Anda di halaman 1dari 11

CASE REPORT

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.M DENGAN

CEDERA KEPALA DI RUANG RR BEDAH RSUP M.DJAMIL PADANG

OLEH :

MIMI AFNITA SARI, S.KEP

1841312090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
CASE REPORT

PADA Ny. M DENGAN CEDERA KEPALA

1. Deskripsi Kasus

Ny. M usia 51 tahun masuk IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan

penurunan kesadaran sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Berdasarkan pengakuan

keluarga klien, klien mengalami kecelakaan saat mengendarai motor di jalan Khatib

Sulaiman ketika pulang dari pasar namun mekanisme kejadian tidak jelas karena tidak

adanya saksi mata ditempat kejadian. Klien sudah dibawa ke RS Hermina padang dan

mendapatkan penanganan pertama namun kemudian klien mengalami penurunan

kesadaran dan dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil pada tanggal 24 Februari 2019. Klien di

rawat di ROI karena klien membutuhkan ventilator.

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 Februari 2019 klien masih

mengalami penurunan kesadaran. Nilai GCS klien 8 (E2M5V1), motorik dan sensorik

pasien mengalami penurunan, pasien tirah baring dengan kekuatan otot semuanya adalah

5. Pasien dapat merepon terhadap rangsangan nyeri. Keluarga klien mengatakan klien

masih belum dapat membuka mata dan belum dapat berbicara. Klien tampak sesak dengan

RR=28x/i dan pasien terpasang oksigen Non Rebreathing Mask 10L/i. Pada pemeriksaan

fisik didapatkan luka pada kepala dan sudah dijahit, pupil anisokor, luka robek pada

pelipis kiri dan sudah dijahit, pada ekstremitas terdapat luka lecet dan luka jahitan, pada

pemeriksaan paru ditemukan pergerakan dinding dada tampak simetris dan tampak

terdapat penggunaan otot bantu pernafasan serta peningkatan usaha pasien dalam bernafas.

Pada saat auskultasi bunyi nafas bronkovesikuler dan tidak terdapat bunyi nafas tambahan.

Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD: 146/82 mmHg, N: 104x/i, S:

36,2ºC dan RR: 28x/i. Saat ini pasien terpasang cairan infus di ekstremitas kanan atas

dengan cairan NaCl 0.9% 12 jam/kolf. Pasien tidak sadar sehingga dipasang NGT dan
mendapatkan diit dari rumah sakit berupa makanan cair 6x200 kkal. Eliminasi pasien

dibantu oleh kateter urine dan pempers. Pada pemeriksaan CT Scan diketahui bahwa

pasien mengalami SAH dan edema serebri.

Berdasarkan hasil laboratorium pasien didapatkan bahwa :

Nilai Rujukan
Pemeriksaan Hasil Satuan Interpretasi
Pria Wanita
Kimia Klinik
Total protein 5,5 g/dl 6,6-8,7 Turun
Albumin 3,2 g/dl 3,8-5,0 Turun
Globulin 2,3 g/dl 1,3-2,7 Normal
SGOT 40 u/l <38 <32 Meningkat
SGPT 37 u/l <41 <31 Meningkat
Ureum darah 17 mg/dl 10,0- 50,0 Normal
Kreatinin darah 0,3 mg/dl 0.8-1.3 0.6-1.2 Turun
Natrium 137 Mmol/L 136 - 145 Normal
Kalium 3,5 Mmol/L 3.5 - 5.1 Normal
Klorida serum 87 Mmol/L 97 - 111 Turun
Kalsium 9,3 Mg/dl 3,5 - 5,1 Meningkat
2. Rencana Asuhan Keperawatan (NANDA, NOC, NIC)

NANDA NOC NIC


Pola napas tidak efektif 1. Status pernapasan 1. Pengaturan posisi
setelah dilakukan intervensi pasien - Tempatkan pasien diatas tempat tidur terapeutik
DS: Keluarga pasien mengatakan dapat: - Dorong pasien tuk terlibat dalam perubahan
bahwa nafas pasien tampak sesak - Frekuensi pernapasan normal posisi
DO : pasien tampak sesak, tampak - Irama pernapasa normal - Monitor status oksigenasi
adanya penggunaan otot bantu nafas, - Kedalaman inspirasi normal - Tempatkan pasien dlam posisis terapeutik
dan tampak peningkatan usaha - Kepatenan jalan napas - Posisikan pasien untuk mengurangi dyspnea
bernafas dengan RR= 26x/i. - Suara auskultasinapas normal - Sokong leher dengan tepat
- Tidak ada penggunaan otor bantu - Tinggikan kepala tempa tidur
- Tidak ada retraksi dinding dada 2. Terapi oksigen
- Tidak ada sianosis - Bersihkan mulut dan hidung pasien
- Tidak ada suara napas tambahan - Pertahankan kpatenan jalan napas
2. Status pernpasan: ventilasi - Siapkan peralatan oksigen
setelah dilakukan intervensi pasien - Monitor aliran oksigen
dapat: - Monitor peralatan oksigen
- Frekuensi pernapasan normal - Pastikan pergantian kanul dan masker secara
- Irama pernapasa normal berkala
- Kedalaman inspirasi normal - Amati tanda-tanda hipoventilasi
- Hasil rontgen dada normal - Pantau tand-tanda keracunan oksigen
- Kapasitas paru normal 3. Manajemen pengobatan
- Tidak ada dispnea saat istirahat - Tentukan obat yang diperlukan
- Tidak ada akumulasi - Monitor efektivitas pemberian obat
sputumpegembanag dinding dada - Moitor tada gejala toksisistas obat
simetris - Monitor respon pasieterhadap pengobatam pantau
- Suara auskultasinapas normal kepatuhan regimen obat
- Tidak ada suara napas tambahan - Fasilitasi perubahan pengobatan dengan dokter
3. Status pernapasan: kepatenan jalan 4. Pemberian obat: hidung
napas - Cek 6 benar obat
setelah dilakukan intervensi pasien - Cek riwayat kesehatan dan alergi
dapat: - Anjurkan pasien untuk meniup hidung sebelum
- Frekuensi pernapasan normal pemberian obat
- Irama pernapasa normal - Atur posisi pasien
- Kedalaman inspirasi normal - Anjurkan pasien tetaptelentang selama pemberian
- Hasil rontgen dada normal obat
- Kapasitas paru normal - Monitor respon pasien terhadap obat
- Tidak ada dispnea saat istirahat - Dokumentasikan terapi
- Tidak ada akumulasi sputum 5. Monitor tanda-tanda vital
4. Konservasi energi - Monitor tekana darah
Setelah dilakukan intervensi pasien - Monitor nadi
dapat: - Monitor suhu
- Menyeimbangkan aktivitas dan - Monitor frekuensi napas
istirahat - Monior kelmbapan kulit
- Peningkatan istirahat untuk - Monitor adanya sianosis
pemulihan energi - Monitorwarna kulit
- Menyadari keterbatasan energi - Monitor pola pernapasan abnormal
- Menyesusaikan aktivitasdan tingkat 6. Penghisapan lendir jalan napas
energi - Cuci tangan
- Intake adekuat - Gunakn APD
5. Tanda-tanda vital - Tentukan perlunya suction mulut atau trakea
setelah dilakukan intervensi pasien - Auskultasi suara napas sebelum dan sesudah
dapat: suction
- Mempertahankan suhu tubuh - Gunakan alat steril
normal - Pilih kanul suction yang sesuai
- Mempertahankan denyut nadi - Monitor status oksigensi
normal - Monitor dan catat warna, jumlah dan konsistensi
- Tekanan darah diastolik normal sekret
- Tekanan darah sistolik normal 7. Manajemen neurologi
- Kedalaman inspirasi normal - Monitor tigkat kesadaran
- Irama pernapasan normal - Monitor gcs
- Monitor tingkat orientasi
- Menitor tanda vital
- Monitor status pernapasan
- Monitor kekuatan otot
- Monitor respon terhadap stimulus
- Monitor respon terhadap obat
8. Manajemen energi
- Kaji status fisiologis
- Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan
mengenai keterbatasan yang dialami
- Perbaiki defisit fisiologis
- Monitor intake
- Monitor sistem kardiorespirasi
- Kurangi ketidaknyamanan yang dialami
- Tingkatkan tirah baring
9. Manajemen jalan napas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Identifikasi kebutuhan pasien untuk penggunaan
alat buka jalan napas
- Gunakan OPA
- Lakukan fisioterapi dada
- Buang sekret dengan batuk efekf atau suction
- Motivasi pasien untuk bernapas pelan
- Auskultasi suara napas
- Posisikan pasien untuk meringankan sesak napas
10. Manajemen nyeri
- Lakukan pengkaja nyeri komprehensif
- Observsi nyeri ecara verbal/nonverbal
- Pastikan pemberian analgesik
- Tentukan akibat dari nyeri
- Evaluasiefektivtas pengontrolan nyeri
- Berikan informasi mengenai nyeri
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Berikan farmakologi dan nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Perfusi jaringan serebral tidak efektif 1. Perfusi jaringan 1. Manajemen pengobatan
b.d trauma kepala Kriteria hasil: Akrivitas:
- Tidak ada deviasi aliran darah dari - Tentukan obat yang diperlukan
DS : Keluarga pasien mengatakan pembuluh darah hepar - Monitor efektivitas pemberian obat
pasien lebih banyak tidur dan tidak - Tidak ada deviasi aliran darah dari - Moitor tada gejala toksisistas obat
merespon saat diajak bicara. pembuluh darah jantung - Monitor respon pasieterhadap pengobatam
DO : Tingkat kesadaran pasien - Tidak ada deviasi aliran darah dari pantau kepatuhan regimen obat
delirium dengan GCS 10 (E2V3M5). pembuluh darah serebral - Fasilitasi perubahan pengobatan dengan
Pasien tidak merespon saat diajak - Tidak ada deviasi aliran darah dari dokter
bicara, pasien sulit menelan. pembuluh darah perifer 2. Monitor neurologi
- Tidak ada deviasi aliran darah dari Aktivitas:
pembuluh darah pulmonar - Monitor tigkat kesadaran
2. Perfusi jaringan: Serebral - Monitor gcs
Kriteria hasil: - Monitor tingkat orientasi
- Tekanan intrakranial normal - Menitor tanda vital
- Tekanan darah normal - Monitor status pernapasan
- Tidak ada sakit kepala - Monitor kekuatan otot
- Tidak ada kegelisahan 3. Monitor TIK
- Tidak ada kelesuan Aktivitas:
- Tidak ada muntah - Bantu menyisipkan perangkat pemantauan TIK
- Tidak ada kognsi terganggu - Berikan informasi kepada pasien/keluarga
- Tidak ada penurunan tingkat - Monitor pasien TIK dan reaksi pewatan
kesadaran neurologis
3. Status sirkulasi - Berikan antibiotik
Kriteria hasil: - Letakkan kepala dan leher dalam posisi netral
- Tekanan darah normal - Sesuaikan kepala tempat tidur untuk
- Tekann nadi normal optimalkan perfusi serebral
- Kekuatan nadi normal - Monitor efek rangsangan lingkungan pada TIK
- Saturasi oksig normal - Berikan agen farmakologis
- Urin ouput normal 4. Identifikasi resiko
- CRT normal <2detik Aktivitas:
- Tidak ada kelelahan - Kaji ulang riwayat kesehatan masa lalu
- Tidak ada gangguan kognisi - Kaji ulang data yang didapatkan dari
- Wajah tidak pucat penkajian resiko
4. Status neurologi - Identifikasi resiko
Kriteria hasil: - Pertimbangkan status pemenuhan kebutuhan
- Kesadaran tidak terganggu sehai-hari
- Fungsi sensorik motorik tidak - Rencanankan monitor resiko kesehatan
terganggu 5. Monitor tanda vital
- Pola bernapas tidak terganggu Aktivitas:
- Tekanan intrakranial tidak - Monitor tekana darah
terganggu - Monitor nadi
- Pola istirahat-tidur tidak terganggy - Monitor suhu
- Status kognitif tidak terganggu - Monitor frekuensi napas
- Monior kelmbapan kulit
- Monitor adanya sianosis
- Monitorwarna kulit
- Monitor pola pernapasan abnormal
6. Pengajara proses penyakit
Aktivitas:
- Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait proses
penyakit
- Jelaskan patofisiologi penyakit
- Jelaskan tanda dan gejala penyakit
- Jelaskan proses penyakit
- Diskusikan pilihan terapi
- Jelaskan alasan dibalik manajemen terapi
- Jelaskan komplikasi yang mungkin ada
- Edukasi pasien untuk mengontrol atau
meminimalkan gejala
7. Pengaturan hemodinamik
Aktivitas:
- Lakukan penilaian komprehensif terhadap
status hemodinamik (ttv)
- Gunakan parameter untuk menentukan stus
klinis pasien
- Monitor dan dokumentasikan tekanan nadi
- Berikan pemeriksaan fisik berkala
- Kurangi kecemasan dengan memberikan
informasi yang tepat
- Jelaskan tujuan dan prosedur perawatan
- Tentukan status perfusi
- Monitor tanda vital
8. Pencegahan pendarahan subaranoid
Aktivitas:
- Kurangi rangsangan disekitar pasien
- Monitor respon pasien terhadap pengunjung
- Batasi kunjungan
- Beri obat nyeri jika diperlukan
- Monitor ttv
- Monitor TIK
- Lakukan tindakan pencegahan kejang
9. Pencegahan kejang
Aktivitas:
- Sediakan tempat yang rendah
- Monitor pengelolaan obat
- Monitor kepatuhan konsumsi obat
- Jaga jalan nafas oral
- Jaga penghalang tempat tidur tetap dinaikkan
- Instruksikan pasien mengenaipotensial faktor
resiko
10. Kontrol infeksi
Aktivitas:
- Bersihkan lingkungan dengan baik
- Ganti peralatan perpasien
- Pertahankan teknik isolasi sesuai
- Batasi kunjungan
- Ajarkan cara cuci tangan yang tepat
- Lakukan tindakan kewaspadaan universal
- Jaga lingkungan aseptik

Anda mungkin juga menyukai