Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 9 DIFRAKSI

Diusulkan oleh:
Andreas Cristian Manik (140310170030)
Yessy Maharani Utami (140310170028)

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2018
DIFRAKSI
Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka
gelombang ini akan meng-alami lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di belakang
celah tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan difraksi.

Difraksi merupakan pembelokan cahaya di se-kitar suatu penghalang /suatu celah.

Difraksi celah tunggal

Pola interferensi dihasilkan dari celah ganda. Kita juga dapat menghasilkan pola interferensi dengan celah tunggal yang
lebar celahnya mendekati l (tidak lebih kecil atau lebih besar)

m= + 1

m = -1

Catatan : terang pusat lebarnya dua kali terang kedua.

Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah :

d sin q = ml ; m = 1, 2, 3,...
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku:
pd
= ml
l
Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku :

pd
= (m + 12 )l
l
d sin q = ( m + 12 ) l; m = 0,1, 2,...

- KISI
Kisi difraksi (diffraction grating)

Suatu kisi difraksi terdiri dari sejumlah besar celah sejajar yg serba sama. Kisi dapat dibuat dengan membuat goresan-
goresan halus pada sekeping kaca.

Kisi transmisi (Transmission grating)

Suatu kisi dengan celah yang memungkinkan cahaya dapat melewatinya.

Kisi Refleksi (Reflection grating)

Suatu kisi dengan celah yang memantulkan cahaya .Kisi umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan per
centimeter. Sehingga jarak antara dua celah sangat kecil yaitu sekitar d = 1/5000 = 20000 A.

Pola distribusi cahaya oleh kisi

Jika suatu kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak sebagai suatu sumber cahaya koheren. Pola cahaya yg
diamati pada layar dihasilkan dari kombinasi efek interferensi dan difraksi. Tiap celah menghasilkan difraksi, dan berkas difraksi ini
berinterferensi dengan yang lain untuk menghasilkan pola akhir. Kita telah melihat pola dari efek kombinasi ini untuk kasus 2
celah:

Perhatikan bagaimana pola difraksi bertindak sebagai suatu “envelop” dan mengontrol intensitas interferensi maksimum secara
teratur

Pengaruh memperbesar jumlah celah

Diagram menunjukkan pola interferensi yang dibungkus oleh pita interferensi pusat untuk setiap kasus. Jarak celah sama
untuk 5 kasus tersebut. Hal yang penting adalah:

• Posisi angular dari maksimum utama (primary maxima) untuk N yang berbeda adalah sama.

• Jumlah maksimum sekunder antara dua maksimum primer meningkat dengan N dan sama dengan N-2.

• Intensitas maksimum sekunder melemah dibandingkan maksimum primer.

• Lebar maksimum primer berkurang dengan naiknya N


Kondisi untuk maksimum primer dari kisi

Kondisi interferensi konstruksi kisi merupakan beda jalan antara sinar dari pengatur celah besarnya sama dengan satu panjang
gelombang l dari beberapa integral perkalian l :

d sin q = ml
m = 0, 1, 2, 3 . . .

Maximum pada q = 0 (m = 0) disebut maksimum orde-0 (zero-order maximum). Maximum pada jarak sudut q dengan d·sinq =
l ( m = 1) disebut maksimum orde pertama. Maksimum orde ke m adalah jarak sudut q m dengan d·sinq m = ml.

Kondisi minimum untuk kisi

Kisi difraksi yang mempunyai N celah, terdapat N-2 maksimum kedua dan N-1 minimum antara dua maksimun yang diatur.

Kondisi minimum diperoleh ketika jumlah fasor gelombang cahaya dari N celah = 0, dengan :

nl
d sin q = ml + m = 1, 2, 3, . . . .
N
n = 1, 2, 3, . . . . , N - 1
2.2.1 Difraksi Franhoufer dan Fresnel

Seberkas cahaya dilewatkan melalui celah tunggal dengan lebar d.

Pola difraksi dapat diamati pada layar yang diletakkan sejauh L dari celah.

Berkas cahaya dibelokkan oleh celah sebesar θ relatif terhadap

arah rambat cahaya datang. Untuk celah dengan d yang sangat kecil maka

cahaya akan dibelokkan dalam sudut θ yang sangat kecil pula. Jika layar

diletakkan pada jarak yang cukup jauh sehingga L >> d maka sudut

pembelokan θ akan sangat kecil. Implikasi matematisnya adalah nilai tan θ

= y/L θ.

Dalam keadaan seperti itu, cahaya yang melalui celah dapat

dianggap sejajar dengan arah rambat gelombang cahaya datang. Difraksi

semacam ini disebut sebagai difraksi Franhoufer. Pola difraksi yang tampak

pada layar adalah seperti pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Pola difraksi yang tampak pada layar jika layar diletakkan pada jarak
yang cukup jauh dari celah. Difraksi semacam ini disebut dengan difraksi
Franhoufer. Secara matematis, difraksi Franhoufer cenderung lebih mudah ditangani
dibanding difraksi Fresnel, yang sebentar lagi kita bahas.
Jika layar semakin didekatkan dengan celah maka pola difraksi akanmengalami perubahan seperti
tampak pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Pola difraksi mengalami perubahan ketika jarak semakin didekatkan dengan celah.

Pola difraksi yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 dihasilkan ketika jarak

layar L cukup dekat terhadap celah. Yang dimaksud dengan dekat di sini adalah

jika sudut penyimpangan cahaya θ cukup besar sehingga kita tidak bisa

menggunakan pendekatan tan θ θ. Perhatikan bahwa pada jarak L pola yang

teramati pada layar

adalah pola difraksi Franhoufer. Ketika layar didekatkan menjadi L pola difraksi

berubah, terlihat bahwa pada layar berbentuk 2 puncak gelombang dimana

puncak gelombang tersebut menggambarkan nterferensi konstruktif, di layar akan

terlihat pola terang. Ketika layar didekatkan sehingga jaraknya menjadi L, pola

difraksi kembali berubah. Puncak-puncak gelombang semakin bertambah banyak

dan rapat.

Jika layar didekatkan lagi ke celah dimana cahaya dibelokkan, maka

pola difraksi yang terlihat pada layar menunjukkan pola yang semakin rumit,
lihat Gambar 2.3. Difraksi semacam ini, dimana jarak layar terhadap celah cukup

dekat

sehingga kita tidak dapat menganggap cahaya yang didifraksikan sejajar,

disebut dengan difraksi Fresnel.

Anda mungkin juga menyukai