SOLUSIO PLASENTA
Kelompok 11
Kelas B
Plasenta previa adalah
keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat
abnormal, yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir
(ostium uteri internal) dan oleh
karenanya bagian terendah
sering kali terkendala
memasuki Pintu Atas Panggul
(PAP) atau menimbulkan
kelainan janin dalam rahim.
Pada keadaan normal plasenta
umumnya terletak di korpus
uteri bagian depan atau
Plasenta Previa belakang agak ke arah fundus
uteri (Prawirohardjo, 2008).
1. Plasenta Previa Totalis
Plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum
Pada persalinan aterm, plasenta yang dilahirkan berbentuk cakram dengan ukurannya dapat
mencapai diameter 22 cm, tebal 2,5 cm, dan berat sekitar 450-500 gram.
Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu bagian maternal dan fetal. Pada bagian maternal,
permukaan plasenta lebih kasar dan agak lunak, dan mempunyai struktur poligonal yang disebut
sebagai kotiledon. Setiap kotiledon terbentuk berdasarkan penyebaran cabang dari pembuluh darah
fetal yang akan menvaskularisasi stem vili dan cabang-cabangnya. Permukaan plasenta bagian
maternal berwarna merah tua dan terdapat sisa dari desidua basalis yang ikut tertempel keluar.
Etiologi
1. Plasenta Previa
Menurut penelitian Wardana (2007) yang menjadi faktor risiko plasenta previa
yaitu:
a. Risiko plasenta previa pada wanita dengan umur 35 tahun 2 kali lebih besar dibandingkan
dengan umur < 35.
b. Risiko plasenta previa pada multigravida 1,3 kali lebih besar dibandingkan primigravida.
c. Risiko plasenta previa pada wanita dengan riwayat abortus 4 kali lebih besar
dibandingkan dengan tanpa riwayat abortus.
d. Riwayat seksio sesaria tidak ditemukan sebagai faktor risiko terjadinya plasenta previa.
2. Solusio Plasenta
Sebab jelasnya terjadinya solusio plasenta belum diketahui, hanya dikemukakan oleh
para ahli mengenai teori : Akibat turunnya tekanan darah secara tiba-tiba oleh spasme
dari arteri –arteri yang menuju keruangan intervillair. Darah yang berkumpul dibelakang
plasenta disebut hematoma retroplasenter.
Manifestasi Klinis
1. Plasenta Previa
a. Rasa tak sakit, perdarahan uteri, terutama pada trimester ketiga.
b. Jarang terjadi pada episode pertama kejadian yang mengancam kehidupan atau menyebabkan
syok hipovolemik.
c. Kira-kira 7% dari placenta previa tanpa gejala dan merupakan suatu temuan yang kebetulan
pada scan ultrasonik.
2. Solusio Plasenta
Gejala dan tanda klinisnya yang klasik dari solusio plasenta adalah
terjadinya perdarahan yang berwarna tua keluar melalui vagina
(80% kasus), rasa nyeri perut dan uterus tegang terus-menerus
mirip his partus prematurus. Sejumlah penderita bahkan tidak
menunjukkan tanda atau gejala klasik, gejala yang lahir mirip
tanda persalinan prematur saja.
Komplikasi
1. Plasenta Previa
Kelainan pembekuan darah. Kelainan pembekuan darah pada solusio plasenta biasanya
disebabkan oleh hipofibrinogenemia.