompresi. [1]
Kompresor sentrifugal digunakan seluruh industri sebab mempunyai bagian
bergesekan yang lebih sedikit, secara relatif energi efisien, dan memberi aliran udara yang
lebih tinggi dibanding kompresor reciprocating dengan ukuran yang sama (yaitu. positive-
displacement). Kelemahan utamanya adalah bahwa mereka tidak bisa mencapai perbandingan
kompresi yang tinggi dari pada kompresor reciprocating tanpa multi stage. Fan/Blower
sentrifugal lebih sesuai untuk pemakaian yang kontinu seperti fan ventilasi, penggerak udara,
bagian pendingin, dan penggunaan lain yang memerlukan volume tinggi dengan sedikit atau
tanpa peningkatan tekanan. Bedanya, kompresor sentrifugal multi-stage sering mencapai
pengeluaran tekanan 8,000 sampai 10,000 psi ( 59 MPA sampai 69MPa) penginjeksian
kembali gas alam ke lahan minyak untuk meningkatkan produksi minyak.

Kompresor sentrifugal sering digunakan pada mesin turbin gas kecil seperti APUS (
unit daya bantu) dan turbin gas pesawat terbang kecil. Alasan penting untuk ini adalah bahwa
dengan teknologi sekarang, aliran kompresor yang sama akan sedikit lebih efisien kaitan
utamanya dengan kerugian jarak ujungnya. Terdapat beberapa kompresor sentrifugal langkah
tunggal yang memiliki rasio perbandingan di atas 10:1, dalam kaitan dengan pertimbangan
tegangan yang benar-benar membatasi keselamatan kompresor, ketahanan dan waktu pakai.

Untuk turbin gas pesawat terbang; kompresor aliran sentrifugal menawarkan beberapa
keuntungan yang mencakup kesederhanaan pembuatan, biaya relatif rendah, berat/beban
rendah, peralatan penyalaan yang sedikit, dan efisiensi pengoperasian yang luas cakupannya
pada kecepatan putaran. Sebagai tambahan, panjang pendeknya kompresor sentrifugal dan
desain spoke-like memperbolehkannya untuk mempercepat udara dengan cepat dan dengan
seketika mengirimkannya pada diffuser dengan jarak yang pendek. Kelemahan yang paling
penting adalah daerah aliran di bagian depan yang secara relatif lebih besar. Untuk alasan ini
dan yang lainnya, turbin gas pesawat terbang yang menggunakan sentrifugal stage di dalam
kompresor cenderung untuk menjadi lebih kecil dan digunakan pada turboshaft atau aplikasi
mesin turboprop (referansi catatan mesin pesawat terbang). Kompresor yang lebih kecil ini
bentuknya bervariasi, tetapi biasanya terbagi menjadi dua kategori axi-centrifugal dan 2-stage
sentrifugal. Kecepatan Ujung kompresor sentrifugal sering dapat menjangkau Mach-1.3. pada
turbin gas 2-stage sekarang ini, tekanan tinggi yang naik tiap stage mengijinkan kompresor
modern ini untuk memperoleh keseluruhan perbandingan kompresi 15:1.

Segitiga kecepatan inlet untuk sentrifugal kompresor impeller


Segitiga kecepatan keluar untuk sentrifugal kompresor impeller

C. KOMPONEN

Tampak dari Compressor radial

Satu silinder daya dan satu silinder kompresor. Pipa hitam


melengkung adalah manifold keluaran udara

Pulley sebagai starter mesin (compressor) dam tranmisi

Muffet untuk mereda suara dari compressor agar tidak terlalu ribut
Ini menggunakan tiga terminal dari magneto enam silinder.

Gambaran Full Mesin Compressor Radial untuk Industri industri besar

D. APLIKASI

Daftar tiap bagian dari aplikasi kompresor sentrifugal meliputi:


 Pada saluran pengangkutan gas-alam untuk memindahkan gas dari lokasi produksi
kepada konsumen.
 Pada penyulingan minyak, pabrik pemrosesan gas alam, pabrik kimia dan petrokimia
 Pada pabrik separasi udara untuk membuat hasil gas akhir yang bersih.
 Pada refrigerasi dan peralatan bahan pendingin alat beredar pendingin.
 Pada industri dan pabrikasi untuk menyediakan udara bertekanan untuk semua jenis
peralatan pneumatik.
 Pada turbin gas dan unit daya bantu
 Pada re-injection ladang minyak dari gas-alam tekanan tinggi untuk meningkatkan
pengolahan minyak.
 Pada pesawat terbang bertekanan untuk menyediakan tekanan udara pada ketinggian
tertentu.
 Pada mesin otomotif dan mesin diesel turbochargers.

E. BATAS-BATAS PENGOPERASIAN
Banyak kompresor sentrifugal mempunyai satu atau lebih batas-batas beroperasi berikut ini:
 Kecepatan Beroperasi Minimum - kecepatan minimum untuk operasi yang bisa
diterima, di bawah harga ini kompresor dapat dikendalikan untuk berhenti atau
bekerja pada kondisi ‘Idle’.
 Kecepatan Maksimum yang diijinkan – kecepatan operasi maksimum untuk
kompresor. Di luar harga ini tegangan-tegangan dapat dinaikkan di atas batas yang
ditentukan dan getaran rotor boleh ditingkatkan dengan cepat. Pada kecepatan di atas
ini peralatan pengukuran akan mungkin menjadi sangat berbahaya dan dikendalikan
ke kecepatan lebih lambat.
 Dinding tembok atau choke- terjadi di bawah salah satu dari 2 kondisi-kondisi
berikut. Secara khas untuk peralatan kecepatan tinggi, ketika aliran bertambah
percepatan fluida dapat mendekati kecepatan sonik gas/fluida di suatu tempat di
antara stage kompresor. Penempatan ini dapat terjadi di pintu masuk "kerongkongan"
impeller atau di pintu masuk "kerongkongan" diffuser vaned. Dalam banyak kasus,
secara umumnya tidak merugikan kompresor. Untuk peralatan kecepatan rendah,
ketika aliran bertambah, kerugian meningkat. seperti perbandingan tekanan yang
jatuh menjadi 1:1

5. Axial compressor
 Penjelasan
Kompresor axial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan
serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan
mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan
kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti
mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.

Gambar 1. Kompresor Axial

Kompresor axial terdiri dari komponen yang tidak bergerak dan komponen yang
bergerak berputar. Suatu poros menggerakkan drum pusat, yang ditahan oleh bearing, yang
mempunyai sejumlah baris aerofoil berbentuk gelang berpasangan. Poros ini berputar diantara
baris aerofoil yang tidak bergerak yang jumlahnya sama, terhadap selubung yang berbentuk
pipa. Aerofoil yang berputar berbaris selang seling (rotor) dan aerofoil yang diam (stator),
dengan rotor yang memberikan/menyalurkan energi ke dalam cairan, dan stator yang
mengubah penambahan energi kinetik secara rotasi menjadi tekanan statis melalui proses
difusi.. Sepasang aerofoil yang berputar dan tidak bergerak disebut suatu satu stage. Daerah
penampang melintang antara rotor drum dan selubung dikurangi arah alirannya untuk menjaga
percepatan axial ketika cairan dimampatkan.

 Prinsip
Kerja
Pada
kompresor aliran
aksial, udara
akan
mendapatkan
percepatan oleh
sudu yang
terdapat pada
rotor dan arah
alirannya ke arah
aksial yaitu
searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat
rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat
semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat
terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar
pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor
sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.

 Komponen
1. Rotor Disc
Disk adalah untuk membawa kompresor berputar; maka energi yang terkandung dalam
disk sangat tinggi dan harus memiliki integritas yang tinggi. Integritas ini dicapai dengan
desain yang hati-hati, pembuatan yang sangat terkontrol dan pengujian menyeluruh
2. Shaft (Poros)
Berfungsi sebagai poros untuk memutar rotor. Harus seimbang desainnya.
3. Blade
Blade kompresor aksial adalah bentuk airfoil dan dirancang untuk kompresi udara secara
efisien pada kecepatan pisau ujung tinggi. Untuk mencapai tujuan desain pisau ini,
perhitungan permukaan blade ke blade digunakan untuk menentukan bentuk blade dan
merupakan cara untuk menggambarkan aliran.
4. Bearing
Bearing adalah alat yang memungkinkan gerakan relatif terbatas pada permukaan dua
bagian, baik secara rotasi atau linier.

6. Vane compressor
Di dalam sistem pendingin diperlukan kompresor untuk menaikkan tekanan
gasr e f r i g e r a n t , a g a r r e f r i g e r a n t d a p a t m e n g e m b u n k e m b a l i m e n j a d i c a i r a n p a d a
k o n d i s i bertekanan sambil melepaskan panas yang dikandungnya dengan mudah.Pada kompresor
tipe vane untuk meningkatkan tekanan refrigerant cara kerjanya m e n g g u n a k a n p r i n s i p
g a y a s e n t r y f u g a l d a n d i b a n t u d e n g a n b e b e r a p a k a t u p u n t u k menjaga besarnya
tekanan kompresi yang dihasilkan. Gaya sentry fugal terjadi akibat putaran poros yang
tinggi sehingga sudu – sudu pada rotor vane terlempar.

Pada kompresor tipe vane untuk meningkat kan tekana n refri gerant cara kerjan ya
menggunakan prinsip gaya sentryfugal dan dibant u dengan beberapa katup
u n t u k menjaga besarnya tekanan kompresi yang dihasilkan. Gaya sentryfugal terjadi
akibat putaran poros yang tinggi sehingga sudu – sudu pada rotor vane terlempar.
Gambar compressor vane.

Kompresor tipe vane terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin dengan
putaran rotor pada kompresor.
2. Pulley berfungsi sebagai transmisi sumber putar dari putaran mesin.
3. Rotor berfungsi untuk menciptakan dan meneruskan putaran dari mesin untuk
mendapatkan gaya sentrifugal yang dimanfaatkan untuk proses pengisapan dan penekanan
refrigrant dalam sistem AC.
4. Stator berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk menciptakan perubahan volume
untuk proses isap dan tekan refrigrant.
5. Katup isap dan katup tekan untuk tempat laluan refrigrant pada saat pengisapan maupun
saat penekanan.
6. Katup Triger untuk membantu pengembangan vane pada saat putaran rendah.
7. Katup tekanan lebih (Bypass) untuk membatasi tekanan refrigrant pada saat proses kerja
yang tinggi.
8. Katup servis untuk tempat pengurasan dan pengisian refrigerant pada saat perbaikan sistem
AC.

Cara kerja kompresor vane


Pada saat pully berputar oleh mesin maka rotor juga ikut berputar. Dan vane pada kompresor
tipe vane II ini keluar karena gaya sentrifugal Sehingga refrigerant terhisap masuk melalui lubang
Suction. Kemudian refrigerant masuk keruang tekanan rendah. Refrigerant masuk kelubang ditutup
stator depan menuju lubang stator. Saat ruangan diruang stator melebar, refrigerant akan terhisap. Dan
kebalikannya jika pada saat ruang stator menyempit maka refrigerant akan terhisap. Refrigerant ini
mendorong katup tekan menuju kefilter untuk disaring kotoran-kotoran yang ikut masuk kekompresor.
Setelah itu refrigerant keluar keruangan tekanan tinggi dan keluar melalui lubang discharge.

Pada saat putaran tinggi maka gaya sentrifugak yang dihasilakn juga tinggi sehingga mempu
mengembang penuh tanpa bantuan dari triger valve. Aliran dari triger valve juga terputus karena
tekana pegas mampu dikalahkan tekanan refrigrant sehinga katup refrigrant tertutup. Proses
pengisapan dan penekan terjadi ketika rotor terus berputar dan menghasilkan perbedaan ruang dan
tekanan. Proses pengisapan kompresor ini bertujuan untuk menaikkan suhu dan tekanan adri
evaporator yang bersuhu dan bertekanan rendah kemudian dinaikkan lewat mekanisme kompresor
tersebut.

Pada saat kompresor bekerja denag konsentrasi tinggi atau proses pendinginan yang benyak
maka tekanan yang dihasilkan rotor tinggi dan apabila telah mampu mengalahkan pegas katup tekanan
lebih maka katup tersebut akan membuka dan mengalirkan refrigrant langsung melalui lubang pada
rotor tanpa melewati katup tekan dan tanpa penyaringan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya
kerusakan akibat tekanan yang berlebihan dari refrigrant.

PENGAPLIKASIAN COMPRESOR VANE

Kompresor vane pada ac mobil:

Tipe Through Vane

Kompresor tipe ini memiliki dua buah bilah (vane) yang terpasang saling tegak lurus pada
bagian dalam silinder. Jika rotor berputar maka bilah akan bergeser pada arah radial dan menyentuh
bagian dalam silinder (stator). Ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder dan rotor membentuk
ruang pemasukan dan pengeluaran refrigeran.

Pada saat bilah berputar bersama rotor, gaya sentrifugal bekerja pada bilah sehingga bergerak
menyentuh dinding stator. Ketika saluran pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk. Seiring
berputarnya bilah, refrigeran yang sudah masuk kemudian dikompresikan dengan cara mempersempit
ruang dan selanjutnya menekan refrigeran pada saluran pengeluaran. Terlihat pada gambar bahwa pada
saat terjadi langkah pengeluaran refrigeran, pada sisi lain dari rotor dan bilah melakukan langkah
pemasukan refrigeran.

7. Liquid Ring Compressor

Prinsip Kerjanya :

Dalam kompresor cincin cair casing diisi dengan cairan yang disebut "seal liquid" hingga rotor centerline. Gas
proses memasuki kompresor melalui distributor konikal yang dipasang pada penutup depan kompresor.
Selama kompresor start up cairan ini akan disentrifugasi oleh putaran impeller sepanjang dinding bagian
dalam casing yang memiliki bentuk eksentrisitas ganda. Distributor kerucut memiliki dua port hisap dan dua
port debit, masing-masing berlawanan dengan yang lain. Selama seperempat putaran pertama, gas disedot
ke kedua ruang suction dari casing. Selama marka kedua menyalakan gas pertama dikompres dan kemudian
didorong keluar melalui port dua port. Selama kuartal ketiga dan keempat putaran siklus ini diulangi. Dengan
cara ini untuk setiap putaran balik dari impeller, gas tersedot, dikompresi dan disedot keluar dua kali. Pasukan
radial berasal, karena kompresi gas, apakah ada keseimbangan yang sempurna. Sistem kontrol unit dirancang
oleh pabrikan dan memungkinkan pengoperasian kompresor yang andal dan aman. Utilitas, penyalaan seal
dan membuat upistem didefinisikan pada tahap desain unit kompresi cincin cair.
Inlet : Sebagai ruang isap
Outlet : Sebagai ruang buang
Impeller : Menghisap fluida dari sisi isap dan menekannya ke sisi buang
Gas inlet : Tempat masuknya gas
Gas outlet : Tempat keluarnya gas

Port cover : Sebagai penghubung

8. Single screw compressor


Kompresor Single Screw

Sistem single screw hampir sama dengan Double, yang membedakannya adalah
penggunaan satu buah ulir yang diapit dua buah komponen gear yang berputar dan
mengkompresi udara.
9. Double Screw COMPRESSOR
Kompresor Screw ( Screw Compressor )
Kompresor screw termasuk jenis kompresor pemindah positip yang tergolong dalam kompresor
putar (Rotary Compressor). Kompresor ini memampatkan (menambahkan energi) udara atau gasnya
dengan putaran serempak kaitan gigi-gigi rotor atau roda gigi yang berputar dengan arah yang
berlawanan dan saling berkaitan. Rotor tersebut yang satu mempunyai alur cembung (male rotor) dan
yang satunya mempunyai alur cekung (female rotor) yang saling mengait satu sama lain, kedua rotor
tersebut ditumpu kedua ujungnya oleh bantalan yang salah satu ujungnya diberi bantalan aksial untuk
menahan gaya aksial yang timbul dari perbedaan tekanan udara yang bekerja pada kedua ujung rotor.
Putaran serempak dan berlawanan inilah yang memindahkan dan memberikan tekanan kepada udara
sepanjang alur rotor dari sisi masuk ke sisi keluar.

Gambar 1. Penampang Kompresor Screw

Bagian-Bagian Kompresor Screw

Gambar 2. Komponen Utama Kompresor Screw


Komponen-Komponen Utama Kompresor Screw:
1. Frame
Berfungsi untuk mendukung bagian kompresor diatas pondasi. Frame harus kuat menahan
seluruh beban dan getaran yabg ditimbulkan oleh kompresor.

2. Casing
Casing adalah bagian paling luar dari kompresor yang berfungsi sebagai pelindung bagian-
bagian di dalamnya, juga sebagai tempat kedudukan rotor.

3. Rotor

Gambar 3. Male and Female Rotor

Rotor merupakan elemen utama dari kompresor screw, terdiri dari dua buah rotor yaitu: Rotor
Cembung (Rotor Male) sebagai driver dan Rotor Female sebagai driven, fungsi rotor sendiri adalah
sebagai media untuk memampatkan udara.

4. Bantalan Poros (bearing)


Bearing berfungsi untuk menahan gaya aksial karena perbedaan tekanan antara discharge dan
suction kompresor selain itu bearing juga berfungsi sebagai peredam getaran karena putaran tinggi dan
juga untuk mengurangi keausan poros akibat gesekan putaran. Kompresor ini menggunakan tapered
roller bearing di ujung discharge untuk menahan gaya aksial rotor.

5. Mechanical Seal
Mechanical seal berfungsi mencegah kebocoran diantara sela-sela poros yang keluar dari casing
(poros yang dihubungkan dengan penggerak).

6. Poros (Shaft)
Merupakan tempat atau kedudukan dari rotor (ulir) sehingga rotor dapat berputar.
7. Katup geser (slide valve)
Berfungsi mengatur kapasitas kompresor dari 0 % - 100 % atau sebaliknya. Katup ini digerakkan
oleh unloader valve.

8. Unloader valve
Berfungsi menggerakkan katup pengatur kapasitas, Unloader piston bergerak otomatis setelah
tekanan discharge mencapai ±5.9 bar, tekanan akan turun sampai 4.4 Bar dan kemudian setelah ±7
detik kompresor akan load kembali secara otomatis. Katup ini digerakkan secara hidrolik.

Gambar 4. Unloader Valve

9. Piston Keseimbangan
Berfungsi menahan gaya aksial dari rotor (mengurangi beban dari thrust bearing).

10. Lubang Minyak Pelumas


Berfungsi sebagai tempat masuknya minyak pelumas ke dalam kompresor. Minyak pelumas
digunakan untuk melumasi rotor, bearing, balance piston dan Unloader valve.

11. Katup hisap


Berfungsi untuk mengatur udara masuk ke dalam kompresor.

12. Sisi keluar


Berfungsi sebagai saluran keluar udara setelah proses kompresi.

Peralatan Pembantu Kompresor Screw


Peralatan Pembantu Kompresor Screw terdiri dari:

1. Batt Intake
Berfungsi untuk menangkap debu atau patikel-partikel kecil yang lain yang terikut bersama
udara bebas sebelum masuk ke inlet air filter kemudian ke kompresor.

2. Inlet Air Filter


Berfungsi untuk menyaring partikel-partikel yang terikut dalam udara sebelum masuk ke
kompresor.

3. Tangki Pemisah Minyak


Berfungsi memisahkan minyak dengan udara hasil kompresi dan sebagai penampung
minyak pelumas hasil pemisahan, kemudian minyak ini diinjeksikan kembali ke kompresor untuk
melumasi rotor-rotor nya.
4. Oil temperature bypass
Berfungsi untuk mengatur jumlah aliran pelumas yang dibutuhkan oleh kompresor untuk
menyediakan temperatur injeksi yang sesuai. Setelah dari tangki pemisah minyak kemudian
minyak akan mengalir melewati bypass terlebih dahulu, ketika suhu minyak dingin bypass valve
akan tertutup dan minyak langsung diteruskan ke oil filter, jika temperatur minyak naik di atas
pengaturan valve maka bypass valve akan terbuka dan minyak dialirkan ke pendingin dahulu
sebelum diteruskan ke oil filter.

5. Aftercooler
Untuk mendinginkan udara dan minyank yang telah mengalami kompresi dan terpisah
didalam separator supaya temperaturnya turun. Sistem aftercooler terdiri dari heat exchanger,
pemisah kondensat, dan automatic drain trap.

6. Oil filter
Berfungsi untuk memisahkan kotoran-kotoran dari minyak setelah melewati pendinginan
ataupun setelah dari tangki pemisah minyak.

7. Moisture Separator/drain trap


Untuk memisahkan udara dengan air dari hasil pengembunan karena perbedaan tekanan.

8. Vessel
Untuk menyimpan udara bertekanan dari kompresor sebelum diteruskan ke unit
pemanfaatan baik instrumentasi ataupun bckwash, udara bertekanan dari kompresor akan turun
suhunya ketika ditampung di vessel, karena memungkinkan ada uap air maka vessel dilengkapi
dengan drain.

Gambar 5. Valve
9. Selang (Hoses)
Berfungsi sebagai penyalur udara bertekanan dan minyak pelumas agar dapat bersirkulasi.
10. Air Dryer
Untuk mengeringkan udara bertekanan dari kompresor. Hal ini dimaksudkan untuk
menghasilkan udara bertekanan yang benar-benar kering, bebas dari kandungan uap air yang dapat
merusak peralatan. Sebagai media pengeringannya menggunakan refrigerant. Air dryer ini akan
menguras air secara otomatis bila air sudah terkumpul dengan ketinggian tertentu, kemudian air
terssebut secara otomatis akan dikeluarkan melalui automatic water drain yang terletak dibawah.

Gambar 6. Air Dryer

11. Oil Catcher


Berfungsi untuk menangkap oli atau partikel-partikel halus dari udara sebelum masuk ke air
dryer.

12. System Intellysis Control


Berfungsi untuk mengatur kompresor dan juga peralatan pembantu agar bekerja secara
otomatis.

Gambar 7. System Intellysis Control

13. Pengukur Suhu (thermometer)


Berfungsi untuk mengukur suhu (temperature) udara yang masuk maupun yang keluar dari
keluar kompresor. Selain itu, juga mengukur suhu minyak pelumas yang masuk ke kompresor.
14. Pengukur tekanan (Pressure gauge)
Berfungsi untuk mengukur tekanan udara yang masuk maupun yang telah mengalami proses
kompresi di dalam kompresor. Alat ini juga berfungsi mengukur tekanan minyak pelumas yang
masuk ke kompresor.

15. Regulator
Berfungsi untuk menurunkan tekanan sebelum masuk ke alat instrumentasi agar tekanan
tidak terlalu tinggi.

Cara Kerja Kompresor Screw

Pada kompresor ini, udara atau gas dipindahkan oleh sepasang rotor yang berbentuk sekrup
(screw). Pasangan rotor ini berputar serempak dan arah putaranya berlawanan di dalam rumah (casing)
yang tingginya tetap. Salah satu rotor tersebut sebagai driver (dihubungkan langsung dengan motor
penggerak) yang dikenal dengan male rotor dan yang satunya sebagai driven (digerakkan oleh rotor
male) yang dikenal dengan nama female rotor yang kedua ujungnya ditumpu oleh bantalan.

Saat udara atau gas memasuki kompresor melalui sisi isap, udara atau gas isapan ini dengan
segera akan ditutup/disekat oleh putaran sekrup. Setiap pemasukan udara atau gas ditangkap diantara
celah rotor dan rumah (casing), kemudian udara atau gas dipindahkan sepanjang alur rotor dari sisi
masuk ke sisi keluar. Dalam kompresor screw volume udara atau gas berkurang pada saat udara atau
gas didorong atau dipindahkan kearah sisi keluar. Pengurangan volume ini menyebabkan tekanan
udara atau gas naik.

Gambar 8. Cara Kerja Kompresor Screw

Pada gambar 8 dijelaskan langkah pemampatan pada kompresor screw

Pada posisi (a) udara diisap sepenuhnya melalui lubang isap masuk ke dalam ruang alur. Isapan
akan selesai setelah ruang alur tertutup seluruhnya oleh dinding rumah (casing) langkah ini disebut
langkah akhir hisapan.

Pada posisi (b) menunjukkan pertengahan proses kompresi dimana volume udara atau gas di
dalam ruang alur sudah ada di tengah, langkah ini disebut langkah awal kompresi.
Pada posisi (c) memperlihatkan akhir kompresi dimana udara atau gas yang terkurung sudah
mencapai lubang keluar, langkah ini disebut langkah akhir kompresi.

Pada posisi (d) udara atau gas yang terkurung dalam alur tadi telah dikeluarkan sebagian hingga
tinggal sebagian yang akan diselesaikan, langkah ini disebut langkah pengeluaran.

Karena proses pengisapan, kompresi, dan pengeluaran dilakukan secara kontinyu, dengan begitu
aliranya lebih stabil dibanding kompresor torak.

Jenis Kompresor Screw


Kompresor screw ada dua macam yaitu kompresor screw jenis injeksi minyak dan kompresor
screw jenis bebas minyak.

1. Kompresor screw jenis injeksi minyak


Kompresor ini mempunyai konstruksi yang sederhana. Biasanya digerakkan oleh motor listrik
yang porosnya dihubungkan langsung dengan rotor yang beralur cembung. Sebagai bantalan rotor
dipakai bantalan rol atau bantalan bola kontak sudut.

Seiring dengan putaran rotor. Udara akan terhisap kedalam kompresor karena perbedaan tekanan
melalui filter udara dan katup kontrol hisap. Udara akan dimampatkan oleh celah antara putaran rotor
male dan female dan casing sepanjang kontak antara putaran rotor. Setelah dimampatkan dan
kemudian keluar melalui sisi keluar, kemudian udara dialirkan bersama minyak injeksi ke dalam
pemisah minyak yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari udara. Udara yang dikompresikan
setelah dipisahkan dari minyak kemudian disalurkan melalui katup cegah pengatur tekanan.
Minyak dalam penampung selanjutnya didinginkan bersama dengan udara oleh pendingin
(aftercooler) dimana udara mengalir diatas dan minyak berada dibawah karena density, setelah
melewati pendingin, minyak diinjeksikan kembali kedalam kompresor yang dihubungkan dengan
ujung poros rotor kompresor.

Partikel-partikel minyak yang halus dan terbawa oleh aliran udara akan tertangkap oleh oil
catcher lalu terkumpul di dasar pemisah wol ini. Minyak yang terkumpul akan disirkulasikan kembali
kedalam lubang isap kompresor melalui pipa minyak tangkapan.

Minyak ini berfungsi :


a. Untuk merapatkan celah antara alur-alur rotor yang berkait dengan dinding rumah sehingga
kebocoran dapat dikurangi.
b. Mendinginkan udara atau gas yang sedang mengalami kompresi agar kompresinya berjalan secara
isotermal.
c. Memberikan pelumasan yang cukup antar kontak bagian rotor agar rotor tidak cepat aus.
d. Sebagai penyekat antara dua kontak permukaan rotor.
e. Melumasi mechanical seal.
f. Melumasi bearing.

2. Kompresor screw jenis bebas minyak


Rotor pada kompresor screw bebas minyak ini digerakkan melalui roda gigi peningkat putaran.
Rotor yang beralur cekung mempunyai 6 gigi dan yang beralur cembung mempunyai 4 gigi. Kedua
alur lni berputar dalam arah berlawanan dengan perbandingan putaran 2:3 yang diperoleh melalui
sepasang roda gigi.
Rotor ditumpu kedua ujungnya oleh bantalan yang salah satu ujungnya diberi bantalan aksial
untuk menahan gaya aksial yang timbul dari perbedaan tekanan udara yang bekerja pada kedua ujung
rotor. Celah antara putaran gigi rotor dan dinding dalam rumah dibuat tetap, sedangkan celah antara
kedua rotor dapat dijaga tetap baik dengan menyesuaikan kelonggaran pasangan roda gigi. Selama
tidak ada sentuhan antara gigi dengan gigi rotor maupun antara gigi rotor dengan rumah maka tidak
diperlukan pelumasan.

Untuk merapatkan poros pada rumah agar kebocoran udara dapat dicegah dipergunakan perapat
labirin yang terbuat dari cincin-cincin karbon. Untuk mencegah minyak terisap ke dalam rumah, poros
diperlengkapi dengan paking penyapu minyak di antara bantalan dan paking poros. Semua minyak
pelumas mengalir melalui sebuah lubang pada ujung poros rotor melalui rongga tengah rotor untuk
mendinginkan rotor.

Kompresor ini tidak membutuhkan minyak pelumas untuk membantu proses kerja, sehingga
udara bertekanan yang dihasilkan lebih bersih dan bebas minyak dibandingkan dengan tipe injeksi
minyak. Kompresor ini menggunakan sistem roda gigi untuk menggerakkan rotor-rotornya.

Kelebihan dan Kekurangan Kompresor Screw

Kelebihan
10. Fluktuasi aliran sangat kecil.
11. Getaran (vibrasi) kecil karena tanpa ada bagian yang bergerak bolak-balik.
12. Ukurannya ringkas untuk daya yang sama dibanding kompresor torak.
13. Konstruksinya dan operasi mesin serta fasilitasnya sederhana.
14. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan lebih mudah.
15. Aliranya lebih kontinyu dibandingkan kompresor reciprocating.

Kekurangan
1. Tidak dapat memberikan tekanan akhir yang tinggi.
2. Efisiensi volumetrisnya rendah bila bagian-bagiannya kurang presisi.
3. Memerlukan perhatian lebih dalam sistem pelumasan screwnya.

16. Roots screw


KOMPRESSOR ROOTS

Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagiansisi yang bertekanan. Prinsip kompresor
ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar.
Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara
baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa
pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri
sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari
konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling
bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.

Kompresor atau blower jenis Roots mempunyai dua buah rotor yang masing-masing
mempunyai dua buah gigi (Lobe) dan bentuknya mirip dengan kepongpong. Kedua rotor berputar
serentak dengan arah yang berlawanan di dalam sebuah rumah. Sumbu gigi kedua rotor selalu tegak
lurus antara satu dengan lainnya. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Apabila kedua rotor diputar, ke
dua lobe gigi akan berputar, pada saat mulai berputar tekanan di daerah hisap vakum, sehingga udara
masuk ruang diantara lobe gigi dengan dinding blower kanan atau kiri, saling bergantian. Karena
udara semakin didesak ke ruang yang lebih sempit, tekanananya mejadi naik, dan pada daerah
pengeluaran udara tersebut dike luarkan.

Gambar diatas adalah kompresor jenis roots yang banyak dipakai untuk industri. Kompresor
mempunyai unjuk kerja di antara kompresor sentrifugal dan kompresor torak. Kelebihan kompresor
ini dibanding dengan kompresor jenis lain yaitu:

1. Kompresor tidak menimbulkan surging


2. Putarannya mudah divariasi
3. Kapasitas mudah diatur dengan jalan pintas
4. Bebas minyak

Kompresor Roots dengan rotor dua lobed. Kebanyakan


baling-baling asli Roots memiliki tiga atau empat lobus.
Ket.
1. Rotor 1
2. Tubuh pompa
3. Rotor 2
a. Intake
b. Pemompaan
c. Paksa campuran udara atau udara ke dalam intake
manifold

Gambar cara kerja kompresor roots


Komponen Dari Kompressor Roots

Frame : Untuk dudukan dan sebagai penopang dari bagian-bagian Kompressor.

Motor : Untuk penggerak Poros engkol iuntuk menggerakkan Impeller pada


Kompressor.

Katup Pengaman : Untuk mengatur bukaan pada tabung angin.

Pengukur Tekanan : Mengetahui tekanan pada tabung angina.

Tabung : Sebagai tempat tampungan di kompresnya angina/udara.

Impeller : Untuk memompa dan menaikkan tekanan udara.

Tubuh Pompa : Tempat bekerjanya Impeller.

Gear Box : Untuk mengatur putaran poros.

Belt : Sabuk untuk Penghubung putaran dari motor ke Pully Kompressor.

17. Trunk Compressor


TRUNK COMPRESSOR

Reciprocating Compressor atau lebih sering di sebut kompresor piston adalah kompresor yang
menggunakan sistem torak atau piston yang bergerak di dalam silinder untuk mengkompres udara.
tabung silinder nya memiliki 2 buah port, yaitu port inlet(suction) dan port outlet (discharge).

Prinsip kerja

Pada saat piston berada di atas atau di dekat port inlet (suction) dan outlet (discharge) di dalam
silinder dan bergerak turun maka udara dari port inlet (suction) akan masuk memenuhi silinder. Lalu
ketika Piston bergerak naik atau ke atas maka udara yang berada pada tabung silinder akan di pompa
dan terkompres keluar melalui port outlet (discharge). Kompresor Piston (Reciprocating) memiliki
banyak konfigurasi, jenis-jenis konfigurasi yang paling sering di gunakan adalah :

1. Kompresor Piston (Reciprocating) Horizontal


2. Kompresor Piston (Reciprocating) Vertical
Biasanya digunakan untuk kebutuhan Air Delivery ± 141,5 L/m (± 50 CFM) sampai ± 4.245
L/m (± 150 CFM)
3. Kompresor Piston (Reciprocating) Horizontal balance-opposed
Biasanya digunakan untuk kebutuhan Air Delivery ± 5660 L/m (± 200 CFM) sampai ±
141.500 L/m (± 5000 CFM)
4. Kompresor Piston (Reciprocating) Tandem (bergandengan)

Reciprocating Compressor atau kompresor piston memiliki 2 jenis tipe yaitu kompresor
piston dengan sistem kerja tunggal dan kompresor piston sistem kerja ganda. Bisa di lihat pada
gambar di atas perbedaan dari kedua tipe kompresor ini yaitu, pada kompresor piston sistem
kerja ganda memiliki port inlet (suction) dan outlet (discharge) di kedua sisi nya.

Kompresor piston kerja tunggal, kompresor jenis ini paling banyak berada di
pasaran,Penggunaan untuk tekanan udara yang relatif kecil. Kompresor piston banyak di
gunakan untuk bengkel dan pemeliharaan serta perbaikan di industri. Untuk kompresor piston
kerja ganda tidak jauh berbeda dengan kompresor jenis piston lain nya, Biasanya untuk jenis
kerja ganda ini biasanya terdapat pada industri besar seperti pada industri kereta api dan lain-
lainnya yang menggunakan tekanan sampai 150 BAR. Kompresor piston juga memiliki
konfigurasi dalam jumlah silindernya, yang paling sering di gunakan antara satu silinder
sampai empat silinder. tergantung dari jumlah Air Delivery dan Pressure yang di butuhkannya.
Semakin tinggi kebutuhan Air Delivery dan Pressurenya maka jumlah silinder akan semakin
banyak.

Keuntungan dari kompresor piston (Reciprocating Compressor) adalah :

 Dari segi harga kompresor piston ini cukup terjangkau


 Perawatan dan maintence mudah
 Dapat di gunakan untuk Air Delivery dan Pressure yang tinggi

Kekurangan dari kompresor piston (Reciprocating Compressor) adalah :

 Memiliki tingkat kebisingan yang tinggi


 Udara dari pengeluaran nya memiliki suhu yang tinggi
 Udara yang keluar memiliki persentase kandungan minyak yang tinggi

Kompresor piston dapat juga digunakan untuk menghasilkan udara yang bebas oli. Kita bisa
memasangkan Filter Oli khusus yang di pasangkan pada jalur pipa atau menggunakan
kompresor piston OIL FREE. Kompresor OIL FREE biasa di gunakan untuk kebutuhan di
medical, laboratorium, food grade dan lain-lain. Dari segi harga kompresor OIL FREE
memiliki harga di atas kompresor biasa.
1.Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.

2.Poros engkol (crank shaft)


Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).

3.Batang penghubung (connecting rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.

4. Kepala silang (cross head)


Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya.

5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket

6. Liner silinder (cylinder liner)


Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi, pemasukan,
kompresi, dan pengeluaran.

7. Front and rear cylinder cover.


Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).

10. Cincin torak ( piston rings)


Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.

11. Batang Torak (piston rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)


Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang bergerak
(batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa
ring segment.

13. Ring Oil Scraper


Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame

14. Katup kompresor (compressor valve)


Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar
silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan
tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.

10. Crosshead compressor


Kompressor Crosshead adalah mekanisme yang digunakan sebagai bagian dari hubungan
slider-engkol panjang mesin motor bakar dan kompresor motor bakar untuk menghilangkan
tekanan samping pada piston. Juga, Crosshead memungkinkan batang penghubung untuk bergerak
bebas di luar silinder. Karena rasio bore-to-stroke yang sangat kecil pada mesin-mesin semacam
itu, batang penghubung akan menabrak dinding silinder dan menghalangi mesin agar berputar jika
piston dipasang langsung ke batang penghubung seperti pada mesin trunk. Oleh karena itu,
dimensi memanjang dari judul bab harus disesuaikan dengan stroke mesin. Prinsip Kerja
Kompressor Crosshead sama dengan pompa sepeda yaitu dengan memanfaatkan tekanan
pistonterhadap sejumlah gas atau udara yang terjebak dalam suatu silinder sehingga fluida kerja
tersebut menjadi mampat dan tekanannya meningkat .

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Crosshead

Pin crosshead menghubungkan batang piston ke batang penghubung. Di kedua sisi pin
crosshead dipasang sandal crosshead. Sandal berjalan naik dan turun di panduan crosshead sebagai
piston dan batang yang reciprocating dan mencegah bagian atas batang penghubung dari bergerak
ke samping.

Sumber : http://marinediesels.info/2_stroke_engine_parts/crosshead.html

Pin crosshead duduk di bantalan crosshead yang merupakan jenis bercagak (ditunjukkan kiri), di
mana rumah bantalan dipasang di bagian atas batang penghubung di kedua sisi batang piston, atau
dari jenis kontinu (ditunjukkan di atas dan di bawah) , di mana perumahan bantalan dibentuk oleh
bagian atas batang penghubung. Pada jenis bercabang, batang piston melewati lubang di pin
crosshead dan dijamin dengan mur. Pada tipe kontinu, batang piston memiliki kaki yang dibaut ke
bagian atas pin crosshead. Mesin modern dilengkapi dengan jenis bantalan kontinyu.

Sumber : http://marinediesels.info/2_stroke_engine_parts/crosshead.htm

Bantalan crosshead sulit untuk melumasi secara efektif. Karena bagian atas batang penghubung
berayun tentang pin dan mengubah arah setiap kali piston mencapai mid stroke, kecepatan relatif
antara bearing dan pin pada mid stroke adalah nol, berakselerasi ke maksimum saat piston
mendekati pusat mati atas atau bawah dan kemudian mengurangi kecepatan kembali ke nol lagi
ketika piston mendekati mid stroke dan con rod mengubah arah. Ini berarti bahwa lubrikasi
hidrodinamik, di mana pin dipisahkan dari bearing oleh irisan oli hanya terjadi pada bagian
ayunan; yaitu ketika kecepatan relatif antara dua komponen cukup tinggi.

Beban pada pin selalu ke bawah, jadi itu adalah bagian bawah bantalan yang dikenakan
keausan. Karena beban tinggi bahan bantalan adalah paduan aluminium timah terikat pada shell
baja. Pin sangat dipoles untuk menyelesaikan cermin.

Untuk mengakomodasi beban ke bawah yang tinggi dan untuk membantu pelumasan efektif, pin
memiliki diameter besar. Ini meningkatkan kecepatan relatif antara pin dan bearing. Bagian bawah
cangkang bantalan memiliki talang minyak dipotong di dalamnya untuk membantu distribusi
minyak. Minyak dipasok ke judul bab menggunakan lengan ayun atau pipa teleskopik dan kadang-
kadang didorong dalam tekanan untuk membantu pelumasan yang efisien.

Sumber : http://marinediesels.info/2_stroke_engine_parts/crosshead.htm

Sandal crosshead dipasang pada jurnal yang diinjak-injak salah satu ujung pin crosshead,
diamankan di tempat oleh pelat ujung. Sandal melayang di jurnal, untuk memungkinkan sedikit
ketidakjajaran dalam panduan. Permukaan menggosok adalah logam putih yang dilapisi. Minyak
dipasok ke permukaan gosok sandal dari suplai minyak crosshead. Sandal memiliki talang yang
dibuat di dalamnya untuk membantu penyebaran minyak pelumas.

Permukaan panduan dikerjakan ke dalam frame A atau secara terpisah dilemparkan dan dimesin,
kemudian dibaut ke frame A. Penyelarasan panduan sangat penting seperti halnya izin antara
pemandu dan sandal. Jika penyelarasan ini tidak benar atau kelonggaran berlebihan maka keausan
yang berlebihan akan terjadi antara batang piston dan kotak isian dan piston dan liner silinder

Komponen – Komponen dan fungsinya

1. Silinder

Silinder ini mempunyai fungsi sebagai kedudukan liner silinder dan water jacket. Liner
silinder sendiri berfungsi sebagai lintasan gerak piston torak saat melakukan ekspansi,
pemasukan, kompresi dan pengeluaran. Sedangkan water jacket adalah ruangan dalam silinder
untuk bersirkulasi udara sebgai pendingin

2. Poros Engkol / Crank Shaft

Poros engkol mempunyai fungsi untuk mengubah gerak rotasi menjadi gerak arus bolak-
balik (translasi)

3. Kepala Silang

Berfungsi untuk meneruskan batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantakan luncuranya.

4. Batang Penghubung

Berfungsi untuk meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang
batang penghubung. Batang penghubung ini harus kuat dan tahan bengkok karena harus
menahan beban pada saat kompresi.

5. Torak/Piston

Fungsi torak adalah sebagai elemen yang mengontrol gas/udara pada proses pemasukan
(suction). Kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge)

6. Motor

Motor berfungsi sebagai penggerak dari system kompresor yang akandihubgkan oleh sabuk
-V supaya pergerakan motor akan menyebabkan pergerakan pada silinder.
7. Katup Keluar/ Discharge

Katup keluar berfungsi untuk pengeluaran udara.

8. Katup Isap/ Suction

Katup isap berfungsi untuk menghisap udara dari luar yang kemudian akan dimasukan ke
kompresor.

9. Tangki Udara

Tangka udara adalah berfungsi untuk menyimpan udara yang telah dihisap dari luar.

11. Labyrinth compressor


KOMPRESSOR LABIRIN

A. Definisi
Kompresor labirin merupakan kompresor torak tipe vertikal. Pada tipe
kompresor ini, rider ring dan ring piston tidak digunakan seperti tipe horizontal. Kompresor
tipe ini termasuk kompresor perpindahan positif yang menghasilkan gerak bolak-balik dan
toraknya tidak bercincin. Perapatan antara torak dan dinding silinder diperoleh dengan
menggunkan labirin. Bagian dalam dinding silinder beralur halus, sedangkan bagian tepi
torak beralur tajam. Batang torak memiliki perapat yang berbentuk labirin. Udara yang
dimampatkan kompresor tipe ini bebas dari kontaminasi. Kompresor ini khususnya
digunakan untuk menghasilkan udara atau gas bebas minyak pelumas.

B. Prinsip Kerja
Kompresor labirin menggunakan piston labirin. Piston labirin adalah rangkaian
tipe piston yang dikelilingi banyak labirin yang ditambahkan, dan menjaga kondisi kedap
udara oleh efek labirin. Piston dirancang dalam bentuk labirin yang sangat cocok dan
bergerak bolak-balik menjaga gas minimum antara silinder dan piston. Kompresor tipe
piston labirin didesain untuk konstruksi kedap udara dengan efek labirin dan gas dengan
spesifikasi normal dapat diperoleh pada kondisi kering sepenuhnya.
Pada kompresor piston labirin, sejumlah besar titik pelambatan memberikan
efek penyegelan di sekitar piston dan batang piston. Tidak ada kontak segel yang
digunakan. Piston memiliki potongan tipe labirin di bagian tengah yang disebut rok.
Silinder juga memiliki gerigi seperti labirin di permukaan dalamnya. Piston tidak
bersentuhan langsung dengan silinder dan jarak dekat dipertahankan di antara keduanya ini
meningkatkan daya tahan, keandalan dan ketersediaan kompresor bersama dengan operasi
ekonominya.
Piston dan batang piston dipandu oleh crosshead dan bantalan panduan yang
terletak di crankcase yang dilumasi oli. Minyak dipasok oleh pompa oli pelumas yang
digerakkan oleh crankshaft. Potongan jarak memisahkan bagian pengompresan gas dari
crankcase yang dilumasi oli. Dimana gas proses dapat diizinkan dalam potongan jarak,
kemudian digunakan kompresor tipe potongan jarak terbuka. Ketika pemisahan silinder
yang ketat dari crankcase sangat penting dan pada saat yang sama tidak ada udara ambien
juga diperbolehkan dalam potongan jarak, maka pembersihan Nitrogen disediakan.
Crankshaft dilengkapi dengan mechanical seal untuk mencegah gas bocor ke atmosfer.
Lihat Gambar 1.
Gambar 1.

C. Penggunaan
Kompressor tipe ini sangat populer di layanan di mana operasi kering total
diperlukan ini adalah aplikasi unik di mana pelumas tidak diizinkan dalam silinder, yang
benar dalam kasus kompresor oksigen, di mana keselamatan adalah yang paling penting.
Oleh karena itu kompresor jenis ini paling cocok untuk menangani seperti gas yang benar-
benar kering sepenuhnya, (N2, dan lain sebagainya), gas dapat terbakar yang dinyalakan
oleh panas, yang dihasilkan oleh gesekan (O2, dan lain sebagainya), dan gas yang lainnya
(gas tersiklus pada pabrik poly-olefin) dapat dilakukan pencampuran dengan kabut, debu,
dan lain sebagainya. Ini juga digunakan untuk aplikasi di mana gas proses sangat
terkontaminasi dengan kotoran. Lihat gambar 2.

Gambar 2.

Kompressor Labirin secara luas digunakan dalam petrokimia, penyulingan


minyak, industri kimia, industri pupuk, gas batubara, gas alam, militer, tembakau, farmasi,
pestisida, metalurgi, bir, minuman, teknik biologi, dll semua jenis gas kompresi dan
transmisi. Termampatkan karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen, oksigen,
nitrogen, hidrogen klorida, argon gas, gas klorin, amonia, klorida metana, etilena,
propilena, metana, etan, ethylene glycol, gas alam dan gas lainnya.

D. Komponen
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lain saling
berhubungan, diantaranya adalah:
a. Bagian Statis
1. Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi sebagai
pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar, pelindung dan
penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang bergerak, dan sebagai tempat
kedudukan nozzle suction dan discharge serta bagian diam lainnya.
Berikut contoh gambar dari tipe radial split barrel dengan bentuk selongsong dan
ditutup bagian depan-belakang (rear-front cover).

2. Inlet wall
Inlet wall adalah diafragma (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi suction
sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozzle. Karena berfungsi
sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus tahan
terhadap gesekan dan erosi.

3. Guide vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian
suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan aliran agar
gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi vane ada yang
fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan tujuan agar
operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas yang tinggi.
4. Eye seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu oleh
inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi wearing
ring impeller. Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari
discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction (tekanan
rendah).

5. Diffuser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari discharge
impeller menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage dipasang diantara
inter stage impeller.
6. Labirinth seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah:
o Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
o Casing dan shaft sebagai casing seal.

7. Return bend
Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan arah
aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller
berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing.

8. Return channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran gas)
pada saat masuk

9. Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai
penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage seal.
Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian penting,
yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan didalam
casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar pasang.

b. Bagian Dinamis
1. Shaft
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada shaft
di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selang-seling agar
seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve, yang
berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi dari
aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage impeller.

2. Impeller
Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar,
sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet
tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu
putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi kenaikan energi
kecepatan.

3. Bantalan
Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung
beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan dan
mencegah kerusakan pada komponen lainnya.

4. Oil Film Seal


Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam kompresor.
Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring. Pada seal jenis ini diinjeksikan
minyak (oil) sebagai penyekat/perapat (seal oil) antara kedua seal ring yang
memiliki clearence sangat kecil terhadap shaft. Tekanan masuk seal oil dikontrol
secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan sekitar 5 psi diatas tekanan
internal gas dan perbedaan tekanan oil gas selalu dipertahankan. Sehubungan
dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk mempertahankan
perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai dengan kondisi operasi,
digunakan overhead tank.Sistim overhead tank adalah memasang tanki penampung
seal oil dengan ketinggian tertentu diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki
dikontrol melalui level control operated valve, kemudian tekanan gas stream
dimasukan kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga memberikan tekanan
pada permukaan seal oil.

E. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan :
1. Non-kontak penyegelan struktur (antara piston dan silinder, antara pengisi dan batang
piston);
2. Terkompresi gas tidak berminyak, dikompresi gas bersih, tidak ada polusi;
3. Tidak ada bagian cincin ring piston dan panduan;
4. Operasi yang handal jangka panjang;
5. Seluruh mesin tanpa kebocoran.

Kekurangan :
1. Cenderung besar;
2. Berisik;
3. Memiliki kebutuhan perawatan yang tinggi;
4. Sering menimbulkan masalah getaran/vibrasi.

12. Diaphragm compressor


A.Pengertian Kompressor Diafragma
Kompresor diafragma ini termasuk ke dalam kelompok kompresor torak. Namun letak
torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak
langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya
pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh
karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi,
obatobatan dan kimia.

B. Prinsip Kerja
Kompresor Diafrgama termasuk ke dalam jenis kompresor torak atau piston. Perbedaan
dengan jenis kompresor torak yang lain adalah pada kompresor diafragma ini torak
dipisahkan dengan ruang penghisap udara denngan sebuah membran, membran yang
memungkinkan untuk dilewati udara tapi tidak memungkinkan dilewati partikel-partikel.
Tujuannya adalah untuk menjaga agar udara bersih dari unsur apapun, terutama terbebas dari
pelumas (oli). Dan memang, kompresor diafragma ini dirancang khusus untuk industri-industri
yang memerlukan kesterilan tinggi udara seperti industri makanan, obat, dan lain-lain.
Makanya kompresor diafragma ini sering juga dikenal dengan nama membrane compressor.
Kompresor ini melakukan kompresi udara dengan menggunakan membran yang bergerak
berputar, untuk menarik udara masuk ke daerah kompresi dan memberinya tekanan untuk
selanjutnya disimpan pada bagian tabung penyimpanan.
Dalam kompresor diafragma, piston bertindak secara tidak langsung dengan memberi
tekanan kepada hidrolik oil, yang flexes diafragma logam tipis untuk kompres gas. Hal ini
digunakan untuk laju aliran kecil, di bawah jangkauan untuk kompresor reciprocating, dan
dibatasi oleh pembangunan diafragma. Keuntungan dari kompresor diafragma yaitu baik
kebocoran gas atau minyak ke gas bisa dicegah. Dengan demikian, kompresor diafragma
sangat ideal untuk mengompresi gas yang mudah terbakar, korosif, atau beracun pada tekanan
tinggi. Kerugiannya adalah biaya pemeliharaan yang tinggi, terutama karena diafragma harus
diganti setelah sekitar 2000 jam operasi

Kompresor Diafragma terdiri dari 2 sistem, sistem hidrolik dan system tekanan udara. Metal
diafragma adalah komponen pelindung diantara 2 sistem itu. Sistem tekanan udara terdiri dari
3 piringan metal diafragma yang mana diapit diantara dua rongga plat, proses masukan dan
keluaran udara. Sistem hidrolik pengendali motor poros engkol yang memindahkan piston
dalam tekanan rendah. Pemindahan piston ini mengatur cairan hidrolik berlawanan untuk
merendahkan bagian samping dari diafragma,ayunan rongga menyebabkan pergantian proses
udara.beberapa komponen dari sistim hidrolik dapat secara otomatis mengisi pompa, katup
cairan hidrolik dan katup hidrolik udara yang memompa udara berlebih.
Untuk memastikan system hidrolik selalu memenuhi untuk putaran tekanan, pompa
pengisian otomatis mengirim untuk pemancing cepat dalam system hidrolik setelah kompresor
mati. Saat ada gaya tekan pada piston utama, katup pengecek melindungi system hidrolik dari
pompa pengisi otomatis, karena itu peningkat tekanan dapat dihasilkan dalam system yang
melawan katup pompa hidrolik

C. Bagian-Bagian

Bagian-bagian kompresor diafragma dan fungsinya:


1) Check valves
Mencagah terjadinya aliran balik pada udara dikompressor
2) Hydraulic inlet check valve
Mengatur jumlah dan arah aliran dari fluida yang dihisap
3) Hydraulic pistons
Memberikan takanan hisap dan dorong agar fluida dapat bergerak masuk dan keluar
4) Hydraulic overpump valves
Mengubah energi gerak dari engine menjadi energi potensial didalam oli
5) Overpump sight glass
Komponen transparan tempat operator tabung atau ketel uap dapat diamati tingkat
cairan yang ada didalamnya
6) Hydraulic injection pump
7) Frames
Rangka berfungsi untuk menopang komponen-komponen agar menyatuh dengan baik
8) Piston rods
Mengubungkan piston keporos engkol dan selanjutnya menerima tenaga dari piston yang
diperoleh dari pembakaran dan meneruskan keporos engkol
9) Crossheads
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke torak.
10) Crosshead pin
Menghubungkan batang piston kebatang penghubung
11) Connecting rods
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang
untuk menahan beban pada saat kompresi
12) Main and crankpin bearings
Alat mekanis yang merupakan bagian dari poros yang bergantung pada bantalan
13) Crankshafts
Mengubah gaya berputar menjadi gaya gerak lurus bolak-balik

D. Cara Kerja
1. Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros
engkol dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang
(cross head) dengan perantaraan batang penghubung (connecting
rod)
2. Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi
yang diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod).
3. Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan
perubahan volume dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan.
4. Torak pada kompresor diafragma tidak seperti pada kompresor
torak yang lain, di mana pada kompresor torak ini menggerakkan
diafragma secara kembang kempis, itulah yang akan menghisap
dan menekan udara ke tabung penyimpanan.
Gambar 1. Cara Kerja Kompressor Diafragma

Anda mungkin juga menyukai