DIAGNOSA KEPERAWATAN
Dosen Pengampu :
Kelompok 2
Kelas B
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHPURWOKERTO
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat hidayahnya
penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Dasar dengan membahas
“Diagnosa Keperawatan” dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam menyusun materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan Dosen dan rekan-rekan, sehingga kendala yang penulis
hadapi teratasi. Penulis menulis makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
unuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Dasar.
Dalam penulisan makalah ini Penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan
pembuatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. Latar belakang............................................................................ 1
2. Rumusan masalah ........................................................................ 3
3. Tujuan .......................................................................................... 3
A. Kesimpulan .................................................................................. 27
B. Saran ............................................................................................ 28
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau
masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
potensial (NANDA, 1990). Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan
intervensi yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnosa keperawatan
adalah bagaimana diagnosa keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah.
Melalui identifikasi, dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang
membutuhkan asuhan keperawatan. Di samping itu, dengan menentukan atau menyelidiki
etiologi masalah, akan dapat dijumpai faktor yang menjadi kendala dan penyebabnya.
Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan memperkuat masalah yang ada.
Dokumentasi keperawatan merupakan catatan tentang penilaian klinis dari respons
individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
baik aktual maupun potensial.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan diagnosa keperawatan?
2. Apakah tujuan pencatatan diagnosa keperawatan?
3. Apa-apa saja yang masuk dalam jenis diagnosa keperawatan?
4. Komponen apa saja yang termasuk dalam diagnosa keperawatan?
5. Syarat apa saja dan hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam penentuan diagnosa
keperawatan?
6. Apa alasannya sehingga perlu yang namanya diagnosa keperawatan?
7. Bagaimana proses penyusunan diagnosa keperawatan?
8. Bagaimana metode dokumentasi diagnosa keperawatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan diagnosa keperawatan
2. Untuk mengetahui tujuan pencatatan diagnosa keperawatan
3. Untuk mengetahui yang termasuk dalam jenis diagnosa keperawatan
4. Untuk mengetahui komponen yang termasuk dalam diagnosa keperawatan
5. Untuk mengetahui syarat dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan
diagnosa keperawatan
6. Untuk mengetahui alasan perlunya diagnosa keperawatan
7. Untuk mengetahui proses penyusunan diagnosa keperawatan
8. Untuk mengetahui metode dokumentasi diagnosa keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan
pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan
klien (Herdman, 2012).
Menurut PPNI, diagnosa adalah pernyataan yang dirimuskan berdasarkandata yang terkumpul
dan berupa rumusan tentang respon klien terhadap masalah kesehatan aktual dan potensial serta faktor
etiologi yang berkontribusi terhadap timbulnya masalah yang perlu di atasi dengan tindakan / intervensi
Diagnosa keperawatan merupakan suatu bagian integral dari suatu proses keperawatan.
Hal ini merupakan komponen dari langkah - langkah analisa, dimana perawat melakukan
identifikasi terhadap respon-respon individu terhadap masalah-masalah kesehatan yang aktual
dan potensial. Dibeberapa negara diagnosa diidentifikasikan dalam tindakan praktik keperawatan
sebagai suatu tanggung jawab legal dari perawat yang professional. Diagnosa keperawatan
memberikan dasar petunjuk untuk memberikan terapi yang pasti di mana perawat yang
bertanggung jawab di dalamnya (Kim, 1984).
Diagnosa keperawatan juga sebagai suatu bagian dari proses keperawatan yang di
reflesikan dalam standar praktik American Nurses Assiation (ANA). Standar-standar ini
Universitas Sumatera Utara memberikan suatu dasar luas untuk mengevaluasi praktik dan
mereflesikan pengakuan hakhak manusia yang menerima asuhan keperawatan (Am, 1980).
B. Tujuan Pencatatan Diagnosa Keperawatan
1. Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama dalam
memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan.
2. Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan sendiri,
dengan profesi pelayanan kesehatan yang lain, dan masyarakat.
3. Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelayanan kesehatan lain.
4. Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan.
5. Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.
B. Pengkajian Diagnosa
Penentuan diagnosa kesperawatan, bagaimanapun lebih sulit dan kompleks dari pada
penentuan diagnosa medis. Hal itu dikarenakan data dari hasil pengkajian tidak selalu menjadi
data batasan karakteristik (S) dalam format PES pada diagnosa keperawatan, tetapi juga bisa
menjadi etiologi (E) pada format PES. Data ini bahkan bisa berfungsi sebagai label diagnosa itu
sendiri (Herdman, 2012). Diagnosa keperawatan menurut Carpenito (2001) dapat di bedakan
menjadi diagnosa keperawatan syndrome dan kolaborasi, Sedangkan menurut Herdman (2012)
diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi diagnosa keperawatan aktual, resiko,
kemungkinan, dan kesejahteraan. Diagnosa keperawatan menurut Carpenito (2001) dan
Herdman (2012) dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Aktual
Aktual adalah suatu diagnosa keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis yang harus
di validasi oleh perawat karena adanya batasan karakteristik mayor. Jenis keperawatan
tersebut memiliki empat komponen : dimulai dari label, defenisi, karakteristik dan faktor
yang berhubungan. Label yang di berikan juga harus singkat dan jelas, hal itu bertujuan
untuk mempermudah dalam membantu membedakan diagnosa yang ada agar dapat di
bedakan antara diagnosa yang satu dengan diagnosa yang lainnya. Syarat untuk menegakkan
suatu diagnosa keperawatan maka di perlukan adanya Problem, etiology, symptom (PES)
yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Problem (Masalah)
Tujuan penulisan pernyataan masalah adalah menjelaskan status kesehatan atau masalah
kesehatan klien secara singkat dan sejelas mungkin. Karena pada bagian ini dari
diagnosa keperawatan mengidentifikasi apa yang tidak sehat tentang klien dan apa yang
harus di rubah tentang status kesehatan klien dan juga memberikan pedoman terhadap
tujuan dari asuhan keperawatan. Dengan menggunakan standar diagnosa dari Herdman
mempunyai keuntungan yang signifikan yaitu :
Untuk membantu perawat untuk berkomunikasi antara yang satu dengan yang
lainnya dengan menggunakan istilah yang di mengerti secara umum.
Sebagai metode untuk mengidentifikasi perbedaan masalah keperawatan yang ada
dengan masalah medis.
Semua perawat dapat bekerjasama dalam menguji dan mendefenisikan kategori
diagnosa dalam mengidentifikasi kriteria pengkajian dan intervensi keperawatan
dalam meningkatkan asuhan keperawatan.
b. Etiologi (Penyebab)
Etiologi (penyebab) adalah faktor faktor klinik dan personal yang dapat merubah status
kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Etiologi mengidentifikasi
fisiologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual serta faktor-faktor lingkungan yang di
percaya berhubungan dengan masalah baik sebagai penyebab maupun faktor resiko.
Karena etiologi mengidentifikasi faktor yang mendukung terhadap faktor masalah
kesehatan klien, maka etiologi sebagai pedoman atau sasaran langsung dari intervensi
keperawatan. Jika terjadi kesalahan dalam menentukan penyebab maka tindakan
keperawatan menjadi tidak efektif dan efesien.
c. Symptom (tanda atau gejala)
Merupakan identifikasi data objektif dan subjektif sebagai tanda dari masalah
keperawatan memerlukan kriteria evaluasi.
2. Resiko
Diagnosa keperawatan resiko menggambarkan penilaian klinis dimana individu maupun
kelompok lebih rentan mengalami masalah yang sama di bandingkan orang lain di dalam
situasi yang sama atau serupa. Syarat untuk menegakkan diagnosa resiko ada unsur PE
(Problem and Etiologi ) dan untuk penggunaan batasan karakteristik yaitu “resiko dan resiko
tinggi “ tergantung dari tingkat kerentanan/keparahan suatu masalah. Dan faktor yang terkait
untuk diagnosa keperawatan resiko merupakan faktor yang sama dengan keperawatan aktual
seperti yang sudah dibahas sebelumnya di diagnosa keperawatan aktual.
3. Kemungkinan
Diagnosa kemungkinan adalah diagnosa keperawatan yang memerlukan data tambahan, hal
tersebut bertujuan untuk mencegah timbulnya suatu diagnosa yang bersifat sementara, dan
dalam menentukan suatu diagnosa keperawatan yang bersifat sementara bukanlah
menunjukan suatu kelemahan atau keraguan dalam menentukan suatu diagnosa, akan tetapi
merupakan suatu proses penting dalam keperawatan.
4. Kesejahteraan
Diagnosa keperawatan kesejahteraan merupakan penilaian klinis tentang keadaan individu,
keluarga atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu menjadi tingakat
sejahtera yang lebih tinggi (Herdman, 2007).
5. Syndrome
Diagnosa syndrome merupakan kumpulan gejala diagnosa keperawatan, karena terdiri dari
diagnosa keperawatan aktual dan resiko yang di perkirakan ada karena situasi atau peristiwa
tertentu. Dan didalam diagnosa syndrome terdapat etiologi dan faktor pendukung lainnya
yang bertujuan untuk mempermudah dalam menegakkan suatu diagnosa. (Carpenito, 2001).
D. Diagnosa Kolaborasi
Didalam diagnosa keperawatan kolaborasi yang perlu di perhatikan yaitu tanggung jawab
dari keperawatan, mulai dari mendiagnosa, mengintervensi serta meperhatikan kemajuan yang
dialami oleh klien. Dalam hal ini perawat tidak sendiri, melainkan melakukan kolaborasi dengan
dokter dan praktisi kesehatan lainnya untuk memantau kestabilan fisiologis dari klien, kemudian
untuk melihat perlu atau tidaknya dilakukan tindakan (Carpenito, 1983).
E. Penegakkan diagnosa
Pertukaran
Komunikasi
Berhubungan
Nilai-nilai
Pilihan
Bergerak
Penafsiran
Pengetahuan
Perasaan
Do :
1. pasien terlihat mual,
muntah frekuensi 4x
2. pasien terlihat lemas
3. porsi makan pasien
tidak habis
4.TTV :
TD : 110/80 mmHg
S : 37,1˚C
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
3. Priorotas Diagnosa :
PENUTUP
A. Kesimpuan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA