Anda di halaman 1dari 2

Dampak seseorang yang mengalami kecanduan terhadap video atau permainan

berbasis internet (game online) sangat besar. Seseorang yang mengalami adiksi, di
samping mengalami keluhan secara fisik juga mengalami perubahan struktur dan
fungsi otak.

“Struktur dan fungsi otaknya mengalami perubahan. Jadi, kalau kita lihat otaknya
pake MRI, ada perubahan di bagian otak pre-frontal cortex”, tutur dr. Kristiana
Siste, SpKJ(K) saat ditemui dari Departemen Psikiatri FK UI RSCM dalam
keterangan resmi yang diterima Bisnis dari Kementerian Kesehatan RI, Senin
(9/7).

Gangguan pada bagian otak tersebut mengakibatkan orang yang mengalami suatu
ketergantungan atau kecanduan kehilangan beberapa kemampuan atau fungsi
otaknya, antara lain fungsi atensi (memusatkan perhatian terhadap sesuatu hal),
fungsi eksekutif (merencanakan dan melakukan tindakan) dan fungsi inhibisi
(kemampuan untuk membatasi).

“Adanya perubahan otak membuat dirinya sulit mengendalikan perilaku impulsive.


Sering pasien bilang sama saya, udah bosen main (game) tapi gak bisa berhenti.
Karena memang otaknya sudah berubah, fungsi otak yang berfungsi untuk
menahan perilaku untuk tidak impulsive itu sudah terganggu. Padahal dia sendiri
sudah tidak menikmati, tapi tidak bisa berhenti karena kehilangan kontrol tadi”,
jelas Siste.

Salah satu contohnya adalah dikarenakan terbiasa untuk mendapat reward cepat
seperti yang didapatkan pada saat bermain game, mereka menjadi susah menunda
keinginan.

“Misalnya lapar dia meminta makan harus saat itu ada makanan, marah saat ada
delay”, kata Siste.

Selain berperilaku impulsive, bisanya orang yang kecanduan video atau game
online kehilangan fokus saat mengerjakan sesuatu sehingga berdampak pada
prestasi dan produktivitasnya. Emosi yang tidak stabil juga seringkali berdampak
buruk pada hubungan relasinya. Sehingga sebagian besar para pecandu video atau
game online menunjukkan sikap yang anti-sosial.

Sementara itu, dari sisi kesehatan, seringkali mengalami gangguan tidur sehingga
mempengaruhi sistem metabolisme tubuhnya, sering merasa lelah (fatigue
syndrome), kaku leher dan otot, hingga Karpal Turner Syndrome. Selain itu,
kecenderungan sedentary life dan memprioritaskan bermain gamedibandingkan
aktifitas utama lainnya (misalnya makan), membuat para pecandu game
onlinemengalami dehidrasi, kurus atau bahkan sebaliknya (obesitas) dan berisiko
menderita penyakit tidak menular (misalnya penyakit jantung).

Anda mungkin juga menyukai